Anda di halaman 1dari 16

SATUAN ACARA PENYULUHAN

SENAM KAKI BAGI PASIEN DIABETES MELLITUS


DI RSUD KOTA BANDUNG

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Stase Keperawatan Medikal Bedah

Disusun Oleh :

Andreas Putra Telabanua (89231005)


Femiyaria Handayani (89231008)
Fikri Alfarobi (89231001)
Rosalina Pujayani (89231002)
Subhan Nugroho (89231007)
Yusiartha Fernanda S Putri (89231004)

PROGRAM PROFESI NERS


UNIVERSITAS ADHIRAJASA RESWARA SANJAYA
BANDUNG
2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)

Cabang ilmu : Promosi Kesehatan


Topik : Senam Kaki pada Pasien DM
Sub topik : Senam kaki pada pasien DM di RSUD Kota Bandung
Sasaran : Pasien, Keluarga dan Pengunjung Rumah Sakit
Tempat : Lobby RSUD Kota Bandung
Hari / Tanggal : Jumat, 24 November 2023, Pukul : 09.00 wib
Waktu : 60 menit

A. LATAR BELAKANG
Diabetes Melitus adalah penyakit gangguan metabolik yang disebabkan oleh
gagalnya organ pankreas dalam memproduksi hormon insulin secara memadai.
Penyakit ini bisa dikatakan sebagai penyakit kronis karena dapat terjadi secara
menahun. Berdasarkan penyebabnya diabetes mellitus digolongkan menjadi tiga
jenis, diantaranya diabetes melitus tipe 1, tipe 2 dan diabetes melitus gestasional
(Kemenkes RI, 2020). Diabetes melitus tipe 1 disebabkan karena reaksi autoimun
yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang sel beta pada pankreas
sehingga tidak bisa memproduksi insulin sama sekali. Sedangkan diabetes melitus
tipe 2 terjadi karena akibat adanya resistensi insulin yang menyebabkan sel-sel
dalam tubuh tidak mampu merespon sepenuhnya insulin. Maka dari itu, untuk
mengetahui bahwa seseorang mengidap penyakit diabetes melitus dapat
ditegakkan melalui pemeriksan klinis berupa pemeriksaan kadar gula darah.
Menurut International Diabetes Federation (2019) jumlah penderita diabetes
melitus diseluruh dunia mengalami peningkatan menjadi 463 juta jiwa pada tahun
2019 dan jumlah kematian pada kasus ini yaitu 4,2 juta jiwa. Indonesia menjadi
urutan ke 7 dengan jumlah penderita 10,7 juta. IDIABETIC FOOT juga
memperkirakan bahwa pada tahun 2045 kasus diabetes akan meningkat menjadi
700 juta. Selain itu, Menurut RISKESDAS (2018) menyebutkan bahwa jumlah
prevelensi kasus diabetes melitus di Indonesia menurut diagnosis dokter pada
penduduk umur ≥ 15 tahun sebesar 2%. Angka tersebut menunjukan peningkatan
jika dibandingkan pada tahun 2013 dengan prevelensi 1.5% . Selain itu, jumlah
kasus tertinggi terjadi di provinsi Jakarta (3,4 %) dan terendah dimiliki oleh
provinsi Nusa Tenggara Timur (0,9%).
Pada tahun 2018, jumlah kasus diabetes melitus di provinsi Bali menduduki
urutan ke 14 dari 34 provinsi di Indonesia, yang mana hal tersebut mengalami
peningkatan pada tahun 2013 dengan prevelensi 1,3 % menjadi 1,7 % pada tahun
2018 (RISKESDAS, 2018). Berdasarkan data yang diperoleh dari jumlah kasus
diabetes melitus pada tahun 2018 sebesar 67.172 kasus diabetes melitus di Bali
(Dinas Kesehatan Provinsi Bali, 2018). Khususnya Kabupaten Tabanan, tahun
2018 jumlah penderita diabetes melitus yang tercatat yaitu 2.744 jiwa (Dinkes
Tabanan, 2018). Menurut data yang diperoleh dari catatan medik BRSU Tabanan
bahwa jumlah kunjungan diabetes melitus di ruang rawat inap terus meningkat
dari tahun 2018-2020. Pada tahun 2018 kasus DM sebanyak 143 orang, tahun
2019 sebanyak 281 orang dan pada tahun 2020 sebanyak 298 orang (BRSU
Tabanan, 2020).
Keadaan kadar gula darah yang meningkat pada pasien diabetes melitus akan
berdampak pada tingginya resiko ulkus kaki yang sulit disembuhkan. Hal ini
disebabkan oleh ketidakmampuan pembuluh darah dalam melakukan kontraksi
maupun relaksasi sehingga mengakibatkan terjadinya gangguan perfusi jaringan
pada bagian distal (D. Wahyuni et al., 2016). Hal ini sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Wahyuni (2016) bahwa adanya hubungan kadar gula darah
dengan derajat ulkus diabetik. Hasil penelitian tersebut memperoleh 10,0% derajat
1 ulkus kaki diabetik dengan kadar gula darah <200 mg/dl; 40,0% derajat 2 ulkus
kaki dengan kadar glukosa darah ≥ 200 mg/dl; 50,0% derajat 3 ulkus kaki diabetik
dengan kadar glukosa darah ≥ 200 mg/dl. Dapat disimpulkan, apabila kadar gula
darah dalam kategori buruk dapat menyebabkan penderita diabetes melitus sangat
rentan terkena ulkus diabetikum yang mengakibatkan gangguan integritas kulit/
jaringan pada bagian ekstremitas bawah. Jika hal tersebut tidak segera ditangani
maka ulkus pada kaki semakin sulit disembuhkan sehingga sangat beresiko
mengalami amputasi.
Menurut Supriyadi (2017) sekitar 85% pasien diabetes melitus yang memiliki
ulkus diabetikum khususnya pada ekstremitas bawah akan mengalami resiko
tinggi terhadap amputasi. Maka dari itu, pentingnya untuk selalu mengontrol
kadar gula darah sehingga dapat mengurangi resiko komplikasi dari kasus
diabetes melitus.
Berdasarkan uraian di atas kami merasa perlu adanya penekanan mengenai
kasus diabetes mellitus terutama untuk pencegahan ulkus diabetikum. Sehingga
kami ingin menekan terjadinya kasus tersebut dengan cara memberikan
penyuluhan serta latihan senam kaki untuk pasien dan keluarga pasien di RSUD
Kota Bandung.

B. TUJUAN INTRUKSIONAL
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan peserta memahami dan
dapat melakukan senam kaki khususnya pada penderit diabetes mellitus

2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan peserta mampu :
a. Mengetahui pengertian senam kaki pada diabetes
b. Mengetahui manfaat senam kaki
c. Mengetahui indikasi dan kontraindikasi senam kaki
d. Menyebutkan dan mendemontrasikan langkah-langkah senam kaki
diabetes mellitus secara teratur dan benar

C. Sub Pokok Bahasan


1. Pengertian Diabetes Mellitus
2. Penyebab Diabetes Mellitus
3. Pengertian Senam Kaki Pada Diabetes
4. Manfaat Senam Kaki
5. Indikasi Dan Kontraindikasi Senam Kaki
6. Prosedur Pelaksanaan Senam Kaki

D. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Diskusi dan Tanya jawab
3. Demonstrasi

E. Media dan Peralatan


1. Leaflet
2. Laptop
3. LCD
4. Kuesioner
5. Pengeras suara

F. Waktu dan Tempat


1. Hari/tanggal : Jumat, 24 November 2023
2. Pukul : 09.00 WIB
3. Tempat : Lobby RSUD Kota Bandung

G. Strategi Instruksional
1. Memperkenalkan diri
2. Membagikan kuesioner sebelum pemberian materi
3. Menjelaskan Materi
4. Menggunakan media pengajaran untuk mempermudah memberi
pemahaman
5. Melakukan demonstrasi
6. Mengadakan tanya jawab secara lisan
7. Memberikan kesimpulan dari materi penyuluhan
8. Membagikan kuesioner sebagai evaluasi pemahaman terhadap penyuluhan
9. Penutup

H. Uraian Tugas
1. Penanggung jawab
Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan.
2. Moderator
a. Pada acara pembukaan
1) Membuka acara.
2) Memperkenalkan mahasiswa dan dosen pembimbing lahan dan
pendidikan.
3) Menjelaskan topik dan tujuan penyuluhan.
4) Menjelaskan kontrak waktu (1 jam).
b. Kegiatan inti
1) Menyampaikan materi oleh penyuluh
2) Demonstrasi
3) Meminta peserta memberikan pertanyaan atas penjelasan yang tidak
dipahami.
4) Memberikan kesempatan pada mahasiswa atas jawaban yang diajukan
untuk menjawab.
c. Pada acara penutup
1) Menyimpulkan dan menutup diskusi
2) Mengucapkan salam.
3. Leader / Co-Leader
a. Memberikan penyuluhan pada peserta
b. Melakukan evaluasi.
4. Fasilitator
a. Memotivasi peserta agar berperan aktif.
b. Membuat absensi penyuluhan.
c. Membagikan kuesioner
d. Mengantisipasi suasana yang dapat menganggu kegiatan penyuluhan.
5. Observer
a. Mengawasi proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir.
b. Membuat laporan penyuluhan yang telah dilaksanakan.
I. Proses Belajar
NO TAHAP WAKTU KEGIATAN MEDIA/ALAT
PENYULUHAN PESERTA
1 Pra interaksi 8 menit a. Moderator:  Menyambut  Laptop
pembukaan  Membuka acara. salam dan  LCD
 Memperkenalkan mahasiswa dan dosen pembimbing mendengarkan  Kuesioner
lahan dan pendidikan.  Mendengarkan
 Menjelaskan topik dan tujuan penyuluhan.  Mendengarkan
 Menjelaskan kontrak waktu (1 jam).  Mendengarkan
b. Leader/Co Leader
 Penyuluh mengucapkan salam dan perekenalkan diri
 Menyampaikan tujuan penyuluhan
 Melakukan kontrak waktu
 Menyebutkan materi yang akan diberikan
c. Observer/Fasilitator:
 Membagikan kuesioner dan mengumpulkan Kembali
kuesioner untuk di evaluasi
2 Interaksi 30 menit a. Menjelaskan tentang : 1. Mendengarkan  Laptop
pelaksanaan  Pengertian Diabetes Mellitus dan  LCD
 Penyebab Diabetes Mellitus memperhatikan  Leaftet
 Pengertian Senam Kaki Pada Diabetes 2. Merespon dengan
 Manfaat Senam Kaki memberikan
 Indikasi Dan Kontraindikasi Senam Kaki masukan /
 Prosedur Pelaksanaan Senam Kaki sanggahan /
tanggapan/
 Memberikan kesempatan pada peserta untuk
mengajukan
bertanya
pertanyaan
 Memberikan re-inforcement pada peserta yang
mengajukan pertanyaan dan mendemontrasikan
ulang senam kaki

3 Evaluasi 10 menit a. Leader/Co Leader:  Menjawab dan  Kuesioner


Menanyakan Kembali kepada peserta tentang materi menjelaskan 
yang telah disampaikan. pertanyaan
b. Observer/Fasilitator:  Mengisi
Membagikan kuesioner dan mengumpulkan kembali kuesioner
kuesioner untuk di evaluasi

4 Terminasi 2 menit a. Moderator menyimpulkan materi  Membalas ucapan  Laptop


penutup b. Moderator menyimpulkan hasil diskusi terimakasih  LCD
c. Moderator memberikan salam  Menjawab salam
SENAM KAKI BAGI PENDERITA DIABETES MELLITUS

A. Diabetes Mellitus
Saat ini gaya hidup modern dengan berbagai pilihan makanan dan pola hidup
yang kurang sehat semakin menyebar di seluruh kalangan masyarakat. Dengan
adanya penyebaran gaya hidup di zaman modern tersebut menyebabkan terjadinya
peningkatan jumlah penyakit tidak menular tetapi dapat dirunkan. Penyakit
degenaretaif tersebut adalah penyakit diabetes mellitus. Penyakit tersebut
merupakan penyakit turunan yang memerlukan penanganan secara tepat dan
serius.
Diabetes Melitus adalah suatu penyakit dimana kadar gula di dalam darah
tinggi karena tubuh tidak dapat menghasilkan atau menggunakan insulin secara
efektif. Insulin adalah hormon yang dilepaskan oleh pankreas, yang
bertanggungjawab dalam mempertahankan kadar gula darah yang normal. Insulin
memasukkan gula kedalam sel sehingga bisa menghasilkan energi atau disimpan
sebagai cadangan energi.

B. Penyebab Diabetes Melitus


Penyebab diabetes Mellitus diantaranya pola makan, keturunan (factor
genetic), usia, penggunaan bahan-bahan kimia dan infeksi pancreas, pola hidup,
kegemukan (obesitas), kurang gerak, kehamila,, kehilangan insulin dan konsumsi
alcohol. Salah satu kompliasi penyakit DM yang sering dijumpai adalah kaki
diabetic (diabetic foot), yang cenderung bermanifestasi sebagai ulkus, infeksi,
gangren dan atropi Charcot (Reptuz, 2009).

C. Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi apabila penderita DM tidak dirawat dengan
baik sehingga gula darah selalu tinggi adalah :
1. Penyakit jantung dan stroke. Penderita diabetes memiliki risiko lima kali
lebih tinggi untuk terkena penyakit jantung atau stroke.
2. Menyebabkan kerusakan neuropati (saraf). Kadar gula darah yang
berlebihan dapat merusak saraf.
3. Menyebabkan kerusakan pada organ kaki. Terhambatnya aliran darah
pada kaki penderita diabetes bisa meningkatkan risiko komplikasi
kesehatan kaki yang biasanya terlambat disadari.
4. Menyebabkan kerusakan retina. Masalah pada pembuluh darah di retina
dapat mengakibatkan kebutaan jika dibiarkan.
5. Menyebabkan kerusakan ginjal menyebabkan disfungsi seksual.
Kerusakan pembuluh darah halus serta saraf pada pria (terutama perokok)
dapat mengakibatkan disfungsi ereksi.

D. Pengertian senam kaki


Senam kaki adalah latihan fisik yang dipilih dan diciptakan dengan terencana,
disusun secara sistemik yang dilakukan oleh pasien diabetes mellitus untuk
mencegah terjadinya luka dan membantu melancarkan peredaran darah bagian
kaki. Senam kaki juga dapat membantu memperbaiki sirkulasi darah dan
memperkuat otot-otot kecil kaki dan mencegah kelainan bentuk kaki,
meningkatkan otot betis, paha dan mengatasi keterbatasan pergerakan sendi
(Anneahira, 2011).
Senam kaki juga merupakan latihan yang dilakukan bagi penderita DM yang
berfungsi untuk mencegah terjadinya luka. Senam kaki juga bisa dilakukan oleh
penderita bukan DM yang berfungsi untuk melancarkan peredaran darah bagian
kaki (Soebagio, 2011).

E. Manfaat Senam Kaki Diabetes Melitus


Senam kaki sangat bermanfaat untuk memperlancar peredaran darah di kaki,
memperbaiki sirkulasi darah, memperkuat otot-otot kecil kaki dan mencegah
kelainan bentuk kaki, meningkatkan otot betis, paha dan mengatasi keterbatasan
pergerakan sendi (Anneahira, 2011).

F. Indikasi dan Kontraindikasi Senam Kaki


Senam kaki dapat diberikan kepada seluruh penderita diabetes baik DM tipe
I ataupun tipe II. Akan tetapi lebih baik diberikan sejak pasien didiagnosa
menderita DM sebagai pencegahan dini. Senam kaki tidak boleh dilakukan pada
pasien yang mengeluh dyspneu ataupun nyeri dada. (Perkeni, 2006)

G. Prosedur Pelaksanaan Senam Kaki


Senam kaki dapat dilakukan di dalam ataupun di luar rumah dan hanya
memerlukan waktu sekitar 10-15 menit dan tidak memerlukan perlatan yang
rumit. Senam kaki DM dianjurkan dapat dilakukan setiap hari dan minimal 4-6x
dalam 1 minggu (Sumosardjuno, 2006).
1. Persiapan Alat : koran 2 lembar dan kursi (jika tindakan
dalam posisi duduk
2. Persiapan Pasien : kontrak waktu
3. Persiapan Lingkungan : ciptakan lingkungan yang aman
4. Pelaksanaan :
a. Perawat cuci tangan
b. Jika dilakukan dalam posisi duduk maka posisikan pasien duduk
tegak diatas kursi dengan kaki menyentuh lantai

Gambar 1. Pasien duduk di atas kursi

c. Dengan Meletakkan tumit salah satu kaki dilantai angkat telapak


kaki keatas, jari-jari kedua belah kaki diluruskan keatas lalu
dibengkokkan kembali kebawah seperti cakar ayam sebanyak 10 kali
Gambar 2. Tumit kaki di lantai dan jari-jari kaki diluruskan ke atas

d. Dengan meletakkan tumit salah satu kaki dilantai, angkat telapak


kaki ke atas. Pada kaki lainnya, jari-jari kaki diletakkan di lantai
dengan tumit kaki diangkatkan ke atas. Cara ini dilakukan
bersamaan pada kaki kiri dan kanan secara bergantian dan diulangi
sebanyak 10 kali.

Gambar 3. Tumit kaki di lantai sedangkan telapak kaki di angkat

e. Tumit kaki diletakkan di lantai. Bagian ujung kaki diangkat ke atas


dan buat gerakan memutar dengan pergerakkan pada pergelangan
kaki sebanyak 10 kali.

Gambar 4. Ujung kaki diangkat ke atas


f. Jari-jari kaki diletakkan dilantai. Tumit diangkat dan buat gerakan
memutar dengan pergerakkan pada pergelangan kaki sebanyak 10
kali.
Gambar 5. Jari-jari kaki di lantai
g. Angkat salah satu lutut kaki, dan luruskan. Gerakan jari-jari kedepan
turunkan kembali secara bergantian kekiri dan ke kanan. Ulangi
sebanyak 10 kali.
h. Luruskan salah satu kaki diatas lantai kemudian angkat kaki tersebut
dan gerakkan ujung jari kaki kearah wajah lalu turunkan kembali
kelantai.
i. Luruskan salah satu kaki dan angkat, putar kaki pada pergelangan
kaki, tuliskan pada udara dengan kaki dari angka 0 hingga 10
lakukan secara bergantian. Gerakan ini sama dengan posisi tidur.

Gambar 6. Kaki diluruskan dan diangkat


j. Letakkan sehelai koran dilantai. Bentuk kertas itu menjadi seperti
bola dengan kedua belah kaki. Kemudian, buka bola itu menjadi
lembaran seperti semula menggunakan kedua belah kaki. Cara ini
dilakukan hanya sekali saja
 Lalu robek koran menjadi 2 bagian, pisahkan kedua bagian koran.
 Sebagian koran di sobek-sobek menjadi kecil-kecil dengan kedua
kaki
 Pindahkan kumpulan sobekan-sobekan tersebut dengan kedua
kaki lalu letakkan sobekkan kertas pada bagian kertas yang utuh.
 Bungkus semuanya dengan kedua kaki menjadi bentuk bola
Gambar 7. Membentuk kertas koran

KUESIONER PENGETAHUAN TENTANG SENAM DIABETES MELLITUS


YANG BERKUNJUNG KE RSUD KOTA BANDUNG
BANDUNG, 24 NOVEMBER 2023
No.urut :
Nama/usia :
Pekerjaan :
Pendidikan :
Berikan tanda centang (√) pada kolom jawaban yang di anggap benar

NO PERTANYAAN Benar Salah


1 Senam kaki adalah kegiatan yang dilakukan untuk melancarkan
sirkulasi darah
2 Senam kaki dapat memperkuat otot-otot kaki dan mencegah
terjadinya kelainan bentuk kaki
3 Senam kaki dapat menyebabkan luka pada kaki
4 Senam kaki bisa dilakukan pada pasien DM yang mengalami
sesak napas
5 Senam kaki diberikan pada saat pertama pasien divonis
menderita DM
6 Senam kaki tidak bisa dilakukan dalam posisi berbaring
7 Tidak ada Batasan umur melakukan senam kaki
8 Senam kaki DM dapat mencegah ulkus diabetes atau luka
koreng
9 Senam kaki bisa menyebakan sesak napas
10 Dengan meletakkan tumit dilantai jari-jari kedua belah kaki
diluruskan dan dibengkokkan adalah salah satu gerakkan senam
kaki DM
11 Gerakan memutar pada pergelangan kaki dengan tumpuan -
tumpuan tumit pada lantai bukan merupakana salah satu
Gerakan senam kaki DM
12 Melakukan senam kaki menggunakan 2 lembar koran
13 Merobek koran menjadi kecil kecil dengan kedua kaki adalah
salah satu Gerakan senam kaki DM
14 Melakukan senam kaki diabetes menggunakan alas kaki
15 Menggunakan kursi pada saat melakukan senam kaki
16 Merobek koran menjadi dua bagian pisahkan kedua bagian
koran bukan merupakan salah satu gerakkan senam kaki
diabetes
17 Bungkus semuanya dengan kedua kaki jadi bentuk bola bukan
merupakan salah satu gerakkan senam kaki diabetes
18 Senam kaki sangat baik dilakukan setiap hari

DAFTAR PUSTAKA

Dalimartha, S. (2012). Diabetes Mellitus. Jakarta: Penebar Swadaya Grup.

Carpenito, L. 2000. Diagnosa Keperawatan Aplikasi Pada Praktek Klinis. Edisi


ke-6. Jakarta : EGC

Smeltzer. (2017) . Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner&Suddarth


Terjemahan edisi 8 vol 3. EGC, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai