net/publication/337257228
CITATIONS READS
0 908
2 authors:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Asrori Asrori on 06 March 2020.
Desain Prototipe Alat Sirkulasi Udara Ruangan Bertenaga Surya Sebagai Pendukung
Rumah Sederhana Sehat
Asrori 1)
Eko Yudiyanto 2)
Teknik Mesin Politeknik Negeri Malang
Jl. Veteran PO BOX 04 Malang telp. 0341 550180 1,2)
Asrori2_polinema@yahoo.com 1) dan eko.yudiyanto@gmail.com 2)
Rumah sederhana sehat merupakan kebutuhan dasar yang harus diwujudkan dalam membangun masyarakat
yang sehat. Rumah sehat hemat energi dapat di kembangkan dengan pemanfaatan energi terbarukan. Pemanfaatan
energi terbarukan diantaranya dengan pemakaian alat sirkulasi udara ruangan bertenaga surya. Tujuan dari
penelitian ini adalah pembuatan prototype alat sirkulasi udara ruangan dengan tenaga surya, mengetahui temperatur
udara dalam ruangan yang mampu dihasilkan alat tersebut dan daya dari solar cell.
Penelitian didahului dengan perancangan dan pembuatan alat yang dilanjutkan dengan experimental research
untuk mengumpulkan data penelitian.
Prototipe alat sirkulasi udara ruangan bertenaga surya yang dihasilkan terdiri dari unit pembangit tenaga
(solar cell 50 Wp, battery control unit 12V- 10A, Accu 12V-65Ah, 4 buah fan 12V-0,25A), alat penukar kalor tipe tube (
φ=5”) dengan panjang 500 mm yang disusun dari pipa aluminium dan tembaga, serta filter tipe leher angsa dari pipa
PVCφ = 5”. Hasil pengujian alat menunjukkan terjadi penurunan suhu dalam ruangan, dimana selisih rata-rata
temperatur luar dan dalam ruangan selama pengambilan data adalah 1,1 C. Selanjutnya daya rata-rata yang mampu
dibangkitkan oleh solar cell pada alat yang dibuat rata rata adalah 20,28 Watt.
Kata kunci: rumah sederhana sehat, alat sirkulasi udara, tenaga surya
digunakan maka perlu disimpan terlebih dahulu dalam rancangan diperoleh suatu kajian bahwa Strategi utama
baterai. untuk disain bangunan sadar energi (hemat energi yang
Selanjutnya dalam penelitian ini, sistem berwawasan lingkungan) adalah: (1) Pendinginan dan
sirkulasi udara yang terjadi tidak hanya dengan sistem Penurunan Kelembaban, (2) Optimasi Penerangan
membuang panas saja. Akan tetapi dirancang juga Alam.
sistem pendinginan udara, supaya dapat diperoleh Strategi kedua adalah Strategi kontrol pasif
kenyamanan termis dalam ruangan. Karena udara yang yang meliputi: minimasi aliran panas konduksi,
dimasukan dalam ruangan lebih sejuk. Dengan minimasi radiasi matahari, maximasi ventilasi alam,
demikian diharapkan nantinya model alat sirkulasi maximasi pendinginan radian, Maximasi pendinginan
udara ruangan bertenaga surya ini dapat menggantikan evaporatif, Optimasi penerangan alam di siang hari.
fungsi fan, kipas angin bahkan AC yang boros energi. Strategi yang ketiga kontrol aktif adalah yaitu
optimasi ventilasi buatan dengan fan dan minimalisasi
b. Rumusan Masalah
ventilasi buatan dengan AC.
1.Bagaimana merancang dan membuat prototipe alat
sirkulasi udara ruangan bertenaga surya sebagai a. Konsep Bangunan Hemat Energi
penerapan konsep rumah sederhana sehat? Bangunan merupakan penyaring faktor
2.Berapa rata-rata penurunan temperatur yang mampu alamiah penyebab ketidak-nyamanan, seperti hujan,
dihasilkan oleh alat sirkulasi udara ruangan terik matahari, angin kencang, dan udara panas tropis,
bertenaga surya yang dirancang tersebut. agar tidak masuk ke dalam bangunan. Sirkulasi udara
3.Daya yang mampu dibangkitkan oleh panel surya. diperlukan untuk menciptakan ruangan yang sejuk dan
segar, sehingga diperlukan ventilasi udara yang baik.
c. Batasan Masalah
Namun sering kali ditemukan dalam konsep rumah
Dalam rancang bangun prototipe alat sirkulasi
sederhana ventilasi tidak menjadi prioritas utama
udara ruangan bertenaga surya ini ada beberapa
karena keterbatasan lahan, sehingga diperlukan energi
batasan masalah yang diambil, antara lain:
listrik untuk menggerakkan fan atau AC. Penghematan
a. Menggunakan solar cell dengan kapaitas 50 Watt
energi melalui rancangan bangunan mengarah pada
b. Tidak membahas desain arsitektur rumah.
penghematan penggunaan listrik, baik bagi
c. Sistem sirkulasi udara yang dimaksudkan merupakan
pendinginan udara, penerangan buatan, maupun
sistem sirkulasi aktif, yaitu dibantu dengan peralatan
peralatan listrik lain. Dengan strategi perancangan
mekanis untuk mensirkulasikan udara ruangan.
tertentu, bangunan dapat memodifikasi iklim luar yang
d. Luasan ruangan yang dimaksud dalam penelitian ini
tidak nyaman menjadi iklim ruang yang nyaman tanpa
dibatasi berkisar antara 6 – 12 m2.
banyak mengonsumsi energi listrik yang mahal.
e. Pengambilan data sesuai dengan musim pada saat
Perancangan bangunan hemat energi dapat
dilakukan penelitian.
dilakukan dengan dua cara: secara pasif dan aktif.
d. Tujuan Penelitian Perancangan pasif merupakan cara penghematan energi
Tujuan penelitian ini adalah: melalui pemanfaatan energi matahari secara pasif, yaitu
1. Menghasilkan rancangan berupa prototipe alat tanpa mengonversikan energi matahari menjadi energi
sirkulasi udara ruangan bertenaga surya sebagai listrik.
penerapan konsep rumah sederhana sehat?
b. Analisis Potensi Energi Surya
2. Mengetahui rata-rata penurunan temperatur yang
Energi surya adalah bersih, murah, aman, tak
mampu disuplai oleh alat sirkulasi udara bertenaga
terbatas dan mampu terbarukandan berpontensi
surya
ekonomi yang sangat luar biasa contohnya di
3. Mengetahui daya yang mampu dibangkitkan oleh
Indonesia.Energi panas matahari merupakan salah satu
panel surya.
energi yang potensial untuk dikelola dan
2. Tinjauan Pustaka dikembangkan lebih lanjut sebagai sumber cadangan
Penelitian mengenai bagaimana membuat energi terutama bagi negara-negara yang terletak di
rumah yang nyaman tetapi berwawasan lingkungan khatulistiwa termasuk Indonesia, dimana matahari
sekaligus hemat energi, telah dilakukan oleh para ahli bersinar sepanjang tahun. Energi matahari yang
sejak dua dekade terakhir. perancangan dan tersedia adalah sebesar 81.000 TerraWatt sedangkan
perhitungan unjuk kerja sirkulasi udara pasif dalam yang dimanfaatkan masih sangat sedikit.
bangunan dengan memanfaatkan radiasi sinar matahari, Lapisan luar dari matahari disebut fotosfer
telah diteliti Ekechukwudan Norton (1995)[1]. Dari memancarkan suatu spektrum radiasi yang kontinyu ke
hasil penelitian yang dilakukan diperoleh kesimpulan permukaan bumi yang besarnya = 1353 W/m2 (Jansen
bahwa dengan penambahan plat datar pada sisi :1995, 16)[4], dan besaran ini biasanya disebut
cerobong akan diperoleh sirkulasi pengering udara konstanta matahari. Jumlah radiasi matahari yang
alami yang lebih efesien. mencapai suatu daerah tertentu, biasanya dapat
Jimmy Priatman (2003)[2], membahas konsepsi diperoleh dari dinas terkait yakni dinas meteorologi
dan strategi disain sadar energi untuk bangunan rumah dan geofisika yang berkaitan dengan ramalan cuaca
tinggal dan bangunan gedung komersial. Dari hasil sepanjang tahun. Besaran radiasi ini adalah jumlah
b. Analisa Temperatur Ruangan dengan Adanya versus temperatur. Grafik juga menampilkan
Alat Sirkulasi Udara komparasi antara temperatur permukaan solar cell (Ts),
Untuk menganalisa kondisi temperatur ruangan Temperatur dalam ruangan (Ti) dan Temperatur luar
dalam kamar (Ti) yang telah di pasang alat sirkulasi ruangan (To). Dengan adanya alat sirkulasi udara
udara ini perlu dilakukan data komparasi dengan ruangan tersebut diharapkan temperatur dalam ruangan
temperatur yang ada ruangan diluar kamar (To) dan akan lebih dingin daripada temperatur luar ruangan.
temperatur permukaan solar cell (Ts). Supaya dapat
diketahui dampak dari pemasangan alat sirkulasi udara
ini.
Tabel 4. Data pengukuran temperatur hari pertama
Pukul (WIB) Ts (oC) Ti (oC) To (oC)
09:40 40.0 28.0 29.00
10:00 40.0 28.0 29.00
10:15 44.0 28.0 29.00
10:50 39.0 28.5 29.50
11:00 38.0 29.0 30.50 Gambar 9. Grafik hari pertama perbandingan
temperatur permukaan solar cell (Ts), temperatur
12:00 39.0 29.0 30.50
dalam ruangan (Ti) dan temperatur luar ruangan (To)
12:30 36.0 29.0 31.00 untuk berbagai variasi waktu
13:10 32.0 29.0 31.00
13:45 33.0 29.0 30.50
14:15 30.0 28.5 29.00
14:45 35.0 28.5 29.00
15:00 31.0 29.0 29.00
To yang dimaksud merupakan ruangan yang masih rata-rata temperatur luar dan dalam ruangan selama
berada dalam bangunan (rumah). Pada gambar 5.2 juga tiga hari masing masing adalah 1,1 oC
menunjukan ketergantungan temperatur dalam (Ti) 3. Daya rata-rata yang mampu dibangkitkan oleh solar
dan luar ruangan (To) terhadap temperatur permukaan cell sebesar 20,28 Watt
solar cell (Ts). Sebagaimana di jelaskan sebelumnya b. Saran
temperatur permukaan solar cell(Ts) tergantung dari Agar perancangan atau penelitian ini lebih
kondisi cuaca dan waktu. Dari data dan hasil sempurna, maka ada hal-hal yang perlu diperhatikan
pengamatan pada tabel 5 menunjukan pada pukul 12.30 diantaranya;
WIB diperoleh Ts = 32 oC sedangkan dari tabel 5.6 1. Sistem instalasi dan isolasi pipa perlu adanya
pada pukul 12.15 WIB diperoleh Ts = 49 oC. perhitungan khusus agar tidak terjadi losses yang
Perbedaan ini disebabkan karena faktor cuaca, yang besar sehingga tidak mempengaruhi volume udara
pertama temperatur rendah (Ts = 32 oC) karena kondisi yang masuk dalam ruangan
berawan sedangkan yang kedua temperatur Ts 2. Alat penukar kalor perlu dilakukan perancangan dan
mencapai 49 oC karena kondisi cerah. Dalam kondisi perhitungan yang lebih detail lagi, agar diperoleh
normal tanpa adanya alat sirkulasi udara maka perbedaan teperatur dalam dan luar yang cukup
temperatur dalam ruangan (Ti) minimal sama dengan signifikan
temperatur luar ruangan (To) atau bisa lebih tinggi, hal 3. Perlu lebih banyak hari untuk mendapatkan data
ini dikarenakan adanya beban pendinginan dalam yang lebih akurat.
ruangan tersebut seperti manusia, lampu dan alat-alat 4. Pengambilan data sebaiknya dilakukan dalam
elektonik. kondisi cerah untuk mengetahui daya optimal yang
Dengan adanya alat sirkulasi udara ruangan mampu dibangkitkan oleh solar cell.
bertenaga matahari, menunjukan bahwa pada hari ke-1
( tabel 4) diperoleh rata-rata penurunan temperatur 1,1 Daftar Pustaka
o
C, hari ke-2 (tabel 5.5) selisih rata-rata To dengan Ti [1] Ekechukwu1, O.V. and Norton B., 1995, Design
yaitu 0,9 oC dan pada hari ke-3 (tabel 5.6) rata-rata and measured performance Of a solar chimney for
penurunan temperatur sebesar 1,3 oC. Perbedaan rata- natural-circulation Solar-energy dryers, Energy
rata penurunan temperatur tersebut bisa dijelaskan Research Centre, University of Nigeria, Nsukka,
karena juga faktor cuaca ketika cuaca cerah (hari ke-3) Nigeria.
selisih penurunan temperatur lebih besar dibandingkan [2] Priatman, Jimmy., 2003 “Energy conscious design”
dengan kondisi mendung (hari ke-2). Hal tersebut Konsepsi dan strategi perancangan bangunan, Di
dikarenakan dalam kondisi cerah, temperatur udara indonesia, Dimensi Teknik Arsitektur, Vol. 31,
lingkungan yang cenderung tinggi (panas) akan No. 1, Juli 2003: 43-51 Jurusan Teknik Arsitektur,
didinginkan terlebih dahulu di alat penukar kalor Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan-Universitas
sehingga udara yang masuk melalui inlet fan Kristen Petra. http://puslit.petra.ac.id/ journals
temperaturnya lebih rendah dari pada udara dari luar /architecture/
tersebut. Sedangkan ketika kondisi berawan atau [3] Gagah , I.A, 2009, Tugas Perhitungan PLTS,
mendung temperatur permukaan solar cell cenderung T.Elektro Tri Sakti, Jakarta (http://www.scribd.
turun (rendah). Temperatur ruangan juga akan ikut com/doc/26860575/Perhitungan-PLTS-ERAS,
turun, karena efek radiasi panas dari luar bangunan diakses 20 Agustus 2010)
tidak ada. Hal ini menyebabkan rata-rata selisih [4] Jansen Ted. J Wiranto, 1985. Solar Engineering
temperatur luar (To) dengan dalam ruangan (Ti) relatif Technology (Teknologi Rekayasa Surya). Jakarta:
kecil. PT. Pradnya Paramita.
[5] Sumber:http:// www.powerbell.co.id /detail/BELL-
5. Kesimpulan dan Saran --Modul-Panel-Surya-50Wp-%28-Mono-
a. Kesimpulan Crystaline-%29
Dalam penelitian ini dapat di simpulkan bahwa: [6] John A. Duffie and William A. Beckman, 1980,
1. Prototipe alat sirkulasi udara ruangan bertenaga Solar Engineering of Thermal Processes, 2nd
surya yang dibuat terdiri dari komponen utama sebagai Edition. New York: John Willey & Sons, Inc..
berikut: [7] Mariam, J.F. 1982. Introduction to Solar
a. Unit pembangkit tenaga yang terdiri Solar cell 50 Technology.
Wp, Battery control unit (BCR) 12 V-10 Amp dan [8] Pemanasan Global dan Konsep Rumah Hemat
Accu 12 V-65 Ah Energi: http://www. geocities. com /
b. Inlet dan exhaust fan, masing-masing 2 buah k_astawa/Solar_Energy.html
dengan daya total 12 watt [9] Tri Harso Karyono, 2003, Tenaga surya dan
c. Alat penukar kalor tipe tube dari bahan aluminium aritektur: suatu analisis lingkungan dan
d. Filter tipe leher angsa dengan diamater 5” perancangan.jurnal Dimensi teknik arsitektur Vol.
2. Alat sirkulasi udara yang terpasang mampu untuk 31, No. 1 Juli 2003:68-74.
menurunkan suhu dalam ruangan, dimana selisih