Anda di halaman 1dari 4

Petunjuk Untuk Mahasiswa

BLOK 5 – METODE ILMIAH DAN KESEHATAN GIGI MASYARAKAT


PROGRAM STUDI KEDOKTERAN GIGI UNJANI

DISKUSI KELOMPOK KE-5

Tanggal : Rabu, 15 Mei 2019


Waktu : 09.00 – 12.00
Modul : Statistika
Pokok Bahasan : Statistika Non Parametrik
Narasumber : Prof. Dr. Syarif Suwondo, drg., SKM.

Capaian Pembelajaran Blok

Kode Keterangan
Mahasiswa mampu mengaplikasikan dasar-dasar metode penelitian dan
biostatistik serta melakukan penelitian kesehatan pada umumnya dan
kesehatan gigi pada khususnya dalam pengumpulan data,
mendokumentasikan hasil penelitian, mengolah data, menyajikan data,
menganalisis data, pengujian data dan pelaporan data sesuai dengan
keahlian, tanggung jawab, kesejawatan, etika dan hukum yang berlaku
dalam menjunjung tinggi nilai kemanuasian dalam menjalankan tugas
M1 berdasarkan agama dan moral, serta berkontribusi, berperan, dan
bekerja sama dalam kepekaan sosial serta kepedulian terhadap
masyarakat dan lingkungan yang bermutu, terukur dalam implementasi
ilmu pengetahuan dan teknologi berdasarkan evdidence based dentistry
dan sahih dalam pencapaian hasil kerja mandiri dan kelompok dalam
menyelesaikan pekerjaannya.
(S:1,2,5,6,7,8,9,11,12,13); (P:1,4,6,7); (KU:1,2,3,7,9); (KK:7,9,11);
(Domain:I,II,V)
Melakukan critcal appraisal pada studi kedokteran berdasarkan konsep
M2 demografi dan epidemiologi.
(S:1,2,9); (P:1,3,7); (KU:1,2,3,5); (KK:9); (Domain:I,II,V)
Sasaran Belajar
Setelah mengikuti diskusi kelompok ini mahasiswa mampu: (CPB M1)
1. Memahami konsep statislika non parametrik, skala pengukuran, serta keuntungan
dan kelemahan statistika non parametrik
2. Memahami serta mampu menggunakan statistika non paramerik dan perhitungan-
perhitungannya dalam bidang kedokteran gigi, khususnya kesehatan gigi
masyarakat

Skenario
Dokter gigi A, seorang dokter gigi lulusan FKG Unjani sekitar dua tahun bertugas di BPG,
UPT Puskesmas Argapura di kecamatan Sukasari, Kabupaten Majalengka. Untuk
menyusun kegiatan-kegiatannya ke depan drg A merasa sangat penting untuk
mengetahui masalah-masalah kesehatan gigi yang terdapat di wilayah kerjanya. Dalam
rangka itulah drg A sering melakukan pengumpulan data tentang keadaan kesehatan gigi
masyarakat di wilayah kerjanya, untuk memperoleh informasi secara setahap demi
setahap.
Hasil analisis data beberapa penelitian survai drg A dan rekan sejawatnya yang lain, pada
waktu-waktu sebelumnya menunjukkan bahwa angka kesakitan maupun indeks penyakit
gigi dan mulut di wilayah kerjanya masih tinggi, sekalipun sudah secara rutin penyuluhan
kesehatan gigi dilakukan. Oleh karena itu drg A melakukan program promotif yang
diberikan pada murid sekolah dasar di desa Sukasari, Tejamulya dan Cikaracak dengan
cara yang berbeda.
Sekolah dasar Sukasari menerima program promotif berupa peyuluhan dengan dibantu
menggunakan film kartun yang berjudul "Jagalah Gigimu", kepada murid SD Tejamulya
penyuluhan diberikan serupa dengan penyuluhan yang dilakukan di Sukasari tetapi tidak
menggunakan film kartun, namun hanya dibantu dengan alat peraga model-gigi dan sikat
gigi, sedangkan kepada murid SD Cikaracak penyuluhan dilakukan seperti biasa tanpa
alat bantu lain. Pada murid kelas 6 ke tiga SD sebelum dan sesudah penyuluhan diberikan
dilakukan tes berupa kuesioner isian tentang pengetahuan kesehatan gigi yang diberikan
sebagai materi penyuluhan Hasil evaluasi seperti dalam Tabel 1 dan Tabel 2 terlampir.
Pertanyaan
1. Untuk melakukan analisis data program promotif drg A pada tiga sekolah dasar di
wilayahnya digunakan analisis statistik non parametric, coba anda sebutkan apa
keuntungan serta sebutkan juga apa kelemahan penggunaan statistik non parametrik
dibandingkan dengan statistik parametrik.
2. Untuk memilih statistik uji yang baik, hai penting yang perlu mendapatkan perhatian
adalah tentang skala pengukuran. Sebut dan jelaskan perbedaan antara skala
pengukuran yang anda ketahui.

Gunakan Uji Tanda dan Uji Pasangan Tanda Wilcoxon untuk 3 soal (nomor 3, 4, dan
5) berikut ini dengan α = 0, 05 dan bedakan apakah hasil analisis dengan Uji Tanda
berbeda dengan cara Wilcoxon

3. Berdasarkan data dalam Tabel-1 dan Tabel-2 apakah penyuluhan model Sukasi
mempunyai efek terhadap tingkat pengetahuan tentang kesehatan gigi murid SD
Sukasari.
4. Berdasarkan data dalam Tabel-l dan Tabel-2 apakah penyuluhan model Tejamulya
mempunyai efek terhadap taraf pengetahuan tentang kesehatan gigi murid SD
Tejamulya.
5. Berdasarkan data dalam Tabel-1 dan Tabel-2 apakah penyuluhan model Cikaracak
mempunyai efek terhadap tingkat pengetahuan tentang kesehatan gigi murid SD
Cikaracak.
6. Berdasarkan data dalam Tabel-2 (Lampiran-2) apakah hasil test setelah penyuluhan
antara ketiga SD di atas berbeda secara signifikan bila taraf α = 0,05.

Petunjuk Pengerjaan
 Berikan penjelasan secara terperinci disertai dengan gambar atau bagan.
 Cantumkan referensi pada setiap jawaban.

- Selamat Belajar -

Anda mungkin juga menyukai