Disusun Oleh:
Muhammad Arif Syahputra 1001220020
Dengan menyebut nama Allah SWT, saya panjatkan puja dan puji syukur atas
rahmat, nikmat dah hidayahnya sehingga dapat menyelesaikan penelitian ini
dengan baik. Saya ucapkan terima kasih kepada diri sendiri yang sudah
menyelesaikan penelitian ini dan tidak lupa kepada bapak Dr. Mekro Permana
Pinem, S.T., M.T.yang telah memberikan arahan sekait dengan penyusunan
penelitian ini.
Makalah penelitian ini membahas tentang pengolahan energi baru terbarukan pada
inovasi panel surya untuk menjadi kampus yang menerapkan konsep green energy
di atap gedung universitas malikussaleh. Penelitian yang dilakukan diharapkan
dapat bermanfaat baik bagi peneliti dan pembaca. Penulis berharap adanya kritik
dan saran yang inovatif dari bapak dosen pengampu mata kuliah Metodologi
Penelitian, teman-teman perkuliahan serta pembaca.
Peneliti
ii
ABSTRAK
Penelitian ini mengkaji Pengolahan Energi Baru Terbarukan Pada Inovasi
Panel Surya Untuk Menjadi Kampus Yang Menerapkan Konsep Green Energy Di
Atap Gedung Universitas Malikussaleh. Tujuan penelitian ini adalah1).
Mendeskripsikan proses dan cara kerja dari pembangkit listrik tenaga surya pada
panel surya. 2). Mengetahui karakteristik sumber matahari yang dikonversi oleh
sel surya. 3). Mengetahui nilai optimum energi listrik yang dibangkitkan oleh
energi surya. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriftif dengan
metode penelitian eksperimen dan analisis data. Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian adalah studi pustaka (literatur) dan wawancara. Uji
analisi data yang digunkan adalah uji normalitas data dengan jenis uji liliefors.
Dalam penelitian ini, populasi dan sempel dalam penelitian ini adalah atap gedung
kampus Universitas Malikussaleh kota Lhokseumawe Aceh.
ABSTRACT
This research examines the Processing of Renewable Energy in Solar Panel
Innovations to Become a Campus that Implements the Green Energy Concept on
the Roof of the Malikussaleh University Building. The aims of this research are
1). Describe the process and workings of a solar power plant on a solar panel. 2).
Knowing the characteristics of the sun source converted by solar cells. 3).
Knowing the optimum value of electrical energy generated by solar energy. This
study uses descriptive research with experimental research methods and data
analysis. Data collection techniques used in researchnamely literature study and
interviews. The data analysis test used is the data normality test with the Liliefors
test type. In this study, the population and samples in this study were the roofs of
campus buildingsMalikussaleh University, Lhokseumawe City, Aceh.
iii
DAFTAR ISI
BAB I .................................................................................................................. 6
PENDAHULUAN .............................................................................................. 6
BAB II .............................................................................................................. 11
2. 5 Hipotesis Penelitian............................................................................ 16
iv
3.1.1 ` Tempat Penelitian ....................................................................... 17
2) Reabilitas ............................................................................................... 21
v
BAB I
PENDAHULUAN
6
7
kebutuhan dalam negeri (Widianto, 2007). Kondisi yang sama juga terjadi
pada batubara walaupun rentang waktu ketersediaannyacukup panjang dimana
diperkirakan bahwa cadangan batubara nasional akan mampu memenuhi
kebutuhan hingga 70 – 100 tahun kedepan (ICMA, 2007). Dengan demikian,
maka kondisi pasca bahan bakar fosil ini harus mulai di antisipasi sejak dini
dengan melakukan konservasi energi, diverisifikasi sumber energi dan menggali
sumber serta teknologi energi baru, dan pemasyarakatan pemanfaatan teknologi
energi listrik terbarukan yang sudah siap.
Untuk mengantisipasi pertumbuhan kebutuhan listrik nasional dan
keterbatasan ketersediaan sumber daya alam berbasis fosil, pemerintah Indonesia
sudah menerbitkan Kebijakan Energi Nasional (KEN) yang berisikan kebijakan
pemerintah tentang pengelolaan energi nassional. Dalamm KEN ini juga telah
disusun peta jalan menuju peningkatan peran energi baru terbarukan dalam
pembangkitan energi listrik nasional. Yang digolongkan sebagai energi listrik
terbarukan menurut KEN adalah pembangkit listrik listrik tenaga air (PLTA) dan
mikrohidro (PLTM), pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), pembangkit listrik
tenaga angin (PLTB), pembangkit listrik biomassa, dan pembangkit listrik tenaga
panas bumi (PLTPB). Disebutkan bahwa pada tahun 2025 diharapkan peran
energi baru terbarukan akan mencapai sekitar 5% dari keseluruhan kapasitas
pembangkitan listrik nasional. Dan peran PLTS diharapkan dapat menyumbang
sebesar 800 MW dengan pertumbuhan sekitar 40 MW pertahun (nyoman, 2010).
Di kawasan perkotaan yang sebagian besar ruangnya dipenuhi dengan
bangunan - bangunan besar, memiliki potensi besaar untuk dikembangkan
pembangkit listrik tenaga surya. Aplikasi PLTS ini juga dapat dialakukan di
kawasan perkotaan (urban areas), yaitu pada gedung-gedung perkantoran, mall,
hotel, apartemen, atau rumah susun; di kawasan atau kompleks perumahan
(residential); di kawasan industri seperti pada pabrik pabrik dan di tempat-tempat
lainnya seperti taman hiburan (rekreasi), museum, sekolah, universitas, rumah
sakit, airport, stasiun, perpustakaan, dan lain sebagainya. Disamping itu, bentuk
PLTS di atap gedung tersebut memiliki keunggulan tersendiri apabila
dibandingkan dengan PLTS skala besar, diantaranya lebih mudah dan murah
untuk diintegrasikan dengan sistem kelistrikan yang sudah ada,
8
KAJIAN TEORITIK
2.1.1. Inovasi
Inovasi (bahasa Inggris: innovation) atau biasa disebut reka baru dapat
diartikan sebagai proses dan/atau hasil pengembangan pemanfaatan/mobilisasi
pengetahuan, keterampilan (termasuk keterampilan teknologis) dan pengalaman
untuk menciptakan atau memperbaiki produk (barang dan/atau jasa), proses,
dan/atausistem yang baru, yang memberikan nilai yang berarti atau secara
signifikan (terutama ekonomi dan sosial). Sejalan dengan pendapat Everett M.
Rogers, Inovasi ialah sebuah ide, gagasan, ojek, dan praktik yang dilandasi dan
diterima sebagai suatu hal yang baru oleh seseorang atau pun kelompok tertentu
untuk diaplikasikan atau pun diadopsi.
Inovasi ialah semua hal baru yang berangkat dari ilmu pengetahuan, serta
dapat memberikan manfaat dalam kehidupan manusia. Ilmu pengetahuan sangat
dibutuhkan dalam pengembangan inovasi. Karena Inovasi sangat berguna di
segala bidang kehidupan, oleh karena itu, memahami beberapa hal terkait inovasi
memang diperlukan. Ada beberapa cirri – ciri dari keberadaa ninovasi, di
antaranya adalah: 1). Baru, 2). Terencana, 3). Khas, 4). Mempunyai tujuan yang
jelas. Sebagai sesuatu yang dikembangkan dan dibuat baru, inovasi mempunyai
manfaat sebagai berikut: 1). Memberikan solusi untuk memecahkan masalah, 2).
Meningkatkan produktivitas seseorang, 3). Meningkatkan ketangguhan, 4). Dapat
menghasilkan sesuatu yang unik.
11
12
Energi listrik yang dihasilkan ini akan disimpan kedalam baterai, yang dapat
digunakan untuk perangkat elektronik dan disesuaikan dengan kebutuhan
listriknya. Fakta bahwa pada penelitian ini tagihan listrik bias berkurangn sampai
dengan 50% dengan menggunakan teknologi panel tenagasurya. Berikut ini
merupakan beberapa jenis panel surya
1. Monocrystalline Silicon
Merupakan salah satujenis panel surya yang banyak digunakan. Tipe panel
surya ini memiliki berbagai macam kelebihan seperti efisiensi yang tinggi dan
memiliki umur pakai yang panjang. Sel surya yang menjadi penyusun panel
nya ini terbuat dari Kristal silicon murni yang diiris tipis dengan
menggunakan mesin hingga berbentuk bundar. Sel surya ini disebut
“monocrystalline” karenasilikon yang digunakan adalah silicon Kristal
tunggal.
Efisiensi panel surya monocrystalline silicon mencapai lebih dari 20%,
jauh lebih tinggi disbanding tipe panel tenaga surya lainnya. Efisiensi yang
tinggi tersebut menandakan bahwa panel surya ini memiliki kemampuan
mengkonversi energy dari matahari kelistrik yang baik sehingga hanya
dibutuhkan luas penampang yang lebih kecil untuk menghasilkan energi yang
sama disbanding tipe panel surya lainnya. Meskipun begitu, monocrystalline
silicon merupakan tipe panel surya yang paling mahal dengan kualitas terbaik
pula.
2. Thin Film Solar Cell
Tipe panel surya ini disebut dengan “thin film” karena menggunakan
selsurya yang sangat tipis dengan ukuran sekitar 10 nm, jauh lebih tipis
disbanding dengan tipe crystalline silicon yang berukuran 200 – 300 nm.
Lapisan tipis tersebut ditambahkan kepermukaan seperti kaca, plastic, atau
metal.
Dengan ukuran yang sangat tipis, panel surya ini menjadi sangat ringan
dan fleksibel. Selain itu, panel surya ini tidak mengalami penurunan performa
pada temperatur yang semakin tinggi seperti tipe panel surya lainnya.
Sayangnya, efisiensi konversi energi thin film masih rendah yaitu hanya
sekitar 10%.
13
3. Polycrystalline Silicon
Merupakan tipe panel surya yang terbuat dari batang Kristal silikon yang
dilebur atau dicairkan kemudian dituang kedalam cetakan berbentuk persegi.
Kelebihannya terdapat pada susunannya yang lebih rapi dan juga lebih rapat.
Ciri dari panel surya ini cukup unik Karena terdapat retakan atau fragmen di
dalam sel surya. Seperti namanya mengindikasikan, tipe panel surya
polycrystalline silicon ini terdiri dari banyak fragmen Kristal silikon.Efisiensi
panel surya polycrystalline silicon mencapai 17%. Walaupun efisiensinya
lebih rendah disbanding tipe monocrystalline silicon, tipe panel surya ini
banyak digunakan karena harganya yang relative lebih terjangkau.
Sedangkan untuk cara kerja panel surya secara sederhana / prinsipkerja
panel surya adalah sebagai berikut :
1. Panel surya mengkonversi energy dari matahari menjad ilistrik.
2. Inverter merubah listrik yang dihasilkan oleh panel surya dari arus searah
(DC) menjadi arus bolak-balik (AC).
3. Energi digunakan untu kmemberi daya pada peralatan listrik Anda.
2.2.1. Pengolahan
Pengolahan sendiri memiliki pengertian sebagai sebuah proses membentuk
atau mengolah sesuatu guna mengubah wujud, unsur, atau suatu hal yang
memiliki tujuan dan hasil yang jelas. Contohnya yang paling sering dilakukan
dalam kehidupan sehari-hari adalah memasak, membuat sebuah penelitian data,
mencuci, dan sebagainya. Pengolahan juga dapat diartikan sebagai suatu kegiatan
ekonomi yang mengubah suatu barang dasar secara mekanis, kimia, atau dengan
tangan sehingga menjadi barang jadi/setengah jadi, dan atau barang yang kurang
nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya, dan sifatnya lebih dekat
kepada pemakai akhir.
2. 3 Kerangka Teori
Sinar matahari yang menyinari di bumi dapat diubah menjadi energi listrik
melalui sebuah proses yang dinamakan photovoltaic (PV). Photo merujuk kepada
cahaya dan voltaic mengacu kepada tegangan. Terminologi ini digunakan
untukmenjelaskan sel elektronik yang memproduksi energi listrik arus searah dari
energi radian matahari. Photovoltaic cell dibuat dari material semikonduktor
15
terutama silikon yang dilapisi oleh bahan tambahan khusus. Jika cahaya matahari
mencapai cell maka elektron akan terlepas dari atom silikon dan mengalir
membentuk sirkuit listrik sehingga energi listrik dapat dibangkitkan. Sel surya
selalu didesain untuk mengubah cahaya menjadi energi listrik sebanyakbanyaknya
dan dapat digabung menjadi seri atau parallel untuk menghasilkan tegangan dan
arus yang diinginkan seperti yang dinyatakan oleh Chenni et. al.(2007). Cara kerja
dari photovoltaic cell sangat tergantung kepada sinar matahari yang diterimanya.
Kondisi iklim (misal awan tebal dan kabut) mempunyai efek yang sangat
signifikan terhadap jumlah energi matahari yang diterima sel sehingga akan
mempengaruhi pula unjuk kerjanya seperti pembuktian dalam penelitian Youness
et. al. (2005) dan Pucar dan Despic (2002).
Sel surya merupakan alat semikonduktor penghantar aliran listrik yang
dapat secara langsung mengubah energi surya menjadi bentuk tenaga listrik secara
efisien, hampir semua sel surya dibuat dari bahan silikon berkristal
tunggalPudjanarsa, 2006:225). Pada prinsipnya solar cell atau panel surya
mengubah energi cahaya menjadi energi listrik. Solar cell berpotensi sebagai
konverter sumber energi alternatif. Salah satu sifat solar cell adalah menyerap
energi maksimum ketika cahaya yang mengenai panelnya pada posisi tegak lurus
jadi posisi ideal panel surya adalah menghadap langsung ke sinar matahari (untuk
memastikan efisiensi maksimum).
Medan listrik pada panel surya bertindak sebagai dioda, memungkinkan
elektron terdorong atau mengalir dari sisi P ke sisi N, tetapi tidak sebaliknya.
Digambarkan seperti bukit, elektron dapat dengan mudah menuruni bukit (ke sisi
N), tetapi tidak bisa memanjat (ke sisi P). Ketika cahaya, dalam bentuk foton,
menerpan sel surya, energinya memisah pasangan elektron dan hole. Setiap foton
dengan energi yang cukup biasanya akan membebaskan tepat satu elektron dan
satu hole. Jika hal ini terjadi cukup dekat dengan medan listrik, atau jika
elektronbebas dan hole bebas kebetulan berjalan ke jangkauan yang terpengaruh,
lapisan akan mengirim elektron ke sisi N dan hole ke sisi P. Hal ini menyebabkan
pengaruh lebih lanjut dari netralitas listrik, dan jika kita memberikan jalur arus
eksternal, elektron akan mengalir melalui jalur ke sisi P untuk bersatu dengan hole
16
dimana medan listrik dikirim. Aliran elektron menyediakan arus, dan medan
listrik sel menyebabkan tegangan.
2. 4 Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran dalam penelitian ini terbentuk berdasarkan latar
belakang yang ada dimana pada saat ini Indonesia sendiri masih sangat kurang
dalam menerapkan penggunaan energi baru terbarukan khususnya PLTS
(Pembangkit Listrik Tenaga Surya). Menurut penelitiPLTS di atap gedung
merupakan sebuah inovasi yang sangat bermanfaat terutama pada Universitas
Malikussaleh karena pada Universitas Malikussaleh sendiri sampai saat ini
sumber energi listrik yang digunakan untuk menjalankan semua fasilitas pada
gedung hanya dari PLN, sehingga bila terjadi kendala seperti pemadaman,
terhentinya pasokan energi listrik, atau kendala teknis lainnya akan berakibat pada
terhentinya seluruh kegiatan sehingga berdampak pada penurunan kinerja seluruh
kegiatan Universitas Malikussaleh. Penelitian terhadap penerapan panel surya
yang dipasang pada atap gedung (rooftop) sebagai Building Applied Photovoltaic
(BAPV)dilakukan.Aplikasi PVsyst V7.2. digunakan untuk mendapatkan nilai
radiasi matahari harian pada lokasi yang ditinjau. Metode perhitungan nilai Total
Energi (TE) eksisting digunakan untuk menentukan kapasitas panel surya dan
peralatan pendukung lainnya. Hasil menunjukkan nilai TE eksisting 20.422
Wh/hari atau setara 20,422 kWh/hari.
2. 5 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian teori dan kerangka konseptual yang telah dikemukakan
sebelumnya, maka rumusan hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut :
Ho : Tidak pengaruh yang signifikan antara pengolahan energy baruterbarukan
pada inovasi panel surya.
Ha : Terdapat pengaruh yang signifika antara pengolahan energy baru terbarukan
pada inovasi panel surya.
17
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
17
18
diperoleh berupa layout Gedung Fakultas Teknik dan daya listrik eksisting yang
digunakan pada gedung tersebut. Data sekunder penelitian ini merupakan data
intensitas radiasi matahari, suhu, kondisi atmosfer, pada titik lokasi sesuai
koordinat GedungUniversitas Malikussaleh yang diperoleh dari Software Pvsyst
[13].
3.3.1 Populasi
Populasi menurut Arikunto (2006:130), adalah keseluruhan subjek
penelitian. Jadi populasi adalah jumlah keseluruhan populasi yang merupakan
hasil pengukuran atau perhitungan secara kualitatif maupun kuantitatif mengenai
karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang
ingin dipelajari sifat-sifatnya. Sedangkan populasi meurut Ria Ardiyanti
(2022:14), populasi adalah sekelompok subjek atau data dengan karakteristik
tertentu. Dalam populasi dijelaskan secara spesifik tentang siapa atau golongan
mana yang menjadi sasaran penelitian tersebut. Jadi, populasi yaitu keseluruhan
sasaran yang seharusnya diteliti dan pada populasi ini hasil penelitian ini
diberlakukan. Populasi dalam penelitian ini adalah atap gedung kampus
Universitas Malikussaleh kota Lhokseumawe Aceh.
mulai dari tahap awal (persiapan), tahap pelaksanaan, dan tahap akhir
(penyelesaian), Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu :
1. Tahap Awal (Persiapan)
a. Tahapan penelitian dimulai dengan melakukan studi pendahuluan
berupa studi lapangan (observasi gedung tempat penelitian) dan studi
literatur sehingga diperoleh masalah yang akan uraikan pada latar
belakang penelitian hingga tujuan dari penelitian ini
b. Selanjutnya dilakukan pengumpulan data primer dan juga data
sekunder. Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi
lapangan, sedangkan data sekunder diperoleh dari software yang
mendukung penelitian ini.
2. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan yang dilakukan sebagai berikut :
a. Pengumpulan data penelitian
b. Pengecekkan data dan pengolahan data penelitian’
c. Penyusunan dan pembahasan hasil penelitian serta kesimpulan dan
saran
3. Tahap Akhir
Penyelesaian hasil penelitian dan dikumpulkan kepada dosen pengampu
mata kuliah.
ajukan pada narasumber (5W + 1H) sesuai dengan masalah yang berkaitan dengan
topik dari penelitian tersebut. hal ini bertujuan untuk memperoleh data berupa
jawaban jawaban dari para responden yaitu pihak pihak yang mengetahui serta
menguasai segala permasalahan yang dihadapi dalam hal perancangan dan
pembuatan pembangkit listrik tenaga surya di atap gedung Universitas
Malikussaleh dengan menggunakan teknologi photovoltaik. dalam penelitian ini
mengungkap tentang pengelolaaan energi baru terbarukan.
1) Uji Validasi
Uji validasi adalah uji ketepatan atau ketelitian suatu alat ukur dalam
mengukur apa yang sedang ingin diukur. Sebuah instrumen dikatakan valid jika
dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat (Sundayana,
2016). Maksudnya, ada relevansi antara instrumen yang dipilih (tes) dengan
fungsi pengukurannya. Tes yang memiliki validitas yang tinggi dibangun oleh
validitas yang tinggi pula.
2) Reabilitas
Reabilitas sama dengan konsistensi atau keajekan. Instrumen yang reliabel
adalah instrumen yang bila digunakan beberapa untuk mengukur obyek yang sama,
akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2010:173). Reliabilitas tes dalam
penelitian dapat ditentukan dengan teknik belah dua (split half method) jika
diujikan satu kali dan jumlah item genap. Rumus yang digunakan adalah rumus
product moment dan Spearman-Brown :
𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
𝑟𝑥𝑦 =
√{𝑁 ∑ 𝑋 2 – (∑ 𝑌 2 − (∑ 𝑌)2 }
Keterangan :
rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
X = skor ganjil
Y = skor genap
Keterangan :
𝑟11 = Koefisien reliabilitas yang sudah disesuaikan
𝑟1⁄ 1⁄ = korelasi antara skor -skor belahan tes
2 2
Hasil dari penggunaan rumus Spearman-Brown ditafsirkan ke dalam rtabel untuk
mengetahui reliabel atau tidaknya tes tersebut dengan taraf signifikansi 95% dan
derajat kebebasan (dk) n-1. Jika hasil yang yang diperoleh (rhitung) lebih besar
dari rtabel, berartI soal tersebut dikatakan reliabel. Sebaliknya, jika hasil yang
diperoleh (rhitung) lebih kecil dari rtabel berarti soal tersebut dikatakan tidak
reliabel.
Uji analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji
normalitas. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data penelitian
berdistribusi normal atau tidak.dalam penelitian ini uji normalitas dilakukan
dengan menggunakan uji Lilieffors dengan Langkah-langkah sebagai berikut :
1) Menentukan mean dan standar deviasi
2) Menentukan angka baku (Z) dengan rumus sebagi berikut
𝑧1= 𝑋𝑖−𝑋
𝑆𝐷
2 2
𝑛 (∑ 𝑥 ) (∑ 𝑥 )
𝑆𝐷 = √
𝑛 − 1
3) Menentukan luas tiap angka baku (Zi) dengan menggunakan distribusi
23
normal.
4) Menentukan angka peluang F(Z)=P(Z<Zi)
5) Menentukan S(Zi)= banyak Zi : n
6) Menentukan beda dari F(Zi)-S(Zi).
7) Memilih nilai terbesar F(Zi)-S(Zi) dengan mengabaikan tanda matematikan
untuk menjadikan L hitung < L 0,01/n atau P > 0,01 untuk pengujian ini
digunakan bantuan komputasi SPSS 20.
Adli alfiansyah, 2021. "Studi Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Surya Berbasis
Aplikasi Geographic Information System (GIS) Studi Kasus : Kabupaten
Bone", Makassar, Universitas Hasanuddin
24