Topik 1 : Stress
Judul : Efektifitas Edukasi Koping Stress pada mahasiswa tingkat I di Fakultas
Keperawatan Universitas Pelita Harapan
Jurnal pendukung:
1. PENGARUH EDUKASI STRATEGI KOPING TERHADAP STRES AKADEMIK
SISWA SELAMA MASA PANDEMI COVID-19
Abstrak:
Perubahan proses pembelajaran selama masa pandemi COVID-19 menyebabkan
pelajar mengalami stres akademik. Stres akademik merupakan suatu kondisi yang
terjadi pada pelajar akibat dari adanya tuntutan akademik yang menyebabkan pelajar
mengalami gangguan fisiologis, psikologis, kognitif dan sosial. Strategi koping yang
tepat akan membantu para pelajar dalam menangani stres akademik. Strategi
koping dapat membantu dalam proses penyesuaian diri dan penyelesaian masalah
terhadap kondisi yang menyebabkan stres akademik. Salah satu cara yang dapat
dilakukan dalam meningkatkan strategi koping yaitu dengan pemberian edukasi
strategi koping terhadap stres akademik yang dialami siswa. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh edukasi strategi koping terhadap stres akademik siswa
selama masa pandemi COVID-19 di SMP Negeri 1 Singaraja. Jenis penelitian ini
adalah pre-experimental dengan rancangan one-group pretest-posttest design.
Sampel yang dipilih menggunakan teknik simple random sampling dari siswa kelas 7
di SMP Negeri 1 Singaraja sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi berjumlah 40
orang. Berdasarkan hasil uji Wilcoxon, didapatkan nilai p=0,000 (p<0,05), yang
berarti terdapat pengaruh yang signifikan edukasi strategi koping terhadap stres
akademik siswa selama masa pandemi COVID-19 di SMP Negeri 1 Singaraja.
Pemberian edukasi strategi koping dengan ceramah tanya jawab, pendampingan
dan penyebaran booklet dapat digunakan sebagai sarana untuk membantu siswa
dalam menangani stres akademik, sehingga diharapkan siswa dapat memiliki koping
yang baik terhadap stres akademik yang dialami.
Referensi:
Annastasya, Q., Puspita, L. M., & Yanti, N. L. P. E. (2022). Pengaruh Edukasi Strategi
Koping terhadap Stres Akademik Siswa selama Masa Pandemi Covid-19. Jurnal
Keperawatan, 14(2), 45-54.
3. FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KARIES GIGI PADA ANAK USIA 4–6
TAHUN
Abstrak :
Karies gigi adalah salah satu gangguan kesehatan gigi. Dampaknya, gigi menjadi
keropos, berlubang, bahkan patah. Karies gigi membuat anak mengalami kehilangan
daya kunyah dan terganggunya pencernaan, yang mengakibatkan pertumbuhan
kurang maksimal.
Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan perilaku orang tua terhadap
pemeliharaan kesehatan gigi anak (kebiasaan memberi makan manis, lengket dan
minum susu, pemeliharaan gigi, pemeriksaan gilut) dengan karies gigi di Taman
Kanak-Kanak (TK) R.A Bustanussholihin di Desa Balun Kecamatan Turi Kabupaten
Lamongan.
Penelitian ini bersifat Analitik yang datanya dikumpulkan secara Cross Sectional
dengan sampel anak TK usia 4-6 tahun dengan jumlah sampel sebanyak 49 anak.
Pengumpulan data primer melalui wawancara pada orang tua siswa TK RA Busta
nurussholihin dengan menggunakan kuisioner dan data sekunder diperoleh dari
instansi yaitu data profil wilayah di TK R.A Bustanussholihin di Desa Balun
Kecamatan Tari Kabupaten Lamongan. Penelitian ini menggunakan uji korelasi coeffi
cient contingency.
Berdasarkan hasil uji korelasi coeffi cient contingency didapatkan hasil bahwa faktor
yang memiliki hubungan yang kuat adalah kebiasaan memberi makan manis,
lengket, dan minum susu dengan nilai P = 0,504. Sedangkan faktor yang memiliki
hubungan yang lemah yaitu kebiasaan pemeliharaan kebersihan gigi anak dan
kebiasaan pemeriksaan gigi dan mulut anak. Dari penelitian ini dapat disimpulkan
bahwa terdapat hubungan atau korelasi yang kuat antara kebiasaan memberi
makanan manis, lengket dan minum susu dengan kejadian karies gigi anak usia 4-6
tahun. Sehingga untuk mencegah keparahan karies gigi maka perlu diadakan
penyuluhan tentang pemberian makan manis, lunak dan lengket terhadap pengaruh
karies gigi serta bagaimana seharusnya pemberian susu formula maupun Air Susu
Ibu (ASI) kepada anak agar tidak terjadi karies rampan.
URL :
https://e-journal.unair.ac.id/index.php/JBE/article/download/175/45
Topik 3 : Sadari
Judul Proposal : Gambaran Pengetahuan tentang SADARI pada mahasiswi
keperawatan di Universitas Pelita Harapan Tangerang
JURNAL PENDUKUNG :
1. Gambaran tingkat pengetahuan dan perilaku tentang pemeriksaan payudara sendiri
(SADARI) pada remaja putri di wilayah kerja UPT Puskesmas Blahbatuh II Gianyar Bali
Indonesia
Abstrak :
Kanker payudara merupakan salah satu tumor ganas yang menjadi penyebab utama
morbiditas dan mortalitas wanita di seluruh dunia. Payudara Sendiri (SADARI) merupakan
deteksi dini berperan penting untuk memperbaiki prognosis disamping faktor klinis lainnya
dari kanker payudara. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif cross sectional. Tempat
pengambilan sampel dipilih secara acak yaitu SMA PGRI Blahbatuh dan sampel yang
diperoleh sebanyak 50 orang yang dipilih kembali secara acak. Instrumen yang digunakan
adalah kuesioner yang diadaptasi dari berbagai kuesioner pada penelitian sejenis. Teknik
analisis data dengan analisis univariat dan bivariat. Dari hasil penelitian diperoleh tidak ada
remaja putri di Wilayah Kerja UPT Kesmas Blahbatuh II memiliki tingkat pengetahuan (0%)
dan perilaku (0%) SADARI yang baik, mayoritas memiliki tingkat pengetahuan (88%) dan
perilaku (98%) SADARI yang kurang. Selain
itu terdapat kecenderungan bahwa 100% remaja yang memiliki tingkat pengetahuan SADARI
yang kurang memiliki perilaku SADARI yang kurang. 89.7% responden yang memiliki usia
≤16 tahun cenderung memiliki tingkat pengetahuan SADARI kurang dan 96.6% cenderung
memiliki perilaku kurang. Rendahnya tingkat pengetahuan dan perilaku remaja tersebut
diharapkan adanya peran Puskesmas untuk memberikan penyuluhan tentang kanker
payudara dan SADARI kepada remaja dan masyarakat wanita di wilayah kerja Puskesmas.
Referensi : Singam, K., & Wirakusuma, I. B. (2017). Gambaran tingkat pengetahuan dan
perilaku tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) pada remaja putri di wilayah kerja
UPT Puskesmas Blahbatuh II Gianyar Bali Indonesia. Intisari Sains Medis, 8(3), 184-188.
4. Hubungan antara Usia, Jarak Penglihatan dan Masa Kerja dengan Keluhan
Kelelahan Mata pada Pembatik di Industri Batik Tulis Srikuncoro Dusun
Giriloyo Kabupaten Bantul
Abstrak :
Menurut WHO pada tahun 2014 angka kejadian kelelahan mata (astenopia) berkisar
40% sampai 90%, WHO juga menambahkan sebanyak 285 juta orang atau 4,24%
dari total populasi di dunia mengalami gangguan
penglihatan berupa low vision/ ketajaman penglihatan yang rendah dan kebutaan
dengan distribusi sebesar 246 juta orang atau 65%, sedangkan di Indonesia
diperkirakan 3 juta orang mengalami gangguan penglihatan (WHO, 2010).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara usia, jarak penglihatan
dan masa kerja dengan keluhan kelelahan mata pada pembatik di industri batik tulis
Srikuncoro Dusun Giriloyo, Bantul Jenis penelitian analitik observational dengan
desain cross sectional. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 32
responden. Cara pengukuran menggunakan penggaris untuk mengukur jarak
penglihatan, serta kuesioner untuk mengetahui usia, masa kerja dan keluhan
kelelahan mata. Analisis data menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat
dengan uji alternatif fisher’s exact test.
Hasil uji statistik menunjukkan nilai p value usia sebesar 0,265 (p value >0,05)
yang artinya tidak ada hubungan antara usia dengan keluhan kelelahan mata, nilai p
value jarak penglihatan sebesar 0,028 (p value <0,05) yang artinya ada hubungan
antara jarak penglihatan dengan keluhan kelelahan mata dan nilai p value masa
kerja sebesar 0,011 (p value < 0,05) yang artinya ada hubungan antara masa kerja
dengan keluhan kelelahan mata pada pembatik di industri batik tulis Srikuncoro
Dusun Giriloyo, Bantul. Tidak ada hubungan antara usia dengan keluhan kelelahan
mata, ada hubungan antara jarak penglihatan dan masa kerja dengan keluhan
kelelahan mata pada pembatik di industri batik tulis Srikuncoro Dusun Giriloyo,
Bantul.
URL :
https://jurnal.unismuhpalu.ac.id/index.php/PJKM/article/view/1516