Yang terhormat Ibu dr. Maria Inge Jammin selaku Kepala Puskesmas Kenali Besar.
Yang terhormat Ketua RT/RW, serta tokoh agama dan Kader setempat serta para hadirin
Marilah sama-sama kita ucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat, Hidayah, dan kesehatan kepada kita sehingga kita dapat
berkumpul di ruangan yang sederhana ini, salawat dan salam tidak lupa pula kita hadiah
kan kepada nabi besar muhammad saw, dengan mengucapkan allahummasalli
‘alamuhammad waala ali syaidina muhammad.
Sebagai negara yang sedang berkembang dan sedang membangun, bangsa Indonesia
masih memiliki beberapa ketertinggalan dan kekurangan jika dibandingkan negara lain
yang sudah lebih maju khusus nya di bidang kesehatan, bangsa Indonesia masih harus
berjuang memerangi berbagai macam penyakit infeksi dan kurang gizi yang saling
berinteraksi satu sama lain, menjadikan tingkat kesehatan masyarakat Indonesia tidak
kunjung meningkat secara signifikan. Tingginya angka kesakitan dan kematian Ibu dan
Anak Balita di Indonesia sangat berkaitan dengan buruknya status gizi.
Perlu kita ketahui Kehidupan manusia dimulai sejak masa janin dalam rahim ibu. Sejak
itu, manusia kecil telah memasuki masa perjuangan hidup yang salah satunya menghadapi
kemungkinan kurangnya zat gizi yang diterima dari ibu yang mengandungnya.Jika zat
gizi yang diterima dari ibunya tidak mencukupi maka janin tersebut akan mengalami
kurang gizi dan lahir dengan berat badan rendah yang mempunyai konsekuensi kurang
menguntungkan dalam kehidupan berikutnya.
Masalah kurang gizi lain yang dihadapi anak usia balita adalah kekuranganzat gizi mikro
seperti vitainin A, zat besi, iodium dan sebagainya. Seperti telah diketahui bahwa anak-
anak yang kurang vitamin A meskipun pada derajat sedang mempunyai risiko tinggi
untuk mengalami gangguan pertumbuhan, menderita beberapa penyakit infeksi seperti
campak, dan diare dan lebih penting lagi ialah bahwa kekurangan vitainin A bertanggung-
jawab terhadap 23% kematian anak balita di seluruh dunia.Semua nutrisi penting bagi
anak dalam usia pertumbuhan.
Untuk mengatasi kasus kurang gizi memerlukan peranan dari keluarga, praktisi
kesehatan, maupun pemerintah. Pemerintah harus meningkatkan kualitas Posyandu,
jangan hanya sekedar untuk penimbangan dan vaksinasi, tapi harus diperbaiki dalam hal
penyuluhan gizi dan kualitas pemberian makanan tambahan, pemerintah harus dapat
meningkatkan kesejahteraan rakyat agar akses pangan tidak terganggu.
Para ibu khususnya harus memiliki kesabaran bila anaknya mengalami problema makan,
dan lebih memperhatikan asupan makanan sehari-hari bagi anaknya. Anak-anak harus
terhindar dari penyakit infeksi seperti diare ataupun ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan
Atas).
Semua nutrisi penting bagi anak dalam usia pertumbuhan. Perhatikan asupan makanan
sesuai dengan Pedoman Umum Gizi Seimbang, yang terdiri dari:
4. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kebutuhan energi.
5. Gunakan garam beriodioum.
Jadi, berikan anak dan balita anda asupan makanan yang bergizi. Pemantauan status gizi
balita dengan mempertahankan berat badan dan timbanglah balita anda secara periodik
minimal satu bulan sekali. Upaya ini merupakan salah satu cara untuk memantau
Demikianlah pidato yang saya sampaikan, sebelum dan sesudahnya mohon maaf apabila
terdapat kekurangan dalam penyampaian saya. Semoga yang saya sampaikan tadi dapat