Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan pengaruh media pembelajaran
lagu dan slide terhadap praktik mencuci tangan ditinjau dari jenis kelamin. Jenis penelitian
menggunakan quasi experimental design. Teknik sampling yang digunakan adalah
purposive sampling dengan jumlah sampel 74 siswa TK Negeri Pembina Sragen.
Instrumen yang digunakan adalah checklist mencuci tangan. Teknik analisis data
menggunakan two way anova. Hasil: 1) Ada perbedaan pengaruh media pembelajaran lagu
dan slide terhadap praktik mencuci tangan, dengan nilai p=0,005; 2) Ada perbedaan
pengaruh kelamin laki-laki dan perempuan terhadap praktik mencuci tangan, dengan nilai
p=0,000; 3) Tidak ada interaksi antara media pembelajaran terhadap praktik mencuci
tangan ditinjau dari jenis kelamin, dengan nilai p=0,377. Kesimpulan: Tidak ada interaksi
antara media pembelajaran lagu dan slide terhadap praktik mencuci tangan ditinjau dari
jenis kelamin.
Absract
The study aims to analyse the differences used of songs and slides in practicing hand
washing in terms of gender. The research used a quasi-experimental design. Sampling
technique used in the study is purposive sampling with a sample of 74 kindergarten
students Negeri Pembina Sragen. The instrument used a checklist of washing hands. Data
were analyzed using two way ANOVA. The results are:1) There is a difference of using
songs and slides in practicing of hand washing, with the value of p = 0.005; 2) There is a
difference in male and female practice of hand washing, with a value of p = 0.000; 3)
There is no difference between the use of song and slides in practicing of hand washing in
male and female students, with a value of p = 0.377. There is no difference between the
used of song and slides in practicing of hand washing in terms of gender.
116
117
menolong dirinya sendiri di bidang bersih dan sehat melalui mencuci tangan
kesehatan dan berperan aktif dalam (Prawira, 2013).
meningkatkan derajat kesehatan. PHBS Setiap hari ada lebih dari 5.000 anak
merupakan salah satu strategi untuk penderita diare meninggal dunia di
menghasilkan kemandirian seseorang di seluruh dunia akibat kurangnya akses air
bidang kesehatan. Kebersihan bersih, fasilitas sanitasi, dan pendidikan
perseorangan (personal hygiene) kesehatan. Hal ini menunjukkan bahwa
merupakan implementasi dari PHBS yang pendidikan kesehatan merupakan bagian
menunjukkan usaha kesehatan yang yang integral dari upaya kesehatan
dilakukan seseorang untuk menjaga masyarakat. Menurut Siswanto (2010)
kebersihan diri, salah satunya adalah pendidikan kesehatan perlu diberikan
kebersihan tangan (Siswanto, 2010:55). sedini mungkin, seperti pada usia kanak-
Mencuci tangan adalah tindakan kanak. Pendidikan kesehatan pada anak
yang dilakukan untuk mewujudkan usia dini dapat menumbuhkan kesadaran
pelaksanaan program PHBS dalam dan membentuk perilaku hidup bersih dan
menjaga kebersihan tangan. Mencuci sehat sedini mungkin, seperti kebiasaan
tangan merupakan hal yang sederhana, mencuci tangan yang dapat meningkatkan
namun banyak orang malas derajat kesehatan seseorang. Anak-anak
melakukannya. Berdasarkan hasil studi merupakan golongan usia yang paling
Environmental Health Risk Assessment rentan terhadap penyakit akibat perilaku
yang dilakukan di 55 kabupaten/kota di 16 yang tidak sehat dan sanitasi yang buruk.
provinsi di Indonesia pada tahun 2013 Maka dari itu anak usia dini menjadi
menunjukkan bahwa baru 18,5% sasaran strategis dari upaya kesehatan
masyarakat melakukan kebiasaan mencuci masyarakat.
tangan pakai sabun. Hal ini terjadi karena Hasil studi pendahuluan dilakukan
keyakinan bahwa apabila tidak ada di Taman Kanak-kanak (TK) Negeri
kotoran yang terlihat menempel, maka Pembina yang merupakan salah satu TK
tidak perlu mencuci tangan. Tangan yang favorit di Kabupaten Sragen, penulis
terlihat bersih tidak menjamin bahwa menemukan fakta bahwa siswa di sekolah
tangan tersebut bebas dari kuman. Sumber tersebut belum pernah mendapatkan
penyebaran kuman dapat berasal dari pendidikan kesehatan tentang mencuci
benda-benda yang sering dipegang oleh tangan dengan benar. Padahal pendidikan
seseorang, sehingga membuktikan bahwa kesehatan menjadi tanggung jawab semua
tangan dapat menyebarkan penyakit dari pihak dari keluarga, instansi pendidikan,
aktivitas bersentuhan dengan berbagai pemerintah, dan masyarakat. Orang tua
benda. Mencuci tangan cukup efektif menitipkan putra dan putrinya di suatu
untuk mencegah kontak dengan kuman- instansi pendidikan untuk memperoleh
kuman tersebut (Depkes RI, 2013). pengetahuan dan diajarkan nilai-nilai
Data dari UNICEF menyebutkan penting dalam kehidupan termasuk
bahwa perubahan perilaku sederhana tentang kebersihan. Sekolah mengajarkan
dengan adanya kebiasaan mencuci tangan siswa tentang berbagai hal melalui media
pakai sabun dapat menurunkan risiko pembelajaran yang menarik dan sesuai
diare hingga 50% dan ISPA hingga 45%, dengan usia siswa.
sehingga dibutuhkan adanya suatu Perkembangan individu menurut
gerakan untuk mensosialisasikan program Morisson (Yus, 2011:86) siswa TK berada
mencuci tangan. Hari Cuci Tangan Pakai pada usia 4-6 tahun pada kelompok
Sabun Sedunia (HCTPS) yang diperingati preschool and kindergarten. Pada usia ini
setiap tanggal 15 Oktober merupakan anak menyukai kegiatan belajar yang
kampanye global yang dicanangkan oleh bersifat menyenangkan untuk
PBB untuk mewujudkan perilaku hidup pengembangan kreativitasnya. Proses
Perbedaan Pengaruh Media Pembelajaran Lagu dan Slide terhadap Praktik Mencuci Tangan
118
Perbedaan Pengaruh Media Pembelajaran Lagu dan Slide terhadap Praktik Mencuci Tangan
120
sekolah dasar (SD), diperoleh hasil sesuatu dalam waktu yang bersamaan
bahwa ada perbedaan pengetahuan (Gray, 2013:65). Anak perempuan
dan ketrampilan sebelum dan sesudah dapat mendengarkan penjelasan
menggunakan media panggung dengan lebih baik dan rinci daripada
boneka namun dinilai kurang efektif. anak laki-laki. Perempuan dapat
Hal ini disebabkan karena menghafal syair lagu dengan lebih
karakteristik siswa yang berbeda cepat karena dapat mengendalikan
antara dua kelompok perlakuan serta indera pendengarannya sambil
tampilan panggung boneka yang bernyanyi secara bersamaan. Selain
masih tradisional sehingga kurang itu perempuan juga dapat mengolah
menarik bagi siswa. Maka dari itu informasi lisan maupun visual yang
diperlukan media yang tepat dan disajikan melalui slide karena mereka
menarik bagi siswa sehingga pesan dapat fokus melakukan beberapa
pendidikan kesehatan yang pekerjaan dalam waktu yang
disampaikan dapat terserap dengan bersamaan dan mempraktikkan cara
maksimal, salah satunya dengan lagu. mencuci tangan yang benar sesuai
2. Pada kolom kelamin diperoleh F dengan materi yang mereka terima.
hitung= 18,059 dan F tabel= 3,97 Berbeda dengan perempuan,
dengan probabilitas 0,000. Ho ditolak sebetulnya laki-laki juga memiliki
dan Ha diterima apabila F hitung > F kemampuan untuk mendengar dan
tabel dan probabilitas <0,05, sehingga berkomunikasi dengan baik, namun
hipotesis kedua terbukti bahwa ada tidak dapat dilakukan dalam waktu
perbedaan pengaruh kelamin laki-laki yang bersamaan. Mereka
dan perempuan terhadap praktik membutuhkan waktu untuk fokus
mencuci tangan. Perempuan lebih dalam satu pekerjaan dahulu
mudah menyerap materi yang kemudian beralih ke pekerjaan lain
disampaikan dan menerapkan praktik secara bergantian. Laki-laki juga
mencuci tangan dengan benar dapat menghafal syair lagu,
dibandingkan laki-laki. Perempuan memahami materi yang disajikan
memiliki kemampuan penginderaan melalui slide, serta menerapkan
yang lebih peka daripada laki-laki. praktik mencuci tangan dengan benar
Jangkauan penglihatan perempuan namun membutuhkan konsentrasi
lebih lebar dan dapat melihat sesuatu untuk lebih fokus dan waktu yang
secara lebih rinci. Selain itu lebih lama daripada perempuan.
perempuan juga memiliki 3. Pada kolom media*kelamin diperoleh
kemampuan mengendalikan bicara F hitung= 0,792 dan F tabel= 3,97
dan pendengaran yang dapat aktif dengan probabilitas 0,377. Ho ditolak
secara bersamaan. Hal ini terjadi dan Ha diterima apabila F hitung > F
karena mereka dapat mendengar dan tabel dan probabilitas <0,05. Maka
berkomunikasi jauh lebih baik dari itu hipotesis ketiga tidak terbukti
daripada laki-laki (Allan dan Pease, dan diperoleh hasil bahwa tidak ada
2012:98). Laki-laki memiliki interaksi antara media pembelajaran
penglihatan yang lebih terfokus lagu dan slide terhadap praktik
daripada perempuan. Mereka dapat mencuci tangan ditinjau dari jenis
melihat dengan jelas, tepat, dan lebih kelamin karena F hitung < F tabel dan
jauh pada benda-benda yang tepat probabilitas >0,05. Media dan
berada di depannya. Di sisi lain laki- kelamin masing-masing terbukti
laki memiliki kemampuan mendengar memiliki pengaruh terhadap praktik
yang kurang efektif, sehingga ia tidak mencuci tangan. Namun keduanya
dapat berbicara dan mendengarkan tidak memiliki interaksi secara
Perbedaan Pengaruh Media Pembelajaran Lagu dan Slide terhadap Praktik Mencuci Tangan
122
Perbedaan Pengaruh Media Pembelajaran Lagu dan Slide terhadap Praktik Mencuci Tangan