Anda di halaman 1dari 7

Nerspedia, Oktober 2018; 1(2): 123-129

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES AKADEMIK DENGAN


KEJADIAN DISMENORE PRIMER PADA REMAJA PUTRI DI SMP
DARUL HIJRAH PUTRI MARTAPURA

Wuri Wulandari, Eka Santi, Emmelia Astika Fitri Damayanti


Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat,
Jl A. Yani Km 36, Banjarbaru, 70714

Email Korespondensi: 1996wuriwulandari@gmail.com

ABSTRAK
Remaja putri akan mengalami perubahan fisik yaitu menstruasi. Masalah menstruasi yang
sering dialami adalah dismenore yang salah satunya dipengaruhi oleh stres akademik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat stres akademik
dengan kejadian dismenore primer pada remaja putri di SMP Darul Hijrah Putri
Martapura. Desain penelitian ini menggunakan deskriptif korelasi dengan pendekatan
Cross sectional. Jumlah sampel penelitian sebanyak 80 remaja putri yang sudah
mengalami menstruasi dan diambil menggunakan teknik stratified random sampling.
Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner kejadian dismenore primer dan kuesioner
Educational Stress Scale Adolescent (ESSA) untuk menilai tingkat stres akademik. Hasil
analisis dengan Chi-square, didapatkan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat stres
akademik dengan kejadian dismenore primer pada remaja putri di SMP Darul Hijrah
Putri Martapura (p=1,000). Hal ini menunjukkan ada beberapa faktor yang memengaruhi
kejadian dismenore primer, sehingga faktor stres tidak dapat menjadi faktor tunggal
penyebab terjadinya dismenore pada remaja putri.

Kata kunci: dismenore primer, remaja putri, tingkat stres akademik

ABSTRACT
Adolescent girls will experience physical changes that is menstruation. Menstrual
problems are often experienced is a dysmenorrhea one of which is affected by academic
stress. The aim of this study to determine relationship between academic stress levels
with the incidence of primary dysmenorrhea in adolescent girls at junior Darul Hijrah
Putri Martapura. The design of this study was descriptive correlation by using cross
sectional approach. Total sample was 80 adolescent girls who have experienced
menstruation were taken using stratified random sampling technique. The instrument
used is primary dysmenorrhea questionnaire and Educational Stress Scale Adolescent
(ESSA) to assess of academic stress level. The result with Chi-square analysis, there is no
correlation between academic stress levels with the incidence of primary dysmenorrhea
in adolescent girls at junior Darul Hijrah Putri Martapura (p = 1,000). This was
indicates that several factors that affect the incidence of primary dysmenorrhea, so the
academic stress level factor can not be the single factor causing occurence of primary
dysmenorrhea in adolescent girls.

123
Nerspedia, Oktober 2018; 1(2): 123-129

Keywords: primary dysmenorrhea, adolescent girls, academic stress level

PENDAHULUAN Stres adalah suatu respon pada


individu yang mengalami suatu keadaan
Masa remaja adalah masa peralihan yang mengganggu sehingga
dari masa anak-anak ke masa dewasa. menggerakkan seseorang untuk
Berdasarkan WHO, remaja adalah mengatasinya (6). Salah satu sumber stres
penduduk yang berusia dalam rentang 10- yang paling banyak terjadi pada siswa di
19 tahun (1). Asia adalah pembelajaran akademik (7).
Masa remaja akan ada perubahan Tekanan akademik yang lebih tinggi
yang terjadi baik pada perubahan fisik, terjadi di pondok pesantren. Siswa di
emosional maupun sosial. Salah satu pondok pesantren tergolong jauh lebih
perubahan fisik yang terjadi pada masa disiplin dan ketat terhadap aturan serta
remaja adalah mengalami menstruasi (1). waktu belajar yang lebih lama
Masalah yang sering dialami perempuan dibandingkan dengan sekolah biasa.
saat menstruasi adalah rasa tidak nyaman Siswa akan mengaIami banyak
atau rasa nyeri yang hebat. Hal ini biasa perubahan saat sekolah di pondok
disebut dengan dismenore. Dismenore pesantren, seperti perpisahan terhadap
adalah nyeri yang terjadi di perut bagian teman dan keIuarga, melepaskan
bawah yang timbul sebelum atau kebebasan sebeIum bersekolah dipondok
bersamaan dengan menstruasi. pesantren serta menghadapi tuntutan
Dismenore sendiri terbagi menjadi akademik yang tinggi (8).
dismenore primer dan dismenore Data dari Dinas Pendidikan
sekunder. Dismenore primer adalah Martapura 2018 didapatkan jumlah
dismenore yang tanpa disertai oleh remaja puteri terbanyak di SMP
masalah pada alat reproduksi dan pada Kabupaten Banjar adalah SMP Darul
beberapa perempuan nyeri menstruasi Hijrah Puteri dengan jumlah 799 remaja
biasanya menjalar kebagian pinggang dan putri. Studi pendahuluan yang dilakukan
paha (2). di SMP Darul Hijrah Puteri pada 27
Sebanyak 90% dari perempuan Januari 2018 didapatkan dari 15 remaja
diseluruh dunia mengalami menstruasi puteri yang diambil secara acak, 100 %
pada saat menstruasi dan lebih dari 50% (15 remaja putri) mengalami stres. Stres
dari perempuan yang telah menstruasi yang dialami oleh remaja putri tersebut
mengalami dismenore primer dengan 10- diakibatkan oleh banyak faktor seperti
20% perempuan tersebut mengalami banyaknya hapalan yang diberikan,
gejala yang cukup parah (3). Selain itu, hukuman yang diberikan jika terlambat
prevalensi dismenore di Indonesia sekitar masuk kelas ataupun masjid, tugas
64,25% yang terdiri dari 54,89% yang sekolah yang menumpuk, adanya masaah
mengalami dismenore primer dan 9,36% dengan teman sekamar, takut
mengalami dismenore sekunder (4). mengecewakan orangtua dan guru serta
Banyak faktor yang memengaruhi selalu memikirkan orangtua yang ada
kejadian dismenore pada remaja. Faktor dirumah.
yang berpengaruh dari dismenore sendiri Selain itu, sebanyak 86,6% (13
adalah faktor psikis seperti stres, kondisi remaja puteri) mengaIami dismenore.
tubuh yang menurun, kurang darah, Remaja puteri mengatakan bahwa nyeri
faktor genetik dan ketidakseimbangan tersebut sangat mengganggu aktifitas
kimiawi (5). sehari-hari disertai dengan sakit kepala,
perasaan tidak nyaman pada pinggang,

124
Nerspedia, Oktober 2018; 1(2): 123-129

diare dan rasa tertekan. Remaja puteri Tabel 1. Gambaran Distribusi Karakteristik
juga ada yang memerlukan obat untuk Demografi Remaja Putri SMP Darul
Hijrah Putri Martapura (n=80)
menghilangkan nyeri yang dirasakannya Karakteristik
dan terdapat beberapa remaja yang F %
Responden
pernah masuk ke poliklinik di Darul Umur
Hijrah Puteri akibat nyeri menstruasi <13 tahun 17 21,3
yang dialaminya. 13-14 tahun 58 72,5
>14 tahun 5 6,3
Data dari Poliklinik SMP Darul
Total 80 100
Hijrah Puteri Martapura dari Juli hingga Kelas
November 2017 menunjukkan bahwa VII 34 42,5
sebanyak 19 remaja puteri yang VIII 46 57,5
mengunjungi poliklinik dengan keluhan Total 80 100
dismenore yang dialaminya. Penanganan
yang diberikan untuk mengatasi Berdasarkan hasil penelitian pada
dismenore tersebut adalah pemberian tabel 1 tentang karakteristik responden di
kompres hangat serta pemberian obat SMP Darul Hijrah Putri Martapura yaitu
pereda nyeri seperti papeverin atau asam sebagian besar responden berumur 13
mefenamat. sampai 14 tahun berjumlah 58 responden
(72,5%). Sebagian besar responden
METODE PENELITIAN merupakan siswi kelas VIII yaitu 46
responden (57,5%).
Penelitian ini menggunakan
penelitian deskriptif korelasional dengan Tingkat Stres Akademik pada Remaja
pendekatan cross-sectional. Populasi Putri
dalam penelitian ini adalah seluruh
remaja putri kelas VII dan VIII yang Berdasarkan hasil penelitian pada
telah menstruasi di SMP Darul Hijrah tabel 2 sebagian besar remaja putri di
Putri Martapura yaitu sebanyak 457 SMP Darul Hijrah Putri Martapura
siswi. Penelitian dilakukan pada tanggal mengalami stres akademik dengan
16-18 April 2018. Sampel penelitian tingkat sedang sebesar 56 responden
diambil dengan teknik stratified random (70%) dan tidak ada responden yang
sampling sebanyak 80 remaja putri di mengalami stres akademik dengan
SMP Darul Hijrah Putri Martapura. tingkat ringan. Hal ini dapat disebabkan
Instrumen penelitian yang digunakan karena penelitian dilakukan seminggu
dalam penelitian ini adalah kuesioner sebelum dilakukannya ujian semester.
Educational Stres Akademiks Scale for Adanya ujian ini berpotensi untuk
Adolescent (ESSA) dan kuesioner menimbulkan stres pada remaja yang
kejadian dismenore primer. Penelitian ini disebabkan oleh adanya tuntutan dari
telah mendapat keterangan Kelayakan lingkungan yang harus dihadapi (9).
Etik (Ethical Clearance) No.627/KEPK- Selain itu, menghadapi ujian adalah salah
FK UNLAM/EC/IV/2018. satu aspek dari sumber stres bagi siswa
(10).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 2. Gambaran Tingkat Stres Akademik
pada Remaja Putri di SMP Darul
Karakteristik Responden Hijrah Putri Martapura (n=80)
Kategori Tingkat Stres
F %
Akademik
Sedang 56 70

125
Nerspedia, Oktober 2018; 1(2): 123-129

Berat 24 30 Khawatir
4,00 1,065 1 5 80%
Total 80 100 tentang nilai
Harapan diri
3,58 1,114 1 5 71,6%
Berdasarkan hasil penelitian pada sendiri
Kesedihan 3,04 1,060 1 5 60,8%
tabel 3, komponen kuesioner ESSA yaitu
khawatir tentang nilai merupakan
komponen dengan nilai rata-rata tertinggi
Kejadian Dismneore Primer pada
yaitu 4,00 (80%). Hal tersebut karena
Remaja Putri
sebagian besar remaja putri di SMP Darul
Hijrah Putri Martapura khawatir Berdasarkan hasil penelitian pada
mengecewakan orangtua ataupun guru tabel 4 sebagian besar remaja putri di
terhadap nilai yang didapat. Hal ini sesuai SMP Darul Hijrah Putri Martapura
dari penelitian Santoso (2014) mengalami dismenore primer sebanyak
menjelaskan bahwa ujian adalah sistem 55 responden (68,8%). Penelitian oleh
penilaian yang dianggap menjadi salah Sapkota dkk (2013) menyatakan bahwa
satu beban bagi siswa karena siswa dismenore merupakan hal yang paling
merasa khawatir jika tidak dapat lulus sering dialami oleh seorang perempuan
dalam ujian atau mendapatkan nilai yang pada saat menstruasi. Hal ini didukung
buruk. oleh Juyal dkk (2014) yang menyatakan
Selain itu sebagian remaja putri bahwa masalah reproduksi yang terjadi
juga mengkhawatirkan nilai yang akan pada remaja perempuan sebagian besar
didapat yang nantinya akan berpengaruh adalah dismenore.
kepada masa depan bahkan menentukan
seluruh hidupnya. Hal ini sesuai dari
Tabel 4. Gambaran Kejadian Dismenore Primer
penelitian Basri (2012) yang menyatakan pada Remaja Putri di SMP Darul
bahwa nilai akademik merupakan tolak Hijrah Putri Martapura (n=80)
ukur kesuksesan seseorang. Selain itu, Kejadian Dismenore
F %
teori dari Sardiman (2002) Primer
mengemukakan bahwa prestasi dalam Mengalami 55 68,8
Dismenore Primer
belajar dinilai dari nilai-nilai akademik Tidak Mengalami
yang diperoleh melalui usaha seperti 25 31,3
Dismenore primer
penyelesaian tugas-tugas, mengikuti Total 80 100
tuntutan lainnya dalam institusi
pendidikan dan mengikuti pembelajaran Berdasarkan penelitian ini
dengan baik. Adanya beban tersebut didapatkan bahwa sebagian besar remaja
mampu mengembangkan mekanisme putri merasakan nyeri perut dibagian
pertahanan terhadap stressor yang akan bawah pada saat menstruasi sebanyak 64
memicu terjadinya stres yang berasal dari responden. Sesuai teori Anwar (2011)
kehidupan akademik (14). menyatakan bahwa dismenore yang
terjadi pada perempuan biasanya disertai
Tabel 3. Gambaran Komponen Tingkat Stres rasa kram dan terpusat di perut bagian
Akademik pada Remaja Putri di SMP
Darul Hijrah Putri Martapura (n=80)
bawah. Hal ini didukung oleh penelitian
Komponen Mean/ Larasati (2016) menyebutkan bahwa
Tingkat Stres Mean SD Min Max Maks x dismenore primer terjadi karena adanya
Akademik 100% peningkatan prostaglandin yang
Tekanan mengakibatkan hipertonus dan
2,87 1,118 1 5 57,4 %
belajar
vasokontriksi pada meiometrium
Beban kerja
dalam belajar
3,41 0,947 1 5 68,2% sehingga akan terjadi iskemia dan nyeri

126
Nerspedia, Oktober 2018; 1(2): 123-129

perut bagian bawah. Adanya kontraksi terdapat hubungan antara stres dengan
yang kuat dan lama pada dinding rahim kejadian dismenore. Akan tetapi, terdapat
serta hormone prostaglandin yang tinggi hubungan antara menarche pada usia
dan terjadinya pelebaran dinding rahim awal, lama menstruasi dan status gizi
mengakibatkan nyeri pada saat dengan kejadian dismenore.
menstruasi. Hasil penelitian ini juga
Sebanyak 65 responden juga menyatakan bahwa terdapat responden
menyatakan bahwa nyeri yang dirasakan yang mengalami stres akademik akan
muncul sebelum atauu bersamaan dengan tetapi tidak mengalami dismenore. Hal
menstruasi. Hal ini sesuai dengan teori tersebut dapat disebabkan karena
Lowdermilk (2013) yang menyatakan terjadinya dismenore bukan hanya
bahwa dismenore adalah nyeri yang disebabkan oleh stres akan tetapi karena
terjadi sebelum atau bersamaan dengan ketidakseimbangan hormonal dalam
menstruasi dan merupakan hal yang tubuh yang meningkat seperti estrogen,
paling sering terjadi pada perempuan. progesterone dan prostaglandin (20).
Selain itu, sebagian remaja putri juga
Hubungan antara Tingkat Stres telah mengetahui cara menangani
Akademik dengan Kejadian terjadinya dismenore seperti
Dismenore Primer pada Remaja Putri menggunakan obat untuk mengurangi
rasa nyeri yang dapat diminta ke bagain
Tabel 5. Analisis Hubungan Tingkat Stres poliklinik Darul Hijrah Putri Martapura
Akademik dengan Kejadian sehingga saat remaja putri mengalami
Dismenore Primer pada Remaja Putri stres, tidak akan berpengaruh terhadap
di SMP Darul Hijrah Putri Martapura gangguan menstruasi khususnya
(n=80)
Kejadian Dismenore
dismenore.
Primer pada Sesuai penelitian ini dapat
Tingkat diasumsikan bahwa ada faktor lain yang
Remaja Putri
Stres Total
Akadem Mengala
Tidak memengaruhi seseorang mengalami
Mengala dismenore, salah satunya adalah usia
ik mi
mi
responden. Usia responden pada
F % F % F %
Sedang 39 48,8 17 21,3 56 70 penelitian ini merupakan termasuk usia
Berat 16 20,0 8 10,0 24 30,0 remaja awal yaitu 13-14 tahun yang
Total 55 68,8 25 31,3 80 100 banyak mengalami menstruasi. Hal ini
P-values 1,000 sejalan dengan penelitian Kazama dkk
(2015) yang menyebutkan bahwa tahap
Berdasarkan hasil penelitian pada remaja awal banyak yang mengalami
tabel 5 terlihat bahwa nilai p-value dismenore khususnya dismenore sedang
(1,000) > 0,05 maka keputusan dan berat. Hal ini pun didukung oleh
statistiknya yaitu Ho diterima, artinya Gagua dkk (2012) yang menyatakan
tidak ada hubungan antara tingkat stres bahwa perempuan yang berusia muda
akademik dengan kejadian dismenore sering mengalami dismenore dan jumlah
primer pada remaja putri di SMP Darul tertinggi perempuan mengalami
Hijrah Putri Martapura. Hal ini sesuai dismenore pada usia 14 tahun.
oleh penelitian Ismail dkk (2015) yang
menyatakan bahwa tidak ada hubungan PENUTUP
yang signifikan antara tingkat stres
akademik dengan kejadian dismenore Kesimpulan pada penelitian ini
primer. Didukung penelitian Nurwana didapatkan bahwa responden terbanyak
dkk (2017) yang menyatakan bahwa tidak

127
Nerspedia, Oktober 2018; 1(2): 123-129

pada usia 13-14 tahun dan pada kelas Konsep, Proses dan Praktik Edisi 4.
VIII. Tingkat stres akademik pada remaja Jakarta: EGC; 2005.
putri di SMP Darul Hijrah Putri 7. Sun, J., Dunne, M. P., Hou, X.-y.,
Martapura memiliki tingkat stres dengan & Xu, A.-q. Educational Stress
tingkat sedang dan sebagian besar remaja Scale for Adolescents:
putri di SMP Darul Hijrah Putri Development, Validity, and
Martapura mengalami dismenore. Hasil Reliability with Chinese Students.
dari statistic didapatkan bahwa p-value Journal of Psychoeducational
1,000>0,05 yang berarti tidak terdapat Assessment 2011; 29(6): 534-546.
hubungan antara tingkat stres akademik 8. Behaghel, L., Chaisemartin, C. D.,
dengan kejadian dismenore primer pada & Gurgand, M. Ready for
remaja putri di SMP Darul Hijrah Putri Boarding? The Effects of a
Martapura. Boarding School for Disadvantaged
Bagi SMP Darul Hijrah Putri Students. American Economic
Martapura, disarankan untuk memberikan Journal: Applied Economics 2017;
pengetahuan mengenai cara menangani 9(1): 140-164.
kejadian dismenore seperti berolahraga, 9. Thoomaszen, F. W., & Murtini.
melakukan teknik relaksasi, melakukan Manajemen stres untuk
kompres hangat maupun melakukan menurunkan kecemasan
aktivitas untuk membantu mengurangi menghadapi ujian nasional siswa
stres yang dialami seperti meditasi atau sekolah menengah pertama.
pijat sehingga mengurangi kejadian HUMANITAS 2012; 11(2): 79-92.
dismenore yang lebih berat. 10. Desmita. Perkembangan peserta
didik. Bandung: PT Remaja
KEPUSTAKAAN Rosdakarya; 2009.
11. Santoso, S. E. Analysis of students'
1. Kusmiran, E. Kesehatan
readiness in facing national
Reproduksi Remaja dan Wanita.
examination 2014 after additional
Jakarta: Salemba Medika; 2012.
learning given at SMAN
2. Lowdermilk, D. L., Perry, S. E., &
Darussholah Singojuruh
Cashion, K. Buku Keperawatan
Banyuwangi. Saintifika 2014;
Maternitas Edisi 8. Jakarta:
16(1):1-9.
Salemba Medika; 2013.
12. Basri, A. S. Prestasi Akademik
3. Berkley KJ. Primary
Mahasiswa Ditinjau dari
Dysmenorrhea: an Urgent Mandate.
Kemampuan Literasi media. Jurnal
International Association for the
Dakwah 2012; XIII(1).
Study of Pain 2013; 21(3):1-8.
13. Sardiman, A. Interaksi dan
4. Larasati, T., & Alatas, F.
Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:
Dismenore primer dan Faktor
Raja Grafindo Persada; 2002.
Risiko Dismenore Primer pada
14. Suwartika, I., Nurdin, A., &
Remaja.Journal of Majority 2016;
Ruhmadi, E. Analisis Faktor yang
5(3).
berhubungan dengan Tingkat Stres
5. Janiwarty, B., & Pieter, H. Z.
Akademik Mahasiswa reguler
Pendidikan Psikologi untuk Bidan:
Program Studi D III Keperawatan
Suatu Teori dan Terapannya Edisi
Cirebon Poltekkes Kemenkes
1. Yogyakarta: Rapha; 2013.
Tasikmalaya. Jurnal Keperawatan
6. Potter, A. P., & Perry, A. G. Buku
Soedirman (The Soedirman Journal
Ajar Fundamental Keperawatan:
of Nursing) 2014; 9(3).

128
Nerspedia, Oktober 2018; 1(2): 123-129

15. Sapkota, D., Sharma, D., Turkish-German Gynecological


Budhathoki, S., Khanal, V., & Education and Research
Pokharel, H. Knowledge and Foundation 2012;13:162-8.
practices regarding menstruation
among school going adolescents of
rural Nepal. Journal of Kathmandu
Medical Collage 2013; 2(5).
16. Juyal, R., Kandpal, S., & Semwal,
J. Menstrual hygiene and
reproductive morbidity in
adolescent girls in Dehradun, India,
Bangladesh. Journal of Medical
Science 2014; 13(02).
17. Anwar, M, Baziad, A, Prabowo,
RP. Ilmu kandungan. Jakarta: Pt
Pustaka Sarwono Prawirohardjo;
2011.
18. Ismail, I. F., Kundre, R., & Lolong,
J. Hubungan Tingkat Stres dengan
Kejadian Dismenore pada
Mahasiswi Semester VIII Program
Studi Ilmu Keperawatan Fakultas
Kedokteran Universitas Sam
Ratulangi Manado. ejournal
Keperawatan 2015; 3(2).
19. Nurwana, Sabilu, Y., & Fachlevy,
A. F. Faktor yang berhubungan
dengan kejadian dismenorea pada
remaja putri di SMA Negeri 8
Kendari tahun 2016, Jurnal ilmiah
mahasiswa kesehatan masyarakat
(JIMKESMAS) 2017; ISSN 250-
731X, 2(6).
20. Sari, A. D. Hubungan antara Stes
dengan Kejadian Dismenore pada
remaja putri usia 13-14 tahun di
SMP Negeri 4 Ungaran; 2017.
21. Kazama, M., Maruyama, K., &
Nakamura, K. Prevalence of
Dysmenorrhea and Its Correlating
Lifestyle Factors in Japanese
Female Junior High School
Students. Tohoku J.Exp.Med 2015;
236:107-113.
22. Gagua, T., Tkeshelashvili, B., &
Gagua, D. Primary dysmenorrhea:
prevalence in adolescent population
of Tbilisi, Georgia and risk factors,

129

Anda mungkin juga menyukai