Anda di halaman 1dari 17

PEMELIHARAAN 2 TAHUNAN PEMUTUS TENAGA PADA

GARDU INDUK PT.PLN BASE CAMP KEDIRI

ADIMAS SATRIO UTOMO


2012-11-054

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


SEKOLAH TINGGI TEKNIK PLN
JAKARTA
2015

DAFTAR ISI
Bab 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Penelitian
1.3 Manfaat Penelitian
1.4 Rumusan Masalah
1.5 Batasan Masalah
1.6 Sistematika Penulisan
Bab 2 Landasan Teori/Tinjauan Pustaka
2.1 Pemutus Tenaga (PMT)
2.2 Jenis Isolasi Pemutus Tenaga
Bab 3 Metodologi Penelitian
3.1 Observasi
3.2 Interview
3.3 Dokumentasi
3.4 Studi Pustaka

Bab 4 Jadwal Penelitian


Bab 5 Daftar Pustaka

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Energy listrik merupakan suatu kebutuhan pokok bagi masyaraat
saat ini, oleh sebab itu energy listrik harus tersedia secara terus menerus
dengan tingkat ekonomis yang memadai, dengan mutu dan keandalan
tetap diperhatikan. Untuk dapat menyediakan energy listrik yang bermutu,
handal, dan kontinu, maka di perlukan penguasaan pengetahuan dan
teknologi mengenai operasisistem tenaga listrik yang maksimal.
Degan semakin bertambahnya penduduk serta kemajua ilmu pengetahuan
dan teknologi yang semakin pesat dewasa ini, permintaan terhadap energy
listrik harus meingkat sehingga pengetahuan mengenai sitem tenaga listrik
terus dikembangkan. Hal ini berarti sumber daya manusia yang handal
mutlak diperlukan pengembangan energy untuk memperoleh kinerja yag
tinggi adalah kunci dari kemajuan industri yang penting untuk peningkatan
taraf hidup yang berkesinambungan.

Secara umum system tenaga listrik memiliki tiga unsur utama yaitu:
- System pembangkit tenaga listrik
- Sitem penyaluran transmisi dan Gardu Induk
- Siatem saluran distribusi

1.2 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah yang diajukan maka tujuan
penelitian yang hendak dicaai, yaitu sebagai berikut :
Menganalisis cara kerja Pemutus Tenaga pada Gardu Induk ini
Mengetahui hasil dari pelaksanaan pemeliharaan ini
Mengetahui prosedur/motode pemeliharaan Pemutus Tenaga pada Gardu
Induk ini
1.3 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini
a. Manfaat teoretis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara
teoritis ,sekurang-kurangnya dapat berguna sebagai sumbangan
pemikiran bagi ilmu kelistrikan.
b. Manfaat praktis.
Sebagai bahan referensi dalam ilmu kelistrikan sehingga
dapat memperkaya dan menambah wawasan. Dan juga dapat dijadikan
sebagai bahan pertimbangan atau untuk
dikembangkan lebih lanjut.

1.4 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dalam pembahasan ini mengenai
pemeliharaan Pemutus Tenaga ini adalah :
1.
Bagaimana cara menganalisi pemeliharaan 2 tahunan
pemutus tenaga pada gardu induk pt.pln base camp Kediri?
2.
Bagaimana sistem kerja pada pemeliharaan ini ?
3.
Mengapa pemeliharaan ini perlu dilaksanakan ?
4.
Bagaimana prosedur/metode pemeliharaan Pemutus Tenaga
pada Gardu Induk ini ?

1.5 Ruang Lingkup Penelitian/Batasan Masalah


Pada penelitian ini, penulis membatasi masalah mengenai
prinsip kerja dasar pemutus tenaga dan proses pengujian pemutus tenaga
pada pemeliharaan 2 tahunan ini dalam keadaan padam (shutdown
measurement).

1.6 Sistematika Penelitian


Penulisan tugas akhir ini dibagi menjadi lima bab dengan
sistematika sebagai berikut Bab I berisi tentang pendahuluan, dalam bab
ini dikemukakan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penelitian.
Bab II
berisi kajian pustaka dan kerangka pemikiran, dalam bab ini akan
dikemukakan landasan teori yang diperoleh melalui buku-buku yang
relevan dan kerangka berfikir. Bab III berisi metode penelitian, dalam bab
ini akan dikemukakan teknik penelitian, sampling dan sampel, teknik
pengumpulan data, pengolahan data dan analisa data serta lokasi dan
waktu penelitian. Bab IV berisi hasil penelitian dan pembahasan, dalam
bab ini akan dikemukakan analisis tentang pemeliharaan proteksi
pemutus tenaga pada trafo gardu induk PT.PLN. Bab V berisi simpulan
dan saran, dalam bab ini dikemukakan simpulan penelitian dan saran
yang berkaitan dengan penelitian

BAB 2 LANDASAN TEORI


2.1 Tinjauan Pustaka
2.1 Pemutus Tenaga (PMT)
Pemutus Tenaga (PMT) merupakan peralatan saklar / switching
mekanis, yang mampu menutup, mengalirkan dan memutus
arus beban dalam kondisi normal serta mampu menutup,
mengalirkan (dalam periode waktu tertentu) dan memutus arus
beban dalam spesifik kondisi abnormal / gangguan seperti
kondisi
short circuit / hubung singkat.
2.2 Jenis Isolasi Pemutus Tenaga
2.2.1 PMT dengan media pemutus gas SF6
Media gas yang digunakan pada tipe PMT ini adalah Gas
SF6 (Sulphur Hexafluoride). Sifat-sifat gas SF6 murni ialah
tidak
berwarna, tidak berbau, tidak beracun dan tidak
mudah terbakar.
Pada temperatur diatas 150C gas SF6
mempunyai sifat tidak
merusak metal, plastik dan
bermacam-macam bahan
yang umumnya digunakan dalam pemutus tenaga tegangan tinggi.

Sebagai isolasi listrik, gas SF6 mempunyai kekuatan dielektrik


yang tinggi (2,35 kali udara) dan kekuatan dielektrik ini
bertambah dengan pertambahan tekanan. Sifat l
ain dari gas
SF6 ialah mampu mengembalikan kekuatan dielektrik dengan cepat, tidak
terjadi karbon selama terjadi
busur, tidak mudah t
erbakar
(thermal conductivit) yang baik,
tidak menimbulkan
bunyi
berisik.
Prinsip kerja PMT SF6 secara umum. Sebelum terjadi
gangguan atau dalam kondisi normal, PMT dalam keadaan
tertutup,
kontak tetap dan kontak bergerak masih terhubung (a). Saat terjadi
gangguan, kontak bergerak ditarik oleh
mekanik penggerak namun
gas SF6 belum dilepaskan (b).
Ketika kontak bergerak dan kontak
tetap benar-benar
terpisah,
akan muncul busur api akibat
arus yang besar, kemudian
gas SF6 dilepaskan untuk
memadamkan busur api tersebut (c). Beberapa saat kemudian busur api
padam (d).
2.2.2 PMT dengan media pemutus minyak
Menggunakan minyak isolasi sebagai media pemadam busur
api yang timbul pada saat PMT bekerja membuka atau
menutup.

Minyak yang berada diantara kontak sangat efektif


memutuskan arus. Kelemahannya adalah minyak mudah
terbakar dan kekentalan minyak memperlambat pemisahan
kontak,
sehingga tidak cocok untuk sistem yang
membutuhkan pemutusan
arus yang cepat. Busur api yang
timbul akibat pemutusan
kontak-kontak pada PMT, busur api tersebut akan dipadamkan oleh media
isolasi minyak yang
menyelubunginya.
Cara Kerja PMT Minyak Jenis PMT dengan minyak ini
dibedakan menjadi :
PMT menggunakan banyak minyak (bulk oil)
PMT menggunakan sedikit minyak (small oil)
PMT jenis ini digunakan mulai dari tegangan menengah 6 kV
sampai tegangan ekstra tinggi 425 kV dengan arus nominal
400A
sampai 1250A dengan arus pemutusan simetris 12 kA
sampai 50
kA
2.2.3 PMT dengan media pemutus udara tekan (air blast circuit
breaker)
PMT ini menggunakan udara sebagai pemutus busur api
dengan menghembuskan udara ke ruang pemutus.

PMT ini disebut PMT Udara Hembus (Air Blast Circuit


Breaker). Pada PMT udara hembus juga disebut compressed air
circuit breaker, udara tekanan tinggi
dihembuskan ke busur api
melalui nozzle. Setelah pemadaman busur api dengan udara tekanan
tinggi,
udara ini
juga berfungsi mencegah restriking
voltage
(tegangan pukul).
Kontak PMT ditempatkan di
dalam
isolator dan juga katup
hembusan udara.
2.2.4 PMT dengan media pemutus hampa udara (vacuum)
Kontak-kontak pemutus dari PMT ini terdiri dari
kontak
tetap dan kontak bergerak yang ditempatkan
dalam ruang
hampa udara. Ruang hampa udara ini
mempunyai
kekuatan
dielektrik (dielektrik strength)
yang tinggi dan sebagai media
pemadam busur api yang
baik. PMT jenis vacuum
kebanyakan digunakan untuk
tegangan
menengah dan
hingga saat ini masih dalam
pengembangan sampai tegangan
36 kV.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN


Dalam penyusunan penelitian ini penulis berusaha semaksimal mungkin
untuk membahas dan menguraikan cara mengumpulkan data. Adapun
metode metode pengumpulan data yang diperlukan antara lain :
3.1 Observasi
Metode ini merupakan metode yang langsung dengan
mengadakan pengamatan data melakukan survei dilapangan serta
melihat jenis perlengkapan pada alat ukur pengujian.
Data yang diambil diantaranya:
a. Macam bahaya yang mengancam
b. Kekuatan daya proteksi
c. Besar arus gangguan
3.2 Interview
Merupakan metode pengumpulan data dengan mengadakan
secara langsung tanya jawab kepada orang-orang yang
berada
disekitar lokasi, meliputi pemilik lokasi, warga.

3.3 Dokumentasi
Yaitu mengumpulkan data-data penelitian meliputi fotofoto kegiatan, data-data pengukuran dan data-data lain yang
dilakukan selama dalam penelitian.

3.4 Studi Pustaka


Metode yang digunakan untuk memperoleh informasi dan
data sebagai bahan referensi dengan mempelajari buku buku
yang berhubungan dengan proteksi tenaga listrik dan juga
jurnal-jurnal hasil penelitian terdahulu.

BAB 4 JADWAL PENELITIAN


KEGIATAN
Bulan ke

NO
1.

Studi Literatur

2.

Survei awal dan penentuan lokasi penelitian

3.

Analisa system

4.

Pemeriksaan Transformator
a. Pemeriksaan berkala pemutus tenaga
b. Pengamatan berkala secara langsung
c. Pelaksanaan pemeriksaan secara teliti

5.

Pengujian & pengambilan data


a. Pengujian ketahanan pemutus tenaga
b. Pengujian besarnya ancaman alam

6.

c. Pengujian besarnya arus gangguan yang harus di proteksi dengan


piranti Pemutus Tenaga
Pelaporan akhir

BULAN
3
4

BAB 5 DAFTAR PUSTAKA


Buku Petunjuk Batasan Operasi dan Pemeliharaan Peralatan Penyaluran
Tenaga Listrik Pemutus Tenaga (PMT), No. Dokumen : 7-22/HARLURPST/2009, PT. PLN (Persero), 2010.
Tobing, Bonggas L. Peralatan Tegangan Tinggi, Jakarta : Penerbit PT
Gramedia Pustaka Utama, 2003.
Indramila, Venditya. Tugas Instalasi Tegangan Menengah, Jenis PMT
Berdasarkan Media Pemadam Busur Api, Semarang: Program Diploma
Teknik Elektro Politeknik Negeri Semarang, 2012.
Aslimeri, dkk. Teknik Transmisi Tenaga Listrik, Jakarta : Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, 2008.
http://arrester.wordpress.com/2011/06/03/klasifikasi-pmt-dayacircuit-breaker/
http://www.scribd.com/doc/87291415/15/Jenis-Isolasi-Pemutus-Tenaga#

Anda mungkin juga menyukai