Anda di halaman 1dari 9

PRE PLANNING PENDIDIKAN KESEHATAN (PENDKES) TENTANG

HIPERTENSI
Disusun untuk Memenuhi Tugas Manajemen Asuhan Keperawatan Jiwa

Pembimbing Akademik :
Ns. Diyan Yuli Wijayanti, M.Kep

Oleh :
1. Anky Triwulan Sari 22020115120049
2. Aulia Nur Prasetya 22020115120035
3. Cici Melati Nur Khanifa 22020115140065
4. Eko Joko Prasetyo 22020115130110
5. Fastika Furi Aprina 22020115120058
6. Putwi Marinesia N 22020115120037
7. Yuni Purnama Sari 22020115130072
8. Yulita Intananda P 22020115120018
9. Zelikha Puspita W 22020115120053

A.15.1

DEPARTEMEN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2019
PRE PLANNING PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN
MENGENAI HIPERTENSI

A. LATAR BELAKANG

Proses menua merupakan proses yang alamiah dimana terjadi berbagai


perubahan pada seluruh sistem tubuh lansia, termasuk sistem kardiovaskuler
yang biasanya diikuti oleh penyakit utama yakni hipertensi (Agustina,dkk.
2014). Hipertensi merupakan gangguan sistem peredaran darah yang
menyebabkan kenaikan tekanan darah di atas normal sehingga memiliki
resiko penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal. Faktor-faktor yang
mempengaruhi terjadinya hipertensi yaitu faktor yang melekat atau tidak
dapat diubah seperti jenis kelamin, umur, genetik dan faktor yang dapat
diubah seperti pola makan, kebiasaan olah raga dan lain-lain (Masyudi,
2018). Hipertensi atau yang dikenal dengan nama penyakit darah tinggi
adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah di atas
ambang batas normal yaitu 120/80 mmHg (Tarigan,dkk. 2018).
Komplikasi hipertensi menyebabkan sekitar 9,4 kematian di seluruh
dunia setiap tahunnya. Hipertensi menyebabkan setidaknya 45% kematian
karena penyakit jantung dan 51% kematian karena penyakit stroke. Kematian
yang disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler, terutama penyakit jantung
koroner dan stroke diperkirakan akan terus meningkat mencapai 23,3 juta
kematian pada tahun 2030 (Zaenurrohmah dan Rachmayanti, 2017).
Pada umumnya hipertensi tidak memberikan keluhan dan gejalayang
khas sehingga banyak penderita yang tidak menyadarinya. Oleh karenan itu
hipertensi dikatakan sebagai the silent killer. Cara untuk mengatasi masalah
Hipertensi dapat dilakukan dengan tindakan keperawatan Pendidikan
Hipertensi yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada para lansia
mengenai bahaya Hipertensi, pentingnya menjaga gaya hidup sehat agar
terhindar dari Hipertensi dan cara hidup sehat agar bisa terhindar dari
Hipertensi. Pendidikan Kesehatan mengenai Hipertensi adalah penyuluhan
atau pemberian edukasi kesehatan tentang hipertensi untuk meningkatkan
pengetahuan klien dalam menjaga kesehatan karena banyaknya angka
Hipetensi yang menyerang Lansia.
B. TOPIK
Pendidikan kesehatan hipertensi dan demonstrasi pembuatan jus
belimbing untuk menurunkan hipertensi
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Diharapkan klien dapat mengontrol hipertensi serta mampu
mendemonstrasikan pembuatan jus belimbing
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 60 menit, diharapkan klien
mampu :
a) Klien mengetahui penyebab hipertensi
b) Klien mengetahui tanda dan gejala hipertensi
c) Klien mengetahui cara pencegahan hipertensi
d) Klien mengetahui komplikasi hipertensi
e) Klien mampu mempraktikkan cara membuat jus belimbing
D. RANCANGAN KEGIATAN
1. Tempat : Halaman masjid Baiturrahman, Jabungan
2. Hari/tanggal : Kamis, 23 Mei 2019
3. Waktu : 09.00 WIB
4. Sasaran : Klien Lansia
5. Jumlah Klien : 8 orang
6. Setting tempat :
Keterangan :
: Pasien
: Leader
: Observer
: Fasilitator

7. Pembagian Tugas
a. Leader : Yulita Intananda Pamungkas
b. Pemateri : Fastika Furi A
c. Fasilitator : Eko Joko Prasetyo
Anky Triwulansari
Zelikha Puspita Wijayanti
Cici Melati Nur K
d. Observer : Putwi Marinesia Nur
Yuni Purnama Sari
e. Dokumentasi : Aulia Nur Prasetya
f. Tugas :
1) Peran Leader
a) Memimpin jalannya kegiatan
b) Menyampaikan tujuan dan waktu permainan
c) Menjelaskan cara dan peraturan kegiatan
d) Memberi respon yang sesuai dengan perilaku klien
e) Meminta tanggapan dari klien mengenai penkes yang di
laksanakan
f) Menyimpulkan kegiatan
2) Pemateri
a) Menyampaikan materi mengenai Pendidikan kesehatan
Hipertensi
b) Memberikan informasi mengenai bahaya Hipertensi
c) Memberikan informasi mengenai pencegahan Hipertensi
dan konsumsi makanan yang diperbolehkan dan tidak
diperbolehkan oleh penderita Hipertensi
3) Peran Observer
a) Mengobservasi jalannya acara
b) Mencatat jumlah klien yang hadir
c) Mencatat perilaku verbal dan non verbal selama kegiatan
berlangsung
d) Mencatat tanggapan-tanggapan yang dikemukakan klien
e) Mencatat penyimpangan acara terapi aktivitas kelompok
f) Membuat laporan hasil kegiatan
4) Peran Fasilitator
a) Mamfasilitasi jalannya kegiatan dan memfasilitasi klien
yang kurang aktif
b) Mampu memotivasi klien untuk kesuksesan acara
c) Dapat mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi dari
dalam / luar kelompok Perilaku yang diharapkan dari
kelompok
d) Klien dapat mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
e) Klien dapat ikut serta dalam seluruh kegiatan Pendidikan
kesehatan

E. ALAT / MEDIA
1. Powerpoint (PPT)
2. LCD
3. Belimbing
4. Parutan
5. Gelas
6. Air mineral
7. Gula pasir
8. Sendok
9. Alat Tensi

F. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Orientasi
- Persiapan
a. Memilih klien dengan penyakit Hipertensi
b. Membuat kontrak waktu dengan klien sebelum pelaksanaan
Pendidikan kesehatan
c. Mempersiapkan alat dan tempat kegiatan
- Orientasi
a. Salam terapeutik
1) Salam dari terapis kepada klien
2) Perkenalan nama dan panggilan terapis (pakai tanda
pengenal).
3) Menanyakan nama dan panggilan klien.
b. Validasi
1) Menanyakan perasaan klien saat ini.
2) Menanyakan masalah yang dirasakan.

c. Kontrak
1) Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu untuk mengetahui bahaya
akan hipertensi dan cara menanganinya.
2) Menjelaskan aturan main sebagai berikut:
a) Leader menanyangkan slide PPT yang akan digunakan
sebagai materi Pendidikan kesehatan
b) Leader memamparkan materi Pendidikan kesehatan
hipertensi
c) Ketika materi sudah selesai dipaparkan maka leader
memberi kesempatan kepada klien untuk memberikan
tanggapan atau bertanya
d) Leader memberikan pertanyaan kepada klien mengenai
materi yang sudah disampaikan dengan tujuan untuk
mengingat kembali materi yang telah disampaikan agar
tidak lupa
e) Memberikan pujian atau reward untuk tiap setiap
keberhasilan klien dengan memberi tepuk tangan
2. Kerja
a) Fasilitator membantu klien untuk membentuk setengah lingkaran
b) Fasilitator membantu klien jika mengalami kesulitan atau
memahami materu yang disampaikan
c) Leader dan fasilitator memberikan kesempatan bagi klien untuk
bertanya atau berpendapat
d) Klien diberikan kesempatan untuk menyampaikan perasaannya
e) Leader dan fasilitator memberikan reinforcement positif kepada
klien
f) Leader dan fasilitator mereview materi yang telah disampaikan
3. Terminasi
a. Evaluasi respon subjektif
1) Pemateri menanyakan perasaan klien setelah melakukan
Pendidikan Kesehatan
b. Evaluasi respon objektif
1) Klien kooperatif
2) Klien aktif berdiskusi
3) Pemateri mengevaluasi kembali kepada klien mengenai bahaya
hipertensi dan cara mengobatinya
c. Tindak lanjut
1) Menganjurkan pada klien untuk mempraktikkan gaya hidup sehat
sesuai yang telah diberikan oleh pemateri
DAFTAR PUSTAKA

Agustina, Sri., Sari, Siska Mayang dan Reni Savita.2014. Faktor-Faktor yang

Berhubungan dengan Hipertensi Pada Lansia di Atas Umur 65 Tahun.

Jurnal Kesehatan Komunitas, Vol. 2(4), Mei 2014 ;180-186

Masyudi. 2018 Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Lansia

Dalammengendalikan Hipertensi. Jurnal AcTion: Aceh Nutrition

Journal,Mei 2018; 3(1): 57-64

Tarigan, Almina Rospitaria., Lubis, Zulhaida dan Syarifah.2018. Pengaruh

Pengetahuan, Sikap Dan Dukungan Keluarga Terhadap Diet Hipertensi Di

Desa Hulu Kecamatan Pancur Batu Tahun 2016 Jurnal Kesehatan.Vol 11

(1) Tahun 2018 ;9-17

Zaenurrohmah, Destiara Hesriantica dan Rachmayanti, Riris Diana.2017.

Hubungan Pengetahuan Dan Riwayat Hipertensi Dengan Tindakan

Pengendalian Tekanan Darah Pada Lansia. Jurnal Berkala Epidemiologi,

Volume 5 (2), Mei 2017, hlm. 174-184

Anda mungkin juga menyukai