Anda di halaman 1dari 6

  125

 
Jurnal  Pendidikan  Keperawatan  Indonesia    Vol.1  No.  2  Desember  2015

 
Journal  homepage  :  http://ejournal.upi.edu/index.php/JPKI  

   

GAMBARAN TINGKAT STRES PADA ANAK USIA SEKOLAH MENGHADAPI


MENSTRUASI PERTAMA (MENARCHE) DI SDN GEGERKALONG GIRANG 2

Ai Kholifah
Prodi DIII Keperawatan FPOK Universitas Pendidikan Indonesia

ABSTRAK

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2010, kejadian menstruasi pertama
(menarche) di Indonesia usia 13-14 tahun (37,5%) rata-rata usia menarche di perkotaan 11-12 tahun
(30.3%) dan usia menarche dipedesaan 15-16 tahun (32.2%). Tujuan dari Penelitian ini yaitu untuk
mengetahui gambaran tingkat stres pada anak usia sekolah menghadapi menstruasi pertama (menarche)
di Sekolah Dasar Negeri Gegerkalong Girang 2. Adapun jenis penelitian yang digunakan yaitu
penelitian deskriftif kuntitatif, lokasi penelitian dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Gegerkalong Girang
2 dan dilaksanakan pada bulan Mei 2013. Sampelnya adalah siswa perempuan dari kelas VI A sampai
kelas VI C dengan jumlah total sampel 50 responden. Teknik penelitian menggunakan total sample dan
menggunakan analisis univariat dengan menggunakan instrument kuisioner yang sudah diuji validitas,
reabilitas dan diadopsi dari DASS 42. Hasil tingkat stres yang belum menstruasi dari 35 responden
paling banyak pada kategori ringan 19 siswi (54.3%). Tingkat stres yang sudah menstruasi dari 15
responden, banyak pada kategori normal 10 siswi (66.6%) untuk tingkat stress yang belum dan sudah
menstruasi berat dan sangat berat tidak ada di responden. Dari hasi penelitian dapat disimpulkan bahwa
memiliki perbedaan antara tingkat stres yang belum dan sudah menstruasi, khususnya saat menghadapi
menstruasi pertama (menarche)

Kata Kunci : anak usia sekolah, tingkat stres, menarche

ABSTRACT

Based on the data of Basic Health Research (RISKESDAS) in 2010, the incidence of menarche in
Indonesia aged 13-14 years (37.5%) the average age of menarche in urban 11-12 years (30.3%)
and menarche age in rural area 15 -16 years (32.2%). The purpose of this research is to know the
description of stress level in school age children facing menarche first at State Elementary School
of Gegerkalong Girang 2. The type of research used is descriptive research kuntitatif, the location
of research conducted at State Elementary School Gegerkalong Girang 2 and implemented in May
2013. The sample is female students from grade A to grade VI C with total sample 50 respondents.
The research technique used total sample and used univariate analysis by using questionnaire
instrument that has been tested the validity, reliability and adopted from DASS 42. The result of
stress level that has not menstruation from 35 respondents at most in light category 19 students

e-­‐ISSN  2477-­‐3743.  Universitas  Pendidikan  Indonesia  @2015  


Kholifah, A  

(54.3%). Stress level of menstruation from 15 respondents, many in the normal category of 10
students (66.6%) for stress levels that have not been heavy and severe menstruation and very heavy
not in the respondents. From the results of the study can be concluded that have differences
between stress levels that have not been and already menstruating, especially when facing the first
menstruation (menarche)  
Keywords: school age children, stress level, menarche

PENDAHULUAN tertinggi 15 tahun. Berdasarkan status


Menstruasi pertama (menarche) sosial ekonomi, pada golongan sosial
merupakan peristiwa paling penting pada ekonomi rendah rata-rata usia menstruasi
remaja putri sebagai pertanda siklus masa pertama (menarche) 9,6-15,6 tahun,
subur sudah di mulai. Datangnya sedangkan golongan sosial ekonomi tinggi
menstruasi pertama justru membuat rata-rata usia menstruasi pertama
sebagian remaja, takut dan gelisah karena (menarche) 9,8-13,8 tahun (Ginarhayu,
beranggapan bahwa darah haid adalah 2002:65).
suatu penyakit. Namun beberapa remaja Perubahan sikap premenstruasi
justru merasa senang sewaktu mendapatkan pertama (premenarche) yang terjadi
menarche terutama mereka yang sebelum berlangsungnya masa menstruasi
mengetahui tentang menstruasi pertama pertama (menarche) diantaranya stres,
(Rosidah,2006:24) cemas, ketegangan dan kegugupan, cepat
Menstruasi pertama (menarche) di marah, berat badan bertambah, oedema
mulai pada usia 9 sampai 14 tahun, pada ekstremitas, payudara sakit, abdomen
dengan diikuti oleh pertumbuhan rambut terasa penuh, nafsu makan, ingin makan
pubis dan payudara, sebelum pertumbuhan yang manis, depresi, cepat lupa, cepat
payudara berlanjut, berat badan harus menangis dan bingung (Baradero 2007:10)
mencapai 45 kg sebelum menstruasi di Penyebab stress pada perempuan yang
mulai dan proporsi lemak tubuh sekitar mengalami menstruasi pertama (menarche)
16-24% diperlukan untuk adalah kecemasan, ketakutan dan nyeri
memperhatahankan siklus menstruasi yang sehingga dapat menimbulkan pengalaman
normal, perempuan yang berolahraga yang traumatis. Angka kejadian nyeri
berat,seperti senam, renang, balet, dan lari menstruasi di dunia sangat besar rata-rata
akan mengalami perkembangan reproduksi lebih dari 59% perempuan disetiap Negara
(menstruasi) akan terlambat, di pengaruhi mengalami nyeri menstruasi. Angka
oleh mekanisme hormonal karena telah kejadian (prevalensi) nyeri menstruasi
menurunkan produksi progesteron dan berkisar 45-95% dikalangan wanita usia
akibatnya menunda kematangan produktif. Walaupun umumnya tidak
endometrium (lapisan dalam dinding berbahaya, namun seringkali dirasakan
rahim). Sedangkan perempuan yang mengganggu bagi wanita yang
memiliki berat badan lebih akan cepat mengalaminya. Derajat nyeri dan
mengalami mentruasi lebih awal ( gangguan tentu tidak sama pada setiap
Beckaman, 2002:49) wanita. Ada yang masih bisa beraktifitas
Rata-rata usia menarche di (sesekali sambil menahan sakit) dan ada
indonesia yaitu, usia 11,2-13,4 tahun.
Dengan umur terendah 9 tahun dan
126   Jurnal  Pendidikan  Keperawatan  Indonesia    1(2)  :  125-­‐130  (2015)  

   
Kholifah, A  

pula yang tidak bisa beraktifitas karena menstruasi pertama dan penyebab stres
menahan nyeri (Proverawati, 2009:21). pada siswi saat menstruasi pertama terjadi.
Berdasarkan hasil penelitian yang Hasil studi pendahuluan yang dilakukan
di lakukan oleh. Wahyuni (2010) pada terhadap 10 orang siswi SD dengan metode
siswa SMP Negeri 4 surakarta tentang wawancara, 6 orang dari siswi tersebut
tingkat stres siswi dalam menghadapi mengatakan mereka takut akan
menstruasi pertama, menunjukan dari 242 menghadapi menstruasi pertama
responden bahwa sebagian besar umur (menarche) hal yang mereka takutkan dari
menstruasi pertama (menarche) berusia 10 menstruasi itu adalah nyeri yang hebat
tahun sebanyak 57 siswi dengan kategori karena mereka mendengar berita tersebut
normal (37,5%), sedangkan responden dari kakak perempuan dan ibu nya, namun
paling sedikit menstruasi pertama 4 orang dari siswi ada yang mengatakan
(menarche) berusia 14 tahun sebanyak 3 hanya biasa saja dalam menghadapi
siswi dengan kategori berat (1,9%) Dari menstruasi pertama, mereka mengatakan
hasil penelitian wahyuni diketahui bahwa bahwa menstruasi adalah hal pasti yang
dari 106 responden yang mengalami stres akan terjadi pada setiap perempuan.
sedang (69,7%), 76 responden yang Berdasarkan alasan diatas peneliti tertarik
mengalami stres ringan (50,0%), dengan untuk mengetahui gambaran tingkat stres
kata lain ada hubungan tingkat stres dengan pada anak usia sekolah menghadapi
menstruasi pertama (menarche) pada siswi menstruasi pertama (menarche) di SDN
SMP Negeri 4 Surakarta dan menunjukkan Gegerkalong Girang 2.
suatu kecenderungan responden, bahwa
semakin berat tingkat stres nya, maka METODE
pramenstruasi nya juga semakin berat. Penelitian ini menggunakan jenis
Siswi SD kelas VI sebagian besar penelitian deskriptif kuantitatif. Dalam
ada yang sudah dan belum mengalami penelitian ini, peneliti mengambil semua
menstruasi yang berusia antara 12 tahun subjek (total sample) untuk dilakukannya
sampai 13 tahun. Peneliti memilih usia 12 proses pengambilan data. Hal ini dilakukan
tahun sampai 13 tahun sebagai objek peneliti karena jumlah populasi yang
penelitian karena berdasarkan Proverawati sedikit, yaitu 50 orang dan juga
dan Misaroh (2009), yang menyatakan merupakan prasyarat analisis data
bahwa perempuan pubertas dan mengalami kuantitatif.
menstruasi pertama (menarche) yaitu usia Pada penelitian ini yang akan menjadi
10 tahun sampai 14 tahun. Karena pada sampel yaitu seluruh siswa putri SD kelas
umum nya usia tersebut sudah mengalami VI di SDN Gegerkalong Girang 2 yang
menstruasi dan pembentukan fungsi rata-rata berusia 12 tahun sampai 13 tahun
hormon. dan ada yang sudah dan belum mengalami
Pemilihan siswi SD sebagai subjek menstruasi.
penelitian bertujuan untuk melihat dan Dalam penelitian ini penulis menggunakan
mengetahui bagaimana tingkat stres anak instrumen atau alat pengumpul data dengan
usia sekolah (siswi SD) saat mengalami angket atau kuesioner untuk alat ukur
tingkat stres yang diadopsi dari DASS 42.
Jurnal  Pendidikan  Keperawatan  Indonesia    1(2)  :  125-­‐130  (2015)   127  
   

 
Kholifah, A  

Tingkat stres adalah hasil penilaian sebanyak 14 siswi (28%) dan usia 13 tahun
Status Menarche sebanyak 1 siswi (2%).
Tingka Total
Sudah Belum
t Stres Tabel 1. Tingkat Stress Siswa dalam
n % n % n % Menghadapi menarche

Normal 10 66.6 12 34.3 22 44


Pertumbuhan dan ciri-ciri fisik pada
Ringan 3 20 19 54.3 22 44 anak usia 12 tahun yaitu, menstruasi bisa
mulai datang pada beberapa anak
Sedang 2 13.4 4 11.4 6 12
perempuan dan mengeluarkan cairan dari
Berat 0 0.0 0 0 0 0.0 vagina lebih awal (Marotz, 2010:206).
Dilihat dari tabel 4.3(hal 39) rata-rata usia
Sangat 0 0 0 0.0 menarche di Sekolah Dasar Negeri Geger
0 0.0
Berat Kalong Girang 2, kejadian menarche
terbanyak usia 12 tahun sebanyak 14 siswi
Total 15 100 35 100 50 100
(28%) responden dan 13 tahun 1 siswi
terhadap berat ringannya stres yang dialami (2%) responden. hal ini didukung oleh
seseorang (Hardjana, 1994:45). Tingkatan penelitian yang dilakukan Susanti (2012)
stres ini diukur dengan menggunakan bahwa menstruasi pada umur 12-13 tahun
Depression Anxiety Stress Scale 42 (DASS adalah normal terjadi pada wanita karena
42) (Lovibond, 1995). Psychometric sudah memasuki pubertas.
anxiety stress scale of the Depression Faktor internal yang mempengaruhi
Anxiety stress scale 42 (DASS 42) terdiri usia menarche yaitu organ reproduksi
dari 42 item pertanyaan, yang mencakup 3 vagina tidak tumbuh dan berkembang dan
subvariabel di antaranya 1) fisik 2) rahim yang tidak mempunyai indung telur,
emosi/psikologis 3) perilaku. DASS hormonal yaitu rangsangan yang datang
mempunyai tingkatan discrimant validity dari luar masuk dipusat panca indra
dan mempunyai reliabilitas sebesar 0,91 diteruskan melalui Striae terminalis
yang diolah berdasarkan penilaian menuju pusat yang disebut “Puberitas
Cronbach’s Alpha. Inhibitor” dengan hambatan tersebut tidak
terjadi rangsangan terhadap hypothalamus,
HASIL dan PEMBAHASAN yang akan memberikan rangsangan pada
“Hipofise Pars Posterior” sebagai “Mother
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh 15 of Gland” (pusat kelenjar-kelenjar),
siswi (30%) responden yang sudah kemudian kelenjar tiroid memproduksi
mengalami menstruasi pertama (menarche) tiroksin, kelenjar indung telur
dan 35 siswi (70%) responden belum memproduksi hormon estrogen dan
mengalami menstruasi pertama (menarche). progesteron, sedangkan kelenjar adrenal
Siswi di Sekolah Dasar Negeri Gegerkalong menghasilkan adrenalin, pengeluaran
Girang 2 sebagian besar banyak yang belum hormon spesifik sangat penting untuk
menstruasi. Siswi yang mengalami tumbuh kembang mental dan fisik,
menarche sebagian besar di usia 12 tahun perubahan yang berlangsung dalam diri
128   Jurnal  Pendidikan  Keperawatan  Indonesia    1(2)  :  125-­‐130  (2015)  

   
Kholifah, A  

seorang remaja pada masa pubertas yang dengan adanya kondisi stres yang dialami
dikendalikan oleh hypothalamus yakni oleh seseorang, menghasilkan suatu respon
suatu bagian tertentu pada otak manusia stres fisiologis, dimana Hipotalamus
(Nike, 2008:25). Pituitary Adrenal aksis dihipotesiskan
menjadi jalur menghubungkan antara
kondisi stres dengan maturasi pubertas.
Tingkat Stres yang Sudah dan Belum Aktivitas hormonal menemukan
Menarche di Sekolah Dasar Negeri peningkatan sekresi kortisol dari adrenal
Gegerkalong Girang 2 akan menekan sekresi androgen pada
Berdasarkan hasil penelitian siswi di Hipotalamus Pituitary Gonadal sistem,
Sekolah Dasar Negeri Gegerkalong Girang sehingga pertumbuhan akan menjadi lebih
2 yang sudah menstruasi pertama ada 15 lambat (Graber,1995:42). Hal ini didukung
siswi, dengan tingkat stresnya normal 10 oleh penelitian yang dilakukan Kim dan
siswi (66.6%) responden, ringan 3 siswi Smith (1998) bahwa pengukuran terhadap
(20%) responden, sedang 2 siswi (13.4%) stres secara signifikan berhubungan dengan
responden, sedangkan berat dan sangat usia menarche.
berat (0%) tidak ada di responden. Hal ini Berdasarkan teori (Sanders, 1996:132),
bisa dijelaskan yang mempengaruhi stres menyatakan bahwa ada wanita yang
saat sudah mendapatkan menstruasi menderita depresi dan kecemasan. Sekitar
disebabkan oleh nyeri menstruasi dua hari sampai dua minggu sebelum
(disminorhea) yang bisa mengganggu bagi permulaan masa menstruasi, mereka
wanita yang sedang mengalaminya, derajat menderita berbagai gejala dari cemas dan
nyeri dan gangguan tidak sama untuk stres.
setiap wanita (Proverawati, 2009:44). Hal SIMPULAN
ini didukung oleh penelitian yang
dilakukan Mulyani (2012) bahwa nyeri Status menarche di SDN Gegerkalong
menstruasi dapat mempengaruhi terjadinya Girang 2, dari 50 responden banyak yang
stres. belum mendapatkan menstruasi dengan
Tingkat stres yang belum menstruasi jumlah 35 siswi (70%) responden dan 15
dari 35 siswi, normal 12 siswi (34.3%) siswi (30%) responden yang sudah
responden, ringan 19 siswi (54.3%) mengalami menstruasi dilihat dari
responden, sedang 4 siswi (11.4) responden penyebaran kuisioner. Rata-rata usia
berat dan sangat berat tidak ada di menarche siswi di Sekolah Dasar Negri
responden (0%). Hal ini bisa dijelaskan Gegerkalong Girang 2 yaitu 12 tahun
bahwa perkembangan pubertas dikontrol sebanyak 14 siswi (28%) dan 13 tahun 1
secara primer melalui dua aksis hormonal, siswi (2%) dari responden, usia 12 sampai
yaitu Hipotalamus Pituitary Adrenal (HPA) 13 tahun sudah menstruasi adalah hal
aksis dan Hipotalamus Pituitary Gonadal normal terjadi pada wanita. Tingkat Stres
(HPG) aksis. Gonad memproduksi yang belum menarche yaitu normal 12
androgen dan kelenjar adrenal siswi (34.3%), ringan 19 siswi (54.3%),
memproduksi baik androgen maupun sedang 4 siswi (11.4%).
kortisol. Sekresi kortisol yang dihubungkan
Jurnal  Pendidikan  Keperawatan  Indonesia    1(2)  :  125-­‐130  (2015)   129  
   

 
Kholifah, A  

DAFTAR PUSTAKA Karyadi, J.N. (2006).”Hubungan antara


sikap terhadap menstruasi dan
kecemasan terhadap menarche”
Supriadi, F. (2002). Hubungan aktivitas
journal psikologi universitas
bersepeda dengan Kesehatan
gajah mada. 4 (1), 38-54
Mental Emosional :
Yosep, I. (2010). Keperawatan Jiwa.
posttraumatic Mental Health.
(ketiga). Bandung : Refika Aditama.
Dalam Depression Anxiety
Hidayat, A.A. (2005). Pengantar Ilmu
Stress Scale [online], vol 7 (2),
Keperawatan Anak (pertama).
2 halaman.
Surabaya : Salemba Medika.
Tersedia :
Rasmun, R. (2004). Stres, Koping Dan
http://www/psy/unsw.edu/groups.html [3
Adaptasi. (pertama). Jakarta : CV Sagung
April 2013]
Seto.
Khairani, M. (2009). “hubungan antara ibu,
Allen, K.E dan Marotz, L.R. (2010). Profil
anak dengan kesiapan
Perkembangan Anak
mengahadapi menstruasi
Prakelahiran Hingga Usia 12
pertama (menarche) pada siswi
Tahun. Jakarta : PT I ndeks.
SMP Muhammadiyah Banda
Hidayat, A.A. (2009). Metode Penelitian
Aceh” journal Psikologi Undip.
Keperawatan dan Teknik
10 (2), 133-142
Analisi Data. Jakarta: Salemba
Kartika, P. (2009). “hubungan antara
Medika.
status gizi, keterpararan media
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur
cetak/elektronik status
Penelitian Suatu Pendekatan
menarche ibu (genetik), dan
Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
aktivitas olahraga terhadap
Sudjana. (1992). Metode Statistika.
status menarche pada siswi di
Bandung: Tarsito.
SMP Al-azhar Rawamangun”
Nursalam, (2008). Konsep dan Penerapan
journal PKM Universitas
Metodologi Penelitian Ilmu
Indonesia. 10 (5), 15-20
Keperawatan. Surabaya :
Wahyuni, R. (2010). “hubungan tingkat
Salemba Medika
kecemasan dengan sindroma
Proverawati dan Misaroh (2009).
pramenstruasi pada siswi
“Hubungan Kecemasan dengan
SMPN 4 Surakarta” journal
Gangguan Siklus Menstruasi”.
gaster. 7 (2), 555-563
Journal Psikologi Stikes
Papero dan Sriati (2011) Gambaran
Surakarta.vol (9), 34-59
Tingkat Stres pada Remaja di
Rosidah, Y (2008). “Hubungan Antara
Panti Asuhan yayasan kyai
Pengetahuan, Kecemasan
Maja Pahit : Hubungan Tingkat
Remaja Putri Menghadapi
Stres Dalam Terapi Musik
Menarche”. Journal Psikologi
untuk Penurunan Tingkat Stres
UGM. 24, (3), 10-37
[Online] vol 7 (3) 28 halaman
Notoatmodjo, S. (2007) Metode Penelitian
Tersedia :
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
http :www/undip/ac/id.html [5 April 2013]
130   Jurnal  Pendidikan  Keperawatan  Indonesia    1(2)  :  125-­‐130  (2015)  

   

Anda mungkin juga menyukai