Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH

PENYAKIT TIDAK MENULAR


TUGAS INI UNTUK MEMENUHI MATA KULIAH EPIDEMIOLOGI PENYAKIT
TIDAK MENULAR
A. PENGERTIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR

Penyakit tidak menular (PTM) merupakan penyakit yang tidak ditularkan sehingga
dianggap tidak mengancam kondisi orang lain. PTM merupakan beban kesehatan utama
di negara-negara berkembang dan negara industri. Berdasarkan laporan WHO, di
kawasan Asia Tenggara paling sering ditemui lima PTM dengan tingkat kesakitan dan
kematian yang sangat tinggi, beberapa diantaranya adalah penyakit jantung
(kardiovaskuler), DM, kanker, penyakit pernapasan obstruksi kronik dan penyakit karena
kecelakaan. Kebanyakan PTM di kategorikan sebagai penyakit degeneratif yang
cenderung di derita oleh orang yang berusia lanjut.

Penyakit tidak menular (non-communicable disease/NCD) adalah kondisi medis atau


penyakit yang non-infeksi dan non-menular antara orang-orang (kim HC dan Oh SM.,
2013). Penyakit tidak menular (NCD), juga dikenal sebagai penyakit kronis, tidak di
tularkan dari orang ke orang. Penyakit tidak menular memiliki durasi panjang durasi dan
perkembangannya umumnya lambat.(WHO, 2015). Penyakit tidak menular sering di
sebut sebagai penyakit yang bersifat kronis, noninfeksi, new communicable diseases,
degeneratif.

Dalam dunia medis, terdapat klasifikasi antara penyakit menular dan penyakit tidak
menular. Keduanya kerap di alami oleh individu di berbagai lapisan usia maupun jenis
kelamin.keberadaan penyakit tidak menular (PTM) sama bahayanya dengan jenis
penyakit menular.

Menurut fitriani kahar dalam buku penyakit tidak menular (PTM) dan pencegahanya,
pembangunan dalam bidang kesehatan di indonesia tengah di hadapkan dengan kondisi
peyakit menular yang merupakan masalah kesehatan pada masyarakat. Sementara, PTM
berkontribusi dalam meningkatkan angka kesakitan dan kematian

Menyandur sumber yang sama, meningkatnya angka kematian akibat PTM terus
terjadi dalam kurun waktu 2010 hingga 2020 dengan total 44 juta kematian atau sebesar
15%. Dengan begitu, penting bagi kita untuk mengetahui jenis PTM, penyebab , dan
pencegahannya.

B. JENIS-JENIS PENYAKIT TIDAK MENULAR


Empat jenis utama dari penyakit tidak menular adalah penyakit kardiovaskular (seperti
serangan jantung dan struk), kanker, penyakit pernafasan kronis ( seperti penyakit paru
obstruktif kronik dan asma) dan diabetes (WHO, 2015).
1. Penyakit kronis biasanya bersifat kronik menahun alias berlangsung lama, tapi
ada juga berlangsung secara mendadak misalnya saja keracunan
2. Penyakit non infeksi karena penyebabnya bukan organisme, namun tidak berarti
tidak ada peranan mikroorganisme, dalam terjadinya penyakit tidak menular
misalnya luka karena tidak diperhatikan bisa terjadi infeksi.
3. Penyakit New communicable karena dianggap menular melalui gaya hidup, gaya
hidup dapta menyangkut pola makan, kehidupan seksual dan komunitasi global.
4. Penyakit degeneratif, karena berhubungan dengan proses degeneratif (ketuaan)
atau menurunnya fungsi tubuh seseorang.
C. Karakteristik penyakit tidak menular
Penyakit tidak menular di sebabkan oleh adanya interaksi antara agen (nonliving agen)
dengan host yang dalam hal ini manusia (faktor predisposisi, inveksi, dan lain”) serta
lingkungan sekitar ( sourche and vehichle of agent)
1. Agent
a) Agent dapat merujuk pada non living agent, yakni kimiawi , fisik, mekanik,
psikis.
b) Agent penyakit tidak menular terdiri dari berbagai macam karakteristik, mulai
dari yang paling sederhana hingga bersifat sangat komplek, contohnya molekul
hingga zat dengan ikatan yang kompleks.
c) Menegtahui spesifikasi dari agent diperlukan untuk memberikan penjelasan
lengkap tentang penyakit tidak menular.
d) Suatu agent tidak menular menyebabkan tingkat keparahan yang bervariasi
(dinyatakan dalam skala pathogenesis). Pathogenesis agent merujuk pada
kemampuan atau kapasitas agent penyakit dalam menyebabkan sakit pada host.
e) Karakteristik lain pada agent tidak menular yang penting untuk diperhatikan
adalah :
 Kememampuan menginvasi/memasuki jaringan
 Kemampuan merusak jaringan: reversible dan irreversible
 Kemampuan menimbulkan reaksi hipersensitif
2. Reservoir
a) Istilah ini dapar diartikan sebagai organisme hidup benda mati (tanah, udara, air,
batu, dan lain-lain) atau tempat dimana agent dapat hidup, berkembang biak dan
tumbuh dengan baik.
b) Pada kasus penyakit tidak menular secara umum, reservoir dari agent adalah
benda mati.
c) Pada penyakit tidak menular orang yang terpapar dengan agent sumber/reservoir
tidak memiliki potensi ditularkan.
3. Patogenitas
a) Fase akumulasi pada jaringan
Fase ini terjadi jika terkena paparan dalam waktu lama terus-menerus
b) Fase subklinis
Pada fase ini, gejala/sympton dan tanda/sign belum nampak. Beberapa kerusakan
terjadi pada jaringan, hal ini bergantung pada:
1. Jaringan yang terkena
2. Kerusakan yang diakibatkannya (ringan, sedang dan berat)
3. Sifat kerusakan (reversible dan irrevesible/kronis, mati dan cacat)
c) Fase klinis
Agent penyakit telah menyebabkan reaksi pada host dengan menimbulkan
manifestasi (gejala dan tanda)
4. Karakteristik penyakit tidak menular
a) Tidak ditularkan
b) Etiologi sering tidak jelas
c) Agent penyebab : non living agent
d) Durasi penyakit panjang (kronis)
e) Fase subklinis dan klinis yang lama untuk penyakit kronis
5. Rute dari keterpaparan
Paparan terjadi melalui sistem pernapasan, sistem digestiva, sistem integumen/kulit
dan sistem vaskuler.

Anda mungkin juga menyukai