Anda di halaman 1dari 12

Konsep Dasar Ilmu Penyakit

Penyakit adalah suatu keadaan abnormal dari tubuh atau pikiran yang

menyebabkan ketidaknyamanan, disfungsi atau kesukaran terhadap seseorang.

Ilmu yang mempelajari tentang penyakit disebut patologi.

Jenis Penyakit

1. Penyakit Infeksi

Penyakit Infeksi terdiri dari dua macam, yaitu:

a. Penyakit Menular

Penyakit ini digolongkan kepada dua jenis yaitu communicable desease

(penyakit yang dapat dicegah) seperti dipteri. Dan non-Communicable desease

(penyakit yang tidak dapat dilakukan pencegahan seperti imunisasi)

b. Penyakit infeksi yang tidak menular. Seperti jerawat, bisul, dll.

2. Penyakit non-Infeksi

Penyakit non-infeksi bisa disebabakan oleh:

Degeneratif, penyakit yang timbul karena menurunnya fungsi alat tubuh. Seperti

kanker, jantung, hipertensi, diabetes, dll.

Hubungannya dengan proses metabolic (kemampuan pemecahan dari zat-zat gizi)

seperti, penyakit diabetes, tyroid.

Gizi

Asupan makanan yang memenuhi kandungan gizi seimbang bagi anak usia dini

merupakan kunci penting bagi pertumbuhan anak, demi terciptanya generasi penerus

yang lebih berkualitas. Penyadaran akan pentingnya gizi seimbang harus terus
disosialisasikan kepada masyarakat, terutama di daerah yang jauh dari

keterjangkauan informasi.

Penyakit non-infeksi yang disebabkan oleh gizi bisa dikarenakan kekurangan

gizi atau kelebihan gizi. Penyakit karena kekurangan gizi misalnya gizi buruk,

kwarsiorkor, marasmus, anemia, kurang Vitamin A, dll.

Gizi buruk

adalah keadaan kurang gizi tingkat berat yang disebabkan oleh rendahnya

konsumsi energi dan protein dari makanan sehari-hari dalam waktu yag cukup lama,

yang ditandai dengan berat badan menurut umur (BB/U) berada pada <-3 SD tabel

baku WHO-NCHS atau tanda-tanda klinis gizi buruk yaitu marasmus dan

kwashiorkor.

Secara terperinci gejala klinis gizi buruk seperti berikut; marasmus dengan tanda- tanda tubuh
sangat kurus, tampak tulang terbungkus kulit, perut cekung, iga

gambang/tulang rusuk menonjol, wajah seperti orang tua (monkey face), mata tidak

bercahaya, rambut kusam, cengeng dan rewel, kulit keriput, jaringan lemak subkutis

sangat sedikit sampai tidak ada, penyakit infeksi umumnya bersifat kronis (diare

kronik atau konstipasi), sedangkan kwashiorkor dengan tanda-tanda tubuh edema di

seluruh tubuh terutama kaki, otot mengecil, wajah membulat dan sembab (moon

face), pandangan sayu, rambut tipis, kemerahan seperti rambut jagung, mudah

dicabut tanpa terasa sakit, apatis dan rewel, kelainan kulit berupa bercak merah

muda yang meluas dan berubah warna menjadi coklat kehitaman dan terkelupas,

penyakit infeksi biasanya bersifat akut (anemia dan diare). Gejala marasmik- kwashiorkor
merupakan campuran dari beberapa gejala klinik marasmus dan

kwashiorkor, disertai edema yang tidak mencolok.


Dilihat dari pengertiannya, dapat diketahui bahwa penyebab utama gizi buruk

timbul karena komsumsi makanan yang merupakan sumber energi ataupun protein

sangat rendah. Biasanya hal ini juga dibarengi dengan adanya infeksi yang

menyerang. Bisa dikatakan, sudah konsumsi makannya rendah, terkena infeksi lagi.

Kelebihan gizi akan berakibat Overweight dan obesitas. Berdasarkan hasil

penelitian, remaja yang obesitas di usia muda maka akan cenderung mudah

mengalami penyakit degeneratif usia dini.

Kurang Energi Protein (KEP)

Menurut catatan Biro Statistik tahun 1999, rata-rata 51,4% konsumsi protein

penduduk sehari berasal dari padi-padian. Bahan makanan hewani kaya akan protein

bermutu tinggi, tetapi hanya 18,4% konsumsi protein rata-rata penduduk Indonesia.

Secara nasional konsumsi protein rata-rata penduduk Indonesia adalah 48,7 gram

per hari. (almatsier, sunita.2004.Prinsip Dasar illmu Gizi).

Kekurangan protein banyak terdapat di kalangan masyarakat social ekonomi rendah.

kEP murni pada stadium berat menyebabkan kwarsiorkor pada anak di bawah lima

tahun.

Jenis KEP:

1. Kwarsiorkor (kekurangan protein yang menmunjukan oedema pada muka dan

perut).

Istilah kwarsiorkor pertama dikenalkan oleh Dr. Cecily Williams pada tahun

1993 ketika ia menemukan keadaan ini di Ghana, Afrika. Dalam bahasa Ghana

kwarsiorkor artinya penyakit yang diperoleh anak pertama, bila anak kedua
sedang ditunggu kelahirannya. Kwarsiorkor dapat terjadi pada konsumsi energi

yang cukup atau lebih. Gejalanya: pertumbuhan terhambat, otot-otot berkurang

dan melemah, edema, muka bulat seperti bulan (moonface) dan gangguan

psikomotor. Edema terjadi pada perut, kaki, dan tangan. Anak apatis, tidak ada

nafsu makan, tidak bergembira dan sering merengek.

Penyebaran Penyakit Infeksi

Penyakit infeksi dapat dipindahkan atau berpindah. Bisa dipindahkan melalui

alat misalnya dari handuk (penyakit kurap,panu, dan sejenisnya), sikat gigi (untuk

penyakit hepatitis). Sedangkan penyakit yang berpindah bisa melalui:

a. Melalui hewan ke manusia : rabies, flu burung,

b. Melalui air : diare

c. Melalui udara : virus Flu burung, TB (Tubercullosa)

d. Melalui tanah : metazoa (cacing kemih)

e. Kontak langsung: kulit dengan kulit

f. Melalui virus: meningitis (selaput mata), influenza, kulit dan kelamin.

C. Konsep Dasar Timbulnya Penyakit

Suatu penyakit timbul apabila adanya perasaan tidak enak atau tidak normal atau

tidak nyaman pada tubuh atau pikiran seseorang.

PENYAKIT MENULAR
A.    Penyakit Menular
Penyakit menular adalah sebuah penyakit yang disebabkan oleh sebuah agent biologi (seperti:
virus, bakteria atau parasit).
1.         Banyak di negara berkembang: jumlah penduduk yang cukup tinggi sehingga kemungkinan
penularan penyakit infeksi lebih besar, kemudian kualitas penduduk masih rendah sehingga
kesadaran akan PHBS masyarakat masih minim dalam hal ini sanitasi yang buruk sehingga
memudahkan terjadinya penyebaran penyakit dalam hal ini penyakit menular.
2.         Rantai penularan jelas: melalui media langsung dari orang ke orang (permukaan kulit),
melalui media udara, melalui media air dan melalui media vektor.
3.         Perlangsungan akut: suatu gangguan atau penyakit yang timbulnya (onset) cepat, atau
berlangsung dalam waktu pendek (tidak lama), dalam kurun waktu jam, hari hingga minggu.
Misalnya Diare.
4.         Etiologi jelas: yaitu sebab atau asal muasal suatu penyakit jelas, misalnya: penyakit TBC
disebabkan oleh virus Mycobacterium Tubercullosis, dan lain-lain.
5.         Bersifat kausa tunggal: satu faktor penyebab yaitu antara virus, bakteri, jamur, atau
mikroogranisme patogen lain.
6.         Diagnosis mudah: mudah di identifikasi sifat-sifat penyakit atau kondisi atau membedakan
satu penyakit atau kondisi dari yang lainnya. Misalnya: penyakit flu burung dengan masa
inkubasi selama 1-3 hari, penderita akan mengalami demam dengan menggigil, sakit kepala,
malaise, lemah badan, nyeri otot, fotofobi, dan konjungtiva merah.
7.         Mudah mencari penyebabnya: penyebab penyakit yang dapat dikelompokkan menjadi virus,
ricketsia, bakteri, jamur, protozoa, cacing.
8.         Biaya relatif murah: yaitu misalnya harga obat-obatan untuk penyakit menular tidak terlalu
mahal dan dapat dijangkau masyarakat pada umumnya.
9.         Jelas muncul dipermukaan: yaitu penderita penyakit menular dapat diketahui jumlah
penderitanya karena jelas terlihat.
10.     Morbiditas dan mortalitasnya cenderung menurun: angka kesakitan dan angka kematiannya
menurun.

Defenisi Penyakit Kronis

Definisi penyakit kronis adalah penyakit yang membutuhkan waktu yang cukup lama,
tidak terjadi secara tiba-tiba atau spontan, dan biasanya tidak dapat di sembuhkan dengan
sempurna. Penyakit kronis sangat erat hubungannya terhadap kecacatan dan timbulnya kematian
(Adelman & Daly, 2001).
Penyakit kronis adalah peenyakit yang mempunyai karakteristik yaitu suatu penyakit
yang bertahap-tahap, mempunyai perjalanan penyakit yang cukup lama, dan sering tidak dapat
disembuhkan (Belsky, 1990).
Sedangkan menurut Barrow (1996) penyakit kronis merupakan suatu penyakit yang
cukup lama dan penyebabnya tidak dapat diketahui secara jelas dan umumnya penyembuhan
tidak dapat dilakukan tujuannya hanya untuk mengontrol, menjaga supaya tidak terjadi
komplikasi, dan rehabilitasi.
Penyakit kronis juga merupakan suatu kondisi yang berhubungan dengan terganggunya
fungsi kehidupan sehari-hari yang dialami selama tiga bulan atau lebih dalam setahun yang
disebabkan oleh karena mendapat perawatan atau pengobatan di rumah sakit selama tiga puluh
hari atau lebih dalam setahun (Christianson dkk, 1998).
Berikut ini adalah daftar jenis penyakit kronis yang sering terjadi di jaman modern ini yang
sebagian besar menyerang mereka yang berusia diatas 65 tahun:

 Penyakit Alzheimer
 Aritmia
 Ateroskelosis
 Kanker
 Penyakit Kardiovaskular
 Gagal jantung kongestif
 Penyakit arteri koroner
 Depresi
 Dabetes
 Glukoma
 Gout
 Serangan Jantung
 Osteoartritis
 Osteoporosis
 Penyakit Parkinson
 Penyakit pembuluh darah tepi
 Artritis rematoid
 Stroke (cedera vaskular serebral)

DASAR-DASAR PENYAKIT

Materi yang disampaikan :

1.  Kardiovaskuler
2.  Respiratori

3.  Sistem pencernaan

4.  Genitourinaria

5.  Metabolik sistemik

Definisi sehat :

1.  Sehat merupakan sebuah keadaan yang tidak hanya terbebas dari penyakit akan tetapi juga
meliputi seluruh aspek kehidupan manusia yang meliputi aspek fisik, emosi, sosial dan spiritual.
Menurut WHO (1947) Sehat itu sendiri dapat diartikan bahwa suatu keadaan yang sempurna
baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan (WHO,
1947).

2.  Definisi sehat dalam keperawatan sehat : perwujudan individu yang diperoleh melalui
kepuasan dalam berhubungan dengan orang lain (aktualisasi). Perilaku yang sesuai dengan
tujuan, perawatan diri yang kompeten sedangkan penyesesuaian diperlukan untuk
mempertahankan stabilitas dan integritas struktural. (pender (1982))

3.  Sehat : fungsi efektif dari sumber-sumber perawatan diri (self care resouces) yang menjamin
tindakanuntuk perawatan diri ( self care aktions) secara adekual.self care resoureces :
mencangkup pengetahuan, keterampilan dan sikap.self care aktions : perilaku yang sesuai
dengan tujuan diperlukan untuk memperoleh, mempertahan kan dan menigkatkanfungsi
psicososial dan spiritual. (paune (1983).

4.  Kesehatan menyatakan bahwa: kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial
yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi (uu no.23,1992)

5.  Definisi sehat dalam bidang epidemiologi:  Ada atau tidak ada penyakit.

Ciri-ciri sehat :

Kesehatan fisik terwujud apabila sesorang tidak merasa dan mengeluh sakit atau tidak adanya
keluhan dan memang secara objektif tidak tampak sakit. Semua organ tubuh berfungsi normal
atau tidak mengalami gangguan.

Kesehatan mental (jiwa) mencakup 3 komponen, yakni pikiran, Emosional, dan spiritual.

1. Pikiran sehat tercermin dari cara berpikir atau jalan pikiran.


2. Emosional sehat tercermin dari kemampuan seseorang untuk mengekspresikan emosinya,
misalnya takut, gembira, kuatir, sedih dan sebagainya.
3. Spiritual sehat tercermin dari cara seseorang dalam mengekspresikan rasa syukur, pujian,
kepercayaan dan sebagainya terhadap sesuatu di luar alam fana ini, yakni tuhan yang
maha kuasa (allah swt dalam agama islam). Misalnya Sehat spiritual dapat dilihat dari
praktik keagamaan seseorang.
4. Kesehatan sosial terwujud apabila seseorang mampu berhubungan dengan orang lain atau
kelompok lain secara baik, tanpa membedakan ras, suku, agama atau kepercayan, status
sosial, ekonomi, politik, dan sebagainya, serta saling toleran dan menghargai.
5. Kesehatan dari aspek ekonomi terlihat bila seseorang (dewasa) produktif, dalam arti
mempunyai kegiatan yang menghasilkan sesuatu yang dapat menyokong terhadap
hidupnya sendiri atau keluarganya secara finansial. Bagi mereka yang belum dewasa
(siswa atau mahasiswa) dan usia lanjut (pensiunan), dengan sendirinya batasan ini tidak
berlaku. Oleh sebab itu, bagi kelompok tersebut, yang berlaku adalah produktif secara
sosial, yakni mempunyai kegiatan yang berguna bagi kehidupan mereka nanti, misalnya
berprestasi bagi siswa atau mahasiswa, dan kegiatan sosial, keagamaan, atau pelayanan
kemasyarakatan lainnya bagi usia lanjut.

Aspek-aspek pendukung kesehatan :

Banyak orang berpikir bahwa sehat adalah tidak sakit, maksudnya apabila tidak ada gejala
penyakit yg terasa berarti tubuh kita sehat. Padahal pendapat itu kurang tepat. Ada kalanya
penyakit baru terasa setelah cukup parah, seperti kanker yg baru diketahui setelah stadium 4.
Apakah berarti sebelumnya penyakit kanker itu tidak ada? Tentu saja ada, tetapi tidak terasa.
Berarti tidak adanya gejala penyakit bukan berarti sehat.

Sesungguhnya sehat adalah suatu kondisi keseimbangan, di mana seluruh sistem organ di tubuh
kita bekerja dengan selaras. Faktor-faktor yg mempengaruhi keselarasan tersebut berlangsung
seterusnya adalah:

1. Nutrisi yang lengkap dan seimbang.


2. Istirahat yang cukup
3. Olah raga yang teratur
4. Kondisi mental, sosial dan rohani yang seimbang
5. Lingkungan yang bersih

Apabila salah satu saja dari kelima faktor ini tidak tercukupi, akan membuat keseimbangan
kinerja organ tubuh terganggu. Sesungguhnya tubuh memiliki mekanisme otomatis untuk
mengembalikan keseimbangan kesehatannya , akan tetapi apabila hal ini berlangsung terus-
menerus atau kekurangan tersebut dalam jumlah yg cukup besar, maka tubuh tidak mampu
mengembalikan keseimbangan, dan hal inilah yg kita sebut sakit.

Istimewanya tubuh manusia, walaupun dalam kondisi sakit tubuh tersebut tetap dapat
memulihkan dirinya sendiri. Untuk itu perlu dibantu dengan nemberikan nutrisi dalam jumlah
yang memadai secara lengkap ditambah dengan istirahat yang cukup. Dalam keadaan ini obat
bukanlah faktor utama pemulihan, karena ada sebagian orang yg dapat pulih dari sakit tanpa
bantuan obat, seperti misalnya penderita flu dan pilek. Obat dapat digunakan untuk membantu
mengurangi gejala, tetapi penggunaannya tidak boleh berlebihan dan harus sesuai dengan
petunjuk dokter.
Definisi sakit :

1. Sakit: seseorang dikatakan sakit apabila ia menderita penyakit menahun


(kronis), atau gangguan kesehatan lain yang menyebabkan aktivitas
kerja/kegiatannya terganggu.( uu no.23,1992).
2. Sakit : defiasi / penyimpangan dari status sehat.(pemons (1972))
3. Sakit : gangguan dalam fungsi normal individu sebagai tatalitas termasuk
keadaan organisme sebagai siste biologis dan penyesuaian
sosialnya.(bauman (1965).
4. Penyakit adalah : suatu manifestasi dari timbulnya gangguan atau kelainan pada diri
seseorang yang sehat. Penyakit(illness,disease) → Objektif. Sakit(sick) → Subjektif.
seseorang sakit belum tentu ada penyakit, sebaliknya ada penyakit belum tentu sakit.

Ciri-ciri sakit :

1.  Individu percaya bahwa ada kelainan dalam tubuh ; merasa dirinya tidak sehat / merasa
timbulnya berbagai gejala merasa adanya bahaya.

Mempunyai 3 aspek :

– secara fisik : nyeri, panas tinggi.

– kognitif : interprestasi terhadap gejala.

– respons emosi terhadap ketakutan / kecamasan.

2.  Asumsi terhadap peran sakit (sick rok).penerimaan terhadap sakit.

Blum(1974): empat faktor berpengaruh pada faktor kesehatan :

1. Lingkungan, termasuk sosio-budaya


2. Perilaku
3. Pelayanan kesehatan
4. Genetik/keturunan (herediter)

Model-model menjelaskan timbulnya penyakit yaitu : Segitiga epidemiologi(The epidemiologic


Triangle), proses penyakit merupakan kombinasi 3 faktor, agent, host and environment serta
melibatkan vektor.

Agent (bibit penyakit)

1. Biotis (mikroorganisme, bakteri, virus). Biotis → penyakit infeksi


2. Abiotis : nutrisi (def.vit.A), kimiawi (toksin, asap rokok,alkohol, racun), fisik(radiasi,
kebakaran, bising), mekanik (kecelakaan). Abiotis → penyakit bukan infeksi.

Agen penyebab yang menimbulkan penyakit


1. Protozoa, parasit uniseluler hewan, mis Plasmodium, amoeba
2. Metazoa, parasit multiseluler hewan, mis cacing pita
3. Fungus, uniseluler tumbuhan,umumnya bermanfaat bagi manusia, berbahaya
histoplasmosis
4. Bakteri,patogen,mis Streptococcus B hemolyticus
5. Rickettsiae,antara bakteri & virus, Rocky mountain spotted fever
6. Virus,agen biologi terkecil,mis virus (Influensa,virus hepatitis)

Agen biotis ditentukan  faktor :

1. Patogenisiti : kemampuan menimbulkan penyakit (patogen/apatogen)


2. Virulensi     : menyebabkan penyakit berat (virulen/avirulen)
3. Antigenisiti : merangsag mekanismr pertahanan tubuh
4. Infektifiti    : invasi, menyesuaikan diri, menetap & berkembang biak dlm pejamu (

Faktor yang menentukan dari host (pejamu) :

1. Umur (faktor paling penting) : Anak kecil poliomyelitis ringan tanpa gejala, Dewasa
kebal penyakit ttt (mis meningitis jarang > 25 th krn sudah terpajan agen meningokokus
sebelumnya
2. Jenis kelamin : tumor prostat pada laki-laki
3. Ras : hemofilia pada orang Barat
4. Status perkawinan : resiko meninggal kecelakaan lebih tingggi perjaka dibanding pria
berkeluarga
5. Jenis pekerjaan : manager mental stres, pekerja pabrik timah hitam, merkuri, radio aktif
6. Kebiasaan hidup : merokok resiko keganasan paru lebih besar

Lingkungan

1. Fisik : musim,suhu, kelembaban udara, geografi, kota-desa, polusi udara/air


2. Biologi : jasad renik/mikroorganisme menimbulkan penyakit. Lingkungan mrpk faktor
penting mempertahankan kelangsungan hidup agen,mis malaria tidak trjadi di
Kathmandu,Nepal, nyamuk penyebar malaria tidak dapat terbang di dataran tinggi.
3. Sosial dan ekonomi : keadaan sos-ek belum memadai mudah terkena penyakit : infeksi
(TBC),kelainan gizi,penduduk padat kekerasan.

Ilmu Penyakit Umum (Patologi)


Patologi merupakan cabang ilmu bidang kedokteran yang berkaitan dengan ciri-ciri dan
perkembangan penyakit melalui analisis perubahan fungsi atau keadaan bagian tubuh. Bidang
patologi terdiri atas patologi anatomi dan patologi klinik . Ahli patologi anatomi membuat kajian
dengan mengkaji organ sedangkan ahli patologi klinik mengkaji perubahan pada fungsi yang
nyata pada fisiologi tubuh.

Patologi anatomi ialah spesialisasi medis yang berurusan dengan diagnosis penyakit
berdasarkan pada pemeriksaan kasar, mikroskopik, dan molekuler atas organ, jaringan, dan sel.
Di banyak negeri, dokter yang berpraktek patologi dilatih dalam patologi anatomi dan patologi
klinik, diagnosis penyakit melalui analisis laboratorium pada cairan tubuh.

Patolog anatomi mendiagnosis penyakit dan memperoleh informasi yang berguna secara klinis
melalui pemeriksaan jaringan dan sel, yang umumnya melibatkan pemeriksaan visual kasar dan
mikroskopik pada jaringan, dengan pengecatan khusus dan imunohistokimia yang dimanfaatkan
untuk memvisualisasikan protein khusus dan zat lain pada dan di sekeliling sel. Kini, patolog
anatomi mulai mempergunakan biologi molekuler untuk memperoleh informasi klinis tambahan
dari spesimen yang sama.

Beberapa contoh prosedur yang digunakan dalam patologi anatomi :

 Pemeriksaan kasar – pemeriksaan dengan mata telanjang, yg khususnya penting untuk


fragmen jaringan yg besar, karena penyakit itu sering dapat dikenali secara visual.
 Histopatologi – pemeriksaan mikroskopik pada salah satu bagian jaringan yang dicat
menggunakan teknik histologis. Cat standar adalah hematoksilin dan eosin.
 Sitopatologi – pemeriksaan sel-sel lepas yang dicat pada kaca menggunakan teknik
sitologi.
 Mikroskopi elektron – pemeriksaan dengan mikroskop elektron, yang memungkinkan
pembesaran yang jauh lebih besar, memungkinkan visualisasi organel dalam sel. Dll

Beberapa penggunaan / Cabang ilmu :

Patologi bedah

Patologi bedah adalah daerah praktek terpenting & memakan waktu bagi kebanyakan patolog
anatomi. Patologi bedah melibatkan pemeriksaan kasar dan mikroskopik spesimen bedah, seperti
biopsi yang dibawa oleh dokter bukan bedah seperti dokter penyakit dalam, kulit, dan radiolog
intervensi.

Sitopatologi
Sitopatologi adalah cabang ilmu patologi anatomi yang berurusan dengan pemeriksaan
mikroskopis atas sel seseorang secara keseluruhan yang diperoleh dari usapan atau aspirasi jarum
tajam. Contoh : Hapus Papanicolaou,

Patologi molekuler
Patologi molekuler adalah cabang ilmu yang tumbuh dalam patologi anatomi yang berfokus pada
penggunakan teknik berdasar asam nukleat seperti hibridisasi in situ, reaksi berantai polimerase
transkriptasi balik & mikroarray asam nukleat untuk studi penyakit khusus pada jaringan dan sel.

Patologi autopsy

Patolog anatomi umum dilatih melakukan autopsi, yang digunakan untuk menentukan berbagai
faktor yang menyebabkan kematian seseorang. Otopsi penting dalam pendidikan medis para
klinikus, dan dalam usaha untuk memperbaiki dan memverifikasi kualitas perawatan medis.

Patologi forensic

Patolog forensik menerima pendidikan subspesialis dalam menentukan penyebab kematian dan
informasi lain yang relevan secara hukum dari tubuh seseorang yang mati dalam keadaan non-
medis maupun kemungkinan kejahatan..

Referensi:
http://doktergigi-semarang.blogspot.com/2013/05/pengertian-perbedaan-penyakit-tidak.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Penyakitmenular
http://wulandaripati.blogspot.com/2012/08/penyakit-tidak-menular.html
http://www.pitt.edu/~super1/lecture/lec11821/011.htm
http://hedisasrawan.blogspot.com/2012/04/rangkuman-negara-maju-dan-negara.html
http://cakmoki86.wordpress.com/2008/12/24/antara-akut-dan-kronis/
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/16742/5/Chapter%20I.pdf

Anda mungkin juga menyukai