Anda di halaman 1dari 13

7.3.

METODE PENELITIAN

7.3.1. Kerangka Konsep

Kerangka konsep merupakan kerangka hubungan antara konsep-konsep

atau variabel-variabel yang akan diamati (Syahdrajat, 2019).

Variabel Independen Variabel Dependen

Faktor-faktor Hipertensi
penyebab

Gambar 3.1 Kerangka Konsep

7.3.2. Hipotesis

Hipotesis adalah pernyataan sebagai jawaban sementara atas pertanyaan

penelitian, yang harus diuji validitasnya secara empiris (Sastroasmoro, 2015).

Berdasarkan dasar teori yang telah dipaparkan maka hipotesis yang

diajukan adalah sebagai berikut:

7.3.2.1. Hipotesis Mayor

Ada faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi di

Kelurahan Batu Merah wilayah kerja Puskesmas Tanjung Sengkuang.

7.3.2.2. Hipotesis Minor

1. Ada hubungan antara keturunandengan kejadian hipertensi pada di

Kelurahan Batu Merah wilayah kerja Puskesmas Tanjung Sengkuang.


2. Ada hubungan antara kebiasaan merokok dengan kejadian hipertensi

pada diKelurahan Batu Merah wilayah kerja Puskesmas Tanjung

Sengkuang.

3. Ada hubungan antara konsumsi kopi dengan kejadian hipertensi di

Kelurahan Batu Merah wilayah kerja Puskesmas Tanjung Sengkuang.

4. Ada hubungan antara pola makan dengan kejadian hipertensi pada di

Kelurahan Batu Merah wilayah kerja Puskesmas Tanjung Sengkuang.

5. Ada hubungan antara kebiasaan olahraga/aktivitas fisik dengan

kejadian hipertensi pada di Kelurahan Batu Merah wilayah kerja

Puskesmas Tanjung Sengkuang.

7.3.3. Jenis Desain Penelitian

Desain penelitian ini adalah analitik observasional dengan

pendekatancase control,dengan menelaah hubungan antara efek (penyakit

atau kondisi kesehatan) tertentu dengan faktor risiko tertentu (Sudigdo,

2014). Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan antara kelompok

kasus yaitu hipertensi dan kelompok kontrol yaitu non hipertensi, dengan

beberapa- beberapa fakto resiko.

7.3.2.1. Alur Penelitian

Faktor Resiko Efek

Faktor Case
Resiko(+)
(Hipertensi)

qw Faktor
Resiko(-)
Faktor
Control
Resiko(+)
(Non Hipertensi)
Faktor
Resiko(-)

Gambar 3.2 Alur Penelitian

7.3.4. Populasi dan Sampel

7.3.4.1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang akan

diteliti (Notoatmodjo, 2018). Populasi dalam penelitian ini adalah

penduduk Kelurahan Batu Merah Kecamatan Batu Ampar di wilayah

kerja Puskesmas Tanjung Sengkuang Kota Batam pada tahun 2020.

7.3.4.2. Sampel

Sampel penelitian merupakan objek yang diteliti dan dianggap

mewakili seluruh populasi. Teknik sampling dalam penelitian ini yaitu

dengan menggunakan teknik consecutivesampling. Consecutive

sampling adalah cara pengambilan sampel yang dilakukan dengan cara

memilih sampel yang memenuhi kriteria penelitian sampai kurun waktu

tertentu sehingga jumah sampel terpenuhi (Hidayat, 2009).Untuk data

yang di ambil berupa data primer dengan menggunakan kuesioner

berupa angket yang dibagikan kepada sampel dengan kriteria sampel

sebagai berikut :
1. Kriteria Inklusi

1. Warga kelurahan batu merah yang bersedia menjadi Responden.

2. Responden berusia diatas 18 tahun.

3. Responden laki-laki dan perempuan

2. Kriteria Eklusi

1. Menyatakan tidak bersedia untuk dijadikan sampel penelitian,

2. Warga yang mengalami gangguan jiwa.

Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian populasi terjangkau

yang memenuhi kriteria inklusi.Jumlah sampel minimal diperoleh

dengan menggunakan perhitungan Rumus sebagai berikut (Dahlan,

2010)
2
Zα √ 2 PQ +Zβ √ P1 Q 1+ P 2 Q 2
n1= n2 = { P1−P2 }
=

2
1,96 √ 2 x 0,445 x 0,55+ 0,84 √ 0,48 x 0,52+0,41 x 0,59
{ 0,619−0,419 }
2
1,96 √ 0,4895+0,84 √ 0,4915
= { 0,07 }
=54,88

= 55

Jadi total sampel yang dibutuhkan sebanyak 110 sampel


Keterangan:
n = jumlah sampel minimal
Zα = Kesalahan tipe 1 = 5%, hipotesis satu arah = 1,96
Zβ = Kesalahan tipe 2 = 20% = 0,84
P2 = presentase pasien dispepsia karena minum kopi = 41,9%
(Khademolhosseini et al., 2010)
Q2 =1- P2= 1- 0,419 = 0,581
Jadi: P1 = P2 + 0,2= 0,419 + 0,2 = 0,619
Q1= 1- P1 = 1- 0,619 = 0,1
P 1−P2 0,619−0,419
P= = = 0,1
2 2
Q = 1-P = 1- 0,1 = 0,9
P1-P2 =0,2

7.3.5. Lokasi dan Waktu Penelitian

7.3.5.1. Lokasi

Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Batu Merah wilayah kerja

Puskesmas Tanjung Sengkuang Kota Batam.

7.3.5.2. Waktu Penelitian

Penelitian ini di laksanakan pada bulan Juni 2020.

7.3.6. Variabel Penelitian

7.3.6.1. Variabel Bebas (Variabel Independen)

Variabel bebas adalah variabel yang apabila ia berubah akan

mengakibatkan perubahan pada variabel lain (Sastroasmoro et al, 2014).

Variabel Independen dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang

menyebabkan Hipertensi.
7.3.6.2. Variabel Terikat (Variabel Dependen)

Variabel terikat adalah variabel yang berubah akibat perubahan variabel

bebas (Sastriasmoro et al, 2014). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah

Hipertensi.
7.3.7. Definisi Operasional Variabel

Tabel. 3.1 Definisi Operasional


No Variabel Defenisi Alat Cara Kategori Hasil Ukur Skala
Operasional Ukur Ukur Ukur
Independen
1. Faktor Faktor genetik Lembar Mengisi 1. Memiliki riwayat keluarga 1= Ya, Memiliki riwayat Nominal
keturunan/ adalah faktor yang kuesioner lembar Hipertensi keluarga hipertensi
Genetik berkaitan dengan kuesioner
metabolisme 2. Tidak memiliki riwayat 2= Tidak memiliki riwayat
pengaturan garam keluarga hipertensi keluarga hipertensi
dan renin membran
sel.
(Artiyaningrum,
2015).
2. Merokok Riwayat responden Lembar Mengisi 1. Perokok Berat: > 20 batang/hari 1= Ya (Perokok Berat : Nominal
mengenai kuesionr lembar 2. Perokok Sedang: 11-20 > 20 batang/hari, Perokok
banyaknya rokok kuesioner batang/hari Sedang: 11-20 batang/hari,
yang dihisap oleh 3. Perokok Ringan: ≤ 10 Perokok Ringan: ≤ 10
responden yang batang/hari batang/hari)
diakumulasikan 4. Bukan Perokok: Tidak pernah 2= Tidak (Bukan Perokok:
dalam sehari. sama sekali merokok, pernah Tidak pernah sama sekali
merokok dahulu, telah berhenti merokok, pernah merokok
merokok ≥ bulan.(Artiyaningrum, dahulu, telah berhenti
2015) merokok ≥ 6 bulan.
(Artiyaningrum, 2015)
3. Konsumsi Responden yang Lembar Mengisi 1.Mengkonsumsi kopi 1 = pengkonsumsi kopi, jika
Kopi memiliki riwayat Kuisioner lembar hasil jawaban benar pada
konsumsi kuesioner 2. Tidak mengkonsumsi kopi kuisioner >10
kopi dan masih
rutin dalam 2 = Bukan pengkonsumsi kopi, Nominal
mengkonsumsi jika hasil jawaban benar pada
kopi hingga kuisioner <10
sekarang,

4. Pola Pola makan adalah Lembar Mengisi 1. Pola makan sehat. 1= Pola makan sehat, skor >5 Nominal
Makan cara seseorang atau uesioner lembar
sekelompok orang kuesioner 2. Pola makan tidak sehat. 2= Pola makan tidak sehat,
yang memilih dan skor < 5
mengkonsumsi
makanan sebagai
tanggapan terhadap
pengaruh fisiologis,
psikologi, budaya
dan sosial. Pola
makan sehari-hari
merupakan pola
makan seseorang
yang berhubungan
dengan kebiasaan
makan setiap
harinya

5. Aktivitas Aktivitas yang Lembar Mengisi 1. Baik (jika 30 menit, ≥3 kali per 1= Baik (jika 30 menit, ≥3 kali Ordinal
Fisik melibatkan Kuesioner lembar minggu. per minggu.
kegiatan fisik yang kuesioner 2. Kurang (<30 menit, <3 kali per 2=Kurang (<30 menit, <3 kali
dilakukan minggu) ( per minggu) (
responden secara
rutin, frekuensi,
durasi, dan jenis
aktivitas agar dapat
memberikan
kebugaran jasmani
yang dilakukan
sehari
Dependen
1 Hipertensi Tekanan darah Pemeriksa Sphygmo 1. Normal, jika tekanan 1= Ya, (Pre-hipertensi, jika N
tinggi persisten di an darah <120 dan <80 mmHg tekanan darah 120-139 atau 80-
tekanan manomete
mana tekanan 2. Pre-hipertensi, jika tekanan 89 mmHg o
sistoliknya di atas darah r dan darah 120-139 atau 80-89 mmHg -Hipertensi Stage 1, jika
pada
40 mmHg dan 3. Hipertensi Stage 1, jika tekanan tekanan darah 140-159 atau 90- m
bagian Stetoskop
tekanan diastolic di darah 140-159 atau 90-99 mmHg 99 mmHg
lengan
atas 90 mmHg atas 4. Hipertensi Stage 2, jika tekanan -Hipertensi Stage 2, jika i
(Smeltzer, dkk., darah >=160 atau >=100 mmHg tekanan darah >160 atau >100
2010) ( Joint National Committee 7, mmHg) n
2007 )
2= Normal, (jika tekanan a
darah <120 dan <80 mmHg)
( Joint National Committee 7 , l
2007 )
1.1.1.1. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah data umum untuk karakteristik responden

menggunakan kuesioner identitas dan kuesioner untukmenilai faktor-faktor yang dapat menyebabkan hipertensi.

1.1.2. Teknik Pengolahan Data

1.1.2.1. Editing

Melakukan pemeriksaan ulang kuesioner yang akan diisi oleh responden seperti identitas dan kelengkapan item

pernyataan kuesioner. Kemudian memeriksa kembali kuesioner yang telah diisi oleh responden untuk melihat dan

memastikan kembali pengisian kuesioner.

7.3.8.2. Coding

Memberikan pengkodean (kode) tertentu pada jawaban responden untuk mempermudah tabulasi dan analisis data.

7.3.8.3. Tabulating

Menghitung jumlah skor berdasarkan jawaban yang diberikan responden.


7.3.8.4. Cleaning

Melakukan pengecekan kembali data yang telah dilakukan penghitungan oleh peneliti, untuk menegtahui apakah

terdapat kesalahan perhitungan.

7.3.8.5. Entry

Proses memasukan data ke komputer untuk analisa menggunakan komputerisasi, dan data siap dianalisa dengann

memperhatikan tidak ada kesalahan dalam pemasukan data.

7.3.9. Analisis Data

7.3.9.1. Analisis Univariat

Analisis univarat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. Setiap variabel

bebas dan variabel terikat dianalisis dengan statistik deskripsi yaitu untuk menghasilkan distribusi dan persentase dari tiap

variabel. Dalam penelitian ini data yang telah diolah akan ditampilkan dalam bentuk tabel grafik dari masing-masing

variabel (Notoadmodjo, 2010). Analitik univariat pada penelitian ini adalah gambaran umum tentang distribusi dan frekuensi

faktor-faktor yang menyebabkan hipertensi dan kejadian hipertensi di Kelurahan Batu Merah wilayah kerja Puskesmas

Tanjung Sengkuang Kota Batam .


7.3.10.2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi. Dalam penelitian ini,

maka digunakan Uji Chi Square (x²) pada tingkat kemaknaan 95% (α<0,05) untuk mengetahuifaktor-faktor apa yang

berhubungan dengan kejadian hipertensi di Kelurahan Batu Merah wilayah kerja Puskesmas Tanjung Sengkuang Kota

Batam.

Dengan demikian jika p value <0,05 maka hasil perhitungan secara statistik bermakna, bila ≥0,05 tidak bermakna.

Analisis data dilakukan dengan bantuan program pengolahan data program komputerisasi.

Pada penelitian ini untuk mengetahui besarnya faktor risiko maka digunakan analisis Odds Ratio (OR) yang mana Odds Ratio

digunakan untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel independen dan variabel dependen.

Tabel 3.2 Case Control


Hipertensi Non Hipertensi
(Case) (Control)

Faktor a b a+b
Resiko(+)

Faktor c d c+d
Resiko(-)

a+c b+d a+b+c+d


Interpretasi adalah :

a. OR>1 : Faktor risiko dan nilai lower dan upper >1

b. OR=1 : Netral atau paparan bukan faktor risiko

c. OR<1 : Bukan faktor risiko

Odds Ratio dapat dihitung menggunakan rumus yaitu :

a
c ad
Odds Ratio= =
b bc
d

Anda mungkin juga menyukai