Anda di halaman 1dari 46

MANAJEMEN FASILITAS FISIK,

SARANA DAPUR DAN DESAIN


LAYOUT DAPUR
Luthfiana N.N., M.Gizi
FUNGSI DAN TIPE DAPUR
PENYELENGGARAAN MAKANAN

Pusat/jantung dari
penyelenggaraan
DAPUR makanan institusi &
merupakan sarana
untuk sub sistem
produksi
DAPUR

tempat untuk memproduksi/mengolah makanan & minuman yg


berkualitas dari bahan yg belum jadi, dipersiapkan sesuai dengan
metode yg ditetapkan untuk dapat disajikan, dimana dapur dilengkapi
dengan peralatan yg mendukung proses pengolahan makanan &
minuman.
FUNGSI DAPUR
Tempat mengolah BM (mentah/segar) mulai dari dipersiapkan
dihidangkan.

Tempat menyiapkan bahan setengah jadi (frozen/precooked),


ditata & dihidangkan.

Tempat menyimpan makanan sesuai jumlah porsi & sesuai jam


makan.

Memenuhi sistem untuk pelayanan makanan panas/dingin,


dimana sub-sub sistemnya adalah produksi, distribusi dan
logistik.
Combined Separated
Preparation and Preparation and
Finishing Finishing
Kitchen Kitchen

Conventional Convenience
Kitchen Food Kitchen

TIPE DAPUR
Conventional Kitchen serta semua
makanan panas
Seluruh bagian dilayani dalam
dapur dapat satu outlet
digunakan pada ditempatkan kitchen.
perusahaan menjadi satu
bahan yg kecil yg ruang, dimana
dimasak menawarkan bagian
seluruhnya menu tidak preparation &
terdiri dari terlalu luas & bagian finishing
bahan mentah banquet yg ditempatkan
terlihat dari tidak terlalu pada area yg
area/ruang pada besar. sama
dapur yang
lengkap.
Combined Preparation and Finishing Kitchen

Biasanya digunakan pada perusahaan ukuran menengah yg memungkinkan


untuk mempersiapkan sejumlah standar menu & porsi tertentu.
• terdapat pemisahan antara bagian yg mempersiapkan dengan bagian yg
mengolah makanan.

dalam proses produksi mengkombinasikan bahan mentah & makanan yg telah


matang.
• sejumlah menu sudah terstandarisasi,

preparation dan finishing dipisahkan dalam dua blok.


Separated Preparation and Finishing Kitchen
■ Tipe dapur dimana proses produksi & finishing tidak pada satu gedung.
■ Ruang finishing  ruang distribusi dimana berada di beberapa tempat
(dapur kecil).
■ Biasanya digunakan pada perusahaan ukuran besar, terdapat dapur kecil,
ruang yg dilengkapi dengan pembagian kerja & kitchen equipment.
■ Sistem ini sesuai untuk diterapkan dalam jasa pelayanan skala besar.
■ Dapur ini terbagi menjadi beberapa bagian, seperti bagian persiapan, bagian
pengolahan, bagian pemorsian & bagian penyelesaian.
■ Menu yg disajikan beragam & jenis makanan yg dapat disajikan dalam
jumlah besar dengan waktu yg relatif lebih cepat
Bagian Pengolahan pada Tipe Dapur Separated
Preparation and Finishing Kitchen
• bagian yg mengolah makanan dingin, baik makanan pembuka maupun
Bagian Leader makanan pokok, saus dingin seperti mayonaise. Makanan dingin yg
dipersiapkan seperti salad.
• memiliki fungsi menyiapkan & membuat berbagai makanan panas seperti
membuat kaldu dasar putih.
Bagian • membuat bermacam-macam sup encer, sup kental,
Vegetable
• membuat berbagai makanan seperti makanan dari sayuran, kentang, nasi, pasta
dan makanan dari bahan telur.
• bagian pengolahan saus yg memiliki fungsi & ruang lingkup pekerjaan
Saucer menyiapkan & membuat berbagai macam saus serta makanan panas yg pada
dasarnya merupakan makanan pokok.

• Merupakan bagian yg memiliki fungsi dan ruang lingkup pekerjaan


Pattiserie mempersiapkan serta membuat macam2 cake, bread, manisan, ice cream dan
makanan penutup (dessert) lainya.
Convenience Food Kitchen
Tipe dapur dimana bahan yang digunakan adalah bahan siap
pakai (convenience).

Pada dapur tidak terdapat ruang pemasakan, perusahaan


tidak melakukan kegiatan persiapan,

memerlukan cold/dry storage,

bagian persiapan hanya memerlukan peralatan seperti: microwave,


convenience oven, kecuali makanan yg harus dibuat sendiri seperti
fresh salad.
TATA LETAK (LAY OUT) PADA
AREA PEMASAKAN (COOKING
AREA)
TEMPAT MEMASAK

Prinsip Dasar Yang


Harus Dipenuhi Dalam
Mendesain Dapur

TEMPAT MENYIMPAN TEMPAT MENCUCI


Tata Letak (Lay Out) Pada Area
Pemasakan/Cooking Area

Tipe Garis Lurus


Tipe Parallel back
(Line Shape) atau Tipe G
to back
Single line

Tipe Koridor Tipe Parallel Face


Tipe Pulau (Island)
(Double Line) to face

Tipe L (L Shape) Tipe U (U shape)


Tipe Garis Lurus (Line Shape)/ Single line
■ bentuk dapur yg paling sederhana, hanya berupa susunan kabinet memanjang yg
menampung seluruh fungsi dapur pada satu garis lurus.
■ Keuntungan
1. model ini amat menghemat tempat,
2. dapur bisa digabungkan dengan ruangan lain seperti ruang makan.
3. Jarak yg ditempuh pekerja pendek  menghemat waktu & energy  BM tidak
menunggu lama sebelum diproses.
4. Minimal membutuhkan tempat sekitar 3-4 meter panjang dinding.
■ Kerugian : hanya memuat tempat & peralatan yg terbatas  ruang gerak pekerja terbatas
& produk yang dihasilkan juga menjadi terbatas.
■ Dapur jenis ini banyak ditemui di apartemen atau rumah atau institusi yang memiliki
ruang-ruang yang memanjang dan tidak terlalu lebar. Bentuk ini kurang efektif namun
hemat tempat.
Tipe Koridor (Double Line)

 Pada tipe ini dapur diletakkan pada dua sisi dinding yang berhadapan.
 Ruangan yang tercipta di antara dua sisi yang berhadapan ini, difungsikan
sebagai ruang sirkulasi dari keduanya.
 zona masak dan air bersih pada satu sisi, sementara sisi lainnya dapat di
gunakan untuk area penyimpanan. Atau zona memasak pada satu sisi,
sedangkan sisi yang lainnya dapat digunakan untuk area air bersih dan
penyimpanan.
 Model ini dibuat untuk memudahkan pemisahan antara dapur bersih dan dapur
kotor.
Tipe L (L Shape)
■ Model ini bisa diterapkan pada ruang yang terbatas.
■ Jalur sirkulasi pada dapur L relatif lebih nyaman.
■ Bentuknya yang siku memungkinkan pengelompokan antara dapur bersih dan
kotor ditempatkan pada 2 dinding yang berpotongan (di sudut).
■ Keuntungan :
1. tempat dan peralatan yang lebih banyak,
2. cocok untuk ruangan dapur yang mempunyai panjang ruangan terbatas,
3. cocok untuk memisahkan dua kelompok peralatan
4. pembagian kerja dapat lebih merata.
■ Kerugiannya memerlukan waktu dan energi yang lebih banyak.
Tipe U (U shape)
biasanya menempati tiga dinding dan dapat digabungkan dengan
bar. Dapur U bisa dimanfaatkan untuk penyimpanan yang cukup
luas.

Salah satu tipe dapur yang dapat menciptakan tempat


penyimpanan peralatan yang cukup banyak dan efektif.

Penataan zonanya lebih fleksibel, tergantung kebutuhan


penggunanya.

Cocok untuk ruangan dapur kecil dengan sedikit pekerja.

Kerugiannya ruang gerak pekerja terbatas dan bila peralatan


terlalu banyak terkesan tidak rapi.
Tipe Pulau (Island)

Model dapur “island”


Pada model ini kompor atau
membawa kesan ekslusif tipe island ini juga
oven berikut cooker hood
dan dapat diterapkan berfungsi sebagai tempat
terpisah dari perangkat
apabila ruangan yang makan dan meja saji juga.
dapur lainnya.
tersedia cukup luas.

Meja yang berada di tengah


Biasanya, lay out dapur ini
tersebut, dapat berupa meja
berbentuk tipe single line
yang permanen maupun
atau tipe L dengan
meja yang dapat dipindah-
tambahan sebuah meja di
pindahkan sesuai dengan
tengahnya (island).
kebutuhan.
Tipe G
■ Dapur tipe ini sama dengan menutupi seluruh dinding dapur
dengan kabinet.
■ Apabila ruang dapur cukup besar dan membutuhkan banyak
tempat penyimpanan alat-alat makan yang jarang dipakai, tipe ini
bisa digunakan.
■ Namun banyak desainer dapur modern saat ini tidak akan
menyarankan menggunakan desain model ini  banyak terjadi
ruang mati pada kabinet-kabinet sudut, juga dapur akan terlihat
penuh dan kurang memberi kenyamanan secara psikologis.
Tipe Parallel back to back

Dapur dengan tipe parallel back to back antar pekerja


melakukan kegiatan dengan posisi saling
membelakangi, bekerja tanpa harus bertabrakan,
cocok untuk ruang dapur yang luas
memuat tempat dan peralatan yang lebih banyak
pembagian kerja dapat lebih merata serta hasil
produksi dapat lebih banyak,
sering digunakan untuk penyelenggaraan makanan
komersial
Tipe Parallel Face to face
 biasa digunakan pada institusi
besar seperti Rumah Sakit,
 memungkinkan antar pekerja
melakukan kegiatan dengan
posisi saling berhadapan
Rekomendasi Rekomendasi Tipe Dapur berdasar Ukuran Ruang
Syarat alur kerja yang baik
1. Pekerja sedapat mungkin dilakukan menurut salah satu
arah/continous (hindari arus bolak balik atau simpang
siur) menggunakan sedikit waktu dan energi.

2. Bahan makanan tidak terlalu lama menunggu sebelum


proses.

3. Penggunaan ruangan dan alat semaksimal mungkin.


Aspek-aspek yang harus dipertimbangkan dalam
perencanaan desain dan lay out dapur

1. Lay out, desain dan fasilitas harus berdasarkan menu/pola menu


2. Desain harus mempertimbangkan perubahan terhadap masa mendatang
(fasilitas baru, item menu baru, perkembangan alat-alat dan mesin).
3. Perencanaan juga harus mempertimbangkan berbagai bentuk energi yang
akan digunakan karena akan menyangkut biaya/cost.
4. Desain dan fasilitas yang dihasilkan harus dapat mengantisipasi
lingkungan seefisien mungkin karena hal ini menyangkut produktifitas
kerja dan kenyamanan konsumen.
Aspek-aspek yang harus dipertimbangkan dalam
perencanaan desain dan lay out dapur

5. Menetapkan alur kerja rutin dan lancar.


6. Sedapat mungkin semua kegiatan dilakukan pada lantai yang sama.
7. Membuat jarak seminimal mungkin antara area produksi dengan pusat penyajian.
8. Mengatur pusat kerja di dapur secara rapi.
9. Merancang kondisi tempat kerja agar lebih produktif.
10. Merancang dalam segi sanitasi dan keselamatan kerja.
11. Perencanaan desain dan lay out dapur memerlukan tim perencana yang akan bekerja
sehingga bisa memenuhi apa yang diharapkan.
Tim perencana
• harus memberikan secara konkrit tentang tujuan perencanaan
Pemilik • menentukan kebutuhan,
Penyelenggaraan
• menetapkan kebijakan yang harus diikuti, prosedur kerja yg ditetapkan,
Makanan Institusi
biaya yg harus dikeluarkan & jadwal waktu penyelesaian pembangunan.
• Ahli Gizi/direktur pelayanan makanan
• memberikan data semua proses/kegiatan pelayanan makanan, sumberdaya
Manager Sistem yg dipakai
Penyelenggaraan • menganalisa menu, menjelaskan hubungan alat & menu, jumlah produksi
Makanan Institusi makanan, standar porsi & resep,
• menginformasikan jumlah unit kerja yg diinginkan, tata alur kerja &
perlatan yg ditetapkan, desain & konstruksi yg dikehendaki.

• Arsitek
Perancang dan • Insinyur sipil
Pengembang
• Insinyur desain interior
Langkah-langkah Perencanaan Sarana Fisik Dan
Peralatan Pada Penyelenggaraan Makanan Institusi

1. Menentukan jenis institusi dan tujuan perencanaan sarana fisik.


2. Menentukan apakah tipe proyek baru atau renovasi/pengembangan.
3. Menentukan lokasi apakah didaerah atau kota, berbukit aau tidak.
4. Menetapkan macam dan jumlah klien.
5. Menentukan kegiatan-kegiatan di dapur.
6. Menu yang ditawarkan/disajikan dan alat yang dibutuhkan
7. Menetukan macam ruangan yang diperlukan
8. Menentukan luas ruangan/dapur.
Perencanaan dan Pemilihan
Alat
■ Peralatan  segala keperluan untuk mendukung berjalannya sebuah pekerjaan,
dalam industri pelayanan makanan.
■ Peralatan dalam kebutuhan jasa pelayanan makanan menjadi hal yang sangat
penting karena merupakan aset tetap dalam penyelenggaraan makanan.
■ Jenis peralatan yang dipilih tergantung pada tempat dimana barang tersebut
akan digunakan.
■ Diagram alir jasa makanan membantu dalam memilih peralatan untuk unit
yang berbeda dalam penyelenggaraan makanan
■ Pemilihan peralatan membutuhkan perencanaan yang matang dan pengambilan
keputusan
■ seluruh operasi dari sistem jasa makanan didasarkan pada ketersediaan
peralatan yang sesuai.
Peralatan Harus Dinilai Dari Sudut
Pandang
Apakah peralatan tersebut akan digunakan untuk jangka waktu yang
lama?

Apakah memiliki potensi untuk memenuhi kebutuhan masa depan dari


penyelenggaraan makanan, apakah peralatan tersebut memerlukan
pemeliharaan?

Apakah ada alternatif, versi lebih murah dari peralatan serupa yang
memadai yang dapat memenuhi permintaan penyelenggaraan makanan?
• mengadakan studi kasus terlebih dahulu tentang peralatan
yang akan digunakan
Studi Kasus • Co : bagaimana kegunaan alat, bagaimana keamanan dari
peralatan yang akan digunakan dan lain sebagainya.

Analisa • Co : dari segi biaya, kualitas, dan kuantitas bahan.


perencanaan

Perencanaan • misalnya berapa banyak peralatan yang akan dibeli

• sebelum pembelian, lakukanlah evaluasi dari


Evaluasi
perencanaan tersebut agar lebih matang perencanaan
perencanaan
tersebut.
• Ada beberapa biaya yang dikeluarkan dalam pembelian dan pemeliharaan peralatan
apa pun dalam setiap jenis jasa penyelenggaraan makanan.
• Biaya utama yang dikeluarkan dalam pembelian peralatan adalah.
• a. pembelian atau biaya awal
• b. biaya pemasangan
Pembelian • c. biaya asuransi
• d. biaya pemeliharaan
• e. biaya penyusutan
• f. biaya operasional
• g. biaya manfaat dan kerugian yang diperoleh dengan penambahan peralatan .

• Dasar pertimbangan pemilihan peralatan ditentukan berdasarkan :


• Kebutuhan  Pengadaan terhadap peralatan dapur sebaiknya memperhatikan
pada kebutuhan sesuai dengan menu yang direncanakan.
• Biaya Pengadaan peralatan dapur juga harus memperhatikan dana atau
anggaran yang ada.
• Penampilan peralatan juga diperlukan untuk menarik
Pengujian atau konsumen/meningkatkan performa institusi.
percobaan alat • Investasi Peralatan yang dibeli juga dapat digunakan sebagai investasi.
• Keamanan Peralatan di dapur sering berhubungan dengan panas, tekanan,
ketajaman, dan lain-lain..
• Energi yg digunakan  Energi yg umum digunakan dalam penyelenggaraan
makanan adalah listrik.
• Sanitasi
• Ukuran peralatan
Jumlah & tipe
konsumen

Jenis & lama Jenis


pelayanan makanan

Pemilihan dan penentuan


peralatan juga dipengaruhi

Ruang/ Jumlah &


tempat kemampuan
tersedia pekerja
Jenis bahan peralatan
• Nikel  untuk alat potong seperti pisau.
• Aluminiu  untuk interior dan exterior peralatan, steam-jacketed kettles.
• Besi  sebagai bahan dasar teko, panci, wajan, gas burner, dan lainnya
• Kuningan  untuk keran dan penutup katup.
Bahan Logam • Baja  sebagai oven, rak, frame, dan lain-lain.
• Galvanis merupakan besi dan baja yang diberi perlakuan asam dan dilapisi oleh
seng, yang berfungsi sebagai alat cuci piring, bak cuci piring, meja, juga kaki-
kaki alat makanan. Logam tahan karat berasal dari paduan besi, nikel, dan
chrom, juga berfungsi sebagai konstruksi peralatan makanan.

• dapat dibersihkan dengan mudah, tahan asam, tidak berkarat, sangat cerah dan menarik,
mudah dibersihkan, tidak mempengaruhi rasa atau warna masakan
Stainless steel • Namun, perlu diperhatikan dalam pembersihannya untuk menggunakan pembersih yang
lembut guna menghindari lepasnya kromium dan nikel pada stainless steel.
• plastik tersedia dalam berbagai bentuk dan dapat dicetak menjadi kombinasi
yang berbeda.
plastik
• Pilih peralatan dapur yang berbahan plastik berkualitas yang sudah teruji dan
mencantumkan label aman untuk kesehatan.

• ringan dan mudah dibersihkan.


• bahan ini tetap dapat menimbulkan gangguan pada kesehatan, karena mudah
kayu
terkena jamur dan menyerap bau.
• Untuk itu, pastikan peralatan tidak ditempatkan pada tempat yang lembab.

• Peralatan teflon merupakan alat masak yang lapisannya mudah terlepas dan
dapat masuk ke makanan saat dimasak.
• Kandungan teflon ternyata juga mengeluarkan enam gas beracun, termasuk
Teflon karsinogen (zat penyebab kanker).
• Hindari penggunaan teflon dengan panas berlebihan atau pembersihan
dengan bahan yang lembut dapat digunakan untuk meminimalisir
terkelupasnya bagian teflon.
Pada prinsipnya dalam perencanaan dan pemilihan
peralatan harus memperhatikan

1. Peralatan harus efisienberkualitas tinggi dan sesuai kelayakan (sesuai kegunaan,


kebutuhan dan kemampuan).
2. Peralatan yang dibeli harus mempermudah pekerjaan.
3. Peralatan yang dibeli harus mengurangi biaya tenaga.
4. Peralatan yang dibeli harus dapat memperbaiki sanitasi.
5. Peralatan yang dibeli dapat mempertahankan kandungan zat gizi makanan pada saat
penyajian.
6. Peralatan yang dibeli harus meminimalkan harga makanan.
7. Peralatan yang dibeli berguna untuk menambah penampilan dan variasi menu

Anda mungkin juga menyukai