Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS KETIDAKEFEKTIFAN


MANAJEMEN KESEHATAN PADA DEWASA DAN LANSIA DI DUSUN TRINI
RW 16 RT 01, 02, 03, DAN 04 DESA TRIHANGGO GAMPING SLEMAN
YOGYAKARTA

DISUSUN OLEH:

INGE VELYSTA RESLY 1820206004


SANDRA PUSPITA NINGRUM 1820206005

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2019
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
PERTEMUAN KE 6

KELOMPOK :1
TANGGAL : 8 Desember 2019

1. Latar Belakang
Diabetes Mellitus (DM) adalah suatu penyakit dimana kadar glukosa (gula
sederhana) didalam darah cukup tinggi karena tubuh tidak dapat melepaskan atau
menggunakan insulin secara cukup. International of Diabetic Ferderation
mengemukakan bahwa tingkat prevalensi global penderita DM pada tahun 2014
sebesar 8,3% dari keseluruhan penduduk di dunia dan mengalami peningkatan pada
tahun 2014 menjadi 387 juta kasus. Diperkirakan proporsi penderita DM yang tidak
terdiagnosis adalah sebesar 46,3%. Satu dari dua penderita diabetes tidak mengetahui
bahwa mereka telah terkena penyakit tersebut (IDF, 2014).
Akibat lanjut atau komplikasi dari DM dapat bersifat jangka panjang berupa
mikroangiopati dan makrongiopati dan jangka pendek yang hingga menyebabkan
kematian. Adapun komplikasi mikrovaskuler meliputi retinopati, nefropati dan
neuropati sedangkan kerusakan makrovaskuler meliputi penyakit arteri koroner,
kerusakan pembuluh darah serebral dan juga kerusakan pembuluh darah perifer
tungkai yang biasa disebut dengan kaki diabetes (Waspadji, 2014).
Senam kaki diabetes dapat membantu sirkulasi darah dan memperkuat otot-otot
kecil kaki dan mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki, mengatasi keterbatasan
jumlah insulin pada penderita DM mengakibatkan kadar gula dalam darah meningkat
hal ini menyebabkan rusaknya pembuluh darah, saraf dan struktur. Senam kaki
diabetes juga digunakan sebagai latihan kaki. Latihan kaki juga dipercaya untuk
mengelola pasien yang mengalami DM, pasien DM setelah latihan kaki merasa
nyaman, mengurangi nyeri, mengurangi kerusakan saraf dan mengontrol gula darah
serta meningkatkan sirkulasi darah pada kaki (Wahyuni dan Arisfa, 2016)
Padukuhan Trini berada di Desa Trihanggo, Gamping, Sleman. Berfokus pada
RW 16 terdiri dari 145 KK dengan 446 jiwa. Jumlah penduduk dewasa 119 jiwa, 114
lansia dan 40 manula. Berdasarkan data pengkajian door too door pada masyarakat,
hasil pengkajian pada kesehatan dewasa dan lansia di RT 01, 02, 03, dan 04 di Dusun
Trini Trihanggo mengalami diabetes melitus sebesar 1,5%. Dari hasil wawancara yang
didapatkan beberapa warga mengatakan mempunyai riwayat Diabetes Mellitus.
2. Rencana Keperawatan
a. Diagnosa Keperawatan
Ketidakefektifan manajemen kesehatan pada dewasa dan lansia tentang diabetes
melitus di RT 01, 02, 03, 04 Dusun Trini, Trihanggo, Gamping, Sleman
Yogyakarta.
b. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan pendidikan kesehatan (penyuluhan) tentang diabetes
melitus dan senam kaki diabetes melitus masyarakat RW 16 dapat memahami
mengenai diabetes melitus dan senam kaki diabetes melitus yang dapat
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
c. Tujuan Khusus
1. Peserta mampu menjelaskan pengertian diabetes melitus
2. Peserta mampu menjelaskan gejala diabetes melitus
3. Peserta mampu menjelaskan cara mengetahui penyakit diabetes
4. Peserta mampu menjelasakan faktor risiko diabetes melitus
5. Peserta mampu menjelaskan jenis diabetes melitus
6. Peserta mampu menjelaskan bahaya diabetes melitus yang tidak terkontrol
7. Peserta mampu menjelaskan komplikasi kronis
8. Peserta mampu menjelaskan cara mencegah diabetes
9. Peserta mampu menjelaskan cara mencegah komplikasi diabetes
10. Peserta mampu menjelaskan penatalaksanaan diabetes
11. Peserta mampu menjelaskan pengertian senam diabetes
12. Peserta mampu menjelaskan manfaat senam kaki diabetes
13. Peserta mampu menjelaskan indikasi dan kontraindikasi senam kaki diabetes
14. Peserta mampu mempraktekkan senam kaki diabetes
3. Rancangan Kegiatan
a. Topik : Pendidikan Kesehatan tentang diabetes melitus dan senam
diabetes melitus
b. Metode : Ceramah, tanya jawab, demonstrasi
c. Media : PPT, Booklet
d. Waktu dan Tempat : Minggu, 8 Desember 2019, RT 04
e. Pengorganisasian :
Ketua : Inge Velysta Resly
Sekretaris : Sandra Puspita Ningrum
Bendahara : Umi Salam Ade
Sie Acara : Chanifah Elmawati, Evi Nurdiana
Sie Humas : Erma Fitriani, Ismawiyati
Sie Perkap : Eko Budi Setiyono, Renaldi Andriansyah
Sie Dokumentasi : Arini Siska Wardani
PELAKSANAAN
WAKTU ACARA SASARAN
KEGIATAN
5 menit Pembukaan 1. Membuka acara 1. Menjawabsalam
2. Menyampaikan topik 2. Mendengarkan
3. Menyampaikan kontrak 3. Menyutujui
waktu kontrak
20 menit Kegiatan 1. Mengkaji ulang tingkat 1. Mendengarkan
inti pengetahuan sasaran 2. Menanyakan
2. Memberikan materi 3. Menanggapi
3. Memberikan feedback
5 menit Evaluasi 1. Memberikan pertanyaan 1. Menjawab
dan 2. Menyimpulkan materi 2. Menyimak
penutup 3. Mengucap salam dan 3. Menjawab
menutup salam

Tempat

PemateridanMahasiswa
P M
e a
s h
e a
r s
t i
a s
w
a
Peserta

4. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
1) Undangan disebarkan kepada tokoh masyarakat, masyarakat
2) Tersedianya media berupa PPT dan booklet
3) Tersedianya tempat pertemuan di RW 16
b. Evaluasi Proses
1) Pertemuan dilaksanakan berdasarkan waktu yang telah disepakati bersama
2) Mahasiswa mampu menyampaikan materi sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan
3) Mahasiswa berpastisipasi aktif dalam proses penyuluhan
4) Mahasiswa berperan aktif dalam mendengarkan informasi, merespon dan
menjawab pertanyaan selama kegiatan berlangsung
5) Masyarakat mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
c. Evaluasi Hasil
1) Masyarakat menghadiri penyuluhan
2) Masyarakat mampu menjelaskan pengertian diabetes melitus
3) Masyarakat mampu menjelaskan gejala diabetes melitus
4) Masyarakat mampu menjelaskan cara mengetahui penyakit diabetes
5) Masyarakat mampu menjelasakan faktor risiko diabetes melitus
6) Masyarakat mampu menjelaskan jenis diabetes melitus
7) Masyarakat mampu menjelaskan bahaya diabetes melitus yang tidak terkontrol
8) Masyarakat mampu menjelaskan komplikasi kronis
9) Masyarakat mampu menjelaskan cara mencegah diabetes
10) Masyarakat mampu menjelaskan cara mencegah komplikasi diabetes
11) Masyarakat mampu menjelaskan penatalaksanaan diabetes
12) Masyarakat mampu menjelaskan pengertian senam diabetes
13) Masyarakat mampu menjelaskan manfaat senam kaki diabetes
14) Masyarakat mampu menjelaskan indikasi dan kontraindikasi senam kaki
diabetes
15) Masyarakat mampu mempraktekkan senam kaki diabetes
DAFTAR PUSTAKA

Internasional Diabetes Federation (IDF). 2015. IDF Diabetes Atlas Sixth Edition. Jurnal
Online diakses dari http://www.idf.org/diabetesatlas/update2014 pada 12
Desember 2019 Pukul 18.30 WIB.

Wahyuni, A, dan Arisfa, N. (2016). Senam Kaki Diabetik Efektif Meningkatkan Ankle
Brachial Index Pasien Diabetes Melitus Tipe 2. Jurnal Ipteks Terapan.

Waspadji, S. (2014). Kaki Diabetes. In S. Setati, I. Alwi, A. W. Sudoyo, & M. Simadibrata


(Eds.). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam (VI, Vol. 2, p. 2367). Jakarta: Interna
Publishing.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
MASALAH DIABETES MELITUS DAN SENAM KAKI DIABETES MELITUS
DI DUSUN TRINI RW 16 RT 01, 02, 03, DAN 04 DESA TRIHANGGO
GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA

DISUSUN OLEH:

INGE VELYSTA RESLY 1820206004


SANDRA PUSPITA NINGRUM 1820206005

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Pembahasan/topik : Diabetes Melitus


Sub Pokok Pembahasan : Diabetes melitus dan Senam
Hari/Tanggal : Minggu, 8 Desember 2019
Tempat : RT 04
Sasaran : Warga Trini Rw 16
A. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1x45 menit diharapkan masyarakat dapat
mengerti dan memahami tentang diabetes melitus dan senam kaki diabetes melitus.
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang diabetes melitus dan senam kaki
diabetes melitus:
a. Peserta mampu menjelaskan pengertian diabetes melitus
b. Peserta mampu menjelaskan gejala diabetes melitus
c. Peserta mampu menjelaskan cara mengetahui penyakit diabetes
d. Peserta mampu menjelasakan faktor risiko diabetes melitus
e. Peserta mampu menjelaskan jenis diabetes melitus
f. Peserta mampu menjelaskan bahaya diabetes melitus yang tidak terkontrol
g. Peserta mampu menjelaskan komplikasi kronis
h. Peserta mampu menjelaskan cara mencegah diabetes
i. Peserta mampu menjelaskan cara mencegah komplikasi diabetes
j. Peserta mampu menjelaskan penatalaksanaan diabetes
k. Peserta mampu menjelaskan pengertian senam diabetes
l. Peserta mampu menjelaskan manfaat senam kaki diabetes
m. Peserta mampu menjelaskan indikasi dan kontraindikasi senam kaki diabetes
n. Peserta mampu mempraktekkan senam kaki diabetes
B. SASARAN
Warga Dusun Trini RW 16
C. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi dan tanya jawab
3. Demonstrasi
D. MEDIA DAN ALAT
1. Power point
2. Booklet
3. LCD
E. KEGIATAN
KEGIATAN
NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN
PESERTA
1 5 menit Pembukaan
1. Memberikan salam dan
memperkenalkan diri
2. Menjelaskan tujuan dari
penyuluhan
3. Melakukan kontrak waktu
4. Menyebutkan materi penyuluhan
yang akan diberikan
2 20 menit pelaksanaan
1. Menjelaskan pengertian diabetes
melitus
2. Menjelaskan gejala diabetes
melitus
3. Menjelaskan cara mengetahui
penyakit diabetes
4. Menjelasakan faktor risiko
diabetes melitus
5. Menjelaskan jenis diabetes
melitus
6. Menjelaskan bahaya diabetes
melitus yang tidak terkontrol
7. Menjelaskan komplikasi kronis
8. Menjelaskan cara mencegah
diabetes
9. Menjelaskan cara mencegah
komplikasi diabetes
10. Menjelaskan penatalaksanaan
diabetes
11. Menjelaskan Pengertian Senam
Diabetes
12. Menjelaskan manfaat senam kaki
diabetes
13. Menjelaskan indikasi dan
kontraindikasi senam kaki
diabetes
14. Mempraktekkan senam kaki
diabetes
3 15 menit Evaluasi

Menenyakan kepada peserta tentang


materi yang diberikan dan
reinforcement kepada peserta bila
dapat menjawab, mempraktekan dan
menjelaskan kembali pertanyaan
materi
4 5 menit Terminasi

1. mengucapkan terimakasih
2. mengucapkan salam

F. MATERI
Materi terlampir
G. EVALUASI
1. Evaluasi struktural
a. SAP sudah siap satu hari sebelum dilaksanakan kegiatan.
b. Tersedianya perlengkapan atau media.
2. Evaluasi proses
Peserta berperan aktif dalam proses pembelajaran.
3. Evaluasi hasil
a. Peserta mampu menjelaskan pengertian diabetes melitus
b. Peserta mampu menjelaskan gejala diabetes melitus
c. Peserta mampu menjelaskan cara mengetahui penyakit diabetes
d. Peserta mampu menjelasakan faktor risiko diabetes melitus
e. Peserta mampu menjelaskan jenis diabetes melitus
f. Peserta mampu menjelaskan bahaya diabetes melitus yang tidak terkontrol
g. Peserta mampu menjelaskan komplikasi kronis
h. Peserta mampu menjelaskan cara mencegah diabetes
i. Peserta mampu menjelaskan cara mencegah komplikasi diabetes
j. Peserta mampu menjelaskan penatalaksanaan diabetes
k. Peserta mampu menjelaskan pengertian senam diabetes
l. Peserta mampu menjelaskan manfaat senam kaki diabetes
m. Peserta mampu menjelaskan indikasi dan kontraindikasi senam kaki diabetes
n. Peserta mampu mempraktekkan senam kaki diabetes
DIABETES MELITUS

A. Pengertian Diabetes Melitus


Suatu penyakit menahun yang ditandai oleh kadar glukosa darah yang melebihi nilai normal
secara menahun. Sebutan Glukosa darah sering dikenal oleh masyarakat dengan gula darah.
B. Gejala Diabetes Melitus
1. Gejala Utama Klasik:
a) Sering Kencing ( Poliuri )
b) Cepat Lapar ( Polifagia )
c) Sering Haus ( Polidipsi )
2. Gejala Tambahan
a) Berat badan menurun cepat tanpa penyebab yang jelas
b) Bisul yang hilang timbul
c) Kesemutan
d) Gatal di daerah kemaluan wanita
e) Penglihatan kabur
f) Cepat lelah
g) Keputihan pada wanita
h) Luka sulit sembuh
i) Mudah mengantuk
j) Impotensi pada pri
C. Cara Mengetahui Penyakit Diabetes Melitus
1. Mempunyai Gejala utama dan atau beberapa gejala tambahan
2. Mempunyai Faktor Risiko penyakit DM
3. Pemeriksaan Kadar glukosa Darah menunjukan hasil sebagai berikut:
Pemeriksaan Sampel Darah Nilai Glukosa
Kadar Glukosa Darah Plasma Vena ≥ 200
Sewaktu (mg/dl) Darah Kapiler ≥ 200
Kadar glukosa darah puasa Plasma Vena ≥ 126
(mg/dl) Darah Kapiler ≥ 100
Catatan :
Plasma vena : darah yang diambil dari pembuluh darah yang lebih besar dan dalam
(biasanya dengan suntikan dibagian lengan).
Darah kapiler : darah yang diambil dari pembuluh yang lebih halus (biasanya dengan
tusukan diujung jari tangan)
D. Faktor risiko
1. Tidak bisa diubah
a. Usia ≥40 tahun
b. Mempunyai riwayat keluarga menderita DM
c. Kehamilan dengan gula darah tinggi
d. Ibu dengan riwayat melahirkan bayi dengan (Berat Badan Lahir) > 4 kg
e. Bayi yang memiliki Berat Badan Lahir (BBL) < 2,5 kg
2. Dapat diubah
a. Kegemukan
b. (Berat badan lebih /IMT > 23 kg/m2) dan Lingkar Perut (Pria > 90 cm dan
Perempuan > 80cm)
c. Kurang aktivitas fisik
d. Dislipidemia (Kolesterol HDL ≤ 35 mg/dl, trigliserida ≥250 mg/dl
e. Riwayat penyakit jantung
f. Hipertensi/ Tekanan darah Tinggi (> 140/90 mmHg)
g. Diet tidak seimbang (tinggi gula, garam, lemak dan rendah serat)
E. Jenis Diabetes Melitus
1. DM tipe 1 : DM yang disebabkan tidak adanya produksi insulin sama sekali.
2. DM tipe 2 : DM yang disebabkan tidak cukup dan tidak efektifnya kerja insulin.
3. DM Gestasional : DM yang terjadi saat kehamilan
4. DM tipe lainnya :DM tipe lain yang disebabkan oleh pemakaian obat, penyakit lain-lain,
dsb.
F. Bahaya Diabetes Melitus yang Tidak Terkontrol
1. Hipoglikemia
Hipoglikemia merupakan kadar glukosa darah terlalu rendah < 70 mg/dl. Hipoglikemia
terjadi bila diabetesi minum obat tablet atau menggunakan obat suntik (insulin) disertai
mengonsumsi makanan terlalu sedikit dan atau latihan fisik terlalu berat sehingga kadar
glukosa darahnya turun terlalu rendah, mengonsumsi obat anti diabetes tidak sesuai
petunjuk dokter, respon diabetesi terhadap obat anti diabetes berlebihan.
2. Hiperglikemia
Hiperglikemia merupakan kadar glukosa darah sangat tinggi > 300 mg/dl. Keadaan
Hiperglikemia dapat menyebabkan gangguan penurunan kesadaran (Ketoasidosis),
mengalami infeksi yang berulang dan penurunan berat badan. Gejala hiperglikemi :
a. Mulut dan kulit terasa kering,
b. Sering merasa kehausan,
c. Pusing,
d. Penglihatan menjadi buram/kabur
e. Buang air kecil meningkat
f. Nafas terengah-engah dan bau nafas tak sedap
G. Komplikasi Kronis
1. Penyakit Kardiovaskuler (Penyakit jantung dan pembuluh darah)
2. Retinopati Diabetik (Gangguan mata/penglihatan)
3. Neuropati Diabetik (Gangguan saraf yang menyebabkan luka dan amputasi pada kaki)
4. Nefropati Diabetik (Gangguan ginjal)
H. Cara Mencegah Diabetes
1. Mempertahankan berat badan ideal
2. Rutin beraktivitas fisik 30 menit setiap hari. Biasakan beraktivitas dengan intensitas
sedang setiap hari untuk mengendalikan berat badan
3. Makan makanan sehat antara 3-5 porsi buah dan sayuran sehari, dan kurangi asupan gula,
garam dan lemak jenuh
4. Hindari penggunaan tembakau (merokok, tembakau kunyah) dan hindari mengkonsumsi
alcohol
5. Kelola stress
6. Tes glukosa darah dan kadar HbA1c secara teratur
I. Cara Mencegah Komplikasi Diabetes
1. Minum obat secara teratur sesuai anjuran Dokter/petugas kesehatan.
2. Jaga kadar gula darah (Tes rutin kadar gula darah) dan check-up
3. Makan sehat - memperbanyak konsumsi sayur dan buah, kurangi lemak, gula, dan
makanan asin
4. Beraktivitas fisik secara teratur
5. Waspada infeksi kulit dan gangguan kulit
6. Periksa mata secara teratur
7. Waspada jika ada kesemutan, rasa terbakar, hilangnya sensasi, dan luka pada bagian
bawah kaki.
J. Penatalaksanaan DM
1. Mengikuti Edukasi (penyuluhan dan konseling) tentang DM di :
o. Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu PTM)
p. Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama/FKTP (Puskesmas, Klinik Pratama)
q. Fasilitas kesehatan lainnya seperti Rumah Sakit
r. Mengatur pola makan sesuai dengan diet untuk penyakit DM
2. Melakukan latihan fisik secara teratur dan tepat dengan prinsip BBTT (Baik, Benar,
Terukur dan Teratur)
3. Mengonsumsi obat secara teratur sesuai petunjuk Dokter
4. Monitoring kadar glukosa darah sesuai petunjuk dokter
K. Tinjauan Islam
Saat ini, pola penanganan Diabetes Mellitus baik tipe 1 maupun tipe 2 telah maju
sedemikian pesat terutama dalam hal terapi farmakologis. Pengelolaan Diabetes Mellitus
dimulai dengan pengaturan pola makan dan latihan fisik selama beberapa waktu (2-4
minggu). Sesuai dengan Sabda Nabi Muhammad SAW berikut ini :

“Setiap penyakit pasti memiliki obat. Bila sebuah obat sesuai dengan penyakitnya maka dia
akan sembuh dengan seizin Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (HR. Muslim)
Hadits tersebut menunjukan bahwa pada dasarnya setiap penyakit mempunyai obat untuk
dapat menyembuhkannya. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit
diabetes yaitu merubah pola makan yaitu dengan membiasakan diri menjaga pola makan
yang seimbang, dan memperbanyak melakukan aktifitas fisik seperti melakukan olahraga
setiap hari. Diabetes Mellitus dapat dikendalikan melalui beberapa cara. Hal ini terutama
mencakup terapi insulin, obat-obatan, kontrol makanan dan olahraga. Pilihan-pilihan
pengendalian tergantung pada jenis diabetes dan tingkat keparahannya.
L. Pengobatan Herbal
1. Daun Kelor
Kandungan pada daun kelor yang berfungsi untuk menurunkan kadar glukosa darah
yaitu zat nutrisi berupa Betakaroten yang terdapat di dalam vitamin A antioksidan
untuk melindungi tubuh dari serangan radikal bebas dan penyakit vitamin C yang
membantu penormalan hormon insulin pada penderita DM asam askorbat membantu
proses sekresi hormone insulin dalam darah pada penderita DM Vitamin E, untuk
mencegah supaya tidak terkena penyakit diabetes.
Cara:
Pembuatan rebusan daun kelor sebanyak 300 mg, yang dicucibersih,
Kemudian direbus kedalam 3 gelas air= 450 ml selama 15 menit
Hingga air rebusan menjadi 1 gelas =150 ml,
Kemudian disaring dan tunggu beberapa menit hingga hangat.
Minum 1x sehari.
2. Daun Kersen
Daun kersen mengandung saponin dan flavonoid yang dapat menghambat
penyerapan gula darah dari usus, sehingga karbohidrat tidak banyak diserap oleh
usus. Rebusan daun kersen terbukti dapat menurunkan kadar gula darah untuk
penderita diabetes mellitus
Cara:
Daun kersen yang telah di petik lalu di cuci hingga bersih dengan air yang mengalir
setelah itu di angin-anginkan didalam ruangan tanpa terkena sinar matahari langsung
Setelah itu daun kersen kemudian di timbang agar mendapatkan berat daun 15 gram.
Daun kersen kemudian direbus dengan air sebanyak 200 ml dengan menggunakan
panci,
Rebus hingga air tersisa 100 ml
Setelah tersisa 100 ml kemudian saring air rebusan tersebut kedalam botol atau
gelasa bersih diamkan hingga hangat lalu
Kemudian dikonsumsi.
Rebusan daun kersen dikonsumsi 2x sehari
3. Lidah Buaya
Aloe emodin dari lidah buaya (aloe vera) mengaktivasi jenjang tanda insulin
bermanfaat untuk mengurangi rasio gula darah. Selain aloe emodin di dalam lidah
buaya juga terdapat kromium yang memiliki fungsi sama dengan insulin yaitu
membantu memudahkan glukosa untuk masuk kedalam sel dan hal ini dapat
digunakan untuk menurunkan kadar gula darah seseorang.
Cara:
Memberikan rebusan lidah buaya (aloe vera) sebanyak 75 gram yang dipotong kecil-
kecil kemudian direbus dengan air 3 gelas hingga menjadi 1 gelas.
SENAM KAKI DIABETES MELITUS

A. Pengertian Senam Kaki


Senam kaki merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pasien yang menderita diabetes
melitus untuk mencegah terjadinya luka dan membantu memperlancar peredaran darah
bagian kaki.
B. Manfaat Senam Kaki
1. Memperbaiki sirkulasi darah, memperkuat otot-otot kecil kaki, dan mencegah terjadinya
kelainan pada kaki
2. Meningkatkan kekuatan otot betis dan otot paha
3. Mengatasi keterbatasan pergerakan sendi
C. Indikasi Senam Kaki Diabetes
1. Diberikan kepada semua penderita diabetes melitus
2. Sebaiknya diberikan sejak pasien terdiagnosis menderita diabetes melitus sebagai
tindakan pencegahan dini.
D. Kontraindikasi Senam Kaki Diabetes Melitus
1. Pasien mengalami sesak napas dan nyeri dada
2. Pasien mengalami depresi, khawatir dan cemas
E. Waktu Melakukan Senam Kaki Diabetes Melitus
15 menit-30 menit sekali latihan senam. Minimal 1 kali dalam seminggu.
F. Teknik Senam Kaki Diabetes Melitus
1. Persiapan
a. Kertas koran
b. Kursi (jika dilakukan posisi duduk)
c. Lingkungan yang nyaman
2. Langkah senam kaki diabetes melitus
a. Dengan tumit yang diletakkan di lantai,
gerakan jari-jari kaki ke atas dan kebawah,
ulangi sebanyak 2 set x 10 repetisi.
b. Angkat telapak kaki kiri ke atas dengan
bertumpu dengan tumit, lakukan gerakan
memutar keluar dengan pergerakan pada
telapak kaki sebanyak 2 set x 10 repetisi,
lakukan gerakan bergantian pada kaki
yang satunya.

c. Angkat kaki sejajar, gerakan kaki ke


depan dan kebelakang sebanyak 2 set x 10
repitisi.

d. Angkat kaki sejajar gerakan telapak kaki


ke depan dan ke belakang sebanyak 2 set x
10 repetisi.

e. Selanjutnya luruskan salah satu kaki dan


angkat. Lalu putar kaki pada pergelangan
kaki, lakukan gerakan seperti menulis di
udara dengan kaki dari angka 0 hingga 10
dilakukan secara bergantian.
f. Letakkan selembar koran dilantai.
Kemudian bentuk kertas koran tersebut
menjadi seperti bola dengan kedua belah
kaki.

g. Lalu buka kembali bola tersebut menjadi


lembaran seperti semula menggunakan
kedua belah kaki. Gerakan ini dilakukan
hanya sekali saja.

h. Kemudian robek koran menjadi 2 bagian,


lalu pisahkan kedua bagian koran tersebut.
Sebagian koran di sobek - sobek menjadi
kecil - kecil dengan kedua kaki.

i. Kemudian pindahkan kumpulan sobekan -


sobekan tersebut dengan kedua kaki lalu
letakkan sobekkan kertas pada bagian kertas
yang utuh tadi. Lalu bungkus semua
sobekan - sobekan tadi dengan kedua kaki
kanan dan kiri menjadi bentuk bola.

G. Tinjauan Islami
Islam mengajak pemeluknya untuk menjadi kuat dan sehat baik secara rohani maupun
jasmani. Islam menunjukkan keutamaan kekuatan dan kesehatan sebagi modal besar di
dalam beramal saleh dan beraktivitas di urusan agama dan urusan dunia seorang muslim.
Anjuran ini tidak lain agar manusia memiliki tubuh yang kuat dan sehta, sehingga dapat
optimal beribadah kepada Allah SWT. Dalil yang menjelaskan yaitu:
Artinya : Dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku (QS. Asy-
Syuaraa:80)

Anda mungkin juga menyukai