Anda di halaman 1dari 5

ANA LISIS JURNAL

PENGARUH PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN DALAM PENCEGAHAN


DIARE PADA ANAK USIA SEKOLAH

Disusun Oleh :

2101065_ Mahrani Lakoro

PROGRAM STUDI NERS


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MANADO
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
T.A 2022/2023
Section/Topik No Checklist Item
TITLE
Title 1  The influence of handwashing with soap in preventing diarrhea in
school-age children
Judul  Pengaruh perilaku cuci tangan pakai sabun dalam pencegahan diare
pada anak usia sekolah
Penulis  Edy Suyanto,Imam Subekti,Mery Andriani
Di Publikasikan  Journal of nursing care & Biomoloculer- ( Tahun 2016-2022)

- Kesimpulan : 2 P (Problem)
PICOT Diare adalah perubahan konsistensi tinja yang berubah secara tiba
tiba akibat tingginya kandungan air di tinja yang melebihi batas
normal (10ml/kg/hari) dengan peningkatan frekuensi buang air
besar 3 kali atau lebih selama 24 jam atau berlangsung kurang dari
14 hari (Tanto & Liwang, 2014).World Health Organization
(WHO) menyebutkan bahwa sebanyak seratus ribu anak di
Indonesia meninggal dunia yang disebabkan oleh diare setiap
tahunnya (Lina, 2016). Kejadian diare di Indonesia pada tahun
2018 pada penduduk Indonesia dengan kelompok usia 5-14 tahun
tidak kunjung mengalami penurunan dari prevalensi diare lima
tahun yang lalu yakni masih mencapai 6,2% (Riskesdas, 2018).
Tingginya angka kejadian diare anak disebabkan oleh banyak
faktor yang meningkatkan resiko diare yaitu: kebiasaan cuci
tangan, anak mengkonsumsi makanan yang tidak terjamin
kebersihannya, dan lingkungan sekitar sekolah yang tidak sehat.
Anak usia sekolah memiliki kesadaran yang kurang mengenai
perilaku cuci tangan pakai sabun. Mereka biasanya langsung
makan makanan yang mereka beli di sekitar sekolah tanpa cuci
tangan terlebih dahulu, padahal sebelumnya mereka bermain-
main. Perilaku tersebut tentunya berpengaruh dan dapat
memberikan kontribusi dalam terjadinya penyakit diare (Sunardi,
2016).Salah satu cara untuk mencegah terjadinya penyakit diare
adalah dengan cara mencuci tangan dengan sabun. Mencuci tangan
dengan sabun dapat menghilangkan kuman penyebab penyakit
diare. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Rosyidah
(2014) menunjuk bahwa sebanyak 80,4% anak usia sekolah tidak
mengalami diare disebabkan karena memiliki perilaku baik dalam
cuci tangan pakai sabun. Perilaku kebiasaan cuci tangan pada
anak usia sekolah memperoleh capaian terendah untuk perilaku
mencuci tangan yaitu sebesar 43% (Riskesdas, 2018).
I (Intervention)
Cuci tangan pakai sabun adalah sebagai salah satu cara pencegahan
penyakit dan penularan penyakit. Menurut WHO ada 6 langkah
mencuci tangan yang baik dan benar yang dilakukan selama 20-30
detik, yaitu :
Prosedur Cuci Tangan
1. Basahi telapak tangan di bawah air mengalir kemudian beri sabun
secukupnya.
2. ratakan sabun dengan kedua telapak tangan
3. menggosok kedua punggung tangan secara bergantian serta sela-
sela jari
4. bersihkan jari-jari bagian dalam dengan kedua tangan saling
mengunci
5. gosok secara memutar ibu jari kanan dalam genggaman tangan
kanan dan lakukan juga pada ibu jari kiri
6. katupkan ujung jari-jari tangan kemudian gosokkan tangan kanan
pada telapak kiri dan sebaliknya

C (Comparation)
penelitian yang dilakukan tentang perilaku cuci tangan pakai sabun
terhadap pencegahan diare pada anak usia sekolah rata-rata
dilakukan selama 10 hari berturut-turut tetap ada jurnal yang
dilakukan 3 bulan. Cuci tangan pakai sabun yang dilakukan dengan
baik dan benar efektif dalam mencegah penyakit seperti diare. Cuci
tangan ternyata merupakan salah satu cara penting dalam pencegahan
penularan berbagai macam penyakit. Hasil menunjukkan bahwa ada
hubungan yang bermakna antara pengaruh perilaku cuci tangan pakai
sabun dalam pencegahan diare pada anak usia sekolah. Hal ini terlihat
pada saat penelititan, dimana anak usia sekolah yang melakukan cuci
tangan pakai sabun yang kurang baik mengalami kejadian diare
bahkan anak yang memiliki perilaku cuci tangan yang baik tetap
masih ada beberapa responden yang mengalami diare. Melakukan
cuci tangan pakai sabun yang baik dapat menghilangkan kuman
penyakit penyebab penyakit yang terdapat pada tangan sehingga
dapat mencegahan kejadian diare. Berdasarkan teori, cuci tangan
merupakan tindakan pencegahan yang murah, namun efektif untuk
menurunkan penyakit yang dapat ditularkan melalui tangan misalnya
diare (Sunardi & Faqih, 2016). Risiko penularan penyakit dapat
meningkat apabila perilaku hidup bersih dan sehat kurang, seperti
perilaku cuci tangan yang salah yaitu mencuci tangan tanpa
menggunakan sabun hanya dengan menggosok telapak tangan dengan
air saja, karena mencuci tangan dengan air saja tidak dapat
membunuh kuman yang menempel pada tangan. Air tidak
mengandung zat yang dapat mematikan bakteri dan kuman seperti e-
coli (Proverawati, 2016).

O (Outcome)
Jumlah responden berkisar antara 50 sampai dengan 300 responden.
Secara keseluruhan, setiap penelitian membahas tentang pengaruh
perilaku cuci tangan pakai sabun dalam pencegahan diare pada anak usia
sekolah. Studi yang sesuai dengan tinjauan sistematis ini rata-rata dilakukan
di Semarang (Windyastuti, Nana Rohana, Rudi Alex Santo, 2017; Mensiana
Maru Watu, Risma Aliviani P, Isfaizah, 2019)

T (Time)
Dipublikasikan sebelum 2016-2022
DAFTAR PUSTAKA

Anik Enikmawati, F. H. (2017). Hubungan Antara Perilaku Cuci Tangan Dengan Kejadian
Diare Pada Anak SD. Jurnal Ilmu Kesehatan, 12(25), 1-5.

Ardiyanti, N. K. (2020). Hubungan Perilaku Hand Washing Dengan Kejadian Diare Pada
Anak Usia Sekolah Di SD Negeri Awan Kintamani. 484-491.

Deno Harmanto, N. P. (2019). Hubungan Penerapan GERMAS (Gerakan Masyarakat)


Perilaku Mencuci Tangan Dengan Air Mengalir dan Sabun Secara Simultan Dengan
Kejadian Diare Pada Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Sains Kesehatan, 26(3), 28-33.

Happy Kurnia Sari, R. N. (2020). Hubungan Perilaku Cuci Tangan dengan Kejadian Diare
pada Siswa Di SDN Kebonagung Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto. STIKes
Bina Sehat PPNI Mojokerto. Retrieved from http://repository2.unw.ac.id/275/

WHO. (2016). Clean Hands Protect Against Infection. Retrieved from World Health
Organization Web Site

Anda mungkin juga menyukai