myDevices
Rancang Bangun Smart Agriculture PLTS Penerangan Tanaman Buah Naga Menggunakan
ESP32 dan Cayenne myDevices
Abstrak
Perkembangan teknologi yang semakin pesat membuat energi menjadi ujung tombak bagi seluruh umat
manusia. Salah satu energi yang banyak digunakan adalah energi listrik yang berasal dari bahan bakar fosil
dapat dikurangi dengan menggunakan energi terbarukan salah satunya yaitu memanfaatkan energi matahari.
Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). PLTS juga dapat
dikembangkan untuk petani buah naga. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dan teknik
analisis data berupa deskriptif kuantitatif. Pada penelitian ini menggunakan pembaruan yaitu dengan
menambahkan mikrokontroller untuk mempermudah petani buah naga dalam memonitoring dan
mengontrol sebuah sistem PLTS dengan menggunakan aplikasi Cayenne myDevices. Pada pengujian PLTS
ini dengan membandingkan waktu pengujian selama 5 dan 7 jam. Untuk pengujian panel surya selama 5
jam diketahui bahwa beban hidup selama 4 jam dengan rata-rata pengisian baterai yaitu sebesar tegangan
12,33V dan arus 2,35A. Untuk pengujian selama 7 jam diketahui beban menyala selama 6 jam dengan hasil
rata-rata pengisian tegangan 11,95 dan 0,17A. Pada penelitian selanjutnya diharapkan untuk pengujian
PLTS ditempatkan pada tempat yang memiliki intensitas cahaya matahari yang tinggi dan tidak terhalang
oleh bayangan. Untuk pemilihan aplikasi mikrokontroller diharapkan memilih aplikasi yang minim akan
eror atau bug.
Kata Kunci: PLTS, buah naga, ESP32, Internet of Things, Cayenne myDevices.
Abstract
The rapid development of technology has made energy the cornerstone for all mankind. One of the widely
used energy sources is electricity generated from fossil fuels, which can be reduced by utilizing renewable
energy, such as solar energy. This can be achieved through the use of a Solar Power Plant (PLTS). PLTS
can also be developed for dragon fruit farmers. The research method employed is experimentation, and the
data analysis technique used is quantitative descriptive analysis. In this study, an enhancement is introduced
by integrating a microcontroller to facilitate dragon fruit farmers in monitoring and controlling the PLTS
system using the Cayenne myDevices application. The testing of the PLTS is conducted by comparing its
performance over 5 and 7 hours. During the 5-hour test of the solar panels, it was observed that the load
operated for 4 hours, resulting in an average battery charging voltage of 12.33V and a current of 2.35A. In
the 7-hour test, the load operated for 6 hours, leading to an average battery charging voltage of 11.95V and
a current of 0.17A. In the subsequent research, it is expected to place the PLTS in a location with high solar
irradiance and free from shadows. When selecting the microcontroller application, it is crucial to opt for
one that minimizes errors or bugs.
Keywords: PLTS, dragon fruit, ESP32, Internet of Things, Cayenne myDevices.
Menentukan Kapasitas Panel Surya (PV) Gambar 2. Single line diagram perancangan
Rata-rata di Indonesia penyerapan matahari menjadi PLTS OFF Grid
energi listrik secara maksimal adalah selama 5 jam,
dengan mengetahui data Peak Sun Hour (PSH) yang Pada gambar 2 adalah merupakan single line diagram dari
membutuhkan parameter Global Horizontal Irradition rangkaian plts dari modul panel surya dengan tegangan DC
(GHI), dimana PSH = GHI / 365 hari, yang dimana (Direct Current) menuju ke SCC (Solar Charge
menjadi PSH = 19052,9 / 365 = 5,2 Jam, sehingga Controller) untuk mengatur tegangan masuk dari modul
diketahui. Kapasitas panel surya dapat dihitung dengan panel surya ke baterai supaya tegangan yang masuk pada
persamaan 3 : baterai stabil. Dari baterai menuju ke microcontroller ESP
32 untuk membuat alat Smart Agriculture pelampuan buah
𝑊ℎ naga menjadi berbasis Internet Of Things, pada
𝑊𝑝 = microcontroller ESP 32 dengan menggunakan arus DC
5
(Direct Current) untuk menghidupkan pada sensor DHT
Kapasitas panel surya = 270 Wh / 5 jam = 54 Wp. 11, LDR dan RTC (Real Time Clock). Untuk mengubah
Sehingga pada penelitian ini menggunakan panel surya beban lampu AC (Alternating Current) harus
berkapasitas 80 Wp. menggunakan inverter dan pada beban lampu 9 watt
Keterangan : diberikan relay agar bisa mengatur untuk menghidupkan
Wh = Daya pemakaian dan mematikan lampu yang sudah terinterkoneksi oleh
WP = Kapasitas panel surya RTC (Real Time Clock) dan Mikrokontroller ESP32.
Perencanaan perancangan ini terdiri dari input berupa
Menentukan Kapasitas Solar Charge Controller (SCC)
Menetukan kapasitas solar Charge Controller harus
mengerti karakteristik. Kebutuhan solar Charge Controller
bisa diketahu dengan mengetahui spesifikasi dari panel
surya. kapasitas SCC dapat dihitung dengan melihat dari
Isc pada datasheet panel surya dan tidak boleh kapasitas
SCC dibawah arus dari panel surya (Fiyaa Suduri dkk.,
2021). Kapasitas arus pada SCC = 4,7 A. Sehingga SCC
yang diperbolehkan digunakan adalah minimal sebesar 4,7
A dan pada penelitian ini menggunakan SCC sebesar 10 A.
3
Perancangan Alat Smart Agriculture Pelampuan Buah
Naga berbasis Internet Of Things (IOT)
Pada gambar 2 adalah merupakan single line diagram
dari rangkaian plts dari modul panel surya dengan
tegangan DC (Direct Current) menuju ke SCC (Solar
Charge Controller) untuk mengatur tegangan masuk
dari modul panel surya ke baterai supaya tegangan yang
masuk pada baterai stabil. Dari baterai menuju ke
microcontroller ESP 32 untuk membuat alat Smart
Agriculture pelampuan buah naga menjadi berbasis
Internet Of Things, pada microcontroller ESP 32 dengan
menggunakan arus DC (Direct Current) untuk
menghidupkan pada sensor DHT 11, LDR dan RTC
(Real Time Clock). Untuk mengubah beban lampu AC
(Alternating Current) harus menggunakan inverter dan
pada beban lampu 9 watt diberikan relay agar bisa
mengatur untuk menghidupkan dan mematikan lampu
NilaiOutput
Short-Circuit Current (Isc) 4.70A 40.00
Nominal Operating Cell Termo 20.00
±50 °C
(Tnoct)
0.00
Module Dimension 550x760x30mm Cerah Cerah Cerah Cerah Cerah Cerah Cerah
Nilai Input
15.00 11.94 11.99 12.20 12.17 12.33
10.00
Nilai Input
10.00
5.00 2.45 2.76 2.93 2.34 2.78 2.20
2.35 2.70 2.95 2.78 2.35 0.17
5.00
0.00
0.00 09.00 10.00 11.00 12.00 13.00 14.00 15.00
09.00 10.00 11.00 12.00 13.00
Waktu
Waktu
Tegangan (V) Arus (I)
Tegangan (V) Arus (I)
Gambar 10.
Gambar 9
Pada hasil percobaan tabel 4.6 hasil SCC selama 7 jam
Dari hasil percobaan pada tabel 4.4 hasil pengujian SCC didapatkan hasil berbeda dari sebelumnya dikarenakan waktu
selama 5 jam didapat hasil maksimal pada pukul 11.00 WIB yang lebih lama saat pengambilan data yang dimulai pada
menunjukkan tegangan yang didapat adalah sebesar 12,44 V pukul 09.00 – 15.00 WIB yang dimulai dengan tegangan
dan arus maksimal sebesar 3,59 A. Dan untuk tabel 4.5 hasil keluar dari SCC adalah 11,77 V dan arus 3,04 A, hasil
pengisian baterai yang dimulai pada jam 09.00 – 13.00 WIB keluaran maksimal didapat pada pukul 11.00 WIB dengan
dengan tegangan 11,94 V dan arus 2,35 A, proses pengisian tegangan 11,98 V dan arus 3,54 A. Sedangkan pada tabel 4.7
baterai selama 5 jam menunjukkan rata – rata tegangan untuk hasil pengujian pengisian baterai selama 7 jam menghasilkan
pengisian adalah 12,13 dan arus untuk pengisian baterai rata – rata pengisian baterai yaitu dengan tegangan 11,89 V
adalah 2,63 A. dan arus 2,08 A.
6
Baterai Output Baterai Output
15.00 15.00
Nilai Output
Nilai Output
10.00
10.00
5.00
5.00 0.00
0.00 16.00 17.00 18.00 19.00 20.00 21.00
14.00 15.00 16.00 17.00 18.00 19.00 Waktu
Waktu
Tegangan (V) Arus (I)
Tegangan (V) Arus (I)
Gambar 12
Gambar 11
Tabel 10
Tabel 8
Inverter
Inverter Waktu
No. Tegangan (V) Arus (I) Daya (W)
Waktu Tegangan Daya (WIB)
No. Arus (I) 1 16.00 118.50 0.54 41.80
(WIB) (V) (W)
1 14.00 122.30 0.54 41.80 2 17.00 116.90 0.52 40.00
2 15.00 117.30 0.52 40.00 3 18.00 117.20 0.54 43.30
3 16.00 124.40 0.54 43.30 4 19.00 117.10 0.54 43.00
5 20.00 118.90 0.52 44.00
4 17.00 124.50 0.54 43.00
6 21.00 124.50 0.54 43.00
5 18.00 Lampu mati RATA -
6 19.00 Lampu mati RATA 118.85 0.53 42.52
RATA -
RATA 122.13 0.54 42.03 Dari tabel 4.7 saat pengisian baterai terlihat baterai
menyimpan tegangan sebesar 11,92 V setelah dinyalakan
Pada tabel 4.8 pengujian keluaran baterai untuk pengisian pada tabel 10 baterai mengalami penurunan hingga 11,86 V
selama 5 jam, terlihat pada tabel 4.7 pengisian baterai pada jam dikarenakan rugi oleh inverter yang menyebabkan tegangan
14.00 WIB tegangan baterai adalah 12,33 V lalu saat pertama baterai turun. Baterai mengalamai penurunan berkala setiap
kali diberi beban tegangan baterai mencapai 11,81 V yang satu jam sebesar 0,2 V dan arus rata – rata sebesar 4,47 A.
dikarenakan rugi - rugi oleh inverter yang mencapai 5 V pada Pada tabel 4.11 pengujian inverter berbeban menghasilkan
saat awal diberi beban selanjutnya baterai turun secara berkala rata – rata tegangan 118,85 V, Arus 0,53 A dan daya rata –
0,2 A dengan arus rata 4,62 A, pada pukul 18.00 dan 19.00 rata sebesar 42,52 W. Pada keluaran inverter terlihat bahwa
WIB beban lampu padam dikarenakan baterai yang telah diatur tegangan, arus dan daya sangat stabil dikarenakan inverter
di scc untuk tidak memakai baterai dibawah 20% jadi scc yang digunakan adalah inverter jenis PSW (Pure Sine Wave),
diatur untuk menghentikan penggunaan pada 10,7 V. Pada sehingga keluaran yang didapatkan dan kerugian yang
tabel 4.9 pengujian inverter berbeban rata – rata tegangan ditimbulkan akibat dari inverter tidak terlalu signifikan.
adalah 122,13 V, untuk arus rata – rata adalah 0,54 A, dan daya
rata2 pemakaian adalah 42,03 W. Pengujian Aplikasi Cayenne myDevices Pada Alat
Penerangan Buah Naga
Tabel 9 Pengujian ini dibuat dengan menggunakan inputan berupa
sensor DHT11 dan sensor LDR. Pengambilan data ini
Baterai Output bertujuan untuk mengetahui kinerja sensor DHT 11 dalam
No. Waktu (WIB) Tegangan (V) Arus (I) mendeteksi suhu untuk mengetahui suhu luar ruangan agar
mengetahui kinerja panel surya terhadap suhu. Pengambilan
1 16.00 11.86 4.39
data ini juga untuk mengetahui kinerja sensor LDR dalam
2 17.00 11.66 4.48 mendeteksi kerusakan lampu dan melihat lux dari lampu
3 18.00 11.43 4.48 untuk penerangan buah naga.
4 19.00 11.20 4.38
Tabel 11
5 20.00 10.94 4.64
6 21.00 10.77 4.43 Ber Berfu
RATA - RATA 11.31 4.47 fun ngsi
gsi denga
No. Alat Fungsi Keterangan
den n
gan tidak
baik baik
Rel Kontrol Dengan
1 V
ay waktu menentukan
7
nyala jam untuk Berdasarkan tabel 4.12, diketahui bahwa ketika komponen
dan menghidupkan dirangkai semua masih terdapat komponen yang kinerjanya
mati dan kurang baik. Pertama sensor LDR, sensor LDR dianggap
lampu mematikan kurang baik karena kurang bisa dalam membaca pencahayaan
lampu secara diluar ruangan seharusnya sensor LDR digunakan pada
otomatis ruangan. Komponen kedua adalah aplikasi Cayenne
Melihat myDevices dianggap kurang baik dikarenakan aplikasi
suhu tersebut masih dikatakan sangat baru dan masih terdapat bug
Dengan
dan yang berada dalam aplikasi Cayenne myDevices seperti
melihat suhu
kelemb sensor LDR yang tidak mau terbaca dalam aplikasi tersebut.
dan
apan Pada pengujian untuk response time pada tabel 4.13, untuk
DH kelembapan
2 PLTS V waktu menghidupkan lampu dengan menggunakan aplikasi
T11 dapat
untuk Cayenne myDevices mengalami delay selama 01,50s dan
membandingk
penera untuk mematikan lampu mendaptkan delay selama 01,64s.
an kinerja
ngan Pada pembacaan sensor DHT11 dan LDR, pembacaan
panel surya
buah dilakukan pada setiap 00,15s.
naga
Dengan Perhitungan Penghematan Biaya Konsumsi Energi Lisrik
Melihat
melihat lux Perhitungan penghematan biaya dapat diketahui dengan
lux
cahaya menggunakan dua aspek yaitu modal awal dan menghitung
LD cahaya
3 matahari dapat V BEP (Break Event Point).
R mataha
melihat
ri dan
keluaran dari A. Modal Awal
lampu
PLTS Merancang sebuah sistem PLTS diperlukan modal
Dengan awal yang digunakan untuk melengkapi alat dan bahan
Pengga bantuan lampu yang dibutuhkan agar sistem dapat didirikan. Dapat
nti alat pada malam diketahui bahwa biaya instalasi PLTS Off Grid adalah
La fotosint hari tanaman sebesar Rp. 3.5000.000. sedangkan untuk biaya
4 mp esis buah naga V pemeliharannya sebesar 1-2% dari biaya investasi awal.
u pada tidak hanya Total biaya awal PLTS dan pemeliharaan adalah:
siang berfotosintesis 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝐿𝑇𝑆 = (1% 𝑥 𝑅𝑝. 3.500.000) +
hari pada siang 𝑅𝑝. 3.500.000 = 𝑅𝑝. 3.535.000
hari saja Biaya Total PLTS = Rp. 3.535.000
Aplikasi Maka dapat disimpulkan bahwa modal awal
Menga
mengontrol pembuatan sistem PLTS serta pemeliharannya adalah
wasi
alat secara sebesar Rp. 3.535.000.
dan
otomatis
Apl mengo
maupun B. Menghitung BEP
5 ikas ntrol V
manual baik Sistem PLTS yang digunakan adalah sistem PLTS Off
i alat
berupa Grid. Beban yang didapat oleh PLTS yaitu Sebesar 2180
secara
suhu,kelemba Watt per hari. Tarif listrik dengan daya 1300 VA adalah
jarak
pan, lux, sebesar Rp. 1.444.70 per kWh. Maka dapat dihitung tarif
jauh
maupun relay listrik yang dibayarkan menggunakan persamaan berikut:
mengh alat dapat
ubungk dipantau dan 𝑇𝑎𝑟𝑖𝑓 𝐿𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑘 = 2,18 𝑘𝑊ℎ 𝑥 𝑅𝑝. 1444,70
an alat dikontrol 𝑇𝑎𝑟𝑖𝑓 𝐿𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑘 = 𝑅𝑝. 3.149,4 −/ℎ𝑎𝑟𝑖
Kon
dengan melalui
ekti
6 meman aplikasi V Setelah dihitung dapat diketahui tarif listrik yang harus
vita
faatkan dengan dibayar sebesar Rp. 3.149,4 per harinya, maka biaya
s
konekti memanfaatkan listrik yang akan dibayarkan selama satu tahun adalah:
vitas konektifitas
internet internet 𝑇𝑎𝑟𝑖𝑓 𝐿𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑘 = 𝑅𝑝. 3.149,4 𝑥 365
𝑇𝑎𝑟𝑖𝑓 𝐿𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑘 = 𝑅𝑝. 1.149.531 −/𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
Tabel 12 𝑅𝑝. 1.149.531
𝑇𝑎𝑟𝑖𝑓 𝐿𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑘 =
12
𝑇𝑎𝑟𝑖𝑓 𝐿𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑘 = 𝑅𝑝. 95.794,25 −/𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
Command Response Time
Jadi selama satu tahun tarif listrik yang harus dibayarkan
Tombol menghidupkan lampu 01,50s
yaitu Rp. 1.149.531, maka untuk menghitung lama biaya
Tombol mematikan lampu 01,64s pembangunan PLTS Off Grif akan kembali modal dapat
Temperature 00,15s menghitung dengan:
𝐶𝑝𝑙𝑡𝑠
Humidity 00,15s 𝐵𝐸𝑃 =
𝐶𝑙𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑘 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
Luminosity 00,15s 𝑅𝑝. 3.535.000
𝐵𝐸𝑃 =
𝑅𝑝. 1.149.531
𝐵𝐸𝑃 = 3,07 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
8
PENUTUP Jimbaran. Spektrum, 1(1), 118–122.
Simpulan Arismunandar, R. W., & Hendarto, D. (2017). RANCANG
Berdasarkan hasil penelitian mengenai Rancang Bangun BANGUN SISTEM PENGISIAN DAYA PERANGKAT
PLTS untuk Penerangan Buah Naga Menggunakan ESP32 GADGET BERBASIS PANEL SURYA SEBAGAI
dan Cayenne myDevices dapat diambil kesimpulan yaitu : SUMBER LISTRIK ALTERNATIF DI FASILITAS
1. Pada pengisian baterai selama 5 jam didapat bahwa UMUM (Vol. 4, Nomor 2). http://ejournal.uika-
panel surya hanya dapat mengisi baterai dengan bogor.ac.id
tegangan sebesar 12,33 V dan arus sebesar 2,35 A, Azirudin, T., Penelitian, B., Daerah, P., Pelalawan, K.,
proses pengisian baterai selama 5 jam menunjukkan Perkantoran, K., & Praja, B. (2019). POTENSI ENERGI
ANGIN DI ATAS BANGUNAN BERTINGKAT DI
beban hanya dapat hidup selama 4 jam saja. Dan
PANGKALAN KERINCI, KABUPATEN
pada pengisian baterai selama 7 jam panel surya PELALAWAN, PROVINSI RIAU. Dalam Juni (Vol.
dapat mengisi baterai hingga sebesar 11,95 V dan 18, Nomor 1).
0,17 A, proses pengisian baterai yang dilakukan Firdaus, H., & Rella Catur Trisno Wahyudi, N. (2019).
selama 7 jam dapat mensuplai beban selama 6 jam Powering Dragon Fruit Sukses Berkebun Buah Naga
sesuai perhitungan beban yang akan dipakai. Dengan Teknik Penyinaran Listrik Di Kabupaten
2. Dari pengujian PLTS yang dilakukan selama 5 jam Banyuwangi.
menghasilkan rata – rata tegangan adalah 12,49 V , Fiyaa Suduri, A. U., Isnur Haryudo, S., & Widyartono, M.
arus sebesar 3,62 A dan daya sebesar 45,19 W (2021). Rancang Bangun Pembangkit Listrik Tenaga
dengan suhu rata – rata 34°C. Sedangkan pada Surya Kapasitas 80 Wp Untuk Alat penetas Telur
pengujian panel surya yang dilakukan selama 7 jam Berbasis IoT RANCANG BANGUN PEMBANGKIT
juga menghasilkan rata - rata tegangan sebesar 12,14 LISTRIK TENAGA SURYA KAPASITAS 80 WP UNTUK
ALAT PENETAS TELUR BERBASIS INTERNET OF
V, arus 3,07 A dan daya 37,35 W dengan suhu rata –
THINGS.
rata 36°C.
Foster, R., Ghassemi, M., & Cota, A. (2009). Solar energy:
3. Dari analisa perhitungan penghematan pemakaian renewable energy and the environment. CRC press.
panel surya untuk penerangan buah naga didapat Hanna J, P. (2012). ANALISIS KEEKONOMIAN
bahwa modal awal untuk pembangunan PLTS untuk KOMPLEKS PERUMAHAN BERBASIS ENERGI SEL
penerangan buah naga adalah sebesar Rp. 3.535.000 SURYA (STUDI KASUS: PERUMAHAN CYBER
dikarenakan adanya biaya perawatan sebesar 1%. ORCHID TOWN HOUSES, DEPOK).
PLTS untuk penerangan buah naga ini 2,18 kWh jika Hasan, H. (2012). PERANCANGAN PEMBANGKIT
PLTS bekerja secara maksimal, untuk penggunaan LISTRIK TENAGA SURYA DI PULAU SAUGI.
tarif listrik perbulan dalam penggunaan PLTS ini Dalam Jurnal Riset dan Teknologi Kelautan (JRTK)
adalah sebesar Rp. 95,794,25 -/bulan, dan untuk BEP (Vol. 10, Nomor 2).
pembangunan PLTS untuk penerangan buah naga Hidayat, A., Yusuf, D., & Negeri Banyuwangi, P. (2016).
adalah selama 3,07 tahun. RANCANG BANGUN PEMBANGKIT LISTRIK
TENAGA MATAHARI (PLTM) SEBAGAI UPAYA
Saran PENINGKATAN FREKUENSI PRODUKSI HASIL
Dalam pelaksanaan tugas akhir ini tentunya ada beberapa PANEN TANAMAN BUAH NAGA MERAH.
saran yang didapat dari peneliti yaitu: Hutasuhut, S. (2021). TUGAS AKHIR PERANCANGAN
1. Pada penelitian selanjutnya diharapkan untuk PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS)
memilih tempat pengujian PLTS yang memiliki SEBAGAI SUMBER ENERGI LAMPU LED
intensitas radiasi matahari agar dapat memaksimalkan SUPERBRIGHT.
hasil dari PLTS. Jani, A. R., & dkk. (2017). Analisis Usahatani Buah Naga Di
Kecamatan Rimbo Tengah Kabupaten Bungo
2. Pada penelitian selanjutnya diharapkan untuk
(StudiKasus Usahatani Buah Naga Bapak Khusairi.SP).
memilih aplikasi yang minim akan bug.
Jatmiko, J. J., Asyâ, H., & Purnama, M. (2011). Pemanfaatan
3. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat sel surya dan lampu LED untuk perumahan. Semantik,
menambahkan berbagai aksesoris sensor untuk 1(1).
memudahkan masyarakat dalam melihat hasil Kristanto, D. (2003). Buah naga: pembudidayaan di pot & di
keluaran tegangan, arus dan daya pada PLTS. kebun. Penebar Swadaya.
4. Diharapkan pada penelitian selanjutnya untuk Manimekalai, P., Harikumar, R., & Raghavan, S. (2013). An
penambahan sensor pengikut arah gerak overview of batteries for photovoltaic (PV) systems.
matahari secara otomatis agar dapat International Journal of Computer Applications,
82(12).
memaksimalkan kinerja dari PLTS. Naim, M., & Wardoyo, S. (2017). DINAMIKA Jurnal Ilmiah
Teknik Mesin RANCANGAN SISTEM KELISTRIKAN
PLTS ON GRID 1500 WATT DENGAN BACK UP
DAFTAR PUSTAKA BATTERY DI DESA TIMAMPU KECAMATAN
Akella, A. K., Sharma, M. P., & Saini, R. P. (2007). TOWUTI. 8(2).
Optimum utilization of renewable energy sources in a Pradityo, J., Winardi, B., & Nugroho, A. (2015). EVALUASI
remote area. Renewable and Sustainable Energy DAN OPTIMASI SISTEM OFF GRID PEMBANGKIT
Reviews, 11(5), 894–908. LISTRIK TENAGA HYBRID (PLTH) BAYU BARU,
Anggara, I., Kumara, I. N. S., & Giriantari, I. A. D. (2014). BANTUL, D.I. YOGYAKARTA.
Studi Terhadap Unjuk Kerja Pembangkit Listrik Quaschning, V. (2016). Understanding renewable energy
Tenaga Surya 1, 9 Kw Di Universitas Udayana Bukit systems. Routledge.
Rahayuningtyas, A., Furqon, M., Santoso, T., Pengembangan
9
Teknologi Tepat Guna Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia Jl Tubun No, P. K., & Jawa Barat, S.
(2014). RANCANG BANGUN ALAT PENETAS
TELUR SEDERHANA MENGGUNAKAN SENSOR
SUHU DAN PENGGERAK RAK OTOMATIS.
Sianipar, R. (2017). Dasar Perencanaan Pembangkit Listrik
Tenaga Surya. Jetri: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro,
11(2).
Wardani, A. L., Andriawan, A. H., & Basyarach, N. A.
(2019). Perbandingan Antara Solar Cell Tipe
Monocrystaline Dan Polycrystaline Pada Keadaan
Terhalang Untuk Pertimbangan Pemilihan
Pembangkit Tenaga Surya. 251–256.
http://journal.itny.ac.id/index.php/ReTII
Zamroni, M. (2012). Kajian Sistem Penyediaan Energi
Listrik Hybrid Sel PV–Diesel Di Pulau Sebira
Kepulauan Seribu. Jurnal Sarjana ITB bidang Teknik
Elektro dan Informatika, 1(1).
10