Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERAWATAN KAKI DIABETES MELITUS


DAN SENAM KAKI DIABETES MELITUS PADA LANSIA
DI PUSKESMAS PAUH KOTA PADANG

Disusun Oleh:
Kelompok I
Miwi Yulianti (2241312058) Nur Azizah Putri (2241312090)
Laras Hayuning Astuti (2241312059) Desri Yola R. (2241312091)
Syamila Adina (2241312057) Nanda Amelia (2241312096)
Aulia Tri Ananda (2241312022) Yessica Carmelia (2241312076)
Tari Rahmadiya (2241312079) Laila Sa’adah (2241312064)
Nilam Septia Erwanda (2241312015) Natasya (2241312067)

Pembimbing Akademik
Ns. Siti Yuli Harni, M.Kep., Sp.Kep.Kom

Pembimbing Klinik
Ns. Rita Syurianti, M.Kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Diabetes Melitus


Sub Pokok Bahasan : Perawatan Kaki DM dan Senam Kaki DM
Sasaran : Lansia
Waktu : 30 menit
Hari/Tanggal : Jumat/28 April 2023
Tempat : Poli Lansia Puskesmas Pauh
Target Capaian : 10 Lansia

A. Latar Belakang Masalah


Penyakit Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit kronis yang angka
kejadiannya meningkat terutama di zaman sekarang ini. Penyakit DM dapat
menimbulkan komplikasi pada penderitanya berupa kecacatan bahkan sampai
kepada kematian. International Diabetes Federation (IDF) pada tahun 2013
menyatakan bahwa Indonesia menduduki peringkat ke-7 dunia dari 10 besar negara
dengan DM tertinggi.
DM adalah penyakit gangguan metabolisme yang bersifat kronis yang ditandai
dengan hiperglikemia, komplikasi kronik meliputi makrovaskuler, mikrovaskuler,
diabetik neuropati dan neuropati. Neuropati perifer adalah gangguan yang terjadi
akibat kerusakan pada sistem saraf perifer. Ulkus diabetikum merupakan keadaan
mikroangiopati yaitu neuropati perifer yang dapat memicu adanya luka terbuka pada
permukaan kulit. Luka tersebut bisa menjadi infeksi apabila ada pertumbuhan bakteri
yang cepat karena didukung oleh tingginya kadar gula dalam darah.
Lebih dari 50 % pasien DM mengalami neuropati yang akan berkembang menjadi
ulkus kaki, diabetes melitus adalah penyebab umum kecacatan yang menyebabkan
timbulnya nyeri ulkus dan amputasi. Resiko neuropati perifer 2 kali lebih tinggi
dibanding pada pasien non diabetes. Ulkus yang sudah terinfeksi dan tidak segera
mendapatkan penanganan akan dilakukan amputasi supaya infeksi tidak menyebar,
hal ini merugikan bagi pasien karena akan menganggu aktivitas dan akan
menurunkan kualitas hidup.
Penanganan neuropati dapat dilakukan dengan perawatan kaki. Perawatan kaki
merupakan upaya pencegahan primer terjadinya luka pada kaki diabetes maupun
gejala awal adanya kesemutan atau baal yang akan menyebabkan penurunan
sensitivitas kaki. Salah satu tindakan yang harus dilakukan dalam Senam kaki DM
adalah kegiatan atau latihan yang dilakukan oleh pasien DM untuk membantu
melancarkan peredaran darah kaki dan dapat menurunkan derajat neuropati . Senam
kaki ini memiliki banyak manfaat baik bagi pasien yang mengalami neuropati
maupun yang belum mengalaminya. Diantaranya dapat memperkuat otot-otot kecil,
otot betis, dan otot paha, serta mengatasi keterbatasan gerak sendi yang sering
dialami oleh penderita DM. Senam kaki diabetik adalah kegiatan yang dilakukan
untuk melancarkan peredaran darah, memperkuat otot-otot kecil dan mencegah
terjadinya luka pada kaki. Efek dari Senam kaki dapat mencegah terjadinya luka dan
membantu melancarkan peredaran darah bagian kaki.
Dalam pencegahan primer ini, perawat dapat meningkatkan status kesehatan
melalui senam kaki diabetes dan pencegahan spesifik terhadap komplikasi yang
mungkin terjadi pada pasien dengan diabetes mellitus, terutama akibat
mikroangiopati yang dapat menyebabkan kelainan stuktur kaki dan ulkus diabetikum
yang berujung pada amputasi. Harapannya dengan melakukan senam kaki terdapat
peningkatan aliran darah diekstremitas bagian bawah dengan peningkatan aliran
tersebut dapat meningkatkan asupan oksigen sehingga metabolisme yang ada di kaki
adalah metabolisme aerob dan adanya penurunan resiko terjadinya neuropati
diabetikum.
Berdasarkan data yang didapatkan dari Puskesmas Pauh pada tahun 2022 yaitu
lansia dengan DM dengan kunjungan baru sebanyak 79 orang (Laki-laki) dan 210
orang (perempuan) dengan total keseluruhan kunjungan baru lansia dengan DM
yaitu sebanyak 289 orang. Pada tahun 2023, didapatkan data dalam 4 bulan terakhir
lansia dengan DM yang berobat ke Puskesmas Pauh sebanyak 104 orang.

B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah dilaksanakan penyuluhan tentang perawatan kaki dan senam kaki
DM diharapkan lansia dapat mengetahui dan mengaplikasikan perawatan kaki
dan senam kaki DM pada kehidupan sehari-hari.
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit, diharapkan mampu :
a. Peserta dapat menjelaskan pengertian kaki diabetes.
b. Peserta dapat menjelaskan tujuan perawatan kaki dan senam kaki
diabetes.
c. Peserta dapat menjelaskan cara perawatan kaki diabetes.
d. Peserta dapat mendemostrasikan senam kaki diabetes.

C. Materi Penyuluhan (Terlampir)


1. Pengertian Diabetes Melitus
2. Pengertian kaki diabetes
3. Tujuan perawatan kaki dan senam kaki diabetes
4. Cara perawatan kaki diabetes
5. Senam kaki diabetes

D. Metode
1. Ceramah
2. Demonstrasi
3. Tanya jawab

E. Media
1. Leaflet
2. Powerpoint
F. Setting Tempat

Keterangan :

: Moderator => Leader

: Penyaji => Co-Leader

:Observer

: Peserta

: Fasilitator

: Media
G. Pengorganisasian

a. Moderator : Natasya
b. Penyaji : Nanda Amelia
c. Observer : Aulia Tri Ananda
d. Fasilitator :
- Miwi Yulianti
- Laras Hayuning Astuti
- Syamila Adina
- Nilam Septia E.
- Tari Rahmadiya
- Nur Azizah Putri
- Desri Yola Ramadhani
- Laila Sa’adah
- Yessica Carmelia

Uraian Tugas
a. Moderator
- Bertanggungjawab dalam kelancaran diskusi pada penyuluhan
- Memperkenalkan anggota kelompok dan pembimbing
- Menyepakati bahasa yang digunakan selama penyuluhan
- Menyampaikan kontrak waktu
- Merangkum semua audien sesuai kontrak
- Mengarahkan diskusi pada hal yang terkait pada tujuan diskusi
b. Penyaji
- Bertanggungjawab menyampaikan penyuluhan
- Memahami topik penyuluhan
- Mengeksplore pengetahuan audien mengenai sehat jiwa lansia
- Menjelaskan materi terkait sehat jiwa lansia dengan bahasa yang mudah
dipahami
- Memberikan reinforcement positif atas partisipasi aktif audien
c. Fasilitator
- Menjalankan absensi audien dan mengawasi langsung pengisian di awal
acara
- Memperhatikan presentasi dari penyaji dan memberi kode pada
moderatorjika ada ketidaksesuaian dengan dibantu oleh observer
- Memotivasi peserta untuk aktif berperan dalam diskusi baik dalam
mengajukan maupun menjawab pertanyaan
- Membagikan leaflet di akhir acara
d. Observer
- Mengoreksi kesesuaian penyuluhan dengan jadwal dan target keluarga
- Mengamati jalannya kegiatan penyuluhan
- Memberikan laporan evaluasi penyuluhan dengan merujuk ke SAP

H. Strategi Pelaksanaan

Kegiatan
No Kegiatan Penyuluhan Waktu
Peserta
1. Pembukaan a. Menjawab salam 5 Menit
a. Mengucapkan salam b. Mendengarkan
b. Memperkenalkan diri c. Memperhatikan
c. Menyampaikan tujuan d. Brain storming
d. Kontrak waktu penyuluhan mengenai DM
2. Inti a.Mendengarkan 15 Menit
Melakukan penyuluhan dan
b. Memperhatikan
demontrasi materi :
c.Menyimak
a. Menjelaskan pengertian kaki
diabetes.
b. Menjelaskan tujuan
perawatan kaki dan senam
diabetes.
c. Menjelaskan cara perawatan
kaki diabetes.
d. Mendemostrasikan senam
kaki diabetes.

3. Penutup a. Memberi 10 menit


a. Melakukan evaluasi pertanyaan
b. Menjawab
b. Menyimpulkan materi
pertanyaan
c. Mengucapkan salam.

I. Evaluasi
1. Proses
a. Diharapkan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan

b. Diharapkan peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan


perencanaan.

c. Diharapkan waktu yang direncanakan sesuai pelaksanaan.

d. Diharapkan sasaran penyuluhan dan mahasiswa mengikuti


kegiatanpenyuluhan sampai selesai.
e. Diharapkan sasaran penyuluhan dan mahasiswa berperan aktif
selamakegiatan berjalan.
2. Struktur
a. Diharapkan mahasiswa berada pada posisi yang sudah
direncanakan.

b. Diharapkan tempat dan media serta alat sesuai rencana.

c. Diharapkan mahasiswa dan sasaran menghadiri penyuluhan.

3. Hasil
a. Diharapkan Peserta dapat menyebutkan pengertian Diabetes
Melitus
b. Diharapkan Peserta dapat menyebutkan 3 dari 5 tujuan
perawatan kaki dan senam kaki Diabetes
c. Diharapkan Peserta dapat menyebutkan 6 dari 10 cara
perawatan kaki diabetes
d. Diharapkan Peserta dapat mempraktekkan senam kaki
diabetes
LAMPIRAN

Materi Perawatan Kaki dan Senam Kaki Diabetes Melitus (DM)

A. Pengertian Diabetes
Melitus Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan
peningkatan kadar gula dalam darah karena kemampuan tubuh untuk bereaksi
terhadap insulin menurun atau gangguan sekresi insulin atau kadarnya (Smeltzer et
al., 2010).
Diabetes melitus adalah penyakit yang terjadi akibat gangguan pada pankreas yang
tidak dapat menghasilkan insulin sesuai dengan kebutuhan tubuh dan atau
ketidakmampuan dalam memecah insulin (Maghfuri, 2016).

B. Pengertian Kaki Diabetes


Menurut Waspadji (2014) kaki diabetes merupakan salah satu infeksi kronik DM.
Terjadinya kaki diabetes dimulai dari glukosa yang tinggi dan akan merusak
pembuluh darah perifer kaki.

C. Tujuan Perawatan Kaki Diabetes


Menurut Waspadji (2014) tujuan perawatan kaki diabetes adalah:
1. Mencegah agar tidak terjadi luka.
2. Mencegah kecacatan akibat luka.

D. Tujuam Senam Kaki Diabetes


Menurut Black & Hawks (2014) tujuan senam kaki diabetes adalah:
1. Membantu dan meningkatkan sirkulasi darah pada kaki.
2. Mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki.
3. Mengurangi nyeri.
4. Mengurangi kerusakan saraf.
5. Mengontrol gula darah.
E. Cara melakukan perawatan kaki diabetes

Menurut Monalisa & Gultom (2009) dalam Diani (2013) perawatan kaki sehari-hari
meliputi:
1. Bersihkan kaki setiap hari pada waktu mandi dengan air bersih dan sabun
mandi. Bila perlu gosok kaki dengan sikat lembut atau batu apung. Keringkan
kaki dengan handuk lembut dan bersih termasuk daerah sela-sela jari kaki,
terutama sela jari kaki ketiga-keempat dan keempat-kelima.
2. Berikan pelembab (body lotion) pada daerah kaki yang kering agar kulit tidak
menjadi retak. Tetapi jangan berikan pelembab pada sela-sela jari kaki karena
sela-sela jari akan menjadi lembab dan dapat menimbulkan tumbuhnya jamur.
3. Gunting kuku harus mengikuti bentuk normal jari kaki, tidak terlalu pendek
dan dekat dengan kulit, kemudian kikir agar kulit tidak menjadi tajam.
Hindarkan terjadinya luka pada sekitar kuku. Bila kuku keras dan sulit
dipotong, rendam kaki dengan air hangat (37°C) selama sekitar 5 menit,
bersihkan dengan sikat kuku, sabun dan air bersih. Bersihkan kuku setiap hari
pada waktu mandi dan berikan krim pelembab kuku.
4. Pakai alas sepatu atau sandal untuk melindungi kaki agar tidak terjadi luka,
juga di dalam rumah. Jangan gunakan sandal jepit karena dapat menyebabkan
lecet di sela jari pertama dan kedua.
5. Gunakan sandal atau sepatu yang baik sesuai dengan ukuran dan enak untuk
dipakai, dengan ruang dalam sepatu yang cukup untuk jari-jari. Pakailah kaos/
stocking yang pas dan bersih terbuat dari bahan katun. Syarat sepatu yang
baik untuk kaki diabetes adalah:
a. Ukuran: sepatu lebih dalam.
b. Panjang sepatu ½ inchi lebih panjang dari jari-jari kaki terpanjang saat
berdiri (sesuai cetakan kaki).
c. Bentuk: ujung sepatu lebar (sesuai lebar jari-jari kaki)
d. Tinggi tumit sepatu kurang dari 2 inchi.
e. Bagian dalam bawah sepatu (insole) tidak kasar dan licin, terbuat dari
busa karet, plastik dengan tebal 10-12 mm.
f. Ruang dalam sepatu longgar, lebar sesuai bentuk kaki.
6. Periksa sepatu sebelum dipakai, apakah ada kerikil, benda-benda tajam seperti
jarum dan duri. Lepas sepatu setiap 4-6 jam serta gerakkan pergelangan dan
jari-jari kaki agar sirkulasi darah tetap baik terutama pada pemakaian sepatu
baru.
7. Bila menggunakan sepatu baru, lepaskan setiap 2 jam dan periksa keadaan
kaki.
8. Bila ada luka kecil, obati luka dan tutup dengan pembalut bersih. Periksa
apakah ada tanda-tanda radang.
9. Segera ke dokter bila kaki.mengalami luka.
10. Periksa kaki secara rutin ke dokter.
F. Langkah-langkah Senam Kaki Diabetes

1. Posisi duduk tegak di atas bangku dengan kaki menyentuh lantai atau posisi
berbaring dengan kaki diluruskan.

2. Dengan meletakkan tumit di lantai, jari-jari kedua belah kaki diluruskan ke atas
lalu dibengkokkan kembali ke bawah seperti cakar ayam sebanyak 10 kali. Pada
posisi tidur, jari-jari kedua belah kaki diluruskan ke atas lalu dibengkokkan
kembali ke bawah seperti cakar ayam sebanyak 10 kali

3. Dengan meletakkan tumit salah satu kaki dilantai, angkat telapak kaki ke atas.
Pada kaki lainnya, jari-jari kaki diletakkan di lantai dengan tumit kaki
diangkatkan ke atas. Dilakukan pada kaki kiri dan kanan secara bergantian dan
diulangi sebanyak 10 kali. Pada posisi tidur, menggerakkan jari dan tumit kaki
secara bergantian antara kaki kiri dan kaki kanan sebanyak 10 kali.

4. Tumit kaki diletakkan di lantai. Bagian ujung kaki diangkat ke atas dan buat
gerakan memutar dengan pergerakkan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali.
Pada posisi tidur, kaki lurus ke atas dan buat gerakan memutar dengan
pergerakkan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali.
DAFTAR PUSTAKA

Ali Maghfuri 2016 Buku Pintar Perawatan Luka Diabetes Mellitus. Jakarta : Salma
Medika
Black, J.M., & Hawks, J.H. (2014). Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8. Singapore :
Elsevier
Smeltzer SC (2010). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta :EGC
Waspadji. (2014). Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu. Jakarta: Fakultas.
Kedokteran Universitas Indonesia
.

Anda mungkin juga menyukai