Anda di halaman 1dari 10

Himaniarwati1, Isma Astiani2 : Jurnal Gizi Ilmiah Vol.4 No.

2 Mei - Agustus 2017


Hal : 117 - 126

Pengaruh Kompres Hangat Terhadap Penurunan Skala Nyeri Pada


Remaja Puteri Yang Mengalami Dismenorhoe di SMA Negeri 1 Lohia
Kabupaten Muna

Himaniarwati1, Isma Astiani2


1,2STIKes Mandala Waluya

Abstrak

Angka kejadian nyeri haid di dunia sangat besar. Rata-rata lebih dari 50
persen perempuan di setiap negara mengalaminya. Berdasarkan data jumlah siswi
SMU Negeri 1 Lohia tahun 2014 terdiri dari Kelas I berjumlah 62 orang, kelas II
berjumlah 55 orang dan kelas III berjumlah 57 orang jadi total jumlah remaja putri
174 orang dan yang mengalami nyeri haid sebanyak 96 orang diantaranya berumur
15 tahun sampai umur 17 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
kompres hangat terhadap penurunan skala nyeri pada remaja puteri yang mengalami
dismenorhoe di SMU Negeri 1 Lohia Kabupaten Muna
Metode penelitian ini menggunakan metode Eksperiment (Pra Eksperiment)
dengan design one group pre-post test design. Rancangan ini hanya menggunakan
satu kelompok subyek, pengukuran dilakukan sebelum dan sesudah perlakuan.
Populasi adalah semua siswi atau remaja putri SMU Negeri 1 Lohia yang mengalami
nyeri haid pada tahun 2014 dengan jumlah 96 siswa. Sampel terdiri dari 32 kasus.
Hasil penelitian menunjukan bahwa ada pengaruh kompres hangat terhadap
skala nyeri haid pada siswi SMAN 1 lohia dengan nilai t Hitung > t Tabel (17,537 >
2,262) atau nilai signifikan p > α = 0.05 (0,000 < 0,05).
Kesimpulan bahwa ada pengaruh kompres hangat terhadap skala nyeri haid
pada siswi SMAN 1 lohia tahun 2014. Saran agar mengatasi nyeri dismenorhea lebih
baik diberikan kompres hangat yang dalam pemberian kompres hangat dan harus
meperhatikan cara pengompresan yang benar.

Kata kunci : Kompres Hangat, Skala Nyeri

117
Himaniarwati1, Isma Astiani2 : Jurnal Gizi Ilmiah Vol.4 No.2 Mei - Agustus 2017
Hal : 117 - 126

PENDAHULUAN obat-obat penangkal nyeri, 8-10%


Masa remaja merupakan masa tidak mengikuti atau tidak masuk
peralihan dari masa anak-anak menuju sekolah /kuliah dan hampir 40%
masa dewasa. Pada masa ini terjadi memerlukan pengobatan medis
perkembangan semua aspek atau (Daradjat, 2010).
fungsi baik fisik maupun psikis untuk Data Badan Kesejahteraan
memasuki masa dewasa (Rita, 2008). Keluarga Berencana Nasional
Menstruasi atau haid adalah (BKKBN) tahun 2008 menunjukan
proses kompleks yang mencakup bahwa dari 463.597 orang remaja
sistem reproduktif dan endokrin. Bagi putri Indonesia, 45,2% diantaranya
sebagian wanita, adakalanya mengalami dismenorhea. Di Indonesia
menstruasi (haid) bagaikan sesuatu hal belum ada angka yang pasti untuk
yang kehadirannya dapat mengganggu kejadian nyeri haid.. Berdasarkan
manakala timbul rasa nyeri selama keadaan patologisnya, kebanyakan
siklus menstruasi terjadi (Beryl, literatur membedakan dismenorhea
2009). menjadi dua yaitu primer dan
Hampir seluruh perempuan di sekunder. Dismenorhea primer
dunia pernah merasakan nyeri haid merupakan nyeri menstruasi yang
dengan berbagai tingkatan, mulai dari bukan disebabkan oleh adanya
sekedar pegal-pegal di seputaran kelainan pada panggul sekitarnya.
panggul dan sisi dalam hingga rasa Biasanya nyeri terasa 24 jam sebelum
nyeri yang luar biasa sakitnya. Nyeri menstruasi dan berakhir 24-36 jam
haid itu bukanlah suatu penyakit, setelah menstruasi berhenti.
melainkan gejala yang timbul akibat Dismenorhea ini terjadi sekitar 2 atau
adanya kelainan dalam organ panggul. 3 tahun setelah menstruasi pertama
Nyeri yang terasa di bawah perut itu dan mencapai klimaksnya pada saat
biasanya terjadi pada hari pertama dan perempuan berusia 15-25 tahun.
kedua pengeluaran darah. Derajat Setelah itu, rasa nyeri akan menurun
nyeri berkurang setelah keluar darah seiring bertambahnya usia dan
yang cukup banyak (Elizabeth, 2009). menghilang dengan sendirinya setelah
Data pada studi epidemiologi perempuan melahirkan. Meskipun
pada populasi remaja (berusia 12-17 sakit, dismenorhea tidak
tahun) di Amerika Serikat, Klein dan membahayakan sistem reproduksi
Liit melaporkan prevalensi wanita, tidak juga menyebabkan
dismenorhea 59,7%. Dari mereka gangguan kesuburan (Daradjat, 2010).
yang mengeluh nyeri,12% mengalami Rasa nyeri pada saat
nyeri berat,37% nyeri sedang dan 49% menstruasi tentu saja sangat menyiksa
nyeri ringan. Studi ini juga bagi remaja. Sakit menusuk, nyeri
melaporkan bahwa dismenorhea juga yang hebat di sekitar bagian bawah
menyebabkan 14% remaja sering tidak dan bahkan kadang mengalami
masuk sekolah. Studi longitudinal di kesulitan berjalan sering dialami
Swedia menyebutkan tercatat 80 % ketika haid menyerang. Dismenorhea
remaja usia 19-21 tahun mengalami yang dialami saat terjadi menstruasi
nyeri haid,15 % membatasi aktivitas bisa sangat menyiksa. Kadang-kadang
harian ketika haid dan membutuhkan wanita membungkukkan tubuh atau

118
Himaniarwati1, Isma Astiani2 : Jurnal Gizi Ilmiah Vol.4 No.2 Mei - Agustus 2017
Hal : 117 - 126

merangkak lantaran tidak mampu orang siswi tersebut, 7 orang (70%)


menahan rasa nyeri bahkan ada yang mengatakan mengalami nyeri haid dan
sampai berguling-guling di tempat tidak mengetahui cara mengatasi nyeri
tidur. Hal ini menunjukkan bahwa haid. Bahkan mereka juga mengatakan
banyak wanita yang tidak mengetahui bahwa haid merupakan hal yang masih
bagaimana cara mengatasi nyeri haid. tabu untuk dibicarakan baik itu di
Sehingga wanita hanya membiarkan kalangan mereka sesama remaja
saja tanpa melakukan apa-apa saat maupun di kalangan masyarakat.
nyeri haid datang menyerang. Oleh karena itu, penulis
Untuk menguragi dismenore tertarik untuk melakukan penelitian
terdapat dua tindakan yaitu secara mengenai pengaruh kompres hangat
farmakologis dan non farmakologis. terhadap penurunan skala nyeri pada
Prosedur secara farmakologis dapat remaja puteri yang mengalami
dilakukan dengan menggunakan obat dismenorhoe di SMU Negeri 1 Lohia
analgesik sebagai penghenti rasa sakit Kabupaten Muna
dan anti peradangan non- steroid
(NSAID) sedangkan prosedur non Tujuan Penelitian
farmakologi dapat dilakukan dengan 1. Tujuan Umum
relaksasi, hipnoterapi, kompres air Untuk mengetahui pengaruh
hangat, olahraga teratur, distraksi kompres hangat terhadap
yakni dengan cara mengalihkan penurunan skala nyeri pada remaja
perhatian melalui kegiatan membaca, puteri yang mengalami
menonton TV, mendengarkan radio dismenorhoe di SMU Negeri 1
(Arifin,2008). Lohia Kabupaten Muna
Berdasarkan data jumlah siswi 2. Tujuan Khusus
SMU Negeri 1 Lohia tahun 2014 a. Untuk mengetahui skala nyeri
terdiri dari Kelas I berjumlah 62 haid pada remaja putri sebelum
orang, kelas II berjumlah 55 orang dan dilakukan kompres hangat di
kelas III berjumlah 57 orang jadi total SMU Negeri 1 Lohia
jumlah remaja putri 174 orang dan Kabupaten Muna
yang mengalami nyeri haid sebanyak b. Untuk mengetahui skala nyeri
96 orang diantaranya berumur 15 haid pada remaja putri setelah
tahun sampai umur 17 tahun. dilakukan kompres hangat di
Berdasarkan survei awal yang SMU Negeri 1 Lohia
dilakukan terhadap 6 orang dari 10 Kabupaten Muna
siswi SMU Negeri 1 Lohia, di c. Untuk mengetahui pengaruh
dapatkan informasi bahwa seringnya kompres hangat terhadap
siswi minta izin dalam kegiatan penurunan skala nyeri pada
belajar karena mengalami nyeri haid. remaja puteri yang mengalami
Akibatnya berhubungan terhadap dismenorhoe di SMU Negeri 1
kehadiran siswi dalam proses Lohia Kabupaten Muna
pembelajaran dan ini juga
berhubungan prestasi belajar dari
siswi tersebut. Selain itu, dari 10

119
Himaniarwati1, Isma Astiani2 : Jurnal Gizi Ilmiah Vol.4 No.2 Mei - Agustus 2017
Hal : 117 - 126

wawancara untuk mendapatkan


METODE PENELITIAN data yang akurat.
c. Skoring
Jenis dan Rancangan Penelitian Skoring adalah proses
Penelitian ini adalah penelitian penjumlahan untuk memperoleh
Eksperiment (Pra Eksperiment) total skor dari setiap butir
dengan design one group pre-post test pertanyaan.
design. Rancangan ini hanya d. Tabulating
menggunakan satu kelompok subyek, Tabulasi data adalah
pengukuran dilakukan sebelum dan penyusunan data sedemikian rupa
sesudah perlakuan. Perbedaan kedua sehingga memudahkan dalam
hasil pengukuran dianggap sebagai penjumlahan data dan disajikan dalam
efek perlakuan bentuk tulisan
Waktu dan Tempat Penelitian Analisis Data
Penelitian ini telah a. Univariat
dilaksanakan pada tanggal 17 April Analisis ini digunakan untuk
sampai dengan 17 Mei tahun 2014 mengetahui, frekuensi, distribusi dan
Penelitian ini telah dilakukan proporsi variabel bebas (kompres
di SMU Negeri 1 Lohia Kab. Muna hangat) terhadap variabel terikat
Tahun 2014 (kejadian nyeri haid).
b. Bivariat
Populasi dan Sampel Dilakukan untuk mengukur ada
Populasi dalam penelitian ini tidaknya perubahan nyeri haid
adalah semua siswi atau remaja putri sebelum dan sesudah pemberian
SMU Negeri 1 Lohia yang mengalami kompres hangat dengan menggunakan
nyeri haid pada tahun 2014 dengan uji statistik t-test pada tingkat
jumlah 96 siswa. kemaknaannya α = 0,05 dengan
Sampel pada penelitian ini derajat kebebasan df = n-1, dimana H0
adalah 32 orang. diterima jika thitung > ttabel atau jika p <
Jenis dan cara pengumpulan data α. Jika sebaliknya maka Ha diterima
Pengolahan Data Penyajian Data
a. Koding Penyajian data dilakukan setelah
Koding adalah melakukan data diolah dan disajikan dalam
pengkodean data agar tidak terjadi bentuk table frekuensi serta table
kekeliruan dalam melakukan analisis hubungan antara variabel
tabulasi data. Koding butir bebas dan variabel terikat disertai
jawaban untuk kompres hangat dengan penjelasanya.
dengan menggunakan penilaian.
Nilai satu untuk jawaban yang
positif dan nilai nol untuk jawaban
yang negatif.
b. Editing
Editing adalah menyeleksi
data yang telah didapat dari hasil

120
Himaniarwati1, Isma Astiani2 : Jurnal Gizi Ilmiah Vol.4 No.2 Mei - Agustus 2017
Hal : 117 - 126

HASIL DAN PEMBAHASAN


Kelompok Umur Responden Analisis Univariat
a. Nyeri hadi sebelum kompres
Tabel 1 Hangat
Distribusi responden berdasarkan Tabel 3
umur siswi Distribusi responden berdasarkan
Jumlah nyeri haid sebelum kompres hangat
No Umur nyeri haid sebelum Jumlah
n % No
1 15 6 29,1 kompres hangat n %
2 16 15 33,7 1 Tidak nyeri 0 0
3 17 11 32,2 2 Nyeri ringan 3 9,4
Jumlah 32 100 3 Nyeri sedang 15 46,9
Sumber : data primer, 2014 4 Nyeri berat 11 34,4
Dari tabel 1 diketahui 5 Nyeri tidak tertahankan 3 9,4
distribusi responden berdasarkan Jumlah 32 100
kelompok umur siswi di SMA Negeri Sumber : Data Primer, 2014
1 Lohia Kabupaten Muna Tahun 2014 Dari tabel 3 diketahui
yaitu umur 15 tahun sebanyak 6 orang distribusi responden berdasarkan
(29,1%), umur 16 tahun sebanyak 15 kelompok nyeri haid sebelum
orang (32,7%) dan umur 17 tahun dilakukan kompres hangat di SMA
sebanyak 11 orang (32,2). Negeri 1 Lohia Kabupaten Muna
Tahun 2014 adalah lebih banyak nyeri
Distribusi Responden Menurut
sedang yaitu 15 orang (46,9%)
Kelas
sedangkan tidak nyeri sebanyak 0
Tabel 2 orang (0%)
Distribusi responden berdasarkan b. Nyeri haid sesudah kompres hangat
kelas siswi Tabel 4
Jumlah Distribusi responden berdasarkan
No Kelas nyeri haid sesudah kompres hangat
n %
nyeri haid sesudah Jumlah
1 X 12 37,5 No
kompres hangat n %
2 XI 20 62,5
1 Tidak nyeri 12 37,5
Total 32 100
2 Nyeri ringan 14 43,8
Sumber : data primer, 2014
3 Nyeri sedang 4 12,5
Berdasarkan tabel 2 dapat di
4 Nyeri berat 2 6,2
ketahui bahwa dari 32 responden,
5 Nyeri tidak tertahankan 0 0
jumlah responden kelas X sebanyak
12 orang (33,3%), sedangkan jumlah Jumlah 32 100
responden kelas XI sebanyak 20 orang Sumber : Data Primer, 2014
(62,5%). Dari tabel 4 diketahui
distribusi responden berdasarkan
kelompok nyeri haid sesudah
dilakukan kompres hangat di SMA
Negeri 1 Lohia Kabupaten Muna

121
Himaniarwati1, Isma Astiani2 : Jurnal Gizi Ilmiah Vol.4 No.2 Mei - Agustus 2017
Hal : 117 - 126

Tahun 2014 adalah nyeri sedang sudah orang (6,2%) dan nyeri tidak
berkurang dari 15 orang menjadi 4 tertahankan sebelum dilakukan
orang (12,5%) sedangkan tidak nyeri kompres hangat sebanyak 3 orang
sebelum kompres hangat tidak ada (9,4%) dan sesudah dilakukan
setelah dilakukan kompres hangat kompres hangat sebanyak 0 orang
menjadi 12 orang (37,5%). (0%).
Tabel 6
Analisis Bivariat Hasil analisis menggunakan Paired
Samples Test
Tabel 5 Paired Samples Test
Pengaruh kompres hangat terhadap
penurunan skala Nyeri haid Paired Differences
Skala nyeri haid Kompres hangat 95%
sebelum Sesudah Confidence
Interval of
n % n % the
Sig.
Difference
Tidak nyeri 0 0 12 37,5 Std. (2-
Nyeri ringan 3 9,4 14 43,8 Error Low Upp tailed
Mean SD Mean er er t df )
Nyeri sedang 15 46,9 4 12,5 Pair 1 sebelum
Nyeri berat 11 34,4 2 6,2 kompres
Nyeri tidak tertahankan 3 9,4 0 0 hangat - 1.74 17.5
1.562 .504 .089 1.381 31 .000
sesudah 4 37
Jumlah 32 100 32 100 kompres
hangat
Sumber : Data Primer, 2014
Berdasarkan tabel hasil analisis Setelah dilakukan analisis
bivariat pengaruh kompres hangat dengan menggunakan uji T pada
terhadap penurunan skala nyeri haid variabel kompres hangat terhadap
pada siswi SMA Negeri 1 Lohia penurunan skala nyeri haid pada siswi
Kabupaten Muna tahun 2014 SMA Negeri 1 lohia tahun 2014
diketahui bahwa responden yang tidak didapatkan hasil bahwa nilai t Hitung
mengalami nyeri haid sebelum > t Tabel (17,537 > 2,262) atau nilai
dilakukan kompres hangat sebanyak 0 signifikan p > α = 0.05 (0,000 < 0,05),
orang (0%) dan sesudah dilakukan maka H1 diterima dan H0 di tolak ini
kompres hangat sebanyak 12 orang berarti ada pengaruh kompres hangat
(37,5%), nyeri ringan sebelum terhadap penurunan skala nyeri haid
dilakukan kompres hangat sebanyak 3 pada siswi SMA Negeri 1 Lohia
orang (9,4%) dan sesudan dilakukan Tahun 2014 dengan tingkat
kompres hangat sebanyak 14 orang kepercayaan 95% (α = 0,05).
(43,8%), nyeri sedang sebelum
dilakukan kompres hangat sebanyak
15 orang (46,9%) dan sesudah
dilakukan kompres hangat sebanyak 4
orang (12,5%), nyeri berat sebelum
dilakukan kompres hangat sebanyak
11 orang (34,4%) dan sesudah
dilakukan kompres hangat sebanyak 2

122
Himaniarwati1, Isma Astiani2 : Jurnal Gizi Ilmiah Vol.4 No.2 Mei - Agustus 2017
Hal : 117 - 126

sedang. Dikatakan tidak nyeri lagi


apabila responden mengatakan bahwa
nyerinya sudah menghilang. Dan
PEMBAHASAN dikatakan nyeri sedang apabila secara
Berdasarkan hasil penelitian subyektif responden mengatakan nyeri
menunjukan bahwa distribusi sedang dan secara obyektif responden
responden berdasarkan kelompok mendesis,menyeringai, dapat
nyeri haid sebelum dilakukan kompres menunjukkan lokasi nyeri, dapat
hangat di SMA Negeri 1 Lohia mendeskripsikannya.
Kabupaten Muna Tahun 2014 yaitu Berdasarkan hasil analisis
nyeri sedang sebanyak 15 orang dengan menggunakan uji T pada
(46,9%) setalah dilakukan kompres variabel kompres hangat terhadap
hangat berkurang menjadi 4 orang penurunan skala nyeri haid pada siswi
(12,5%). Sedangkan kelompok tidak SMA Negeri 1 lohia tahun 2014
nyeri sebelum dilakukan kompres didapatkan hasil bahwa nilai t Hitung
hangat tidak ada setelah dilakukan > t Tabel (17,537 > 2,262). Hal ini
kompres hangat menjadi 12 orang menunjukan bahwa ada pengaruh
(37,5%). sebelum kompres hangat dan sesudah
Berdasarkan hasil penelitian kompres hangat terhadap penurunan
menunjukkan bahwa sebagian besar skala nyeri haid pada siswa karena
responden sebelum diberi perlakuan dari jumlah responden yang
kompres hangat mengalami nyeri mengalami nyeri sedang sebanyak 15
sedang dan hanya sebagian kecil yang responden dan setelah dilakukan
mengalami nyeri tidak tertahankan. kompres hangat menjadi 4 respoden.
Tingkatan nyeri dikatakan ringan Penelitian ini didukung oleh
apabila responden secara subyektif penelitian sebelumnya yang dilakukan
mengatakan bahwa mengalami nyeri oleh Sri Rayahu yang dilakukan di
ringan dan secara obyektif responden Universitas Muhammadiyah
dapat diajak berkomunikasi dengan Semarang dengan jumlah responden
baik tanpa ada respon seperti mendesis sebanyak 30 orang. Dalam
atau yang lainnya. Dan dikatakan penelitiannya tentang Pengaruh
nyeri berat apabila secara subyektif Kompres Hangat Terhadap
responden mengatakan nyeri berat dan Dismenorhoea Primer pada Mahasiswi
secara obyektif klien tidak dapat Semester VIII S1 Keperawatan di
mengikuti perintah tapi masih respon Universitas Muhammadiyah
terhadap tindakan, dapat Semarang ditemukan hasil p value<
menunjukkan lokasi nyeri, tidak dapat 0,05 yang berarti ada pengaruh
mendeskripsikannya, tidak dapat kompres hangat dalam mengurangi
diatasi dengan alih posisi, nafas nyeri haid.
panjang dan distraksi. sebagian besar Kompres hangat adalah
responden setelah diberi perlakuan memberikan rasa hangat kepada
kompres hangat tidak merasa nyeri pasien untuk mengurangi nyeri dengan
lagi dan hanya sebagian kecil yang menggunakan cairan yang berfungsi
masih mengalami dismenorhoea untuk melebarkan pembuluh darah

123
Himaniarwati1, Isma Astiani2 : Jurnal Gizi Ilmiah Vol.4 No.2 Mei - Agustus 2017
Hal : 117 - 126

dan meningkatkan aliran darah lokal. dengan (p-value=0,000). Hal ini


Lebih lanjut dijelaskan bahwa dikarenakan dingin memiliki efek
kompres hangat bertujuan, melebarkan analgetik dan anestesi lokal dalam
pembuluh darah dan memperbaiki mengurangi inten sitas nyeri yang
peredaran darah di dalam jaringan dirasakan seseorang. Menurut Price &
tersebut; pada otot, panas memiliki Wilson (2005) bahwa kompres dingin
efek menurunkan ketegangan; dan dapat mengurangi spasme otot dengan
meningkatkan sel darah putih secara memberikan anestesi lokal untuk
total dan fenomena reaksi peradangan mengurangi nyeri lokal dan dingin
serta adanya dilatasi pembuluh darah juga menimbulkan efek analgetik
yang mengakibatkan peningkatan dengan memperlambat kecepatan
sirkulasi darah serta peningkatan hantaran saraf sehingga impuls nyeri
tekanan kapiler. yang mencapai otak lebih sedikit.
Karena panas mengakibatka Penelitian ini sejalan dengan
pelebaran pembuluh darah yang dapat penelitian yang dilakukan oleh Marni
mengurangi spasme otot sehingga ada perbedaan antara kompres dalam
kontraksi menurun dan nyeri yang menurunkan skala nyeri haid
dirasakan akan berkurang. Menurut menunjukkan nilai signifikansi (p)
teori Potter & Perry (2005) kompres 0,026 artinya p < α, dengan nilai <
menggunakan air hangat akan 0,05 yang berarti ada perbedaan yang
meningkatkan aliran darah, dan bermakna antara kompres dalam
meredakan nyeri dengan menurunkan skala nyeri haid,
menyingkirkan produk-produk Mekanisme terjadinya
inflamasi, seperti bradikinin, histamin, penurunan nyeri akibat dilakukan
dan prostaglandin yang menimbulkan kompres hangat karena hangat
nyeri lokal. Panas akan merangsang menyebabkan vasodilatasi pembuluh
serat saraf yang menutup gerbang darah sehingga membantu
sehingga transmisi impuls nyeri ke meningkatkan aliran darah ke bagian
medula spinalis dan ke otak dihambat tubuh yang cidera atau mengalami
dan nyeri akan berkurang. perubahan fungsi, hangat dapat
Tidak hanya dengan kompres meredakan nyeri dengan
hangat saja terjadi penurunan menyingkirkan produk-produk
intensitas nyeri, tetapi dari hasil implamasi seperti bradikinin, histamin
penelitian menunjukkan bahwa adanya dan prostaglandin yang menimbulkan
penurunan nyeri yang signifikan rasa nyeri lokal. Hangat juga dapat
dengan menggunakan kompres dingin. merangsang serat saraf yang menutup
Pernyataan ini sesuai dengan gerbang sehingga transmisi impuls
penelitian Khodijah (2011) yang nyeri ke medulla spinalis dan otak
melakukan penelitian tentang dapat dihambat. Hangat juga
efektivitas kompres dingin terhadap meningkatkan pengiriman nutrisi dan
penurunan intensitas nyeri pasien kebutuhan oksigen kedaerah itu dan
fraktur. kongesti vena menurun. Disamping itu
Hasil akhir menunjukan bahwa hangat mengurangi ketegangan otot
responden mengalami penurunan nyeri menjadi relaksasi, menghilangkan

124
Himaniarwati1, Isma Astiani2 : Jurnal Gizi Ilmiah Vol.4 No.2 Mei - Agustus 2017
Hal : 117 - 126

ketegangan otot dan kekakuan sendi. farmakologis misalnya dengan obat-


Hangat menurunkan nyeri melalui obatan golongan analgetik maupun
vasodilatasi dan efek relaksasi (Potter secara nonfarmakologis misalnya
Patricia, 2006). kompres hangat. Kompres hangat
Efek hangat dari kompres yaitu dimana kompres hangat dapat
dapat menyebabkan vasodilatasi pada meredakan iskemia dengan
pembuluh darah yang nantinya akan menurunkan kontraksi uterus dan
meningkatkan aliran darah ke melancarkan pembuluh darah sehingga
jaringan. Dengan cara ini penyaluran dapat meredakan nyeri dengan
zat asam dan makanan ke sel-sel mengurangi ketegangan dan
diperbesar dan pembuangan dari zat- meningkatkan perasaan sejahterah
zat diperbaiki yang dapat mengurangi meningkatkan aliran menstruasi, dan
rasa nyeri haid primer yang meredahkan vasokongesti pelvis.
disebabkan suplai darah ke Nyeri pada saat haid atau
endometrium kurang (Selfina, 2006). dismenorhoea terjadi akibat pelepasan
Penggunaan kompres hangat prostaglandin tertentu yang
diharapkan dapat meningkatkan berlebihan. Prostaglandin F2 alfa yang
relaksasi otot-otot dan mengurangi berasal dari sel-sel endometrium
nyeri akibat spasme atau kekakuan uterus. Prostaglandin F2 alfa adalah
serta memberikan rasa hangat lokal. salah satu perangsang kuat terjadinya
Kompres hangat akan menstimulasi kontraksi otot polos miometrium dan
serabut besar (A-β) untuk kontriksi pembuluh darah uterus.
menghambat rangsangan nyeri Kompres hangat adalah memberikan
sehingga impuls dari serabut kecil rasa hangat kepada siswi untuk
tidak dihantarkan ke medulla spinalis mengurangi nyeri haid menggunakan
melalui dorsal horn yang cairan yang berfungsi untuk
menyebabkan pintu gerbang tertutup melebarkan pembuluh darah dan
tidak ada sensasi nyeri (Tamsuri, meningkatkan aliran darah lokal.
2006). Sedangkan menurut Prasetyo Lebih lanjut dijelaskan bahwa
(2010) apabila impuls seperti kompres kompres hangat bertujuan, untuk
hangat yang dibawa oleh serabut besar melebarkan pembuluh darah dan
lebih mendominasi maka gerbang memperbaiki peredaran darah di
akan menutup, sensasi nyeri tidak dalam jaringan tersebut; pada otot,
dihantarkan keotak oleh substansia hangat memiliki efek menurunkan
gelatinosa, karenanya tubuh tidak ketegangan dan meningkatkan sel
merasakan sensasi nyeri. darah putih secara total dan fenomena
Gangguan menstruasi reaksi peradangan serta adanya dilatasi
memerlukan evaluasi yang seksama pembuluh darah yang mengakibatkan
karena bila tidak tertangani dapat peningkatan sirkulasi darah serta
mempengaruhi kualitas hidup dan peningkatan tekanan kapiler. Tekanan
aktivitas sehari-hari. Beberapa cara O2 dan CO2 di dalam darah akan
yang bisa dilakukan untuk mengurangi meningkat sedangkan Ph darah akan
atau bahkan menghilangkan nyeri mengalami penurunan. Dari
pada dismenorhoea baik secara penjelasan diatas dapat diasumsikan

125
Himaniarwati1, Isma Astiani2 : Jurnal Gizi Ilmiah Vol.4 No.2 Mei - Agustus 2017
Hal : 117 - 126

bahwa kompres hangat dapat Diharapkan dalam


mengurangi nyeri haid pada siswi profesi keperawatan dapat
yang mengalami dismonorhea. mempertimbangkan untuk
menerapkan kompres hangat
KESIMPULAN DAN SARAN
untuk mengatasi dismenorhea.
Kesimpulan Karena hasil penelitian ini
terdapat perbedaan tingkatan
1. Distribusi responden berdasarkan nyeri dismenorhea dengan
kelompok nyeri haid sebelum perlakuan kompres hangat.
kompres hangat di SMA Negeri 1
Lohia Kabupaten Muna Tahun Daftar Pustaka
2014 yaitu nyeri ringan sebanyak 3
orang (9,4%), nyeri sedang Beryl, Beberapa Permasalahan
sebanyak 15 orang (46,9%), nyeri Remaja. 2009. Diakses 7
berat sebanyak 11 orang (34,4%) Maret 2013. URL:
dan nyeri tidak tertahankan http://www.e-
sebanyak 3 orang (9,4%) psikologi.com.
2. Responden berdasarkan kelompok Daradjat, Menstruasi. 2010. Diakses
nyeri haid sesudah kompres hangat 14 Maret 2014. URL :
di SMA Negeri 1 Lohia Kabupaten http://id.wilkipedia.org/wi
Muna Tahun 2014 yaitu tidak ki.
nyeri sebanyak 12 orang (37,5%), Elizabeth,.NyeriHaid/Dismenore.
nyeri ringan sebanyak 14 orang 2009. Diakses 4 Maret
(43,8%), nyeri sedang sebanyak 4 2014. URL :
orang (12,5%), nyeri berat http://id.wilkipedia.org/wi
sebanyak 2 orang (6,2%) dan nyeri ki.
tidak tertahankan sebanyak 0 Prasetyo. S. Konsep Dan Proses
orang (0%). Keperawatan
3. Ada pengaruh kompres hangat Nyeri.Yogyakarta : Graha
terhadap penurunan skala nyeri Ilmu, 2010.
haid pada remaja putri di SMA Rita, Dismenore Nyeri Pada Saat
Negeri 1 lohia Kabupaten Muna Menstruasi. 2008. Dikases
Tahun 2014. 2 Maret 2013. URL :
Saran http://Perawat psikiatri.
1. Bagi Institusi Pendidikan Blogspot.
Perlu dibangun suatu Com/2009/03/html.
ruangan khusus seperti UKS
(Upaya Kesehatan Sekolah)
sehingga apabila ada siswi
yang sakit dapat beristirahat
dan mendapat pengobatan
diruangan itu.
2. Bagi Profesi
Keperawatan

126

Anda mungkin juga menyukai