Anda di halaman 1dari 13

Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon

Di Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan


Medan

Kelompok II

1. Nerry A. Sibuea NIM. 230101063

2. Baringin Parapat NIM. 230101004

3. Emayani NIM. 230101042


Defenisi SKDR
Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR)
adalah suatu sistem yang memantau
perkembangan kejadian suatu penyakit
menular potensial KLB/wabah dari waktu ke
waktu, dan memberikan sinyal peringatan
(alert) kepada petugas bila angka kejadian
kasus telah melebihi ambang batasnya,
sehingga mendorong adanya respons terhadap
sinyal tersebut.
Alert atau sinyal peringatan dini yang muncul
pada sistem bukan berarti sudah terjadi KLB
tetapi merupakan pra-KLB yang mengharuskan
petugas untuk melakukan respon cepat agar
tidak terjadi KLB.
Tujuan SKDR
1) Menyelenggarakan deteksi dini KLB penyakit
menular berpotensi KLB
2) Memberikan input kepada program dan sektor
terkait untuk melakukan respon pengendalian
penyakit menular berpotensi KLB
3) Meminimalkan kesakitan dan atau kematian
akibat penyakit menular berpotensi KLB.
4) Memonitor kecenderungan atau tren penyakit
menular berpotensi KLB.
5) Menilai dampak program pencegahan dan
pengendalian penyakit menular berpotensi
KLB.

SKDR diciptakan untuk mencegah


penyebaran penyakit sedini mungkin
SKDR di Indonesia menggunakan sistem
berbasis website, dengan mekanisme
pelaporannya yaitu mulai dari Puskesmas
yang melaporkan kasus/penyakit potensi
KLB/Wabah melalui kunjungan Puskesmas
atau berdasarkan laporan dari masyarakat
maupun faskes di wilayah kerjanya.

Unit pelapor juga berasal dari Rumah Sakit,


Laboratorium, dan Balai Kekarantina
Kesehatan.
Balai Kekarantinaan Kesehatan
adalah salah satu UPT Kemenkes di bawah
Dirjend. Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit

Tugas
melaksanakan upaya cegah tangkal keluar
atau masuknya penyakit dan/atau faktor risiko
kesehatan di wilayah kerja pelabuhan, bandar
udara, dan pos lintas batas darat negara.

Fungsi
a) pengawasan terhadap penyakit dan factor
risiko kesehatan pada alat angkut, orang,
barang, dan/atau lingkungan;
Fungsi
b) pelaksanaan pencegahan terhadap
penyakit dan faktor risiko kesehatan pada
alat angkut, orang, barang, dan/atau
lingkungan;
c) pelaksanaan respons terhadap penyakit
dan faktor risiko kesehatan pada alat
angkut, orang, barang, dan/atau
lingkungan;
d) pelaksanaan pelayanan kesehatan pada
kegawatdaruratan dan situasi khusus;
e) pelaksanaan penindakan pelanggaran di
bidang kekarantinaan kesehatan;
SKDR di pintu masuk negara

Balai Kekarantinaan Kesehatan di pintu masuk


Negara (Pelabuhan, bandara, dan Pos Lintas
Batas Darat Negara) melaksanakan
Pengawasan, Pencegahan, dan Respon
terhadap penyakit dan faktor risiko kesehatan
pada alat angkut, orang, barang, dan/atau
lingkungan;

Sebagai upaya merespon terhadap adanya


kedaruratan kesehatan masyarakat yang
meresahkan dunia (PHEIC).
Sasaran Tugas BBKK dalam upaya Kewaspadaan terhadap
Penyakit dan Faktor Risiko

Alat angkut, Orang,


Barang

masuk
Luar Negeri/ Surveilans &
wil. terjangkit pengendalian FR
termasuk deteksi penyakit
Dalam Negeri
Pengelolaan Wil. Pelabuhan,
Bandara, & LBW wewenang
Keluar Pusat.

Kesehatan  wewenang
BBKK
Alat Angkut, Orang, Barang 7

dan Lingkungan
SASARAN TUGAS
BBKK MEDAN

Alat angkut laut/udara


dan lingkungan
pelabuhan

Berbagai Faktor
Risiko
penular/penyebab
penyakit di lingk.
Pelabuhan dan
abandara

BBKK
PELABUHAN
Aplikasi SKDR, 2 menu utama pelaporan, yaitu
1. menu EBS (Event Based Surveilance)
2. menu SKDR.

Menu EBS merupakan pelaporan yang berbasis


kejadian yang harus segera dilaporkan
Menu SKDR adalah pelaporan rutin kasus
penyakit atau yang biasa disebut sebagai IBS
(Indicator Based Surveillance).

BBKK melakukan penginputan pada menu


EBS. Ketika BBKK menemukan kasus/penyakit
potensi KLB/wabah pada pelaku perjalanan
atau masyarakat yang melakukan aktifitas di
lingkungan bandara/pelabuhan maka KKP
menginput di menu EBS.
Di dalam SKDR, terdapat 24 kasus/penyakit yang menjadi fokus pengawasan dan harus
segera dilaporkan dan diinput dalam aplikasi SKDR. Kasus/penyakit tersebut yaitu: diare
akut, malaria, tersangka dengue, pneumonia, diare berdarah/disentri, tersangka demam
tifoid, sindrom jaundice akut, tersangka chikungunya, tersangka flu burung, tersangka
campak, tersangka difteri, tersangka pertusis, AFP (lumpuh layuh mendadak), kasus
gigitan hewan penular rabies, tersangka antraks, tersangka leptospirosis, tersangka kolera,
klaster penyakit yang tidak lazim, tersangka meningitis/ensepalitis, tersangka tetanus
neonatorum, tersangka tetanus, ILI (Influeza Like Illness), tersangka HFMD (Hand, Foot,
Mouth Disease), dan Covid-19.

BKK berperan mengumpulkan dan mengolah data dan informasi penyakit berpotensi KLB
dan kondisi rentan KLB di wilayah kerjanya dengan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan
Provinsi dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Dalam hal terjadi ancaman KLB, BKK perlu melaporkan sesegera mungkin kepada Dinas
Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, serta Kementerian Kesehatan.
BKK juga beperan dalam menyiapkan tim penyelidikan dan penanggulangan KLB,
cadangan obat, sarana penunjang penyelidikan dan penanggulangan KLB, penyediaan
media komunikasi dan konsultasi, serta jejaring SKD-KLB.

BKK dalam melakukan penginputan kasus/penyakit potensi KLB/wabah yaitu pada menu
EBS. Jadi ketika BKK menemukan kasus/penyakit potensi KLB/wabah terutama pada
pelaku perjalanan atau masyarakat yang melakukan aktifitas di lingkungan
bandara/pelabuhan maka BKK harus menginput di menu EBS kemudian laporan tersebut
akan diverifikasi dan ditindaklanjuti oleh Dinas Kesehatan Kab/Kota, serta Dinas
Kesehatan Provinsi maupun Kementerian Kesehatan untuk dilakukan umpan balik.
Manfaat penerapan SKDR di BKK yaitu dapat mengetahui peta risiko penyakit
potensi KLB/Wabah dan melakukan pemantauan trend penyakit yang sedang
terjadi di seluruh wilayah kerja BKK. Selain itu dengan melaporkan
kasus/penyakit potensi KLB/Wabah ke dalam aplikasi SKDR, maka tercipta
jejaring surveilans antara Pelabuhan/Bandara/PLBDN dengan wilayah
(Kab/Kota/Provinsi), sehingga respon penanganan terhadap suatu kasus penyakit
dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.

Anda mungkin juga menyukai