Anda di halaman 1dari 3

1.

Pengertian
Trigliserida adalah salah satu jenis lemak yang banyak ditemukan di dalam darah. Lemak dari
makanan yang dikonsumsi akan dipecah dan diubah menjadi energi. Setiap lemak yang tidak
digunakan tubuh, akan diubah menjadi trigliserida dan disimpan di sel lemak. Ketika
dibutuhkan, trigliserida akan dilepaskan untuk digunakan sebagai energi. Ketika asupan
trigliserida dari makanan melebihi jumlah yang dibutuhkan tubuh, akan terjadi peningkatan
kadar trigliserida dalam darah. Trigliserida yang tinggi diduga dapat memicu penebalan pada
dinding pembuluh darah, sehingga berisiko terjadi stroke dan serangan jantung.
2. Klasifikasi
Normal Kurang dari 150 mg/dL
Batas tinggi 150-199 mg/dL
Tinggi 200-499 mg/dL
Sangat tinggi Lebih dari 500 mg/dL
3. Penyebab
Banyak faktor yang dapat menyebabkan peningkatan level trigliserida dalam tubuh. Faktor-
faktor tersebut meliputi:
a. Diet - Diet yang terdiri dari terlalu banyak lemak (terutama lemak trans), karbohidrat, dan
gula adalah salah satu penyebab umum dari kadar trigliserida yang tinggi. Karena kalori
yang sangat tinggi, tubuh menyimpan lemak lebih banyak.
b. Kurang olahraga – Gaya hidup, seperti duduk untuk jangka waktu yang lama, juga
meningkatkan risiko karena tubuh tidak memaksimalkan kalori yang tersimpan.
c. Sindrom metabolik – Hal ini ditandai dengan munculnya berbagai jenis kondisi dan yang
berhubungan dengan metabolisme dan penyimpanan lemak. Hal ini termasuk peningkatan
tekanan darah, peningkatan kolesterol jahat, tingginya gula darah dan trigliserida.
d. Obesitas - Salah satu tanda-tanda klasik dari sindrom metabolik adalah obesitas. Jika
digambarkan sebagai gangguan yang sangat kompleks, obesitas diukur dalam berbagai cara
termasuk berat badan, indeks massa tubuh, dan rasio pinggang-pinggul. Banyak para ahli
lebih memilih rasio pinggang dan pinggul untuk menentukan obesitas karena menurut
mereka, obesitas sentral (obesitas visceral) atau lemak yang menumpuk di perut adalah
lemak yang paling berbahaya. Selain letaknya dekat dengan organ vital yang diperlukan
untuk metabolisme, seperti hati dan pankreas, trigliserida juga mengeluarkan hormonnya
sendiri yang dapat mengganggu proses metabolisme normal.
e. Obat - Obat-obat tertentu terutama steroid dan pil KB telah terbukti meningkatkan berat
badan penggunanya.
f. Alkohol yang berlebihan - Kebanyakan alkohol mengandung jumlah gula berlebih yang
kemudian dipecah menjadi glukosa. Bila tidak digunakan, trigliserida disimpan sebagai
lemak.
g. Sifat yang diturunkan - Hipertrigliseridemia bisa familial atau keturunan dan bisa karena
cacat genetik. Orang dengan penyakit ini cenderung memiliki tingkat kolesterol jahat yang
sangat tinggi dan berada pada risiko yang lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskular.
4. Tanda dan gejala
Kolesterol darah tinggi biasanya tidak memiliki tanda-tanda atau gejala spesifik. Terutama
untuk trigliserida tinggi, jika terlalu tinggi, pankreas akan membengkak menyebabkan sakit
perut tiba-tiba, kehilangan nafsu makan, mual, muntah, dan demam.
5. Pencegahan
a. Mengonsumsi lemak sehat. Perbanyak konsumsi makanan yang mengandung lemak
tidak jenuh, seperti kacang-kacangan, gandum utuh, buah apel, pir, dan alpukat, serta ikan
salmon. Selain itu, ganti penggunaan minyak sayur dengan minyak zaitun atau minyak
kanola.
b. Membatasi konsumsi gula dan makanan berbahan dasar tepung. Gula dan makanan
yang terbuat dari tepung adalah jenis karbohidrat yang dapat meningkatkan kadar
trigliserida dalam tubuh.
c. Membatasi konsumsi minuman beralkohol. Minuman beralkohol merupakan jenis
minuman tinggi kalori dan gula, sehingga berisiko meningkatkan kadar trigliserida.
d. Berolahraga secara teratur. Lakukan olahraga setidaknya 30 menit tiap hari. Aktivitas
fisik dapat menurunkan kadar trigliserida dan meningkatkan kolesterol baik.
e. Berhenti merokok. Merokok selain dapat menyebabkan penyakit jantung dan stroke,
juga diduga dapat meningkatkan trigliserida.
6. Makanan dan minuman yang dihindari
a. Santan
Santan merupakan produk dari kelapa, dan yang seperti kita ketahui bahwa kelapa tinggi
akan kandungan asam lemak jenuhnya, yaitu asam laurat. Seperti yang telah dikatakan di
artikel Apa Itu Trigliserida?, asam lemak jenuh berperan signifikan dalam peningkataan
kadar trigliserida dalam darah.
b. Makanan Tinggi Karbohidrat
Makanan yang tinggi kandungan karbohidrat jika tidak digunakan sebagai energi, maka
akan disimpan dalam bentuk trigliserida. Hal tersebut akan membuat angka trigliserida
dalam darah Anda menjadi tinggi. Oleh karena itu, jika Anda banyak mengonsumsi
makanan yang tinggi kandungan kerbohidratnya, seperti nasi, kentang, jagung, pasta,
maka sebaiknya Anda berusaha untuk membakarnya menjadi energi dengan cara bergerak
atau berolah raga.
c. Minuman Manis
Banyak meminum minuman manis (tinggi gula), seperti teh manis, minuman bersoda, jus
buah ataupun kopi (dengan gula), dapat membuat kadar trigliserida dalam darah Anda
meningkat. Kadar gula yang tinggi di dalam darah juga dapat diubah menjadi trigliserida
oleh tubuh. Untuk mencegahnya, gula harus diubah menjadi energi dengan banyak
beraktivitas atau cukup berolah raga.
d. Kue dan/atau Roti
Kue atau roti terbuat dari pati yang di dalam tubuh dapat diubah menjadi trigliserida.
Selain itu, komponen lain (seperti butter atau margarine) dalam komposisi kue atau roti
akan berkontribusi pada kandungan asam lemak jenuh dalam darah, hal itu akan
meningkatkan level trigliserida di dalam darah Anda. Langkah bijak untuk mengatasi hal
tersebut adalah dengan memerhatikan asupan kue atau roti, jangan sampai berlebih
sehingga dapat merugikan kesehatan.
e. Daging Berlemak
Makanan jenis ini tentu direkomendasikan untuk dihindari, karena lemak hewani
umumnya merupakan lemak jenuh yang harus sangat dibatasi asupannya. Asam lemak
jenuh berperan besar dalam peningkatan angka trigliserida di dalam tubuh manusia.
f. Butter dan Margarine
Kedua bahan ini banyak dijadikan sebagai komponen pada produk kue ataupun roti, dan
tak jarang Kita mengonsumsi berbagai produk panganan itu. Padahal, keduanya
berkecenderungan untuk bisa meningkatkan level trigliserida di dalam darah. Hal tersebut
disebabkan karena keduanya, meski berbeda sumber, mengandung asam lemak jenuh
yang tingkat konsumsinya harus dibatasi atau paling tidak diimbangi dengan konsumsi
asam lemak tak jenuh omega-3.
Bagaimana dengan buah? Kan Manis, bisa membuat trigliserid naik?
g. Kita tahu bahwa buah mengandung fruktosa, dan fruktosa merupakan jenis gula yang bisa
berkontribusi pada peningkatan trigliserida. Apakah hal itu berarti buah juga bisa menjadi
penyebab tingginya angka trigliserida di dalam darah?
Jawabannya tidak, karena kandungan fruktosa di dalam buah tidak terlalu tinggi hingga
bisa menyebabkan terjadinya peningkatan level trigliserida. Di dalam buah, fruktosa tidak
sendirian, karena di sana terdapat air dengan kandungannya yang tinggi, serta ada juga
serat di dalamnya. Fruktosa bukanlah komponen utama yang ada di dalam buah. Malah,
kandungan serat di dalam buah sangat bermanfaat dalam mencegah proses penyerapan
lemak di dalam saluran pencernaan. Fruktosa sendiri memang bisa menyebabkan angka
trigliserida dalam tubuh meningkat, namun hal itu terjadi jika konsentrasinya tinggi,
layaknya yang terkandung pada minuman manis yang hanya mengandung fruktosa.

Anda mungkin juga menyukai