Anda di halaman 1dari 61

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Di era modern pertumbuhan populasi dan peningkatan kegiatan ekonomi

manusia memicu meningkatnya konsumsi energi listrik di Indonesia.

Kebutuhan akan energi listrik yang semakin melonjak ini tidak sebanding

dengan ketersediaan energi listrik yang terbatas di Indonesia. Melakukan

penghematan listrik adalah solusi yang tepat untuk menyeimbangkan antara

penyediaan dan permintaan listrik.

Penghematan energi adalah tindakan untuk menggunakan energi secara

efisien dan rasional serta tidak berlebihan atau boros. Menggunakan energi

secara rasional misalnya tidak menyalakan lampu diluar ruangan pada siang

hari, mematikan peralatan elektronik yang tidak digunakan misalnya televisi

yang tidak ditonton dan lain-lain. Penghematan energi listrik juga bisa

dilakukan dengan cara menggunakan peralatan listrik yang mempunyai

efisiensi tinggi. Sebagaian besar masyarakat Indonesia belum memiliki

pengetahuan yang memadai untuk memilih peralatan listrik yang efisien. Di

Indonesia peralatan listrik yang efisien energinya masih rendah adalah peralatan

rumah tangga seperti lemari es, Ac, kipas angin, dan lain-lain. Di antara

peralatan-peralatan tersebut dimana konsumsi listriknya paling besar adalah AC

dan Lemari es. Oleh karena itu perlu diadakan kajian untuk menguji peralatan

Skripsi Dede Ruslan Suryana Teknik Mesin STT Texmaco Subang 1


tersebut agar dapat mengetahui tingkat efisiensinya yang hasilnya akan

digunakan sebagai dasar usulan terkait labelisasi energi. Labelisasi energi ini

berguna sebagai saran edukasi bagi konsumen untuk memilih peralatan listrik

yang hemat energi.

Konsumsi listrik yang tinggi akan mengakibatkan emisi di pembangkit

listrik semakin besar sehingga akan mempengaruhi dampak pemanasan global

atau bisa dikenal dengan istilah global warming. Tren penghematan energi

bukan hanya karena isu global warming. Lebih dari itu hemat energi juga sangat

terkait dengan memperbaiki perilaku, sehingga kita bisa lebih menyatu

dengan alam karena pada dasarnya hampir 70% dari total energi yang ada

dipergunakan oleh masyarakat dalam kegiatan sehari-hari adalah untuk sistem

pendingin. (Henry dan Mat Nawawi 2004).

Selain itu penawaran-penawaran menarik dari produsen peralatan rumah

tangga saat ini sangatlah beragam, khususnya peralatan rumah tangga

pengkonsumsi energi. Mulai dari penawaran peralatan yang dapat dioperasikan

pada tegangan rendah, sampai ada yang menyatakan bahwa peralatan tersebut

sangat hemat dalam pengkonsumsian energi listriknya.

Skripsi Dede Ruslan Suryana Teknik Mesin STT Texmaco Subang 2


Dan tawaran-tawaran ini sangat menarik perhatian masyarakat untuk

memilih dan membelinya sebagai alat pelengkap rumah tangga mereka. Oleh

karena itu hampir setiap peralatan elektronik / listrik rumah tangga yang dijual

dipasaran oleh produsen dilengkapi dengan data spesifikasi teknik (name plate)

pada bagian tertentu alat tersebut. Data tersebut merupakan hasil uji yang

dilakukan produsen dan merupakan hasil uji dengan kondisi ideal, yaitu suatu

pengujian yang beberapa parameternya dikondisikan, baik lingkungan

pengujian maupun perlakuan pengoperasian terhadap alat yang diuji. Guna

mendapat data/informasi pembanding terhadap hasil uji terkondisikan.

1.2 Maksud dan Tujuan Penelitian

Tujuan dari penulis laporan penelitian Tugas Akhir ini adalah :

1. Untuk mengetahui penggunaan konsumsi energi lemari es di rumah

warga.

2. Mengetahui merk kulkas beserta keefisiensiannya.

1.3 Manfaat Penulisan

Manfaat yang didapat dari penulis laporan Tugas Akhir ini adalah :

1. Bagi Mahasiswa, dapat mengaplikasikan teori yang dipelajari dengan

kondisi yang terjadi di lapanagn, khususnya di Kecamatan Cipeundeuy.

2. Bagi pihak masyarakat dapat dijadikan pedoman yang berkaitan dengan

pemakaian konsumsi energi listrik.

Skripsi Dede Ruslan Suryana Teknik Mesin STT Texmaco Subang 3


3. Sebagai motivator bagi masyarakat supaya bisa lebih slektif lagi dalam

menggunakan peralatan rumah tangga (lemari es).

1.4 Rumusan Masalah

Rumusan Masalah dari laporan penulisan Tugas Akhir ini adalah :

1. Frekuensi membuka tutup pintu lemari es

2. Merk atau tipe lemari es

3. Golongan PLN

4. Kapasitas atau volume lemari es

1.5 Batasan Masalah

Permasalahan yang akan dibahas dalam laporan Tugas Akhir ini adalah:

1. Penelitian ini dilakukan di rumah warga kecamatan cipeundeuy.

2. Penelitian ini dilakukan pada berbagai merk kulkas.

1.6 Metode Pengumpulan Data

Dalam menyusun laporan penelitian Tugas Akhir ini penyusun menggunakan

beberapa metode pengumpulan data, diantaranya:

Skripsi Dede Ruslan Suryana Teknik Mesin STT Texmaco Subang 4


1. Metode Observasi

Adalah salah satu metode ilmiah, yang dilaksanakan dengan cara

mencatat segala peristiwa yang didapat, secara sistematis melalui

pengamatan untuk mendapat data-data yang diperlukan.

2. Studi Pustaka

Mencari informasi dengan cara membaca referensi, dan literatur-

literatur yang ada kaitannya dengan topik permasalahan yang akan dibahas

dalam laporan penelitian Tugas Akhir ini.

3. Wawancara

Dalam melengkapi data-data tambahan sebagai pendukung untuk

menyelesaikan laporan penelitian Tugas Akhir ini, penyusun melakukan

wawMancara dengan dosen pembimbing yang ahli dalam bidang yang ada

kaitannya dengan penyusunan laporan penelitian Tugas Akhir ini.

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang disajikan dalam menyusun laporan penelitian

Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:

Skripsi Dede Ruslan Suryana Teknik Mesin STT Texmaco Subang 5


BAB I PENDAHULUAN

Pada Bab ini penyusun menerangkan tentang latar belakang

penelitian, maksud dan tujuan penelitian, manfaat penelitian, rumusan

masalah, batasan masalah, metode pengumpulan data, dan sistematika

penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisikan tentang teori-teori dasar yang berhubungan

dengan konsumsi energi lemari es di Kecamatan Cipeundeuy.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini membahas tentang alur dari proses penelitian, yang

dilakukan.

BAB IV ANALISIS

Pada bab ini membahas tentang penjelasan secara rinci tentang hasil

dari penelitian konsumsi energi lemari es di kecamtan cipeundeuy yang

telah dilakukan.

Skripsi Dede Ruslan Suryana Teknik Mesin STT Texmaco Subang 6


BAB V PENUTUP

Pada bab ini berisikan tentang kesimpulan secara garis besar dan

saran yang harus dilakukan untuk menjaga efektivitas dalam

mengkonsumsi energi.

Skripsi Dede Ruslan Suryana Teknik Mesin STT Texmaco Subang 7


BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Acuan/Dasar Pengujian

Prosedur pengujian pengambilan sample (data) belum dapat mengacu kepada

suatu standar yang telah baku, hal itu semua disebabkan karena hingga sampai saat

ini masih belum ada standar pengujian konsumsi energi lemari es yang riil. Lemari

pendingin yang diuji adalah salah satu lemari es yang juga digunakan sebagai

sample uji pada pengujian terkondisi yang pernah dilakukan sebelumnya. Lemari

es ini merupakan produksi dalam negri yang dijual dipasaran dengan berbagai

macam merk dan tipe yang beragam.

Pengujian terhadap lemari es ini dilakukan berdasarkan keadaan dan operasi

riil yang dilakukan di rumah tangga yang berlangsung selama 24 jam, keadaan riil

yang dimaksud adalah kondisi dimana ruang tempat pengujian tidak dikondisikan

atau suhu sekitar dan kelembaban udara dibiarkan sesuai dengan kondisi

nyata/lingkuingan. Demikian juga suplai tegangan dibiarkan sesuai dengan

tegangan yang terjadi dirumah tersebut tanpa ada perubahan sedikitpun, hal serupa

berlaku untuk pola pembebanan dan pengoperasian lemari es, dimana lemari es

tersebut digunakan sesuai dengan kebutuhan sehari-hari penghuni rumah.

Skripsi Dede Ruslan Suryana Teknik Mesin STT Texmaco Subang 8


2.2 Konsumsi Energi Listrik

Konsumsi Energi Listrik merupakan banyak nya daya listrik yang telah

digunakan, yang mana Daya itu sendiri merupakan kapasitas dimana suatu usaha

listrik yang telah digunakan. Daya listrik diukur dalam satuan watt (W) atau

kilowatt (KW). Dimana daya listrik sebesar satu watt diperlukan untuk

menyalurkan arus sebesar satu ampere pada tekanan listrik sebesar satu volt. Atau

secara matematik persamaan nya dapat ditulis sebagai berikut:

Daya Listrik = Tegagan Listrik X Arus Listrik.

Dalam hukum kekekalan energi dikatakan bahwa energi tidak dapat dihasilkan

dan tidak dapat dihilangkan. Energi hanya berpindah dari satu bentuk ke bentuk

yang lainnya. Bisa diambil contoh pembangkit listrik tenaga air, energi dari air yang

bergerak berubah menjadi energi listrik, energi listrik akan berubah menjadi energi

cahaya dan energi panas jika energi listrik tersebut melewati lampu. Jumlah daya

listrik yang telah digunakan dalam satuan waktu tertentu lazim disebut energi

listrik.

Energi listrik diukur wattjam (Wh), konsumsi energi listrik yang ditarik oleh

peralatan listrik hanya mengindikasikan jumlah daya listrik yang telah digunakan

oleh peralatan tersebut selama periode waktu tertentu. Ukuran energi listrik dalam

satuan wattjam menyatakan jumlah watt yang telah digunakan dalam satuan waktu

tertentu.

Skripsi Dede Ruslan Suryana Teknik Mesin STT Texmaco Subang 9


Satuan kilowatthour (kwh) lazim digunakan untuk menghitung pemakaian

energi listrik yang telah digunakan selama periode tertentu. Untuk mengukur

konsumsi energi listrik digunakan alat ukur yang disebut kwhmeter.

2.3 Konsumsi Energi Lemari Es

Konsumsi Energi Lemari Es bertujuan untuk mengetahui besarnya energi yang

diperlukan pada suatu sistem, namun energi yang dimaksud pada kali ini adalah

energi lemari es. Pada hakekatnya konsumsi energi lemari es yakni menghitung

jumlah frekuensi buka tutup pintu lemari es dan jumlah pemakaian energi listrik

yang biasa digunakan sehari-hari oleh rumah tangga di tempat penelitian tersebut

tanpa ada perubahan apapun dan dengan data yang sesuai apa yang terjadi di tempat

penelitian.

2.4 Lemari es

2.4.1 Pengertian lemari es

Lemari es adalah salah satu kebutuhan alat elektronik rumah tangga yang

penggunaan nya penting bagi masyarakat di zaman sekarang, apalagi bagi

masyarakat yang notabenenya tinggal di daerah panas atau kawasan perindustrian.

Lemari es merupakan peralat listrik rumah tangga yang menggunakan refrigerasi

(proses pendinginan) berfungsi untuk menyimpan minuman, bahan makanan dan

dan buah-buahan agar tidak membusuk dan tetap terjaga awet di dalam suhu yang

telah diatur didalam lemari es. Sistem yang bekerja pada lemari es adalah

refrigeration.

Skripsi Dede Ruslan Suryana Teknik Mesin STT Texmaco Subang 10


Gambar 2.1 Lemari es

2.4.2 Bagian-bagian lemari es

1. KOMPRESOR

Kompresor merupakan unit tenaga dalam system mesin pendingin, yang

berfungsi untuk memompa bahan pendingin keseluruh bagian lemari es.

Kompresor akan memompa gas refrigerant dibawah tekanan dan panas

yang tinggi, pada posisi tekanan sistem sedang tinggi dan akan menghisap

gas bertekanan rendah pada posisi intake (sisi tekanan rendah).

Skripsi Dede Ruslan Suryana Teknik Mesin STT Texmaco Subang 11


Ada tiga kerja yang dilakukan oleh kompresor yaitu:

Fungsi penghisap, yang mana proses ini membuat cairan refrigerant

dari evaporator dikondensasi dalam temperature yang rendah ketika

tekanan refrigerant dinaikan.

Fungsi penekanan, yang mana proses ini membuat gas refrigerant dapat

ditekan sehingga membuat temperature dan tekanannya tinggi lalu

kemudian disalurkan ke kondensor, dan dikabutkan pada temperature

tinggi.

Fungsi pemompaan, yang mana proses ini dapat dioperasikan secara

kontinyu dengan mensirkulasikan refrigerant berdasarkan hisapan dan

kompresi. Kompresor merupakan bagian terpenting pada lemari es.

Gambar 2.2 Kompresor

Skripsi Dede Ruslan Suryana Teknik Mesin STT Texmaco Subang 12


2. KONDENSOR

Kondensor berfungsi sebagai alat penukaran kalor, yaitu untuk

menurunkan temperature refrigerant dari bentuk gas menjadi cair, prinsip

kerja kondensor yakni dengan menghilangkan panas dari refrigerant ke

temperature atmosfir. Kondensor terdiri dari coil dan fan yang berfungsi

mendinginkan refrigerant ketika udara tertiup diantaranya, sejumlah kalor

yang terdapat pada refrigerant dilepaskan keudara bebas dengan bantuan

kipas (fan motor). Kondensor ditempatkan didepan radiator yang

pendinginannya di jamin oleh kipas, untuk refrigerant jenis R-134a

mecnggunakan kondensor jenis parallel flow untuk memperbaiki efek

pendinginan udara, dengan cara maka efek pendinginan udara dapat

diperbaiki sekitar 15% sampai 20% agar proses pelepasan kalor bisa lebih

cepat, pipa kondesor didesain berliku dan dilengkapi dengan sirip, oleh

karena itu pembersihan sirip-sirip pipa kondensor sangat penting agar

perpindahan kalor refrigerant tidak terganggu.

Gambar 2.3 Kondensor

Skripsi Dede Ruslan Suryana Teknik Mesin STT Texmaco Subang 13


3. FILTER (Receiver Drier)

Receiver Drier merupakan tabung penyimpan refrigerant cair, dan ia

juga berisikan fiber dan desiccant (bahan pengering) untuk menyaring

benda-benda asing dan uap air dari sirkulasi refrigerant. Filter/Receiver

Drier mempunyai tiga fungsi yakni: menyimpan refrigerant, menyaring

benda-benda asing dan uap air dengan desiccant dan filter agar tidak

bersikulasi pada sistem mesin pendingin, dan memisahkan gelembung gas

dengan cairan refrigerant sebelum dimasukan kedalam katup ekspansi.

Receiver Drier terdiri dari main body filter, dessicant, pipe, dan side glass.

Cairan refrigerant dialirkan kedalam pipa untuk disalurkan kekatup

ekspansi melalui otlet pipe yang ditempatkan pada bagian bawah main body

setelah tersaringnya uap air dan benda asing oleh filter dan desiccant.

Gambar 2.4 Filter

4. EVAPORATOR

Zat pendingin dari receiver drier dan kondensor harus dirubah kembali

menjadi gas dalam evaporator, dengan demikian evaporator harus menyerap

panas, agar penyerapan panas ini dapat berlangsung dengan sempurna, pipa-

pipa evaporator juga diperluas permukaannya dengan memberi kisi-kisi

Skripsi Dede Ruslan Suryana Teknik Mesin STT Texmaco Subang 14


(elemen) dan kipas listrik (blower) supaya udara dingin juga dapat

dihembus kedalam ruangan. Rumah evaporator bagian bawah dibuat

saluran/pipa umtuk keluarnya air yang mengumpul disekitar evaporator

akibat udara yang lembab. Air ini juga akan menempel pada kisi-kisi

evaporator, karena kotoran itu akan turun bersama air, evaporator dibuat

dari bahan logam anti karat, yakni tembaga dan almunium.

Gambar 2.5 Evaporator

5. THERMOSTAT

Jika suhu pengabutan refrigerant menurun dibawah 0C maka akan

terbentuk pembekuan (frost) pada fan evaporator dan hal ini menyebabkan

menurunnya aliran udara serta kapasitas pendingin menurun, untuk

mencegah seperti pembekuan/frosting ini, dan agar temperature sesuai

dengan apa yang diinginkan maka dipasang thermostat, alat ini terpasang

pada evaporator case dengan pipa kapilernya terpasang terbungkus rapat

pada pipa saluran masuk evaporator. Thermostat dihubungkan kemagnetik

clutch pada kompresor secara seri, yang nantinya akan melepas magnetic

clutch ketika temperature permukaan evaporator fan ada dibawah sekitar

Skripsi Dede Ruslan Suryana Teknik Mesin STT Texmaco Subang 15


1C dan akan menghubungkan magnetic clutch dengan kompresor ketika

suhunya telah mencapai lebih dari 4C.

Gambar 2.6 Thermostat

6. HEATER

Untuk menghancurkan salju yang ada dalam mesin pendingin lemari es,

hampir keseluruhan kulkas nofrost dan sebagian kecil kulkas defrost

dilengkapi dengan pemanas (heater), pemanasan berfungsi mencairkan

bunga es yang terdapat di evaporator, selain itu pemanas juga dapat

mencegah terjadinya penimbunan bunga es pada bagian rak es dan rak

penyimpan buah pada rak buah dibawah rak es.

Skripsi Dede Ruslan Suryana Teknik Mesin STT Texmaco Subang 16


Gambar 2.7 Heater

7. FAN MOTOR

Fan motor atau kipas angin berguna untuk menghembuskan angin, pada

mesin pendingin lemari es ada dua jenis fan, yakni;

- Fan motor evaporator

Berfungsi untuk menghembuskan udara dingin dari evaporator

keseluruh bagian rak (rak es, sayur, buah).

- Fan motor kondensor

Kipas angin ini diletakan pada bagian bawah kulkas yang

memiliki kondensor yang berukuran kecil yang berfungsi

menghisap atau mendorong udara melalui kondensor dan

kompresor, selain itu berfungsi mendinginkan kompresor.

Skripsi Dede Ruslan Suryana Teknik Mesin STT Texmaco Subang 17


Gambar 2.8 Fan motor

8. OVERRLOAD MOTOR PROTECTOR

Komponen pengaman yang letaknya menyatu dengan terminal

kompresor cara kerjanya serupa dengan sekring yang dapat menyambung

dan memutus arus listrik, alat ini dapat melindungi komponen kelistrikan

dari kerusakan, akibat arus yang dihasilkan kompresor melebihi acuan arus

normal.

Gambar 2.9 Overload motor protector

Skripsi Dede Ruslan Suryana Teknik Mesin STT Texmaco Subang 18


9. REFRIGERAN

Refrigerant merupakan jenis zat yang mudah di ubah wujudnya dari gas

menjadi cair ataupun sebaliknya. Ada dua jenis refrigerant yang biasa

digunakan yaitu refrigerant sinetik dan refigerant alam (hidrokarbon).

Gambar 2.10 Refrigeran

1.Refrigeran Sinetik (menurut syahrani 2006)

Refrigerant sinetik merupakan hasil sintesa pada hidrokarbon dimana

unsur Hidrogen (H) disubstitusikan dengan unsur Cl (klor) dan unsur (flour).

Dengan substitusi tersebut maka karakteristik refrigerant sinetik berbeda

dengan karakteristik hidrokarbon yang merupakan bahan dasarnya.

Refrigerant sinetik dapat dikelompokan menjadi CFC,HCFC, dan HFC.

Refrigerant yang termasuk dalam kelompok holokarbon (sinetik)

mempunyai lebih dari satu atom. Ketentuan bilangan, nama kimia, dan rumus

kimia dari jenis refrigerant ini adalah:

Skripsi Dede Ruslan Suryana Teknik Mesin STT Texmaco Subang 19


Tabel 2.1 Refrigerant holokarbon

Ketentuan

penomoran Nama kimia Rumus kimia

11 Trikloromonoflourmetana CClF

12 Diklorodifluorometana CClF

13 Monoklorotrifluorometana CClF

22 Monoklorodifluorometana CHClF

40 Metil klorida CHCl

113 Triklorotrifluoroetana CClFCClF

114 Diklorotetrafluoroetana CClFCClF

CFC (chlorofluorocarbon) terdiri dari unsur klor (cl), fluor (F) dan karbon

(C). Contoh sari Refrigeran ini adalah R-11 (CFC-11), R12 (CFC-12). Karena

tidak mengandung hydrogen maka CFC adalah senyawa yang sangat stabil

dan tidak mudah bereaksi dengan zat lain meskipun terlepas ke atmosfer.

Karena mengandung klor, CFC merusak ozon di atmosfer (stratosfer).

HCFC (hydrochloro-fluorocarbon) selain mengandung Cl (klor) yang

merusak laisan ozon, zat ini juga mengandung hydrogen (H), sehingga zat ini

menjadi kurang stabil jika berada di atmosfer oleh sebab itu HCFC

mempunyai ODP yang rendah. Contoh refrigerant ini adalah R-22 (HCFC-

22) yang digunakan untuk aplikasi AC ruangan/gedung.

Skripsi Dede Ruslan Suryana Teknik Mesin STT Texmaco Subang 20


HFC (hydrofluorocarbon) tidak mempunyai unsur klor sehingga tidak

merusak lapisan ozon dengan ODP nol. Contoh refrigerant ini adalah R-134a

merupakan gas pendingin yang paling banyak digunakan dan di

rekomendasikan sebagai pengganti CFC jenis R-12 untuk aplikasi mesin

pendingin tipe baru. R-134a ini sudah tidak mengandung Cl (klor), sehingga

disebut sebagai refrigerant non CFC, namun masih mengandung F (flour)

yang berpotensi sebagai bahan penyebab pemanasan global, maka para

ilmuan merekomendasikan untuk menggunakan bahan-bahan yang berasal

dari alam (Aziz 2008).

Jenis Refrigerant sintesis memiliki beberapa kelemahan teknis yang

berpengaruh pada kerugian secara ekonomis, berdasarkan penilaian dari segi

sifat fisik dan Thermodinamikanya, antara lain:

A. Kerapatan (density) dan kekentalan (viscosity) yang cukup tinggi,

menyebabkan berat jenis menjadi tinggi. Berat jenis yang tinggi

berpengaruh terhadap :

a. Berat (bobot) refrigerant menjadi tinggi.

b. Pemakaian refrigerant lebih banyak.

c. Kerja kompresor menjadi lebih berat.

d. Pemakaian energi (listrik/bahan bakar) lebih banyak.

Skripsi Dede Ruslan Suryana Teknik Mesin STT Texmaco Subang 21


B. Kalor Laten yang rendah, berpengaruh terhadap efek pendinginan.

a. Proses pendinginan lebih lambat.

b. Temperatur pada evaporator (udara keluar) relative kuramg

dingin.

2.4.3 Jenis-jenis lemari es

Kehadiran lemari es, di rumah atau dikantor memang sudah menjadi kebutuhan

dasar yang harus dipenuhi. Karena setiap kali ada yang ingin menyimpan makanan

atau minuman yang belum anda konsumsi dan ingin mengkonsumsinya di

kemudian hari, anda pasti membutuhkan tempat penyimpanan yang dapat

mencegah pembusukan pada makanan atau minuman tersebut.

Lemari es pada umumnya memiliki tigas jenis yakni: Refrigerator (kulkas

biasa), Freezer, dan showcase. Untuk lebih jelasnya berikut penjelasannya:

Refrigerator

Refrigerator (kulkas biasa) memiliki varian bentuk yakni 1 pintu, 2 pintu,

dan 4 pintu. Refrigerator umumnya memiliki tingkat suhu maksimal

pendinginan hingga 0C. Mesin pendingin yang satu ini hanya berfungsi

sebagai tempat penyimpanan makanan dan minuman agar tetap dingin dan

segar. Namun, tidak dapat menyimpan bahan mentah seperti daging atau

sayuran dalam waktu lama, karena semakin lama disimpan dalam lemari es

kandungan gizinya akan semakin berkurang.

Skripsi Dede Ruslan Suryana Teknik Mesin STT Texmaco Subang 22


Refrigerator lebih unggul dari segi efisiensi penggunaan tempat, karena

terdapat rak penyimpan dibagian belakang pintunya, dapat digunakan untuk

menyimpan telur, susu kemasan, atau bahan lainnya pada rak tersebut.

Gambar 2.11 Refrigerator (lemari es biasa)

Freezer

Freezer merupakan jenis lemari es yang memiliki bentuk umum

memanjang kesamping dan terdiri dari dua jenis yakni: deep freezer dan

chest freezer. Deep freezer menyediakan beberapa slot untuk anda yang

ingin membekukan makanan atau minuman dengan pintu yang dibuka dari

depan, sedangkan perbedaannya dengan chest freezer terletak dari pintu

yang harus dibuka dari atas.

Freezer mampu mencapai suhu terendah hingga -28C (pada chest

freezer). Karena lemari es yang satu ini di desain untuk membekukan,

sehingga banyak penjual es krim atau makanan beku lebih memilih

menggunakan freezer untuk menyimpan barang yang mereka jual. Selain

Skripsi Dede Ruslan Suryana Teknik Mesin STT Texmaco Subang 23


itu freezer ini cocok digunakan untuk menyimpan daging dalam waktu yang

lebih lama dibanding refrigerator yaitu dapat bertahan sekitar 1-3 bulan.

Freezer memiliki kapasitas yang sangat luas apabila digunakan untuk

menyimpan bahan makanan karena bentuknya yang melebar lebih unggul

dari jenis lemari es yang lain.

Gambar 2.12 Freezer

Showcase cooler

Showcase adalah jenis lemari es yang sekilas mirip dengan lemari es

biasa namun terlihat berbeda dengan tampilan pintu yang transparan,

kebanyakan lemari es jenis ini digunakan pada tempat makan atau warung

untuk menyimpan minuman agar terlihat oleh pembeli, seperti namanya

showcase yang berarti memperlihatkan .dan bagian dalamnya hanya

Skripsi Dede Ruslan Suryana Teknik Mesin STT Texmaco Subang 24


berupa rak-rak yang dapat digunakan untuk menyusun makanan dan

minuman dalam beberapa baris.

Showcase hanya mampu mencapai suhu maksimal pendingin antar 0-

10C dan sangat cocok apabila anda ingin menaruh makanan cepat saji atau

minuman berkemasan kaleng di dalamnya. Showcase juga memiliki karet

pada pintunhya yang memungkinkan unutk dibuka dan ditutup dengan

nyaman tanpa mengurangi tingkat suhu dan kesegaran didalamnya secara

signifikan. selain itu kemampuan pendinginan showcase bisa dua kali lebih

cepat dari lemari es biasa.

Dalam hal kapasitas penyimpanan, showcase akan terasa sangat

memuaskan anda karena yang disimpan didalmnya rata-rata adalah

minuman kaleng dan juga fitur rak yang terdapat didalamnya

memungkinkan anda untuk menata minuman-minuman tersebut secara

lebih rapih.

Gambar 2.13 Showcase

Skripsi Dede Ruslan Suryana Teknik Mesin STT Texmaco Subang 25


2.4.4 Fungsi lemari es

Lemari es yakni alat listrik yang menggunakan sistem refrigerator (pendingin)

yang bisa menjaga kesegaran makanan yang berada didalamnya secara sistem kerja

lemari es menyedot panas keluar dan mengubah fase operasi dengan sebuah putaran

refrigerator, kulkas terbagi menjadi dua bagian yakni lemari pendingin dan lemari

pembeku, pada saat ini kulkas terbagi menjadi 4 ruangan penyimpanan makanan

yang berbeda kisaran suhunya. Ruang pembeku 1 dengan kisaran suhu mencapai -

18C atau setara dengan 0F digunakan untuk membuat es batu. Ruang pembeku 2

dengan kisaran suhu mencapai 0C atau setara dengan 32F digunakan untuk

menyimpan daging, ikan dan makanan kaleng. Ruang pendingin dengan kisaran

suhu mencapai 4C atau setara dengan 40F digunakan menyimpan air dan

minuman botol atau kaleng. Ruang penyegar dengan kisaran suhu mencapi 10C

atau setra dengan 50F digunakan untuk menyimpan buah dan sayuran. Secara

umum kulkas memiliki dua fungsi yakni membekukan dan mengawetan.

a. Membekukan atau mendinginkan

Sejak ditemukannya kulkas, manusia cenderung menggunakan kulkas

untuk mendinginkan dengan menurunkan suhu air atau minuman, bahkan

membekukannya agar terlihat lebih segar saat diminum. Membekukan air

atau membuat es dilakukan dengan menurunkan suhu sampai mencapai

titik beku air yaitu 0C.

Skripsi Dede Ruslan Suryana Teknik Mesin STT Texmaco Subang 26


b. Mengawetkan

Ada banyak cara untuk mengawetkan makanan seperti dikeringkan,

diasap, diberi ragi atau bahan pengawet makanan, dan didinginkan. Dari

berbagai cara pengawetan tersebut, pengawetan dengan cara mendinginkan

makan dinilai lebih praktis, murah, tidak mengubah rasa, dan

membutuhkan waktu relatif cepat dibandingkan proses pengawetan

lainnya. Pada suhu yang normal dan lembab mikroba dapat berkembang

biak secara cepat sehingga makanan lebih cepat busuk atau basi, berbeda

dengan suhu yang dingin, mikroba susah untuk berkembang biak sehingga

makanan lebih bertahan lama dan tidak mengubah rasa namun pengawetan

dengan cara didinginkan didalam lemari es memiliki batasan waktu.

2.4.5 Cara kerja lemari es

Energi panas ditransfer udara dingin dalam lemari es, untuk cairan dingin

melalui sebuah mesin evaporator. Kemudian refrigerant menyerap energi panas

sehingga lebih hangat dan berubah bentuk menjadi gas. Gas yang terbentuk

mengalir melalui kompresor agar cairan pendingin (refrigerant) memiliki

temperature atau suhu yang lebih tinggi. Refrigerant dengan suhu tinggi tersebut

kemudian mengalir melalui kondensor, dimana disanalah energi panas di transfer

kekumparan pendingin kompresor. Sehingga akhirnya refrigerant itu kehilangan

energi panasnya dan menjadi dingin kembali serta mengalami kondensasi menjadi

cairan, cairan refrigerant masuk ke komponen ekspansi tempat yang memiliki

ruangan untuk menyebarkan cairan tersebut keluar serta menurunkan suhunya lebih

Skripsi Dede Ruslan Suryana Teknik Mesin STT Texmaco Subang 27


rendah, cairan refrigerant tersebut kemudian mengalir kembali ke evaporator dan

siklus kembali diulang.

Skripsi Dede Ruslan Suryana Teknik Mesin STT Texmaco Subang 28


BAB III

METODELOGI PENELITIAN

Mulai

Studiliteratur

Tujuan
Penelitian

Perumusan
Masalah

Batasan Masalah

Pengumpulan
dan Pengolahan
data

No
Validitas Data

Yes

Kesimpulan

Pembuatan
Laporan

Selesai

Gambar 3.1 Flowchart konsumsi energi

Skripsi Dede Ruslan Suryana Teknik Mesin STT Texmaco Subang 29


3.1 Objek, lokasi, dan Waktu Penelitian

Objek penelitian dalam tugas akhir ini adalah mencari nilai konsumsi

energi lemari es di rumah warga kecamatan Cipeundeuy yang dilaksanakan

dari mulai bulan November tahun 2016 sampai bulan Januari 2017.

3.2 Metode Pengumpulan Data

3.2.1 Observasi

Observasi adalah aktivitas yang dilakukan dengan maksud untuk

merasakan, dan memahami pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan

pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui sebelumnya, untuk

mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan suatu

penelitian. Cara paling efektif dalam melakukan observasi adalah dengan

melengkapi pedoman observasi berupa format pengamatan yang berisi item-

item kejadian yang digambarkan akan terjadi. (sumber, www.wikipedia.org).

3.2.2 Studi pustaka

Menurut beberapa ahli:

Menurut M. Nazir dalam buku yang berjudul Metode penelitian

mengemukakan bahwa studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data

dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, literatur-literatur,

catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah-

masalah yang dipecahkan. (Nazir,1988:111).

Skripsi Dede Ruslan Suryana Teknik Mesin STT Texmaco Subang 30


Menurut Nyoman Kutha Ratna dalam prastowo (2012:80) memiliki tiga

pengertian yang berbeda:

a. Kajian pustaka adalah seluruh bahan bacaan yang mungkin pernah dibaca

dan dianalisis, baik yang sudah dipublikasikan, maupun sebagai koleksi

pribadi.

b. Kajian pustaka sering dikaitkan sebagai kerangka teori atau landasan teori,

yaitu teori-teori yang digunakan untuk menganalisis objek penelitian. Oleh

sebab itu, sebagai peneliti menggabungkan kajian pustaka dengan kerangka

teori.

c. Kajian pustaka adalah bahan-bahan bacaan yang secara khusus berkaitan

dengan objek penelitian yang sedang dikaji.

3.2.3 Interview (wawancara)

Interview (wawancara) merupakan percakapan antar dua orang atau lebih,

dan berlangsung antara narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara

adalah untuk mendapatkan informasi dimana sang pewawancara melontarkan

pertanyaan-pertanyaan, untuk dijawab oleh orang yang diwawancarai.

(sumber, www.wikipedi.org)

3.3 Deskripsi Alat

Alat yang digunakan untuk pengambilan data pada penelitian tugas akhir ini

yaitu dengan menggunakan power meter dan data logger temperature and

humidity.

Skripsi Dede Ruslan Suryana Teknik Mesin STT Texmaco Subang 31


3.3.1 Power Meter

Gambar 3.2 Power meter

a. Pengertian

Power meter adalah suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur

jumlah daya listrik yang digunakan secara terintegrasi. Dengan kata lain

dalam suatu alat ukur (power meter) sudah dapat digunakan untuk

mengukur berbagai macam jenis besaran listrik antara lain arus tegangan,

daya, faktor daya, frekuensi, bahkan total harmonik distorsi secara real time

monitoring.

b. Kegunaan/fungsi

Power meter berfungsi untuk mengetahui berapa pemakaian listrik atau

konsumsi energi listrik yang telah digunakan, dan power meter juga dapat

Skripsi Dede Ruslan Suryana Teknik Mesin STT Texmaco Subang 32


digunakan untuk mengukur seberapa efisien dan seberapa boros peralatan

listrik rumah tangga yang digunakan dalam kegiatan sehari-hari.

c. Cara menggunakan

Cara pemakaian power meter untuk mengetahui biaya listrik atau harga

perKWH sesuai tarif di Indonesia adalah sebagai berikut:

Power meter yang peneliti gunakan sekarang sebenarnya jenis power meter

yang banyak digunakan di luar negri, angka yang digunakan adalah dalam

sen perkwh, mengingat harga listrik disana memang dikenakan dibawah

angka 1. Yang saya ambil angka 0,16 atau 0,165 sebagai tariff di Indonesia

yang mewakili angka 1600/kwh dari tariff resmi PLN Rp 1514/kwh

Cara memasukan angka perkwh pada alat ini:

- Tekan tombol M

- Tekan tombol SET selama 3 detik

- Masukan angka dengan menekan tanda M+ dan M- dan pindahkan

ke kanan dengan tombol SET

- Selesai tekan tanda OK

Selesai memasukan biaya listrik perKwh, biarkan alat tersebut

terpasang. Yang nantinya dalam waktu tertentu pemakain listrik akan

terlihat baik total listrik yang dipakai dan total biaya listrik selama

pemakaian.

d. Tingkat ketelitian

Alat ini memiliki akurasi yang baik dan memiliki petunjuk yang sama

seperti digital multimeter, yang mana tingkat ketelitian alat ini mencapai

Skripsi Dede Ruslan Suryana Teknik Mesin STT Texmaco Subang 33


0,1%. Walaupun power meter jenis ini hanya khusus untuk mengukur

konsumsi listrik dari suatu perangkat, yang memiliki watt kecil dan

peralatan elektronik dan bukan jenis mesin motor listrik.

e. Spesifikasi alat

Electronic Energy Meter

Tegangan 230 VAC

Frekuensi 50/60 Hz

Arus 16 A

Daya 3680 watt

Untuk battery 2X1. 5V, LR44

3.3.2 Data logger temperature and humidity

Gambar 3.3 Data loger temperature and humidity

Skripsi Dede Ruslan Suryana Teknik Mesin STT Texmaco Subang 34


Data logers temperature and humidity (perekaman data temperatur dan

kelembaban) adalah suatu alat elektronik yang berfungsi untuk mencatat data

seperti suhu, kelembaban dan frekuensi jumlah buka tutup pintu lemari es dari

waktu ke waktu secara continue, baik yang terintegrasi dengan sensor dan

instrument didalamnya maupun eksternal sensor dan instrument didalamnya.

Beberapa dari data loger menggunakan personal komputer dan software

sebagai tempat untuk menyimpan data hasil pengrecotan, dan data tersebut

disimpan di hardisk atau memori card.

Logging data adalah proses otomatis pengumpulan atau perekaman data

dari sensor untuk tujuan pengarsipan atau tujuan analisis, sensor digunakan

untuk mengkonversi besaran fisik menjadi sinyal listrik yang dapat diukur

secara otomatis dan akhirnya dikirimkan kekomputer atau mikroprosesor

untuk pengolahan.

Biasanya ukuran fisiknya kecil, bertenaga batre portable dan dilengkapi

mikroprosesor, memori internal untuk menyimpan data dan sensor.

Salah satu keuntungan menggunakan data loger adalah kemampuan alat

yang secara otomatis mengumpulkan data setiap 24 jam. Setelah diaktifkan,

data logers digunakan dan ditinggalkan untuk mengukur dan merekam

informasi selama periode pemantauan, hal ini memungkinkan untuk

mendapatkan gambaran yang komperhensif tentang kondisi lingkungan yang

dipantau, contohnya seperti suhu udara, kelembaban relative, dan frekuensi

jumlah buka tutup pintu lemari es.

Skripsi Dede Ruslan Suryana Teknik Mesin STT Texmaco Subang 35


3.3.2.1 Bagian dan fungsi

Secara umum bagian data loger yang paling sederhana, yakni:

Saluran masuk (Input Chanel)

Keluaran dari sensor dihubungkan pada saluran masuk pada data loger.

Sebuah saluran terdiri dari rangkaian yang dirancang untuk menyalurkan

sinyal dari sensor ke proser.

1. Analog to Digital Converter

Semua sinyal sensor harus diubah dalam format biner dengan tujuan

agar data loger dapat merekamnya. Untuk masukan berupa sensor-sensor

analog, data loger perlu ADC untuk mengubah tegangan analog menjadi

data digital agar mudah untuk diolah, sebelum memasukan ADC data

diperkuat oleh sebuah amplifier dan diseleksi melalui multiplekser ADC

memegang peran penting dalam pra-pengolahan data sensor, dan juga akan

menentuakn resolusi pengukuran.

2. Mikroprosesor / Mikrokontroler

Mikroprosesor pada data loger didesain untuk melakuakn beberapa

operasi aritmatika dan logika. Secara umum operasi mikroprosesor

termasuk penambahan, pengurangan, membandingkan dua angka,

memindah angka dari satu area ke yang lain. Operasi tersebut merupakan

hasil dari seperangkat instruksi yang merupakan bagian dari perancangan

mikroprosesor. Saat data loger dihidupkan, mikroprosesor dirancang

untuk mendapatkan perintah dari sistem operasi yang diisikan pada data

memori card data loger. Sistem operasi ini nantinya akan mengarahkan

Skripsi Dede Ruslan Suryana Teknik Mesin STT Texmaco Subang 36


mikroprosesor dan memberikan instruksi tersebut untuk dilakukan. Sistem

operasi dari mikroprosesor biasanya tersimpan pada EEPROM.

3. Memori.

Memori merupaka suatu komponen yang berfungsi untuk menyimpan

atau merecod data hasil dari analisis yang telah dilakukan, ada dua tipe

memori yang digunakan pada data loger adalah:

a. RAM (Random Access Memory)

Tidak seperti RAM pada PC yang digunakan sebagai WorkShop

Area digunakan hanya pada saat bekerja, data loger dapat

menggunkan RAM untuk menyimpan data (yang dibaca dari saluran

masuk). Chip RAM tidak mahal tetapi memerlukan baterai cadangan

untuk menahan agar data tidak hilang.

b. EEPROM (Electrically Erasable and Programmable Read Only

Memory)

Dikembangkan untuk data loger pada akhir 1980-an kebanyakan

data logger menggunakan EEPROM meyimpan sistem operasi

mikroprosesor maupun menyimpan data. EEPROM dapat di program,

dibaca (data yang tersimpan) dan dihapus melalui port serial PC. Data

loger juga dapat menggunakan kartu data PCMCIA sebagi memori,

kartu ini terdapat EEPROM. Data loger juga dapat menggunakan kartu

memori eksternal dan internal untuk menyimpan data. Biasanya data

loger menggunkan SD Card, MMC, Compact Flash (CF), sebagai

media penyimpanan data eksternal.

Skripsi Dede Ruslan Suryana Teknik Mesin STT Texmaco Subang 37


Dari data loger tersebut dalam pembuatannya ada yang dinamakan

mikrokontroler yang mana di dalam mikrokontroler tersebut ada yang dinamakan

dengan papan arduino, yang berfungsi sebagai komponen utama dalam data loger,

yang bisa memudahkan analisis dalam merecot data.

3.4 Arduino

Arduino dikatakan sebagai sebuah platform dari physical computing yang

bersifat open source. Yang dimaksud dengan kata platform adalah sebuah pilihan

kata yang tepat. Yang mana arduino tidak hanya sekedar sebuah alat

pengembangan, tetapi merupakan kombinasi dari hardware, bahasa pemrograman

dan integrated Development Environment (IDE) yang canggih.

IDE adalah sebuah software yang sangat berperan untuk menulis program,

meng-complie menjadi kode biner dan mengupload kedalam memori

microkontroler.

Komponen utama didalam papan arduino adalah sebuah mikrokontroler 8 bit

dengan merk ATmega yang dibuat oleh perusahaan Atmel Corporation.

3.4.1 Sejarah Arduino

Arduino adalah nama keluarga dari papan mikrokontroler yang awalnya dibuat

oleh perusahaan Smart Projects. Salah satu tokoh penciptanya adalah Massimo

Banzi. Papan ini merupakan perangkat keras yang bersifat open source sehingga

boleh dibuat oleh siapa saja.

Arduino dibuat dengan tujuan untuk memudahkan eksperimen atau

perwujudan berbagai peralatan yang berbasis mikrokontroler, misalnya :

Skripsi Dede Ruslan Suryana Teknik Mesin STT Texmaco Subang 38


Pemantau ketinggian air di waduk

Pelacak lokasi mobil

Penghitung penggunaan energi pada lemari es

Pendeteksi keberadaan orang untuk pengambilan keputusan.

Berbagai jenis kartu Arduino tesedia, antara lain Arduino Uno, Arduino

Diecimilia, Arduino Duemilanove, Arduino Leonardo, Arduino Mega, dan Arduino

Nano. Walaupun ada berbagai jenis kartu Arduino, secara prinsip pemrograman

yang diperlukan menyerupai. Hal yang membedakan adalah kelengkapan fasilitas

dan pin-pin yang perlu digunakan. Namun pada penelitian kali ini kartu yang akan

digunakan adalah Arduino Uno.

Jenis-jenis papan arduino

1. Arduino USB

Yang mana sebagai antar muka pemrogramn atau komunikasi

komputernya menggunakan USB.

2. Arduino Serial

Yang mana sebagai antar muka pemrograman atau komunikasi

komputernya menggunakan RS232

3. Arduino Mega

Papan arduino jenis ini memiliki spesifikasi yang lebih tinggi,

dilengkapi tambahan pin digital, pin analog, port serial dan sebagainya.

4. Arduino Fio

Papan arduino Fio digunakan untuk penggunaan nirkable

Skripsi Dede Ruslan Suryana Teknik Mesin STT Texmaco Subang 39


5. Arduino Lilypad

Papan jenis Lilypad ini memiliki bentuk yang melingkar, namun

dengan fungsi yang sama dengan yang lainnya.

6. Arduino BT

Arduino BT didalamnya mengandung modul Bluetooth yang berfungsi

sebagai alat komunikasi nirkable.

7. Arduno Nano

Papan jenis ini memiliki bentuk kompak dan digunakan bersama

breadboard.

Bagian-bagian papan arduino, yakni:

- 14 pin input/output digital (0-13) berfungsi sebagai input atau output,

dapat diatur oleh program.

Khusus untuk 6 buah pin 3,5,6,9,10, dan 11, dapat juga berfungsi sebagai

pin analog output dimana tegangan output-nya dapat diatur. Nilai sebuah

pin output analog dapat diprogram antara 0-255, dimana hal itu mewakili

nilai tegangan 0-5V.

- USB berfungsi untuk:

Memuat program dari komputer kedalam papan

Komunikasi serial antara papan dan computer

Memberi daya listrik kepada papan

- Sambungan SV1 sambungan atau jumper untuk memilih sumber daya

papan, apakah dari sumber eksternal atau menggunakan USB. Sambungan

Skripsi Dede Ruslan Suryana Teknik Mesin STT Texmaco Subang 40


ini tidak diperlukan lagi pada papan Arduino versi terakhir karena

pemilihan sumber daya eksternal atau USB dilakukan secara otomatis.

- Q1-kristal (quartz crystal oscillator) jika mikrokontroler dianggap sebagai

sebuah otak, maka Kristal adalah jantungnya karena komponen ini

menghasilkan detak-detak yang dikirim kepada mikrkontroler agar

melakuakn sebuah operasi untuk setiap detaknya. Kristal ini dipilih yang

berdetak 16 juta kali perdetik (16Mhz).

- Tombol reset S1 untuk mereset papan sehingga program akan mulai lagi

dari awal. Perhatikan bahwa tombol reset ini bukan untuk menghapus

program atau mengosongkan mikrokontroler.

- In-Circuit Serial Programming (ISCP) Port ICSP memungkinkan

pengguna untuk memprogram mikrokontroler secara langsung, tanpa

melalui bootleder. Umumnya pengguna arduino tidak melakukan ini

sehingga ICSP tidak terlalu dipakai walaupun disediakan.

- IC 1 Mikrokontroler Atmega komponen utama dari papan arduino,

didalmnya terdapat CPU, ROM, dan RAM.

- X1 sumber daya eksternal jika hendak disuplay dengan sumber daya

eksternal, papan arduino dapat diberikan tegangan DC antar 9-12 V

- 6 pin input analog (0-5) pin ini sangat berguna untuk membaca tegangan

yang dihasilkan oleh sensor analog, seperti sensor suhu, program dapat

membaca nilai sebuah pin input antara 0-1023, dimana hal itu meakili nilai

tegangan 0-5V.

Skripsi Dede Ruslan Suryana Teknik Mesin STT Texmaco Subang 41


3.5 Arduino Uno

Arduino Uno berukuran sebesar kartu kredit. Walaupun berukuran kecil seperti

itu, papan tersebut mengandung mikrokontroler berdasarkan data sheet, arduino

memiliki 14 digital pin input atau output (dimana 6 dapat digunakan sebagai

output). 6 input analog, yang memudahkan pemakai untuk menciptakan berbagai

proyek elektronika yang dikhususkan untuk menangani tujuan tertentu. Berikut ini

contoh papan Arduino Uno.

Gambar 3.4 Papan Arduino Uno

Skripsi Dede Ruslan Suryana Teknik Mesin STT Texmaco Subang 42


BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 DESKRIPSI TEMPAT PENELITIAN

Kecamatan Cipeundeuy adalah salah satu dari daftar Nama Kecamatan di

Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat.

Kecamatan Cipeundeuy memiliki Desa lebih dari 10 Desa, yang mana di

Kecamatan Cipeundeuy ini sudah ada akses pelayanan kesehatan masyarakat yakni

Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat), Rumah Sakit, memiliki Polsek (Polisi

Sektor), dan Juga Kantor POS.

Dari sekian banyak Desa yang ada peneliti mengambil sample penelitian di

salah satu Desa yang mana pada kali ini Desa yang di maksud yakni Desa Karang

Mukti.

Desa Karang Mukti memiliki Luas hampir mencapai 2.000 hektar,

diantaranya tanah milik masyarakat 1.211 hektar di bagi 3 dusun, 750 hektar lahan

milik perusahaan, sementara untuk jumlah penduduk 3.600 jiwa. Dan selain itu di

Desa Karang Mukti terdapat puluhan industri, jalanan nya di lewati oleh pipa gas

PGN untuk industri dan rumah tangga, memilki gardu induk PLN 120 MW

(Megawatt), memilki institusi pendidikan dari TK hingga perguruan tinggi swasta

STT TEXMACO SUBANG.

Skripsi Dede Ruslan Suryana Teknik Mesin STT Texmaco Subang 43


4.2 KARAKTER PEMAKAIAN LISTRIK

Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, karakter pemakaian listrik

setiap rumah berbeda tergantung dari golongan PLN yang digunakan oleh Rumah

Tangga tersebut, semakin tinggi Daya (Kwh) yang di pakai, maka semakin tinggi

juga pemakain listriknya. Yang mana kebanyakan dari warga Desa Karang Mukti

ini hampir setiap rumah memiliki berbagai jenis alat elektronik, yang mana alat

elektronik tersebut dapat mengkonsumsi energi listrik.

4.3 SISTEM KELISTRIKAN

Sistem kelistrikan atau sumber listrik yang digunakan oleh masyarakat yang

bertempat tinggal di Desa Karang Mukti bersumber dari PT PLN PERSERO. Yang

mana ada antara satu rumah tangga dengan rumah tangga yang lainnya memiliki

perbedaan golongan, antara lain golongan PLN 450 watt, 900 watt, dan 1300 watt.

4.3.1 Data Golongan PLN

Data di sini menyajikan data penggunaan golongan penggunaan kelistrikan

di rumah tangga, yang mana data nya adalah sebagai berikut:

Table 4.1 DATA KONSUMSI ENERGI LEMARI ES DI

KECAMATAN CIPEUNDEUY

DATA GOLONGAN PLN

NO GOLONGAN PLN JUMLAH

1 450 WATT 11

2 900 WATT 16

3 1300 WATT 3

Skripsi Dede Ruslan Suryana Teknik Mesin STT Texmaco Subang 44


DATA GOLONGAN PLN
1300 WATT
10.00%

450 WATT
36.67%

900 WATT
53.33%

Gambar 4.1 diagram data golongan PLN

Berdasarkan data/diagram, kita dapat menyimpulkan bahwa warga di Desa

Karang Mukti mayoritasnya memakai daya listrik 900 watt, yang mana persentase

nya yakni mencapai 53,33 % dari 100% data yang ada, yang mana dari data tersebut

bisa dikatakan hampir lebih dari setengah warga yang berdomisili di tempat tersebut

memakai listrik golongan PLN 900 Watt.

4.3.2 KONSUMSI ENERGI LEMARI ES

Dari hasil penelitian dilapangan penggunaan konsumsi energi lemari es ditiap

rumah warga berbeda tergantung dengan beberapa faktor penggunaan energi listrik

didalamnya, yang mana pengaruh dalam penggunaan energi listrik disini adalah:

Skripsi Dede Ruslan Suryana Teknik Mesin STT Texmaco Subang 45


a. Merk lemari es

b. Jumlah buka tutup pintu lemari es

c. Volume lemari es

d. Golongan PLN

Yang mana data tersebut bisa dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.2 DATA PENGGUNAAN DAYA (KWH) LISTRIK/24 JAM

DAYA

LISTRIK JUMLAH

NO MERK (KWH) BUKA TUTUP VOLUME GOL. PLN

1 Sharp 0.88 6 160 900

2 General 1.2 13 160 900

3 Polytron 1.08 11 160 900

4 Sharp 1.63 17 260 450

5 Sharp 1.06 11 260 900

6 Sharp 0.86 9 160 900

7 Sharp 1.6 11 160 900

8 Sharp 0.41 7 160 900

9 Uchida 2.25 19 260 1300

10 Sharp 1.2 11 160 450

11 Polytron 1.63 14 160 450

12 Polytron 1.65 14 160 1300

13 Polytron 1.09 11 160 450

Skripsi Dede Ruslan Suryana Teknik Mesin STT Texmaco Subang 46


14 sanyo 1.54 13 160 450

15 Sharp 1.58 13 260 900

16 Polytron 0.6 6 160 450

17 panasonic 1.49 11 160 450

18 Polytron 0.58 5 260 450

19 panasonic 1.44 10 260 900

20 Sharp 0.56 5 160 900

21 Sharp 1.14 12 160 900

22 Fujitec 1.78 16 160 900

23 Sharp 1.11 11 160 1300

24 Sharp 1.11 10 160 900

25 Polytron 0.88 8 260 900

26 Sharp 1.68 11 160 900

27 sanyo 0.64 8 260 900

28 sanyo 0.6 7 260 450

29 Sharp 0.68 8 160 900

30 Polytron 0.41 4 160 450

Skripsi Dede Ruslan Suryana Teknik Mesin STT Texmaco Subang 47


DATA PENGGUNAAN DAYA LISTRIK

2.5
DAYA LISTRIK (KWH) 24 JAM

1.5 DATA
PENGGUNAA
N DAYA
1 LISTRIK
Linear (DATA
0.5 PENGGUNAA
N DAYA
LISTRIK )
0
0 5 10 15 20
JUMLAH BUKA TUTUP PINTU LEMARI ES

Gambar 4.2 data penggunaan daya listrik

Berdasarkan data di atas, dapat penulis simpulkan bahwa untuk semua jenis

merk kulkas yang ada pada data, semakin banyak membuka tutup pintu lemari es,

maka semakin tinggi konsumsi listriknya.

4.3.3 KONSUMSI ENERGI LISTRIK LEMARI ES

Pada penelitian kali ini peneliti mengamati penggunaan energi listrik pada

lemari es, dilihat dari beberapa aspek, yang mana aspek-aspek tersebut diantaranya:

4.3.3.1 Data konsumsi energi listrik berdasarkan volume dan golongan PLN

Yang mana datanya dapat dilihat dari tabel berikut:

Skripsi Dede Ruslan Suryana Teknik Mesin STT Texmaco Subang 48


4.3 Tabel DATA KONSUMSI ENERGI LISTRIK BERDASARKAN VOLUME

DAN GOLONGAN PLN

DAYA

LISTRIK JUMLAH

NO MERK (KWH) BUKA TUTUP VOLUME GOL. PLN

1 Sharp 1.63 17 260 450

2 Sharp 1.2 11 160 450

3 Polytron 1.63 14 160 450

4 Polytron 1.09 11 160 450

5 Sanyo 1.54 13 160 450

6 Polytron 0.6 6 160 450

7 panasonic 1.49 11 160 450

8 Polytron 0.58 5 260 450

9 Sanyo 0.6 7 260 450

10 Polytron 0.41 4 160 450

11 Sharp 0.88 6 160 900

12 General 1.2 13 160 900

13 Polytron 1.08 11 160 900

14 Sharp 0.86 9 160 900

15 Sharp 1.6 11 160 900

16 Sharp 0.41 7 160 900

17 Sharp 0.56 5 160 900

18 Sharp 1.14 12 160 900

Skripsi Dede Ruslan Suryana Teknik Mesin STT Texmaco Subang 49


19 Fujitec 1.78 16 160 900

20 Sharp 1.11 10 160 900

21 Sharp 1.68 11 160 900

22 Sharp 0.68 8 160 900

23 Sharp 1.06 11 260 900

24 Sharp 1.58 13 260 900

25 panasonic 1.44 10 260 900

26 Polytron 0.88 8 260 900

27 Sanyo 0.64 8 260 900

28 Uchida 2.25 19 260 1300

29 Polytron 1.65 14 160 1300

30 Sharp 1.11 11 160 1300

Skripsi Dede Ruslan Suryana Teknik Mesin STT Texmaco Subang 50


DIAGRAM VOLUME KULKAS DAN GOLONGAN PLN 450
WATT

1.8

1.6
DAYA LISTRIK (KWH) 24 JAM

1.4

V260 L450
1.2

1 V160 L450

0.8 Linear (V260


L450)
0.6
Linear (V160
L450)
0.4

0.2

0
0 5 10 15 20
JUMLAH BUKA TUTUP

Gambar 4.3 Diagram volume kulkas dan golongan PLN 450 watt

Berdasarkan diagram diatas dapat disimpulkan bahwa antara volume 260

liter dan 160 liter dengan golongan PLN yang sama yakni 450 watt keduanya sama-

sama mengalami kenaikan yang lumayan signifikan hal tersebut dipengaruhi oleh

jumlah buka tutup pintu lemari es, yang mana semakin banyak jumlah buka tutup

pintu lemari es, maka semakin besar juga konsumsi energi listriknya.

Skripsi Dede Ruslan Suryana Teknik Mesin STT Texmaco Subang 51


DIAGRAM VOLUME KULKAS DAN GOLONGAN PLN 900
WATT
2

1.8
DAYA LISTRIK (KWH) 24JAM

1.6
V160
1.4 L900

1.2
V260
1 L900

0.8 Linear
(V160
0.6 L900)
0.4 Linear
(V260
0.2 L900)
0
0 5 10 15 20
JUMLAH BUKA TUTUP

Gambar 4.4 diagram volume kulkas dan golongan PLN 900 watt

Berdasarkan diagram diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa antara volume

lemari es yang 160 liter dan 260 liter dengan golongan PLN yang sama yakni 900

watt keduanya mengalami kenaikan yang mana kenaikan atara volume lemari es

yang 160 liter lebih signifikan dibandingkan dengan 260 liter, dan hal yang

mempengaruhinya adalah jumlah frekuensi buka tutup pintu lemari es yang mana

semakin banyak pengguna lemari es membuka tutup pintu lemari es maka semakin

tinggi pula nilai konsumsi energi listriknya.

Skripsi Dede Ruslan Suryana Teknik Mesin STT Texmaco Subang 52


DIAGRAM VOLUME KULKAS DAN GOLONGAN PLN 1300
WATT
2.5
DAYA LISTRIK (KWH) 24 JAM

V260 L1300
2
V160 L1300
1.5

1 Linear (V260
L1300)
0.5 Linear (V260
L1300)
0
0 5 10 15 20 Linear (V160
JUMLAH BUKA TUTUP L1300)

Gambar 4.5 gambar diagram volume kulkas dan golongan PLN 1300 watt

Berdasarkan diagram diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa antara volume

lemari es yang 160 liter dan 260 liter dengan golongan PLN 1300 watt, yang mana

volume lemari es 260 liter lah yang menggunakan konsumsi energi listrik yang

paling tinggi, karena jumlah frekuensi buka tutup pintu lemari es nya lebih banyak

dibandingkan dengan volume lemari es 160 liter.

Skripsi Dede Ruslan Suryana Teknik Mesin STT Texmaco Subang 53


4.3.3.2 Data Konsumsi Energi Lemari Es Berdasarkan Frekuensi Buka Tutup

Pintu Lemari Es

Yang mana data tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.4 DATA PENGARUH BUKA TUTUP PINTU LEMARI ES TERHADAP

KONSUMSI ENERGI LEMARI ES

DAYA

LISTRIK JUMLAH GOL.

NO MERK (KWH) BUKA TUTUP VOLUME PLN

1 Sharp 1.63 17 260 450

2 Sharp 1.2 11 160 450

3 Polytron 1.63 14 160 450

4 Polytron 1.09 11 160 450

5 Sanyo 1.54 13 160 450

6 Polytron 0.6 6 160 450

7 Panasonic 1.49 11 160 450

8 Polytron 0.58 5 260 450

9 Sanyo 0.6 7 260 450

10 Polytron 0.41 4 160 450

11 Sharp 0.88 6 160 900

12 General 1.2 13 160 900

13 Polytron 1.08 11 160 900

14 Sharp 1.06 11 260 900

15 Sharp 0.86 9 160 900

Skripsi Dede Ruslan Suryana Teknik Mesin STT Texmaco Subang 54


16 Sharp 1.6 11 160 900

17 Sharp 0.41 7 160 900

18 Sharp 1.58 13 260 900

19 Panasonic 1.44 10 260 900

20 Sharp 0.56 5 160 900

21 Sharp 1.14 12 160 900

22 Fujitec 1.78 16 160 900

23 Sharp 1.11 10 160 900

24 Polytron 0.88 8 260 900

25 Sharp 1.68 11 160 900

26 Sanyo 0.64 8 260 900

27 Sharp 0.68 8 160 900

28 Uchida 2.25 19 260 1300

29 Polytron 1.65 14 160 1300

30 Sharp 1.11 11 160 1300

Skripsi Dede Ruslan Suryana Teknik Mesin STT Texmaco Subang 55


DIAGRAM PENGARUH BUKA TUTUP TERHADAP
KONSUMSI LISTRIK
2.5
450 WATT
DAYA LISTRIK (KWH) 24 JAM

2
900 WATT
1.5
1300 WATT
1
Linear (450 WATT)
0.5
Linear (900 WATT)
0
0 5 10 15 20 Linear (1300
JUMLAH BUKA TUTUP WATT)

Gambar 4.6 diagram pengaruh buka tutup pintu lemari es terhadap konsumsi listrik

Tabel 4.5 DATA KONSUMSI LISTRIK LEMARI ES BERDASARKAN MERK LEMARI ES

YANG DIGUNAKAN

DAYA LISTRIK JUMLAH BUKA GOL.

NO MERK (KWH) TUTUP VOLUME PLN

1 Sharp 1.2 11 160 450

2 Polytron 1.09 11 160 450

3 panasonic 1.49 11 160 450

Berdasarkan data diatas dapat diambil kesimpulan bahwa merk polytron

dengan volume 160 liter dan golongan PLN 450 watt dengan jumlah frekuensi buka

tutup pintu lemari es 11 kali, lebih efisien dalam penggunaan konsumsi energi

Skripsi Dede Ruslan Suryana Teknik Mesin STT Texmaco Subang 56


listriknya, dibandingkan dengan merk yang lainnya dengan volume, golongan PLN,

dan jumlah frekuensi buka tutup yang sama.

Tabel 4.6 DATA KONSUMSI LISTRIK LEMARI ES BERDASARKAN MERK LEMARI ES

YANG DIGUNAKAN

DAYA LISTRIK JUMLAH BUKA GOL.

NO MERK (KWH) TUTUP VOLUME PLN

1 Polytron 1.08 11 160 900

2 Sharp 1.6 11 160 900

3 Sharp 1.68 11 160 900

Berdasarkan data diatas dapat diambil kesimpulan bahwa merk polytron

tetap paling unggul dibandingkan dengan merk yang lainnya, dengan volume yang

sama yakni 160 liter, meskipun pada golongan PLN 900 watt, dan jumlah buka

tutup yang sama 11 kali. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa merk polytron tetap

lebih unggul dari pada yang lainnya baik dalam golongan PLN 450 watt maupun

900 watt.

Skripsi Dede Ruslan Suryana Teknik Mesin STT Texmaco Subang 57


Tabel 4.7 Konsumsi Energi Listrik lemari es rata-rata di rumah warga

Kecamatan Cipeundeuy

NO DAYA LISTRIK (KWH)


1 0.88
2 1.2
3 1.08
4 1.63
5 1.06
6 0.86
7 1.6
8 0.41
9 2.25
10 1.2
11 1.63
12 1.65
13 1.09
14 1.54
15 1.58
16 0.6
17 1.49
18 0.58
19 1.44
20 0.56
21 1.14
22 1.78
23 1.11
24 1.11
25 0.88
26 1.68
27 0.64
28 0.6
29 0.68
30 0.41
Rata-rata 1.145333333

Skripsi Dede Ruslan Suryana Teknik Mesin STT Texmaco Subang 58


BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Dari penelitian yang telah dilakukan, maka kesimpulan dari penelitian

konsumsi energi lemari es di Kecamatan Cipeundeuy, khususnya di Desa Karang

Mukti yang bisa peneliti ambil yakni:

1. Konsumsi rata-rata energi listrik lemari es warga Kecamatan Cipeundeuy,

khususnya yang berdomisili di Desa Karang Mukti yang mana penulis

mengambil sample penelitian, untuk perhari nya yakni 1,145 kwh/24 jam.

2. Berdasarkan penelitian diatas merk lemari es yang paling direkomendasikan

oleh penulis adalah polytron.

3. Faktor utama penyebab tingginya nilai konsumsi energi listrik pada lemari

es yakni jumlah frekuensi buka tutup pintu lemari es.

Skripsi Dede Ruslan Suryana Teknik Mesin STT Texmaco Subang 59


5.2 SARAN

Adapun saran yang diberikan oleh peneliti adalah:

1. Kurangi frekuensi buka tutup pintu lemari es, karena hal tersebut adalah

salah satu faktor penyumbang daya listrik terbesar.

2. Sesuaikan volume kulkas dengan kapasitas penggunaan, sehingga proses

pendinginan akan berlangsung cepat dan dapat terjaga kestabilan suhunya.

Skripsi Dede Ruslan Suryana Teknik Mesin STT Texmaco Subang 60


DAFTAR PUSTAKA

Refrigerant equation, pap.2313, Du Pont de Nemours internasional S.A.,

Geneva.

W.F Stoeker Using S1 Units In Heating, Air Conditioning, and

Refrigerator, Business News, Troy, Mich 1977.

Enny R. Purba (2005), Konsumsi Listrik Pendingin Satu Pintu, 170 Liter,

Hasil Pengujian Terkondisikan Berdasarkan SNI, Balai Besar Teknologi

Energi BPPT, Agustus 2005,.

https://www.tneutron.net/elektro/konsumsi-energi-listrik/

Stocker, Wilbert. F and J.W, Refrigerasi dan Pengkondisian Udara,

Erlangga 1989.

Rizky, Alfa (2013), Kajian Konsumsi Energi Listrik Pada Lemari Es Rumah

Tangga Menyongsong Program Labelisasi Energi, Fakultas Teknik

Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (2013).

Skripsi Dede Ruslan Suryana Teknik Mesin STT Texmaco Subang 61

Anda mungkin juga menyukai