Anda di halaman 1dari 4

TUGAS

Analisis Jurnal

DISUSUN OLEH :
INTAN WAHYU DHAMAYANTI
S17182
S17A

PRODI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA
TAHUN 2020/2021
ANALISIS JURNAL

1. Judul : Hubungan Antara Perilaku Mencuci Tangan Dengan Insiden Diare Pada Anak Usia
Sekolah dI Kabupaten Jember

2. Nama : INTAN WAHYU DHAMAYANTI


NIM : S17182
KELAS : S17A

3. Judul Artikel : -

4. Nama Jurnal : JURNAL KEPERAWATAN, ISSN: 2086-3071

5. Keterangan jurnal :
a. Volume :4
b. Edisi :-
c. Halaman : 2

6. Link jurnal : https://media.neliti.com/media/publications/138015-ID-hubungan-antara-perilaku-


mencuci-tangan.p

7. Analisis Jurnal :
Berdasarkan fenomena yang ada terlihat bahwa anak-anak usia sekolah mempunyai
kebiasaan kurang memperhatikan perlunya cuci tangan dalam kehidupan sehari-hari, terutama
ketika di lingkungan sekolah. Mereka biasanya langsung makan makanan yang mereka beli di
sekitar sekolah tanpa cuci tangan terlebih dahulu,Tangan adalah bagian tubuh kita yang paling
banyak tercemr, Ketika memegang sesuatu, dan berjabat tangan, tentu ada bibit penyakit yang
melekat pada kulit tangan kita. Telur cacing, virus, kuman dan parasit yang mencemari tangan,
akan tertelan jika kita tidak mencuci tangan dulu sebelum makan atau memegang makanan.
Dengan cara demikian umumnya penyakit cacing menulari tubuh kita. Di samping itu, bibit
penyakit juga dapat melekat pada tangan kita setelah memegang uang, memegang pintu kamar
mandi, memegang gagang telepon umum, memegang mainan, dan bagian-bagian di tempat
umum (Potter & Perry, 2005). Perilaku tersebut tentunya berpengaruh dan dapat memberikan
kontribusi dalam terjadinya penyakit diare.

8. Intervensi yang ditawarkan :


Mengedukasi orang tua supaya melakukan perilaku hidup sehat kepada anak mencuci tangan 6
langkah dengan baik dan benar pakai sabun dan air mengalir

9. Analisis Intervensi :
a. Manfaat intervensi :
1. supaya terhindar dari virus dan bakteri
2. Lebih mengetahui pentingnnya cuci tangan
3. Mencegah terjadinnya diare
4. Mencegah infeksi mata
b. Kelebihan intervensi :
1. Tangan lebih bersih
2. Lebih efektif hilangkan kuman

c. Kekurangan intervensi :
1. Ibu kurang pengetahuan tentang cuci tangan terhadap anak , oleh karena itu anak bisa
menimbulkan penyakit
2. Faktor gizi anak yang tidak seimbang akibatnnya anak bisa sakit

d. Saran :
Orang tua sebaiknnya memperhatikan anaknnya dan selalu mengingatkan cuci tangan
karena cuci tangan adalah hal terpenting di dalam kesehatan

10. Kesimpulan
Perilaku mencuci tangan anak usia sekolah di Kabupaten Jember berada pada kategori
baik, dengan penggunaan fasilitas cuci tangan terbanyak adalah kamar mandi dan yang kedua
menggunakan air mengalir dari kran. Angka kejadian diare pada anak usia sekolah di kabupaten
Jember berada dalam kategori rendah. Hubungan antara perilaku cuci tangan dan insiden diare
menunjukkan ada hubungan yang signifikan. Kejadian diare dipengaruhi oleh beberapa faktor,
faktor lingkungan, faktor risiko ibu dna faktor risiko pada anak. Cuci tangan merupakan tindakan
pencegahan yang murah, namun efektif untuk menurunkan penyakit yang dapat ditularkan
melalui tangan (misalnya diare). Pihak sekolah diharapkan terus memberikan motivasi pada
siswa untuk membiasakan diri cuci tangan menggunakan sabun di lingkungan sekolah dan
rumah, guna mencegah timbulnya penyakit yang disebabkan oleh tangan yang kotor.
Keberhasilan cuci tangan pakai sabun bukan hanya ditunjang oleh perilaku cuci tangan saja,
namun juga oleh adanya sarana dan prasarana yang diperlukan dalam menjaga
keberlangsungan kegiatan cuci tangan.

11. Daftar pustaka


Adisasmito, W. (Juni 2007). Faktor risiko diare pada bayi dan balita di indonesia: systematic
review
penelitian akademik bidang kesehatan masyarakat. Makara Kesehatan, (11)1, 1-10
Burton, M., Cobb, E., Donachie, P., Judah, G., Curtis, V & Schmidit, W. (2011). The effect of
handwashing with water or soap on bacterial contamination of hands. Int. J. Environ.
Res. Public Health, 8 , 97-104. doi:10.3390/ ijerph8010097

Chittleborough, C.R., Nicholson, A.L., Young, E., Bell, S & Campbell, R. (2013). Implementation of
an educational intervention improve hand washing in primary schools: process
evaluation , within a randomized controlled trial. BMC Public Health, 13:757, 2-11

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2008). Strategi nasional: sanitasi total berbasis
masyarakat. Jakarta: Departemen Kesehatan RI
Fazriyati, W. (2013). Kebiasaan CTPS di RS tekan infeksi nosokomial.
http://health.kompas.com/read/2013/09/26/1643106/Kebiasaan.CTPS.di.RS.
Tekan.Infeksi.Nosokomial. diunduh, 01 November 2013

Kementerian Kesehatan RI. (2011). Situasi diare di Indonesia. Buletin Jendela Data dan Informasi
Kesehatan (Triwulan II), 1-39

Luby, S.P., Agboatwalla, M., Bowen, A., Kenah, E., Sharker, Y & Hoekstra, R.M. (2009).

Difficulties in Maintaining Improved Handwashing Behavior, Karachi, Pakistan. Am. J.


Trop. Med. Hyg, 81(1), 140–145

Luby, S.P., Halder, A.K., Tronchet, C., Akhter, S., Bhuiya, A & Johnston, R. B. (2009). Household

Characteristics Associated with Handwashing with Soap in Rural Bangladesh. Am. J.


Trop.

Med. Hyg, 81(5), 882–887. doi:10.4269/ ajtmh.2009.09-0031

Luby, S.P., Halder, A.K., Huda, T.M.N., Unicomb, L & Johnston, R.B. (2011). Using child health

outcomes to identify effective measures of handwashing. Am. J. Trop. Med. Hyg, 85(5),
882–892. doi:10.4269/ajtmh.2011.11-0142

Mayasari, F.F. 2012. Perbedaan Perilaku Cuci Tangan antara Anak SD Perkotaan dengan Anak

SD Pedesaan. Karya Ilmiah tidak dipublikasikan. Medan: Universitas Sumatra Utara

12. Lampiran Jurnal


1. D:/Users/Personal/Pictures/Downloads/36-Article%20Text-124-4-10-20200122.pdf
2. https://media.neliti.com/media/publications/138015-ID-hubungan-antara-perilaku-
mencuci-tangan.p

Anda mungkin juga menyukai