Obesitas (kegemukan)
Berolahraga
Tidak merokok
Apakah Trigliserida ?
Tujuan Diet
Syarat Diet
2. Protein cukup
4. Karbohidrat sedang
5. Serat tinggi, terutama serat larut air yang terdapat dalam apel, beras tumbuk
atau beras merah havermut dan kacang-kacangan
o Sumber Hidrat Arang : kue dan roti-rotian seperti biscuit, krekers, pie,
cake, dll.
o Sumber Protein Hewani : ikan, unggas tanpa kulit, putih telur, susu
skim.
Pagi :
o nasi
o ayam panggang
Pukul 10.00 :
o nasi
o pepes tahu
o sayur asem
o semangka
Pukul 16.00 :
o Jus pepaya
Sore :
o nasi
o ca kangkung
3 Votes
Dari berbagai artikel di bawah, beberapa tips/cara menurunkan darah tinggi, kolesterol, atau
trigliserida adalah:
Pantangan:
- Garam (Dikurangi hingga 1/2 atau 1/4. Karena jika tidak sama sekali juga akan lemas)
- Kopi
- Minuman beralkohol
- Durian
Anjuran :
- Jangan marah. Jangan marah. Jangan marah. Mayoritas orang yang stroke itu pemarah. Saat
marah, rupanya pembuluh darah jadi menyempit.
- Makan kurma/sari kurma atau pisang 5 menit sebelum makan agar timbul rasa kenyang.
- Perbanyak sayur dan buah, kurangi nasi dan daging. Jika perlu, ganti nasi dengan ouatmeal.
- Konsumsi juice buah antara lain : Alpukat, pisang, kurma, Mengkudu, mentimun, jeruk, cincau,
belimbing manis juga seledri dan bawang putih. Sehari bisa 2 sampai 3 gelas. Juice buah jangan
dicampur dengan sayuran.
Coba tambah bawang putih misalnya dari biasanya 1 butir untuk seporsi nasi goreng/sayur jadi 3
butir.
- Olahraga ringan seperti jalan kaki atau lari santai sekitar 40 menit dengan tarikan nafas yang
teratur 3x seminggu. Jika bisa berenang, lebih baik lagi karena seluruh tubuh ikut bergerak.
- Untuk herbal alami, coba rebus 7 tangkai daun belimbing wuluh dengan 2 gelas air. Didihkan
hingga tinggal segelas air saja. Minum pagi dan sore. Bisa juga rebus daun salam sebagai ganti.
- Rutinlah berbekam 1 bulan sekali, terutama pada tanggal 15, 17, 19, dan 21 Hijriyah (saat bulan
purnama hingga 6 hari sesudahnya). Buat yang belum tahu apa itu bekam, silahkan
klik: http://bekamasysyifaholistik.wordpress.com/2010/10/13/serba-serbi-bekamhijamah/
- Rutinlah memeriksa tensi darah anda (yang gampang dengan tensi darah digital buatan Omron)
setiap hari.
- Orang kurus juga bisa kena darah tinggi dan kolesterol serta trigliserida tinggi. Meski demikian,
jika anda gemuk, cobalah diet dengan puasa senin-kamis. Usahakan berat badan tidak melebihi
dari tinggi badan (cm) 100. Misalnya jika tinggi anda 170 cm, maka berat maksimal: 170-
100=70 kg.
Trigliserida adalah lemak. Semua lemak yang kita makan ialah trigliserida. Mereka lalu
ditranspor melalui aliran darah untuk dimanfaatkan sebagai sumber energi tubuh.
Bahan yang satu ini belakangan ramai dibicarakan. Konon, sebagaimana kelebihan kolesterol,
yang sejak lama telah diproklamirkan sebagai musuh manusia, warning terhadap trigliserida pun
mulai meluncur dari kalangan medis. Sekalipun masih berkelebat banyak kontroversi yang
menyangkut bahan ini, makin hari makin terkuak dampak buruknya terhadap kesehatan.
Asam lemak yang membentuk trigliserida dimanfaatkan sebagai sumber energi yang diperlukan
oleh otot-otot tubuh untuk bekerja atau disimpan sebagai cadangan energi dalam bentuk lemak.
Mirip dengan yang terjadi dengan kelebihan kolesterol atau gula darah, kadar trigliserida yang
berlebihan dalam darah dapat melahirkan berbagai problem kesehatan.
Di Amerika Serikat patokan nilai yang digunakan adalah berdasarkan rekomendasi yang berasal
dari National Cholesterol Education Program, sebagaimana tersebut di bawah ini:
- Tinggi 400-1000
Pasalnya, ketika partikel kolesterol LDL berada dalam jumlah yang berlebihan, mereka dapat
menumpuk di sepanjang dinding pembuluh darah dan menyebabkan timbulnya aterosklerosis,
yang membuat diameter pembuluh darah menyempit dan karenanya terganggulah aliran darah.
Muaranya pada munculnya penyakit jantung koroner.
Sebaliknya, HDL (high density lipoprotein) yang dikenal dengan kolesterol baik, memiliki
kemampuan untuk membersihkan tumpukan lemak yang menempel pada dinding pembuluh
darah. Oleh karenanya, kadarnya yang tinggi memiliki efek proteksi bagi jantung.
Trigliserida ditranspor menuju sel oleh dua partikel utama, yaitu VLDL (very low density
lipoprotein) yang dibentuk di hati dan kilomikron yang dibuat di usus dari lemak yang baru saja
diserap.
http://www.didiksugiarto.com/2009/05/tips-menurunkan-kadar-trigliserida.html
http://www.lucianasutanto.com/index.php?option=com_content&task=view&id=35&Itemid=1
Tanya:
Dr Luciana, 3 bulan yang lalu, saya periksa darah, hasilnya trigliserida saya tinggi (425 mg/dL,
kadar normal < 200 mg/dL). Mengetahui hal itu, saya memutuskan untuk tidak makan nasi
samasekali, saya ganti dengan makan oatmeal 2 kali sehari. hasilnya, berat badan sayaturun
hingga 7 kilo. Berat saya dari 70 kg turun sampai 65 kg, tinggi badan saya 160 cm. Selama
berdiet cara ini, saya tidak merasa ada masalah dengan badan saya, hanya terasa lebih enteng dan
ringan.
Hipertensi sulit disadari oleh seseorang karena hipertensi tidak memiliki gejala khusus. Gejala-
gejala yang mudah diamati antara lain yaitu:
2. Sering gelisah
3. Wajah merah
5. Mudah marah
6. Telinga berdengung
7. Sukar tidur
8. Sesak nafas
* Jantung: menyebabkan penyakit jantung koroner (termasuk infark kantung), gagal jantung
Penyebab hipertensi sering disebut sebagai salah satu penyakit degeneratif. Umumnya penderita
tidak mengetahui dirinya mengidap hipertensi sebelum memeriksakan tekanan darahnya.
Penyakit ini dikenal juga dapat menyerang siapa saja dari berbagai kelompok umur dan
kelompok sosial-ekonomi. Namun lebih banyak ditemukan pada usia lanjut yang merupakan
salah satu faktor resikonya.
Stres.
Usia.
Asupan Garam.
Dengan semakin bertambahnya usia, kemungkinan seseorang menderita hipertensi juga semakin
besar. Pengaruh usia terhadap kemunculan stress sering terjadi juga. Banyak ditemukan para
pensiunan yang sudah tak bekerja lagi menghadapi perubahan lingkungan ekstrem. Menghadapi
kondisi di rumah yang tanpa aktivitas dan diposisikan sebagai orang yang tak mampu lagi
melakukan beberapa pekerjaan memunculkan stres.
Adanya peningkatan volume cairan tubuh dan tekanan darah yang akan diikuti oleh peningkatan
pengeluaran kelebihan zat garam sehingga kembali pada keadaan yang normal. Pada hipertensi
essensial kondisi inilah yang terganggu. Pola makan dan aktivitas yang tak seimbang juga
memiliki kontribusi yang besar penyebab hipertensi. Kebiasaan merokok, minum minuman
beralkohol dan kurang olahraga dapat pula mempengaruhi peningkatan tekanan darah.
Berat badan berlebih apalagi penderita obesitas akan mengalami tekanan darah yang lebih tinggi
dibanding dengan mereka yang mempunyai berat badan normal. Peningkatan tekanan darah ini
ditemukan sepanjang hari, termasuk juga di malam hari. Apalagi ditambah, tekanan darah selama
malam hari sama tingginya dengan di siang hari pada mereka yang mempunyai berat badan
berlebih hingga kegemukan. Seharusnya, di malam hari, tekanan darah mengalami penurunan,
bilatekanan darah tetap tinggi, keadaan ini dapat menyebabkan gangguan pada jantung.
Hipertensi dapat dikelompokkan dalam dua kategori besar, yaitu primer dan sekunder. Hipertensi
primer artinya hipertensi yang belum diketahui penyebabnya dengan jelas. Golongan kedua
adalah hipertensi semunder yang penyebabnya boleh dikatakan telah pasti, misalnya ginjal yang
tidak berfungsi, pemakaian kontrasepsi oral, dan terganggunya keseimbangan hormon yang
merupakan faktor pengatur tekanan darah.
Faktor dominan yang menyebabkan hipertensi adalah pola makan dan aktivitas tubuh. Akibat
dua hal seiring bertambahnya usia semakin meningkatkan resiko kemunculan penyakit.
Pengendalian hipertensi antara lain yaitu:
1. Diet rendah garam, kolesterol, dan lemak jenuh. Mengurangi asupan garam ke dalam tubuh.
Harus memperhatikan kebiasaan makan penderita hipertensi. Pengurangan asupan garam secara
drastis akan sulit dilaksanakan, jadi sebaiknya dilakukan secara bertahap dan tidak dipakai
sebagai pengobatan tunggal.
4. Menghindari stres. Buatlah suasana yang menenangkan dan lakukan relaksasi-relaksasi rutin
setiap hari. Hal ini penting untuk memberi efek ketenangan yang dapat mengontrol sistem saraf
sehingga dapat menurunkan tekanan darah.
5. Memperbaiki gaya hidup yang kurang sehat. Penting melakukan olahraga seperti senam
aerobik atau jalan cepat sekitar 30 menit sebanyak beberapa kali dalam sepekan.
Salah satu faktor penyebab utama terjadinya hipertensi adalah asteroklerosis. Kondisi ini
disebabkan konsumsi lemak berlebih. Oleh karena untuk mencegah timbulnya hipertensi adalah
mengurangi konsumsi lemak yang berlebih selain pemberian obat-obatan bilamana diperlukan.
Pembatasan konsumsi lemak sebaiknya dimulai sejak dini sebelum hipertensi muncul, terutama
pada orang-orang yang mempunyai riwayat keturunan hipertensi dan pada orang menjelang usia
lanjut. Sebaiknya mulai umur 40 tahun pada wanita agar lebih berhati-hati dalam mengkonsumsi
lemak karena mendekati menopause.
Prinsip utama dalam melakukan pola makan sehat adalah gizi seimbang, di mana mengkonsumsi
beragam makanan yang seimbang yaitu:
* Sumber protein hewani: ikan, unggas, daging putih, putih telur, susu rendah/bebas lemak.
Pola makan sehat bertujuan untuk menurunkan dan mempertahankan berat badan ideal, sehingga
dianjurkan untuk menyeimbangkan asupan kalori dengan kebutuhan energi total dengan
membatasi konsumsi makanan yang mengandung kalori tinggi dan atau makanan yang
kandungan gula dan lemaknya tinggi. Di samping itu, agar melakukan aktifitas fisik yang cukup
untuk mencapai kebugaran jasmani yang baik.
Artikel kesahatan ini diambil dari buku karya Sutanto (Judul Buku: Awas 7 Penyakit
Degeneratif) CARA MENCEGAH DAN MENGATASI 7 PENYAKIT PEMBUNUH PALING
DAHSYAT: STROKE DIABETES JANTUNG PARKINSON KANKER HIPERTENSI
OSTEOARTRITIS
http://www.penyakitdarahtinggi.com/
Untuk mencegah darah tinggi bagi Anda yang masih memiliki tekanan darah normal ataupun
mengatasi darah tinggi bagi Anda yang sudah memiliki tekanan darah tinggi, maka saran praktis
berikut ini dapat Anda lakukan:
Kurangi konsumsi garam dalam makanan Anda. Jika Anda sudah menderita tekanan darah tinggi
sebaiknya Anda menghindari makanan yang mengandung garam.
Konsumsi makanan yang mengandung kalium, magnesium dan kalsium. Kalium, magnesium
dan kalsium mampu mengurangi tekanan darah tinggi.
Kurangi minum minuman atau makanan beralkohol. Jika Anda menderita tekanan darah tinggi,
sebaiknya hindari konsumsi alkohol secara berlebihan. Untuk pria yang menderita hipertensi,
jumlah alkohol yang diijinkan maksimal 30 ml alkohol per hari sedangkan wanita 15 ml per hari.
Olahraga secara teratur bisa menurunkan tekanan darah tinggi. Jika Anda menderita tekanan
darah tinggi, pilihlah olahraga yang ringan seperti berjalan kaki, bersepeda, lari santai, dan
berenang. Lakukan selama 30 hingga 45 menit sehari sebanyak 3 kali seminggu.
Makan sayur dan buah yang berserat tinggi seperti sayuran hijau, pisang, tomat, wortel, melon,
dan jeruk.
Jalankan terapi anti stres agar mengurangi stres dan Anda mampu mengendalikan emosi Anda.
Berhenti merokok juga berperan besar untuk mengurangi tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Hindari obat yang bisa meningkatkan tekanan darah. Konsultasikan ke dokter jika Anda
menerima pengobatan untuk penyakit tertentu, untuk meminta obat yang tidak meningkatkan
tekanan darah.
Sumber : kumpulan.info
http://mahkotadewa.com/blog/2010/01/mencegah-dan-mengatasi-darah-tinggi/
Informasi Produk
Kapsul Sambiloto
Kapsul Pegagan
Aturan Pakai :
Pantangan :
Garam
Kopi
Minuman beralkohol
Anjuran :
berdoa, Tuhan adalah dokter diatas segala dokter. Doa akan memberi ketenangan dan kedamaian.
Bersikaplah bahwa yang terjadi pada kita adalah yang terbaik menurut kehendak-Nya dan
penderitaan yang dialami pasti ada hikmahnya.
Konsumsi juice buah antara lain : Mengkudu, mentimun, jeruk, cincau, belimbing manis juga
seledri dan bawang putih. Sehari bisa 2 sampai 3 gelas. Juice buah jangan dicampur dengan
sayuran
HIPERTENSI
1. Pengertian
Hipertensi adalah peningkatan abnormal pada tekanan sistolik 140 mmHg atau lebih dan tekanan
diastolic 120 mmHg (Sharon, L.Rogen, 1996).
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHG dan tekanan darah
diastolic lebih dari 90 mmHG (Luckman Sorensen,1996).
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah sistolik 140 mmHg
atau lebih dan tekanan darah diastolic 90 mmHg ataulebih. (Barbara Hearrison 1997)
2. Etiologi
Pada umunya hipertensi tidak mempunyai penyebab yang spesifik. Hipertensi terjadi sebagai
respon peningkatan cardiac output atau peningkatan tekanan perifer.
Namun ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi:
o Genetik: Respon nerologi terhadap stress atau kelainan eksresi atautransport Na.
o Obesitas: terkait dengan level insulin yang tinggi yang mengakibatkantekanan darah
meningkat.
o Stress Lingkungan.
o Hilangnya Elastisitas jaringan and arterisklerosis pada orang tua sertapelabaran
pembuluh darah.
2. Patofisiologi
Menurunnya tonus vaskuler meransang saraf simpatis yang diterukan ke seljugularis. Dari sel jugalaris ini
bias meningkatkan tekanan darah. Danapabila diteruskan pada ginjal, maka akan mempengaruhi eksresi
pada rennin yang berkaitan dengan Angiotensinogen. Dengan adanya perubahan pada angiotensinogen II
berakibat pada terjadinya vasokontriksi pada pembuluh darah, sehingga terjadi kenaikan tekanan
darah.Selain itu juga dapat meningkatkan hormone aldosteron yang menyebabkanretensi natrium. Hal
tersebut akan berakibat pada peningkatan tekanandarah. Dengan Peningkatan tekanan darah maka akan
menimbulkan kerusakan pada organ organ seperti jantung.
3. Manifestasi Klinis
Manifestasi Klinis pada klien dengan hipertensi adalah :
o Sakit kepala
o Epistaksis
o Pusing / migrain
o Sukar tidur
o Muka pucat
o Pemeriksaan Laborat
o EKG : Dapat menunjukan pola regangan, dimana luas, peninggian gelombang P adalah
salah satu tanda dini penyakit jantung hipertensi.
o Penatalaksanaan
Aktivitas
Klien disarankan untuk berpartisipasi pada kegiatan dan disesuaikan
denganbatasan medis dan sesuai dengan kemampuan seperti berjalan,
jogging,bersepeda atau berenang.
2. Penatalaksanaan Farmakologis
Secara garis besar terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian atau
pemilihan obat anti hipertensi yaitu:
Golongan obat - obatan yang diberikan pada klien dengan hipertensi sepertigolongan diuretic,
golongan betabloker, golongan antagonis kalsium,golongan penghambat konversi rennin
angitensin.
1. Pengkajian
o Aktivitas/ Istirahat
o Sirkulasi
Tanda :Kenaikan TD, Nadi denyutan jelas dari karotis, jugularis,radialis, tikikardi,
murmur stenosis valvular, distensi vena jugularis,kulit pucat, sianosis, suhu
dingin (vasokontriksi perifer) pengisiankapiler mungkin lambat/ bertunda.
o Integritas Ego
o Eliminasi
Gejala : Gangguan ginjal saat ini atau (seperti obstruksi atau riwayatpenyakit
ginjal pada masa yang lalu).
o Makanan/cairan
Gejala: Makanan yang disukai yang mencakup makanan tinggi garam, lemak
serta kolesterol, mual, muntah dan perubahan BB akhir akhir
ini(meningkat/turun) Riowayat penggunaan diuretic
Tanda: Berat badan normal atau obesitas,, adanya edema, glikosuria.
o Neurosensori
o Nyeri/ ketidaknyaman
o Pernafasan
o Keamanan
3. Intervensi
Diagnosa Keperawatan 1. :
Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan peningkatan afterload,
vasokonstriksi, iskemia miokard, hipertropi ventricular.
Tujuan : Afterload tidak meningkat, tidak terjadi vasokonstriksi, tidak terjadi iskemia miokard.
Kriteria Hasil : Klien berpartisifasi dalam aktivitas yang menurunkan tekanan darah / bebankerja
jantung , mempertahankan TD dalam rentang individu yang dapatditerima, memperlihatkan
norma dan frekwensi jantung stabil dalam rentangnormal pasien.
Intervensi :
o Pantau TD, ukur pada kedua tangan, gunakan manset dan tehnik yang tepat.
Diagnosa Keperawatan 2. :
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum, ketidakseimbangan antara suplai
dan kebutuhan O2.
Tujuan : Aktivitas pasien terpenuhi.
Kriteria Hasil :Klien dapat berpartisipasi dalam aktivitas yang di inginkan / diperlukan,melaporkan
peningkatan dalam toleransi aktivitas yang dapat diukur.
Intervensi :
o Kaji toleransi pasien terhadap aktivitas dengan menggunkan parameter :frekwensi nadi
20 per menit diatas frekwensi istirahat, catat peningkatanTD, dipsnea, atau nyeridada,
kelelahan berat dan kelemahan, berkeringat,pusig atau pingsan. (Parameter menunjukan
respon fisiologis pasienterhadap stress, aktivitas dan indicator derajat pengaruh
kelebihan kerja/ jantung).
o Berikan bantuan sesuai kebutuhan dan anjurkan penggunaan kursi mandi, menyikat
gigi / rambut dengan duduk dan sebagainya. (teknik penghematan energi menurunkan
penggunaan energi dan sehingga membantu keseimbangan suplai dan kebutuhan
oksigen).
Diagnosa Keperawatan 3. :
Gangguan rasa nyaman : nyeri ( sakit kepala ) berhubungan dengan peningkatan tekanan
vaskuler serebral
Tujuan : Tekanan vaskuler serebral tidak meningkat.
Kriteria Hasil :Pasien mengungkapkan tidak adanya sakit kepala dan tampak nyaman.
Intervensi :
o Batasi aktivitas.
o Beri tindakan yang menyenangkan sesuai indikasi seperti kompres es, posisi nyaman,
tehnik relaksasi, bimbingan imajinasi, hindari konstipasi.
Diagnosa keperawatan 4. :
Potensial perubahan perfusi jaringan: serebral, ginjal, jantung berhubungan dengan gangguan
sirkulasi.
Tujuan : Sirkulasi tubuh tidak terganggu.
Kriteria Hasil :Pasien mendemonstrasikan perfusi jaringan yang membaik seperti ditunjukkan
dengan : TD dalam batas yang dapat diterima, tidak ada keluhan sakit kepala, pusing, nilai-nilai
laboratorium dalam batas normal.
Intervensi :
o Kaji tekanan darah saat masuk pada kedua lengan; tidur, duduk dengan pemantau
tekanan arteri jika tersedia.
DAFTAR PUSTAKA
Doengoes, Marilynn E, Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk Perencanaan dan
Pendokumentasian Perawatan pasien, Jakarta, Penerbit Buku Kedokteran, EGC, 2000
Gunawan, Lany. Hipertensi : Tekanan Darah Tinggi , Yogyakarta, Penerbit Kanisius, 2001
Sobel, Barry J, et all. Hipertensi : Pedoman Klinis Diagnosis dan Terapi, Jakarta, Penerbit Hipokrates,
1999
Kodim Nasrin. Hipertensi : Yang Besar Yang Diabaikan, @ tempointeraktif.com, 2003
Smith Tom. Tekanan darah Tinggi : Mengapa terjadi, Bagaimana mengatasinya ?, Jakarta, Penerbit
Arcan, 1995
Semple Peter. Tekanan Darah Tinggi, Alih Bahasa : Meitasari Tjandrasa Jakarta, Penerbit Arcan, 1996
Brunner & Suddarth. Buku Ajar : Keperawatan Medikal Bedah Vol 2, Jakarta, EGC, 2002
Chung, Edward.K. Penuntun Praktis Penyakit Kardiovaskuler, Edisi III, diterjemahkan oleh Petrus
Andryanto, Jakarta, Buku Kedokteran EGC, 1995
Marvyn, Leonard. Hipertensi : Pengendalian lewat vitamin, gizi dan diet, Jakarta, Penerbit Arcan, 1995
Tucker, S.M, et all . Standar Perawatan Pasien : Proses Keperawatan, diagnosis dan evaluasi , Edisi V,
Jakarta, Buku Kedokteran EGC, 1998