Anda di halaman 1dari 9

KOSALA: Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 9 No.

1 Mei 2021

PENERAPAN METODE BERNYANYI UNTUK MENINGKATKAN


KEMAMPUAN CUCI TANGAN PADA ANAK USIA SEKOLAH

Sri Aminingsih, Warsini

AKPER PANTI KOSALA SURAKARTA, Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia

Abstrak

Latar belakang : kebiasaan cuci tangan yang benar sangat penting. Namun menurut
Badan Pusat Statistik kebiasaan cuci tangan yang benar di Provinsi Jawa Tengah belum
maksimal yaitu sebesar 53,6%. Dari observasi yang dilakukan peneliti di Dusun Ngegot
Kabupaten Karanganyar masih terlihat bahwa beberapa anak saat membeli jajanan
langsung mengonsumsi jajanan tersebut tanpa mencuci tangan terlebih dahulu, padahal
masing-masing rumah sudah menyediakan tempat cuci tangan di depan rumah.
Tujuan : untuk mengetahui pengaruh penerapan metode bernyanyi terhadap
kemampuan cuci tangan pada anak usia sekolah.
Metode : penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan desain pre-post
experimental control design untuk mengetahui pengaruh metode bernyanyi dalam
meningkatkan kemampuan cuci tangan anak usia sekolah.
Hasil : hasil pretest pada kelompok perlakuan terdapat 93,3% anak yang tidak mampu
melakukan cuci tangan dengan benar dan 6,7% anak yang mampu melakukan cuci
tangan dengan benar dan hasil posttest terdapat 20% anak yang tidak mampu
melakukan cuci tangan dengan benar dan 80% anak yang mampu melakukan cuci
tangan dengan benar. Sedangkan pada kelompok kontrol hasil pretest terdapat 93,3%
anak yang tidak mampu melakukan cuci tangan dengan benar dan 6,7% anak yang
mampu melakukan cuci tangan dengan benar dan hasil posttest terdapat 60% anak
yang tidak mampu melakukan cuci tangan dengan benar dan 40% anak yang mampu
melakukan cuci tangan dengan benar. Dengan menggunakan Uji Mann Whitney
diperoleh hasil p = 0,028.
Kesimpulan : penerapan metode bernyanyi efektif untuk meningkatkan kemampuan
mencuci tangan.

Kata kunci : kemampuan mencuci tangan, metode bernyanyi, penerapan

APPLICATION OF SINGING METHODS TO IMPROVE


HANDWASHING ABILITY IN SCHOOL AGE CHILDREN

Sri Aminingsih, Warsini

Abstract

Background : correct hand washing habits are very important. However, according to the
Central Statistics Agency, the correct habit of washing hands in Central Java Province is
not maximal, namely at 53.6%. From observations made by researchers in Ngegot,
Karanganyar Regency, it is still seen that some children when buying snacks immediately
consume these snacks without washing their hands first, even though each house has
provided a place to wash their hands in front of the house.
The aims of the study : this is to determine the effect of the singing method on the ability
to wash hands in school age children.
Method. This research is an experimental study with a pre-post experimental control
design to determine the effect of the singing method in improving the ability of school age
children to wash their hands.
Result : the pretest results in the treatment group were 93.3% of children who were
unable to wash their hands properly and 6.7% of children who were able to wash their
hands properly and posttest results there were 20% of children who were unable to wash
their hands properly and 80% children who are able to wash their hands properly.

33
KOSALA: Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 9 No.1 Mei 2021

Whereas in the control group, the pretest results were 93.3% of the children who were
unable to wash their hands properly and 6.7% of the children who were able to wash their
hands properly and the posttest results there were 60% of the children who were unable
to wash their hands properly and 40 % of children who are able to wash their hands
properly. By using the Mann Whitney test the result was p = 0.028.
Conclusion : the application of the singing method is effective in improving the ability to
wash hands.

Key words: ability to wash hands, singing method, application

Korespondensi: Sri Aminingsih. AKPER PANTI KOSALA SURAKARTA. Jalan Raya


Solo-Baki Km. 4 Gedangan, Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah. Email:
sraminingsih.75@gmail.com.

PENDAHULUAN infeksi silang melalui tangan. Mencuci


Cuci tangan yang benar sangat tangan yang benar harus ditanamkan
penting untuk diterapkan pada anak. sejak masih anak-anak. Untuk
Menurut Badan Pusat Statistik (2018), menghindari anak mencuci dengan
Provinsi Jawa Tengah mempunyai terburu-buru dan salah, bisa dilakukan
kebiasaan cuci tangan yang benar sambil bernyanyi (Lusia, 2015). Anak
sebanyak 53,6 %. Sedangkan di pada umumnya sangat menyukai
daerah Karanganyar mempunyai bernyanyi sambil bertepuk tangan.
kebiasaan cuci tangan yang benar Dengan menggunakan nyanyian dalam
sebanyak 53,4%. Menurut World Health setiap pembelajaran anak akan mampu
Organization (WHO) yang dikutip oleh merangsang perkembangannya,
Gunawan dan Yulita (2020), cuci khususnya dalam berbahasa dan
tangan adalah langkah awal yang berinteraksi dengan lingkungannya
efektif mencegah segala penyakit, (Fadlillah, 2014).
seperti infeksi saluran pencernaan, dan Teori di atas didukung oleh
penyakit pernafasan. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Suwanti
Maryunani (2013), belum dan Krisbiantoro (2019), yang berjudul
dibudayakannya di keluarga atau pengaruh pendidikan kesehatan
rumah tangga menjadi penyebab dengan metode bernyanyi terhadap
kebiasaan cuci tangan yang kurang perilaku cuci tangan yang benar
benar. dengan metode penelitian yang
Menurut Proverawati dan digunakan adalah pre-experimental.
Rahmawati (2012), cuci tangan Hasil dari penelitian ini adalah
berfungsi untuk menghilangkan atau menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
mengurangi mikroorganisme yang pendidikan kesehatan dengan metode
menempel di tangan. Cuci tangan bernyanyi terhadap perilaku cuci
harus dilakukan dengan menggunakan tangan yang benar.
air bersih dan sabun. Air yang tidak Penelitian serupa juga dilakukan
bersih banyak mengandung kuman dan oleh Fadhmasari, et al., (2016), yang
bakteri penyebab penyakit. Bila berjudul efektivitas demonstrasi dan
digunakan kuman berpindah ke tangan bernyanyi lagu cuci tangan terhadap
dan dengan cepat masuk ke dalam kemampuan cuci tangan pada anak
tubuh sehingga bisa menimbulkan prasekolah di TK PGRI 38 Semarang
penyakit. Sedangkan sabun dapat metode penelitian yang digunakan
membersihkan kotoran dan membunuh adalah quasi experiment. Didapatkan
kuman karena tanpa sabun, maka hasil p value = 0,540, dapat
kotoran dan kuman masih tertinggal di disimpulkan tidak ada perbedaan yang
tangan. signifikan sesudah diberikan tindakan
Menurut Ghofar (2012), hal-hal demonstrasi dan bernyanyi lagu cuci
yang harus diperhatikan dalam mencuci tangan, maka intervensi ini dapat
tangan yang tepat adalah teliti, dan meningkatkan kemampuan cuci tangan
melakukan kegiatan cuci tangan pada anak prasekolah di TK PGRI 38
minimal 1 menit untuk mencegah Semarang.

34
KOSALA: Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 9 No.1 Mei 2021

Menurut Fadlillah (2014), metode disediakan tempat untuk cuci tangan di


bernyanyi mampu menumbuhkan minat depan rumah.
dan menguatkan daya tarik Penelitian ini adalah replikasi dari
pembelajaran, menciptakan proses penelitian sebelumnya meskipun ada
pembelajaran lebih humanis dan sedikit perbedaan yaitu tempat
menyenangkan, sebagai jembatan dilakukan penelitian dan usia
dalam mengingat materi pembelajaran, responden yang digunakan berbeda
dan mendorong motivasi belajar. Teori dengan penelitian sebelumnya yaitu
ini didukung oleh penelitian yang di pada anak usia sekolah khususnya usia
lakukan oleh Prajawati, et al., (2014), 6-9 tahun. Berdasarkan latar belakang
didapatkan hasil uji statistik masalah di atas maka peneliti tertarik
menggunakan uji statistik Wilcoxon untuk melakukan penelitian tentang
Signed Rank Test didapatkan nilai p<α penerapan metode bernyanyi untuk
(p=0,000), maka H1 diterima artinya meningkatkan kemampuan cuci tangan
metode bernyanyi berpengaruh pada anak usia sekolah.
terhadap tindakan cuci tangan.
Menurut Akbar (2020), metode TUJUAN PENELITIAN
bernyanyi memiliki kelebihan, yaitu Untuk mengetahui pengaruh
dapat merangsang imajinasi anak, penerapan metode benyanyi terhadap
dapat memicu kreativitas, dan memberi kemampuan cuci tangan pada anak
stimulus yang cukup kuat terhadap otak usia sekolah khususnya pada usia 6-9
sehingga mendorong kognitif anak tahun.
dengan cepat. Teori tersebut didukung
oleh penelitian yang dilakukan oleh DESAIN PENELITIAN
Idayanti, et al., (2017), dengan metode Penelitian ini merupakan
penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental dengan
quasy experiment bentuk pretest dan rancangan pre post exsperimental
posttest mendapatkan hasil ada control design untuk mengetahui
pengaruh pendidikan kesehatan pengaruh metode bernyanyi untuk
dengan penerapan metode bernyanyi meningkatkan kemampuan cuci tangan
terhadap kemampuan mencuci tangan pada anak usia sekolah. Kelompok
pada kelompok kontrol di Siswa Kelas kontrol dalam penelitian ini adalah anak
A1 Di RA Muslimat Darul Faizin I di yang diajarkan mencuci tangan
dapatkan data pada kelompok menggunakan nyanyian sedangkan
perlakuan mencuci tangan ρ=0,000 < kelompok kontrol merupakan kelompok
α= 0,05. anak yang diajarkan mencuci tangan
Penelitian setipe dilakukan oleh dengan metode klasik tanpa
Indriani, et al., (2019), yang berjudul menggunakan nyanyian.
metode senam cuci tangan menurut
UNICEF pada anak usia prasekolah di POPULASI, SAMPEL, DAN TEKNIK
Kecamatan Puring metode penelitian SAMPLING
yang digunakan adalah pretest, Populasi pada penelitian ini adalah
ceramah, diskusi dan posttest. Hasil anak usia sekolah yaitu 6-9 tahun di
penelitiannya ada peningkatan dusun Ngegot RW XII (kelompok
pengetahuan teknik cuci tangan pada kontrol) dan RW XIII (kelompok
anak usia prasekolah di Paud Citra perlakuan) Selokaton Kabupaten
Mulia Desa Kedaleman Wetan dan Karanganyar pada bulan Januari
Paud Cahaya Berlian Desa Kedaleman sampai Maret 2021. Teknik sampling
Kulon Kecamatan Puring. yang digunakan dalam penelitian ini
Dari pengamatan yang dilakukan adalah dengan teknik sampling jenuh.
peneliti di Dusun Ngegot masih terlihat
beberapa anak pada saat membeli
jajanan keliling langsung
mengkonsumsi jajanan tersebut tanpa
melakukan cuci tangan terlebih dahulu
meskipun di setiap rumah sudah

35
KOSALA: Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 9 No.1 Mei 2021

HASIL PENELITIAN

Tabel 1.
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin
Karakteristik Kelompok Perlakuan Kelompok Kontrol
Responden f % f %
Umur
6 3 20 0 0
7 6 40 4 6,67
8 1 6,7 4 6,67
9 5 33,3 7 6,66
Jenis kelamin
Laki-laki 3 6,67 6 40
Perempuan 2 3,33 9 60
Jumlah 15 100 15 100

Dari tabel di atas diperoleh informasi bahwa responden dengan kelompok


umur terbanyak adalah umur 9 tahun terdapat 12 anak. Sedangkan jenis kelamin
laki-laki sebanyak 19 dan perempuan sebanyak 11.

Tabel 2.
Hasil Analisa Statistik
Kemampuan Cuci Tangan Post Tes
Kelompok Perlakuan
Tidak Mampu 3 (20%)
Mampu 12 (80%)
Wilcoxon Signed Ranks Test
p=0,001
Kelompok kontrol
Tidak mampu 9 (60%)
Mampu 6 (40%)
Wilcoxon Signed Ranks Test
p=0,025
Mann Whitney Test
P= 0,028

Pada kelompok perlakuan terdapat 3 (20%) anak tidak mampu


pada saat dilakukan pretest melakukan cuci tangan dengan
terdapat 14 (93,3%) anak yang benar dan terdapat 12 (80%) anak
tidak mampu melakukan cuci mampu melakukan cuci tangan
tangan dengan benar dan 1 (6,7%) dengan benar.
anak mampu melakukan cuci
tangan dengan benar, sedangkan
saat dilakukan posttest dengan
penerapan metode bernyanyi

36
KOSALA: Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 9 No.1 Mei 2021

Pada kelompok kontrol pada melakukan cuci tangan dengan


saat dilakukan pretest terdapat 14 benar sedangkan kelompok kontrol
(93,3%) anak yang tidak mampu terdapat 14 (93,3%) anak yang
melakukan cuci tangan dengan tidak mampu melakukan cuci
benar dan 1 (6,7%) anak mampu tangan dengan benar. Dari data
melakukan cuci tangan dengan awal ini baik kelompok perlakuan
benar, sedangkan saat dilakukan ataupun kelompok kontrol memiliki
posttest tanpa penerapan metode kesamaan yaitu hanya 1 anak yang
bernyanyi terdapat 9 (60%) anak mampu melakukan cuci tangan
tidak mampu melakukan cuci dengan benar. Sedangkan setelah
tangan dengan benar dan terdapat dilakukan edukasi dengan
6 (40%) anak mampu melakukan penerapan metode bernyanyi pada
cuci tangan dengan benar. kelompok perlakuan jumlah anak
Setelah dilakukan uji Wilcoxon yang mampu melakukan cuci
Signed Ranks Test didapatkan hasil tangan dengan benar terdapat
signifikansi pada kelompok peningkatan yaitu 12 anak,
perlakuan untuk kemampuan cuci sedangkan pada kelompok kontrol
tangan sebelum dan sesudah setelah dilakukan edukasi dengan
penerapan metode bernyanyi yaitu metode klasik yaitu ceramah dan
p= 0,001 sedangkan hasil uji demonstrasi kemampuan anak
Wilcoxon Signed Ranks Test pada untuk melakukan cuci tangan
kelompok kontrol antara pretest dan dengan benar terdapat 6 anak.
posttest diperoleh hasil p=0,025. Hasil ini menunjukkan bahwa
Pengaruh kemampuan cuci dengan penerapan metode
tangan dengan penerapan metode bernyanyi pada kelompok perlakuan
bernyanyi pada kelompok perlakuan kemampuan anak dalam melakukan
dan kelompok kontrol dilakukan cuci tangan lebih banyak bila
analisa statistik dengan dibandingkan kemampuan cuci
menggunakan uji Mann Whitney tangan anak pada kelompok kontrol
Test didapatkan hasil p= 0,028. yang menggunakan metode klasik
Penerapan metode bernyanyi efektif bahkan anak yang tidak mampu
untuk meningkatkan kemampuan cuci tangan dengan benar
cuci tangan. jumlahnya lebih banyak yaitu 9
anak. Setelah dilakukan uji
PEMBAHASAN Wilcoxon Signed Ranks Test
Berdasarkan analisa statistik didapatkan hasil signifikansi pada
diperoleh hasil bahwa penerapan kelompok perlakuan untuk
metode bernyanyi efektif untuk kemampuan cuci tangan sebelum
meningkatkan kemampuan cuci dan sesudah penerapan metode
tangan. Dalam penelitian ini terbagi bernyanyi yaitu p= 0,001 sedangkan
menjadi dua kelompok yaitu hasil uji Wilcoxon Signed Ranks
kelompok perlakuan terdiri dari 15 Test pada kelompok kontrol antara
anak yang diobservasi kemampuan pretest dan posttest diperoleh hasil
cuci tangan dengan penerapan p=0,025. Dari hasil tersebut dapat
metode bernyanyi sedangkan diartikan bahwa dengan penerapan
kelompok yang lain yaitu kelompok metode bernyanyi kemampuan
kontrol yang terdiri dari 15 anak anak dalam melakukan cuci tangan
diobservasi kemampuan cuci lebih optimal.
tangan tanpa penerapan metode Hasil penelitian ini sesuai
bernyanyi. dengan beberapa teori menurut
Pada kelompok perlakuan saat World Health Organization (WHO)
dilakukan pretest terdapat 14 sebagaimana dikutip oleh Gunawan
(93,3%) anak yang tidak mampu dan Yulita (2020), cuci tangan

37
KOSALA: Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 9 No.1 Mei 2021

adalah langkah awal yang efektif kemampuan cuci tangan pada


mencegah segala penyakit, seperti anak. Penelitian setipe dilakukan
infeksi saluran pencernaan, dan oleh Juliawan, et al. (2019), dengan
penyakit pernafasan. Sedangkan hasil uji paired-t didapatkan nilai p =
menurut Mubarak, et al. (2015), 0,000, artinya ada pengaruh
mencuci tangan adalah kegiatan pendidikan kesehatan dengan
membersihkan bagian telapak bernyanyi lagu cuci tangan
tangan, punggung tangan, dan jari terhadap tindakan mencuci tangan
tangan agar bersih dari kotoran dan pada anak usia pra sekolah.
membunuh kuman penyebab Pada penelitian ini setelah
penyakit yang merugikan kesehatan dilakukan uji Wilcoxon Signed
manusia. Dalam proses Ranks Test didapatkan hasil
pembelajaran bahwa saat anak signifikansi pada kelompok
memperoleh hal baru akan lebih perlakuan untuk kemampuan cuci
mudah diterima apabila hal baru tangan sebelum dan sesudah
tersebut disampaikan dengan penerapan metode bernyanyi yaitu
beberapa metode seperti metode p= 0,001 sedangkan hasil uji
melengkapi kata, bertanya, Wilcoxon Signed Ranks Test pada
bernyanyi, bercerita dan yang kelompok kontrol antara pretest dan
lainnya. Adapun dalam penelitian ini posttest diperoleh hasil p=0,025.
peneliti memilih penerapan metode Dari hasil ini menunjukkan adanya
bernyanyi untuk menyampaikan hal perbedaan kemampuan cuci tangan
yang baru pada anak yaitu anak antara kelompok perlakuan
kemampuan cuci tangan dengan dengan penerapan metode
menggunakan penerapan metode bernyanyi dan kelompok kontrol
bernyanyi. Menurut Kurniawan, et yang tidak menggunakan metode
al. (2017), perkembangan bahasa bernyanyi. Kemampuan cuci tangan
yang baik menunjukkan anak pada kelompok perlakuan
perkembangan kognitif anak yang lebih baik dari pada kemampuan
baik. Sebab, melalui bahasa anak - cuci tangan anak pada kelompok
anak bisa memahami ilmu kontrol. Hasil penelitian ini sesuai
pengetahuan dan menyampaikan dengan penelitian yang dilakukan
gagasan kognitifnya. Menurut Akbar oleh Luthfi, et al. (2020), yang
(2020), dalam pembelajaran menunjukkan adanya pengaruh
dengan metode bernyanyi berarti gerak dan nyanyi dengan alat bantu
menciptakan pembelajaran dengan audio visual aids dalam membantu
menggunakan syair yang dilagukan pemahaman siswa tentang
dan sesuai dengan materi yang bagaimana cuci tangan yang benar.
diajarkan. Dengan bernyanyi dapat Pada penelitian ini penerapan
menciptakan suasana belajar metode bernyanyi dalam upaya
menjadi riang dan bergairah meningkatkan kemampuan cuci
sehingga perkembangan anak tangan lebih efektif dibandingkan
dapat terstimulasi secara optimal dengan metode klasik yaitu dengan
dan dapat mengembangkan seluruh ceramah dan demonstrasi yang
aspek dalam diri anak yang meliputi ditunjukkan hasil uji Mann Whitney
fisik - motorik, sosial, emosional, Test diperoleh hasil p= 0,028.
intelektual, bahasa, seni, serta penerapan metode bernyanyi efektif
moral dan agama. Paparan teori untuk meningkatkan kemampuan
ini sesuai dengan penelitian yang cuci tangan. Menurut Kyle dan
dilakukan oleh Faijah dan Nurlaila Carman (2015), anak usia sekolah
(2019), dengan kesimpulan antara 6 dan 12 tahun, mengalami
penerapan metode bernyanyi waktu pertumbuhan fisik progresif
terbukti dapat meningkatkan yang lambat, sedangkan

38
KOSALA: Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 9 No.1 Mei 2021

kompleksitas pertumbuhan sosial dengan penerapan metode


dan perkembangan mengalami bernyanyi lebih efektif bila
percepatan dan meningkat. Fokus dibandingkan dengan kemampuan
dunia mereka berkembang dari anak yang melakukan cuci tangan
keluarga ke guru, teman sebaya, tanpa menggunakan penerapan
dan pengaruh luar lainnya (misal, metode bernyanyi. Berdasarkan
pelatih dan media). Jadi manfaat hasil penelitian terdapat signifikansi
menyanyi membawa energi positif sebesar p=0,028 penerapan
yang disalurkan anak sehingga metode bernyanyi efektif untuk
semua aspek perkembangan anak meningkatkan kemampuan cuci
dapat optimal dan dapat membawa tangan.
suasana yang menyenangkan
dalam proses belajar anak. Menurut KESIMPULAN
Rachmawati sebagaimana dikutip Hasil penelitian ini diperoleh
oleh Fadlillah (2014), kegiatan kesimpulan penerapan metode
menyanyi dengan menggunakan bernyanyi efektif untuk
musik akan dapat mengembangkan meningkatkan kemampuan cuci
pengetahuan dan keterampilan. tangan pada anak usia sekolah
Teori ini sejalan dengan penelitian yaitu 6-9 tahun.
yang dilakukan oleh Apriany (2012),
dengan hasil uji t didapatkan ada SARAN
perbedaan signifikan perilaku cuci 1. Diharapkan bagi petugas
tangan sesudah diberikan kesehatan untuk terus
pendidikan kesehatan (p value melakukan penyuluhan tentang
0,001). pentingnya cuci tangan yang
Hasil penelitian ini sesuai benar pada anak-anak dengan
dengan paparan teori di atas, metode komunikasi aktif.
dimana penerapan metode 2. Diharapkan keluarga mampu
bernyanyi sangat berdampak meningkatkan peran sertanya
secara optimal untuk mengasah dalam memberikan dukungan
kemampuan anak dalam melakukan bagi anak-anak untuk melakukan
cuci tangan, karena aktivitas ini bagi cuci tangan dengan benar.
anak cukup menyenangkan
sehingga anak tidak mengalami DAFTAR PUSTAKA
kesulitan dalam mengingat dan Akbar, E. 2020. Metode Belajar
mempraktikkan tahap demi tahap Anak Usia Dini.
langkah cuci tangan yang benar. https://books.google.co.id.
Pada kelompok perlakuan terdapat Diakses pada tanggal 23
peningkatan jumlah anak yang Oktober 2020.
mampu melakukan cuci tangan Apriany, D. 2012. “Perbedaan
dengan benar yaitu 12 anak setelah Perilaku Mencuci Tangan
dilakukan penerapan metode Sebelum dan Sesudah
bernyanyi saat melakukan cuci diberikan Pendidikan
tangan. Sedangkan pada kelompok Kesehatan pada Anak Usia 4-
kontrol anak yang mampu 5 Tahun”. Jurnal Keperawatan
melakukan cuci tangan tanpa Soedirman. 7. Jawa Barat.
menggunakan penerapan metode Diakses pada tanggal 29
bernyanyi dari 1 anak meningkat Oktober 2020.
menjadi 6 anak yang mampu Fadamasari, et al. 2016. “Efektivitas
melakukan cuci tangan dengan Demonstrasi dan Bernyanyi
benar. Dari uraian tersebut dapat Lagu Cuci Tangan terhadap
dijabarkan bahwa kemampuan anak Kemampuan Cuci Tangan
dalam melakukan cuci tangan pada Anak Pra Sekolah di TK

39
KOSALA: Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 9 No.1 Mei 2021

PGRI 38 Semarang”. STIKES Unicef Pada Usia Pra Sekolah


Telogorejo Semarang. di Kecamatan Puring”. Skripsi.
Diakses pada tanggal 23 Universitas Muhammadiyah
Oktober 2020. Purworejo. Diakses pada
Fadlillah, M., et al. 2014. tanggal 23 Oktober 2020.
Edutainment Pendidikan Anak Juliawan, D.G, Mirayanti, N.K.A,
Usia Dini. dan Parwati, N.A. 2019.
https://books.google.co.id. “Pengaruh Pendidikan
Diakses pada tanggal 23 Kesehatan dengan Bernyanyi
Oktober 2020. Lagu Cuci Tangan Terhadap
Faijah, F. dan Nurlaila. 2019. Tindakan Mencuci Tangan
“Penerapan Metode Anak Prasekolah”. 3.
Bernyanyi untuk Departemen Kesehatan
Meningkatkan Kemampuan Medikal Beda. STIKES Wira
Cuci Tangan pada Anak di TK Medika, Bali. Diakses pada
Mekarsari Ambalresmi”. tanggal 23 Oktober 2020.
University Research Kurniawan, et al. Solutif Parenting
Colloqium. Sekolah Tinggi 333 Cara Praktis untuk
Ilmu Kesehatan Mewujudkan Anak Cerdas,
Muhammadiyah Gombong. Kreatif & Berkarakter. PT Elex
Diakses pada tanggal 23 Media Komputindo, Jakarta.
Oktober 2020. Kyle, T. dan S. Carman. 2015.
Gofar, Abdul. 2012. Pedoman Buku Ajar Keperawatan
Lengkap Keterampilan Pediatri. Edisi II. Vol.1. EGC,
Perawatan Klinik. Mitra Buku, Jakarta.
Yogyakarta. Lusia. 2015. Mengenal Demam dan
Gunawan, I.C dan Yulita. 2020. Perawatannya pada Anak.
Pedoman Lengkap Airlangga University Press,
Keterampilan Perawatan Surabaya.
Klinik. Mitra Buku, Luthfi, F, et al. 2020. “Pengaruh
Yogyakarta. Promosi Cuci Tangan Yang
Guslinda dan K. Rita. 2018. Benar Pada Anak”, Jurnal
Perpustakaan Nasional Kesehatan. 11. Fakultas
Republik Indonesia Katalog Kesehatan Masyarakat,
dalam Terbitan (KDT) Media Universitas Teuku Umar
Pembelajaran Anak Usia Dini. Meulaboh, Aceh. Diakses
https://books.google.co.id. pada tanggal 11 Januari 2021.
Diakses pada tanggal 23 Maryuni, Anik. 2013. Perilaku Hidup
Oktober 2020. Bersih dan Sehat (PHBS).
Idayanti, Titiek, et al. 2017. CV. Trans Info Media,
“Pengaruh Pendidikan Jakarta.
Kesehatan dengan Mubarak, et al. 2015. Buku Ajar
Penerapan Metode Bernyanyi Ilmu Keperawatan Dasar.
Terhadap Kemampuan Salemba Medika, Jakarta.
Mencuci Tangan Pada Siswa Prajawati, Yuni Kurnia, et al. 2014.
Kelas A 1 di RA Muslimat “Meningkatkan Perilaku Cuci
Darul Faizin I Desa Catak Tangan Melalui Metode
Gayam Mojowarno Jombang”. Bernyanyi”. Jurnal
Jurnal Nurse and Health. 6. Pediomaternal. 3. Diakses
Diakses pada tanggal 23 pada tanggal 23 Oktober
Oktober 2020. 2020.
Indriani, Eni, et al. 2019. “Metode
Senam Cuci Tangan Menurut

40
KOSALA: Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 9 No.1 Mei 2021

Proverawati, A dan Rahmawati.


2012. Perilaku Hidup bersih
dan Sehat. Nuha Medika,
Yogyakarta.
Suwanti, Iis dan Dika Krisbiantoro.
2019. “Pengaruh Pendidikan
Kesehatan Dengan Metode
Bernyanyi Terhadap Perilaku
Cuci Tangan Yang Benar”.
Jurnal Keperawatan dan
Kebidanan. Diakses 23
Oktober 2020.

41

Anda mungkin juga menyukai