Anda di halaman 1dari 20

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH BANYAKNYA STOP KONTAK TERHADAP


ARUS LISTRIK

OLEH :
SEAN MICHAEL XMIA1/25
NICHOLAS EFFENDI XMIA2/26
LAURENSIUS MARCELLO SUN XMIA1/17

BIDANG STUDI : FISIKA


SMA SANTO YAKOBUS
JALAN PEGANGSAAN DUA KM 3.5 KELAPA GADING
JAKARTA UTARA
2014
METODE PENELITIAN
i

PERSETUJUAN PROPOSAL PENELITIAN

Judul Penelitian : Pengaruh banyaknya stop kontak terhadap arus


listrik
Bidang Studi : Fisika
Peneliti : 1. Sean Michael XMIA1/25
2. Nicholas XMIA2/26
3. Laurensius Marcello Sun XMIA1/17

Telah disetujui dalam kegiatan Seminar Karya Tulis Ilmiah Tingkat


SMA tahun 2014 pada SMA Santo Yakobus

Jakarta, 22 September 2014


Mengetahui,
Kepala Sekolah/Koordinator Penelitian Guru Pembimbing

(............) (.............)

10
METODE PENELITIAN
ii

1. Sean Michael XMIA1/25


2. Nicholas XMIA2/26
3. Laurensius Marcello Sun XMIA1/17
PENGARUH BANYAKNYA STOP KONTAK TERHADAP ARUS LISTRIK; dibawah
bimbingan Ibu Sutriani.
71 + xii hal / 7 tabel / 49 gambar / 3 lampiran / 20 pustaka (
1965 – 2009 )

ABSTRAK

Stop kontak atau outlet merupakan komponen listrik yang


befungsi sebagai muara penghubung antara peralatan listrik dengan
aliran listrik. Agar listrik terhubung dengan stop kontak maka
diperlukan kabel dan steker yang ditancapkan pada stop kontak
Penelitian ini dilakukan untuk melihat perbedaan suhu dan
pengaruhnya ketika beberapa stop kontak ditumpuk . Data penelitian
dibuat berdasarkan pengamatan lapangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode dinamis
menggunakan ANFIS dapat memberikan hasil yang lebih optimal dari
metode statis yang diterapkan saat ini.

Kata kunci:
sistem lampu lalu lintas, neuro-fuzzy, ANFIS

10
METODE PENELITIAN
iii

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PROPOSAL PENELITIAN........................i

ABSTRAK...............................................ii

DAFTAR ISI...........................................iii

DAFTAR GAMBAR..........................................v

DAFTAR TABEL..........................................vi

DAFTAR LAMPIRAN......................................vii

BAB 1. PENDAHULUAN.....................................1
1.1. Latar Belakang............................................1

1.2. Permasalahan Penelitian...................................2

1.2.1. Identifikasi Masalah..................................2

1.2.2. Ruang Lingkup Masalah.................................2

1.2.3. Rumusan Masalah.......................................2

1.3. Hipotesis Penelitian......................................2

1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian.............................2

1.4.1. Tujuan Penelitian.....................................2

1.4.2. Manfaat Penelitian....................................2

BAB 2. LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN...........4


2.1. Tinjauan Studi............................................4

2.2. Landasan Teori............................................6

2.2.1. Logika Fuzzy..........................................6

2.2.2. Artificial Neural Network.............................6

2.2.3. Neuro-Fuzzy...........................................7

2.3. Kerangka Pemikiran........................................8

10
METODE PENELITIAN
iv

BAB 3. METODE PENELITIAN...............................9


3.1. Analisa Kebutuhan.........................................9

3.2. Perancangan Penelitian....................................9

3.3. Teknik Analisis..........................................10

3.3.1. Metode Pengumpulan Data..............................10

3.3.2. Metode Analisis Data.................................10

3.3.3. Metode Pengukuran Penelitian.........................11

3.4. Persimpangan dengan 6 Ruas Jalan.........................11

3.5. Penerapan ANFIS untuk Pengaturan Lampu Lalu Lintas Dinamis


..............................................................11

3.6. Jadwal Penelitian........................................12

DAFTAR PUSTAKA.......................................vii

10
METODE PENELITIAN
v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Diagram Blok Sistem berbasis Aturan Fuzzy.......Error!


Bookmark not defined.
Gambar 2.2. Posisi Sistem Hybrid antara Logika Fuzzy dan Neural
Network..........................................................7
Gambar 2.3. Kerangka Pemikiran Penelitian........................8

10
METODE PENELITIAN
vi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Penelitian Sistem Lampu Lalu Lintas Dinamis......Error!


Bookmark not defined.
Tabel 3.1. Rencana Jadwal Penelitian............................12

10
METODE PENELITIAN
vii

DAFTAR LAMPIRAN

10
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Listrik adalah salah satu sumber energy yang selalu digunakan baik di
dalam maupun diluar rumah dan selalu digunakan tiap hari dan penggunaan yang
paling menonjol oleh masyarakat sekitar . Akan tetapi masih sering terjadi
konsleting akibat banyak masyarakat awam yang masih belum mengerti dalam
penggunaan listrik yang benar dan aman . Khususnya dengan penumpukan stop
kontak
Parameter yang digunakan untuk menentukan apa yang terjadi jika
menumpuk colokan stop kontak yang banyak adalah perbedaan suhu dan
penggunaan daya listrik .
Penelitian mengenai model matematis untuk memperkirakan dan
mengendalikan arus lalu lintas telah dilakukan sejak 1935[ CITATION Pol05 \p
59 \l 1033 ]. Namun demikian, penggunaan data historis sebagai dasar penentuan
durasi pada sistem lampu lalu lintas sangat rentan terhadap kesalahan manusia
(human error)[ CITATION Her06 \p 132 \l 1033 ]. Di sisi lain, sistem lampu lalu
lintas dengan kecerdasan buatan umumnya menggunakan metode logika fuzzy
[ CITATION Wid09 \p E104 \l 1033 ][ CITATION Tau08 \p 459 \l 1033 ]
[ CITATION Lin08 \p 237 \l 1033 ][ CITATION Meh08 \p 1 \l 1033 ], yang
juga dapat dikombinasikan dengan metode Soft Computing lain [ CITATION
Liu08 \p 5 \l 1033 ]. Pendekatan lain yang juga digunakan dalam penelitian
adalah menggunakan Multi Agent System [ CITATION Hir07 \p 1 \l 1033 ]
[ CITATION Wie04 \p 2 \l 1033 ].
Meskipun penggunaan banyak stop kontak menguntungkan dengan
menghemat waktu akan tetapi juga memliki beberapa kelemahan seperti
meningkatnya suhu dan meningkatkan resiko terjadinya arus pendek ( konsleting )
Pada penelitian ini kami sekelompok akan mencari batas maksimal dari
penumpukan stop kontak sehingga masyarakat dapat menggunakan listrik lebih
benar dan aman
1.2. Permasalahan Penelitian
1.2.1. Identifikasi Masalah
a. Mudahnya terjadi konsleting listrik akibat penumpukan stop kontak
b. Banyaknya terjadi kasus kebakaran dalam lingkungan masyarakat
akibat penumpukan stop kontak

1.2.2. Ruang Lingkup Masalah


Penelitian ini dibatasi hanya dengan menumpukan stop kontak kemudian
mengukur daya listrik menggunakan watt meter dan membandingkan suhu stop
kontak yang ditumpuk dengan stop kontak yang tidak menggunkana termometer
Nilai yang akan diperbandingkan adalah suhu dari stop kontak yang satu
dengan yang lain . Suhu yang tinggi dapat meningkatkan resiko konsleting listrik.

1.2.3. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat disimpulkan bahwa
masyarakat awam sering menumpuk stop kontak untuk kepentingan pribadi tanpa
melihat resiko terjadinya konsleting listrik
Sedangkan pertanyaan penelitian (research question) pada penelitian ini
adalah apakah banyaknya stop kontak dapat menyebabkan konsleting listrik ?

1.3. Hipotesis Penelitian


Berdasarkan pembahasan di atas, dapat diambil hipotesis untuk penelitian
ini, yaitu: Semakin banyak ditumpuknya colokan stop kontak maka akan semakin
tinggi suhunya pula dan dapat meningkatkan resiko terjadinya konsleting listrik

1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian


1.4.1. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui berapa colokan maksimal yang
dapat dipasang agar tidak menimbulkan konsleting listrik .

1.4.2. Manfaat Penelitian


Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat Teoritis
 Masyarakat dapat mengetahui cara menggunakan listrik yang benar dan
aman
 Membandingkan jumlah kasus konsleting listrik sebelum dan sesudah
hasil penelitian ini dilakukan

2. Manfaat Praktis
 Mengurangi rsiko terjadinya konsleting listrik
 Mengoptimalkan penggunaan listrik sehingga

3. Manfaat Kebijakan
 Memberi kontribusi dalam pengunaan listrik sehingga masyarakat
mengetahui menggunakan listrik yang baik dan benar beserta aman
BAB 2. LANDASAN TEORI DAN KERANGKA
PEMIKIRAN

2.1. Tinjauan Studi


Penelitian berkaitan dengan arus listrik pada stop kontak telah banyak
dilakukan. Beberapa penelitian terakhir, diantaranya adalah:
Listrik memberi kenaikan terhadap 4 gaya dasar alami, dan sifatnya yang
tetap dalam benda yang dapat diukur. Dalam kasus ini, frasa "jumlah listrik"
digunakan juga dengan frasa "muatan listrik" dan juga "jumlah muatan". Ada 2
jenis muatan listrik: positif dan negatif. Melalui eksperimen, muatan-sejenis
saling menolak dan muatan-lawan jenis saling menarik satu sama lain.
Jika listrik mengalir melalui bahan khusus, misalnya
dari wolfram dan tungsten, cahaya pijar akan dipancarkan oleh logam itu. Bahan-
bahan seperti itu dipakai dalam bola lampu (bulblamp atau bohlam).
Setiap kali listrik mengalir melalui bahan yang mempunyai hambatan,
maka akan dilepaskan panas. Semakin besar arus listrik, maka panas yang timbul
akan berlipat. Sifat ini dipakai pada elemen setrika dan kompor listrik. (Electrical
writing page, Tomi Engdahl )
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari
pergerakan elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap
satuan waktu. Arus listrik dapat diukur dalam
satuan Coulomb/detik atau Ampere. Contoh arus listrik dalam kehidupan sehari-

hari berkisar dari yang sangat lemah dalam satuan mikroAmpere ( ) seperti di
dalam jaringan tubuh hingga arus yang sangat kuat 1-200 kiloAmpere (kA) seperti
yang terjadi pada petir. Dalam kebanyakan sirkuit arus searah dapat
diasumsikanresistansi terhadap arus listrik adalah konstan sehingga besar arus
yang mengalir dalam sirkuit bergantung pada voltase dan resistansi sesuai
dengan hukum Ohm.
Arus listrik merupakan satu dari tujuh satuan pokok dalam satuan
internasional. Satuan internasional untuk arus listrik adalah Ampere (A). Secara
formal satuan Ampere didefinisikan sebagai arus konstan yang, bila
dipertahankan, akan menghasilkan gaya sebesar 2 x 10-7 Newton/meter di antara
dua penghantar lurus sejajar, dengan luas penampang yang dapat diabaikan,
berjarak 1 meter satu sama lain dalam ruang hampa udara
Pada diagram digambarkan panah arus searah dengan arah pergerakan
partikel bermuatan positif (muatan positif) atau disebut dengan istilah arus
konvensional. Pembawa muatan positif tersebut akan bergerak dari kutub
positif baterai menuju ke kutub negatif. Pada kenyataannya, pembawa muatan
dalam sebuah penghantar listrik adalah partikel-partikel elektron bermuatan
negatif yang didorong oleh medan listrik mengalir berlawan arah dengan arus
konvensional .Sayangnya, dengan alasan sejarah, digunakan konvensi berikut ini.
Panah arus digambarkan searah dengan arah pergerakan seharusnya dari
pembawa muatan positif, walaupun pada kenyataannya pembawa muatan adalah
muatan negatif dan bergerak pada arah berlawanan.
Konvensi demikian dapat digunakan pada sebagian besar keadaan karena
dapat diasumsikan bahwa pergerakan pembawa muatan positif memiliki efek yang
sama dengan pergerakan pembawa muatan negatif. ( Carl Rod Nave
,Hyperphysics electric )
Hubungan pendek atau korsleting (dari bahasa Belanda kortsluiting)
adalah suatu hubungan dengan tahanan listrik yang sangat kecil,
mengakibatkan aliran listrik yang sangat besar dan bila tidak ditangani dapat
mengakibatkan ledakan dan kebakaranSecara lengkap, penelitian mengenai
pengaturan sistem lampu lalu lintas dinamis yang berhasil dihimpun,
2.2. Landasan Teori
2.2.1. Listrik

Listrik adalah kondisi dari partikel subatomik tertentu, seperti elektron dan proton,


yang menyebabkan penarikan dan penolakan gayadi antaranya.  Listrik juga
merupakan sumber energi yang disalurkan melalui kabel. Arus listrik timbul
karena muatan listrik mengalir dari saluran positif ke saluran negatif.

2.2.2. Stop Kontak


Stop kontak adalah sebuah alat pemutus ketika terjadi kontak antara arus
positif, arus negatif dan grounding pada instalasi listrik. Dan yang lebih penting
lagi ELCB bisa memutuskan arus listrik ketika terjadi kontak antara listrik dan
tubuh manusia. Umumnya bila peralatan listrik bekerja normal maka total arus
yang mengalir pada kawat “plus” dan “netral” adalah sama sehingga tidak ada
perbedaan arus. Namun bila seseorang tersengat listrik, kawat “plus” akan
mengalirkan arus tambahan melewati tubuh orang yang tersengat ke tanah. Secara
prinsip pemasangan stop kontak sederhana, yakni dengan menyisipkan stop
kontak antara peralatan listrik dengan sumber listrik. Kedua kawat baik “plus”
maupun “netral” dilewatkan stop kontak sebelum mencapai titik yang dilindungi.

2.2.3. Arus Listrik

Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan


elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan
waktu. [1] Arus listrik dapat diukur dalam satuan Coulomb/detik atau Ampere.
[1]
 Contoh arus listrik dalam kehidupan sehari-hari berkisar dari yang sangat lemah
dalam satuan mikroAmpere ( ) seperti di dalam jaringan tubuh hingga arus
yang sangat kuat 1-200 kiloAmpere (kA) seperti yang terjadi pada petir.[2]
[3]
 Dalam kebanyakan sirkuit arus searah dapat diasumsikanresistansi terhadap
arus listrik adalah konstan sehingga besar arus yang mengalir dalam sirkuit
bergantung pada voltase dan resistansi sesuai dengan hukum Ohm.[1]
Arus listrik merupakan satu dari tujuh satuan pokok dalam satuan internasional.
[4]
 Satuan internasional untuk arus listrik adalah Ampere (A).[4] Secara formal
satuan Ampere didefinisikan sebagai arus konstan yang, bila dipertahankan, akan
menghasilkan gaya sebesar 2 x 10-7 Newton/meter di antara dua penghantar lurus
sejajar, dengan luas penampang yang dapat diabaikan, berjarak 1 meter satu sama
lain dalam ruang hampa udara.[4]

Definisi arus listrik yang mengalir dari kutub positif (+) ke kutub negatif
(-) baterai(kebalikan arah untuk gerakan elektronnya)
2.3. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar di
bawah ini:

Problems
Pengaturan durasi Logika fuzzy untuk
lampu lalu lintas secara sistem lampu lalu lintas
statis tidak optimal masih belum optimal

Approach

Menggunakan sistem Menggunakan Neuro-


dinamis untuk Fuzzy untuk Sistem
menentukan durasi Lampu Lalu Lintas

Software Development

Specification &
Testing
Design Activity Coding Matlab
Diagram (Whitebox)

Software Implementation

Treatment
Simulasi Control (tanpa
(dengan
Prototype Neuro-Fuzzy)
Neuro-Fuzzy)

Software Measurement

Grafik Perbandingan Control dan Treatment

Result

Neuro-Fuzzy dapat mengoptimalkan sistem lampu


lalu lintas dinamis

Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran Penelitian


BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1. Analisa Kebutuhan


Penelitian ini menggunakan metode eksperimen yang membutuhkan
beberapa hal, antara lain: Stop kontak , colokan stop kontak ( T ) , Watt meter ,
dan thermometer

3.2. Perancangan Penelitian


Tahapan-tahapan yang akan dilalui dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:

1. Penentuan Masalah Penelitian


Masalah konsleting listrik yang terjadi di lingkungan masyarakat kerab
sekali terjadi,hal ini di sebabkan akibat penumpukan stop kontak yang
dapat menyebabkan arus listrik

2. Melakukan sejumlah eksperimen untuk mengatahui penyebab konsleting


listrik
Dalam hal ini kita akan melakukan sejumlah eksperimen untuk
mengetahui apa penyebab dari konsleting listrik tersebut,dan bagaimanan
cara mencegah hal tersebut tidak terulangi
.
3. Mengumpulkan Alat dan Bahan yang bersangkutan dengan eksperimen ini
Kita membutuhkan stop kontak dan beberapa kabel beserta besar watt
pada setiap kabel lalu membutuhkan thermometer untuk mengukur suhu

4. Mengamati perubahan suhu yang terjadi setelah listrik telah di alirkan


pada stop kontak tersebut
Ketika listrik di aliri dan kabel di colokan pada stop kontak maka akan
terjadi perubahan suhu pada permukaan stop kontak
5. Mendata semua yang berhubungan dengan eksperimen ini
Setelah eksperimen telah di kerjakan kita akan mendata semua perubahan
yang terjadi dan mencatatnya pada suatu kertas
3.3. Teknik Analisis
3.3.1. Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini dilakukan pada beberapa sistem lampu lalu lintas di wilayah
kota Jakarta. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah:

1. Data Primer
Data primer pada penelitian ini diambil dengan menumpuk beberapa stop
kontak kemudian menghubungkan beberapa benda elektronik padanya .
Setelah itu diukur suhu dan dayanya menggunakan thermometer dan
Wattmeter .

2. Data Sekunder
Selain menggunakan data primer, penelitian ini juga memperhatikan data-
data sekunder dari penelitian lain sejenis yang telah dilakukan.

3.3.2. Metode Analisis Data


Kita akan melakukan analisis data dengan cara menggunakan lebih dari
satu colokan listrik yang masing-masing menggunakan jumlah watt yang
berbeda.lalu kita akan mencolokan semua colokan tersebut kepada satu stop
kontak lalu kita akan mengukur suhu dari setiap colokan setelah beberapa lama
waktu.lalu kita dapat menyimpulkan apa yang menyebabkan terjadinya korsleting
listrik yang dapat terjadi akibat penumpukan colokan.

3.3.3. Metode Pengukuran Penelitian


Pengukuran data dilakukan dengan mengamati apakah waktu tunggu rata-
rata tiap kendaraan menjadi lebih baik setelah menggunakan neuro-fuzzy
dibandingkan dengan sistem yang saat ini diterapkan. Rumus yang digunakan
untuk menentukan waktu tunggu rata-rata tiap kendaraan adalah:

t=
∑ ti (3.1)
n
dimana: t : waktu tunggu rata-rata
ti : waktu tunggu tiap kendaraan
n : jumlah kendaraan

3.4. Jadwal Penelitian


Kegiatan penelitian akan diadakan pada tahun 2010 dengan rencana jadwal
penelitian seperti pada Tabel 3 .1.

Tabel 3.1. Rencana Jadwal Penelitian

Kegiatan Juli Agt. Sep. Okt. Nop.


Pembuatan & pengajuan proposal
Pengumpulan data lapangan
Pengujian & analisa
Pembuatan laporan
DAFTAR PUSTAKA
http://artikel.iklankecil.com/stop-kontak-pengertian-stop-kontak.htm
http://id.wikipedia.org/wiki/Listrik
http://id.wikipedia.org/wiki/Arus_listrik#cite_note-SI-4
http://id.wikipedia.org/wiki/Listrik
http://ilmulistrik.com/arus-listrik.html
http://www.youtube.com/watch?
v=nBzLvglLEu4&list=PLg8WgbCZRajTD1Kh5fHE_QSjGazxNCuxv&index=6

Anda mungkin juga menyukai