Anda di halaman 1dari 13

TELAAH JURNAL

PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP


DISMINORE PADA REMAJA PUTRI DI SMK
PENERBANGAN ANGKASA
SINGOSARI MALANG

Oleh : Kelompok 2

Kelas A B dan C

Ni Luh Putu Intan Sari P07120320007

Ni Made Ana Sari P07120320008

Ni Luh Putu Manik Juni Astri Dewi P07120320009

Ni Luh Putu Putri Widiari P07120320010

Desak Made Ari Wahyuni P07120320011

I Putu Wawan Narendra Putra P07120320012

Indah Cantika Wahadi P07120320044

Ni Putu Ayu Sucita Dewi P07120320045

Ni Putu Indah Prastika Dewi P07120320046

Ni Putu Natiya Giyanti P07120320047

Fendy Anugrah Pratama P07120320048


I Gusti Agung Gde Indira Prasadha P07120320049

Ni Luh Desi Diartami P07120320050

Dewa Ayu Diyah Puspadi, SST P07120320082

Putu Metareni, SST P07120320083

Ni Nyoman Artini, SST P07120320084

Ni Nyoman Adnyani, SST P07120320085

Ketut Widhiaspami, SST P07120320086

I Nengah Suardika, SST P07120320087

PROGRAM STUDI PROFESI NERS KELAS B


POLTEKKES KEMENKES DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
DENPASAR
2020
A. TABEL JURNAL

Judul Penelitian Pengaruh Pemberian Kompres Hangat Terhadap


Disminore Pada Remaja Putri Di Smk Penerbangan
Angkasa Singosari Malang
Peneliti Hawa Mahua, Sri Mudayatiningsih, Pertiwi
Perwiraningtyas
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengidentifikasi pengaruh pemberian kompres air
hangat terhadap dismenore pada remaja putri di SMK
Penerbangan Angkasa Singosari Malang
Ringkasan Jurnal Menstruasi biasanya identik dengan dismenore,
sebagian wanita mengalami nyeri saat menstruasi dan
mengalami gangguan fisik dan emosi menjelang
masa ini, nyeri ini dikenal dengan istilah dismenore.
Angka kejadian nyeri menstruasi (Dismenore) di
dunia sangat besar. Rata rata lebih dari 50%
perempuan di setiap negara mengalami dismenorea.
Di Amerika angka presentasinya sekitar 60% dan di
Swedia sekitar 72%. Di perkirakan wanita amerika
1,7 juta per hari kerja setiap bulan menderita akibat
dismenore. (Misaroh, 2009), setengah dari remaja
putri di Amerika serikat mengalami dismenore ketika
menstruasi, dari 133 remaja yang melakukan
konsultasi ke praktek dokter. Di Indonesia angka
kejadia dismenor. sebesar 64-25% yang terdiri dari
54, 89% dismenore primer dan 9.36% dismenore
sekunder (Anonim, 2008). Sementara di Indonesia
angkanya di perkirakan 55% perempuan produktif
yang tersiksa oleh dismenore. Munculnya nyeri haid
dapat menimbulkan berbagai keluhan pada remaja
putri seperti rasa sakit datang tidak teratur, tajam dan
kram di bagian bawah perut yang biasanya menyebar
ke bagian belakang, terus ke kaki, pangkal paha atau
vulva. Penanganan dismenore sangat penting untuk
dilakukan, terutama pada usia remaja, karena bila
tidak ditangani akan berpengaruh pada aktifitas
remaja itu sendiri.Banyak remaja putri yang belum
mengetahui cara penanganan dismenore. Kompres
hangat merupakan metode memberikan rasa hangat
pada klien dengan menggunakan cairan atau alat
yang menimbulkan hangat pada bagian tubuh yang
memerlukan.
Desain penelitian ini adalah pra eksperimental
dengan menggunakan one group pretest-postest
Jumlah populasi sebanyak 50 responden dan sampel
diambil secara purposive sampling dengan jumlah 16
responden. Instrument yang digunakan adalah
kuisioner dan lembar observasi Numerical Rating
Scale (NRS) dengan menggunakan analisa
datawilcoxon signed rank test. Instrumen yang
digunakan adalah kuisioner dan lembar observasi
NRS dengan menggunakan analisa data wilcoxon
signed rank test. Penelitian dilakukan di SMK
Penerbangan Angkasa Singosari Malang pada
tanggal 21 September sampai dengan 05 Oktober
2016.
Pada 16 responden remaja putri, sebelum diberikan
kompres air hangat sebagian besar responden
mengalami nyeri sedang yaitu 12 responden (75%).
Hal ini dikarenakan hampir setiap hari responden
beraktifitas di sekolah, seperti senam pagi setiap hari
jum’at dan sabtu serta setiap hari responden
melakukan kegiatan praktik di laboratorium sekolah,
sehingga responden tidak ada yang mengalami nyeri
berat saat mengalami dismenore.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada
siswa SMK Penerbangan Angkasa Singosari
didapatkan bahwa kurang dari separuh (43,8%) atau
7 orang responden berusia 16 tahun. Didapatkan juga
lebih dari separuh (56,2%) atau 9 responden
mempunyai siklus haid yang normal, dan lebih dari
separuh (68,8%) atau 11 orang responden mengalami
nyeri haid selama 1-2 hari.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 16
remaja putri yang ada di SMK Penerbangan Angkasa
Singosari, setelah diberikan kompres air hangat
terjadi penurunan skala nyeri sedang dari 75%
menjadi 18,8% dan juga terdapat responden yang
tidak mengalami nyeri dismenore setelah diberikan
kompres air hangat yaitu 12,5%. Hal ini dikarenakan
kompres hangat adalah metode yang sangat efektif
dalam menurunkan nyeri dismenore, sehingga
responden merasa nyaman dengan kompres hangat
yang diberikan. Kompres air hangat dapat
memindahkan panas ke dalam tubuh untuk
melebarkan pembuluh darah yang akan menyebabkan
terjadi penurunan penegangan otot.
Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai p value0,001
(< α 0,05) yang berarti terdapat pengaruh yang
signifikan sesudah diberikan kompres air hangat
terhadap penurunan tingkat nyeri dismenore. 4) Nilai
correlation coefisient atau Z =- 3,317 menunjukkan
bahwa kompres air hangat lebih efektif 3,317 kali
terhadap penurunan nyeri dismenore pada remaja
putri di SMK Penerbangan Angkasa Singosari Tahun
Ajaran 2016-2017.
Kelebihan & Kelebihan Jurnal :
Kekurangan Jurnal 1. Intervensi yang diberikan pada penelitian ini
mudah dilakukan karena tidak membutuhkan alat
dan biaya
2. Teknik ini dapat dilakukan secara mandiri oleh
pasien setelah dilatih
3. Terdapat 16 orang siswa yang sedang mengalami
disminore yang menjadi subjek dalam penelitian
ini sehingga dapat dilihat perbandingan hasilnya.
Kekurangan Jurnal :
1. Prosedur melakukan teknik kompres air hangat
belum dijelaskan dalam jurnal.
2. Pada jurnal tidak dicantumkan tingkat nyeri yang
dirasakan responden.
3. Kurang kelompok kontrol sebagai pembanding
seberapa efektif intervensi yang diberikan
mampu mengatasi nyeri pada pasien disminore.

B. PICOT

PROBLEM Dismenore atau nyeri menstruasi yang

dikarakteristikan sebagai nyeri singkat sebelum atau selama

menstruasi. Angka kejadian nyeri menstruasi (Dismenore) di

dunia sangat besar. Rata- rata lebih dari 50% perempuan di

setiap negara mengalami dismenorea. Di Amerika angka

presentasinya sekitar 60% dan di Swedia sekitar 72%.

Diperkirakan wanita amerika 1,7 juta per hari kerja setiap

bulan menderita akibat dismenore. (Misaroh, 2009),

setengah dari remaja putri di Amerika serikat mengalami

dismenore ketika menstruasi, dari 133 remaja yang

melakukan konsultasi ke praktek dokter. Di Indonesia angka


kejadia dismenore sebesar 64-25% yang terdiri dari 54, 89%

dismenore primer dan 9.36% dismenore sekunder (Anonim,

2008). Sementara di Indonesia angkanya di perkirakan 55%

perempuan produktif yang tersiksa oleh dismenore. Di

surabaya didapatkan 1,07% - 1,31% dari jumlah penderita

dismenore datang kebagian kebidanan (Anonim, 2008).

Dismenore banyak terjadi dan di temukan pada remaja putri,

data ini berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Fakultas

Kedokteran Universitas Hassanudin di dapatkan bahwa

keluhan dismenore terbanyak antara usia 13-15 tahun

dengan 53,9% kasus dan dismenorederajat sedang dengan

47,3% kasus (Misaroh, 2009).

Munculnya nyeri haid dapat menimbulkan berbagai

keluhan pada remaja putri seperti rasa sakit datang tidak

teratur, tajam dan kram di bagian bawah perut yang biasanya

menyebar ke bagian belakang, terus ke kaki, pangkal paha

atau vulva. Rasa sakit saat menstruasi juga diikuti dengan

Pra Menstruasi Sindrom (PSM) yaitu sekumpulan gejala

bervariasi yang muncul antara 7 hingga 14 hari sebelum

masa haid dimulai dan biasanya berhenti saat haid mulai.

Gejala-gejala tersebut meliputi tingkah laku seperti

kegelisahan, depresi, sensitif, lekas marah, gangguan tidur,

kelelahan, lemah dan kadang- kadang perubahan suasana

hati yang sangat cepat. Selain itu juga keluhan fisik seperti
payudara terasa sakit atau bengkak, perut kembung atau

sakit, sakit kepala, sakit sendi, sakit punggung, mual, dan

masalah kulit seperti jerawat (Hidayat, 2008).

Penanganan dismenore sangat penting untuk

dilakukan, terutama pada usia remaja, karena bila tidak

ditangani akan berpengaruh pada aktifitas remaja itu sendiri.

Banyak remaja putri yang belum mengetahui cara

penanganan dismenore. Sehingga menimbulkan masalah

bagi remaja tersebut setiap datang haid. Salah satu cara

untuk mengurangi rasa nyeri yang dialami yaitu kompres

hangat pada daerah perut dan atur posisi, dan perlu adanya

edukasi dan pembaharuan ilmu mengenai penanganan nyeri

haid dengan kompres hangat.


INTERVENSI Desain penelitian ini adalah pra eksperimental

dengan menggunakanone group pretest-postest. Jumlah

populasi sebanyak 50 responden dan sampel diambil secara

purposive sampling dengan jumlah 16 responden.

Instrument yang digunakan adalah kuisioner dan lembar

observasi Numerical Rating Scale (NRS) dengan

menggunakan analisa datawilcoxon signed rank test.Jumlah

populasi sebanyak 50 responden dan sampel diambil secara

purposive sampling dengan jumlah 16responden.Variabel

independen dalam penelitian ini adalah pemberian kompres

air hangat, sedangkan variabel dependen adalah pengukuran

nyeri haid. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner.


Proses pengumpulan data dimulai dari membagi kuesioner

pada siswi kelas X dan XI yang sedang mengalami

dismenore primeruntuk mengetahui skala nyeri sebelum

diberikan kompres air hangat. Setelah itu ada 4 orang

responden yang mengalami nyeri haid dan di berikan

perlakuan yaitu kompres air hangat selama 20 menit

kemudian setelah itu mengisi kuesioner. Setelah 3 hari,

peneliti melanjutkan pengambilan data di SMK Penerbangan

Angkasa Singosari Malang dengan membagi kuesioner

kepada responden.
COMPARATIO 1) Jurnal “Pengaruh Terapi Kompres Hangat Terhadap
N Nyeri Haid (Dismenorea) Pada Siswi Smk Perbankan
Simpang Haru Padang”(Dahlan, 2017)
Pada artikel penelitian pembanding pertama, populasi
pada penelitian ini ialah siswi SMK Perbankan Simpang
Haru Padang yang mengalami dismenorea. Sampelnya 16
responden teknik pengambilan dengan secara purposive
sampling. Data dianalisis menggunakan paired t-test. Hasil
penelitian menunjukan bahwa rata-rata nyeri responden
sebelum diberikan kompres hangat adalah 5.60 dengan
standar deviasi 1.549, rata-rata nyeri responden setelah
diberikan kompres hangat adalah 2.62 dengan standar
deviasi 1.204, terdapat perbedaan yang bermakna sebelum
dan setelah dilakukan kompres hangat dengan p = 0,000
dimana p < 0,05.
Kompres hangat dapat menurunkan tingkat nyeri
dismenorea pada siswi SMK Perbankan Simpang Haru
Padang.
Hasil pada penelitian ini mendukung dari penelitian utama,
dimana kompres hangat dapat menurunkan tingkat nyeri
disminorea.

2) Jurnal “Pengaruh Kompres Hangat terhadap


Penurunan Derajat
Nyeri Haidpada Remaja Putri di SMA Karya Ibu
Palembang” (Rahmadhayanti, Afriyani and Wulandari,
2017). Kemudian artikel penelitian pembanding kedua
didapatkan dari 18 responden yang mengalami penurunan
skor nyeri sesudah diberikan kompres hangat adalah 16
responden, sedangkan yang mengalami peningkatan sesudah
diberikan kompres hangat tidak ada, dan yang tidak
mengalami perubahan sesudah diberikan kompres hangat
adalah 2 responden. Dari hasil uji statistik menggunakan uji
Wilcoxondidapatkanp p-value adalah 0,0001. Pada artikel
kedua, juga ditemukan terjadinya penurunan tingkat nyeri
pada 16 responden, dimana 2 orang responden lainnya,
kompres hangat tidak berpengaruh. Hal ini dapat disebabkan
oleh berbagai faktor eksternal.

3) Jurnal “Efektifitas Pemberian Kompres Hangat


Terhadap
Penurunan Intensitas Dismenorea Pada Remaja Putri Di
SMAS Inshafuddin Banda Aceh” (Dhirah and Sutami,
2019).
Artikel pembanding ketiga, pada penelitiannya
didapatkan hasil tingkat intensitas dismenorea
sebelumpemberian kompres hangat sebagian besar dalam
kategori nyeri sedang skala 4-6 sebanyak 23 (62,1%)
responden, dan tingkat nyeri ringan skala 1-3 sebanyak 11
(29,7%) responden, Sedangkan dalam kategori nyeri berat
skala 7 sebanyak 3 (8,1%) responden. Sedangkan hasil
tingkat intensitas nyeri dismenorea sesudah dilakukan
kompres hangat, sebagian besar nyeri responden dalam
kategori tidak nyeri skala 0 sebanyak 21 (56,8%) responden,
dengan tingkat nyeri ringan skala 1-3 sebanyak 15
(40,5%)responden, sedangkan dalam tingkat nyeri sedang
skala 4 sebanyak 1 (2,7%) responden.
Setelah dilakukan uji Wilxocon-test menggunakan
program SPSS didapatkan hasil Asymp. Sig. (2-tailed)
0.000< α= 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa terapi kompres
hangat berdampak positif dalam menurunkan intensitas
dismenorea sehingga Ha diterima, Ho ditolak dan tidak
didapatkan hasil ties yang artinya tidak terjadi kesamaan
sebelum dan sesudah dilakukan terapi kompreshangat.
Dari ketiga artikel penelitian pembanding yang
ditemukan, didapatkan semua hasil penelitiannya
mendukung artikel penelitian utama yang menyatakan
kompres hangat menurunkan nyeri pada disminore siswi
sekolah menengah atas/kejuruan. Perbedaan yang
didapatkan dari beberapa artikel penelitian di atas adalah
adanya beberapa penelitian yang tidak menuliskan tingkat
nyerinya secara mendetail. Namun, intervensi yang
diberikan sama dan pengaruh dari intervensi yang diberikan
juga sama.
OUTCOM Dari hasil penelitian ini terbukti ada pengaruh

pemberian kompres hangat terhadap disminore pada remaja

putri di SMK Perebang Angkasa Singosari Malang dengan

nilai p value sebesar 0,001 (p < α 0,05).

Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa

pemberian kompres hangat efektif untuk menurunkan nyeri

disminore yang dirasakan remaja putri baik dihari pertama

menstruasi maupun dihari kedua menstruasi. Pemberian


aplikasi hangat pada tubuh merupakan suatu upaya untuk

mengurangi gejala nyeri akut maupun kronis. Penelitian ini

bisa diterapkan di rumah karena mudah untuk dilakukan.

Responden juga dapat melakukan kompres hangat ini secara

mandiri ketika sudah diajarkan dan tidak terdapat resiko

dalam pengaplikasian tersebut. Diharapkan penelitian ini

dapat menjadi refrensi untuk penanganan nyeri pada

umumnya dan disminore pada khsuusnya.


TIME Penelitian ini dilakukan selama lima belas hari yaitu

dari tanggal 21 September sampai dengan 5 Oktober 2016

yang dilaksanakan di SMK Penerbangan Angkasa Singosari

Malang.

DAFTAR PUSTAKA

Dahlan, A. (2017) ‘Pengaruh Terapi Kompres Hangat Terhadap Nyeri Haid


(Dismenorea) Pada Siswi Smk Perbankan Simpang Haru Padang’, Jurnal
Endurance, 2(1), p. 37. doi: 10.22216/jen.v2i1.278.

Dhirah, U. H. and Sutami, A. N. (2019) ‘Efektifitas Pemberian Kompres Hangat


Terhadap Penurunan Intensitas Dismenorea Pada Remaja Putri Di SMAS
Inshafuddin Banda Aceh Effectiveness Of Giving Warm Compress To
Decreasing The Intensity Of Dismenorea In Adolescent Teens In
Inshafuddin Banda Aceh Pr’, Journal of Healthcare Technology and
Medicine, 5(2), pp. 270–279. Available at:
http://jurnal.uui.ac.id/index.php/JHTM/article/view/457.
Kozier B dan Gleniora E. 2009. Buku Ajar Praktik Keperawatan Klinis. Jakarta:
EGC.

Lowdermilk, dkk. 2013. KeperawatanMaternitas. Jakarta : PT. Salemban Emban


Patria

Rahmadhayanti, E., Afriyani, R. and Wulandari, A. (2017) ‘Pengaruh Kompres


Hangat terhadap Penurunan Derajat Nyeri Haid pada Remaja Putri di SMA
Karya Ibu Palembang’, Jurnal Kesehatan, 8(3), p. 369. doi:
10.26630/jk.v8i3.621.

Ratna Sari Rumakey (2020) ‘Pengaruh Terapi Kognitif Spiritual Terhadap


Penurunan Depresi pada Lansia di panti Werdha’, 11(7), pp. 105–107.

Anda mungkin juga menyukai