Anda di halaman 1dari 2

Nama : Nerry Armis Sibuea

NIM : 230101063

Dosen : Mido E. Sitorus, SKM, MKM


Mata Kuliah : EPIDEMIOLOGI LAPANGAN

1. Perbedaan antara KLB dengan wabah?


KLB adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan dan atau
kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun
waktu tertentu
Sedangkan Wabah adalah berjangkitnya suatu penyakit menular dalam
masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi dari
pada keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat
menimbulkan malapetaka.
Apakah KLB juga terjadi pada hewan?
KLB juga bisa terjadi pada hewan disebut zoonosis pada kondisi tertentu.
penyakit yang ditularkan dari hewan, baik hewan liar, hewan ternak, maupun
domestik (hewan peliharaan), ke manusia. Di seluruh dunia, ada lebih dari 250
jenis hewan berpotensi menularkan penyakitnya ke manusia.
Penularan zoonosis bisa melalui kontak langsung atau tidak langsung dengan
hewan tersebut. Kontak langsung misalnya, akibat paparan langsung dengan
darah, saliva atau air liur, tinja, atau cairan tubuh lainnya dari hewan yang
terinfeksi. Sedangkan penularan tidak langsung dapat terjadi akibat kontak
dengan tanah, air, dan lumpur yang sudah terkontaminasi patogen. Patogen dapat
masuk ke dalam tubuh melalui selaput lendir, mata, atau bekas luka

2. Kapan KLB/Wabah berubah status menjadi kedaruratan?

KLB/Wabah berubah status menjadi kedaruratan apabila KLB/Wabah tersebut


sudah mengancam nyawa individu dan masyarakat luas yang memnyebabkan
ketidakberdayaan yang memerlukan intervensi sesegera mungkin guna
menghindari kematian dan atau kecacatan serta penyebaran penyakit yang
semakin luas antar negara bahkan seluruh dunia.

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perubahan status menjadi darurat


kesehatan adalah :
 Penyebaran Luas
 Jika wabah telah menyebar ke wilayah yang luas dan jumlah kasus yang
terkonfirmasi terus meningkat dengan cepat.
 Dampak Kesehatan Masyarakat
 Jika wabah memiliki dampak kesehatan masyarakat yang serius, seperti tingkat
kematian yang tinggi atau banyaknya kasus yang memerlukan perawatan
intensif.
 Ancaman Terhadap Sistem Kesehatan
 Jika wabah mengancam kapasitas sistem kesehatan, seperti kekurangan tempat
tidur di rumah sakit, alat medis yang terbatas, atau kekurangan tenaga medis.
 Dampak Sosial dan Ekonomi
Jika wabah memiliki dampak sosial dan ekonomi yang signifikan, seperti
pembatasan mobilitas masyarakat, kerugian ekonomi yang besar, atau
gangguan pada kehidupan sehari - hari.
 Kapan koordinasi KLB atau wabah dimulai tergantung pada tingkat keparahan
dan urgensi situasi. Secara umum, koordinasi biasanya dimulai segera setelah
terjadi deteksi kasus yang mencurigakan atau konfirmasi adanya wabah.
Langkah-langkah koordinasi awal termasuk :
1. Identifikasi Kasus
Mengidentifikasi dan mengkonfirmasi kasus-kasus penyakit yang
mencurigakan atau terkonfirmasi.
2. Jejak Kontak
Melakukan jejak kontak untuk mengidentifikasi orang-orang yang mungkin
telah terpapar dan memantau mereka untuk meminimalkan penyebaran
penyakit.
3. Isolasi dan Perawatan
Mengisolasi kasus-kasus yang terkonfirmasi dan memberikan perawatan
medis yang tepat.
4. Koordinasi Tim Respons
Membentuk tim respons darurat yang terdiri dari otoritas kesehatan setempat,
petugas kesehatan, badan pemerintah terkait, dan organisasi lain yang terlibat.
5. Komunikasi Publik
Memberikan informasi kepada masyarakat tentang situasi, langkah-langkah
pencegahan, dan tindakan yang sedang dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai