Anda di halaman 1dari 10

Anggota Kelompok :

1. Misericordias Zega (01501200016)


2. Dwi Berti Elseptin Waruwu (01501200048)
3. Blestha Rianti (01501200199)

Topik 1 : Stress
Judul : Efektifitas Edukasi Koping Stress pada mahasiswa tingkat I di Fakultas
Keperawatan Universitas Pelita Harapan

Jurnal pendukung:
1. PENGARUH EDUKASI STRATEGI KOPING TERHADAP STRES AKADEMIK
SISWA SELAMA MASA PANDEMI COVID-19
Abstrak:
Perubahan proses pembelajaran selama masa pandemi COVID-19 menyebabkan
pelajar mengalami stres akademik. Stres akademik merupakan suatu kondisi yang
terjadi pada pelajar akibat dari adanya tuntutan akademik yang menyebabkan pelajar
mengalami gangguan fisiologis, psikologis, kognitif dan sosial. Strategi koping yang
tepat akan membantu para pelajar dalam menangani stres akademik. Strategi
koping dapat membantu dalam proses penyesuaian diri dan penyelesaian masalah
terhadap kondisi yang menyebabkan stres akademik. Salah satu cara yang dapat
dilakukan dalam meningkatkan strategi koping yaitu dengan pemberian edukasi
strategi koping terhadap stres akademik yang dialami siswa. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh edukasi strategi koping terhadap stres akademik siswa
selama masa pandemi COVID-19 di SMP Negeri 1 Singaraja. Jenis penelitian ini
adalah pre-experimental dengan rancangan one-group pretest-posttest design.
Sampel yang dipilih menggunakan teknik simple random sampling dari siswa kelas 7
di SMP Negeri 1 Singaraja sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi berjumlah 40
orang. Berdasarkan hasil uji Wilcoxon, didapatkan nilai p=0,000 (p<0,05), yang
berarti terdapat pengaruh yang signifikan edukasi strategi koping terhadap stres
akademik siswa selama masa pandemi COVID-19 di SMP Negeri 1 Singaraja.
Pemberian edukasi strategi koping dengan ceramah tanya jawab, pendampingan
dan penyebaran booklet dapat digunakan sebagai sarana untuk membantu siswa
dalam menangani stres akademik, sehingga diharapkan siswa dapat memiliki koping
yang baik terhadap stres akademik yang dialami.
Referensi:
Annastasya, Q., Puspita, L. M., & Yanti, N. L. P. E. (2022). Pengaruh Edukasi Strategi
Koping terhadap Stres Akademik Siswa selama Masa Pandemi Covid-19. Jurnal
Keperawatan, 14(2), 45-54.

2. GAMBARAN TINGKAT STRESS DAN MEKANISME KOPING PADA MAHASISWA


TINGKAT AKHIR PRODI D3 KEPERAWATAN STIKES RAJEKWESI BOJONEGORO
TAHUN AJARAN 2020/2021
Abstrak:
Stressor adalah salah satu penyebab stress yang dapat mengganggu kesehatan. Hal ini
dipengaruhi oleh mekanisme koping dari mahasiswa. Semakin bagus mekanisme koping
setiap individu maka tingkat adaptasi juga akan semakin baik sehingga bagi tubuh stress
tidak akan mengganggu Kesehatan begitu juga sebaliknya. Stress merupakan masalah
Kesehatan masyarakat keempat di dunia (WHO, 2020). Hal ini sering diabaikan oleh
mahasiswa. Bahkan stress masih dianggap biasa saja.. Penelitian ini bertujuan mengetahui
tingkat stres dan mekanisme koping mahasiswa Prodi D III keperawatan semester akhir.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, dengan populasi seluruh mahasiswa Tingkat
akhir tahun ajaran 2020/2021, sebanyak 80 orang, sedangkan sampelnya sebanyak 80
orang, dengan teknik total sampling. Cara pengambilan data dengan kuesioner yang
kemudian diolah dengan cara editing, coding, scoring, tabulating yang disajikan dalam bentuk
tabel frekuensi yang dikonfirmasikan dengan persentase dan narasi. Berdasarkan hasil
analisis diatas menunjukkan bahwa kategori mahasiswa yang semester akhir di
STIKES Rajekwesi Bojonegoro tahun 2020 berusia 21 tahun dengan jumlah 65 responden
(81,25%), tingkat Stres Berdasarkan analisis di atas menunjukkan bahwa hasil mengenai
tingkat stres mahasiswa akhir, mayoritas terbanyak adalah stres sedang sebanyak 35
responden (43,7%) dan mekanisme koping pada mahasiswa akhir terbanyak adalah kategori
baik sebanyak 60 responden (75%), berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang
gambaran tingkat stres dan mekanisme koping mahasiswa akhir di STIKES Rajekwesi
Bojonegoro, maka disimpulkan sebagai berikut : Sebagian besar tingkat stres mahasiswa
tingkat akhir masuk dalam kategori stres sedang. Dan sebagian besar mekanisme koping
mahasiswa tingkat akhir yang sedang. Sedangkan untuk mekanisme koping sudah baik.
Referensi:
Nuryanti, T., & IP, E. M. (2021). GAMBARAN TINGKAT STRESS DAN MEKANISME
KOPING PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR PRODI D3 KEPERAWATAN STIKES
RAJEKWESI BOJONEGORO TAHUN AJARAN 2020/2021. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 2(1),
1-5.

3. EDUKASI STRATEGI KOPING SEBAGAI UPAYA DALAM MENURUNKAN


TINGKAT STRES PADA SISWA SMKN 4 GARUT SELAMA PANDEMI COVID-19
Abstrak:
Menanggapi bahayanya virus Covid-19, pemerintah Indonesia mengeluarkan
beberapan peraturan mengenai protokol kesehatan, salah satunya ialah protokol
mennjaga jarak atau social distancing yang kemudian ditindaklanjuti dengan
kebijakan PSBB yang justru menyebabkan terganggunya kesehatan mental,
terutama pada remaja sekolah yang diisukan mengalami stress dengan adanya
sistem PJJ. Pada penkes ini kami memberikan edukasi pada siswa/i SMKN 4 Garut
mengenai pengelolaan stres dengan strategi koping. Ruang lingkup dalam
kegiatan Penkes ini ialah siswa dan siswi SMKN 4 Garut. Tujuan: Kegiatan penkes
ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan siswa dan siswi SMKN 4 Garut
dalam melakukan pengelolaan stress dengan strategi koping selama masa
pandemi covid-19. Metode: Kegiatan penkes ini mengintegrasikan konsep teori
HBM. Penkes ini menggunakan metode lecture atau ceramah dengan menggunakan
media powerpoint yang dilaksanakan secara daring menggunakan
platform Zoom Meeting. Hasil yang ditemukan dari kegiatan penkes ini ialah
persentase pengetahuan peserta mengenai stress dan strategi koping meningkat
setelah diberikan materi yang dapat dilihat dari hasil post test sebagian besar
peserta penkes. Kesimpulan yang dapat diambil dari kegiatan penkes ini ialah,
terdapat peningkatan pengetahuan pada siswa dan siswi SMKN 4 Garut mengenai
stress dan pengelolaan stress dengan strategi koping, setelah peserta diberikan
pretest sebelum pemberian materi dan diberikan post test setelah pemberian
materi.
Referensi:
Eriyani, T., Shalahuddin, I., & Maulana, I. (2021). Edukasi Strategi Koping Sebagai
Upaya Dalam Menurunkan Tingkat Stres Pada Siswa Smkn 4 Garut Selama Pandemi
Covid-19. JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM), 4(3),
564-572.
Topik 2 : Oral Hygiene
Judul proposal :
Jurnal Pendukung :
1. PENGETAHUAN DAN PERILAKU ORAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN KARIES
GIGI DI SD NEGERI 01 KETANGGAN BATANG
Abstrak :
Karies gigi adalah daerah yang membusuk di dalam gigi yang terjadi akibat proses
yang secara bertahap melarutkan email dan terus berkembang ke bagian dalam gigi.
Anak di Indonesia masih sulit untuk meningkatkan kualitas kesehatan gigi
dikarenakan kurangnya pengetahuan dan perilaku yang kurang tepat dalam menjaga
kesehatan gigi.
Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi hubungan pengetahuan dan perilaku oral
hygiene pada anak dengan kejadian karies gigi di SDN Ketanggan 01 Kecamatan
Gringsing Kabupaten Batang.
Metode penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan studi kasus dengan
menggunakan kuesioner sebagai alat pengambilan data. Sampel dalam penelitian ini
adalah semua siswa SDN 01 Ketanggan yang mengalami karies gigi sebanyak 88
orang berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi, dengan teknik total sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 63,6% memiliki pengetahuan tidak baik,
76,1% perilaku tidak baik dan 72,7% mengalami karies gigi. Analisa data
menggunakan Chi square diperoleh nilai p value 0,000 (α 0,05) jadi nilai p < 0,05,
dapat disimpulkan ada hubungan pengetahuan dengan kejadian karies gigi dan
terdapat hubungan antara perilaku dengan kejadian karies gigi (p value 0,000).
URL :
https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JKA/article/view/3957

2. HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU PEMELIHARAAN


KESEHATAN GIGI DAN MULUT MURID SEKOLAH DASAR
Abstrak :
Salah satu penyebab masalah mulut adalah pengabaian kebersihan mulut. Meskipun
pengetahuan tentang perawatan kesehatan gigi dan mulut sudah tinggi, masih
banyak anak-anak yang belum mampu meningkatkan sikap dan praktiknya terhadap
perawatan kesehatan gigi dan mulut.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan
dengan perilaku terhadap perawatan kesehatan gigi dan mulut pada siswa SDN
36/IV Jambi tahun 2018.
Jenis penelitian ini adalah cross sectional yang terdiri dari 59 subjek yang direkrut
dengan metode total sampling. Data dikumpulkan dari kuesioner yang diisi oleh
subjek dilanjutkan dengan analisis chi square.
Hasil penelitian tingkat pengetahuan siswa SDN 36/IV Jambi tinggi, sedang dan
rendah berturut-turut adalah 66,1%, 32,2% dan 1,7%. 67,8% subjek memiliki perilaku
yang baik terhadap perawatan kesehatan gigi dan mulut, sedangkan 32,2% lainnya
memiliki perilaku sedang. Tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara tingkat
pengetahuan dan perilaku terhadap perawatan kesehatan gigi dan mulut pada siswa
SDN 36/TV Jambi tahun 2018 (sig-0,446; p<0,05).
URL :
https://ejournal.poltekkes-smg.ac.id/ojs/index.php/jkg/article/view/4407

3. FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KARIES GIGI PADA ANAK USIA 4–6
TAHUN
Abstrak :
Karies gigi adalah salah satu gangguan kesehatan gigi. Dampaknya, gigi menjadi
keropos, berlubang, bahkan patah. Karies gigi membuat anak mengalami kehilangan
daya kunyah dan terganggunya pencernaan, yang mengakibatkan pertumbuhan
kurang maksimal.
Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan perilaku orang tua terhadap
pemeliharaan kesehatan gigi anak (kebiasaan memberi makan manis, lengket dan
minum susu, pemeliharaan gigi, pemeriksaan gilut) dengan karies gigi di Taman
Kanak-Kanak (TK) R.A Bustanussholihin di Desa Balun Kecamatan Turi Kabupaten
Lamongan.
Penelitian ini bersifat Analitik yang datanya dikumpulkan secara Cross Sectional
dengan sampel anak TK usia 4-6 tahun dengan jumlah sampel sebanyak 49 anak.
Pengumpulan data primer melalui wawancara pada orang tua siswa TK RA Busta
nurussholihin dengan menggunakan kuisioner dan data sekunder diperoleh dari
instansi yaitu data profil wilayah di TK R.A Bustanussholihin di Desa Balun
Kecamatan Tari Kabupaten Lamongan. Penelitian ini menggunakan uji korelasi coeffi
cient contingency.
Berdasarkan hasil uji korelasi coeffi cient contingency didapatkan hasil bahwa faktor
yang memiliki hubungan yang kuat adalah kebiasaan memberi makan manis,
lengket, dan minum susu dengan nilai P = 0,504. Sedangkan faktor yang memiliki
hubungan yang lemah yaitu kebiasaan pemeliharaan kebersihan gigi anak dan
kebiasaan pemeriksaan gigi dan mulut anak. Dari penelitian ini dapat disimpulkan
bahwa terdapat hubungan atau korelasi yang kuat antara kebiasaan memberi
makanan manis, lengket dan minum susu dengan kejadian karies gigi anak usia 4-6
tahun. Sehingga untuk mencegah keparahan karies gigi maka perlu diadakan
penyuluhan tentang pemberian makan manis, lunak dan lengket terhadap pengaruh
karies gigi serta bagaimana seharusnya pemberian susu formula maupun Air Susu
Ibu (ASI) kepada anak agar tidak terjadi karies rampan.
URL :
https://e-journal.unair.ac.id/index.php/JBE/article/download/175/45

4. PENCEGAHAN DAN PERAWATAN KARIES RAMPAN


Abstrak :
Karies rampan merupakan masalah yang sering ditemukan pada anak usia balita.
Adanya karies rampan dapat menyebabkan berbagai masalah terutama yang
berhubungan
dengan kesehatan umum anak yang sedang dalam masa pertumbuhan. Karies
rampan
merupakan penyakit multifaktorial dengan faktor penyebabnya antara lain: kurangnya
kebersihan mulut, struktur gigi yang kurang baik, adanya aktifitas bakteri karies yang
tinggi,
sering mengonsumsi makanan dan minuman kariogenik, serta waktu yang
memengaruhi
terjadinya karies rampan. Untuk menghindari terjadinya karies rampan dianjurkan
untuk
menghindari hal-hal tersebut di atas serta melakukan pencegahan dan perawatan
secara
berkesinambungan agar kesehatan gigi dan mulut dapat terjaga dengan baik.
Referensi : Mariati, N. W. (2015). Pencegahan dan perawatan karies rampan. Jurnal
Biomedik: JBM, 7(1).

Topik 3 : Sadari
Judul Proposal : Gambaran Pengetahuan tentang SADARI pada mahasiswi
keperawatan di Universitas Pelita Harapan Tangerang
JURNAL PENDUKUNG :
1. Gambaran tingkat pengetahuan dan perilaku tentang pemeriksaan payudara sendiri
(SADARI) pada remaja putri di wilayah kerja UPT Puskesmas Blahbatuh II Gianyar Bali
Indonesia
Abstrak :
Kanker payudara merupakan salah satu tumor ganas yang menjadi penyebab utama
morbiditas dan mortalitas wanita di seluruh dunia. Payudara Sendiri (SADARI) merupakan
deteksi dini berperan penting untuk memperbaiki prognosis disamping faktor klinis lainnya
dari kanker payudara. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif cross sectional. Tempat
pengambilan sampel dipilih secara acak yaitu SMA PGRI Blahbatuh dan sampel yang
diperoleh sebanyak 50 orang yang dipilih kembali secara acak. Instrumen yang digunakan
adalah kuesioner yang diadaptasi dari berbagai kuesioner pada penelitian sejenis. Teknik
analisis data dengan analisis univariat dan bivariat. Dari hasil penelitian diperoleh tidak ada
remaja putri di Wilayah Kerja UPT Kesmas Blahbatuh II memiliki tingkat pengetahuan (0%)
dan perilaku (0%) SADARI yang baik, mayoritas memiliki tingkat pengetahuan (88%) dan
perilaku (98%) SADARI yang kurang. Selain
itu terdapat kecenderungan bahwa 100% remaja yang memiliki tingkat pengetahuan SADARI
yang kurang memiliki perilaku SADARI yang kurang. 89.7% responden yang memiliki usia
≤16 tahun cenderung memiliki tingkat pengetahuan SADARI kurang dan 96.6% cenderung
memiliki perilaku kurang. Rendahnya tingkat pengetahuan dan perilaku remaja tersebut
diharapkan adanya peran Puskesmas untuk memberikan penyuluhan tentang kanker
payudara dan SADARI kepada remaja dan masyarakat wanita di wilayah kerja Puskesmas.
Referensi : Singam, K., & Wirakusuma, I. B. (2017). Gambaran tingkat pengetahuan dan
perilaku tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) pada remaja putri di wilayah kerja
UPT Puskesmas Blahbatuh II Gianyar Bali Indonesia. Intisari Sains Medis, 8(3), 184-188.

2. Pengetahuan Remaja Putri Tentang Pemeriksaan Payudara Senduru (SADARI)


dengan perilaku SADARI
Abstrak :
Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab utama kematian dan jenis kanker
yang lebih banyak terjadi pada wanita adalah kanker payudara. Perlu dilakukan
upaya untuk pencegahan kanker payudara melalui deteksi dini yang dikenal dengan
metode SADARI (pemeriksaan payudara sendiri). Penelitian ini merupakan penelitian
survey analitik dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswi kelas XI MA Al-Fatah Natar, sampel diambil sebanyak 70 responden
dengan menggunakan teknik simple random sampling. Teknik analisis data yang
digunakan adalah univariat dan bivariat dengan uji chi square. Analisis univariat
menunjukkan terdapat 36 responden (51, 4%) pengetahuan cukup dan 56 responden
(80%) siswi kelas XI belum pernah melakukan SADARI. Uji statistik chi square
menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang
pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dengan perilaku SADARI p value 0,016.
Tenaga kesehatan diharapkan dapat memberikan penyuluhan tentang kesehatan
reproduksi khususnya deteksi dini kanker payudara secara kontinyu.
Referensi : Lubis, U. L. (2017). Pengetahuan remaja putri tentang pemeriksaan payudara
sendiri (SADARI) dengan perilaku sadari. Jurnal Aisyah: Jurnal Ilmu Kesehatan, 2(1), 81-86.

3. Pentingnya Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) sebagai Upaya Deteksi


Dini Kanker Payudara
Abstrak :
Angka penderita kanker di Indonesia sendiri dapat dibilang meningkat secara
fantastis
setiap tahunnya. Salah satu kanker yang angka kematiannya tinggi adalah kanker
payudara. Kanker payudara sendiri umumnya menyerang perempuan dan
merupakan salah satu kanker terbanyak yang terjadi di Indonesia (Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia, 2015). Jumlah penderita kanker payudara
menunjukkan bahwa terdapat peningkatan setiap tahunnya. Angka kematian ibu
Tahun 2018 di Desa Kemetul sebanyak 6 ibu yang meninggal karena kanker
payudara. Dengan adanya pengetahuan tentang pemeriksaan payudara sendiri,
diharapkan masyarakat terutama remaja dapat melakukan deteksi dini kanker
payudara dengan melakukan SADARI. Metode yang digunakan pada pengabdian
masyarakat ini yaitu memberikan pendidikan kesehatan dengan ceramah dan
dilanjutkan dengan demonstrasi pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).
Pengabdian Masyarakat ini didapatkan hasil bahwa pengetahuan tentang
SADARI sebelum diberikan penyuluhan, sebagian besar mempunyai pengetahuan
sedang sebanyak 25 responden. Sedangkan setelah diberikan penyuluhan, paling
banyak mempunyai pengetahuan baik sebanyak 20 responden. praktik pelaksanaan
pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) paling banyak yaitu pada kategori tidak
pernah (17 responden) dan paling sedikit selalu melakukan SADARI sebanyak (4
responden).
Referensi : Lestari, P., & Wulansari, W. (2019). Pentingnya Pemeriksaan Payudara Sendiri
(SADARI) sebagai Upaya Deteksi Dini Kanker Payudara. Indonesian Journal of Community
Empowerment (IJCE), 1(2).

4. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Pemeriksaan Payudara Sendiri


Pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Pembangunan Nasional “Veteran“
Jakarta Tahun 2017
Abstrak :
Kanker merupakan salah satu penyebab utama kematian. Estimasi insiden kanker payudara
di Indonesia sebesar 36 per 100.000 perempuan. Lebih dari 80% kasus ditemukan berada
pada stadium yang lanjut. Salah satu cara untuk mengurangi angka kejadian kanker
payudara adalah dengan melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Deteksi dini
dapat menekan angka kematian sebesar 25-30%. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)
pada mahasiswi Fakultas Kedokteran UPN “Veteran” Jakarta tahun 2017. Penelitian ini
menggunakan desain
cross sectional dan kuesioner dengan besar sampel 108 orang. Metode pengambilan sampel
menggunakan metode probability sampling dengan teknik proportionate stratified random
sampling. Hasil analisis menggunakan uji Chi-square menunjukkan adanya hubungan antara
Indeks Massa Tubuh (IMT), sumber informasi, sikap, pengetahuan dan dukungan keluarga
dengan perilaku pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Tidak ada hubungan antara
riwayat penyakit keluarga, umur dan pendapatan dengan perilaku pemeriksaan payudara
sendiri (SADARI). Hasil analisis regresi logistik menunjukkan faktor yang paling dominan
mempengaruhi perilaku pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) adalah pengetahuan
(OR=10,889).
Referensi : Khairunnissa, A., Wahyuningsih, S., & Irsyad, N. S. (2018). Faktor-faktor yang
Berhubungan dengan Perilaku Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) pada Mahasiswi
Fakultas Kedokteran Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta, 2017. Jurnal
Profesi Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, 11(2).
5. Hubungan Antara Faktor Personal dengan Perilaku Pemeriksaan Payudara Sendiri
(SADARI) pada Mahasiswi S1 Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara personal faktor
(pengetahuan, sikap, riwayat kanker dan riwayat kanker) dengan perilaku SADARI.
Metode: Artikel ini merupakan penelitian deskriptif korelasional, dengan pendekatan cross
sectional desain penelitian. Sampel penelitian terdiri dari 186 orang yang diambil secara acak
menggunakan simple random sampling. Analisis data dalam penelitian ini adalah Uji Chi
Square.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara sikap (p = 0,023) dengan
perilaku SADARI. Sedangkan antara pengetahuan (p = 0,863), keluarga riwayat kanker
payudara (p = 0,591), dan riwayat kanker payudara sendiri (p = 0,164) tidak ada hubungan
dengan perilaku SADARI.
Kesimpulan: Pada faktor pribadi, sikap berkorelasi dengan perilaku SADARI pada
mahasiswi. Tapi Pengetahuan, sejarah kanker dalam keluarga dan juga responden itu sendiri
tidak berkorelasi dengan perilaku SADARI dari siswa perempuan.
URL : http://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/JKM/article/viewFile/2059/2112

Topik 4 : Kelelahan mata


Judul Proposal : Gambaran Perilaku Pencegahan Kelelahan Mata Akibat
Penggunaaan Laptop dan Smartphone pada Mahasiswa Angkatan 2020 Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Swasta Bagian Barat
Jurnal Pendukung :
1. Edukasi cegah kelelahan mata dari pengaruh gadget selama Work From Home
(WFH)
Abstrak :
Selama pandemi Covid-19 pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan
Republik Indonesia mengambil kebijakan untuk melakukan kegiatan bekerja dan
proses belajar mengajar dari rumah (WFH/SFH) langkah ini diambil demi menekan
laju penyebaran Covid-19 didunia pendidikan. Seiring penerapan kebijakan
WFH/SFH penggunaan gadget terus meningkat guna memenuhi kebutuhan aktivitas
sehari-hari. Hal ini memiliki potensi menyebabkan keluhan kelelahan mata (eye
strain) akibat peningkatan intensitas waktu penggunaan dan posisi yang tidak sesuai
dalam penggunaan gadget. Sehingga perlu dilakukan edukasi dalam rangka
meningkatkan pengetahuan untuk menjaga kesehatan mata dari pengaruh gadget
selama WFH/SFH.
Tujuan untuk meningkatkan pengetahuan penggunaan smartphone dan komputer
yang benar dan mencegah eye strain pada guru, orang tua dan siswa selama
melaksanakan WFH/SFH. Kegiatan ini diikuti oleh 68 peserta yang terdiri dari guru,
pekerja swasta, wirausaha online, mahasiswa, siswa dan masyarakat umum di Desa
Muara Jawa, Kecamatan Sanga-Sanga, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan
Timur.
Metode yang digunakan adalah metode ceramah sosialisasi melalui pemaparan
materi dari
narasumber yang dilakukan secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting dengan
teknik diskusi
tanya jawab dalam bentuk webinar. Hasil yang didapatkan bahwa ada peningkatan
pengetahuan peserta setelah mengikuti pemaparan materi yang dilakukan secara
online.
URL:
http://seminar.uad.ac.id/index.php/senimas/article/view/5087

2. Pengaruh Pembelajaran Daring Terhadap Kesehatan Mata Di Masa Pandemi


Abstrak :
Mata adalah alat indra pada manusia yang memiliki peranan penting untuk melihat
dan mengirimkan visual informasi ke otak, mata dapat berfungsi dengan baik jika
dijaga kesehatannya dengan baik juga, menjaga kesehatan mata tidak hanya
dengan cara memakan makanan bergizi dan sayur-sayuran tetapi juga dengan
melakukan aktifitas yang membuat mata merasa tenang seperti membatasi
penggunaan laptop/gawai, terlalu lama menatap layar dapat mengakibatkan
munculnya penyakit pada mata karena kelelahan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran keterkaitan mengenai
hubungan kesehatan mata dengan pembelajaran daring. Populasi dan sampel dalam
penelitian ini adalah mahasiswa/i dari berbagai
universitas di Indonesia yang berjumlah 137 orang yang dimana mereka adalah
mahasiswa/i yang mengalami keluhan saat pembelajaran daring.
Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu survei kuantitatif yang dimana pada
metode ini menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan sampel dari populasi
tertentu sebagai alat untuk mengumpulkan data referensi melalui kuesioner. Dalam
penelitian ini, data yang digunakan adalah data primer.
Hasil penelitian menyatakan bahwa pada saat pandemi, pembelajaran daring sangat
mempengaruhi kesehatan mata. Disarankan untuk mengistirahatkan mata dengan
cara melihat objek di sekeliling dengan jarak 20 kaki (6 meter) dalam waktu 20 detik.
URL : https://uit.e-journal.id/JKKM/article/view/1122

3. KELELAHAN MATA PADA MAHASISWA KEPERAWATAN SELAMA


PEMBELAJARAN DARING DI MASA PANDEMI COVID-19
Abstrak :
Proses belajar mengajar secara daring selama Pandemi COVID-19
telah berlangsung lebih dari 1 tahun. Pembelajaran daring ini meningkatkan durasi
penggunaan perangkat digital. Peningkatan durasi ini dapat menimbulkan dampak
pada kesehatan mata peserta didik khususnya mahasiswa.
Tujuan Penelitian: Riset ini
bertujuan untuk mengetahui gambaran keluhan kelelahan mata serta upaya yang
dilakukan oleh mahasiswa STIKes Wira medika untuk mencegah dan mengatasi
kelelahan mata.
Metodologi: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
menggunakan kuesioner visual fatigue index yang disebarkan secara online ke
seluruh mahasiswa keperawatan STIKes Wira Medika Bali dengan responden
berjumlah 165 mahasiswa.
Hasil: Sebanyak 119 mahasiswa mengalami kelelahan mata (72,1 %). Upaya yang
dilakukan oleh mahasiswa adalah dengan menjauh sejenak dari layar
monitor, memejamkan mata dan tidur
Kesimpulan: Sebagian besar mahasiswa mengalami kelelahan mata selama
pembelajaran daring. Upaya pencegahan kelelahan
mata yang diketahui oleh mahasiswa masih terbatas sehingga perlu sosialisasi
tindakan
preventif pencegahan kelelahan mata pada pembelajaran daring.
URL : http://ejournal.binausadabali.ac.id/index.php/caring/article/view/240

4. Hubungan antara Usia, Jarak Penglihatan dan Masa Kerja dengan Keluhan
Kelelahan Mata pada Pembatik di Industri Batik Tulis Srikuncoro Dusun
Giriloyo Kabupaten Bantul
Abstrak :
Menurut WHO pada tahun 2014 angka kejadian kelelahan mata (astenopia) berkisar
40% sampai 90%, WHO juga menambahkan sebanyak 285 juta orang atau 4,24%
dari total populasi di dunia mengalami gangguan
penglihatan berupa low vision/ ketajaman penglihatan yang rendah dan kebutaan
dengan distribusi sebesar 246 juta orang atau 65%, sedangkan di Indonesia
diperkirakan 3 juta orang mengalami gangguan penglihatan (WHO, 2010).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara usia, jarak penglihatan
dan masa kerja dengan keluhan kelelahan mata pada pembatik di industri batik tulis
Srikuncoro Dusun Giriloyo, Bantul Jenis penelitian analitik observational dengan
desain cross sectional. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 32
responden. Cara pengukuran menggunakan penggaris untuk mengukur jarak
penglihatan, serta kuesioner untuk mengetahui usia, masa kerja dan keluhan
kelelahan mata. Analisis data menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat
dengan uji alternatif fisher’s exact test.
Hasil uji statistik menunjukkan nilai p value usia sebesar 0,265 (p value >0,05)
yang artinya tidak ada hubungan antara usia dengan keluhan kelelahan mata, nilai p
value jarak penglihatan sebesar 0,028 (p value <0,05) yang artinya ada hubungan
antara jarak penglihatan dengan keluhan kelelahan mata dan nilai p value masa
kerja sebesar 0,011 (p value < 0,05) yang artinya ada hubungan antara masa kerja
dengan keluhan kelelahan mata pada pembatik di industri batik tulis Srikuncoro
Dusun Giriloyo, Bantul. Tidak ada hubungan antara usia dengan keluhan kelelahan
mata, ada hubungan antara jarak penglihatan dan masa kerja dengan keluhan
kelelahan mata pada pembatik di industri batik tulis Srikuncoro Dusun Giriloyo,
Bantul.
URL :
https://jurnal.unismuhpalu.ac.id/index.php/PJKM/article/view/1516

5. FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN COMPUTER VISION


SYNDROME (CVS) PADA PEGAWAI PT. MEDIA KITA SEJAHTERA KENDARI
Abstrak :
Computer Vision Syndrome (CVS) adalah sebuah istilah yang digunakan untuk
menjelaskan kumpulan gejala berupa rasa tegang pada mata, rasa tidak nyaman
pada mata, sakit kepala, mata kering, penglihatan buram pada jarak dekat, dan
penglihatan ganda yang terjadi pada pengguna komputer.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang berhubungan kejadian CVS pada
pegawai PT. Media Kita Sejahtera. Metode penelitian kuantitatif dengan
menggunakan metode deskriptif analitik dengan rancangan penelitian cross
sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pegawai pengguna komputer
di PT. Media Kita Sejahtera Kendari yang berjumlah 35 orang. Analisis data yang
digunakan adalah analisis univariat dan analisis bivariat.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat hubungan antara lama penggunaan
komputer (Pvalue= 0,000), lama istirahat (pvalue= 0,004) dengan kejadian CVS pada
pegawai pengguna komputer di PT. Media Kita Sejahtera Kendari, sementara tidak
terdapat hubungan antara jenis kelamin (pvalue 0,056), penggunaan kacamata
(Pvalue = 0,629), jarak mata (Peale = 1,000) dengan kejadian CVS pada pegawai
pengguna komputer di PT. Media Kita Sejahtera Kendari. Saran adalah setiap 20
menit bekerja di depan komputer diharapkan beristirahat ±20 detik dengan melihat
benda yang jaraknya +20 kaki untuk mencegah terjadinya CVS. Untuk peneliti
lainnya agar dapat meneliti variabel lain seperti usia, ukuran obyek, lama
penggunaan VDT (termasuk tablet), tampilan layar monitor, jenis kegiatan
responden, dan sebagainya.
URL :
https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/ann/article/view/3111

Anda mungkin juga menyukai