Anda di halaman 1dari 30

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT

PENGETAHUAN TENTANG CUCI TANGAN PAKAI SABUN


PADA SISWA KELAS VII DAN VIII MTs HIDAYATULLAH
DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS PEJERUK TAHUN 2017

Oleh :
dr. Enda Athiyah Cahyani

Pembimbing:
dr. Ni Wayan Diptaningsih
Latar Belakang
Perilaku Sehat Cuci Tangan Pakai Sabun yang merupakan salah
satu Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Program promosi kesehatan sekolah menjadi salah satu upaya
pemerintah dalam mewujudkan kesehatan bagi anak sebagai
salah satu anggota dari komuitas sekolah.
Praktek personal hygiene dan sanitasi di seluruh dunia focus
pada anak sekolah sebagai Agen Perubahan dengan
simbolisme bersatunya seluruh komponen keluarga, rumah
dan masyarakat.
LATAR BELAKANG

Sekolah juga dapat menjadi ancaman penularan penyakit


dan usia sekolah juga merupakan masa rawan terserang
penyakit.
Beberapa penyakit yang diderita oleh anak sekolah
seperti: kecacingan jumlah kasusnya 40-60% dan kasus
diare menurut WHO setiap tahun 100.000 anak Indinosia
meninggal akibat diare.
Curtis and Cairncross (2003) perilaku CTPS dapat
menurunkan insiden diare hingga 42-47% dan transmisi
ISPA hingga lebih dari 30%
Rumusan Masalah

Bagaimana Pengaruh Penyuluhan Terhadap


Tingkat Pengetahuan Tentang Cuci Tangan Pakai
Sabun pada siswa kelas VII dan VIII MTs
Hidayatullah di wilayah kerja puskesmas
pejeruk tahun 2017?
Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui pengaruh penyuluhan


terhadap tingkat pengetahuan tentang cuci
tangan pakai sabun pada siswa kelas VII dan
VIII MTs Hidayatullah di wilayah kerja
puskesmas pejeruk tahun 2017.
Manfaat Penelitian

Peneliti
Sebagai pengetahuan dan informasi kepada peneliti
mengenai pengaruh penyuluhan tentang cuci tangan pakai
sabun terhadap tingkat pengetahuan siswa tentang cuci
tangan pakai sabun di MTs Hidayatullah di wilayah kerja
Puskesmas Pejeruk
Bagi Sekolah
Dapat digunakan sebagai informasi terkait perilaku hidup
bersih dan sehat (PHBS) pada siswa terutama cuci tangan
pakai sabun, sehingga dapat mengevaluasi yang perlu
diperbaiki.
Pelayanan kesehatan
Sebagai informasi bagi pelayanan kesehatan dalam
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dimana
perlu diberi intervensi berupa penyuluhan tentang
pentingnya cuci tangan pakai sabun di lingkungan
sekolah.
Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan
sebagai sumber data untuk kepentingan penelitian
selanjutnya.
Kerangka Konsep
METODE PENELITIAN
Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian Eksperimental dengan
rancangan one group pre-test and post test design

Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2017 di MTs
Hidayatullah

Populasi dan Sampel Penelitian


Populasi penelitian ini adalah seluruh pelajar kelas 1 dan 2 SMP di
MTs Hidayatullah
Kriteria Inkulusi dan Ekslusi
Kriteria Inklusi
Siswa dan siswi di MTs Hidayatullah
Siswa dan siswi di MTs Hidayatullah kelas 1 dan 2 SMP

Kriteria Eksklusi
Siswa dan siswi yang menolak menjadi responden
Siswa-siswi yang pada saat penelitian tidak hadir karena
alasan apapun.
Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
purposive sampling.

Variabel Dependen
Penyuluhan
Proses pembelajaran dalam upaya peningkatan mutu pengetahuan dan
sikap positif masyarakat terhadap materi tersebut.

Variabel Independen
Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil tahu setelah orang melakukan penginderaan
terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan tersebut pada manusia
adalah indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba.
Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian terdiri dari tahap persiapan dan
tahap pelaksanaan.
1. Tahap persiapan:
Mengajukan tema penelitian
Berkoordinasi dengan bagian UKS Puskesmas Pejeruk
Menyusun kuesioner penelitian
2. Tahap pelaksanaan:
Tahap pelaksanaan dimulai dengan informed consent
kepada subyek penelitian dan penjelasan prosedur
penelitian.
Prosedur pelaksanaan dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
Meminta peserta pendidik kelas 1 dan 2 SMP subyek
untuk mengisi kuesioner penelitian (pre-test)
Melakukan penyuluhan materi pemberantasan jentik
nyamuk
Memberikan kembali kepada peserta pendidik kuesioner
penelitian (post-test)
Teknik Pengumpulan dan Analisis Data
Teknik Pengumpulan Data : angket yaitu suatu cara
pengurnpulan dengan menyusun daftar pertanyaan yang
diberikan kepada responden yang bersedia memberikan
jawaban sejujumya. Angket ini disusun dengan
menggunakan skala Guttman dengan dua interval jawaban
yaitu benar dan salah
Alat Pengumpulan Data : Kuesioner yang diberikan pada
responden sebanyak 2x (pre dan post test)
Teknik Analisa Data : editing, coding dan scoring. Proses
analisa data selanjutnya adalah menggunakan program
computer software SPSS for windows version 22.0.
Etika Penelitian

1. Inform Concern
Peneliti memberikan penjelasan tentang tujuan serta
maksud penelitian sebelum menyerahkan surat
permohonan menjadi responden penelitian sebagai
permintaan untuk menjadi responden.

2. Anonimity ( tanpa nama )


Peneliti tidak mencantumkan nama pada data tapi hanya
memberikan kode sebagai nomor urut subyek.
Jadwal Pelaksanaan
Rencana Kegiatan X1 X2 X3 X4

Pelaksanaan penelitian

Pengolahan data

Analisis data

Penyusunan laporan
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Analisis Univariat

Analisis univariat dilakukan terhadap variabel-variabel


seperti karakteristik responden (jenis kelamin, usia dan
tingkat pendidikan/kelas) dan tingkat pengetahuan cuci
tangan pakai sabun
Hasil Uji Wilcoxon Tingkat Pengetahuan Siswa Kelas VII dan VIII Mts
Hidayatullah Sebelum dan Setelah Dilakukan Penyuluhan Tentang Cuci
Tangan Pakai Sabun

Post Test Pre Test

Z -4.866 (b)

Asymp. Sign. (2-Tailed) ,000

p < 0,05, dengan nilai p 0,000. Artinya terdapat korelasi yang bermakna
secara statistik antara pengaruh penyuluhan tentang Cuci Tangan Pakai
Sabun terhadap tingkat pengetahuan siswa kelas VII dan VIII MTs
Hidayatullah di wilayah kerja Puskesmas Pejeruk
PEMBAHASAN
Dalam penelitian ini didapatkan bahwa terdapat korelasi
yang bermakna secara statistik antara pengaruh penyuluhan
tentang Cuci Tangan Pakai Sabun terhadap tingkat
pengetahuan siswa kelas VII dan VIII MTs Hidayatullah di
wilayah kerja Puskesmas Pejeruk. Hal ini menunjukkan
terdapat perbedaa yang signifikan antara pengetahuan
sebelum dan setelah intervensi penyuluhan.
Menurut teori yang dikemukakan oleh Lawrence Green (2005)
: faktor predisposisi yang mencakup pengetahuan, sikap,
keyakinan, nilai dan persepsi, berkenaan dengan motivasi
seseorang atau kelompok untuk bertindak. Terbukti bahwa
intervensi promosi kesehatan yang telah diberikan dalam
penelitian dapat berpengaruh terhadap perubahan perilaku
dari sebelum hingga sesudah intervensi menghasilkan
perubahan ke arah yang lebih baik
Sunawi (2003) : ada hubungan antara pengetahuan dengan
praktek PHBS.
Prista (2007) : terdapat hubungan antara pengetahuan
dengan personal hygiene, termasuk kegiatan cuci tangan.
Suryaningsih (2009), juga menyatakan adanya hubungan
anatara pengetahuan dan intervensi peningkatan perilaku
CTPS.
Nawangwulan (2007), yang menjelaskan bahwa tingkat
pendidikan seseorang sangat berpengaruh terhadap program
peningkatan pengetahuan secara langsung dan secara tidak
langsung pada terhadap perilaku.
Kesimpulan

Pelaksanaan intervensi promosi kesehatan di


sekolah berupa penyuluhan terbukti meningkatkan
pengetahuan responden dalam berperilaku cuci
tangan pakai sabun di sekolah.
Adanya perbedaan yang bermakna antara
pengetahuan cuci tangan pakai sabun di sekolah
sebelum dan setelah diberikan intervensi promosi
kesehatan di sekolah.
Saran

Bagi Puskesmas Pejeruk


Bekerjasama dengan Dinas Kesehatan dalam pengadaan media-media
kesehatan yang menarik dan dapat dipahami siswa sekolah.
Berkoordinasi dengan Kepala seksi dalam pelaksanaan program cuci
tangan pakai sabun di sekolah.
Mengembangkan metode intervensi yang lebih efektif dalam
menyampaikan informasi kesehatan pada anak usia sekolah
Pengembangan program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dalam
rangka meningkatkan derajat kesehatan anak sekolah.
Meningkatkan penyuluhan kesehatan ke sekolah-sekolah khususnya
mengenai cuci tangan pakai sabun dan Perilaku Hidup Sehat lainnya.
Bagi MTs Hidayatullah
Berkoordinasi dengan Kepala Puskesmas Pejeruk dalam
pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan membuat
program-program kesehatan.
Menjadikan guru dan kepala sekolah sebagai contoh yang
baik bagi siswa dalam penerapan perilaku cuci tangan
pakai sabun.
Melakukan pemeriksaan kuku setiap hari sebelum masuk
kelas.
Menyediakan sarana cuci tangan di sekolah yang dilengkapi
dengan air mengalir, sabun dan lap pengering.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai