Anda di halaman 1dari 34

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i


DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL .....................................................................................................................iii
KEPUTUSAN KEPALA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I MEDAN ...... iv
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1
1.2 Kondisi Umum ................................................................................................ 2
1.3 Potensi dan Permasalahan ............................................................................... 4
BAB 2 VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI ..... 6
2.1 Visi dan Misi ................................................................................................... 6
2.2 Tujuan ............................................................................................................. 6
2.3 Sasaran Strategis ............................................................................................. 7
BAB 3 ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI DAN KERANGAKA REGULASI ................. 8
3.1 Arah Kebijakan ............................................................................................... 8
3.2 Strategi ............................................................................................................ 8
3.3 Kerangka Regulasi .......................................................................................... 8
BAB 4 TARGET KINERJA DAN KEGIATAN ............................................................... 10
4.1 Target Kinerja ............................................................................................... 10
4.2 Kegiatan ........................................................................................................ 11
4.3 Kerangka Pendanaan ..................................................................................... 15
BAB 5 PEMANTAUAN, PENILAIAN, DAN PELAPORAN ......................................... 17
5.1 Pemantauan ................................................................................................... 17
5.2 Penilaian ........................................................................................................ 17
5.3 Pelaporan....................................................................................................... 17
BAB 6 PENUTUP.............................................................................................................. 18

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Tujuan Strategis, Sasaran Strategis, dan Indikator Sasaran Strategis Rencana Aksi
Kegiatan KKP Kelas I Medan Tahun 2020 s.d. 2024 ................................................ 10
Tabel 2 Tujuan Strategis, Sasaran Strategis, dan Indikator Sasaran Strategis Rencana Aksi
Kegiatan KKP Kelas I Medan Tahun 2020 s.d. 2024 ................................................ 15

iii
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I MEDAN
Jalan Veteran No. 219 Belawan, Medan 20411
Telp : (061) 6941343, Faximile : (061) 6940718

KEPUTUSAN KEPALA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I MEDAN

NOMOR : HK.02.04/1.1/ 2182/2020

TENTANG
RENCANA AKSI KEGIATAN
KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I MEDAN
TAHUN 2020 S.D. 2024 REVISI I

KEPALA
KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I MEDAN

Menimbang : a. bahwa dalam rangka mencapai tujuan pembangunan


nasional di bidang kesehatan sesuai amanat Undang-
Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional, perlu disusun
Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan
Kelas I Medan Tahun 2020 s.d. 2024 Revisi I;
b. bahwa perkembangan kebijakan dalam upaya
Kementerian Kesehatan untuk mewujudkan masyarakat
dengan derajat kesehatan setinggi-tingginya, maka
diperlukan tujuan, kebijakan dan strategi dalam Rencana
Strategis Kementerian Kesehatan 2020-2024, yang
dijabarkan dalam Rencana Aksi Kegiatan Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas I Medan 2020-2024 Revisi I;
c. bahwa rencana aksi kegiatan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a dan b telah disusun sebagai satu dokumen
perencanaan indikatif yang memuat program-program
pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan oleh
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Medan;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan
Keputusan Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I
Medan tentang Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas I Medan Tahun 2020 s.d. 2024 Revisi I.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem


Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4421);

iv
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-
2025 (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 33,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4700);
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 144,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 5063);
4. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata
Kerja Kementerian Kesehatan Negara Republik
Indonesia;
5. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang
Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kementerian Negara serta
Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I
Kementerian Negara sebagaimana telah beberapa kali
diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 135
Tahun 2014;
6. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang
Sistem Kesehatan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2012 Nomor 193);
7. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
Tahun 2015-2019 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 3);
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
1144/Menkes/Per/VIII/2010 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Kesehatan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 585)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 35 Tahun 2013 (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 741);
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 356/MENKES/PER/IV/2008 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan,
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor
2348/MENKES/PER/XI/2011;

MEMUTUSKAN
Menetapkan

Kesatu : KEPUTUSAN KEPALA KANTOR KESEHATAN


PELABUHAN KELAS I MEDAN TENTANG RENCANA AKSI
KEGIATAN KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I
MEDAN TAHUN 2020 S.D 2024 REVISI I.

v
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua
orang komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan,
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya, sebagai social dan ekonomis. Keberhasilan pembangunan kesehatan
sangat ditentukan oleh kesinambungan antar upaya program dan sektor, serta kesinambungan
dengan upaya-upaya yang telah dilaksanakan oleh periode sebelumnya.
Dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional Tahun 2005–2025, disebutkan bahwa pembangunan kesehatan pada
hakikatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa Indonesia yang
bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi
bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi.
Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat ditentukan oleh kesinambungan antar upaya
program dan sektor, serta kesinambungan dengan upaya-upaya yang telah dilaksanakan dalam
periode sebelumnya. Oleh karena itu perlu disusun rencana pembangunan kesehatan yang
berkesinambungan.
Periode tahun 2020-2024 merupakan tahapan terakhir dari Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025, sehingga merupakan periode pembangunan
jangka menengah yang sangat penting dan strategis. RPJMN 2020-2024 akan memengaruhi
pencapaian target pembangunan dalam RPJPN, di mana pendapatan perkapita Indonesia akan
mencapai tingkat kesejahteraan setara dengan negara-negara berpenghasilan menengah atas
(Upper-Middle Income Country) yang memiliki kondisi infrastruktur, kualitas sumber daya
manusia, pelayanan publik, serta kesejahteraan rakyat yang lebih baik.
Sejalan dengan Visi Presiden Republik Indonesia Tahun 2020-2024 yaitu Terwujudnya
Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong - Royong,
dimana peningkatan kualitas manusia Indonesia menjadi prioritas utama dengan dukungan
pembangunan kesehatan yang terarah, terukur, merata dan berkeadilan. Pembangunan
kesehatan bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

1
Untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat tersebut, dibutuhkan program kesehatan
yang bersifat preventif dan promotif salah satunya adalah Program Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit (P2P). berbagai kegiatan dilakukan untuk mendukung pencegahan dan
pengendalian penyakit, di pintu masuk negara dilakukan upaya kekarantinaan.
Undang undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional mengamanatkan bahwa Kementerian/Lembaga menyusun Rencana Strategi
(Renstra). Selanjutnya merujuk kepada Keputusan Menteri Kesehatan nomor 21 tahun 2020
tentang Rencana Strategik Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024 bahwa tingkat Eselon I
menjabarkan dalam Rencana Aksi Program (RAP) dan Eselon II atau satuan kerja
menjabarkan Rencana Aksi Kegiatan (RAK).

1.2 Kondisi Umum


Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Medan 2020-2024
Revisi I merupakan kelanjutan dari Rencana Aksi Kegiatan sebelumnya dengan beberapa
perubahan skala prioritas sasaran, peningkatan kemampuan, aksesibilitas, dan percepatan
terhadap beberapa sasaran program.
Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua
komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara
sosial dan ekonomis.
Secara umum Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Medan telah berhasil mencapai
target dan indikator yang ditetapkan, 68,01% jumlah alat angkut sesuai dengan standar
kekarantinaan kesehatan, 111,11% persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB
dan bencana di wilayah layanan KKP, 106,04% jumlah deteksi dini dalam rangka cegah
tangkal masuk dan keluarnya penyakit, 100% jumlah pelayanan pada situasi khusus, 100%
jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam
penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah, 134,77% jumlah
sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan, 100% jumlah
pelabuhan/bandara/PLBD yang memenuhi syarat-syarat sanitasi, 100% jumlah
pelabuhan/bandara/PLBD bebas vektor pada wilayah perimeter dan buffer area, 124,22%
jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung, 100% jumlah dokumen
dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya, 100% jumlah peningkatan kapasitas SDM
bidang P2P, dan 100% jumlah pengadaan sarana prasarana.
2
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Medan sesuai Permenkes Nomor 356 Tahun 2008
dan Permenkes Nomor 2348 Tahun 2011 memiliki 7 wilayah kerja yaitu: Polonia, Tanjung
Balai, Kuala Tanjung, Pangkalansusu, Sibolga, Gunung Sitoli dan Pantai Cermin. Namun
sampai saat ini wilayah kerja Pantai Cermin belum beroperasi. Sehubungan dengan sudah
berpindahnya operasional Bandar udara Polonia ke Bandar udara Kualanamu, sehingga
diperlukan adanya perubahan Permenkes di atas.
Pembangunan kesehatan juga harus didukung oleh sumber daya manusia yang handal.
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Medan memiliki SDM sebanyak 111 (seratus sebelas)
orang pada Tahun 2020 dengan rincian 43 (empat puluh tiga) orang laki-laki dan 68 (enam
puluh delapan) orang perempuan. Bila dilihat dari latar belakang pendidikan ada 19 (Sembilan
belas) orang S2, 22 (dua puluh dua) orang dokter umum, 2 (dua) orang Ners, 25 (dua puluh
lima) orang S1 Kesehatan, 4 (empat) orang S1 Non Kesehatan, 15 (lima belas) orang D3
Kesehatan, 1 (satu) orang D3 Non Kesehatan, 1 (satu) orang DI, 7 (tujuh) orang SMA, dan 1
(satu) orang SD.
Bila dilihat dari kelembagaan berdasarkan Permenkes Nomor 356 Tahun 2008 dan
perubahan Permenkes Nomor 2348 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor
Kesehatan Pelabuhan, Kantor Kesehatan Pelabuhan yang selanjutnya disebut KKP adalah unit
pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dengan tugas
melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit, penyakit potensial wabah,
surveilans epidemiologi, kekarantinaan, pengendalian dampak kesehatan lingkungan,
pelayanan kesehatan, pengawasan OMKABA serta pengamanan terhadap penyakit baru dan
penyakit yang muncul kembali, bioterorisme, unsur biologi, kimia dan pengamanan radiasi di
wilayah kerja bandar udara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara.
Di dalam Permenkes Nomor 356 Tahun 2008 dan Permenkes Nomor 2348 Tahun 2011
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan bahwa KKP terdiri dari Bagian
Tata Usaha, Bidang Pengendalian Karantina & Surveilans Epidemiologi, Bidang Pengendalian
Risiko Lingkungan, Bidang Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah, Wilayah Kerja, Kelompok
Fungsional dan Instalasi.
Adapun ruang lingkup tugas masing-masing Bagian/Bidang di Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas I Medan berdasarkan Permenkes Nomor 356 Tahun 2008 dan Permenkes
Nomor 2348 Tahun 2011 adalah sebagai berikut :

3
1. Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan penyusunan program,
pengelolaan informasi, evaluasi, pelaporan, urusan tata usaha, keuangan, penyelenggaraan
pelatihan, kepegawaian, serta perlengkapan dan rumah tangga;
2. Bidang Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi mempunyai tugas
melaksanakan perencanaan dan evaluasi serta penyusunan laporan di bidang kekarantinaan,
surveilans epidemiologi penyakit dan penyakit potensial wabah serta penyakit baru dan
penyakit yang muncul kembali, pengawasan alat angkut dan muatannya, lalu lintas
OMKABA, jejaring kerja, kemitraan, kajian, serta pengembangan teknologi, pendidikan
dan pelatihan bidang kekarantinaan di wilayah kerja bandar udara, pelabuhan, dan lintas
batas darat negara;
3. Bidang Pengendalian Risiko Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan perencanaan,
pemantauan, dan evaluasi serta penyusunan laporan di bidang pengendalian vektor dan dan
binatang penular penyakit, pembinaan sanitasi lingkungan, jejaring kerja, kemitraan, kajian
dan pengembangan teknologi, serta pendidikan dan pelatihan bidang pengendalian risiko
lingkungan di wilayah kerja bandar udara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara;
4. Bidang Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah mempunyai tugas melaksanakan
perencanaan dan evaluasi serta penyusunan laporan di bidang pelayanan kesehatan terbatas,
kesehatan haji, kesehatan kerja, kesehatan matra, vaksinasi internasional, pengembangan
jejaring kerja, kemitraan, kajian dan teknologi, serta pendidikan dan pelatihan bidang upaya
kesehatan pelabuhan di wilayah kerja bandar udara, pelabuhan, dan lintas batas darat
negara.

1.3 Potensi dan Permasalahan


Pada tahun 2019, indikator jumlah alat angkut yang diperiksa sesuai standar
kekarantinaan belum terealisasi sesuai dengan target yang ditetapkan. Dari 13.957 alat angkut
yang ditargetkan, hanya terealisasi 9.492 (68,0%). Hal ini disebabkan adanya kapal yang
berlayar tanpa dilakukan pemeriksaan dan penerbitan dokumen PHQC, khususnya kapal- kapal
nelayan. Adanya persepsi bahwa kapal nelayan boleh berlayar tanpa dilakukan pemeriksan
juga menjadi alasan terhambatnya pencapaian target. Potensi untuk menyelesaikan masalah
tersebut telah dilakukan oleh KKP Kelas I Medan dengan melakukan advokasi dan koordinasi
dengan syahbandar perikanan baik secara langsung maupun surat, agar setiap kapal nelayan
yang akan berangkat memberikan laporan kepada KKP Kelas I Medan untuk selanjutnya
dilakukan pemeriksaan. Hal ini juga diminta KKP sebagai salah satu syarat dalam kelengkapan
dokumen ijin berlayar.
4
Sedangkan untuk deteksi dini terduga TB dan mobile VCT masih sulit dilaksanakan.
Hal ini disebabkan oleh sasaran kegiatan (pekerja /karyawan di wilker Kualanamu) sulit untuk
dikumpulkan sesuai jadwal yang ditentukan dan sulitnya mensinkronisasikan jadwal kegiatan
dengan petugas fasyankes. Potensi menyelesaikan masalah adalah dengan melakukan
koordinasi dengan pimpinan/penanggungjawab pekerja/karyawan yang lebih intens dan
melakukan koordinasi agar petugas fasyankes yang tidak dapat hadir dapat digantikan dengan
petugas lainnya.

5
BAB 2
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI

2.1 Visi dan Misi


Dalam rangka mencapai terwujudnya Visi Presiden yakni: “Terwujudnya Indonesia
Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian, Berlandaskan Gotong Royong”, maka
telah ditetapkan 9 (sembilan) Misi Presiden 2020-2024, yakni: Peningkatan Kualitas Manusia
Indonesia, Penguatan Struktur Ekonomi yang Produktif, Mandiri dan Berdaya Saing,
Pembangunan yang Merata dan Berkeadilan, Mencapai Lingkungan Hidup yang
Berkelanjutan, Kemajuan Budaya yang Mencerminkan Kepribadian Bangsa, Penegakan
Sistem Hukum yang Bebas Korupsi, Bermartabat, dan Terpercaya, Perlindungan bagi
Segenap Bangsa dan Memberikan Rasa Aman pada Seluruh Warga, Pengelolaan Pemerintahan
yang Bersih, Efektif, dan Terpercaya dan Sinergi Pemerintah Daerah dalam Kerangka Negara
Kesatuan.
Guna mendukung peningkatan kualitas manusia Indonesia, termasuk penguatan
struktur ekonomi yang produktif, mandiri dan berdaya saing, Kementerian Kesehatan telah
menjabarkan Misi Presiden Tahun 2020-2024, melalui Menurunkan angka kematian ibu dan
bayi, Menurunkan angka stunting pada balita, Memperbaiki pengelolaan Jaminan Kesehatan
Nasional dan Meningkatkan kemandirian dan penggunaan produk farmasi dan alat kesehatan
dalam negeri.
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Medan sebagai unit pelaksana teknis di bawah
Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian penyakit mendukung pelaksanaan
penjabaran visi misi presiden yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan.

2.2 Tujuan
Tujuan strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2020 s.d. 2024 adalah :
1. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui pendekatan siklus hidup.
2. Penguatan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan.
3. Peningkatan pencegahan dan pengendalian penyakit dan pengelolaan kedaruratan
kesehatan masyarakat.
4. Peningkatan sumber daya kesehatan.
5. Peningkatan tata kelola yang baik, bersih, dan inovatif.
Tujuan strategis Ditjen P2P Tahun 2020 s.d. 2024 adalah peningkatan pencegahan dan
pengendalian penyakit dan pengelolaan kedaruratan masyarakat. Terselenggaranya
6
pencegahan dan pengendalian penyakit dan pengelolaan kedaruratan masyarakat secara
berhasil guna dan berdaya guna dalam mendukung pencapaian derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya melalui :
1. Pelaksanaan Surveilans Karantina Kesehatan.
2. Pelaksanaan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor Zoonotik.
3. Pelaksanaan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung.
4. Pelaksanaan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular.
5. Pelaksanaan Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan NAPZA.
6. Pelaksanaan Dukungan Pelayanan Kekarantinaan di Pintu Masuk Negara dan Wilayah.
7. Pelaksanaan Dukunan Pelayanan Surveilans dan Laboratorium Kesehatan Masyarakat
untuk Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.
8. Pelaksanaan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program
P2P.
Guna mencapai tujuan Kementerian Kesehatan khususnya Direktorat Jenderal
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dalam peningkatan pencegahan dan pengendalian
penyakit dan pengelolaan kedaruratan kesehatan masyarakat. Kantor Kesehatan Pelabuhan
Kelas I Medan memiliki tujuan strategis meningkatnya faktor risiko penyakit yang
dikendalikan sebesar 100%.

2.3 Sasaran Strategis


Dalam mencapai tujuan strategis ditetapkan sasaran strategis. Sasaran strategis KKP
Kelas I Medan pada tahun 2020 s.d. 2024 adalah meningkatnya pelayanan kekarantinaan di
pintu masuk negara dan wilayah sebesar 100% dengan indikator sebagai berikut :
1. Jumlah pemeriksaan orang, alat angkut, barang dan lingkungan sesuai standar
kekarantinaan kesehatan sebesar 9.637.286 pemeriksaan pada akhir tahun 2024.
2. Persentase faktor risiko penyakit dipintu masuk yang dikendalikan pada orang, alat angkut,
barang dan lingkungan sebesar 100% pada akhir tahun 2024.
3. Indeks Pengendalian Faktor Risiko di pintu masuk negara sebesar 100% pada akhir tahun
2024.
4. Nilai kinerja anggaran sebesar 90 pada akhir tahun 2024.
5. Nilai Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran sebesar 90 pada akhir tahun 2024.
6. Kinerja implementasi WBK satker sebesar 80 pada akhir tahun 2024.
7. Persentase Peningkatan kapasitas ASN sebanyak 20 JPL sebesar 100% pada akhir tahun
2024.
7
BAB 3
ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI DAN KERANGAKA REGULASI

3.1 Arah Kebijakan


Arah kebijakan dan strategi kegiatan KKP Kelas I Medan adalah mendukung
kebijakan dan strategi Ditjen P2P dan Kementerian Kesehatan yang didukung oleh inovasi dan
pemanfaatn teknologi ditetapkan arah kebijakan KKP Kelas I Medan sebagai berikut :
1. Penguatan deteksi dini dan respon terhadap penyakit dan faktor risiko
2. Penguatan akuntabilitas dalam upaya mewujudkan reformasi birokrasi.
3. Penguatan kapasitas dan pengembangan Sumber Daya manusia
4. Penguatan sinergisme, kolaborasi dan integrasi program

3.2 Strategi
Seperti yang telah ditetapkan di Bab sebelumnya, bahwa KKP Kelas I Medan telah
menatapkan tujuan strategis yang mendukung strategi program pencegahan dan pengendalian
penyakit tahun 2020 s.d. 2024 serta mengacu pada strategi Kementerian Kesehatan yang
kemudian dijabarkan melalui strategi aksi kegiatan sebagai berikut:
1. Perluasan cakupan deteksi dini penyakit dan faktor risiko
2. Peningkatan respon kejadian penyakit dan faktor risiko
3. Peningkatan inovasi dalam deteksi dini dan respon penyakit dan faktor risiko
4. Peningkatan komunikasi dan advokasi
5. Penguatan akuntabilitas
6. Peningkatan kapasitas sumber daya manusis
7. Kerjasama lintas sektor dan program

3.3 Kerangka Regulasi


Dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi sebagai pelaksana pelayanan. Sebagai
pelaksana pemerintah berkewajiban menyediakan pelayanan yang bermutu. Dalam
menjalankan peran pemerintah ini tentunya membutuhkan dukungan regulasi yang menjadi
landasan dan dasar hukum sehingga tidak salah arah dan mempunyai aspek perlindungan yang
kuat.

8
Di samping peraturan perundang-undangan yang disusun oleh pusat juga diperlukan
peraturan dalam bentuk Standar Operating Prosedur (SOP) yang dibuat oleh satuan Kerja.
Dukungan regulasi yang baik akan menjamin standar dan mutu dalam pelayanan.
Saat ini sudah tersedia regulasi, antara lain :
1. Undang-Undang No. 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan
2. Permenkes No. 356 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Organisasi Kantor
Kesehatan Pelabuhan
3. Kemenkes No. 424 tahun 2007 tentang Pedoman Upaya Kesehatan Pelabuhan dalam
rangka Karantina Kesehatan
4. Permenkes No. 23 tahun 2018 tentang Pelayanan dan Penerbitan Sertifikat Vaksinasi
Internasional
5. PP No. 62 tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Kesehatan Haji
6. SOP Penerbitan PHQC
7. SOP Penerbitan Buku Kesehatan Kapal
8. SOP Pemeriksaan Kapal dari Luar Negeri untuk Penerbitan COP
9. SOP Sistem Kewaspadaan Dini/ Surveilans Epidemiologi
10. SOP Penyelidikan Epidemiologi
11. SOP adanyaPenumpang/ ABK Sakit diKapal
12. SOP adanya Penumpang/ ABK Meninggal
13. SOP Sistem Kewaspadaan Dini Haji
14. SOP Sistem Kewaspadaan Dini Umroh
15. SOP Pelaksanaan Embarkasi
16. SOP Investigasi wabah
17. SOP Advokasi Program PKSE
18. SOP Penanggulangan Bencana
19. SOP Pengawasan Kedatangan Pesawat Dari Negara Terjangkit
20. SOP Penyimpanan dan Penggunaan ICV

Dalam rangka mendukung tercapainya sasaran strategis Program Pencegahan dan


Pengendalian Penyakit dan sasaran strategis KKP Kelas I Medan beberapa kebutuhan
regulasi yang dibutuhkan antara lain :
1. Regulasi dalam pengawasan lalu lintas OMKABA
2. Regulasi dalam Pengawasan Kedatangan penumpang dari daerah/negara terjangkit

9
BAB 4
TARGET KINERJA DAN KEGIATAN

Memperhatikan Rencana Aksi Program Direktorat Pencegahan dan Pengendalian


Penyakit tahun 2020-2024, Tujuan, Arah Kebijakan, Strategi dan Sasaran Strategis
sebagaimana diuraikan dalam bab-bab sebelumnya, maka target kinerja dan kerangka
pendanaan program dan kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Medan Tahun 2020 s.d.
2024.

4.1 Target Kinerja


Target kinerja merupakan penilaian dari pencapaian program yang diukur secara
berkala dan dievaluasi pada akhir tahun 2024. Sasaran kinerja dihitung secara kumulatif selama
lima tahun dan berakhir pada tahun 2024.
Tabel 1
Tujuan Strategis, Sasaran Strategis, dan Indikator Sasaran Strategis Rencana Aksi
Kegiatan KKP Kelas I Medan Tahun 2020 s.d. 2024
No Tujuan Strategis Sasaran Strategis Indikator
Meningkatnya faktor Meningkatnya 1. Jumlah pemeriksaan orang,
resiko penyakit di Pelayanan alat angkut, barang dan
pintu masuk yang Kekarantinaan di Pintu lingkungan sesuai standar
dikendalikan Masuk Negara dan kekarantinaan kesehatan
Wilayah 9.637.286 pada tahun 2024.
2. Persentase faktor risiko
penyakit di pintu masuk
yang dikendalikan pada
orang, alat angkut, barang
dan lingkungan sebesar
100% pada tahun 2024.
3. Indeks Pengendalian Faktor
Risiko di pintu masuk negara
sebesar 100% pada tahun
2024
4. Nilai kinerja anggaran
sebesar 90 pada tahun 2024

10
5. Nilai Indikator Kinerja
Pelaksanaan Anggaran 90
pada tahun 2024
6. Kinerja implementasi WBK
satker sebesar 80 pada tahun
2024
7. Persentase Peningkatan
kapasitas ASN sebanyak 20
JPL sebesar 100% pada
tahun 2024

4.2 Kegiatan
Dalam rangka menjamin tercapainya Tujuan Strategis, Sasaran Strategis, dan Indikator
Sasaran Strategis, maka ditetapkan Sasaran Program, Indikator Kinerja Program, Sasaran
Kegiatan, dan Indikator Kinerja Kegiatan Rencana Aksi Kegiatan 2020-2024.
Sasaran Kantor Kesesehatan Pelabuhan Kelas I Medan adalah meningkatnya faktor
resiko penyakit di pintu masuk yang dikendalikan, Untuk mencapai sasaran hasil, maka
kegiatan yang akan dilakukan adalah:
A. Dukungan Pelayanan Kekarantinaan di Pintu Masuk Negara dan Wilayah
Sasaran kegiatan ini adalah meningkatnya jumlah faktor risiko penyakit yang dikendalikan.
Indikator pencapaian sasaran tersebut adalah :
1. Jumlah pemeriksaan orang, alat angkut, barang dan lingkungan sesuai standar
kekarantinaan kesehatan 9.637.286, dengan kegiatan sebagai berikut :
a. Melakukan Layanan Kekarantinaan Kesehatan dalam Rangka Penerbitan COP
(Certificate of Pratique)
b. Melakukan Layanan Kekarantinaan Kesehatan di Bandar Udara
c. Melakukan Layanan kekarantinaan dalam rangka penerbitan PHQC (Port Health
Quarantine Clearence)
d. Melakukan Screening kesehatan penumpang kapal dan pesawat pada masa
pandemi COVID-19
e. Melakukan Kewaspadaan dan Deteksi Dini dan Pengendalian Faktor Risiko
COVID-19
f. Melakukan Pencegahan Penyakit dan Pengawasan Pelaku Perjalanan

11
g. Melakukan Advokasi, Koordinasi, Konsultasi dan Sosialisasi
h. Melakukan pengadaan sarana dan prasarana
i. Pengawasan Penerbitan Dokumen Kesehatan (ICV dan dokumen kesehatan
lainnya)
j. Koordinasi dan Pembahasan Hasil Surveilans
k. Pengumpulan data surveilans faktor risiko pada jamaah
l. Analisa dan Diseminasi hasil surveilans
m. Pengumpulan data surveilans COVID-19
n. Pemeriksaan Barang bawaan oleh penumpang naik dan turun baik dibandara
maupun di pelabuhan
o. Pemerikssaan Lingkungan Tempat-Tempat Umum di Wilayah Perimeter dan buffer
di pelabuhan dan bandara
p. Pemerikssaan Lingkungan Tempat-Tempat Tempat p[engolahan Makanan di
Wilayah Perimeter dan buffer di pelabuhan dan bandara
q. Pemeriksaan sanitasi alat angkut (kapal laiut dan pesawat)
2. Persentase faktor risiko penyakit di pintu masuk yang dikendalikan pada orang, alat
angkut, barang dan lingkungan sebesar 100%, dengan kegiatan sebagai berikut :
a. Tindakan Pengendalian Faktor Risiko pada Alat angkut
b. Penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan penyakit menular
berbahaya di pintu masuk negara
c. Surveilans faktor risiko penyakit potensial KKM
3. Indeks Pengendalian Faktor Risiko di Pintu Masuk Negara sebesar 100%, dengan
kegiatan sebagai berikut :
a. Penyusunan Dokumen Rencana Kontinjensi Penanggulangan KKM
b. Simulasi/Table Top Exercise KKM
c. Menekan indeks pinjal pada pintu masuk Negara sampai ≤ 1
d. Melaksanakan pengendalian larva nyamuk di daerah perimeter dan buffer sampai
dengan (HI = 0) pada daerah perimeter dan > 1 pada daerah buffer
e. Meniadakan tempat perindukan nyamuk Anopheles
f. Menekan jumlah populasi kecoa pada alat angkut
g. Menekan jumlah tinmgkat kepadatan lalat sampai dengan < 2 Ekor
h. Meningkatkan Tempat-tempat Umum yang memenuhi syarat kesehatan
i. Meningkatkan Tempat pengolahan Makanan yang laik Hygiene
j. Meningkatkan jumlah kualitas air bersih yang memenuhi persyaratan kesehatan
12
B. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Pencegahan
dan Pengendalian Penyakit
Sasaran kegiatan ini adalah meningkatnya jumlah faktor risiko penyakit yang dikendalikan.
Indikator pencapaian sasaran tersebut adalah :
1. Nilai Kinerja Anggaran sebesar 90, dengan kegiatan sebagai berikut :
a. Penyusunan E-Planning
b. Penyusunan RKA K/L
c. Pembahasan dan penelaahan usulan dokumen perencanaan anggaran dan revisi
anggaran
d. Penyusunan target dan pagu PNBP
e. Penyusunan rencana program dan penyusunan rencana anggaran
f. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi
g. Pengadaan kendaraan bermotor
h. Pengadaan peralatan fasilitas perkantoran
2. Nilai Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran sebesar 90, dengan kegiatan sebagai
berikut :
a. Penyusunan Realisasi Anggaran Bulanan/Triwulan/Semester/Tahunan
b. Verifikasi dan Rekonsiliasi LK UAPPA E-1 Laporan Keuangan Satker
c. Rekonsiliasi dan Koordinasi Pengelolaan PNBP
d. Penyusunan Dokumen Perbendaharaan dan Pertanggung jawaban Keuangan
e. Pengelolaan keuangan dan perbendaharaan
f. Pelayanan umum, Pelayanan rumah tangga dan perlengkapan
g. Pembayaran Gaji dan Tunjangan
h. Operasional dan Pemeliharaan Kantor
3. Kinerja Implementasi WBK Satker sebesar 80, dengan kegiatan sebagai berikut :
a. Menyusun dokumen rencana kerja pembangunan Zona Integritas menuju
WBK/WBBM
b. Menetapkan target-target prioritas yang relevan dengan tujuan pembangunan
WBK/WBBM.
c. Melakukan sosialisasi pembangunan WBK/WBBM
d. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pembangunan Zona Integritas
e. Menindaklanjuti hasil monitoring dan evaluasi
f. Menyusun, menerapkan, dan mengevaluasi SOP yang mengacu pada peta proses
bisnis instansi
13
g. Menggunakan teknologi informasi dalam sistem pengukuran kinerja unit,
operasionalisasi manajemen SDM dan pelayanan kepada publik.
h. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pemanfaatan teknologi informasi dan
pengukuran kinerja unit, operasionalisasi SDM, dan pemberian layanan kepada
publik.
i. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan keterbukaan informasi
publik.
j. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap penempatan pegawai untuk
memenuhi kebutuhan jabatan dalam organisasi
k. Melakukan mutasi pegawai antar jabatan dalam rangka pengembangan karier
pegawai dengan memperhatikan kompetensi jabatan dan mengikuti pola mutasi
yang telah ditetapkan
l. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan mutasi yang telah dilakukan
dalam kaitannya dengan perbaikan kinerja
m. Menyusun rencana pengembangan kompetensi pegawai
n. Melakukan upaya pengembangan kompetensi kepada pegawai
o. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap hasil pengembangan kompetensi
p. Memutakhirkan informasi kepegawaian unit kerja secara berkala
q. Menyusun perencanaan dan penetapan kinerja
r. Memantau pencapaian kinerja secara berkala
s. Menyusun laporan kinerja tepat waktu
t. Melakukan upaya peningkatan kapasitas SDM yang menangani akuntabilitas
kinerja
u. Melakukan public campaign tentang pengendalian gratifikasi dan
mengimplementasikannya
v. Melakukan kegiatan pengendalian untuk meminimalisir risiko yang telah
diidentifikasi
w. Menginformasikan dan mengkomunikasikan tentang SPI kepada seluruh pihak
terkait
x. Melakukan monitoring dan evaluasi atas penanganan pengaduan masyarakat
y. Menindaklanjuti hasil evaluasi atau penanganan pengaduan masyarakat
z. Melakukan internalisasi, menerapkan, mengevaluasi, dan meninjaklanjuti Whistle
Blowing System.

14
aa. Mengidentifkasi, menangani, mengevaluasi, dan menindaklanjuti benturan
kepentingan.
bb. Melakukan reviu dan perbaikan atas standar pelayanan dan SOP
cc. Sosialisasi mengenai upaya penerapan budaya pelayanan prima
dd. Melakukan survei kepuasan masyarakat terhadap pelayanan
ee. Melakukan tindak lanjut atas hasil survei kepuasan masyarakat
4. Persentase Peningktan Kapasitas ASN sebanyak 20 JPL sebesar 100%, dengan kegiatan
sebagai berikut :
a. Pengelolaan kepegawaian
b. Pelatihan/workshop petugas surveilans epidemiologi dan kekarantinaan
c. Pelatihan GIS dengan Quantum GIS

4.3 Kerangka Pendanaan


Guna memenuhi kebutuhan pendanaan secara keseluruhan untuk mencapai target
Sasaran Kegiatan sebagaimana tersebut diatas dapat bersumber dari APBN baik yang
bersumber dari Rupiah Murni, Pendapatan Nasional Bukan Pajak (PNBP), Pinjaman dan/atau
Hibah Luar Negeri (PHLN), serta sumber/skema lainnya seperti Kerjasama Pemerintah dan
Badan Usaha (KPBU) dan Corporate Social Responsibility (CSR).

Tabel 2
Tujuan Strategis, Sasaran Strategis, dan Indikator Sasaran Strategis Rencana Aksi
Kegiatan KKP Kelas I Medan Tahun 2020 s.d. 2024
N Sasaran Target Alokasi (dalam rupiah)
o Program 2020 2021 2022 2023 2024 2020 2021 2022 2023 2024
(Outcome)/Sa
saran
Kegiatan
(Output)/Indi
kator
1 Jumlah 3.715. 5.253. 6.721. 8.189. 9.637. 2,950,46 4.991.30 5.387.72 5.820.71 6.290.85
pemeriksaan 363 907 702 489 286 3.000 8.250 7.762 8.250 8.263
orang, alat
angkut, barang
dan
lingkungan
sesuai standar
kekarantinaan
kesehatan
2 Persentase 90% 90% 95% 95% 100% 560.268. 760.175. 911.287. 1.063.66 1.217.37
faktor risiko 000 100 455 5.327 1.994
penyakit
dipintu masuk
yang
dikendalikan
pada orang,
alat angkut,
barang dan
lingkungan

15
N Sasaran Target Alokasi (dalam rupiah)
o Program 2020 2021 2022 2023 2024 2020 2021 2022 2023 2024
(Outcome)/Sa
saran
Kegiatan
(Output)/Indi
kator
3 Indeks 85% 85% 90% 95% 100% 827.990. 1.534.21 2.136.53 2.765.22 3.420.35
Pengendalian 000 5.750 8.587 7.566 0.995
Faktor Risiko
di pintu masuk
negara
4 Nilai kinerja 80 80 90 90 90 597,236 412,620 910,928 910,928 910,928
anggaran
5. Persentase 80% - - - - 430,863 - - - -
tingkat
kepatuhan
penyampaian
laporan
keuangan
5 Nilai Indikator - 80 90 90 90 - 371,187 661,930 621,930 621,930
Kinerja
Pelaksanaan
Anggaran
6 Kinerja 70 70 75 75 80 17,718,44 18,139,23 37,084,86 22,468,99 22,308,99
implementasi 2 3 6 3 3
WBK satker
7 Persentase 45% 80% 85% 90% 100% 331,010 160,026 400,946 400,946 400,946
Peningkatan
kapasitas ASN
sebanyak 20
JPL

16
BAB 5
PEMANTAUAN, PENILAIAN, DAN PELAPORAN

5.1 Pemantauan
Pemantauan dimaksudkan untuk mensinkronkan kembali keseluruhan proses kegiatan
agar sesuai dengan rencana yang ditetapkan dengan perbaikan segera agar dapat dicegah
kemungkinan adanya penyimpangan ataupun ketidaksesuaian yang berpotensi mengurangi
bahkan menimbulkan kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran. Untuk itu, pemantauan
diarahkan guna mengidentifikasi jangkauan pelayanan, kualitas pengelolaan, permasalahan
yang terjadi serta dampak yang ditimbulkannya. Selain hal tersebut pemantauan juga dilakukan
dalam rangka memastikan target indikator yang ditetapkan berjalan sesuai dengan rencana dan
melakukan upaya dini jika ditemukan kendala dalam pelaksanaan kegiatan.
Pemantauan dilakukan secara rutin baik bulanan ataupun triwulanan dan merupakan
hasil kegiatan dan penugasan di setiap staf, subbag/seksi dan subdit/bagian secara berjenjang
yang dilakukan melalui kegiatan kunjungan dilapangan dan atau pertemuan.

5.2 Penilaian
Penilaian Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Medan
bertujuan untuk menilai keberhasilan peningkatan pelayanan kekarantinaan di pintu masuk
negara dan wilayah. Penilaian dimaksudkan untuk memberikan bobot atau nilai terhadap hasil
yang dicapai dalam keseluruhan pentahapan kegiatan, untuk proses pengambilan keputusan
apakah suatu program atau kegiatan diteruskan, dikurangi, dikembangkan atau diperkuat.
Untuk itu penilaian diarahkan guna mengkaji efektifitas dan efisensi pengelolaan program.
Penilaian kinerja Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dilaksanakan berdasarkan
indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam pencapaian sasaran.

5.3 Pelaporan
Pelaporan sebagai bentuk informasi dan bentuk penyajian fakta tentang suatu keadaan
atau suatu kegiatan. Fakta yang disajikan merupakan bahan atau keterangan untuk informasi
yang dibutuhkan, berdasarkan keadaan sebenarnya atas suatu kegiatan atau pekerjaan. Dalam
kegiatan ini pelaporan dilakukan dalam bentuk laporanan bulanan sampai dengan laporan
tahunan.

17
BAB 6
PENUTUP

Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Medan Tahun
2020-2024 ini disusun untuk menjadi acuan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian
upaya Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Medan dalam kurun waktu lima tahun ke depan.
Dengan demikian, Bidang/ seksi di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Medan mempunyai
target kinerja yang telah disusun dan akan dievaluasi pada pertengahan periode (2022) dan
akhir periode 5 tahun (2024) sesuai ketentuan yang berlaku.
Penyusunan dokumen ini melibatkan semua Bidang/ seski di Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas I Medan. Oleh karena itu kepada semua pihak yang telah berkontribusi
disampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Diharapkan melalui penyusunan Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas I Medan, upaya dukungan manajemen memberikan kontribusi yang bermakna
dalam Pencegahan dan Pengendalian Penyakit khususnya dan umumnya pembangunan
kesehatan untuk menurunkan angka kematian, kesakitan dan kecacatan akibat penyakit serta
pencapaian sasaran program berdasarkan komitmen nasional dan internasional.
Apabila di kemudian hari diperlukan adanya perubahan pada dokumen ini, maka akan
dilakukan penyempurnaan sebagaimana mestinya.

18
19
PENANGGUNG JAWAB KEGIATAN

Sasaran No. Indikator Penanggung Jawab


Kinerja
2 3 4 5 6
Meningkatnya 1. Jumlah Kepala Bidang Kepala Seksi Pengendalian
pemeriksaan Pengendalian Karantina dan Kepala Seksi
Pelayanan
orang, alat Karantina dan Surveilans Epidemiologi
Kekarantinaa angkut, barang Surveilans
dan lingkungan Epidemiologi
n di Pintu
sesuai standar Kepala Bidang
Kepala Seksi Pengendalian
Masuk kekarantinaan Pengendalian Vektor dan Binatang Penular
kesehatan Risiko Penyakit dan Kepala Seksi
Negara dan
Lingkungan Sanitasi dan Dampak Risiko
Wilayah Lingkingan
Kepala Bidang Kepala Seksi Pencegahan dan
Upaya Kesehatan Pelayanan Kesehatan dan Kepala
dan Lintas Seksi Kesehatan Matra dan Lintas
Wilayah Wilayah
2. Persentase faktor Kepala Bidang Kepala Seksi Pengendalian
risiko penyakit Pengendalian Karantina dan Kepala Seksi
dipintu masuk Karantina dan Surveilans Epidemiologi
yang Surveilans
dikendalikan Epidemiologi
pada orang, alat Kepala Bidang Kepala Seksi Pengendalian
angkut, barang Pengendalian Vektor dan Binatang Penular
dan lingkungan Risiko Penyakit dan Kepala Seksi
Lingkungan Sanitasi dan Dampak Risiko
Lingkingan
Kepala Bidang Kepala Seksi Pencegahan dan
Upaya Kesehatan Pelayanan Kesehatan dan Kepala
dan Lintas Seksi Kesehatan Matra dan Lintas
Wilayah Wilayah
3. Indeks Kepala Bidang Kepala Seksi Pengendalian
Pengendalian Pengendalian Karantina dan Kepala Seksi
Faktor Risiko di Karantina dan Surveilans Epidemiologi
pintu masuk Surveilans
negara Epidemiologi
Kepala Bidang Kepala Seksi Pengendalian
Pengendalian Vektor dan Binatang Penular
Risiko Penyakit dan Kepala Seksi
Lingkungan Sanitasi dan Dampak Risiko
Lingkingan
Kepala Bidang Kepala Seksi Pencegahan dan
Upaya Kesehatan Pelayanan Kesehatan dan Kepala
dan Lintas Seksi Kesehatan Matra dan Lintas
Wilayah Wilayah
4. Nilai kinerja Kepala Bagian Kepala Sub Bagian Program dan
anggaran Tata Usaha Laporan dan Kepala Sub Bagian
Keuangan dan Umum
20
Sasaran No. Indikator Penanggung Jawab
Kinerja
2 3 4 5 6
5. Nilai Indikator Kepala Bagian Kepala Sub Bagian Program dan
Kinerja Tata Usaha Laporan dan Kepala Sub Bagian
Pelaksanaan Keuangan dan Umum
Anggaran
6. Kinerja Kepala Bagian Kepala Sub Bagian Program dan
implementasi Tata Usaha Laporan dan Kepala Sub Bagian
WBK satker Keuangan dan Umum
7. Persentase Kepala Bagian Kepala Sub Bagian Program dan
Peningkatan Tata Usaha Laporan dan Kepala Sub Bagian
kapasitas ASN Keuangan dan Umum
sebanyak 20 JPL

21
MATRIKS KINERJA DAN PENDANAAN KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I MEDAN TAHUN 2020 S.D. 2024
No Sasaran Program Target Alokasi (dalam rupiah) Pelaksanan
(Outcome)/Sasaran 2020 2021 2022 2023 2024 2020 2021 2022 2023 2024
Kegiatan
(Output)/Indikator
1 Jumlah pemeriksaan 3.715.363 5.253.907 6.721.702 8.189.489 9.637.286 2,950,463.000 4.991.308.250 5.387.727.762 5.820.718.250 6.290.858.263 Bidang PKSE,
orang, alat angkut, Bidang UKLW,
barang dan dan Bidang
lingkungan sesuai PRL
standar
kekarantinaan
kesehatan
2 Persentase faktor 90% 90% 95% 95% 100% 560.268.000 760.175.100 911.287.455 1.063.665.327 1.217.371.994 Bidang PKSE,
risiko penyakit Bidang UKLW,
dipintu masuk yang dan Bidang
dikendalikan pada PRL
orang, alat angkut,
barang dan
lingkungan
3 Indeks Pengendalian 85% 85% 90% 95% 100% 827.990.000 1.534.215.750 2.136.538.587 2.765.227.566 3.420.350.995 Bidang PKSE,
Faktor Risiko di Bidang UKLW,
pintu masuk negara dan Bidang
PRL
4 Nilai kinerja 80 80 90 90 90 597,236 412,620 910,928 910,928 910,928 Bagian Tata
anggaran Usaha
5. Persentase tingkat 80% - - - - 430,863 - - - - Bagian Tata
kepatuhan Usaha
penyampaian
laporan keuangan
5 Nilai Indikator - 80 90 90 90 - 371,187 661,930 621,930 621,930 Bagian Tata
Kinerja Pelaksanaan Usaha
Anggaran
6 Kinerja 70 70 75 75 80 17,718,442 18,139,233 37,084,866 22,468,993 22,308,993 Bagian Tata
implementasi WBK Usaha
satker
7 Persentase 45% 80% 85% 90% 100% 331,010 160,026 400,946 400,946 400,946 Bagian Tata
Peningkatan Usaha
kapasitas ASN
sebanyak 20 JPL

22
FORMULASI INDIKATOR KINERJA PROGRAM DAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN KKP KELAS I MEDAN TAHUN 2020 S.D. 2024

Program Sasaran Program Defenisi Cara Perhitungan Target Pelaksana


(Outcome)/Sasaran Operasional 2020 2021 2022 2023 2024
Kegiatan (DO)
(Output)/Indikator
Program Meningkatnya
Pencegahan Pelayanan
dan Kekarantinaan di
Pengendalian Pintu Masuk
Lingkungan Negara dan
Wilayah
Jumlah pemeriksaan Jumlah Akumulasi jumlah 3.715.363 5.253.907 6.721.702 8.189.489 9.637.286 Bidang
orang, alat angkut, pemeriksaan pemeriksaan penapisan PKSE,
barang dan penafisan orang, orang, pemeriksaan alat Bidang
lingkungan sesuai alat angkut, angkut sesuai standar UKLW,
standar barang dan karantina, pemeriksaan dan
kekarantinaan lingkungan yang barang dan pemeriksaan Bidang
kesehatan dilakukan dalm lingkungan (TTU, TPM, PRL
satu tahun air dan udara)
Persentase faktor Faktor risiko Jumlah faktor risiko yang 90% 90% 95% 95% 100% Bidang
risiko penyakit yang dikendalikan pada orang, PKSE,
dipintu masuk yang dikendalikan alat angkut, barang dan Bidang
dikendalikan pada berdasarkan lingkungan dibagi UKLW,
orang, alat angkut, temuan pada dengan jumlah faktor dan
barang dan pemeriksaan risiko yang ditemukan Bidang
lingkungan orang, alat pada pemeriksaan orang, PRL
angkut, barang alat angkut, barang dan
dan lingkungan lingkungan dikali 100%
dalam satu tahun
(pada indikator
no.1)
Indeks Pengendalian Status faktor Akumulasi persentase 85% 85% 90% 95% 100% Bidang
Faktor Risiko di risiko di pintu target dan capaian: PKSE,
pintu masuk negara masuk negara Bidang

23
Program Sasaran Program Defenisi Cara Perhitungan Target Pelaksana
(Outcome)/Sasaran Operasional 2020 2021 2022 2023 2024
Kegiatan (DO)
(Output)/Indikator
berdasarkan 1. Kelengkapan data UKLW,
penilaian surveilans dan
surveilans, 2. Sinyal SKD KLB Bidang
karantina dan dan Bencana yang PRL
risiko lingkungan direspon kurang dari
dalam satu tahun 24 jam,
3. Penyusunan
dokumen renkon
yang baru (kumulatif
dokumen renkon,
tidak termasuk
reviu) berdasarkan
pintu masuk negara,
4. Indeks pinjal ≤ 1
(pelabuhan/bandara)
5. HI perimeter = 0
(pelabuhan/bandara)
6. Tidak ditemukan
larva anopheles
(pelabuhan/bandara)
7. Kepadatan kecoa
rendah
(pelabuhan/bandara)
8. Kepadatan lalat < 2
(pelabuhan/bandara)
9. TTU memenuhi
syarat (titik)
10. TPM layak higiene
(titik)

24
Program Sasaran Program Defenisi Cara Perhitungan Target Pelaksana
(Outcome)/Sasaran Operasional 2020 2021 2022 2023 2024
Kegiatan (DO)
(Output)/Indikator
11. Kualitas air bersih
memenuhi syarat
(titik)

Kesebelas persentasi
parameter dijumlahkan
dan dibagi 11 dikali
100%
Nilai kinerja Capaian keluaran Realisasi volume 80 80 90 90 90 Bagian
anggaran kegiatan diukur kegiatan / target volume Tata
dari realisasi kegiatan x realisasi Usaha
Volume indikator kegiatan /
Keluaran (RVK) target indikator kegiatan
dan realisasi
volume keluaran
kegiatan (RIKK)
dengan
menggunakan
formula rata
25eometric

25
Program Sasaran Program Defenisi Cara Perhitungan Target Pelaksana
(Outcome)/Sasaran Operasional 2020 2021 2022 2023 2024
Kegiatan (DO)
(Output)/Indikator
Persentase tingkat Kepatuhan satker Penilaian Persentase 80% - - - - Bagian
kepatuhan dalam Tingkat Kepatuhan Tata
penyampaian menyampaikan Penyampaian Laporan Usaha
laporan keuangan laporan keuangan Keuangan di hitung
dengan parameter berdasarkan jumlah total
jumlah dan skor pada tiap parameter
ketepatan waktu yang di nilai dibagi
upload dan dengan jumlah
rekonsiliasi parameternya dikalikan
dengan persentase
maksimal 100%
Nilai Indikator OM SPAN Persentase OM SPAN - 80 90 90 90 Bagian
Kinerja Pelaksanaan Tata
Anggaran Usaha
Kinerja Perolehan nilai Nilai implementasi 70 70 75 75 80 Bagian
implementasi WBK implementasi WBK Satker dihitung Tata
satker menuju Wilayah dari akumulasi Nilai Usaha
Bebas dari Total Pengungkit dan
Korupsi (WBK) Nilai Total Hasil
pada Satuan
Kerja melalui
penilaian mandiri
(self Assesment)
yang dilakukan
oleh Satuan Kerja
dengan
menggunakan
Lembar Kerja
Evaluasi (LKE)
Zona Integritas

26
Program Sasaran Program Defenisi Cara Perhitungan Target Pelaksana
(Outcome)/Sasaran Operasional 2020 2021 2022 2023 2024
Kegiatan (DO)
(Output)/Indikator
menuju
WBK/WBBM
yang ditetapkan
berdasarkan
Peraturan
Menteri
Pendayagunaan
Aparatur Negara
dan Reformasi
Birokrasi yang
berlaku dan
kemudian
dilakukan
evaluasi oleh
Unit Pembina
Sekretariat
Direktorat
Jenderal P2P.
Persentase Pengembangan Jumlah ASN yang 45% 80% 85% 90% 100% Bagian
Peningkatan kompetensi bagi ditingkatkan kapasitas Tata
kapasitas ASN ASN yang sebanyak 20 JPL dibagi Usaha
sebanyak 20 JPL dilakukan paling jumlah seluruh ASN
sedikit 20 (dua dikali 100%
puluh) jam
pelajaran dalam 1
(satu) tahun dan
dapat dilakukan
pada tingkat
instansi dan
nasional

27

Anda mungkin juga menyukai