Disusun oleh :
Hening Putri Riyandhini
41418110025
Reguler-2
1
1.3 Tujuan Penulisan Makalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk
mengetahui dan memahami tentang:
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan gas SF6.
2. Untuk mengetahui karakteristik gas SF6.
3. Untuk mengetahui bagian-bagian utama pemutus tenaga SF6.
4. Untuk mengetahui prinsip kerja pmt dengan media SF6.
5. Untuk mengetahui cara mengoperasikan pemutus tenaga.
6. Untuk mengetahui jadwal pemeliharaan pemutus tenaga.
BAB I PENDAHULUAN
Memaparkan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan
penulisan, manfaat penulisan, dan sistematika penulisan.
2
BAB II ISI DAN PEMBAHASAN
Memuat uraian tentang hasil kajian penulis terutama untuk memahami pemutus
tenaga gas SF6.
3
BAB II
PEMUTUS TENAGA SULFUR HEXAFLUORIDA
(PMT SF6)
Gambar 2.1 menggambarkan diagram dasar dari pemutus tenaga. Pemutus tenaga terdiri
dari dua kontak yakni kontak tetap dan kontak bergerak. Pengontrol terhubung pada ujung kotak
bergerak. Pengontrol ini dapat dioperasikan manual ataupun otomatis. Operasi otomatis
memerlukan mekanisme terpisah yang terdiri kumparan trip. Kumparan trip ini dienergisasi oleh
kumparan sekunder trafo arus.
4
Pada kondisi kerja normal e.m.f diproduksi dalam kumparan sekunder dimana tidak
mencukupi untuk membuat kumparan trip beroperasi. Maka kontak tetap dalam kondisi tertutup
yang dilewati arus kerja normal. Kontak dapat dibuka secara manual dengan pengontrol.
Pada kondisi abnormal atau gangguan, arus tinggi dalam kumparan primer trafo arus
menginduksi e.m.f ke kumparan sekunder maka kumparan trip akan terenergisasi. Ini akan
membuka proses pembukaan pada kontak. Aksi ini tidak secara spontan karena selalu adanya
waktu tunda antara energisasi kumparan trip dan terbukanya kontak secara penuh. Kontak bergerak
menjauhi kontak tetap ke arah kanan.
6
Tabel 2.2 Karakteristik Gas SF6
Sublimation point (1.0133 bar) -63.9℃
Melting point (2.26 bar) -50.8℃
Vapour pressure (20℃) 21.08 bar
Critical temperature 45.55℃
Critical pressure 37.59 bar
Critical density 0.74 kg/l
Gas density (20℃, 1bar) 6.07 g/l
Liquid density (0℃, 12.65 bar) 1.56 kg/l
Acoustic velocity in SF6 129.06 m/sec.
7
4.2.2 Bagian-bagian Utama Pemutus Tenaga SF6
1. Ruangan pemutus tenaga (circuit breaker compartment).
Ruangan pemutus tenaga berupa ruangan yang diselubungi oleh porselin dan dalam
ruang ini terdapat kontak-kontak, silinder bergerak atau silinder penghembus (moving
cylinder or blast cylinder), batang operasi dan gas SF6. Bagian-bagian Pemutus Tenaga SF6
dapat dilihat pada gambar 2.2
Secara umum ruangan Pemutus Tenaga dibagi menjadi dua yakni :
1. Unit interupsi
Terdiri dari kontak tetap (2 dan 3) , kontak bergerak (4 dan 5), silinder penghembus
(6) dan piston penghembus.
2. Sistem gas
Gas SF6 diisi dalam ruangan pemutus tenaga dengan tekanan tinggi untuk
mencegah terjadinya kebocoran.
8
Keterangan :
1. Pinggiran koneksi atas
2. Kontak tetap arus (fixed continous-current contact)
3. Kontak busur tetap (fixed arcing contact)
4. Kontak busur bergerak (moving arcing contact)
5. Kontak bergerak arus (moving continous-current contact)
6. Silinder penghembus (puffer cylinder)
7. Insulator porselin (porcelain insulator)
8. Pinggiran koneksi bawah
9. Batang operasi (operating rod)
9
(a) Posisi tertutup (b) Proses pembukaan (c) Posisi terbuka
a) Posisi tertutup
Arus mengalir antara terminal 1 dan 6 melalui kontak utama 2 dan 5, kontak bergerak 3
dan 5 dan batang operasi 4.
b) Proses pembukaan
Kontak bergerak utama 3 terpisah terlebih dahulu. Kemudian busur api akan terjadi pada
kontak busur 7 dan 8. Gas SF6 akan tertekan antara piston bergerak 9 dan piston tetap 10 dan
akan memadamkan busur api dalam dua arah berlawanan.
Gas di tekan dalam pemutus tenaga dengan dua alasan :
1. Gas SF6 relatif mahal sehingga tidak disalurkan dan di buang ke atmosfir.
2. Kemampuan gas SF6 dapat terurai pada pemadaman busur api, gas yang terurai ini tidak
stabil sehingga SF6 akan segera terbentuk lagi setelah busur api padam.
c) Posisi terbuka
Setelah busur api padam, permukaan sela kontak ruang pemadaman busur api akan terisi
lagi dengan gas SF6 sehingga kekuatan dielektrik pada busur pada sela kontak secara cepat
akan pulih kembali akibat sifat keelektronegatifan gas SF6 untuk menangkap elektron-elektron
bebas yang melewatinya sehingga PMT dapat dioperasikan kembali.
10
Pemutus Tenaga Sf6 ada 2 tipe :
1. Tipe tekanan tunggal
Untuk tipe tunggal, pemutus tenaga diisi dengan gas SF6 dengan tekanan kira-kira 5
kgf/cm2. Gambar 2.2 menggambarkan kerja tipe tekanan tunggal ini.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Gas Sulfur Heksafluorida (SF6) murni adalah senyawa yang tidak bewarna, tidak berbau,
tidak berasa, dan tidak beracun serta memliki kerapatan 5 (lima) kali lipat dari udara. Pada
temperature dan tekanan kamar senyawa ini berwujud gas. SF6 mempunyai sifat kimia:
tidak mudah terbakar, stabil dan inert (tidak mudah bereaksi) dengan metal, plastic, dan
material lain yang biasanya digunakan di dalam circuit breaker tegangan tinggi hingga suhu
1500C. Pada suhu tingi (4000C hingga 6000C), pada saat terjadi spark, ikatan gas SF6 mulai
pecah.
2. Pemutus tenaga dengan media gas SF6 PMT dapat digunakan untuk memutus arus. Gas SF6
ini mempunyai sifat elektronegatif yang berperan untuk menghambat busur api yang
mungkin terjadi ketika operasi switch.
3.2 Saran
Saran dan harapan penulis adalah makalah ini dapat digunakan oleh mahasiswa,
praktikan, ataupun semua kalangan yang ingin menambah atau memperdalam pemahaman
dalam bidang Sistem Tenaga Listrik, khususnya pada Gardu Induk dan Tegangan Tinggi.
13
DAFTAR PUSTAKA