Anda di halaman 1dari 12

SEJARAH EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULAR

DAN CONTOH PENYAKITNYA


Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
Tingkat II Semester III
Dosen Pembimbing : Paramita Adi

Oleh :
Annisa Rahayu Pramesti
(221207012329)

KELAS REGULER 3-D


PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR
2022
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULAR

A. PENDAHULUAN
Berdasarkan perjalanannya penyakit dapat dibagi menjadi : Akut
dan Kronis. Berdasarkan sifat penularannya dapat dibagi menjadi :
Menular dan Tidak Menular. Proses terjadinya penyakit merupakan
interaksi antara agen penyakit, manusia (Host) dan lingkungan sekitarnya.
Untuk penyakit menular, proses terjadinya penyakit akibat interaksi antara
: Agent penyakit (mikroorganisme hidup), manusia dan lingkungan
sedangkan untuk penyakit tidak menular proses terjadinya penyakit akibat
interaksi antara agen penyakit (non living agent), manusia dan lingkungan.
Penyakit tidak menular dapat bersifat akut dapat juga bersifat kronis. Pada
Epidemiologi Penyakit tidak Menular terutama yang akan dibahas adalah
penyakit- penyakit yang bersifat kronis.
Penyakit-penyakit tidak menular yang bersifat kronis dan
degeneratif sebagai penyebab kematian mulai menggeser kedudukan dari
penyakit-penyakit infeksi. Penyakit tidak menular mulai meningkat
bersama dengan life-span (pola hidup) pada masyarakat. Life – span
meningkat karena adanya perubahan-perubahan didalam : kondisi sosial
ekonomi, kondisi hygiene sanitasi, meningkatnya ilmu pengetahuan,
perubahan perilaku
B. PENYAKIT- PENYAKIT TIDAK MENULAR YANG BERSIFAT
KRONIS
Penyakit yang termasuk di dalam penyebab utama kematian, yaitu :
1. Ischaemic Heart Disease
2. Cancer
3. Cerebrovasculer Disease
4. Chronic Obstructive Pulmonary Disease
5. Cirrhosis
6. Diabetes Melitus
Penyakit yang termasuk dalam special – interest , banyak menyebabkan masalah
kesehatan tapi jarang frekuensinya (jumlahnya), yaitu :

1. Osteoporosis
2. Penyakit Ginjal kronis
3. Mental retardasi
4. Epilepsi
5. Lupus Erithematosus
6. Collitis ulcerative

Penyakit yang termasuk akan menjadi perhatian yang akan datang, yaitu :

1. Defisiensi nutrisi
2. Akloholisme
3. Ketagihan obat
4. Penyakit-penyakit mental
5. Penyakit yang berhubungan dengan lingkungan pekerjaan.

Faktor-faktor Resiko

a. Faktor resiko untuk timbulnya penyakit tidak menular yang bersifat kronis
belum ditemukan secara keseluruhan, untuk setiap penyakit, faktor resiko
dapat berbeda-beda (merokok, hipertensi, hiperkolesterolemia) Satu faktor
resiko dapat menyebabkan penyakit yang berbeda-beda, misalnya
merokok, dapat menimbulkan kanker paru, penyakit jantung koroner,
kanker larynx. Untuk kebanyakan penyakit, faktor-faktor resiko yang telah
diketahui hanya dapat menerangkan sebagian kecil kejadian penyakit,
tetapi etiologinya secara pasti belum diketahui
b. Faktor-faktor resiko yang telah diketahui ada kaitannya dengan penyakit
tidak menular yang bersifat kronis antara lain : Tembakau, Alkohol,
Kolesterol, Hipertensi, Diet, Obesitas, Aktivitas, Stress, Pekerjaan,
Lingkungan masyarakat sekitar, life style
C. KARAKTERISTIK PENYAKIT TIDAK MENULAR
Telah dijelaskan diatas bahwa penyakit tidak menular terjadi akibat
interaksi antara agent (Non living agent) dengan host dalam hal ini
manusia (faktor predisposisi, infeksi dll) dan lingkungan sekitar (source
and vehicle of agent)
1. Agent
a. Agent dapat berupa (non living agent) : 1) Kimiawi 2) Fisik 3)
Mekanik 4) Psikis
b. Agent penyakit tidak menular sangat bervariasi, mulai dari yang
paling sederhana sampai yang komplek (mulai molekul sampai zat-zat
yang komplek ikatannya)
c. Suatu penjelasan tentang penyakit tidak menular tidak akan lengkap
tanpa mengetahui spesifikasi dari agent tersebut
d. Suatu agent tidak menular dapat menimbulkan tingkat keparahan yang
berbeda-beda (dinyatakan dalam skala pathogenitas) Pathogenitas
Agent : kemampuan / kapasitas agent penyakit untuk dapat
menyebabkan sakit pada host
e. Karakteristik lain dari agent tidak menular yang perlu diperhatikan
antara lain :
1) Kemampuan menginvasi / memasuki jaringan
2) Kemampuan merusak jaringan : reversible dan irreversible
3) Kemampuan menimbulkan reaksi hipersensitif
2. Reservoir
a. Dapat didefinisikan sebagai organisme hidup, benda mati (tanah,
udara, air batu dll) dimana agent dapat hidup, berkembang biak dan
tumbuh dengan baik.
b. Pada umumnya untuk penyakit tidak menular, reservoir dari agent
adalah benda mati.
c. Pada penyakit tidak menular, orang yang terekspos/terpapar dengan
agent tidak berpotensi sebagai sumber/reservoir tidak ditularkan.
3. Relasi Agent – Host
a. Fase Kontak : Adanya kontak antara agent dengan host, tergantung :
1) Lamanya kontak
2) Dosis
3) Patogenitas
b. Fase Akumulasi pada jaringan Apabila terpapar dalam waktu lama dan
terus menerus
c. Fase Subklinis
Pada fase subklinis gejala/sympton dan tanda/sign belum muncul.
Telah terjadi kerusakan pada jaringan, tergantung pada : 1)Jaringan
yang terkena 2) Kerusakan yang diakibatkannya (ringan, sedang dan
berat) 3) Sifat kerusakan (reversiblle dan irreversible/ kronis, mati dan
cacat)
d. Fase Klinis Agent penyakit telah menimbulkan reaksi pada host
dengan menimbulkan manifestasi (gejala dan tanda)
4. Karakteristik penyakit tidak menular :
a. Tidak ditularkan
b. Etiologi sering tidak jelas
c. Agent penyebab : non living agent
d. Durasi penyakit panjang (kronis)
e. Fase subklinis dan klinis panjang untuk penyakit kronis.
5. Rute dari keterpaparan
a. Melalui sistem pernafasan,
b. Sistem digestiva,
c. Sistem integumen/kulit dan
d. Sistem vaskuler
10 Contoh Penyakit Menular

1. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)


Infeksi pernapasan akut adalah infeksi yang mengenai saluran
pernapasan dan dapat mengganggu fungsi pernapasan normal. ISPA dapat
mempengaruhi saluran pernapasan atas (dari mulai hidung hingga bagian
atas pita suara) atau pada saluran pernapasan bawah (dimulai dari bagian
bawah pita suara dan berakhir di paru-paru). Anak-anak, orang lanjut usia,
dan orang dengan gangguan sistem kekebalan tubuh lebih berisiko untuk
terkena ISPA. Gejala-gejala ISPA yang dialami akan berbeda tergantung
mengenai saluran pernapasan atas atau bawah. Gejala dapat termasuk:
Hidung tersumbat, Pilek, Batuk, Sakit tenggorokan, Sesak napas
2. Diare
Diare ditandai dengan perubahan konsistensi tinja menjadi lebih
encer dan berair atau meningkatnya frekuensi buang air besar. Diare
umumnya dapat berlangsung beberapa hari dan sering kali membaik tanpa
pengobatan khusus. Diare bisa bersifat akut atau kronis. Diare akut terjadi
ketika kondisinya berlangsung selama kurang dari 14 hari, sedangkan
diare kronis adalah diare yang terjadi lebih lama, yakni lebih dari 14 hari.
Diare akut dapat diakibatkan oleh infeksi virus, bakteri, dan parasit.
Keluhan diare juga dapat timbul pada keracunan makanan. Bahkan ada
suatu kondisi yang dikenal sebagai traveler’s diarrhea, yaitu kondisi diare
yang terjadi setelah terpapar bakteri atau parasit saat melakukan perjalanan
ke negara berkembang atau daerah dengan sanitasi buruk. Diare kronis
perlu dicurigai sebagai akibat dari penyakit atau kelainan usus, seperti
penyakit celiac atau penyakit Crohn.
3. Tuberkulosis
Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit infeksi yang sangat menular
yang terutama menyerang paru-paru. Menurut Badan Organis Kesehatan
Dunia/ World Health Organization (WHO), TBC adalah salah satu dari 10
penyebab utama kematian secara global, menewaskan sebanyak 1,7 juta
orang pada tahun 2016. TBC merupakan penyakit yang dapat dicegah dan
disembuhkan dengan pengobatan yang tepat. Beberapa orang terinfeksi
dengan bakteri Mycobacterium tuberculosis penyebab TBC tetapi tidak
mengalami gejala. Kondisi ini dikenal sebagai TBC laten. TBC dapat
menetap di dalam tubuh dalam keadaan tidak aktif selama bertahun-tahun,
sebelum berkembang menjadi penyakit TBC aktif. TBC aktif biasanya
menimbulkan beberapa gejala. Gejala klinis TBC paru aktif adalah: Batuk
>3 minggu, Batuk berdahak atau batuk darah atau dahak (dahak),
Berkeringat di malam hari, Demam tanpa penyebab yang jelas, Penurunan
berat badan, Rasa lelah yang tidak dapat dijelaskan
4. Demam Berdarah
Demam berdarah adalah penyakit yang disebabkan oleh salah satu
dari empat jenis virus Dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk
Aedes aegypti. Setelah terinfeksi salah satu jenis virus Dengue, tubuh akan
mengembangkan kekebalan terhadap virus jenis tersebut selama sisa
hidup. Gejala klinis demam berdarah adalah sebagai berikut: Demam
selama 4-7 hari, Sakit kepala, Mual dan muntah, Sakit perut terutama di
bagian ulu hati, Sakit di bagian belakang bola mata, Tanda perdarahan
spontan, misalnya mimisan, bintik-bintik merah di kulit
5. Difteri
Difteri adalah infeksi bakteri berat yang menyebabkan
pembentukan selaput lendir pada hidung dan tenggorokan. Bakteri
penyebab difteri adalah Corynebacterium diphtheriae. Penularan bakteri
ini adalah melalui kontak langsung dengan pasien difteri atau melalui
kontak dengan benda-benda yang terkontaminasi bakteri, seperti cangkir
atau tisu bekas pasien. Anda juga mungkin terkena difteri jika berada di
sekitar orang yang terinfeksi difteri akibat menghirup droplet batuk atau
bersin penderita. Gejala difteri dapat timbul 2-5 hari setelah infeksi. Gejala
yang muncul antara lain: Demam menggigil, Sakit tenggorokan, Suara
serak, Terbentuknya selaput tebal berwarna putih keabuan yang menutupi
bagian amandel dan tenggorokan, Pembesaran kelenjar getah bening
terutama di daerah leher, Sesak napas, Rasa lelah berlebihan
6. Cacingan
Cacingan disebabkan oleh cacing tambang, cacing pita, dan cacing
kremi yang menginfeksi usus. Cacingan dapat mengakibatkan anemia
(kurang darah), lemas, dan mengantuk, sehingga produktivitas menurun.
Hal ini karena cacing menyerap nutrisi yang dibutuhkan tubuh seperti
karbohidrat dan protein. Pada wanita hamil, cacingan dapat
mengakibatkan berat bayi lahir rendah dan masalah pada persalinan.
Cacingan menular melalui kontak langsung, misalnya saat tangan yang
kotor dimasukkan ke dalam mulut, atau secara tidak langsung saat Anda
menyentuh makanan atau benda yang mengandung telur cacing.
7. Penyakit Kulit
Kudis dan kurap menjadi penyakit kulit menular yang banyak
diderita oleh masyarakat Indonesia. Penularan penyakit ini terkait dengan
kebersihan diri dan lingkungan. Selain itu, kusta juga masih diderita oleh
sebagian masyarakat Indonesia. Gejalanya berupa bercak putih atau merah
di kulit yang mati rasa. Kusta dapat menular melalui percikan air liur,
bersin, maupun kontak melalui kulit yang luka. Penyakit ini dapat
menyebabkan cacat permanen jika tidak diobati sejak dini
8. Flu burung
Flu burung adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh
virus influenza yang ditularkan oleh unggas yang dapat menyerang
manusia. Nama lain dari penyakit ini adalah Avian influenza dan sering
disebut dengan nama H5N1. Penyebab penyakit ini adalah: Kontak
langsung dengan unggas yang terserang Avian influenza, kontak dengan
penderita, dan menghirup udara yang tercemar oleh virus H5N1.
9. HIV/AIDS
HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. yaitu
virus yang menyebabkan rusaknya/melemahnya sistem kekebalan tubuh
manusia, sehingga tubuh menjadi semakin lemah yang mengakibatkan
penyakit-penyakit lain mudah masuk dan menyerang tubuh. Penyebabnya
ada banyak faktor, diantaranya; hubungan seks yang tidak sehat, sering
berganti-ganti pasangan, Penggunaan jarum suntik untuk bersama-sama
dan dari ibu ke anak (jika pada hamil si ibu menderita HIV)
10. Covid-19
Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2)
yang lebih dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari
coronavirus yang menular ke manusia. Walaupun lebih bayak menyerang
lansia, virus ini sebenarnya bisa menyerang siapa saja, mulai dari bayi,
anak-anak, hingga orang dewasa, termasuk ibu hamil dan ibu menyusui
dapat menimbulkan gejala yang menyerupai gejala flu biasa, seperti
demam, batuk kering, pilek, dan sesak napas. Gejala tersebut umumnya
muncul setelah 2 hari hingga 2 minggu setelah seseorang terinfeksi virus
penyebabnya. Untuk kasus yang berat, COVID-19 bahkan dapat
menyebabkan penderitanya gagal napas hingga kematian.

10 Contoh Penyakit Tidak Menular

1. Penyakit Kardiovaskuler

Penyakit kardiovaskuler terjadi karena adanya gangguan pada


pembuluh darah dan jantung. Penyakit kardiovaskular terbagi menjadi
beberapa jenis dan sebagian besar bisa membahayakan nyawa
penderitanya. Salah satu contohnya adalah penyakit jantung. Penyakit
tidak menular ini menjadi penyebab kematian tertinggi kedua di dunia
setelah stroke. Munculnya kedua penyakit ini berhubungan erat
dengan tekanan darah tinggi, obesitas, dan aterosklerosis.
2. Diabetes
Diabetes merupakan penyakit tidak menular kronis yang ditandai
dengan kadar gula darah tinggi. Kondisi ini bisa disebabkan oleh
faktor keturunan dan gaya hidup kurang sehat, seperti jarang olahraga
dan sering konsumsi makanan tinggi gula atau lemak. Diabetes yang
tidak terkontrol dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh dan
berbagai komplikasi berbahaya, seperti penyakit jantung, kebutaan,
gagal ginjal, infeksi berat, ketoasidosis diabetik, dan hiperglikemi
hiperosmolar nonketotik.
3. Gangguan pernapasan kronis
Merupakan salah satu penyakit tidak menular yang masih banyak
terjadi di Indonesia. Penyakit ini bisa disebabkan oleh banyak faktor,
seperti kebiasaan merokok, paparan asap rokok, atau polusi udara.
Beberapa jenis penyakit tidak menular yang menyerang saluran
pernapasan meliputi: Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), Asma,
Hipertensi pulmonal, Penyakit paru-paru akibat kerja, misalnya terlalu
sering menghirup gas beracun atau zat berbahaya di tempat kerja
4. Gangguan mental
Ganggguan mental merupakan salah satu penyakit tidak menular
yang sering kali dianggap tidak serius. Ini karena masih banyak orang
yang kurang memahami atau bahkan memberikan stigma tertentu
terhadap masalah kesehatan mental. Dari sekian banyak jenis
gangguan mental yang ada, beberapa yang paling sering menyebabkan
kematian dini adalah depresi berat, skizofrenia, dan gangguan bipolar.
Sebagian besar penyebab kematian pada penderita gangguan mental
adalah bunuh diri dan penyalahgunaan narkoba.
5. Kanker
Kanker adalah penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel-
selabnormal atau tidak terkendali dan menghancurkan jaringan tubuh
normal. Penyebab kanker adalah karena adanya mutase atau perubahan
pada DNA di dalam sel. Mutasi atau perubahan DNA di dalam sel ini
bisa terjadi karena beberapa penyebab seperti, sudah terjadi sejak lahir,
baru terjadi usai lahir.
6. Stroke
Stroke adalah penyakit yang terjadi saat aliran darah di pembuluh
darah otak tersumbat oleh plak kolesterol maupun gumpalan darah.
Jika tidak menerima asupan darah yang cukup, maka otak pun
kekurangan oksigen untuk tetap berfungsi. Saat fungsi otak terganggu,
maka begitu juga yang akan terjadi pada fungsi kognitif dan motorik
seseorang.
7. Asma
Asma merupakan salah satu penyakit tidak menular yang
mendominasi masyarakat kelas menengah ke bawah. Hal
memungkinkan disebabkan oleh kebiasaan merokok yang sulit
dihentikan, lingkungan udara yang tercemar, dan pemukiman padat
penduduk tanpa sirkulasi udara yang baik.
8. Osteoporosis
Osteoporosis merupakan jenis penyakit tidak menular yang
menyerang bagian tulang. Kondisi ini terjadi akibat masa tulang yang
berkurang maupun kualitas jaringan tulang yang menurun sehingga
mengalami kerapuhan. Umumnya terjadi karena factor usia maupun
kurangnya asupan vitamin D.
9. Rematik
Rematik menyerang bagian persendian. Gejala rematik umumnya
memiliki tanda timbulnya rasa nyeri atau sakit pada persendian tangan,
lutut, dan bagian tubuh lainnya.
10. Sindrom iritasi usus besar
Penyakit ini terkenal dengan nama Irritable Bowel Syndrome.
Gejala penyakit ini anatara lain kram perut, kembung pada perut,
sembelit atau diare dan mual. Faktor yang menyebabkan gangguan ini
kebanyakan karena kurangnya makanan berserat, terlambat makan atau
karena kurang berolahraga.

Anda mungkin juga menyukai