DISUSUN OLEH:
KELOMPOK :1
TANGGAL : 8 Desember 2019
1. Latar Belakang
Diabetes Mellitus (DM) adalah suatu penyakit dimana kadar glukosa (gula
sederhana) didalam darah cukup tinggi karena tubuh tidak dapat melepaskan atau
menggunakan insulin secara cukup. International of Diabetic Ferderation
mengemukakan bahwa tingkat prevalensi global penderita DM pada tahun 2014
sebesar 8,3% dari keseluruhan penduduk di dunia dan mengalami peningkatan pada
tahun 2014 menjadi 387 juta kasus. Diperkirakan proporsi penderita DM yang tidak
terdiagnosis adalah sebesar 46,3%. Satu dari dua penderita diabetes tidak mengetahui
bahwa mereka telah terkena penyakit tersebut (IDF, 2014).
Akibat lanjut atau komplikasi dari DM dapat bersifat jangka panjang berupa
mikroangiopati dan makrongiopati dan jangka pendek yang hingga menyebabkan
kematian. Adapun komplikasi mikrovaskuler meliputi retinopati, nefropati dan
neuropati sedangkan kerusakan makrovaskuler meliputi penyakit arteri koroner,
kerusakan pembuluh darah serebral dan juga kerusakan pembuluh darah perifer
tungkai yang biasa disebut dengan kaki diabetes (Waspadji, 2014).
Senam kaki diabetes dapat membantu sirkulasi darah dan memperkuat otot-otot
kecil kaki dan mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki, mengatasi keterbatasan
jumlah insulin pada penderita DM mengakibatkan kadar gula dalam darah meningkat
hal ini menyebabkan rusaknya pembuluh darah, saraf dan struktur. Senam kaki
diabetes juga digunakan sebagai latihan kaki. Latihan kaki juga dipercaya untuk
mengelola pasien yang mengalami DM, pasien DM setelah latihan kaki merasa
nyaman, mengurangi nyeri, mengurangi kerusakan saraf dan mengontrol gula darah
serta meningkatkan sirkulasi darah pada kaki (Wahyuni dan Arisfa, 2016)
Padukuhan Trini berada di Desa Trihanggo, Gamping, Sleman. Berfokus pada
RW 16 terdiri dari 145 KK dengan 446 jiwa. Jumlah penduduk dewasa 119 jiwa, 114
lansia dan 40 manula. Berdasarkan data pengkajian door too door pada masyarakat,
hasil pengkajian pada kesehatan dewasa dan lansia di RT 01, 02, 03, dan 04 di Dusun
Trini Trihanggo mengalami diabetes melitus sebesar 1,5%. Dari hasil wawancara yang
didapatkan beberapa warga mengatakan mempunyai riwayat Diabetes Mellitus.
2. Rencana Keperawatan
a. Diagnosa Keperawatan
Ketidakefektifan manajemen kesehatan pada dewasa dan lansia tentang diabetes
melitus di RT 01, 02, 03, 04 Dusun Trini, Trihanggo, Gamping, Sleman
Yogyakarta.
b. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan pendidikan kesehatan (penyuluhan) tentang diabetes
melitus dan senam kaki diabetes melitus masyarakat RW 16 dapat memahami
mengenai diabetes melitus dan senam kaki diabetes melitus yang dapat
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
c. Tujuan Khusus
1. Peserta mampu menjelaskan pengertian diabetes melitus
2. Peserta mampu menjelaskan gejala diabetes melitus
3. Peserta mampu menjelaskan cara mengetahui penyakit diabetes
4. Peserta mampu menjelasakan faktor risiko diabetes melitus
5. Peserta mampu menjelaskan jenis diabetes melitus
6. Peserta mampu menjelaskan bahaya diabetes melitus yang tidak terkontrol
7. Peserta mampu menjelaskan komplikasi kronis
8. Peserta mampu menjelaskan cara mencegah diabetes
9. Peserta mampu menjelaskan cara mencegah komplikasi diabetes
10. Peserta mampu menjelaskan penatalaksanaan diabetes
11. Peserta mampu menjelaskan pengertian senam diabetes
12. Peserta mampu menjelaskan manfaat senam kaki diabetes
13. Peserta mampu menjelaskan indikasi dan kontraindikasi senam kaki diabetes
14. Peserta mampu mempraktekkan senam kaki diabetes
3. Rancangan Kegiatan
a. Topik : Pendidikan Kesehatan tentang diabetes melitus dan senam
diabetes melitus
b. Metode : Ceramah, tanya jawab, demonstrasi
c. Media : PPT, Booklet
d. Waktu dan Tempat : Minggu, 8 Desember 2019, RT 04
e. Pengorganisasian :
Ketua : Inge Velysta Resly
Sekretaris : Sandra Puspita Ningrum
Bendahara : Umi Salam Ade
Sie Acara : Chanifah Elmawati, Evi Nurdiana
Sie Humas : Erma Fitriani, Ismawiyati
Sie Perkap : Eko Budi Setiyono, Renaldi Andriansyah
Sie Dokumentasi : Arini Siska Wardani
PELAKSANAAN
WAKTU ACARA SASARAN
KEGIATAN
5 menit Pembukaan 1. Membuka acara 1. Menjawabsalam
2. Menyampaikan topik 2. Mendengarkan
3. Menyampaikan kontrak 3. Menyutujui
waktu kontrak
20 menit Kegiatan 1. Mengkaji ulang tingkat 1. Mendengarkan
inti pengetahuan sasaran 2. Menanyakan
2. Memberikan materi 3. Menanggapi
3. Memberikan feedback
5 menit Evaluasi 1. Memberikan pertanyaan 1. Menjawab
dan 2. Menyimpulkan materi 2. Menyimak
penutup 3. Mengucap salam dan 3. Menjawab
menutup salam
Tempat
PemateridanMahasiswa
P M
e a
s h
e a
r s
t i
a s
w
a
Peserta
4. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
1) Undangan disebarkan kepada tokoh masyarakat, masyarakat
2) Tersedianya media berupa PPT dan booklet
3) Tersedianya tempat pertemuan di RW 16
b. Evaluasi Proses
1) Pertemuan dilaksanakan berdasarkan waktu yang telah disepakati bersama
2) Mahasiswa mampu menyampaikan materi sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan
3) Mahasiswa berpastisipasi aktif dalam proses penyuluhan
4) Mahasiswa berperan aktif dalam mendengarkan informasi, merespon dan
menjawab pertanyaan selama kegiatan berlangsung
5) Masyarakat mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
c. Evaluasi Hasil
1) Masyarakat menghadiri penyuluhan
2) Masyarakat mampu menjelaskan pengertian diabetes melitus
3) Masyarakat mampu menjelaskan gejala diabetes melitus
4) Masyarakat mampu menjelaskan cara mengetahui penyakit diabetes
5) Masyarakat mampu menjelasakan faktor risiko diabetes melitus
6) Masyarakat mampu menjelaskan jenis diabetes melitus
7) Masyarakat mampu menjelaskan bahaya diabetes melitus yang tidak terkontrol
8) Masyarakat mampu menjelaskan komplikasi kronis
9) Masyarakat mampu menjelaskan cara mencegah diabetes
10) Masyarakat mampu menjelaskan cara mencegah komplikasi diabetes
11) Masyarakat mampu menjelaskan penatalaksanaan diabetes
12) Masyarakat mampu menjelaskan pengertian senam diabetes
13) Masyarakat mampu menjelaskan manfaat senam kaki diabetes
14) Masyarakat mampu menjelaskan indikasi dan kontraindikasi senam kaki
diabetes
15) Masyarakat mampu mempraktekkan senam kaki diabetes
DAFTAR PUSTAKA
Internasional Diabetes Federation (IDF). 2015. IDF Diabetes Atlas Sixth Edition. Jurnal
Online diakses dari http://www.idf.org/diabetesatlas/update2014 pada 12
Desember 2019 Pukul 18.30 WIB.
Wahyuni, A, dan Arisfa, N. (2016). Senam Kaki Diabetik Efektif Meningkatkan Ankle
Brachial Index Pasien Diabetes Melitus Tipe 2. Jurnal Ipteks Terapan.
DISUSUN OLEH:
1. mengucapkan terimakasih
2. mengucapkan salam
F. MATERI
Materi terlampir
G. EVALUASI
1. Evaluasi struktural
a. SAP sudah siap satu hari sebelum dilaksanakan kegiatan.
b. Tersedianya perlengkapan atau media.
2. Evaluasi proses
Peserta berperan aktif dalam proses pembelajaran.
3. Evaluasi hasil
a. Peserta mampu menjelaskan pengertian diabetes melitus
b. Peserta mampu menjelaskan gejala diabetes melitus
c. Peserta mampu menjelaskan cara mengetahui penyakit diabetes
d. Peserta mampu menjelasakan faktor risiko diabetes melitus
e. Peserta mampu menjelaskan jenis diabetes melitus
f. Peserta mampu menjelaskan bahaya diabetes melitus yang tidak terkontrol
g. Peserta mampu menjelaskan komplikasi kronis
h. Peserta mampu menjelaskan cara mencegah diabetes
i. Peserta mampu menjelaskan cara mencegah komplikasi diabetes
j. Peserta mampu menjelaskan penatalaksanaan diabetes
k. Peserta mampu menjelaskan pengertian senam diabetes
l. Peserta mampu menjelaskan manfaat senam kaki diabetes
m. Peserta mampu menjelaskan indikasi dan kontraindikasi senam kaki diabetes
n. Peserta mampu mempraktekkan senam kaki diabetes
DIABETES MELITUS
“Setiap penyakit pasti memiliki obat. Bila sebuah obat sesuai dengan penyakitnya maka dia
akan sembuh dengan seizin Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (HR. Muslim)
Hadits tersebut menunjukan bahwa pada dasarnya setiap penyakit mempunyai obat untuk
dapat menyembuhkannya. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit
diabetes yaitu merubah pola makan yaitu dengan membiasakan diri menjaga pola makan
yang seimbang, dan memperbanyak melakukan aktifitas fisik seperti melakukan olahraga
setiap hari. Diabetes Mellitus dapat dikendalikan melalui beberapa cara. Hal ini terutama
mencakup terapi insulin, obat-obatan, kontrol makanan dan olahraga. Pilihan-pilihan
pengendalian tergantung pada jenis diabetes dan tingkat keparahannya.
L. Pengobatan Herbal
1. Daun Kelor
Kandungan pada daun kelor yang berfungsi untuk menurunkan kadar glukosa darah
yaitu zat nutrisi berupa Betakaroten yang terdapat di dalam vitamin A antioksidan
untuk melindungi tubuh dari serangan radikal bebas dan penyakit vitamin C yang
membantu penormalan hormon insulin pada penderita DM asam askorbat membantu
proses sekresi hormone insulin dalam darah pada penderita DM Vitamin E, untuk
mencegah supaya tidak terkena penyakit diabetes.
Cara:
Pembuatan rebusan daun kelor sebanyak 300 mg, yang dicucibersih,
Kemudian direbus kedalam 3 gelas air= 450 ml selama 15 menit
Hingga air rebusan menjadi 1 gelas =150 ml,
Kemudian disaring dan tunggu beberapa menit hingga hangat.
Minum 1x sehari.
2. Daun Kersen
Daun kersen mengandung saponin dan flavonoid yang dapat menghambat
penyerapan gula darah dari usus, sehingga karbohidrat tidak banyak diserap oleh
usus. Rebusan daun kersen terbukti dapat menurunkan kadar gula darah untuk
penderita diabetes mellitus
Cara:
Daun kersen yang telah di petik lalu di cuci hingga bersih dengan air yang mengalir
setelah itu di angin-anginkan didalam ruangan tanpa terkena sinar matahari langsung
Setelah itu daun kersen kemudian di timbang agar mendapatkan berat daun 15 gram.
Daun kersen kemudian direbus dengan air sebanyak 200 ml dengan menggunakan
panci,
Rebus hingga air tersisa 100 ml
Setelah tersisa 100 ml kemudian saring air rebusan tersebut kedalam botol atau
gelasa bersih diamkan hingga hangat lalu
Kemudian dikonsumsi.
Rebusan daun kersen dikonsumsi 2x sehari
3. Lidah Buaya
Aloe emodin dari lidah buaya (aloe vera) mengaktivasi jenjang tanda insulin
bermanfaat untuk mengurangi rasio gula darah. Selain aloe emodin di dalam lidah
buaya juga terdapat kromium yang memiliki fungsi sama dengan insulin yaitu
membantu memudahkan glukosa untuk masuk kedalam sel dan hal ini dapat
digunakan untuk menurunkan kadar gula darah seseorang.
Cara:
Memberikan rebusan lidah buaya (aloe vera) sebanyak 75 gram yang dipotong kecil-
kecil kemudian direbus dengan air 3 gelas hingga menjadi 1 gelas.
SENAM KAKI DIABETES MELITUS
G. Tinjauan Islami
Islam mengajak pemeluknya untuk menjadi kuat dan sehat baik secara rohani maupun
jasmani. Islam menunjukkan keutamaan kekuatan dan kesehatan sebagi modal besar di
dalam beramal saleh dan beraktivitas di urusan agama dan urusan dunia seorang muslim.
Anjuran ini tidak lain agar manusia memiliki tubuh yang kuat dan sehta, sehingga dapat
optimal beribadah kepada Allah SWT. Dalil yang menjelaskan yaitu:
Artinya : Dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku (QS. Asy-
Syuaraa:80)