Abstract
Abstrak
Selama haid wanita banyak mengalami masalah menstruasi, salah satunya adalah
Dismenore. Prevalensi terbesar masalah menstruasi pada remaja adalah nyeri
menstruasi (89,5%), diikuti ketidakteraturan menstruasi (31,2%), serta perpanjangan
durasi menstruasi (5,3%). 60-70% penderita dismenore adalah remaja yang dapat
menyebabkan dampak seperti kelelahan sehingga dapat mengganggu kegiatan
sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat stres
dengan kejadian dismenore primer pada remaja putri di SMA Negeri 12 Padang
Tahun 2019.Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross
sectional. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 20-29 Mei 2019 di SMA Negeri 12
102
Lentera Kesehatan ‘Aisyiyah, 2(2): 102-110
Padang. Populasi penelitian adalah 374 orang dengan sampel 79 orang. Penelitian
ini menggunakan kuesioner dengan menggunakan teknik stratified random sampling.
Analisa data menggunakan analisa data univariat dan bivariat.Hasil penelitian
menunjukan sebagian besar responden (64,6%) termasuk kategori stres ringan dan
(91,1%) responden mengalami dismenore. Uji statistik disimpulkan tidak terdapat
hubungan yang signifikan antara tingkat stres dengan kejadian dismenore primer
pada remaja putri di SMA Negeri 12 Padang tahun 2019 dengan hasil (p-value =
0.240).
103
Lentera Kesehatan ‘Aisyiyah, 2(2): 102-110
dismenore sebagai faktor stres pada atas yang terdiri dari MAN 2 Padang,
remaja putri kelas X dan XI di SMA SMA Negeri 3 Padang dan SMA
Kristen kanaan Banjarmasin Negeri 12 Padang yang disurvei oleh
didapatkan hasil dari 94 responden, peneliti didapatkan data tertinggi
kategori tidak stres terdapat 8 (88.9%), siswi yang mengalami dismenore
1 (11,1%) responden dengan nyeri adalah SMA Negeri 12 Padang, dari 10
ringan dan 0 responden untuk nyeri siswi yang diwawancarai didapatkan
berat, kategori stres ringan terdapat 36 hasil 8 diantaranya mengalami
(57,1%) responden nyeri ringan, 17 dismenore pada saat menstruasi dan 2
(27,0%) responden nyeri sedang dan 10 siswi lainnya mengatakan tidak
(15,9 %) responden dengan nyeri berat mengalami dismenore, dari 8 orang
sedangkan hasil kategori stres berat yang mengalami dismenore, 4 orang
terdapat 1 (4,5%) kategori nyeri ringan, diantaranya mengatakan dismenore
13 (59,1%) kategori nyeri sedang dan 8 disebabkan karena stres. Berdasarkan
(36,4%) nyeri berat. latar belakang diatas peneliti tertarik
Stres merupakan salah satu respon untuk melakukan penelitian terhadap
fisiologis, psikologis dan perilaku hubungan tingkat stres dengan
dalam beradaptasi terhadap tekanan kejadian dismenore primer pada
internal dan eksternal.Masa remaja remaja di SMA Negeri 12 Padang.
sering dikatakan sebagai periode Tujuan dari penelitian ini untuk
“badai dan tekanan” atau storm and mengetahui hubungan tingkat stres
stress”, suatu masa dimana ketegangan terhadap kejadian dismenore pada
emosi meningkat akibat perubahan remaja putri di SMA Negeri 12 Padang.
fisik dan kelenjar yang menyebabkan
remaja sangat sensitif dan rawan METODE PENELITIAN
terhadap stres. Pada saat stres, tubuh Jenis penelitian pada penelitian ini
akan memproduksi hormone estrogen adalah metode analitik dengan
dan prostaglandin yang berlebihan pendekatan Cross Sectional,).
sehingga menyebabkan peningkatan Populasi pada penelitian ini adalah
kontraksi uterus secara berlebihan semua siswi kelas X dan XI yang sudah
sehingga mengakibatkan nyeri pada mengalami menstruasi dan mengalami
saat menstruasi. Hormon adrenalin dismenore pada saat haid di SMA
juga mengalami peningkatan dan Negeri 12 Padang sebanyak 374 orang.
menyebabkan otot tubuhtegang Pada penelitian ini mengambil
termasuk otot rahim dan menjadi nyeri sampel dengan menggunakan teknik “
pada saat menstruasi. (Sari, Adnil & Stratified Random Sampling”. Jenis data
Defrin, 2015). yang digunakan adalah data primer
Dari survei awal yang dilakukan diperoleh secara langsung dari siswi
peneliti terhadap 3 sekolah menengah kelas X & XI yang mengalami
104
Lentera Kesehatan ‘Aisyiyah, 2(2): 102-110
105
Lentera Kesehatan ‘Aisyiyah, 2(2): 102-110
Tabel 3. Distribusi frekuensi hubungan tingkat stres dengan kejadian dismenore primer pada
remaja putri di sma negeri 12 padang tahun 2019
Kejadian Dismenore Total P-value
Tingkat Stres Tidak Terjadi Terjadi
f % F % f %
Normal 0 0 6 100 6 100
Ringan 3 5.9 48 94,1 51 100
Sedang 4 21,1 15 78,9 19 100 0,240
Berat 0 0 3 100 3 100
Sangat Berat 0 0 0 0 0 0
Total 7 8,9 72 91,1 79 100
106
Lentera Kesehatan ‘Aisyiyah, 2(2): 102-110
dan merasa terbebani saat tugas Hasil penelitian Gustina, Anisa & Bejo,
sekolah semakin banyak (50 orang) 2015 tentang kejadian dismenore
atau (63,3%), Selain itu, juga ditemukan primer pada remaja didapatkan hasil,
banyaknya remaja yang mengalami sebagian besar responden dari 148
emosi yang kadang sulit untuk responden 127 orang (85,8%)
dikontrol dengan masalah yang sepele diantaranya mengalami dismenore
(41 orang) atau (51,9%), hal ini dan 21 orang (14,2%) tidak dismenore.
merupakan termasuk ciri-ciri dari stres Kejadian dismenore pada remaja
ringan pada remaja. banyak dijumpai karena disebabkan
oleh aktivitas fisik dan tingkat stres
Kejadian Dismenore Pada Remaja yang dapat memicu terjadinya
Putri Di SMA Negeri 12 Padang Tahun dismenore pada remaja putri.
2019. Menurut analisa peneliti
Berdasarkan hasil penelitian dapat berdasarkan hasil kuesioner yang diisi
dilihat bahwa dari 79 responden oleh responden, dapat peneliti
didapatkan sebagian besar responden simpulkan bahwa banyaknya kejadian
mengalami dismenore yaitu 72 orang dismenore pada remaja putri
(91,1%) sedangkan responden yang disebabkan karena kegiatan remaja
tidak mengalami dismenore sebanyak yang cukup banyak, terutama di
7 orang (8,9%). sekolah, hal ini dibuktikan karena
Dismenore adalah nyeri perut yang sebagian besar dari responden sering
berasal dari kram rahim yang terjadi merasa lelah saat jadwal sekolah
selama haid, rasa nyeri timbul terlalu padat dan tuntutan jadwal
bersamaan dengan permulaan haid mata pelajaran yang banyak dapat
dan berlangsung beberapa jam hingga membuat siswi kurang istirahat, yang
beberapa hari hingga mencapai puncak terdapat pada item no 11 pada
nyeri.(Larasati & Faridah, 2015). Faktor kuesioner (48 orang) atau (60,7%).
penyebab dismenore meliputi usia,
lama menstruasi, stres, aktivitas fisik, Hubungan Tingkat Stres dengan
kebiasaan merokok dan indeks masa Kejadian Dismenore Primer Pada
tubuh. Angka kejadian dismenore Remaja Putri Di SMA Negeri 12
cukup tinggi pada remaja dan dapat Padang Tahun 2019.
menyebabkan seseorang menjadi Berdasarkan hasil penelitian
lemas, tidak bertenaga, pucat, mengenai hubungan tingkat stres
kurangnya konsentrasi sehingga dengan kejadian dismenore,
berdampak negative pada kegiatan didapatkan bahwa kejadian dismenore
sehari-hari dan menjadi salah satu lebih tinggi pada remaja putri dengan
alasan remaja tidak melakukan tingkat stres ringan yaitu sebanyak 48
aktifitas seperti sekolah. Bekerja dan orang (94,1%). Hasil uji chi-square
lain-lain.(Fitriana & Sutarni 2017). didapatkan p-value 0,240 (p ≥ 0,05) yang
107
Lentera Kesehatan ‘Aisyiyah, 2(2): 102-110
108
Lentera Kesehatan ‘Aisyiyah, 2(2): 102-110
dirasakan oleh individu itu sendiri. Gustina, T, Anisa, CW & Bejo, R. 2015.
Dapat disimpulkan bahwa tidak hanya Hubungan antara usia manarche dan
tingkat stres yang dapat lama menstruasi dengan kejadian
mempengaruhi dismenore namun bisa dismenore primer pada remaja putri di
juga faktor lain seperti pengaruh gizi, SMK N 4 Surakarta. Skripsi fakultas
aktivitas fisik serta koping individu ilmu kesehatan universitas
yang baik, dan hal ini dapat menjadi muhammadiyah Surakarta 2015
penyebab bahwa tingkat stres tidak (hal 3 )
mempunyai hubungan bermakna Hamdayani, D. (2018). pengaruh
dengan kejadian dismenore. pemberian minuman kunyit asam
terhadap penurunan dismenore primer
KESIMPULAN pada mahasiswi tingkat II prodi SI
Berdasarkan penelitian telah keperawatan stikes mercu bakti jaya
dilakukan maka dapat ditarik Padang,(Vol XII, hal 24-29). STIKes
kesimpulan yaitu sebagai berikut : MercubaktijayaPadang.
Terdapat 51 orang (64,6%) responden Ilmi, MB. Fahruazi & Mahrita. (2017).
mengalami stres ringan, 19 orang Dismenore sebagai faktor stress pada
(24,0%) mengalami stres sedang, 6 remaja putri kelas X dan XI di SMA
orang (7,6%) tidak stres atau berada Kristen Kanaan Banjarmasin. jurnal
dalam tingkatan normal, 3 orang (3,8%) kesehatan masyarakat ( vol 4, hal 227-
mengalami stres berat dan tidak ada 228)
responden yang mengalami stress Ismalia, N. 2017.Hubungan gaya hidup
sangat berat pada remaja putri. dengan dismenore primer pada
Terdapat 72 orang (91,1%) mahasiswa fakultas kedokteran
mengalami dismenore dan 7 orang universitas lampung angkatan 2015.
(8,9%) tidak mengalami dismenore skripsi fakultas kedokteran
pada remaja putri. Tidak adanya universitas bandar lampung (hal 8-
hubungan yang bermakna antara 17).
tingkat stres dengan kejadian Juliana, I. Sefti, R & Franli, O. (2019).
Hubungan dismenore dengan
dismenore primer pada remaja putri di
gangguan siklus haid pada remaja di
SMA Negeri 12 Padang.
sma n 1 manado. Skripsi Program
REFERENSI Studi Ilmu Keperawatan Fakultas
Fitriana, NW. & Sutarni, D. (2017). Kedokteran Universitas Sam
Dismenore pada mahasiswa d IV Ratulangi (vol. 7, hal 2).
kebidanan semester VIII universitas Krisnamurti & Lushalani. 2018.
‘aisyiyah.skripsi program studi Prevalensi mahasiswi yang
menggunakanNon steroid anti-
kebidanan jenjang diploma iv
inflammatory drugs (nsaids) dalam
fakultas ilmu kesehatan Universitas
keadaan dismenore di fakultas
‘Aisyiyah Yogyakarta.
109
Lentera Kesehatan ‘Aisyiyah, 2(2): 102-110
110