Oleh :
1. Aminnullah
2. Anjar Setiyaningrum
3. Heri Hari Sandi
4. Indra Susilawati
5. Miftahunnajib
6. Nikko Ambar Crismawan
7. Suhayri Sepriwandi
8. Umiatun
9. Utari Wijayanti
10. Yandi Asito
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit adalah kegagalan mekanisme adaptasi suatu organisme untuk bereaksi secara
tepat terhadap rangsangan atau tekanan sehingga timbul gangguan pada fungsi atau struktur
organ atau sistem tubuh. Penyakit tidak menular adalah jenis penyakit yang tidak menular
seperti cacat fisik, gangguan mental, kanker, penyakit degeneratif, penyakit gangguan
metabolisme, dan kelainan-kelainan organ tubuh lain penyakit jantung, pembuluh darah,
penyakit tekanan darah tinggi, penyakit kencing manis, berat badan lebih, osteoporosis,
kanker usus, depresi dan kecemasan.Penyakit Tidak Menular (PTM) adalah penyebab
kematian terbanyak di Indonesia. Keadaan dimana penyakit menular masih merupakan
masalah kesehatan penting dan dalam waktu bersamaan morbiditas dan mortalitas PTM makin
meningkat merupakan beban ganda dalam pelayanan kesehatan, tantangan yang harus
dihadapi dalam pembangunan bidang kesehatan di Indonesia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Penyakit Tidak Menular?
2. Bagaimana Karakteristik Penyaki Tidak Menular?
3. Bagaimana Pendekatan Epidemiologi Penyakit Tidak Menular?
4. Bagaiamana Upaya Pencegahan Penyakit Tidak Menular?
5. Apa Saja Penyakit - Penyakit Tidak Menular Yang Bersifat Kronis?
6. Apa Saja Faktor-Faktor Resiko Penyakit Tidak Menular?
7. Bagaimana Riwayat alamiah penyakit tidak menular?
8. Bagaiaman Strategi Penanggulangan Penyakit Tidak Menular?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Penyakit Tidak Menular
2. Untuk Mengetahui Karakteristik Penyaki Tidak Menular
3. Untuk Mengetahui Pendekatan Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
4. Untuk Mengetahui Upaya Pencegahan Penyakit Tidak Menular
5. Untuk Mengetahui Penyakit - Penyakit Tidak Menular Yang Bersifat Kronis
6. Untuk Mengetahui Faktor-Faktor Resiko Penyakit Tidak Menular
7. Untuk Mengetahui Riwayat alamiah penyakit tidak menular
8. Untuk Mengetahui Strategi Penanggulangan Penyakit Tidak Menular
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Penyakit Tidak Menular
Penyakit adalah jegagalan mekanisme adaptasi suatu organisme untuk bereaksi secara
tepat terhadap rangsangan atau tekanan sehingga timbul gangguan pada fungsi atau struktur
organ atau sistem tubuh.
Penyakit tidak menular adalah jenis penyakit yang tidak menular seperti cacat fisik,
gangguan mental, kanker, penyakit degeneratif, penyakit gangguan metabolisme, dan
kelainan-kelainan organ tubuh lain penyakit jantung, pembuluh darah, penyakit tekanan darah
tinggi, penyakit kencing manis, berat badan lebih, osteoporosis, kanker usus, depresi dan
kecemasan.
Menkes mengatakan, PTM dipicu berbagai faktor risiko antara lain merokok, diet yang
tidak sehat, kurang aktivitas fisik, dan gaya hidup tidak sehat. Riskesdas 2007 melaporkan,
34,7% penduduk usia 15 tahun ke atas merokok setiap hari, 93,6% kurang konsumsi buah dan
sayur serta 48,2% kurang aktivitas fisik.
Telah dijelaskan diatas bahwa penyakit tidak menular terjadi akibat interaksi antara agent
(Non living agent) dengan host dalam hal ini manusia (faktor predisposisi, infeksi dll) dan
lingkungan sekitar (source and vehicle of agent)
1. Agent
a. Agent dapat berupa (non living agent) :
1. Kimiawi
2. Fisik
3. Mekanik
4. Psikis
b. Agent penyakit tidak menular sangat bervariasi, mulai dari yang paling sederhana
sampai yang komplek (mulai molekul sampai zat-zat yang komplek ikatannya)
c. Suatu penjelasan tentang penyakit tidak menular tidak akan lengkap tanpa
mengetahui spesifikasi dari agent tersebut
d. d.Suatu agent tidak menular dapat menimbulkan tingkat keparahan yang berbeda-
beda (dinyatakan dalam skala pathogenitas) Pathogenitas Agent : kemampuan /
kapasitas agent penyakit untuk dapat menyebabkan sakit pada host
e. Karakteristik lain dari agent tidak menular yang perlu diperhatikan antara lain :
1. Kemampuan menginvasi / memasuki jaringan
2. Kemampuan merusak jaringan : Reversible dan irreversible
3. Kemampuan menimbulkan reaksi hipersensitif
2. Reservoir
a. Dapat didefinisikan sebagai organisme hidup, benda mati (tanah, udara, air batu dll)
dimana agent dapat hidup, berkembang biak dan tumbuh dengan baik.
b. Pada umumnya untuk penyakit tidak menular, reservoir dari agent adalah benda mati.
c. Pada penyakit tidak menular, orang yang terekspos/terpapar dengan agent tidak
berpotensi sebagai sumber/reservoir tidak ditularkan.
A. Penelitian Cross-Sectional
B. Penelitian Kasus Kontrol
C. Penelitian Kohort
D. Upaya Pencegahan Penyakit Tidak Menular
Prinsip upaya pencegahan penyakit lebih baik dari mengobati tetap juga berlaku untuk
PTM.
Upaya pencegahan PTM ditujukan kepada faktor resiko yang telah diidentifikasi.
Screening PenyakitTidak Menular . Screening atau penyaringan adalah usaha untuk
mendeteksi/mencari penderita penyakit tertentu tanpa gejala dalam masyarakat atau kelompok
tertentu melalui suatu test/pemeriksaan, yang secara singkat dan sederhana dapat
memisahakan mereka yang kemungkinan besar menderita, yang selanjutnya didiagnosa dan
dilanjutkan dengan pengobatan. Screening ini sangat erat kaitannya dengan faktor resiko dari
PTM.
Sebagian besar penyakit tidak menular dapat dicegah bila kita menghindari 4 faktor
risiko (perilaku) yang utama yaitu:
Hipertensi
Diet
Obesitas
Aktivitas
Stress
Pekerjaan
Lingkungan masyarakat sekitar
Life style
G. Riwayat alamiah penyakit tidak menular
1. Definisi Riwayat Alamiah Penyakit :
a. Perkembangan penyakit tanpa campur tangan medis atau bentuk intervensi lainnya
sehingga suatu penyakit berlangsung secara natural
b. Adanya respon dari host terhadap stimulus dari interaksi agent dan environment
2. Tahapan :
a. Prepathogenesis
1) Faktor-faktor : hereditas, ekonomi, sosial, lingkungan fisik, psikis
stimulus penyakit
2) Stimulus dapat terjadi sebelum terjadinya interaksi antara stimulus dan manusia
3) Interaksi awal antara faktor –faktor host, agent dan environment disebut periode
prepathogenesis
b. Pathogenesis
Mulai saat terjadinya kelainan /gangguan pada tubuh manusia akibat interaksi antara
stimulus penyakit dengan manusia sampai terjadinya : kesembuhan, kematian, kronik dan
cacat. Pada pembahasan diatas tidak dijelaskan tentang kondisi orang sebelum terinfeksi,
tetapi mempunyai resiko untuk terkena suatu penyakit. Untuk mengatasi kekurangan ini,
perjalanan penyakit dikembangkan menjadi :