Anda di halaman 1dari 24

PROPOSAL PENELITIAN

PENGOLAHAN ENERGI BARU TERBARUKAN PADA


INOVASI PANEL SURYA UNTUK MENJADI KAMPUS YANG
MENERAPKAN KONSEP GREEN ENERGY DI ATAP
GEDUNG UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
Disusun dan diajukan untuk memenuhi tugas UAS mata kuliah
Metodologi Penelitian
DosenPengampu : Dr. MekroPermanaPinem, S.T., M.T

Disusun Oleh:
Muhammad Arif Syahputra 1001220020

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT, saya panjatkan puja dan puji syukur atas
rahmat, nikmat dah hidayahnya sehingga dapat menyelesaikan penelitian ini
dengan baik. Saya ucapkan terima kasih kepada diri sendiri yang sudah
menyelesaikan penelitian ini dan tidak lupa kepada bapak Dr. Mekro Permana
Pinem, S.T., M.T.yang telah memberikan arahan sekait dengan penyusunan
penelitian ini.
Makalah penelitian ini membahas tentang pengolahan energi baru terbarukan pada
inovasi panel surya untuk menjadi kampus yang menerapkan konsep green energy
di atap gedung universitas malikussaleh. Penelitian yang dilakukan diharapkan
dapat bermanfaat baik bagi peneliti dan pembaca. Penulis berharap adanya kritik
dan saran yang inovatif dari bapak dosen pengampu mata kuliah Metodologi
Penelitian, teman-teman perkuliahan serta pembaca.

Cilegon, 15 Desember 2022

Peneliti

ii
ABSTRAK
Penelitian ini mengkaji Pengolahan Energi Baru Terbarukan Pada Inovasi
Panel Surya Untuk Menjadi Kampus Yang Menerapkan Konsep Green Energy Di
Atap Gedung Universitas Malikussaleh. Tujuan penelitian ini adalah1).
Mendeskripsikan proses dan cara kerja dari pembangkit listrik tenaga surya pada
panel surya. 2). Mengetahui karakteristik sumber matahari yang dikonversi oleh
sel surya. 3). Mengetahui nilai optimum energi listrik yang dibangkitkan oleh
energi surya. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriftif dengan
metode penelitian eksperimen dan analisis data. Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian adalah studi pustaka (literatur) dan wawancara. Uji
analisi data yang digunkan adalah uji normalitas data dengan jenis uji liliefors.
Dalam penelitian ini, populasi dan sempel dalam penelitian ini adalah atap gedung
kampus Universitas Malikussaleh kota Lhokseumawe Aceh.

Kata Kunci : Pengelolaan energi baru, inovasi panel surya, Universitas


Malikussaleh.

ABSTRACT
This research examines the Processing of Renewable Energy in Solar Panel
Innovations to Become a Campus that Implements the Green Energy Concept on
the Roof of the Malikussaleh University Building. The aims of this research are
1). Describe the process and workings of a solar power plant on a solar panel. 2).
Knowing the characteristics of the sun source converted by solar cells. 3).
Knowing the optimum value of electrical energy generated by solar energy. This
study uses descriptive research with experimental research methods and data
analysis. Data collection techniques used in researchnamely literature study and
interviews. The data analysis test used is the data normality test with the Liliefors
test type. In this study, the population and samples in this study were the roofs of
campus buildingsMalikussaleh University, Lhokseumawe City, Aceh.

Keywords: Management of new energy, solar panel innovation, Malikussaleh


University.

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii

BAB I .................................................................................................................. 6

PENDAHULUAN .............................................................................................. 6

1.1 latar Belakang Masalah Penelitian ..................................................... 6

1.2 Kajian dan Temuan Terdahulu yang Relevan ................................... 8

1.3 Fokus Penelitian ................................................................................... 9

1.4 Rumusan Masalah Penelitian .............................................................. 9

1.5 Tujuan Penelitian................................................................................. 9

1.6 Manfaat Penelitian ............................................................................... 9

BAB II .............................................................................................................. 11

KAJIAN TEORITIK ....................................................................................... 11

2. 1 Kajian Teori Variabel Y .................................................................... 11

2.1.1. Inovasi ......................................................................................... 11

2.1.2. Panel Surya ................................................................................. 11

2. 2 Kajian Teori Variabel X .................................................................... 13

2.2.1. Pengolahan .................................................................................. 13

2.2.2. Energi Baru Terbarukan ............................................................ 13

2. 3 Kerangka Teori .................................................................................. 14

2. 4 Kerangka Pemikiran ......................................................................... 16

2. 5 Hipotesis Penelitian............................................................................ 16

BAB III ............................................................................................................. 17

METODOLOGI PENELITIAN ...................................................................... 17

3.1 Tempat dan Waktu Rencana Penelitian ........................................... 17

iv
3.1.1 ` Tempat Penelitian ....................................................................... 17

3.1.2 Waktu Penelitian ........................................................................ 17

3.2 Metode Penelitian .............................................................................. 17

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ........................................................ 18

3.3.1 Populasi ....................................................................................... 18

3.3.2 Sampel Penelitian ....................................................................... 18

3.4 Prosedur Penelitian ............................................................................ 18

3.5 Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 19

3.6 Instrumen Penelitian ......................................................................... 20

3.6.1 Uji Validasi dan Reabilitas ......................................................... 21

1) Uji Validasi ............................................................................................ 21

2) Reabilitas ............................................................................................... 21

3.7 Uji Analisis Data ................................................................................ 22

3.8 Hipotesis Statistik .............................................................................. 23

v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian


Indonesia merupakan salah satu negara di wilayah khatulistiwa yang
memiliki sinar matahari hampir sepanjang tahun. Hal ini menjadi potensi untuk
indonesia dalam mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil sebagai salah
satu sumber energi pembangkit listrik. Dimana seharusnya indonesia mampu
menghasilkan energi listrik ramah lingkungan dengan skala yang besar namun
pada kenyataannya penggunaan energi ramah lingkungan di Indonesia sendiri
masih tergolong rendah. Kebutuhan energi di Indonesia yang ada saat ini,
sebagian besar terpenuhi oleh energi bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak
bumi dan gas alam. Namun persediaan energi yang ada saat ini semakin
berkurang. Untuk itu inovasi tentang energi alternatif , terutama dari sumber daya
alam tak terbatas, sangatlah diperlukan seiring dengan perkembangan teknologi,
untuk memenuhi kebutuhan energi dimasa yang akan datang. Salah satu alternatif
yang dapat diterapkan adalah inovasi mengenai teknologi sel surya yang
bersumber dari energi matahari.
Berdasarkan peta insolasi Matahari, wilayah Indonesia memiliki potensi
energi listrik surya sebesar 4.5 kW/m2/hari. Oleh karena itu energi surya memiliki
keunggulan – keunggulan dibandingkan dengan energi fosil diantaranya yaitu
sumber energi yang mudah didapatkan, sangat ramah lingkungan, instalasi
pengoprasian dan perawatan mudah, dan energi surya dapat disimpan dalam
baterai. Potensi tersebut tentu sangat berpeluangdimanfaatkan dalam memenuhi
kebutuhan energi listrik mengingat beratnya permasalahan yang terkait dengan
pembangkitan listrik berbahan fosil. Sebagai contoh keterbatasan sumber energi
primer adalah produksi minyak bumi nasional sudah menurun sehingga untuk
memenuhi kebutuhan dalam negeri saja sudah harus melakukan impor (EIA,
2006). Sementara itu, cadangan gas nasionalm juga akan mengalami skenario
yang sama bahwa sekitar 20 tahun lagi, gas sudah harus impor untuk memenuhi

6
7

kebutuhan dalam negeri (Widianto, 2007). Kondisi yang sama juga terjadi
pada batubara walaupun rentang waktu ketersediaannyacukup panjang dimana
diperkirakan bahwa cadangan batubara nasional akan mampu memenuhi
kebutuhan hingga 70 – 100 tahun kedepan (ICMA, 2007). Dengan demikian,
maka kondisi pasca bahan bakar fosil ini harus mulai di antisipasi sejak dini
dengan melakukan konservasi energi, diverisifikasi sumber energi dan menggali
sumber serta teknologi energi baru, dan pemasyarakatan pemanfaatan teknologi
energi listrik terbarukan yang sudah siap.
Untuk mengantisipasi pertumbuhan kebutuhan listrik nasional dan
keterbatasan ketersediaan sumber daya alam berbasis fosil, pemerintah Indonesia
sudah menerbitkan Kebijakan Energi Nasional (KEN) yang berisikan kebijakan
pemerintah tentang pengelolaan energi nassional. Dalamm KEN ini juga telah
disusun peta jalan menuju peningkatan peran energi baru terbarukan dalam
pembangkitan energi listrik nasional. Yang digolongkan sebagai energi listrik
terbarukan menurut KEN adalah pembangkit listrik listrik tenaga air (PLTA) dan
mikrohidro (PLTM), pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), pembangkit listrik
tenaga angin (PLTB), pembangkit listrik biomassa, dan pembangkit listrik tenaga
panas bumi (PLTPB). Disebutkan bahwa pada tahun 2025 diharapkan peran
energi baru terbarukan akan mencapai sekitar 5% dari keseluruhan kapasitas
pembangkitan listrik nasional. Dan peran PLTS diharapkan dapat menyumbang
sebesar 800 MW dengan pertumbuhan sekitar 40 MW pertahun (nyoman, 2010).
Di kawasan perkotaan yang sebagian besar ruangnya dipenuhi dengan
bangunan - bangunan besar, memiliki potensi besaar untuk dikembangkan
pembangkit listrik tenaga surya. Aplikasi PLTS ini juga dapat dialakukan di
kawasan perkotaan (urban areas), yaitu pada gedung-gedung perkantoran, mall,
hotel, apartemen, atau rumah susun; di kawasan atau kompleks perumahan
(residential); di kawasan industri seperti pada pabrik pabrik dan di tempat-tempat
lainnya seperti taman hiburan (rekreasi), museum, sekolah, universitas, rumah
sakit, airport, stasiun, perpustakaan, dan lain sebagainya. Disamping itu, bentuk
PLTS di atap gedung tersebut memiliki keunggulan tersendiri apabila
dibandingkan dengan PLTS skala besar, diantaranya lebih mudah dan murah
untuk diintegrasikan dengan sistem kelistrikan yang sudah ada,
8

dapatmemanfaatkan lahan yang ada (mengurangi biaya investasi lahan), serta


dapat turut mengurangi beban jaringan sistem yang ada.
Kampus Universitas Malikussaleh Aceh memiliki area yang cukup luas
sehingga beberapa tempat sulit terjangkau penerangan sehingga pada malam hari
tempat tersebut gelap. Apalagi cadangan pasokan listrik di kampus tersebut
selama ini memanfaatkan tenaga generator atau genset. Cadangan listrik ketika
PLN padam hanya tergantung pada generator/genset yang keadaannya pun sudah
kurang baik. Menjawab tantangan tersebut, penulis membuat suatu inovasi
kebijakan green energy dengan cara memanfaatkan atap gedung kampus
Universitas Malikussaleh Aceh untuk dipasang instalasi panel surya yang
berfungsi sebagai penunjang kebutuhan listrik untuk penerangan dan operasional
kampus. Sehubungan dengan hal tersebut maka penulis merencanakan pembuatan
lampu menggunakan panel surya yang bersumber dari cahaya matahari di
beberapa titik area kampus Universitas Malikussaleh Aceh. Penerapan panel surya
ini dihubungkan kebeberapa lampu sebagai penerangan di kampus tersebut. Oleh
karena itu, pada kegiatan pengabdian ini dibuat perencanaan pengadaan
pembangkit listrik tenaga surya di area kampus Universitas Malikussaleh Aceh.

1.2 Kajian dan Temuan Terdahulu yang Relevan


Kajian penelitian yang relevan dengan penelitian ini yakni penelitian yang
ditulis oleh Nurlina, Adriani, Rahmania, dan Nurfadilah pada tahun 2020 dengan
judul “Pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Unismuh Makassar
Menuju Kampus Mandiri Energi”. Hasil penelitian ini menunjukkan dan
menghasilkan penggunaan panel surya yang lebih efisien dibandingkan genset
serta menjaditambahan cadangan penerangan di area Kampus Unismuh Makassar.
Penelitian selanjutnya ditulis oleh Ramadhan dan Rangkuti pada tahun
2016 dengan judul “Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Di Aap
Gedung Harry Hartanto Universitas Trisakti”. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa pembuatan PLTS dengan menggunakan rancangan ini akan menghasilkan
income yang baik untuk masa yang akan datang.
Berdasarkan penelitiaan – penelitian tersebut pembaharuan dalam
penelitian ini yakni hanya berfokus pada inovasi green energy pada atap gedung
kampus Universitas Malikussaleh.
9

1.3 Fokus Penelitian


Dalam penelitian ini peneliti memfokuskan pada inovasi green energy
pada atap gedung kampus Universitas Malikussaleh.

1.4 Rumusan Masalah Penelitian


Beberapa rumusan masalah yang akan dibahas pada penelitian ini sebagai
berikut :
1. Bagaimana proses dan cara kerja dari pembangkit listrik tenaga surya pada
panel surya?
2. Bagaimana cara menguji komponen sistem pada solar sel panel?
3. Bagaimana karakteristik energi surya yang dikoversi oleh sel surya?

1.5 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian ini sebagai
berikut
1. Mendeskripsikan proses dan cara kerja dari pembangkit listrik tenaga
surya pada panel surya.
2. Mengetahui karakteristik sumber matahari yang dikonversi oleh sel surya.
3. Mengetahui nilai optimum energi listrik yang dibangkitkan oleh energi
surya

1.6 Manfaat Penelitian


Kegiatan penelitian “Perancangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Di
Atap Gedung Universitas Malikussaleh” dihgarapkan dapat memberikan manfaat
sebagai berikut :
1. Memberikan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan bagi peneliti
dalamperancangan pembangkit listrik tenaga surya
2. Memberikan kesempatan bagi swasta menjadi penyedia suplai tenaga
listrik diluarPLN, di daerah daerah terpencil yuang letaknya jauh dari
jaringan PLN. Hal inimengingat mahalnya supply listrik PLN dari
pembangkit, transmisi samapai kedistribusi pemakainya dibandingkan
dengan pembangkitan supply listrik tenagasurya untuk suatu perumahan
lokal yang jauh dari jaringan listrik PLN.
10

3. Memberikan kontribusi positif pada dunia pendidikan terutama di


bidangketenagalistrikan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yangdapat diandalkan.
BAB II

KAJIAN TEORITIK

2. 1 Kajian Teori Variabel Y

2.1.1. Inovasi
Inovasi (bahasa Inggris: innovation) atau biasa disebut reka baru dapat
diartikan sebagai proses dan/atau hasil pengembangan pemanfaatan/mobilisasi
pengetahuan, keterampilan (termasuk keterampilan teknologis) dan pengalaman
untuk menciptakan atau memperbaiki produk (barang dan/atau jasa), proses,
dan/atausistem yang baru, yang memberikan nilai yang berarti atau secara
signifikan (terutama ekonomi dan sosial). Sejalan dengan pendapat Everett M.
Rogers, Inovasi ialah sebuah ide, gagasan, ojek, dan praktik yang dilandasi dan
diterima sebagai suatu hal yang baru oleh seseorang atau pun kelompok tertentu
untuk diaplikasikan atau pun diadopsi.
Inovasi ialah semua hal baru yang berangkat dari ilmu pengetahuan, serta
dapat memberikan manfaat dalam kehidupan manusia. Ilmu pengetahuan sangat
dibutuhkan dalam pengembangan inovasi. Karena Inovasi sangat berguna di
segala bidang kehidupan, oleh karena itu, memahami beberapa hal terkait inovasi
memang diperlukan. Ada beberapa cirri – ciri dari keberadaa ninovasi, di
antaranya adalah: 1). Baru, 2). Terencana, 3). Khas, 4). Mempunyai tujuan yang
jelas. Sebagai sesuatu yang dikembangkan dan dibuat baru, inovasi mempunyai
manfaat sebagai berikut: 1). Memberikan solusi untuk memecahkan masalah, 2).
Meningkatkan produktivitas seseorang, 3). Meningkatkan ketangguhan, 4). Dapat
menghasilkan sesuatu yang unik.

2.1.2. Panel Surya


Panel surya adalah alat yang dapat mengubah energy cahaya matahari
menjadi energil istrik. Teknologi fotovoltaik (photovoltaic / PV ) adalah teknologi
yang digunakan untuk mengkonversi radiasi matahari menjadi energy ilistrik.

11
12

Energi listrik yang dihasilkan ini akan disimpan kedalam baterai, yang dapat
digunakan untuk perangkat elektronik dan disesuaikan dengan kebutuhan
listriknya. Fakta bahwa pada penelitian ini tagihan listrik bias berkurangn sampai
dengan 50% dengan menggunakan teknologi panel tenagasurya. Berikut ini
merupakan beberapa jenis panel surya
1. Monocrystalline Silicon
Merupakan salah satujenis panel surya yang banyak digunakan. Tipe panel
surya ini memiliki berbagai macam kelebihan seperti efisiensi yang tinggi dan
memiliki umur pakai yang panjang. Sel surya yang menjadi penyusun panel
nya ini terbuat dari Kristal silicon murni yang diiris tipis dengan
menggunakan mesin hingga berbentuk bundar. Sel surya ini disebut
“monocrystalline” karenasilikon yang digunakan adalah silicon Kristal
tunggal.
Efisiensi panel surya monocrystalline silicon mencapai lebih dari 20%,
jauh lebih tinggi disbanding tipe panel tenaga surya lainnya. Efisiensi yang
tinggi tersebut menandakan bahwa panel surya ini memiliki kemampuan
mengkonversi energy dari matahari kelistrik yang baik sehingga hanya
dibutuhkan luas penampang yang lebih kecil untuk menghasilkan energi yang
sama disbanding tipe panel surya lainnya. Meskipun begitu, monocrystalline
silicon merupakan tipe panel surya yang paling mahal dengan kualitas terbaik
pula.
2. Thin Film Solar Cell
Tipe panel surya ini disebut dengan “thin film” karena menggunakan
selsurya yang sangat tipis dengan ukuran sekitar 10 nm, jauh lebih tipis
disbanding dengan tipe crystalline silicon yang berukuran 200 – 300 nm.
Lapisan tipis tersebut ditambahkan kepermukaan seperti kaca, plastic, atau
metal.
Dengan ukuran yang sangat tipis, panel surya ini menjadi sangat ringan
dan fleksibel. Selain itu, panel surya ini tidak mengalami penurunan performa
pada temperatur yang semakin tinggi seperti tipe panel surya lainnya.
Sayangnya, efisiensi konversi energi thin film masih rendah yaitu hanya
sekitar 10%.
13

3. Polycrystalline Silicon
Merupakan tipe panel surya yang terbuat dari batang Kristal silikon yang
dilebur atau dicairkan kemudian dituang kedalam cetakan berbentuk persegi.
Kelebihannya terdapat pada susunannya yang lebih rapi dan juga lebih rapat.
Ciri dari panel surya ini cukup unik Karena terdapat retakan atau fragmen di
dalam sel surya. Seperti namanya mengindikasikan, tipe panel surya
polycrystalline silicon ini terdiri dari banyak fragmen Kristal silikon.Efisiensi
panel surya polycrystalline silicon mencapai 17%. Walaupun efisiensinya
lebih rendah disbanding tipe monocrystalline silicon, tipe panel surya ini
banyak digunakan karena harganya yang relative lebih terjangkau.
Sedangkan untuk cara kerja panel surya secara sederhana / prinsipkerja
panel surya adalah sebagai berikut :
1. Panel surya mengkonversi energy dari matahari menjad ilistrik.
2. Inverter merubah listrik yang dihasilkan oleh panel surya dari arus searah
(DC) menjadi arus bolak-balik (AC).
3. Energi digunakan untu kmemberi daya pada peralatan listrik Anda.

2. 2 Kajian Teori Variabel X

2.2.1. Pengolahan
Pengolahan sendiri memiliki pengertian sebagai sebuah proses membentuk
atau mengolah sesuatu guna mengubah wujud, unsur, atau suatu hal yang
memiliki tujuan dan hasil yang jelas. Contohnya yang paling sering dilakukan
dalam kehidupan sehari-hari adalah memasak, membuat sebuah penelitian data,
mencuci, dan sebagainya. Pengolahan juga dapat diartikan sebagai suatu kegiatan
ekonomi yang mengubah suatu barang dasar secara mekanis, kimia, atau dengan
tangan sehingga menjadi barang jadi/setengah jadi, dan atau barang yang kurang
nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya, dan sifatnya lebih dekat
kepada pemakai akhir.

2.2.2. Energi Baru Terbarukan


Indonesia memiliki banyak potensi energi terbarukan, seperti tenaga air
(termasuk minihidro), panas bumi, biomasa, angin dan surya (matahari) yang
14

bersih dan ramah lingkungan, tetapi pemanfaatannya belum optimal. Belum


optimalnya pemanfaatan energi terbarukan disebabkan biaya pembangkitan
pembangkit listrik energi terbarukan, seperti tenaga surya, tidak dapat bersaing
dengan biaya pembangkitan pembangkit listrik berbahan bakar energi fosil (bahan
bakar minyak, gas bumi, dan batubara).
Energi baru dan terbarukan merupakan pengelolaan energi dari proses
alam yang berkelanjutan dan dijadikan sebagai energi alternatif. Energi baru dan
terbarukan bersifat ramah lingkungan sehingga berkontribusi dalam mengatasi
pemanasan global dan mengurangi emisi karbon dioksida. Berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 79 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional, Indonesia
menargetkan penggunaan energi baru dan terbarukan minimum 23% (2025) dan
31% (2050). Energi terbarukan dan energi berkelanjutan adalah isu yang selalu
dibahas dalam konferensi tingkat lokal dan dunia. Isu lingkungan tersebut
diangkat guna menjaga bumi sebagai tempat tinggal ini terjaga dalam waktu yang
lama. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab tantangan dalam isu tersebut.
Tujuan yang dicapai dalam penelitian ini yaitu melakukan pemanfaatan energi
terbarukan sebagai sumber tenaga. Adapun beberapa sumber energi terbarukan
yaitu: tenaga air, panas bumi, biomassa, tenaga surya, tenaga angin, panas laut,
ombak, dan pasang surut air laut.Sumber energi baru terbarukan sendiri
Manfaat penggunaan Energi baru terbarukan sendiri adalah mampu
menyerap sumber daya serta investasi yang mana manfaatnya bisa dirasakan
hingga di masa mendatang. Berikut ini beberapa manfaat energi terbarukan yaitu :
meminimalisir efek pemanasan global, sumber energi tak terbatas, meningkatkan
kesehatan masyarakat, hemat sumber daya serta uang, dan menciptakan lapangan
kerja dan peluang.

2. 3 Kerangka Teori
Sinar matahari yang menyinari di bumi dapat diubah menjadi energi listrik
melalui sebuah proses yang dinamakan photovoltaic (PV). Photo merujuk kepada
cahaya dan voltaic mengacu kepada tegangan. Terminologi ini digunakan
untukmenjelaskan sel elektronik yang memproduksi energi listrik arus searah dari
energi radian matahari. Photovoltaic cell dibuat dari material semikonduktor
15

terutama silikon yang dilapisi oleh bahan tambahan khusus. Jika cahaya matahari
mencapai cell maka elektron akan terlepas dari atom silikon dan mengalir
membentuk sirkuit listrik sehingga energi listrik dapat dibangkitkan. Sel surya
selalu didesain untuk mengubah cahaya menjadi energi listrik sebanyakbanyaknya
dan dapat digabung menjadi seri atau parallel untuk menghasilkan tegangan dan
arus yang diinginkan seperti yang dinyatakan oleh Chenni et. al.(2007). Cara kerja
dari photovoltaic cell sangat tergantung kepada sinar matahari yang diterimanya.
Kondisi iklim (misal awan tebal dan kabut) mempunyai efek yang sangat
signifikan terhadap jumlah energi matahari yang diterima sel sehingga akan
mempengaruhi pula unjuk kerjanya seperti pembuktian dalam penelitian Youness
et. al. (2005) dan Pucar dan Despic (2002).
Sel surya merupakan alat semikonduktor penghantar aliran listrik yang
dapat secara langsung mengubah energi surya menjadi bentuk tenaga listrik secara
efisien, hampir semua sel surya dibuat dari bahan silikon berkristal
tunggalPudjanarsa, 2006:225). Pada prinsipnya solar cell atau panel surya
mengubah energi cahaya menjadi energi listrik. Solar cell berpotensi sebagai
konverter sumber energi alternatif. Salah satu sifat solar cell adalah menyerap
energi maksimum ketika cahaya yang mengenai panelnya pada posisi tegak lurus
jadi posisi ideal panel surya adalah menghadap langsung ke sinar matahari (untuk
memastikan efisiensi maksimum).
Medan listrik pada panel surya bertindak sebagai dioda, memungkinkan
elektron terdorong atau mengalir dari sisi P ke sisi N, tetapi tidak sebaliknya.
Digambarkan seperti bukit, elektron dapat dengan mudah menuruni bukit (ke sisi
N), tetapi tidak bisa memanjat (ke sisi P). Ketika cahaya, dalam bentuk foton,
menerpan sel surya, energinya memisah pasangan elektron dan hole. Setiap foton
dengan energi yang cukup biasanya akan membebaskan tepat satu elektron dan
satu hole. Jika hal ini terjadi cukup dekat dengan medan listrik, atau jika
elektronbebas dan hole bebas kebetulan berjalan ke jangkauan yang terpengaruh,
lapisan akan mengirim elektron ke sisi N dan hole ke sisi P. Hal ini menyebabkan
pengaruh lebih lanjut dari netralitas listrik, dan jika kita memberikan jalur arus
eksternal, elektron akan mengalir melalui jalur ke sisi P untuk bersatu dengan hole
16

dimana medan listrik dikirim. Aliran elektron menyediakan arus, dan medan
listrik sel menyebabkan tegangan.

2. 4 Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran dalam penelitian ini terbentuk berdasarkan latar
belakang yang ada dimana pada saat ini Indonesia sendiri masih sangat kurang
dalam menerapkan penggunaan energi baru terbarukan khususnya PLTS
(Pembangkit Listrik Tenaga Surya). Menurut penelitiPLTS di atap gedung
merupakan sebuah inovasi yang sangat bermanfaat terutama pada Universitas
Malikussaleh karena pada Universitas Malikussaleh sendiri sampai saat ini
sumber energi listrik yang digunakan untuk menjalankan semua fasilitas pada
gedung hanya dari PLN, sehingga bila terjadi kendala seperti pemadaman,
terhentinya pasokan energi listrik, atau kendala teknis lainnya akan berakibat pada
terhentinya seluruh kegiatan sehingga berdampak pada penurunan kinerja seluruh
kegiatan Universitas Malikussaleh. Penelitian terhadap penerapan panel surya
yang dipasang pada atap gedung (rooftop) sebagai Building Applied Photovoltaic
(BAPV)dilakukan.Aplikasi PVsyst V7.2. digunakan untuk mendapatkan nilai
radiasi matahari harian pada lokasi yang ditinjau. Metode perhitungan nilai Total
Energi (TE) eksisting digunakan untuk menentukan kapasitas panel surya dan
peralatan pendukung lainnya. Hasil menunjukkan nilai TE eksisting 20.422
Wh/hari atau setara 20,422 kWh/hari.

2. 5 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian teori dan kerangka konseptual yang telah dikemukakan
sebelumnya, maka rumusan hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut :
Ho : Tidak pengaruh yang signifikan antara pengolahan energy baruterbarukan
pada inovasi panel surya.
Ha : Terdapat pengaruh yang signifika antara pengolahan energy baru terbarukan
pada inovasi panel surya.
17

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Rencana Penelitian

3.1.1 ` Tempat Penelitian


Dalam penulisan proposal ini penulis melakukan penelitian pada gedung
Universitas Malikussaleh. Blang Pulo, Kecamatan Muara Satu, Kabupaten Aceh
Utara, Kota Lhokseumawe Aceh.Dimanaatap gedung Universitas Malikussaleh
yang menjadi objek penelitian perancangan pembangkit listrik tenaga surya
menggunakan solar sel panel, adapun alasan dipilihnya lokasi penelitian di
Universitas Malikussaleh yaitu karena kampus ini masihmengandalkan energi
listrik yang hanya dari PLN, sehingga bila terjadi kendala seperti pemadaman,
terhentinya pasokan energi listrik, atau kendala teknis lainnya akan berakibat pada
terhentinya seluruh kegiatan sehingga berdampak pada penurunan kinerja seluruh
kegiatan Universitas Malikussaleh. Sehingga hal ini yang membuat sejalan
dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu untuk menemukan berbagai masalah
yang berkaitan mengenai apabila terjadinya pemadaman listrik dari PLN di
Universitas Malikussaleh.

3.1.2 Waktu Penelitian


Waktu penelitian ini telah dilaksankan pada tanggal 9 September 2022
dalam kurun waktu 2 bulan.

3.2 Metode Penelitian


Jenis metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat
deskriftif dengan metode penelitian eksperimen dan analisis data.Penelitian ini
menggunakan data primer dan juga data sekunder. Data primer penelitian
diperoleh dari proses pengamatan langsung di lapangan dengan data yang

17
18

diperoleh berupa layout Gedung Fakultas Teknik dan daya listrik eksisting yang
digunakan pada gedung tersebut. Data sekunder penelitian ini merupakan data
intensitas radiasi matahari, suhu, kondisi atmosfer, pada titik lokasi sesuai
koordinat GedungUniversitas Malikussaleh yang diperoleh dari Software Pvsyst
[13].

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

3.3.1 Populasi
Populasi menurut Arikunto (2006:130), adalah keseluruhan subjek
penelitian. Jadi populasi adalah jumlah keseluruhan populasi yang merupakan
hasil pengukuran atau perhitungan secara kualitatif maupun kuantitatif mengenai
karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang
ingin dipelajari sifat-sifatnya. Sedangkan populasi meurut Ria Ardiyanti
(2022:14), populasi adalah sekelompok subjek atau data dengan karakteristik
tertentu. Dalam populasi dijelaskan secara spesifik tentang siapa atau golongan
mana yang menjadi sasaran penelitian tersebut. Jadi, populasi yaitu keseluruhan
sasaran yang seharusnya diteliti dan pada populasi ini hasil penelitian ini
diberlakukan. Populasi dalam penelitian ini adalah atap gedung kampus
Universitas Malikussaleh kota Lhokseumawe Aceh.

3.3.2 Sampel Penelitian


Menurut Sugiyono (2008:109)” sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi “. Dapat ditarik kesimpulan bahwa
sampel adalah sebagian dari populasi yang dianggap mewakili populasi karena
memiliki ciri atau karakteristik yang sama.

3.4 Prosedur Penelitian


Perosedur penelitian merupakan langkah-langkah yang akan dilakukan
dalam kegiatan penelitian berfungsi sebagai pedoman dalam penelitian yang
19

mulai dari tahap awal (persiapan), tahap pelaksanaan, dan tahap akhir
(penyelesaian), Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu :
1. Tahap Awal (Persiapan)
a. Tahapan penelitian dimulai dengan melakukan studi pendahuluan
berupa studi lapangan (observasi gedung tempat penelitian) dan studi
literatur sehingga diperoleh masalah yang akan uraikan pada latar
belakang penelitian hingga tujuan dari penelitian ini
b. Selanjutnya dilakukan pengumpulan data primer dan juga data
sekunder. Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi
lapangan, sedangkan data sekunder diperoleh dari software yang
mendukung penelitian ini.
2. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan yang dilakukan sebagai berikut :
a. Pengumpulan data penelitian
b. Pengecekkan data dan pengolahan data penelitian’
c. Penyusunan dan pembahasan hasil penelitian serta kesimpulan dan
saran
3. Tahap Akhir
Penyelesaian hasil penelitian dan dikumpulkan kepada dosen pengampu
mata kuliah.

3.5 Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data padapenelitian ini adalah studi pustaka
(Literatur) dan wawancar sesuai dengan variabel yang telah digunakan. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan dua cara sebagai
berikut:
Pertama, studi literatur dilakukan dengan cara mengumpulkan,
mempelajari berkas – berkas, dokumen dan arsip yang ada di perpustakaan serta
buku–buku penunjang tentang sistem pembangkit listrik tenaga surya
menggunakan solar sel panel. Selanjutnya data–data tersebut menjadi referensi
dan sekaligus mencoba mengaplikasikan teori–teori yang ada menjadi suatu
rancangan alat.
20

Kedua, wawancara dilakukan dengan cara melalui tanya jawab atau


berdiskusi dengan pihak yang mengetahui serta menguasai segala permasalahan
yang dihadapi dalam hal perancangan dan pembuatan pembangkit listrik tenaga
surya menggunakan teknologi photovoltaik. Dalam metode ini penulis melakukan
diskusi dengan dosen pembimbing.

3.6 Instrumen Penelitian


Instrumen Penelitian menurut Suharsimi Arikunto (2002: 136) instrumen
penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik
dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.
Instrumen yang dipakai dalam penelitian ini adalah studi pustaka (literatur) dan
wawancara.
1. Studi pustaka (literatur)
Studi pustaka (literatur) Menurut M. Nazir dalam bukunya yang berjudul
metode penelitian mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan studi
kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi
penelaahan terhadap buku-buku, literatur-literatur, catatan-catatan, dan laporan-
laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan. Studi pustaka
juga adalah cara untuk menyelesaikan persoalan dengan menelusuri sumber
sumber tulisan yg pernah dibuat sebelumnya. intrumen pengumpulan data dalam
penelitian ini menggunakan studi pustaka (literatur) untuk memperoleh data yang
dibutuhkan. dalam penelitian ini mengungkap tentang inovasi panel surya.
2. Wawancara
Wawancara merupakan percakapan antara dua orang atau lebih dan
berlangsung antara dan narasumber dan pewawancara dengan tujuan
mengumpulkan data berupa informasi oleh karena itu teknik wawancara adalah
salah satu cara pengumpulan data untuk suatu penelitian tertentu. Menurut Anas
Sudijono, pengertian wawancara adalah cara menghimpun bahan-bahan
keterangan yang dilaksanakan dengan melakukan tanya jawab lisan secara
sepihak, berhadapan muka, dan dengan arah serta tujuan yang telah ditentukan.
intrumen teknik pengumpulan data ini menggunakan teknik wawancara dengan
peneliti menyiapkan sebuah daftar atau garis besar pertanyaan yang akan di
21

ajukan pada narasumber (5W + 1H) sesuai dengan masalah yang berkaitan dengan
topik dari penelitian tersebut. hal ini bertujuan untuk memperoleh data berupa
jawaban jawaban dari para responden yaitu pihak pihak yang mengetahui serta
menguasai segala permasalahan yang dihadapi dalam hal perancangan dan
pembuatan pembangkit listrik tenaga surya di atap gedung Universitas
Malikussaleh dengan menggunakan teknologi photovoltaik. dalam penelitian ini
mengungkap tentang pengelolaaan energi baru terbarukan.

3.6.1 Uji Validasi dan Reabilitas

1) Uji Validasi
Uji validasi adalah uji ketepatan atau ketelitian suatu alat ukur dalam
mengukur apa yang sedang ingin diukur. Sebuah instrumen dikatakan valid jika
dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat (Sundayana,
2016). Maksudnya, ada relevansi antara instrumen yang dipilih (tes) dengan
fungsi pengukurannya. Tes yang memiliki validitas yang tinggi dibangun oleh
validitas yang tinggi pula.

2) Reabilitas
Reabilitas sama dengan konsistensi atau keajekan. Instrumen yang reliabel
adalah instrumen yang bila digunakan beberapa untuk mengukur obyek yang sama,
akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2010:173). Reliabilitas tes dalam
penelitian dapat ditentukan dengan teknik belah dua (split half method) jika
diujikan satu kali dan jumlah item genap. Rumus yang digunakan adalah rumus
product moment dan Spearman-Brown :
𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
𝑟𝑥𝑦 =
√{𝑁 ∑ 𝑋 2 – (∑ 𝑌 2 − (∑ 𝑌)2 }
Keterangan :
rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

X = skor ganjil
Y = skor genap

N = jumlah subjek penelitian

ΣX = jumlah perkalian X dan Y


22

ΣX2 = jumlah kuadrat dari X

ΣY2 = jumlah kuadrat dari X

Selanjutnya, hasil dari rumus product moment tersebut dimasukkan kedalam


rumus Spearman-Brown berikut.
2𝑟 1
⁄2 1⁄
2
𝑟11 =
[1+𝑟 1⁄ 1 ]
2 ⁄2

Keterangan :
𝑟11 = Koefisien reliabilitas yang sudah disesuaikan
𝑟1⁄ 1⁄ = korelasi antara skor -skor belahan tes
2 2
Hasil dari penggunaan rumus Spearman-Brown ditafsirkan ke dalam rtabel untuk
mengetahui reliabel atau tidaknya tes tersebut dengan taraf signifikansi 95% dan
derajat kebebasan (dk) n-1. Jika hasil yang yang diperoleh (rhitung) lebih besar
dari rtabel, berartI soal tersebut dikatakan reliabel. Sebaliknya, jika hasil yang
diperoleh (rhitung) lebih kecil dari rtabel berarti soal tersebut dikatakan tidak
reliabel.

3.7 Teknik Analisis Data

Uji analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji
normalitas. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data penelitian
berdistribusi normal atau tidak.dalam penelitian ini uji normalitas dilakukan
dengan menggunakan uji Lilieffors dengan Langkah-langkah sebagai berikut :
1) Menentukan mean dan standar deviasi
2) Menentukan angka baku (Z) dengan rumus sebagi berikut
𝑧1= 𝑋𝑖−𝑋
𝑆𝐷

2 2
𝑛 (∑ 𝑥 ) (∑ 𝑥 )
𝑆𝐷 = √
𝑛 − 1
3) Menentukan luas tiap angka baku (Zi) dengan menggunakan distribusi
23

normal.
4) Menentukan angka peluang F(Z)=P(Z<Zi)
5) Menentukan S(Zi)= banyak Zi : n
6) Menentukan beda dari F(Zi)-S(Zi).
7) Memilih nilai terbesar F(Zi)-S(Zi) dengan mengabaikan tanda matematikan
untuk menjadikan L hitung < L 0,01/n atau P > 0,01 untuk pengujian ini
digunakan bantuan komputasi SPSS 20.

3.8 Hipotesis Statistik


Berdasarkan kajian teori dan kerangka konseptual yang telah dikemukakan
sebelumnya, maka rumusan hipotesis statistik penelitian ini adalah sebagai
berikut :
Ho : Tidak pengaruh yang signifikan antara pengolahan energi baru terbarukan
pada inovasi panel surya. Hipotesis diterima apabila thing net dengan dk=n-1
pada tingkat signifikan 0.05 dan taraf kepercayaan 95%.
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara pengolahan energi baru
terbarukan pada inovasi panel surya. Hipotesis diterima apabila Thaung table
dengan dk=n-1 pada tingkat 0.05 dan taraf kepercayaan 95%
DAFTAR PUSTAKA

Nurlina, Adriani, Rahmania dan Nurfadilah, 2020. "Pemanfaatan Pembangkit


Listrik Tenaga Surya di Unismuh Makassar Menuju Kampus Mandiri
Energi", Makassar, Universitas Muhammadiyah Makassar.

S.G., Ramadhan dan Ch. Rangkuti, 2016. "Perencanaan Pembangkit Listrik


Tenaga Surya Di Atap Gedung Harry Hartanto Universitas Trisakti",
Jakarta, Universitas Trisakti.

T. M. Azis Pandriadan Nissa Prasanti, 2021. Penerapan Panel Surya sebagai


Sumber Energi Listrik Alternatif pada Gedung Fakultas Teknik
Universitas Teuku Umar", Aceh, Universitas Teuku Umar.

Adli alfiansyah, 2021. "Studi Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Surya Berbasis
Aplikasi Geographic Information System (GIS) Studi Kasus : Kabupaten
Bone", Makassar, Universitas Hasanuddin

24

Anda mungkin juga menyukai