Anda di halaman 1dari 20

Tugas

APLIKASI KOMPUTER DALAM SISTEM TENAGA LISTRIK

OLEH :

NAMA : RASNA OKTAVIANI


NIM : E1D117014

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
20120
1. Apa nama aplikasi komputer yang digunakan dalam penelitian tersebut ?
Jawab : HOMER (Hybrid Optimization Model for Electric Renewables).
2. Apa tujuan Aplikasi komputer tersebut digunakan dalam penelitian
Jawab : tujuannya untuk merancang sistem pembangkit listrik hibrida (Energi angin dan
matahari), serta untuk menunjukan potensi radiasi matahari dan angin yang
tertinggi maupun terendah .
3. Apakah aplikasi komputer tersebut bisa digantikan fungsinya dengan menggunakan
MATLAB dan berbagai toolsnya ( Simulink, GUI, dan sebagainya )
Jawab : ya aplikasi tersebut bisa digantikan fungsinya dengan menggunakan MATLAB,
yaitu dengan menggunakan fungsi – fungsi logika fuzzy. Fuzzy logic controller
merupakan suatu metode pengendali sistem berdasarkan basis pengetahuan
yang dimiliki. Metode logika fuzzy ini dapat menyesuaikan keluaran sistem
berdasarkan perubahan parameter masukan akibat perubahan keadaan
sekitarnya. Dimana fuzzy logic toolbox memeberikan fasilitas GUI (Grapichal
User Interface) untuk mempermudah dalam membangun suatu sistem fuzzy.
Fuzzy logic controller digunakan untuk mengontrol Pulse Wave Modulation
(PWM) untuk mengatur multi input DC/DC agar memperoleh daya optimum
dari sel surya dan turbin angin.
4. Menurut pendapat anda, mengapa penelitian tersebut menggunakan aplikasi komputer
yang disebutkan dibanding dengan aplikasi lain dengan fungsi yang serupa
Jawab : Menurut saya mengapa penelitian ini menggunakan aplikasi HOMER karena
pada penelitian ini aplikasi tersebut digunakan untuk memastikan pembangkit
listrik memberikan daya yang cukup sesuai permintaan serta mengevaluasi
karakteristik operasional, produksi energi listrik tahunan, beban listrik tahanan
yang harus dipenuhi, kelebihan listrik, fraksi energy terbarukan, kekurangan
kapasitas dan beban listrik yang belum terpenuhi, selain itu pada penelitian ini
HOMER tidak membutuhkan jaringan telekomunikasi untuk
mengkonfigurasikan semua perlatan input. Sehingga HOMER berfungsi untuk
mensimulasikan data dengan mengkonfigurasikan semua input dari kombinasi
tiap komponen. Sedangkan pada aplikasi lain contohnya SCADA yang memiliki
fungsi untuk memantau dan mengendalikan peralatan dilapangan dari jarak jauh
dengan menggunakan jaringan telekomunikasi. SCADA juga dapat
mengumpulkan informasi dari peralatan dilapangan yang akan dikirim ke pusat
untuk melakukan analisa dan pengendalian yang diperlukan sehingga SCADA
memerlukan jaringan telekomunikasi.
JURNAL MIPA UNSRAT ONLINE 2 (2) 145-150

dapat diakses melalui http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jmuo

Perancangan Sistem Pembangkit Listrik Hibrida (Energi


Angin Dan Matahari) Menggunakan Hybrid Optimization
Model For Electric Renewables (HOMER)
Anjas Starlen Arota 1) * , Hesky S. Kolibu 1) , Benny M. Lumi 1)
1) Jurusan Fisika, FMIPA, Unsrat, Manado
KATA KUNCI ABSTRAK
Perancangan, Pembangkit Telah dilakukan penelitian tentang sistem pembangkit listrik hibrida
Listrik Hibrida, Software (energi angin dan matahari) menggunakan software HOMER. Penelitian ini
HOMER bertujuan untuk merancang sistem pembangkit listrik hibrida (Energi
angin dan matahari) menggunakan software HOMER. Pada penelitian ini
diperoleh potensi radiasi matahari sebesar 8,073 kWh/m2 setiap hari dan
potensi energi angin sebesar 2,3 m/s. Nilai NPC tertinggi sebesar
$171.447 dan terendah sebesar $61,.811. Nilai COE tertinggi sebesar
1.,663 $/kWh dan terendah sebesar 0,599 $/kWh.
KEYWORDS ABSTRACT
Design, Hybrid Power Plant, A research on hybrid power system (wind and solar energy) had been
Software HOMER done. This study was aimed to design hybrid power system (wind and solar
energy) by using HOMER software. The research resulted in potential solar
radiation of 8.073 kWh/m2 per day and wind energy potential of 2.3 m/s.
The highest NPC value was $ 171,447 and the lowest one was $ 61,811.
The highest COE value was $ 1.663/kWh and the lowest one was 0.599
$/kWh.

AVAILABLE ONLINE
08 November 2013

energi terbarukan lainnya, dapat digunakan sebagai


sumber energi alternatif dan ketersediaannya juga
1. Pendahuluan sangat memadai. Selain itu, energi angin
merupakan sumber energi alternatif yang sangat
Kebutuhan akan energi semakin besar seiring potensial untuk dikembangkan. Meskipun demikian,
dengan pertambahan penduduk dan meningkatnya
pengembangan kedua sumber energi alternatif ini
aktifitas masyarakat. Pertambahan ini harus sangat dipengaruhi oleh keadaan geografis.
diimbangi dengan penambahan sumber-sumber Sumber energi terbarukan memiliki potensi
energi baru. Sebagian besar energi yang kita
menghasilkan daya listrik untuk masyarakat. Proses
gunakan sekarang berasal dari fosil, tidak bisa pengembangan teknologi untuk memanfaatkan
diperbaharui dan akan habis jika kita gunakan sumber-sumber energi terbarukan dalam skala kecil
secara terus menerus. Sehingga manusia dituntut
yang murah dan dapat memenuhi kebutuhan
untuk mencari sumber-sumber energi lain yang
masyarakat masih terus dikembangkan (Fresis dan
sedapat mungkin sumber energi tersebut dapat
Infield, 2008). Selain itu, pengembangan energi
diperbahurui atau terbarukan (Leksono, 2010).
terbarukan dapat digunakan untuk mengurangi
Sumber energi terbarukan diharapkan ketergantungan terhadap energi listrik yang berasal
memiliki peran aktif dalam skenario diversifikasi dari pembangkit listrik dengan bahan bakar fosil,
energi di masa yang akandatang. Karena sumber seperti minyak diesel dan minyak bakar.Untuk
energi ini bersifat ramah terhadap lingkungan dan mengatasi permasalahan diatas, teknik hibrida
memiliki cadangan yang tidak pernah habis. banyak digunakan untuk menggabungkan beberapa
Sebagai contoh energi matahari, yang merupakan jenis pembangkit listrik, seperti pembangkit energi
akar dari semua bahan bakar fosil dan sumber

*Corresponding author: Jurusan Kimia FMIPA UNSRAT, Jl. Kampus Unsrat, Manado, Indonesia 95115; Email address:
mercyngajouw@gmail.com
Published by FMIPA UNSRAT (2013)
146 JURNAL MIPA UNSRAT ONLINE 2 (2) 145-150
matahari, angin, dan diesel, pembangkit energi
angin dan diesel, pembangkit matahari dan angin.
Penelitian ini penulis memodelkan Pembangkit
Listrik Hibrida dari energi matahari dan angin, serta
didukung oleh diesel generator sebagai tenaga
sekunder dan baterai sebagai media penyimpan
energi. Sumber energi tersebut disimulasikan dalam
suatu sistem untukmenentukan sistem yang paling
optimal dalam menyediakan energi listrik.
Komponen pembangkit listrik hibrida dimodelkan
dan disimulasikan dengan model HOMER. HOMER
dapat mensimulasikan dan mengoptimalkan sistem
pembangkit listrik baik pada kondisi stand-alone
maupun grid-connected.

2. Metode
Penelitian di Laboratorium Instrumentasi dan
Energi Terbarukan Program Studi Fisika, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Sam Ratulangi.
2.1 Alat Penelitian
1) Solar Power Meter TM-207
2) GPS (Global Possition System)
3) Software HOMER
4) Laptop/Komputer

2.2 Prosedur Penelitian


Prosedur penelitian ini mencakup studi
pustaka, penentuan parameter hibrida,
pengambilan data, perancangan model, pengujian,
analisis data dan kesimpulan. Gambar 1
menunjukkan diagram metode penelitian yang
digunakan. Gambar 1. Diagram metode penelitian
JURNAL MIPA UNSRAT ONLINE 2 (2) 145-150 147
2.3 Diagram Alir Penelitian

Gambar 3. Skema sistem energi


Data radiasi matahari pada koordinat 1°
59 menit lintang utara dan 124° 59 menit bujur
timur pada zona waktu GMT +07:00 seperti
diperlihatkan Gambar 4. Kapasitas daya 85
kW/panel, biaya pengadaan, pergantian dan biaya
O&M dari panel surya dapat dilihat pada Tabel 3.1.
perencanaan waktu pemakaian panel surya 20
tahun, instalasi panel PV tidak menggunakan sistem
tracking.

Gambar 2. Diagram alir penelitian

3. Hasil dan Pembahasan


3.1 Perancangan Sistem PLH
Penelitian ini sistem tenaga hibrida
dimodelkan berdasarkan ketersediaan dan potensi Gambar 4. Radiasi Matahari & Clearness Index
energi terbarukan yang tersedia. Sistem energi
hibrida dimodelkan terdiri dari turbin angin, panel Pada penelitian ini harga bahan bakar
PV didukung oleh Diesel generator sebagai tenaga generator digunakan harga jual solar industri
sekuder dan baterai sebagai media penyimpan. Sumatera berdasarkan harga jual pertamina periode
data dari berbagai parameter seperti potensi April 2012 ditambah pajak dan biaya tranportasi.
sumber daya matahari dan angin, profil beban Maka biaya bahan bakar yang dimasukan dalam
kebutuhan daya listrik dan keterangan komponen simulasi sebesar $1.15/liter. Biaya pengadaan,
dari berbagai parameter, yaitu ukuran, jumlah dan pergantian dan O&M generator diesel dapat dilihat
biaya turbin angin, panel PV, generator diesel, pada Tabel 1.
baterai, konverter telah diambil dari berbagai Penyediaan energi listrik yang sesuai dengan
sumber untuk dimasukan dalam skema kebutuhan pemakaian, pembangkit listrik tenaga
perencenaan sistem hibrida. matahari dan angin tidak dapat melayani beban
secara langsung sesuai kebutuhan, oleh karenanya
untuk menyempurnakan hal tersebut dibutuhkan
media penyimpanan arus listrik berupa baterai
untuk menyuplai listrik yang sesuai kebutuhan.
Baterai yang dipilih dengan tegangan 4 V dengan
kapasitas 1,900Ah (7,6 kWh), biaya pengadaan ,
pergantian dan biaya O&M yang dimasukan dalam
simulasi. Konverter yang digunakan dapat befungsi
sebagai inverter dan rectifier sesuai arus listrik,
dalam silmulasi ini dimasukan konverter antara 0 –
25 kW. HOMER mensimulasikan data dengan
mengkonfigurasi semua input dari kombinasi tiap
komponen, dengan melakukan ratusan atau bahkan
ribuan kombinasi untuk mencocokan kalkulasi
148 JURNAL MIPA UNSRAT ONLINE 2 (2) 145-150
terbaik sesuai permintaan. Simulasi yang dilakukan
HOMER dengan memastikan pembangkit listrik
memberikan daya yang cukup sesuai permintaan
hal ini dilakukan untuk menentukan kelayakan dari
sistem. Sistem ini juga disimulasikan dalam rangka
mengevaluasi karakteristik operasional, produksi
energi listrik tahunan, Beban listrik tahunan yang
harus dipenuhi, kelebihan listrik, fraksi energi
terbarukan, kekurangan kapasitas dan beban listrik
yang belum terpenuhi.

Tabel 1. Biaya dari masing-masing komponen


Jenis Biaya Biaya Biaya O
Gambar 5. Profil beban listrik bulanan dalam
Komponen Pengadaan Pergantian &M
satu tahun
($) ($) ($/tahun)
Panel PV 20079 16058 0
Turbin 0 0 0 3.2.2 Kecepatan Angin
angin Hasil simulasi potensi kecepatan angin
Generator 4150 3320 0 berdasarkan software HOMERdapat dilihat pada
Konverter 5995 4796 0 Gambar 6 dan Gambar 7.
Baterai 1163 931 0

3.2 Hasil Simulasi


3.2.1 Beban Listrik
HOMER dapat mengakomodasi perubahan
profil beban listrik untuk setiap bulannya. Namun
demikian, profil beban listrik untuk daerah tropis
dapat dianggap sama untuk setiap bulannya. Hal ini
disebabkan tidak adanya perbedaan iklim yang
sangat berbeda dalam periode satu tahun. Hasil
simulasi penggunaan beban listrik dapat dilihat
pada Tabel 2 dan Gambar 5.

Tabel 2. Sistem beban listrik


Gambar 6. Fungsi distribusi kecepatan angin
Baseline Scaled
Average (kWh/hari) 22.1 22.1

Average (kW) 0.922 0.921


Peak (kW) 0.998 0.997
Load factor 0.923 0.923

Berdasarkan hasil simulasi seperti pada


Gambar 5 yang dirangkum dalam Tabel 2, rata-rata
energi listrik yang digunakan adalah 22,1 kWh
setiap hari. Rata-rata beban listrik adalah 0.922 kW Gambar 7. Profil kecepatan angin per jam
dan beban puncak yang mungkin terjadi adalah
0.998 kW dalam satu tahun. Dengan demikian,
faktor beban, yang merupakan perbandingan antara Pada Gambar 6 terlihat bahwa kecepatan
rata-rata beban listrik dan puncak adalah 0.923. angin yang sering terjadi berkisar antara 1-2 m/s
dan kecepatan angin pada kisaran 1-1.5 m/s
memiliki frekuensi terbesar, sedangkan kecepatan
angin sebesar 3 m/s yang merupakan syarat
minimum turbin angin untuk dapat mulai berputar
masih sangat mungkin terjadi. Hal ini juga terlihat
dalam Gambar 7 bahwa kecepatan angin yang
dapat memenuhi syarat kecepatannya di atas 3 m/s
hanya pada bulan Juli, Agustus dan September.
Kecepatan angin semakin tinggi dimulai dari dini
JURNAL MIPA UNSRAT ONLINE 2 (2) 145-150 149
hari dan terus meningkat sampai sore hari dan akan
menurun lagi pada waktu menuju tengah malam.
3.2.3 Radiasi Matahari
HOMER melakukan simulasi radiasi matahari
dengan cara yang berbeda dengan simulasi
kecepatan angin. Di dalam simulasi radiasi
matahari, HOMER memerlukan informasi tentang
garis lintang (latitude) dan garis bujur (longitude)
dari suatu daerah. Berdasarkan informasi ini,
HOMER menghasilkan pola radiasi matahari seperti
pada Gambar 8 dan Gambar 9.
Gambar 10. Kapasitas sistem optimal

Konfigurasi sistem pembangkit yang paling


optimal adalah NPC-nya paling kecil, bukan COE
(Cost of Energy).NPC (Net Present Cost)merupakan
nilai saat ini dari semua biaya yang muncul selama
masa pakai dikurangi semua pendapatan yang
diperoleh selama masa pakai.Sedangkan COE (Cost
of Energy) merupakan rata-rata per kWh dari energi
listrik yang dihasilkan oleh sistem.

Tabel 3 menunjukkan bahwa sistem hibrida


Gambar 8. Fungsi distribusi radiasi matahari solar-wind akan dapat optimal melayani beban
listrik dengan menggunakan photovoltaic (PV) array
sebesar 7.80 kW. Selain itu, untuk meningkatkan
kontinuitas pelayanan listrik sistem juga
memerlukan 20 buah baterai sebagai penyimpan
energi dengan spesifikasi 1,900 Ah(7.6 kWh)
dengan tegangan 4 Volt. Energi listrik yang
dihasilkan oleh turbin angin dan panel surya
disimpan dalam baterai dan selanjutnya digunakan
untuk melayani beban listrik arus bolak-balik (AC).
Untuk menjalankan fungsi ini sistem hibrida
memerlukan konverter sebesar 7 kW.

Tabel 3 Kapasitas sistem optimal


Gambar 9. Profil radiasi matahari per jam
Komponen sistem Kapasitas
Pada Gambar 8 memperlihatkan radiasi Photovoltaic (PV) 7.80 kW
matahari sebesar 0,05 kwh/m2 , memiliki frekuensi
yang sangat besar jika dibandingkan dengan nilai- Baterai 10 baterai 1,900 Ah(7.6
nilai radiasi matahari lainnya. Hal ini dijelaskan kWh) 4 Volt
pada Gambar 9 yang memberikan gambaran Konverter 7 kW
bahwa radiasi matahari hanya ada pada siang hari
tidak ada pada malam hari. Besar radiasi matahari
mulai ada pukul 06.00 dan akan terus meningkat
sampai pukul 12.00 dan selanjutnya akan turun lagi 4 Kesimpulan
sampai pukul 18.00. Telah dibuat rancangan sistem pembangkit
Hasil simulasi sistem yang paling optimal listrik hibrida (Energi angin dan matahari)
dapat dilihat pada Gambar 10. Konfigurasi menggunakan Software HOMER. Simulasi
teroptimal ini juga dapat dilihat pada berbagai berdasarkan software HOMER menunjukkan potensi
situasi yang berbeda seperti harga solar dan radiasi matahari yaitu sebesar 8,073 kwh/m2 setiap
intensitas matahari yang berbeda, konfigurasi hari dan potensi energi angin sebesar 2,3 m/s. Nilai
teroptimal pada saat harga solar $1/liter berbeda NPC tertinggi sebesar $171,447 dan terendah
dengan konfigurasi saat harga solar $1,5/liter. sebesar $61,811. Nilai COE tertinggi sebesar 1.663
$/kWh dan terendah sebesar 0.599 $/kWh.
150 JURNAL MIPA UNSRAT ONLINE 2 (2) 145-150
Daftar Pustaka Leksono, E. 2010. Majalah Energi :Industri Sel Surya
Menanti Keberanian Pemerintah. Edisi
Aplikasi Software HOMER. Website Desember 2010.
:http://www.nrel.gov/homer/[Juli 2013]
Nurhalim. 2007. Studi Analisis Pemanfaatan Energi
Daryanto, Y. 2007. Kajian Potensi Angin Untuk Angin Sebagai Pembangkit Hibrida. Jurnal
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu. Sains dan Teknologi 6(2): 34-38
BalaiPPTAGG-UPT-LAGG.Yogyakarta.
Pudjanarsa, Astu dan Djati Nursuhud. 2006. Mesin
Fresis, Leon and Infield, David.2008. Reneweble Konversi Energi. Andi, Yogyakarta.
Energi in Power System. West Sussex: Jhon
Wiley and Son, Ltd. Publication Sheriff, F. dan Ross, M., 2003, Validation of PV
Toolbox Against Monitored Data and Other
Fung C. C., W. Rattanongphisat dan C. Nayar. 2002. Simulation Tools. Hybridinfo 6:2, Varennes:
A Simulation Study on the Economic Aspects Canada.
of Hybrid Energy System for Remote Island in
Thailand, Proceedings of 2002 IEEE Region Sopian, K. dan Othman, M. Y., 2005, Performance of
10 Conference on Computer, a Photovoltaic Diesel Hybrid System in
Communication, Control and Power Malaysia, Isesco Science and Technology
Engineering 3(3):1966-1969 Vision 96:37-
39,http://www.netl.doe.gov/publications/pro
Herlina.2009. Analisa Dampak Lingkungan dan ceedings/01/hybrids/NREL
Biaya Pembangkitan Listrik Tenaga Hibrida NETL%20Hybrids%20Wkshp.pdf
Di Pulau Sebesi Lampung
Selatan.Universitas Indonesia. T, Lambert., P. Gilman, dan P. Lilienthal. 2006.
Micropower System Modeling with HOMER,
KESDM. 2012. Media Komunikasi : Potensi Energi in Integration of Alternative Sources of
Energy, F. A. Farret and M. G. Simoes, EDS :
Indonesia. Edisi 02 Desember 2012.
John Wiley & Sons
1. Apa tujuan penggunaan MATLAB dalam penelitian tersebut
Jawab : Tujuannya yaitu untuk mengetahui lokasi gangguan secara cepat yang akan
membantu melindungi peralatan, menjaga sistem tetap stabil dan
meminimalkan kerusakan jaringan, dengan metode TAKAGI yang dapat
menghasilkan nilai eror yang lebih kecil dibandingkan dengan metode yang
lain.
2. Apakah penggunaan MATLAB dalam penelitian tersebut bisa digantikan fungsinya
dengan menggunakan aplikasi komputer lain? Jelaskan jawaban anda
Jawab : Ya, penggunaan MATLAB dalam penelitian ini dapat digantikan dengan
aplikasi ETAP 12.6.0 . Pada aplikasi ETAP 12.6.0 pertama dilakukan
pengambilan parameter saluran distribusi yang dibutuhkan untuk pemodelan
saluran distribusi. Pada software ini dilakukan penggambaran secara rinci dari
saluran distribusi beserta cabang saluran dengan masing – masing bebannya,
setelah itu dilakukan terlebih dahulu simulasi gangguan hubung singkat
dengan resistansi gangguannya sama dengan nol serta titik jarak gangguan
yang bervariasi sehingga hasilnya ( berupa magnitude serta angle tegangan dan
arus) digunakan sebagai input untuk perhitungan lokasi gangguan dengan
metode simple reactance dan metode takagi, akan tetapi hasil dari simulasi
lokasi gangguan tersebut dihitung dengan alat bantu Microsoft excel.
3. Menurut pendapat anda, mengapa penelitian tersebut menggunakan MATLAB
dibandingkan aplikasi lain dengan fungsi serupa?
Jawab : menurut saya penelitian ini menggunakan MATLAB dengan toolsnya yaitu
GUI karena untuk memproses data-data penyulang, data impedansi dan arus
gangguan berdasarkan parameter relay yang menggunakan metode takagi
sehingga menghasilkan nilai rata-rata eror yang kecil, pada MATLAB tidak
memerlukan aplikas yang lain untuk membantu dalam hal perhitungan serta
tidak memerlukan gambaran pemodelan saluran distribusi, tidak seperti
aplikasi ETAP 12.6.0 yang memerlukan Microsoft excel untuk menghitunhasil
dari simulasi serta melakukan penggambaran secara rinci saluran distribusi
pada penelitian tersebut.
| Vol. 1 | No. 1 | Halaman 40 – 50 e-ISSN : 2721-320X
[Maret] [2020] JASEE p-ISSN : 2721-3625

SOFTWARE UNTUK PENENTUAN LOKASI GANGGUAN


JARINGAN DISTRIBUSI DENGAN METODE TAKAGI

Made Apri Sugiana1, Fachrudin Hunaini2, Mohammad Muksim3


123 Teknik Elektro Universitas Widyagama Malang

Email : apri.sugiana@gmail.com

Abstrak
Pada operasi sistem tenaga listrik dapat terjadi gangguan internal yaitu berasal
dari sistem dan gangguan eksternal yaitu sambaran petir saat badai, hewan, atau
pohon tumbang yang mengakibatkan terganggunya penyaluran tenaga listrik ke
konsumen. Pada sistem kelistrikan pendeteksian lokasi gangguan secara cepat akan
membantu melindungi peralatan, menjaga sistem tetap stabil dan meminimalkan
kerusakan jaringan serta kerugian ekonomis. Metode simple reactance atau Metode
berbasis impedansi menggunakan nilai dari fasor tegangan dan arus dari transduser
seperti rele numerik dan perekam gangguan. Dengan teknik ini, fasor tegangan dan
arus dapat diperoleh dari satu atau dua sumber di saluran distribusi.
SedangkanMetode Takagi membutuhkan data sebelum gangguan untuk
perhitungannya.Kunci keberhasilan dari metode Takagi ini adalah bahwa sudut Is
sama dengan sudut If. Untuk sistem yang homogen yang ideal, sudut-sudut ini
indentik. Maka dari itu dalam pembuatan skripsi ini memilih menggunakan Metode
Takagi. Setelah melakukan analisis, maka dapat disimpulkan dengan menggunakan
Metode Takagi mendapatkan nilai error rata-rata 0,003 % dibandingkan dengan
menggunakan Metode Impedansi yang mendapatkan nilai error rata-rata 0,0142 %.

Kata kunci: Lokasi Gangguan, Metode Impedansi, Metode Takagi, Matlab GUI

Abstract
In the operation of the electric power system, internal disturbances can occur, namely
from the system and external disturbances, namely lightning strikes during storms,
animals, or fallen trees which result in disruption of electricity distribution to
consumers. In electrical systems the detection of fault locations quickly will help
protect equipment, keep the system stable and minimize network damage and
economic losses. Simple reactance method or impedance based method uses the
values of voltage and current phasors of the transducer such as numerical relay and
interference recorder. With this technique, voltage and current phases can be
obtained from one or two sources in the distribution channel. Whereas the Takagi
Method requires data before interference for its calculations. The key to success of the
Takagi method is that the angle Is equal to the If angle. For ideal homogeneous
systems, these angles are identical. Therefore in making this thesis choose to use the
Takagi Method. After conducting the analysis, it can be concluded that using the
Takagi Method gets an average error value of 0.003% compared to using the
Impedance Method which gets an average error value of 0.0142%.

Keywords: Location of Interference, Impedance Method, Takagi Method, Matlab GUI

JASEE Journal of Application and Science on Electrical Engineering 40


https://doi.org/10.31328/jasee.v1i01.5
| Vol. 1 | No. 1 | Halaman 40 – 50 e-ISSN : 2721-320X
[Maret] [2020] JASEE p-ISSN : 2721-3625

1. PENDAHULUAN
Gangguan internal dan eksternal dapat terjadi pada operasi sistem tenaga
listrik berupa penggunaan beban yang melebihi kapasitas, kerusakan sistem
maupun beban non-linear, sedangkan gangguan eksternal yaitu sambaran petir
saat badai, hewan, atau pohon tumbang yang mengakibatkan terganggunya
penyaluran tenaga listrik ke konsumen. Gangguan adalah penghalang dari suatu
system yang sedang beroperasi atau suatu keadaan dari sistem penyaluran tenaga
listrik yang menyimpang dari kondisi normal. Suatu gangguan di dalam peralatan
listrik didefinisikan sebagai terjadinya suatu kerusakan di dalam jaringan listrik
yang menyebabkan aliran arus listrik keluar dari saluran yang seharusnya[1].
Keadaan tersebut jika dibiarkan secara terus-menerus akan menyebabkan
terjadinya penurunan keandalan sistem tenaga listrik dan kualitas energi listrik
yang disalurkan serta menyebabkan kerusakan alat-alat yang
bersangkutan.Permasalahan yang sering terjadi pada saluran distribusi adalah
gangguan hubung singkat [2].
Pada PLN Rayon Grati juga sering mengalami gangguan jaringan tegangan
menengah yaitu gangguan hubung singkat 1 fasa–tanah maupun gangguan
hubung singkat fasa-fasa, berdasarkan data Jurnal Penyulang PLN Rayon Grati
pada tahun 2018 Semester I terjadi 7 kali gangguan hubung singkat 1 fasa-tanah
dan 8 kali gangguan hubung singkat fasa-fasa[3]. Seringkali lokasi gangguan tidak
dapat segera diketahui letak lokasinya, sehingga memperlambat proses
penanganan gangguan sehingga diperlukan suatu metode dalam perhitungan
hubung singkat dan lokasi gangguan [4].
Metode yang sering digunakan dalam menganalisa titik lokasi gangguan
ialah dengan menggunakan metode simple reactance, metode takagi, metode
sequence dan perambatan gelombang sinyal arus balik. Berdasarkan penelitian
yang telah dilakukan, metode takagi memiliki nilai rata-rata error 2,5 % untuk
menentukan titik lokasi gangguan pada sistem jaringan listrik [2]. Berdasarkan
penelitian yang telah dilakukan oleh Thoriq Aziz Al Qoyyimi, Ontoseno Penangsang,
Ni Ketut Aryani (2017), tentang metode pendeteksian lokasi gangguan hubung
singkat jaringan distribusi melalui metode impedansi berbasis Geographic
Information System[4], maka dari itu dirancang suatu software dalam menentukan
lokasi gangguan jaringan distribusi menggunakan metode Takagi, dimana
penelitian ini diharapkan dapat mempermudah dalam penentuan lokasi gangguan
dan mempercepat penormalan sistem tenaga listrik dengan nilai error yang minim.

2. STUDI PUSTAKA

2.1 Sistem Operasi Jaringan Distribusi

Sistem operasi jaringan distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga


listrik secara keseluruhan, sistem distribusi ini berguna untuk menyalurkan
tenaga listrik dari sumber daya besar (Bulk Power Source) sampai kekonsumen.
Pada umumnya sistem distribusi tenaga listrik di Indonesia terdiri atas beberapa
bagian, sebagai berikut :
1. Gardu Induk (GI)
2. Jaringan Tegangan Menengah (TM) / Distibusi Primer
3. Gardu Distribusi (GD)
4. Jaringan Tegangan Rendah (TR) / Distribusi Sekunder
Gardu induk akan menerima daya dari jaringan transmisi kemudian
menyalurkannya melalui jaringan distribusi primer menuju gardu distribusi.
JASEE Journal of Application and Science on Electrical Engineering 41
https://doi.org/10.31328/jasee.v1i01.5
| Vol. 1 | No. 1 | Halaman 40 – 50 e-ISSN : 2721-320X
[Maret] [2020] JASEE p-ISSN : 2721-3625

Sistem jaringan distribusi terdiri dari dua bagian yaitu jaringan distribusi primer
dan jaringan distribusi sekunder. Jaringan distribusi primer umumnya
bertegangan menengah 20 kV. Tegangan tersebut kemudian diturunkan oleh
transformator distribusi pada gardu distribusi menjadi tegangan rendah (220/380
volt) untuk selanjutnya disalurkan kepada konsumen melalui jaringan distribusi
sekunder.

Gambar 1. Sistem Tenaga Listrik

2.2 Sistem Distribusi Radial

Bentuk jaringan ini merupakan bentuk yang paling sederhana, banyak


digunakan dan murah. Dinamakan radial karena saluran ini ditarik secara radial
dari suatu titik yang merupakan sumberdari jaringan itu dan dicabang –
cabangkan ke titik – titik beban yang dilayani.

Gambar 2. Sistem Distribusi Radial

Catu daya berasal dari satu titik sumber dan karena adanya pencabangan
– pencabangan tersebut, maka arus beban yang mengalir disepanjang saluran
menjadi tidak sama sehingga luas penampang konduktor pada jaringan bentuk
JASEE Journal of Application and Science on Electrical Engineering 42
https://doi.org/10.31328/jasee.v1i01.5
| Vol. 1 | No. 1 | Halaman 40 – 50 e-ISSN : 2721-320X
[Maret] [2020] JASEE p-ISSN : 2721-3625

radial ini ukurannya tidak sama sehingga luas penampamg konduktor pada
jaringan bentuk radial ini ukurannya tidak sama karena arus yang paling besar
mengalir pada jaringan yang paling dekat dengan gardu induk. Sehingga saluran
yang paling dekat dengan gardu induk ini ukuran penampangnya relatif besar dan
saluran cabang – cabangnya makin ke ujung dengan arus beban yang lebih kecil
mempunyai ukuran konduktornya lebih kecil pula. Spesifikasi dari jaringan bentuk
radial ini adalah :
1. Bentuknya sederhana.
2. Biaya inverstasinya murah
3. Kualitas pelayanan dayanya relatif jelek, karena rugi tegangan dan rugi
daya yang terjadi pada saluran relatif besar.
4. Kontinuitas pelayanan daya kurang terjamin sebab antara titik sumber dan
titik beban hanya ada satu alternatif saluran sehingga bila saluran tersebut
mengalami pemadaman total, yaitu daerah saluran sesudah atau
dibelakang titik gangguan selama gangguan belum teratasi.
Untuk melokalisisr gangguan pada bentuk radial ini biasanya dilengkapi
dengan peralatan pengaman, fungsinya untuk membatasi daerah yang mengalami
pemadaman total, yaitu daerah saluran sesudah atau dibelakang titik gangguan
selama gangguan belum teratasi.

2.3 Gangguan pada Jaringan Distribusi Tenaga Listrik

Dalam operasi sistem tenaga listrik sering terjadi gangguan yang dapat
mengakibatkan terganggunya penyaluran tenaga listrik ke konsumen. Gangguan
adalah suatu keadaan dari sistem penyaluran tenaga listrik yang menyimpang dari
keadaan normal. Berdasarkan ANSI/IEEE Std 100-1992 gangguan didefinisikan
sebagai suatu kondisi fisis yang disebabkan kegagalan suatu perangkat, komponen
atau suatu elemen untuk bekerja sesuai dengan fungsinya. Hubung singkat ialah
suatu hubungan abnormal (termasuk busur api) pada impedansi yang relatif
rendah terjadi secara kebetulan atau disengaja antara dua titik yang mempunyai
potensial yang berbeda. Pada dasarnya gangguan yang sering terjadi pada sistem
distribusi saluran 20 kV menjadi dua macam yaitu gangguan dari dalam sistem
dan gangguan dari luar sistem.
Gangguan yang berasal dari dalam sistem dapat berupa kegagalan dari
fungsi peralatan jaringan, kerusakan dari peralatan jaringan dan kerusakan dari
peralatan pemutus beban. Gangguan yang berasal dari luar sistem dapat
disebabkan oleh sentuhan pohon atau ranting pada penghantar, sambaran petir,
manusia, binatang, cuaca dan lain-lain. Jenis gangguan yang terjadi pada jaringan
distribusi dapat dibagi menjadi 2, yaitu
a. Dari lama gangguan :
1. Gangguan permanen (dapat disebabkan oleh kerusakan peralatan, gangguan
baru akan hilang setelah kerusakan diperbaiki).
2. Gangguan temporer (gangguan yang tidak akan lama dan dapat normal atau
hilang dengan sendirinya yang disusul dengan penutupan kembali peralatan
hubungnya).
b. Dari jenis gangguan :
1. Gangguan satu fasa ke tanah
2. Gangguan dua fasa ke tanah
3. Gangguan fasa ke fasa
4. Gangguan tiga fasa ke tanah

JASEE Journal of Application and Science on Electrical Engineering 43


https://doi.org/10.31328/jasee.v1i01.5
| Vol. 1 | No. 1 | Halaman 40 – 50 e-ISSN : 2721-320X
[Maret] [2020] JASEE p-ISSN : 2721-3625

2.4 Gangguan Hubung Singkat

Gangguan hubung singkat adalah gangguan yang terjadi karena adanya


kesalahan antara bagian-bagian yang bertegangan dapat penyebabkan terjadinya
arus yang sangat besar, sehingga dapat merusak peralatan listrik yang ada di
sekitar titik gangguan. Dari jenis gangguannya :
1. Gangguan Satu Fasa ke Tanah
2. Gangguan Fasa-Fasa
3. Gangguan Tiga Fasa

2.5 Metode Takagi

Metode Takagi membutuhkan data sebelum gangguan dan data setelah gangguan.
Metode ini mengurangi efek dari aliran beban dan meminimalkan efek tahanan
gangguan [8].
Vs  m  Z1L  I  Rf  If (1)
Agar dapat menemukan persamaan pada fasa dengan If, maka dibutuhkan arus
superposisi (Isup):
I sup  I  Ipre (2)
Dimana :
I : arus gangguan
Ipre : arus sebelum gangguan
Teganggan drop dari bus S:
Vs  m  Z1L  Is  Rf  If (3)
Gabungan dari kedua sisi persamaan dengan konjuget yang komplit dari Isup
(Isup*) dan bagian imaginer ditetapkan. Kemudian, untuk m ditentukan.

Im [Vs ∙ Isup*] = m ∙ Im (Z1L ∙ Is ∙ Isup-*) + Rf ∙ Im (If ∙ Isup*)

( ∗ )
𝑚= ( ∗ ∗ )
(4)

Keterangan :
m : Lokasi Gangguan
Im : Arus Gangguan
Vs : Tegangan drop sumber
Z1L : Impedansi Jaringan Line
Is : Arus Sumber
I sup : Arus Superposisi

Pada metode Takagi data tegangan yang akan digunakan setelah gangguan tiga
fasa, menggunakan rumus sebagai berikut:
𝑉𝑡𝑎𝑘𝑎𝑔𝑖 = (5)

dimana,
V3p : Nilai tegangan pada gangguan tiga fasa

2.6 MATLAB GUI 2016

GUIDE atau GUI builder merupakan sebuah graphical user interface (GUI)
yang dibangun dengan obyek grafik seperti tombol (button), kotak teks, slider,
menu dan lain-lain. Aplikasi yang menggunakan GUI umumnya lebih mudah
dipelajari dan digunakan karena orang yang menjalankannya tidak perlu
JASEE Journal of Application and Science on Electrical Engineering 44
https://doi.org/10.31328/jasee.v1i01.5
| Vol. 1 | No. 1 | Halaman 40 – 50 e-ISSN : 2721-320X
[Maret] [2020] JASEE p-ISSN : 2721-3625

mengetahui perintah yang ada dan bagaimana kerjanya. Sampai saat ini, jika kita
membicarakan pemrograman berorientasi visual, yang ada di benak kita adalah
sederetan bahasa pemrograman, seperti visual basic, Delphi, visual C++, visual Fox
Pro, dan lainnya yang memang didesai secara khusus untuk itu. Matlab merintis
ke arah pemrograman yang menggunakan GUI dimulai dari versi 5, yang terus
disempurnkan sampai sekarang (Matlab 9).
GUIDE Matlab mempunyai kelebihan tersendiri dibandingkan dengan bahasa
pemrogram lainnya, diantaranya:
1. GUIDE Matlab banyak digunakan dan cocok untuk aplikasi-aplikasi
berorientasi sains, sehingga banyak peneliti dan mahasiswa menggunakan
GUIDE Matlab untuk menyelesaikan riset atau skripsinya.
2. GUIDE Matlab mempunyai fungsi built-in yang siap digunakan dan pemakai
tidak perlu repot membuatnya sendiri.
3. Ukuran file, baik FIG-file maupun M-file, yang dihasilkan relatif kecil.
4. Kemampuan grafisnya cukup andal dan tidak kalah dibandingkan dengan
bahasa pemrograman lainnya.

3. METODE
Metode penelitian yang dilakukan meliputi tahapan antara lain :
pengambilan data sampel, pembuatan program software, pengujian dan validasi
softwrae. Data sampel adalah data transformator berupa tipe, kapasitas daya,
tegangan kerja, arus nominal, belitan delta, impedansi, vektor group dan
pentanahan. Untuk membangun software, maka dilakukan perencanaan meliputi
pembuatan alur kerja software, pembuatan database dan pengkodean dengan
bahasa pemrograman Matlab.
Diagram alir dari software yang dikembangkan sebagaimana ditunjukkan
oleh Gambar 3. Langkah awal dalam pemrograman yaitu dengan input atau load
data penyulang yang telah dibuat terlebih dahulu pada program MATLAB,
selanjutnya input load data parameter penyulang, dimana data parameter ini yaitu
data-data transformator tenaga pada Gardu Induk sesuai data parameter pada
tampilan awal aplikasi. Setelah Load data-data tersebut maka data tersebut di
tampilkan pada tabel program. Proses load data-data selesai, selanjutnya
memprogram pemilihan jenis gangguan yang terjadi dengan menu pilih jenis
gangguan. Apabila jenis gangguan yang dipilih adalah gangguan DGR (1 fasa ke
tanah) maka akan langsung diproses perhitungan, jika tidak akan memilih
gangguan OCR (2 fasa) atau OCR Instant (gangguan 3 fasa). Setelah menentukan
pilihan jenis gangguan, selanjutnya memasukkan nilai arus gangguan yang terjadi,
apabila nilai valid maka diproses perhitungan untuk mendapatkan titik estimasi
lokasi gangguan dalam kilometer (km).

JASEE Journal of Application and Science on Electrical Engineering 45


https://doi.org/10.31328/jasee.v1i01.5
| Vol. 1 | No. 1 | Halaman 40 – 50 e-ISSN : 2721-320X
[Maret] [2020] JASEE p-ISSN : 2721-3625

Gambar 3. Diagram alir perancangan software

JASEE Journal of Application and Science on Electrical Engineering 46


https://doi.org/10.31328/jasee.v1i01.5
| Vol. 1 | No. 1 | Halaman 40 – 50 e-ISSN : 2721-320X
[Maret] [2020] JASEE p-ISSN : 2721-3625

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Penyulang Ngopak

Penyulang Ngopak disuplai melalui trafo tenaga berkapasitas 60 MVA


dengan data teknis trafo tenaga ditunjukkan pada tabel 4.1.

Tabel 1 Data Trafo I GI Gd Wetan

Penyulang Ngopak memiliki panjang 30,491 kms dengan data teknis penghantar
pada jaringan utama ditunjukkan pada table 4.2.

Tabel 2 Data Penghantar Penyulang Ngopak

Penghantar (mm2) Panjang (km)

NA2XSEFGBY 3 X
240 0,137
AAAC 3 X 150 9,148
AAAC 3 X 150 14,889
AAACS 3 X 150 0,067
AAAC 3 X 70 5,249
AAAC 3 X 50 1,001
Total 30,491

Pada analisis komparasi dan pembahasan pengujian aplikasi ini, terlebih


dahulu akan melakukan perhitungan jarak gangguan dan besar arus gangguan
dengan menggunakan Metode berbasis Impedansi dan dilanjutkan dengan
menganalisis hasil aplikasi menggunakan Metode Takagi serta mendapatkan nilai
error.

4.2 Perhitungan Lokasi Gangguan Menggunakan Metode Impedansi

Perhitungan dengan Metode berbasis Impedansi ini dapat menentukan


jarak gangguan dengan menggunakan besar nilai impedansi jaringan yang terjadi
gangguan. Hasil perhitungan Metode Impedansi berupa jarak gangguan dan besar
JASEE Journal of Application and Science on Electrical Engineering 47
https://doi.org/10.31328/jasee.v1i01.5
| Vol. 1 | No. 1 | Halaman 40 – 50 e-ISSN : 2721-320X
[Maret] [2020] JASEE p-ISSN : 2721-3625

nilai arus gangguan yang akan dihitung berdasarkan studi kasus pada PT. PLN
Rayon Grati di Penyulang Ngopak yang terjadi gangguan jaringan distribusi dengan
parameter relay Over Current Relay (OCR) dan arus gangguan 1.083,220 Ampere.
Maka perhitungan dengan menggunakan Metode Impedansi sebagai berikut :
20000
𝐼 = 𝐼 = 1083 
2  Z1eq
2166 Z1eq  20000
20000
Z1eq 
2166
Z1eq  9,233ohm / km

Berdasarkan hasil Impedansi yang didapat, maka selanjutnya akan disesuaikan


dengan jarak dan impedansi. Untuk hasil 9,233 ohm/km mendapatkan jarak
lokasi gangguan yaitu 19,9 km.
Dengan menggunakan persamaan diatas maka untuk studi kasus selanjutnya
dapat dihitung dan hasil sesuai tabel dibawah ini :

Tabel 3. Hasil Perhitungan Metode Impedansi

4.3 Pengujian Software Penentuan Lokasi Gangguan Menggunakan Metode


Takagi

Dengan menggunakan software tersebut maka untuk hasil estimasi jarak lokasi
ganguan pada studi kasus Penyulang Ngopak PLN Rayon Grati dapat dilihat sesuai
tabel dibawah ini :

Tabel 4. Hasil Pengujian Sotware Menggunakan Metode Takagi

JASEE Journal of Application and Science on Electrical Engineering 48


https://doi.org/10.31328/jasee.v1i01.5
| Vol. 1 | No. 1 | Halaman 40 – 50 e-ISSN : 2721-320X
[Maret] [2020] JASEE p-ISSN : 2721-3625

4.4 Analisis Komparasi Software Penentuan Lokasi Gangguan Menggunakan


Metode Takagi

Berdasarkan hasil pengujian, maka analisis komparasi yang dilakukan


dengan membandingkan hasil dari perhitungan dengan Metode Impedansi dengan
hasil pengujian aplikasi penentuan lokasi gangguan menggunakan Metode Takagi,
sesuai dengan hasil tabel dibawah ini :

Tabel 5. Analisis Komparasi Hasil

Berdasarkan pada tabel 5 diatas, dapat dilihat bahwa hasil pengujian


aplikasi penentuan lokasi gangguan jaringan distribusi menggunakan Metode
Takagi dari studi kasus gangguan jaringan distribusi pada Penyulang Ngopak
mendapatkan nilai rata-rata error yaitu 0,003 %, yang lebih kecil dibandingkan
Metode Impedansi dengan nilai error rata-rata yaitu 0,0142 %.

5. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengujian dan analisa software penentuan lokasi gangguan
jaringan distribusi, maka dapat disimpulkan bahwaSoftware penentuan lokasi
gangguan jaringan distribusi yang dirancang menggunakan MATLAB GUI dengan
memproses data-data penyulang, data impedansi dan arus gangguan berdasarkan
parameter relay menggunakan Metode Takagi sehingga mendapatkan estimasi
jarak lokasi gangguan jaringan distribusi. Berdasarkan hasil analisis komparasi
antara Metode Impedansi dan Aplikasi Penentuan Lokasi Gangguan Jaringan
Distribui menggunakan Metode Takagi memiliki nilai rata-rata error yaitu 0,003 %,
dibandingkan dengan Metode Impedansi yaitu 0,0142 %.

DAFTAR RUJUKAN
[1] S. Wahyudi, Buku Saku Proteksi Sistem Distribusi Tenaga Listrik, 2012 ed., vol.
1. 2012.Garamond.
[2] Y. S. Agus dan E. Ervianto, “Menentukan Lokasi Gangguan Dengan Metode
Simple Reactance dan Takagi Pada Saluran Distribusi Bangko PT. Chevron
Pacific Indonesia Menggunakan Software ETAP 12.6.0,” Jurnal Online
Mahasiswa (JOM) Fakultas Teknik Universitas Riau, vol. 3, hlm. 7, 2016.
[3] Anonim, “Laporan Gangguan Penyulang PLN Rayon Grati.”, Laporan PLN Rayon
Grati Bulan Mei 2018, 31-Mei-2018.
[4] T. A. A. Qoyyimi, O. Penangsang, N. K. Aryani, dan J. A. R. Hakim, “Penentuan
Lokasi Gangguan Hubung Singkat pada Jaringan Distribusi 20 kV Penyulang

JASEE Journal of Application and Science on Electrical Engineering 49


https://doi.org/10.31328/jasee.v1i01.5
| Vol. 1 | No. 1 | Halaman 40 – 50 e-ISSN : 2721-320X
[Maret] [2020] JASEE p-ISSN : 2721-3625

Tegalsari Surabaya dengan Metode Impedansi Berbasis GIS (Geographic


Information System),” Jurnal Teknik ITS, vol. 6, no. 1, hlm. 6, 2017.
[5] Hendriyadi, “Perhitungan Arus Gangguan Hubung Singkat pada Jaringan
Distribusi di Kota Pontianak,” Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro,
Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura Pontianak, 2010.
[6] A. Hermawan, Transmisi dan Distribusi Tenaga Listrik, Jurnal Cyclotron,
Program Studi Teknik Elektro, Universitas Muhammadiyah Surabaya, 2003.
[7] D. Suswanto, “Sistem Distribusi Tenaga Listrik,” Univ. Negeri Padang, Jul 2009.
[8] T. Takagi, “Development of a New Type Fault Locator Using The One-Terminal
Voltage and Current Data,” Journals IEEE Transactions on Power Apparatus
and Systems, vol. PAS-101 No.8, Agu 1982.

JASEE Journal of Application and Science on Electrical Engineering 50


https://doi.org/10.31328/jasee.v1i01.5

Anda mungkin juga menyukai