ABSTRAK
Kebiasaan menjaga kebersihan diri dengan mencuci tangan sering dianggap menjadi hal
sepele dan kurangnya perhatian oleh masyarakat terutama anak-anak. Hal ini disebabkan
kurangnya pengetahuan tentang cara mencuci tangan yang benar dengan menggunakan
sabun dan air mengalir, sehingga diperlukan adanya edukasi untuk meningkatkan
pengetahuan dan tindakan cuci tangan yang benar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh health education metode demonstrasi terhadap keterampilan cuci tangan pada anak
usia sekolah. Desain penelitian ini menggunakan pra eksperimental dengan pendekatan one
group pretest-post test design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 4-6
di SDN Kaligoro Kecamatan Kutorejo Kabupaten Mojokerto yang berjumlah 44 anak.
Teknik sampling penelitian ini adalah total sampling. Sampel dalam penelitian ini berjumlah
44 orang. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dalam bentuk ceklist observasi.
Analisa data menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa jumlah responden yang mengalami peningkatan keterampilan mencuci tangan
sebanyak 19 responden (43,2%), sedangkan yang ties (tetap) sebanyak 25 responden
(56,8%) yang terdiri dari 7 responden (15,9%) tetap tidak terampil dan 18 responden tetap
terampil (40,9%). Hasil analisa Uji Wilcoxon didapatkan p value sebesar 0,000 kurang dari α
(0,05) sehingga H1 diterima yang artinya ada pengaruh health education metode demonstrasi
terhadap keterampilan mencuci tangan di SDN Kaligoro Kecamatan Kutorejo Kabupaten
Mojokerto. Dalam metode demonstrasi diharapkan setiap langkah pembelajaran dari hal-hal
yang dimetode demonstrasikan itu dapat dilihat dengan mudah oleh anak sekolah dan
melalui prosedur yang benar dan dapat pula dimengerti materi yang diajarkan.
Kata Kunci: demonstrasi, cuci tangan, anak SD
ABSTRACT
The habit of maintaining personal hygiene by washing hands is often considered a
trivial matter and a lack of attention by the community, especially children. This is due to a
lack of knowledge about how to wash hands properly using soap and running water, so
education is needed to increase knowledge and correct hand washing actions. This study aims
to determine the effect of health education demonstration method on hand washing skills in
school-age children. The design of this study used a pre-experimental approach with a one
group pretest-post test design approach. The population in this study was all students in
grades 4-6 at Kaligoro Elementary School, Kutorejo District, Mojokerto Regency, totaling 44
children. The sampling technique of this research was total sampling. The sample in this
study was as many as 44 people. The research instrument used a questionnaire in the form of
an observation checklist. Data analysis used Wilcoxon Signed Rank Test. The results
suggested that the number of respondents who experienced an increase in hand washing skills
was 19 respondents (43.2%), while the ties (fixed) were 25 respondents (56.8%) consisting of
7 respondents (15.9%) still not skilled and 18 respondents remained skilled (40.9%). The
results of the Wilcoxon test analysis obtained a p value of 0.000 less than (0.05) so that H1
was accepted, which means that there is an effect of health education demonstration method
on hand washing skills at Kaligoro Elementary School, Kutorejo District, Mojokerto
Regency. In the demonstration method, it is hoped that every step of learning from the things
that are demonstrated can be seen easily by school children and through the correct procedure
and the material being taught can also be understood.
Keywords: demonstration, hand washing, elementary school children
PENDAHULUAN bahwa sebelum dilakukan penyuluhan
Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) kesehatan cuci tangan pakai sabun (CTPS)
merupakan cara mudah dan tidak siswa melakukan cuci tangan dengan salah
membutuhkan biaya dan tenaga yang atau tidak melakukan cuci tangan dengan 6
berlebih, oleh karena itu perilaku langkah benar sebanyak 100,0%, setelah
setiap anggota keluarga untuk mencuci yang melakukan cuci tangan dengan 6
tangan pakai sabun untuk mencapai langkah benar yaitu sebanyak 33,3 %.
keluarga yang hidup sehat sejak dini Hasil ini diperkuat oleh penelitian (Ahmad
(Ashari et al., 2020). Kebiasaan menjaga et al., 2019) di Kediri menunjukkan bahwa
sering dianggap menjadi hal sepele dan didapatkan 59,3% yang tidak terampil
kurangnya perhatian oleh masyarakat dalam melakukan cuci tangan pakai sabun,
tentang cara mencuci tangan yang benar dalam melakukan cuci tangan pakai sabun.
mengalir, sehingga diperlukan adanya siswa SDN Kaligoro kelas 1,2, dan 3
dan tindakan dalam melakukan cuci tangan mencuci tangan dengan air di keran sambil
yang benar (Ambarwati & Prihastuti, menggosok telapak tangan, 5 anak (50%)
anak usia sekolah dasar, baru 17% (20%) dapat mencuci tangan dengan
melakukan Cuci Tangan Pakai Sabun dan sabun, membersihkan sela jari, menggosok
air bersih. Hasil Riskesdas 2018 punggung tangan, menggosok kuku pada
menyebutkan bahwa proporsi penduduk telapak tangan lalu membilas dengan air
umur ≥10 tahun yang melakukan cuci bersih. Hal ini menunjukkan kurangnya
tangan dengan benar sebesar 49,8%, keterampilan anak dalam melakukan cuci