Anda di halaman 1dari 10

DAMPAK SISTEM PEMBELAJARAN DARING TERHADAP KESEHATAN

MENTAL MAHASISWA SELAMA MASA PANDEMI

Vania Rahma Kurniawan


2110713039
Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan UPN Veteran Jakarta
2110713039@mahasiswa.upnvj.ac.id

Ammara Daffa Kamesha


2110713059
Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan UPN Veteran Jakarta
2110713059@mahasiswa.upnvj.ac.id

ABSTRAK
Pada saat ini proses pembelajaran tidak lagi dilakukan di dalam ruang kelas melainkan dengan
metode pembelajaran daring berupa video conference. Proses pembelajaran dalam mode daring
di tengah era pandemi Covid-19 berkemungkinan memengaruhi kesehatan mental mahasiswa.
Tujuan penulisan ini yaitu memaparkan pengaruh apa saja serta relevansi terkait dampak
pembelajaran daring di masa pandemi terhadap kesehatan mental Mahasiswa Kesehatan
Masyarakat UPNVJ Angkatan 2021, agar menjadi urgensi yang penting untuk dikaji sehingga
baik pendidik maupun mahasiswa bisa saling memotivasi terhadap kesehatan mental selama
pembelajaran daring berlangsung. Metode yang digunakan dalam penulisan karya tulis ilmiah ini
adalah metode penelitian deskriptif kualitatif dan objek penelitiannya adalah 34 orang
mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat Program Sarjana Universitas Pembangunan
Nasional Veteran Jakarta angkatan 2021. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa
e-quisioner melaui google form yang berisi 10 pertanyaan. Dua hipotesis diformulasikan dan
diuji kebenarannya melalui interpretasi hasil pengolahan data.

Berdasarkan hasil pengolahan data bahwa terdapat 67.6% responden mahasiswa menyatakan
bahwa pandemi saat ini sangat memengaruhi kesehatan mental mahasiswa. Berawal dari stress
yang dikarenakan pemberian tugas dengan deadline yang cepat, pemberian tugas yang
berlebihan, dan juga ketika menghadapi ujian. Dampak negatif yang ditimbulkan dari kuliah
daring tersebutlah yang dapat menyerang mental mahasiswa. Oleh karena itu, mahasiswa
berusaha untuk tetap sehat secara mental dengan melakukan beberapa upaya yang menurutnya
ampuh untuk mengurangi rasa stres,mengatasi permasalahan mentalnya, dan juga selalu
memikirkan masa depan sebagai motivasi belajar mereka.

Kata kunci: Metode Pembelajaran Daring, Kesehatan Mental, Pandemi Covid-19.


PENDAHULUAN

Selama pandemi ini berlangsung terdapat beberapa perubahan yang signifikan, salah satunya
yang dapat kita rasakan adalah dalam sektor pendidikan. Pada saat ini proses pembelajaran
tidaklah dilakukan di dalam ruang kelas melainkan dengan metode daring berupa video
conference. Proses pembelajaran dalam mode daring di tengah era pandemi Covid-19 bukanlah
suatu hal yang bisa dikatakan mudah, terlebih terkait dengan kesehatan mental peserta didik
dalam menjalani pembelajaran tersebut. Hal itu akhirnya menyebabkan tekanan psikologis yang
akhirnya berisiko mengganggu kesehatan mental terhadap peserta didik terutama dalam
menjalani pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19.

Menurut artikel Tempo, seorang guru bernama Jennifer Lundberg, guru SMA di Pennsylvania,
Amerika Serikat, menyatakan bahwa sejak pandemi Covid-19 terjadi pada tahun lalu, sering
mengukur kondisi kesehatan mental para siswanya sebelum memulai pelajarannya. Pengajar di
seluruh Amerika Serikat sepakat kesehatan mental telah menjadi prioritas besar setelah pandemi
Covid-19 memaksa sekolah-sekolah meliburkan belajar-mengajar tatap muka atau mencampur
metode pelajaran tatap muda dengan jumlah murid terbatas dan daring.

Beberapa murid kesulitan untuk fokus, merasa terisolasi, waswas dan depresi. Survei yang
dilakukan reuters pada awal tahun ini, memperlihatkan sekolah-sekolah di Amerika Serikat
menemukan sejumlah indikator naiknya stress dikalangan murid.Kekhawatiran itu mengarah
pada banjirnya pendanaan dan inisiatif yang ditujukan untuk membantu sekolah-sekolah
mengatasi dampak pandemi Covid-19. Paket bantuan Covid-19 dari Pemerintah Federal
diantaranya USD 122 miliar untuk sekolah-sekolah level K-12 agar bisa memenuhi kebutuhan
sosial, emosi, kesehatan mental dan kebutuhan akademik pada kelompok murid yang paling
terpukul oleh dampak Covid-19.“Mereka (anak muda) terseok-seok, yang banyak kasus mereka
bahkan sulit menggambarkannya. Saya memiliki sejumlah murid, pulang sekolah lebih awal
karena harus ke Gawat Darurat untuk mendapat perawatan kesehatan,” kata Lundberg.

Tujuan penulisan ini yaitu memaparkan pengaruh apa saja serta relevansi terkait hubungan
pembelajaran daring di masa pandemi terhadap kesehatan mental peserta didik, agar menjadi
urgensi yang penting untuk dikaji sehingga baik pendidik maupun peserta didik bisa saling
memotivasi terhadap kesehatan mental selama pembelajaran daring era pandemi tetap terjaga
dengan baik.

METODE
Dalam penelitian ini menggunakan Metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data
dilakukan melalui pemberian kuesioner melalui google form yang akan disebar kepada
responden, yaitu mahasiswa Kesehatan Masyarakat kelas B. Metode penelitian survei adalah
metode penelitian kualitatif yang digunakan untuk mendapatkan data yang terjadi tentang
keyakinan, pendapat, karakteristik perilaku, hubungan variabel dan untuk menguji beberapa
tentang variabel sosiologis dan psikologis dari sampel yang diambil dari populasi tertentu.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan gambar di atas dapat kita ketahui bahwa semua responden sudah menyadari tentang
pentingnya kesehatan mental. Akhir-akhir ini memang isu kesehatan mental sudah mulai
dipandang serius oleh kebanyakan orang. Karena orang-orang sudah menyadari kesehatan itu
bukan hanya tentang kesehatan fisik tetapi juga meliputi kesehatan mental yang mencakup
kesejahteraan emosional, psikologis, dan sosial. Hal ini akan memengaruhi cara seseorang
berpikir, merasa, dan bertindak. Kesehatan mental juga membantu menentukan bagaimana
seseorang tersebut menangani stres, berhubungan dengan orang lain, dan membuat pilihan yang
sehat.
Berdasarkan gambar di atas menunjukan bahwa terdapat 67.6% responden yang menyatakan
bahwa pandemi saat ini sangat memengaruhi kesehatan mental, sedangkan 29,4% dan 3%
lainnya beranggapan bahwa pandemi cukup memengaruhi bahkan tidak memengaruhi kesehatan
mental mereka pada saat ini. Dapat kita ketahui pandemi telah terjadi selama hampir 2 tahun dan
dapat kita ketahui bahwa ada beberapa orang yang memiliki kebiasaan keluar rumah dan karena
pandemi saat ini tidak dapat keluar rumah dikarenakan adanya pengetatan aturan dari pemerintah
yang menginginkan penekanan angka peningkatan covid, dikarenakan hal itu pula ada beberapa
orang yang terpengaruhi kesehatan mentalnya.

Berdasarkan data di atas dapat kita simpulakan bahwa terdapat 73,5% merasa bahwa kesehatan
mental memengaruhi motivasi dalam belajar, sedangkan 23,5% dan 3% lainnya beranggapan
kesehatan mental cukup memengaruhi bahkan tidak memengaruhi motivasi dalam belajar. Dapat
kita ketahui bahwa ada beberapa hal yang dapat memotivasi seseorang dalam belajar dan kita
telah memberikan pertanyaan juga ke reponden hal apa yang dapat memicu motivasi mereka?
Jawaban yang kami terima sangatlah bervariasi seperti ingin sukses, ingin membahagiakan orang
tua, ingin bekerja di tempat-tempat bergengsi seperti WHO dan freeport, merealisasikan impian
mereka di masa depan, memiliki masa depan yang cerah , mendapatkan nilai yang bagus, dan hal
lainnya sehingga mereka termotivasi dalam belajar. Lelah saat belajar adalah hal yang wajar,
namun ada banyak hal yang dapat kita jadikan motivasi agar kita kembali bangkit untuk
semangat kembali saat belajar mungkin seperti ingin menghabiskan masa tua di switzerland atau
mungkin ingin makan es krim sambil melihat indahnya menara eiffel di kala sore datang.

Berdasarkan data diatas dapat kita ketahui mayoritas mahasiswa merasakan stress ketika
mendapat tugas atau ujian selama kuliah daring hal ini dapat kita ketahui dari jumlahnya yaitu
sejumlah 91.2% menyetujui hal itu dan 8.8% mengatakan bahwa mereka tidak merasakan stress
ketika mendapatkan tugas atau ujian selama kuliah daring. Mengapa hal ini dapat terjadi?
Sebenarnya hal ini sangatlah sering terjadi karena ada beberapa tipe orang dan juga tipe belajar
yang berbeda, sehingga ketika mendapatkan tugas dan juga ujian akan ada yang senang karena
hal itu sepertilah game yang akan membantu mereka level up dan mengetahui sejauh mana
pemahaman mereka terhadap materi tersebut. Namun ada juga yang tidak merasa sebaliknya
seperti merasa terbebani sehingga menimbulkan stress yang sebenarnya tidak baik bagi
kesehatan mental mereka karena tugas dan ujian itu pasti akan ada hingga lulus perkuliahan nanti
dan cara agar tidak stress itu banyak dan itu semua kembali kepada individu masing-masing
seperti bagaimana cara menghadapi hal tersebut.
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat stress yang dirasakan oleh mahasiswa
ketika mendapatkan tugas ataupun ketika ujian adalah di skala 4 sehingga dapat diketahui
mayoritas mahasiswa merasakan stress ketika mendapatkan tugas dan ujian hingga mereka tetap
dapat melakukan hal lain dan hal ini tidaklah menghambat melakukan hal lain.

Berdasarkan data yang kita terima bahwa terdapat 91.2% responden yang merasa cemas jika
tidak mendapatkan nilai baik saat pembelajaran daring dan sisanya yaitu 8.8% mengatakan
bahwa mereka tidak cemas ketika tidak mendapatkan nilai yang baik saat pembelajaran daring.
Mungkin kita sering mendengar bahwa kita harus memiliki nilai yang tinggi saat kita ingin
meraih kesuksesan, namun kita harus mengetahui pula bahwa kesuksesan seseorang tidak hanya
dinilai berapakah nilai matematika yang ia dapatkan selama sekolah atau berapakah ipk
seseorang saat ia bekerja, nilai itu hanya nilai pendukung namun bukan berarti kita
mengesampingkan nilai kita saat kuliah tetapi kita harus mengimbangi antara nilai dengan
kemampuan kita juga. Banyak cara untuk meraih kesuksesan dan kita tidak boleh juga
menganggap remeh seseorang yang memiliki nilai akdemik yang rendah karena bisa saja mereka
akan menjadi seseorang miliader di masa yang akan datang.
Berdasarkan data diatas dapat kita lihat bahwa terdapat 35,3% responden yang merasa berada
pada tingkat kecemasan ke-4 dari skala 1-5 yang mana termasuk tinggi. 29.4% responden merasa
berada pada tingkat kecemasan ke-3. Ini membuktikan bahwa sebagian besar responden merasa
bahwa mereka mengalami kecemasan yang tinggi saat tidak mendapatkan nilai yang bagus pada
saat pembelajaran daring. Tekanan yang ada inilah yang membuat sebagian besar mahasiswa
merasa terbebani untuk mendapat nilai bagus. Tekanan yang didapatkan bukan hanya dari dalam
saja melainkan juga dari tekanan orangtua untuk dapat selalu mendapatkan nilai bagus.
Berdasarkan data diatas seluruh responden memiliki caranya masing-masing dalam menjaga
kesehatan mentalnya. 67,6% responden memilih untuk me time sebagai cara menjaga kesehatan
mentalnya. Me time adalah istilah untuk menggambarkan waktu khusus untuk fokus pada diri
sendiri. Kita bisa melakukan segala sesuatu yang kita ingin tanpa campur tangan orang lain. Me
time bisa dengan berbagai macam cara sesuai tingkat kenyamanan masing-masing individu
mulai dari jalan-jalan, nonton film dan juga makan makanan favorit masing-masing. 26,5%
responden memilih untuk berkomunikasi dengan keluarga dan teman saat memiliki masalah
sebagai bentuk upaya menjaga kesehatan mentalnya karena dengan berkomunikasi dengan
orang-orang terdekat kita bisa sedikit meringankan beban kita dan pastinya kita bisa
mendapatkan beberapa masukan dan solusi atas permasalahan yang sedang kita hadapi. Dan
5,9% responden memilih untuk istirahat dan melakukan kegiatan lain sebagai upaya menjaga
kesehatan mentalnya. Istirahat juga merupakan salah satu cara yang efektif yang bisa kita
lakukan saat kita merasa lelah. Lelah dalam hal ini bukan hanya sekedar lelah fisik tetapi juga
lelah mental. Saat kita merasa lelah tidak ada salahnya untuk mengambil waktu istirahat sejenak
sebelum melanjutkan aktivitas kita. Dengan istirahat kita bisa me-refresh jiwa dan raga kita agar
kembali normal sebelum nantinya kita akan melanjutkan rutinitas kita.

Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan antara sistem pembelajaran daring
dengan kesehatan mental mahasiswa. Dari 34 responden menyatakan bahwa pandemi
mempengaruhi kesehatan mental mereka dan sistem pembelajaran daring juga berpengaruh
besar terhadap tingkat stres yang didapatkan karena deadline tugas yang terlalu cepat dan juga
saat ujian, lalu menurut para responden kesehatan mental mereka mempengaruhi motivasi
belajar. Motivasi belajar pada mahasiswa sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor baik dari
dalam maupun luar diri mahasiswa. Usia sangat berpengaruh terhadap kematangan emosi dan
tanggung jawab seseorang terhadap apa yang sedang dijalani, usia yang lebih matang memiliki
hasil studi yang lebih baik karena sudah memiliki adaptasi yang baik dari pada mahasiswa yang
lebih muda . Namun pada mahasiswa yang lebih tua akan terdapat lebih banyak tekanan atau
stressor baik dari keluarga, masalah keuangan maupun kesepian. Gaya hidup, motivasi, gaya
belajar, karakteristik mahasiswa,dan juga lingkungan belajar menjadi faktor yang mempengaruhi
motivasi belajar . Tetapi belum ada penelitian yang pasti dalam membuktikan bahwa kesehatan
mental dapat sepenuhnya mempengaruhi motivasi belajar, karena motivasi belajar dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor lainnya.
Banyaknya faktor penyebab stres dalam perkuliahan online membuat mahasiswa harus memiliki
pertahanan diri yang kuat supaya dapat dengan optimal mengikuti perkuliahan. Mahasiswa
harus mampu mengelola kesehatan mental pribadi sendiri, misalnya dengan mengetahui
keadaan emosionalnya sendiri. Perasaan yang dirasakan seperti cemas, sedih, bahagia, dan
mengetahui penyebab munculnya perasaan-perasaan tersebut. Mahasiswa juga harus memiliki
strategi sendiri untuk mengatasi kecemasan yang dimilikinya. Jika mahasiswa sedang
mengalami stres dan ia mengenali faktor penyebabnya, maka akan memudahkan
mahasiswa untuk menyusun strategi pengelolaan stresnya

PENUTUP
Pada saat pandemi ini masalah yang ditimbulkan bukan hanya masalah penyakit fisik saja namun
penyakit mental sangatlah diperhatikan karena penyakit mental sangat berpengaruh terhadap
semua kegiatan yang akan dilakukan sehari-hari. Para mahasiswa harus beradaptasi dengan
proses belajar baru dikarenakan kondisi yang tidak memungkinkan untuk melakukan sistem
pembelajaran secara tatap muka, lalu berdasarkan hasil kajian diatas dapat disimpulkan bahwa
sistem pembelajaran daring memberikan dampak pada kesehatan mental mahasiswa Kesehatan
Masyarakat kelas B tahun ajaran 2021/2022. Oleh karena itu, mahasiswa berusaha untuk tetap
sehat secara mental dengan melakukan beberapa upaya yang menurutnya ampuh untuk
mengurangi rasa stresnya. Kesehatan mental juga sangat berpengaruh terhadap motivasi belajar
mahasiswa. Motivasi belajar pada mahasiswa sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor baik dari
dalam maupun luar diri mahasiswa salah satunya adalah kesehatan mental ini berdampak
terhadap kematangan emosi dan tanggung jawab seseorang terhadap apa yang sedang dijalani.

REFERENSI
Deliviana, Evi dkk (2020). Pengelolaan Kesehatan Mental Mahasiswa Bagi Opimalisasi
Pembelajaran Online di Masa Pandemi. 3(2), 129-136.

Efendi, R. (2020). Hubungan Sistem Pembelajaran Daring dengan Kesehatan Mental Mahasiswa
Di Era COVID-19 Menggunakan Chi-Square Test dan Dependency Degree. Seminar Nasional
Teknologi Informasi 600–607.
T. I., Planning, D., & Iv, V. (2020). Covid-19, New Normal, dan Perencanaan Pembangunan di
Indonesia. Jurnal Perencanaan Pembangunan: The Indonesian Journal of Development Planning,
4(2), 240–252.
Christianto, L. P., dkk (2021). Kecemasan Mahasiswa Di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal
Selaras : Kajian Bimbingan Dan Konseling Serta Psikologi Pendidikan, 3(1), 67–82.
Indasari, S. R., Wijaya, A. W. A. W., Layuk, M., Sambo, M. S., & Indrawati, M. (2020). Buku
Saku Dukungan Psikososial Bagi Guru & Siswa Tangguh di Masa Pandemi Covid-19. Wahana
Visi Indonesia, 1–26.

Zulfia, Intan,dkk. 2021. Kesehatan Mental Remaja Pada Masa Pandemi. Surabaya.

Lallo. 2017. Pengertian Belajar dan Hakikat Belajar. Sulawesi Tengah: Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan.

Nesabamedia. (2019). Pengertian Belajar dan Teori Belajar. Diakses pada Oktober 27,
2021, dari https://www.nesabamedia.com/pengertian-belajar/
Adzani, Fadli. (2020, Agustus 28). Pentingnya Kesehatan Mental yang Tak Boleh Diremehkan.
Diakses pada November 24, 2020, dari https://www.sehatq.com/artikel/pentingnya-kesehatan-
mental-yang-tak-boleh-diremehkan
Hasanah et al. (2020). Gambaran Psikologis Mahasiswa dalam Proses Pembelajaran Selama
Pandemi Covid-19: Jurnal Keperawatan Jiwa, 8 (3), 299 – 306
Padk.kemkes. (2020). Hindari Lansia dari Covid-19. Diakses pada November 24, 2020, dari
http://www.padk.kemkes.go.id/article/read/2020/04/23/21/hindari-lansia-dari-covid-19.html.
Samiadi, Lika Aprilia. (2020, September 17). Penyakit Mental. Diakses pada November 24,
2020, dari https://hellosehat.com/kesehatan/penyakit/penyakit-mental/#gref
Kesehatan Mental: Pengertian, Faktor yang Mempengaruhi dan Paradigma.
http://www.indopositive.org/2019/10/keseha tan-mental-pengertian-faktor-yang.html
Putri, A. W., Wibhawa, B., & Gutama, A. S. (2015).Kesehatan mental masyarakat Indonesia
(pengetahuan, dan keterbukaan masyarakat terhadap gangguan kesehatan mental).Prosiding
Penelitian dan Pengabdian kepadaMasyarakat, 2(2).
Darajat, Zakariyah. Kesehatan Mental. Jakarta:PT.Gunung Agung, 1983.
Hamdu, Ghullam, Lisa Agustina “Pengaruh Motivasi Belajar Peserta Didik terhadap Prestasi
Belajar IPA di Sekolah Dasar : Study Kasus Terhadap Peserta didik Kelas IV SDN
Tarumanegara Kecamatan Tawang Kota tasikmalaya” jurnal penelitian pendidikan, Vol. 12.
No.1. April 2011.
Meichati, Siti. Kesehatan Mental. Yogyakarta : Penerbit Fakultas Psychology UGM. Cetakan II:
1971.

Anda mungkin juga menyukai