Anda di halaman 1dari 27

GIZI DAN GENDER

Andra Vidyarini, S.Gz, M.Si


Tim Pengajar MK Gender dan Kesehatan
Prodi Ilmu Gizi FIKES
Universitas Muhammadiyah Prof.DR.Hamka
Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonannya (dengan
berfirman): "Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-
orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki atau perempuan,
(karena) sebagian kamu adalah turunan dari sebagian yang lain.
Maka orang-orang yang berhijrah, yang diusir dari kampung
halamannya, yang disakiti pada jalan-Ku, yang berperang dan
yang dibunuh, pastilah akan Ku-hapuskan kesalahan-kesalahan
mereka dan pastilah Aku masukkan mereka ke dalam surga yang
mengalir sungai-sungai di bawahnya, sebagai pahala di sisi Allah.
Dan Allah pada sisiNya pahala yang baik.

QS Ali Imran : 195


GIZI DAN GENDER
● Masalah gizi merupakan salah satu masalah terbesar di dunia dan wanita memiliki
peranan yang unik di dalamnya
● Gizi memengaruhi berbagai masalah kesehatan dan sosial → kehamilan, ketahanan
pangan rumah tangga, dan pembangunan ekonom baik domestic maupun nasional
hingga perekonomian dunia
● Gizi yang tidak memadai untuk wanita dan anak-anak mereka adalah penyebab utama
3,5 juta kematian di seluruh dunia setiap tahun (30% dari kematian anak secara
keseluruhan)
● Pada rumah tangga di negara berkembang, perempuan tidak memiliki kekuatan untuk
memutuskan bagaimana makanan dan sumber daya lainnya harus didistribusikan di
antara anggota rumah tangga, termasuk anak-anak mereka dan diri mereka sendiri.
Gizi dan Gender (cont)
● Gender penting karena inisiatif untuk meningkatkan gizi tidak dapat diwujudkan tanpa
mempertimbangkan perbedaan sosial, ekonomi dan biologis antara pria dan wanita
dan, khususnya, ketidaksetaraan gender yang menghalangi asupan gizi yang baik.
● Ketidaksetaraan gender juga berkontribusi terhadap gizi yang tidak memadai dan
kerawanan pangan di antara perempuan dan anak-anak
● Mengatasi permasalahan gender dalam masalah gizi sangat penting
● mengatasi ketidaksetaraan gender dapat mengurangi angka kejadian malnutrition
● Pemasalahan inti gender (mis. Pengambilan keputusan, akses ke sumber daya,
kekuasaan) yang tidak ditangani → tidak mungkin terjadi kemajuan yang diperlukan
untuk meningkatkan gizi
● Mengatasi permasalahan gender dapat membantu dan mengakhiri kekurangan gizi
antargenerasi
KEY FACT GIZI DAN GENDER

● Malnutrition adalah penyumbang terbesar penyakit di dunia.


● Perempuan rentan berada pada risiko malnutrition yang
lebih besar daripada laki-laki dan lebih banyak anak
perempuan yang meninggal karena kekurangan gizi
daripada laki-laki.
● Hampir lima juta anak di bawah usia lima tahun meninggal
dikarenakan gizi buruk setiap tahun di negara berkembang.
● Ketergantungan pada makanan pokok dan kurangnya
keanekaragaman pangan dan pola makan dapat
berkontribusi pada gizi kurang
KEY FACT GIZI DAN GENDER (cont)

● Ketimpangan sosial dan ekonomi antara laki-laki dan perempuan


seringkali menghalangi gizi yang baik.
● Banyak wanita di negara berkembang membudidayakan, membeli
dan menyiapkan banyak makanan yang dimakan oleh keluarga
mereka, tetapi mereka sering memiliki akses terbatas ke informasi
tentang gizi.
● Perempuan miskin, terutama yang berada di rumah tangga yang
dikepalai perempuan, cenderung untuk memiliki lebih sedikit akses
daripada laki-laki terhadap pendapatan, kredit dan layanan
keuangan lainnya dan sumber daya lain yang diperlukan untuk
meningkatkan ketahanan pangan.
KEY FACT GIZI DAN GENDER (cont)

● Wanita membutuhkan 2,5%lebih banyak zat besi daripada pria, dan


wanita membutuhkan lebih banyak protein daripada biasanya saat
hamil dan menyusui.
● Di banyak masyarakat, pria dan anak lelaki diberikan prioritas ketika
makanan tersedia. Ini dapat berkontribusi pada kurang gizi pada
wanita dan anak perempuan
PRIA, WANITA DAN GIZI
● Peran gender pria dan wanita yang dibangun secara sosial
berhubungan dengan peran biologis dan saling mempengaruhi
status gizi keluarga dan masing – masing individu
● Perempuan identik dengan kurang gizi/malnutrisi
● Pada rumah tangga yang rentan terhadap rawan pangan →
perempuan berisiko lebih besar mengalami malnutrisi dibandingkan
laki-laki.
● Gizi buruk pada ibu, terutama yang sedang hamil atau menyusui,
dapat membentuk siklus kekurangan yang meningkatkan
kemungkinan BBLR, kematian anak, penyakit serius, prestasi di
sekolah yang buruk, dan produktivitas kerja yang rendah.
PRIA, WANITA DAN GIZI
● Wanita di negara berkembang menghadapi defisiensi mikronutrien,
infeksi, korban dari pekerjaan fisik yang berat dan ancaman lain
terhadap kesejahteraan gizi mereka sepanjang hidup mereka
● Wanita dan anak perempuan lebih cenderung mengalami kekurangan
zat besi karena memiliki kebutuhan zat besi yang lebih tinggi
● prevalensi obesitas pada wanita sebesar 15% lebih tinggi
dibandingkan dengan 11% untuk pria
● Berbanding terbalik dengan peluang kejadian underweight dimana
wanita lebih tinggi dibanding pria
PERBEDAAN KEBUTUHAN GIZI PRIA DAN WANITA
● Pria membutuhkan asupan kalori lebih besar → Karena pria umumnya memiliki tubuh
secara keseluruhan lebih besar (tinggi dan berat badan) dan massa otot lebih besar dari
wanita
● Wanita membutuhkan lebih sedikit kalori daripada pria namun memiliki kebutuhan
vitamin dan mineral yang lebih tinggi → Asupan kalsium, zat besi, dan asam folat
● Baik pada pria maupun wanita, konsumsi alkohol dosis rendah dapat mengurangi risiko
serangan jantung dan stroke tertentu. Namun, konsumsi jumlah yang lebih besar →
meningkatkan risiko berbagai penyakit, termasuk penyakit hati, tekanan darah tinggi,
masalah perilaku, dan kematian dini.
Mitos dan Fakta Gizi dalam Gender
● Wanita cenderung lebih mungkin obesitas dibanding laki – laki
Kemungkinan laki – laki menderita obesitas lebih tinggi dibanding wanita. Hampir 70 persen
orang dewasa A.S. mengalami obesitas, dimana 3 dari 4 org adalah laki – laki dibandingkan
dengan wanita.
● Wanita hanya membutuhkan kalsium untuk mencegah osteoporosis.
Tubuh membutuhkan vitamin D untuk memproses dan dapat menggunakan kalsium. Jika
defisiensi vitamin D → tidak bisa mendapatkan semua manfaat dari makanan kaya kalsium
● Wanita membutuhkan kalori lebih sedikit dibanding pria
Kebutuhan kalori tubuh tidak berdasarkan gender, namun berdasarkan kebutuhan masing –
masing dimana terkadang pria lebih banyak dibandingkan wanita
Mitos dan Fakta Gizi dalam Gender
● Wanita hamil harus makan 2 kali lebih banyak dibanding normal
Saat hamil perempuan memang memerlukan asupan lebih banyak namun tidak berarti
mengkonsumsi 2 kali lebih banyak dibanding kebutuhan
● Konsumsi alcohol berbahaya bagi tubuh
konsumsi alkohol dosis rendah dapat mengurangi risiko serangan jantung dan stroke
tertentu. Namun wanita menghadapi risiko ekstra, yaitu konsumsi alkohol dalam dosis rendah
dapat meningkatkan risiko kanker payudara.
Kesenjangan Gender dan Gizi
● Wanita dan anak perempuan tidak berdaya dalam meningkatkan status gizi
● Hal ini karna norma dan adat budaya masyarakat dimana pria dan anak laki – laki
memiliki posisi lebih tinggi di banding wanita dan anak perempuan
● Perempuan memiliki siklus menstruasi dimana mengakibatkan kehilangan zat besi dan
kemampuan melahirkan anak → Hal ini menyebabkan status gizi perempuan sangat
rentan terhadap kekurangan asupan, perawatan, dan layanan kesehatan atau sanitasi.
● Status gizi bayi baru lahir dan bayi terkait erat dengan status gizi ibu sebelum, selama,
dan setelah kehamilan.
● Perempuan memiliki peranan penting dalam kegiatan pertanian pada negara dengan
ekonomi rendah
● Perempuan berkontribusi terhadap ketahanan pangan rumah tangga dan status gizi
keluarga
Kesetaraan Gender dalam Gizi
● Kesetaraan gender merupakan salah satu kunci untuk mewujudkan kesetaraan gender di
bidang gizi
● Menempatkan wanita sebagai penerima program gizi dan melakukan monitoring
selama dan setelah program → wanita memiliki kekuatan dalam menentukan kebutuhan
secara individu
● Menempatkan wanita sebagai pengambil keputusan dalam RT → dapat meningkatkan
Kesehatan dan status gizi keluarga secara keseluruhan
● Wanita memiliki peran biologis → mempengaruhi status gizi keluarga tanpa
memandang gender
Kesetaraan Gender dalam Gizi (cont)

● Peningkatkan status gizi sangat penting untuk mencapai kesetaraan gender = meningkatkan
kesetaraan gender mengarah pada peningkatan gizi
● Ketika wanita dan pria memperjuangkan hak → peningkatan kesehatan dan gizi untuk diri
sendiri dan kualitas hidup yang lebih baik untuk keluarga dan masyarakat
● perempuan dan laki-laki memiliki kebutuhan gizi yang berbeda sesuai dengan tahapan
kehidupan (bayi, anak, remaja, dewasa hingga lansia) berbeda resiko dan tantangan dalam
akses gizi
● Ketidaksetaraan gender memperburuk kerawanan pangan, kurang gizi, dan kemiskinan
● Semua kelompok gender dan usia berhak atas akses yang sama ke layanan gizi dan makanan
yang dibutuhkan untuk hidup sehat
● Partisipasi dan dukungan laki-laki dan perempuan dalam mencapai kesetaraan gender sangat
penting. Namun, mencapai kesetaraan gender tidak akan mungkin selama perempuan dan
anak perempuan di seluruh dunia mengalami masalah gizi dua kali lebih tinggi dibandingkan
laki-laki dan anak laki-laki
Program
Kesetaraan
Gender dalam
bidang Gizi
Bukti gender equality and nutrition saling berpengaruh :
● Anak perempuan dengan akses gizi yang baik kemampuan belajar meningkat → Perempuan
dengan status gizi dan akses ke pendidikan berbanding lurus dan memperoleh kehidupan
yang lebih baik
● Ketika perempuan bekerja sebagai petugas kesehatan masyarakat terlatih, sebagai ibu, dan
atau pembuat keputusan masyarakat, masyarakat dalam lingkungan mendapat manfaat →
berbagi pengetahuan, secara kolektif mendiskusikan dan mengambil tindakan terhadap
masalah gizi yang ada dan terlibat dalam agenda kegiatan kesehatan setempat
Bukti gender equality and nutrition saling berpengaruh :
● Pria memiliki banyak peran dalam masyarakat dan keluarga. Peran laki-laki yang adil
memungkinkan distribusi asupan gizi rumah tangga lebih adil, pengambilan keputusan
kesehatan, pengasuhan atau tanggung jawab terkait kesehatan sehingga meningkatkan
kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan dan gizi dalam jangka pendek dan jangka
panjang.
● Ketika program gizi melihat keseteraan gender dalam rumah tangga dan memastikan
bahwa pasangan dan semua anggota keluarga mendapat informasi dan terlibat dalam
pengambilan keputusan untuk gizi yang lebih baik, seperti mendukung praktik pemberian
ASI yang optimal atau mengonsumsi suplemen asam besi-folat harian atau mingguan untuk
pencegahan anemia kemajuan jangka panjang kesetaraan gender dalam RT
Keseteraan
Gender dalam
Intervensi Gizi
Pengentasan Masalah Gizi di Dunia berdasar Gender
● Di Afghanistan, separuh wanita usia subur menderita kekurangan zat besi dan 50% anak
balita menderita kekurangan gizi kronis. FAO melatih fasilitator local untuk mengedukasi
pada wanita mengenai topik kesehatan, sanitasi, gizi, pemanfaatan halaman dan pertanian,
pengembangan bisnis, dan menjalankan usaha skala kecil
● Di Malawi, insiden HIV dan AIDS yang tinggi mengganggu produksi dan pendapatan
makanan. Para ibu dan pengasuh dari anak-anak yang kurang gizi memperbaiki pola makan
keluarga mereka dengan membuat kebun sayur kecil di rumah. FAO memberikan benih,
peralatan, dan pelatihan langsung dalam berkebun, memproses, dan mengawetkan
makanan secara berkelanjutan untuk digunakan sepanjang tahun dan menyiapkan makanan
bergizi.
● Di Vietnam, sebuah proyek untuk memperbaiki gizi dan mengurangi kekurangan vitamin A
memberikan perhatian khusus pada ibu hamil dan ibu yang memiliki anak balita. Proyek ini
menghasilkan peningkatan pengetahuan ibu tentang nutrisi dan penggunaan sayuran yang
lebih besar dalam menyapih anak.
Peningkatan Gizi dan Gender
● Pengumpulan informasi tentang perbedaan gender dalam ketahanan pangan, produksi
dan konsumsi pangan, dan pengetahuan tentang pangan bergizi
● Penggunaan kebun sayur di rumah, sekolah dan di masyarakat untuk menyediakan
rumah tangga yang rentan dengan berbagai sumber makanan dan pelatihan gizi.
● Menunjukkan kepada perempuan dan laki-laki cara meningkatkan keragaman makanan
melalui panen pangan, penyimpanan hingga memasak.
● Meningkatkan akses perempuan ke kebun, keuangan, dan peluang pendapatan
alternative pendapatan
● Bekerja dengan pembuat kebijakan di tingkat nasional dan regional untuk memasukkan
isu gender dalam strategi program sosial dan ekonomi
Peningkatan Gizi dan Gender (cont)
Tenaga gizi dapat mengambil langkah-langkah berikut untuk memastikan setiap orang dapat
mengakses dan mendapatkan manfaat yang sama dari program gizi:
● Mengintegrasikan perspektif gender dari penilaian partisipati cepat dengan wanita, anak
perempuan, anak laki-laki dan laki-laki dari berbagai latar belakang ke dalam analisis
status gizi awal. Gunakan ini untuk mengidentifikasi kelompok yang paling berisiko gizi
buruk dan kesehatan.
● Periksa apakah kelompok berisiko (misalnya, rumah tangga yang dikepalai wanita, wanita
yang lebih tua atau pria, orang yang hidup dengan HIV / AIDS) mengakses makanan yang
memadai dan keranjang makanan memenuhi kebutuhan spesifik mereka. Ambil tindakan
untuk mengatasi hambatan setelah konsultasi.
● Gunakan informasi tentang insiden penyakit berdasarkan usia dan jenis kelamin, indikator
gizi dan kondisi kesehatan untuk menyesuaikan kegiatan.
● Tinjau efektivitas program gizi untuk wanita dan pria serta anak laki-laki dan perempuan
dalam kelompok usia yang berbeda.
TERIMA KASIH

CREDITS: This presentation template was


created by Slidesgo, including icons by
Flaticon, infographics & images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai