1923152010
FAKULTAS TEKNIK
2023
PROPOSAL
1923152010
FAKULTAS TEKNIK
2023
ii
KATA PENGANTAR
Dengan segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah
SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyusunan TUGAS
AKHIR yang berjudul “Pengaruh Jumlah Blade Turbin Air Terhadap Kinerja
Pembangkit Listrik Tenaga Air”. Perjalanan panjang telah penulis lalui banyak
mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr. Ir. Marthen Paloboran, S.T., M.T.,
IPM selaku pembimbing pertama dan bapak Dr,-Eng. Ir. Ismail, ST., MT., IPP.
menjadi mahasiswa.
1. Prof. Dr. Ir. H. Husain Syam, M. TP., IPU., ASEAN Eng. Selaku Rektor
2. Prof. Dr. H. Muhammad Yahya, M.Kes,. M. Eng., IPU., ASEAN Eng. Selaku
iii
3. Dr. Syafiuddin Parenrengi, M.Pd. Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik
5. Dr. Eng ISMAIL, ST, MT. Selaku Ketua Program Diploma IV Jurusan
7. Saya ucapkan terimakasih kepada kedua orang tua saya yang telah mendidik
Teknik UNM yang telah banyak memberikan motivasi serta masukan dalam
iv
DAFTAR ISI
SAMPUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
DAFTAR ISI v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 6
C. Tujuan Penelitian 6
D. Manfaat Penelitian 6
A. Kajian Teori 8
B. Kerangka Pikir 34
C. Hipotesis 35
A. Jenis Penelitian 36
C. Desain Penelitian 37
D. Prosedur penelitian 38
v
G. Instrumen penelitian…………………………………………….41
DAFTAR PUSTAKA 46
LAMPIRAN 47
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR TABEL
viii
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
energi listrik terus meningkat mulai dari rumah tangga, perkantoran, transportasi,
fosil yang semakin menipis sehingga pusat pembangkit listrik yang berbahan
bakar berasal dari fosil akan mengalami penurunan produktifitas dimasa yang
akan datang.
yang menggunakan bahan bakar fosil, yaitu. minyak bumi, gas alam dan batu
bara. Padahal, bahan bakar ini sifatnya terbatas dan pada akhirnya akan habis
pengembangan energi alternatif, dan hal ini mendorong para ahli untuk terus
berupaya mencari sumber energi terbarukan yang lebih murah, tersedia dalam
terhadap lingkungan. Hal ini sangat penting untuk diperhatikan guna menjaga
3
saat ini, kita melihat adanya krisis energi yang diawali dengan krisis bahan bakar
minyak. Pasalnya, bahan bakar minyak saat ini menjadi sumber pasokan utama
Oleh karena itu, perlu pengenalan bentuk energi terbarukan yang ada.
Banyak sumber energi terbarukan yang dapat diperoleh dari alam, seperti energi
angin, tenaga air, energi matahari, dan energi panas bumi. Semua sumber energi
sebagai salah satu bentuk energi terbarukan adalah energi yang dapat digunakan
sebagai pembangkit listrik di daerah yang memiliki potensi sumber air yang besar
(Hunt & Evans, 2011). Di Indonesia, penggunaan tenaga air banyak digunakan
dalam produksi listrik. Namun, pemanfaatan yang dikaji tidak sebanding dengan
ESDM potensi energi air Indonesia cukup besar, yang memiliki potensi energi
hidro sebesar 75.000 MW (Kajian PLN bersama Nipon Koei tahun 1983).
Kajian ini meningkatkan kualitas data potensi hidro sehingga potensi semula
saat ini pemanfaatannya melalui penyediaan energi listrik nasional baru mencapai
10% dari total potensinya. (ESDM, 2021). Hal ini menjadi indikator bahwa
4
perlunya tata kelolah dan pemanfaatan air sebagai pembangkit listrik energi
terbarukan.
Pemanfaatan air sebagai pembangkit listrik ini mengacuh pada konsep solusi
lingkungan.
Pada hakekatnya prinsip kerja listrik tenaga air adalah mengupayakan atau
mengubah energi yang terdapat pada air yang mengalir di dalam sungai atau laut
menjadi energi mekanik dimana kemudian energi mekanik inilah mampu diubah
menjadi suatu bentuk pada energi listrik. Alat utama yang dibutuhkan dalam
tenaga potensial dari air menjadi tenaga mekanik yang akan menghasilkan tenaga
listrik, komponen tersebut merupakan turbin. Terdapat bagian – bagian dari turbin
yang membentuk sistem kesatuan turbin, antara lain Sudu turbin yang memiliki
bentuk seperti mangkuk akan dipasang pada sekeliling roda (runner). Sudu yang
berada di sekeliling runner memiliki fungsi untuk menangkap energi kinetik yang
dihasilkan dari jatuhnya air di sudu sehingga berubah menjadi energi mekanik
kecepatan) pada saat keluar (ataupun pada saat masuk). Nosel biasanya memiliki
bentuk tabung dengan berbagai jenis luas penampang. Rumah turbin yang
memiliki fungsi sebagai tempat dudukan dari roda jalan dan penahan dari air yang
keluar dari sudu turbin. Konstruksi dari rumah turbin harus kuat guna melindungi
dari kemungkinan terjadinya rusak pada sudu atau runner dan terlempar saat
turbin beroperasi. Dari tiap-tiap bagian diatas dapat mempengaruhi kinerja dan
efektivitas turbin, mulai dari bukaan katup nosel yang mengatur aliran serta debit
air yang dapat mempengaruhi daya listrik yang dihasilkan. Pada turbin pelton
aliran air, sudut dan jumlah sudu, karena perubahan jumlah sudu akan
mempengaruhi putaran dan gaya tangensial dari turbin tersebut sehingga akan
Gaya tangensial adalah gaya yang bekerja pada suatu benda yang bergerak
melingkar pada arah tangensial suatu lingkaran tertentu. Selain turbin jenis pelton
turbin yang sering digunakan adalah turbin crossflow karena turbin jenis ini
penyerapan energi air yang dilakukan dua kali yakni yang pertama pada saat air
pertama kali masuk turbin akan diserap bagian atas kemudian dialirkan melalui
rongga turbin menuju bagian lain yang selanjutnya akan diterima oleh sudu
bagian lain sehingga terdapat dua proses penggerakan turbin. Kemudian turbin
turbin menempatkannya di antara apa yang disebut turbin air tangensial pelton
adalah jumlah sudu turbin, kedalaman rendaman, dan diameter turbin dimana jika
jumlah sudu sedikit maka kinerja kecil tetapi jika jumlah sudu terlalu banyak
maka kinerjanya menurun, demikian pula faktor kedalaman turbin jika kedalaman
rendaman rendah. maka daya outputnya rendah tetapi jika terlalu dalam maka
daya outputnya juga menurun, sehingga perlu dicari jumlah sudu terbaik demikian
jumlah sudu runner terhadap kinerja turbin cross- flow” variasi perbandingan
diameter dalam dan luar dengan jumlah sudu runner berpengaruh pada kinerja
turbin Putaran turbin maksimal yaitu 352 rpm, daya turbin sebesar 363,98 Watt
dalam dan diameter luar runner yaitu 0,66 dengan sudu 18. Daya maksimal yang
variasi jumlah Sudu dan debit aliran terhadap daya yang dihasilkan pada turbin
pelton” hasil penelitian Sudu 16 menghasilkan daya optimal sehingga hal ini juga
mempengaruhi efisiensi turbin yang juga maksimal yaitu Debit aliran 5 m kubik
per jam yang mampu menghasilkan putaran pada runner turbin maksimal,
sehingga daya keluaran yang dihasilkan oleh turbin juga maksimal yaitu 0,7 watt.
maximum output power” Daya keluaran maksimum yang dihasilkan adalah 15,89
Watt pada putaran turbin 691,3 rpm, debit aliran air 35 liter/menit dan jumlah
dalam dan menyusunnya dalam suatu bentuk karya tulis ilmiah dengan judul
Tenaga Air.”
B. Rumusan Masalah
yang dihasilkan?
2. Bagaimana pengaruh perubahan jumlah sudu turbin terhadap daya turbin air
yang dihasilkan?
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini diharapkan memiliki manfaat baik dari sisi akademis
maupun sisi praktis. Berikut ini merupakan manfaat dari penelitian ini, antara lain:
1. Manfaat Akademis
besar.
2. Manfaat Aplikatif
pembangkit listrik tenaga air sesuai dengan konsep perancangan dalam penelitian
ini.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
menggunakan energi potensial dan kinetik dari air untuk menghasilkan energi
Listrik, yang biasa disebut sebagai hidroelektrik, energi listrik yang dibangkitkan.
tenaga air menjadi tenaga mekanik dalam turbin air. Kemudian turbin air
pada ketinggian jatuh air (head) dan begitu pula pemilihan turbin untuk PLTA.
(Gonen, 2016)
Secara luas, pembangkit listrik tenaga air tidak hanya terbatas pada air
dari sebuah waduk atau air terjun, melainkan juga meliputi pembangkit listrik
yang menggunakan tenaga air dalam bentuk lain seperti tenaga ombak.
Kinerja merupakan hasil kerja (output) yang dapat terukur dan dapat
dibandingkan dengan standar yang telah ditentukan. (Rizal, 2021). Prinsip dasar
8
9
mikrohidro memerlukan dua hal yaitu, debit air dan ketinggian jatuh (head)
(energi potensial) ke dalam bentuk energi mekanik dan energi listrik (S., et
al., 2018)
Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam, salah satunya
potensi energi terbarukan (air). Energi air merupakan sumber energi terbarukan
dilakukan secara meluas di seluruh wilayah Indonesia maka peluang untuk keluar
dari krisis energi akan semakin besar. Indonesia memiliki potensi energi hidro
sebesar 75.000 MW (Kajian PLN bersama Nipon Koei tahun 1983). Kemudian
yang dirangkum dalam Hydropower Development Plan tahun 2011. Kajian ini
a. Dam/Penampungan Air
10
head, dan menyimpan energi air untuk menyediakan suplai air yang cukup dan
Sumber: kumpulanstudi.aspirasi.com
b. Turbin Air
Turbin adalah salah satu jenis mesin penggerak yang mengambil energi dari
aliran fluida seperti udara dan gas; Namun, turbin udara adalah jenis turbin yang
beroperasi dengan menggunakan aliran fluida udara yang bergerak dari suhu yang
lebih panas ke suhu yang lebih dingin; Akibatnya, udara memiliki energi potensial
yang dapat digunakan untuk menggerakkan turbin, dan energi potensial tersebut
kemudian diubah menjadi energi listrik oleh generator. (Richter & Weiland,
2011).
11
Turbin air mengubah energi potensial air menjadi energi mekanis. Energi
prinsip kerja turbin dalam mengubah energi potensial air menjadi energi
Turbin aksi atau impuls, yaituz turbin pelton, merupakan turbin yang
berputar karena adanya gaya impuls dari air (Creswell & Creswell, 2017).
b) Turbin reaksi
12
sekeliling sudu piringan, turbin akan berputar penuh dan saluran belakang
(tail race) akan terendam air seluruhnya. Tinggi angkat air sewaktu mengalir
turbin. Yang termasuk kedalam jenis ini adalah turbin francis dan kaplan.
(Chemistry, 2011)
4. Perhitungan turbin
a. Kapasitas Pompa
Kapasitas Pompa (Q): Kapasitas Pompa (Q) adalah jumlah air yang
dapat dipompa oleh turbin Pelton dalam satuan volume per waktu.
Q = A.V (1)
di mana:
V = √2gH (2)
di mana:
Di mana:
hp = Pressure Head
hm = Manometric Head
14
keseluruhan head yang diperlukan oleh pompa dalam sistem. Satuan: meter (m).
d. Head Elevasi
hz = Z2 - Z1 (4)
Di mana:
e. Head Tekan
P1 = P2 – P (5)
Di mana :
f. Rugi Minor
Rugi Minor adalah rugi yang disebabkan gangguan lokal seperti pada
dengan persamaan:
hm = K . v² / 2g (6)
Di mana:
15
K = Koefisien
g = gravitasi bumi
g. Rugi Mayor
Rugi Mayor adalah rugi yang terjadi adanya gesekkan aliran fluida
Di mana:
f = Koefisien gesekan
h. Kecepatan Aliran ( V )
v=Q/A (8)
Di mana:
WHP dapat didefinisikan sebagai daya efektif yang diterima oleh air
Di mana:
Ht = Head turbin
penggerak turbin untuk menggerakan turbin pada torsi dan kecepatan tertentu,
Di mana :
Mt = Momen puntir ( Nm )
putaran turbin (RPM) dan momen puntir (Nm) menjadi satuan daya horsepower
(HP).
17
k. Efisiensi Turbin
membandingkan besar daya turbin ( BHP ) dengan besar daya air ( WHP ) dimana
Di mana :
c. Generator
menjadi energi listrik dan dapat menghasilkan daya AC atau DC, tergantung pada
Faraday, yaitu ketika kawat digerakkan dalam medan magnet, akan menghasilkan
gaya gerak listrik. konstruksi Generator sinkron terdiri dari rotor dan
Rotor adalah bagian dari motor listrik atau generator listrik yang berputar
mengelilingi sumbu rotor. Rotasi rotor disebabkan oleh medan magnet dan belitan
kawat email rotor. Meskipun torsi akibat putaran rotor ditentukan oleh jumlah
a) Poros jangkar
b) Inti jangkar
c) Kumutator
d) Kumparan jangkar
19
Kebalikan dari rotor, stator adalah bagian pada motor listrik atau dinamo
listrik yang berfungsi sebagai stasioner dari sistem rotor. Jadi penempatan stator
biasanya mengelilingi rotor, stator bisa berupa gulungan kawat tembaga yang
a) Kerangka generator
c) Bantalan-bantalan poros
d) Sikat arang
20
sebagai motor. Ketika mesin bekerja sebagai motor, kumparan stator diberi
tegangan tiga fasa sehingga akan timbul medan putar dengan kecepatan sinkron.
Namun jika motor berfungsi generator, pada rotor motor diputar oleh sumber
(Mahaganti, 2014).
Namun jika motor berfungsi generator, pada rotor motor diputar oleh
Bila suatu konduktor yang berputar di dalam medan magnet (kumparan stator)
arus. Arus pada rotor ini akan berinteraksi dengan medan magnet pada kumparan
stator sehingga timbul arus pada kumparan stator sebagai reaksi atas gaya
mekanik yang diberikan. Pada proses perubahan motor induksi menjadi generator
21
tegangan pada terminal keluarannya. Dalam hal ini yang berfungsi sebagai
penyedia daya reaktif adalah kapasitor yang besarnya disesuaikan dengan daya
Pg = I x V (2.13)
Dimana:
d. Kincir Air
Kincir air adalah peralatan makanis berbentuk roda dengan sudu (bucket
atau vane) pada sekeliling tepi tepinya yang diletakkan pada poros horizontal.
Kincir air memanfaatkan selisih ketinggian alamiah dari permukaan sungai kecil.
Air yang masuk ke dalam dan keluar kincir tidak mempunyai tekanan lebih (over
pressure), hanya tekanan atmosfir saja. Air itu menerjang sudu dari sebuah roda,
yang kebanyakan langsung dihubungkan dengan sebuah mesin. Kincir air dapat
diklasifikasikan berdasarkan sistem aliran airnya, yaitu: kincir air overshot, kincir
Kincir air digerakkan oleh tenaga aliran air yang beraliran deras yang
porosnya, yang kemudian pada poros kincir dipasang pulli. Dimana putaran dari
Sampai saat sekarang, penggunaan kincir air masih banyak ditemui karena
sifat-sifatnya yang ana, serta mudah dan murah dalam pembuatan dan
turbin air, teknologinya yang sangat sederhana ini cocok digunakan didaerah
pedesaan yang terpencil, asalkan daerah tersebut memiliki potensi sumber tenaga
termasuk kincir air dapat dinyatakan dengan efisiensi (ɳ) dan dapat dituliskan
dalam persamaan :
yaitu titik darimana air akan mendorong sudu kincir air antara lain :
a) Undershot
Kincir Air Undershot Kincir air ini bekerja bila air yang mengalir
menghantam sudu yang teletak pada bagian bawahdari kincir air. Kincir air
ini tidak mendapat keuntungan dari head. Tipe ini cocok untuk dipasang
pada perairan dangkal pada daerah yang rata. Tipe ini juga di sebut
“vitruvian”. Di sini aliran air berlawanan dengan arah sudu yang memutar
kincir.
b) Breastshot
tinggi jatuhnya tidak melebihi tinggi diameter kincir, arah aliran air yang
menggerakkan kincir air di sekitar sumbu poros dari kincir air. Kincir air
c) Overshot Kincir Air Overshot ini bekerja bila air yang mengalir jatuh
ke dalam bagian sudu-sudu bagian atas dank arena gaya berat air roda
dari energi potensial yang dirilis oleh air yang jatuh di manfaatkan
2. Pengertian Sudu
Pada roda turbin terdapat sudu yaitu suatu konstruksi lempengan dengan
bentuk dan penampang tertentu, air sebagai fluida kerja mengalir melalui ruang
diantara sudu tersebut, dengan demikian roda turbin akan dapat berputar dan pada
sudu akan ada suatu gaya yang bekerja. Sudu merupakan salah satu bagian dari
turbin angin yang memiliki fungsi menerima energi kinetik dari angin dan
merubahnya menjadi energi gerak (mekanik) putar pada poros penggerak, angin
Pada susunan turbin terdapat dua jenis sudu (sudu diam dan sudu gerak)
tersusun rapih berpola dengan penginstallan yang bergantian dan berurutan, hal
ini agar energi yang dibawa steam dapat sepenuhnya termanfaatkan untuk
menciptakan torsi yang besar sehingga dapat menciptakan putaran pada turbin.
Dalam turbin sudu atau blade turbin diklasifikasikan menjadi 2 jenis yaitu sudu
impuls dan sudu reaksi. Kedua sudu ini berkontribusi dalam terciptanya energi
putar pada turbin dengan prinsip dasar pemanfaatan energi potensial dan kinetik
a. Sudu Impulse
Sudu impulse adalah sebuah jenis sudu rotor turbin yang berputar
dengan memanfaatkan gaya dorong (impulse) dari uap untuk menghasilkan energi
mekanik berupa putaran turbin, semakin besar energy dari steam maka secara
langsung akan berdampak pada kenaikan torsi yang diberikan uap kepada sudu
impuls. Sudu impuls biasanya terinstall pada sisi depan turbin (setelah nozzle), hal
27
ini bertujuan untuk memanfaatkan tekanan dorong dan kecepatan maksimal yang
Sumber : https://id.linkedin.com/pulse/mengenal-jenis-dan-prinsip-kerja-sudu-
blade-pada-turbin-riko-saputra
Dilihat dari gambar diatas, ada beberapa karakteristik perubahan steam yang
melewati nozzle, fenomena ini dapat kita simpulkan bahwa pada nozzle
nilai. Hal ini menandai bahwa energi kinetic dari steam telah
28
turbin.
b. Sudu Reaksi
reaksi yang diberikan steam terhadap sudu geraknya, prinsip kerja sudu reaksi
sprinkler dapat bergerak karena gaya reaksi yang diberikan oleh air. Sudu reaksi
juga mempunyai 2 jenis sudu yang sama dengan impuls yaitu sudu gerak (moving
blade) dan sudu diam (fixed blade), namun prinsip keja kedua sudu ini berbeda
dengan sudu gerak dan diam pada impulse blade. Pada sudu reaksi moving dan
fixed mempunyai respon yang sama yaitu uap akan mengalami penurunan nilai
pressure dan kenaikan nilai kecepatan saat steam melewati keduanya (layaknya
nozzle), hanya saja fungsi nozzle (sudu diam) pada jenis ini mempunyai fungsi
tambahan yaitu sebagai pengarah laju aliran steam yang dilewatinya. Kondisi ini
diperlukan karena volume steam pada sudu reaksi dibagian belakang turbin
Pada Sebagian turbin mempunyai jumlah sudu reaksi yang lebih banyak
dibandingkan sudu impulsenya, hal ini bisa terjadi dikarenakan oleh penurunan
tekanan (pressure drop) yang terjadi pada sudu reaksi memiliki nilai yang rendah
sehingga memerlukan jumlah blade yang lebih banyak untuk dapat memanfaatkan
29
uap yang telah berekspansi tadi sehingga dapat dikonversikan menjadi energi
mekanik
Sumber : https://id.linkedin.com/pulse/mengenal-jenis-dan-prinsip-kerja-
sudu-blade-pada-turbin-riko-saputra
efisien. Begitupun sudu turbin, sudu turbin mudah sekali stress (regang), kondisi
1) Thermal stress
yang relative jauh antara moving blade dan fixed blade. Oleh karena itu
perlu dilakukan standard ramping time atau standard waktu dalam proses
dengan trend kenaikan suhu metal turbin agar selisih pemuaian metal pada
2) Mechanical stress
sudu-sudu turbin. Oleh sebab itu, turbin dilengkapi oleh pengaman putaran
System), dimana proteksi ini bekerja bila turbin berputar diatas speed rate
3) Electrical stress
Peregangan ini terjadi bila terdapat anomaly pada nilai arus dan tegangan
a) Aluminium
31
Aluminium murni adalah logam yang lunak, tahan lama, ringan, dan dapat
MPa, sedangkan aluminium paduan memiliki kekuatan tarik berkisar hingga 600
MPa. Aluminium memiliki berat sekitar satu pertiga baja, mudah ditekuk,
paduan dengan tembaga kurang tahan terhadap korosi akibat reaksi galvanik
keperluan teknik. Dengan pemaduan ini dapat diperbaiki tetapi seringkali sifat
Sumber. DuniaMesin
32
b) Besi
tambahan antara lain silikon (Si), mangan (Mn), fosfor (P) dan belerang (S).
Struktur mikro dari besi cor terdiri dari ferit atau perlit serta serpihan karbon
bebas. Kadar karbon dan silikon didalam besi cor akan 15 mempengaruhi
struktur mikro, sementara ukuran serta bentuk dari karbon bebas dan
keadaan struktur dasar akan berubah sesuai dengan mutu dan kuantitasnya.
mikronya. Besi cor dapat digolongkan menjadi enam macam yaitu : besi cor
kelabu, besi cor kelas tinggi, besi kelabu paduan, besi cor bergrafit bulat,
Sumber: Tekmesin.com
33
c) Plastik
adanya panas. Yang termasuk plastik thermoplast antara lain : PE, PP, PS,
ABS, SAN, nylon, PET, BPT, Polyacetal (POM), PC dll. Sedangkan palstik
thermoset adalah plastik yang apabila telah mengalami kondisi tertentu tidak
Sumber : ID.AliExpres
34
Desain Model
Sistem Turbin Air
Pembuatan Sistem
Turbin Air Turbin 6 Sudu
Kesimpulan Selesai
1. Studi Pustaka
4. Pengambilan data
Melakukan pengambilan data setiap jumlah blade turbin air terhadap RPM
Turbin, Daya, Tegangan dan Kuat Arus yang dihasilkan dari sitem Turbin Air
yang dibuat.
dilakukan, untuk memastikan sistem Turbin Air sudah bekerja sesuai dengan yang
diharapkan dengan merujuk pada tingkat efektifitas dan efisiensi sistem Turbin
6. Kesimpulan
Berdasarkan pada rumusan masalah kajian teori dan kerangka pikir maka
yang dihasilkan.
yang dihasilkan.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
X1
X2 Y
X3
Keterangan :
X1 : 6 Sudu Turbin
X2 : 8 Sudu Turbin
X3 : 10 Sudu Turbin
36
37
C. Desain Penelitian
D. Prosedur Penelitian
MULAI
Kesimpulan
Selesai
39
melakukan pengujian terhadap sistem PLTMH. Alat dan bahan ini termasuk
Setelah Semua alat dan bahan di siapkan , dilakukan pengujian untuk menguji
kinerjanya. Menguji berbagai parameter seperti kecepatan air, debit air, kecepatan
putaran turbin, dan daya listrik yang dihasilkan. Pengjuian di lakukan dengan
variasi jumlah Sudu di lakukan berulang sebnayak lima kali setiap variasi jumlah
Sudu dengan waktu 10 menit setiap pengambilan data. Peneliti juga harus
terhadap daya turbin dan daya listrik yang di hasilkan dari kinerja system
PLTMH.
40
5. Kesimpulan
tujuan penelitian yang tercapai, aspek aspek yang perlu diperbaiki atau
dioptimalkan, dan sistem yang dapat berpotensi digunakan dalam aplikasi nyata.
tenaga air, baik dari sisi mekanik maupun elektrik. Observasi ini dapat
2. Studi pustaka: Melakukan studi literatur dari jurnal, buku, dan dokumen
tenaga air yang sudah ada dan teknologi terbaru yang dapat diterapkan dalam
3. Pengujian: Melakukan pengujian pada sistem yang sudah dibangun, baik dari
Data yang diperoleh dari pengujian pembangkit listrik tenaga air dapat
penyajian data dalam bentuk tabel mengenai kinerja pembangkit lostrik tenaga air
Tabel 3.1 penyajian data kinerja pembangkit listrik tenaga air dengan
menggunakan variasi jumlah blade.
No Tegangan Ampere Kec Putar
(v) (A) (Rpm)
1
2
3
4
5
Rerata
G. Instrumen Penelitian
Pembangkit Listrik Tenaga Air , berikut adalah beberapa contoh pertanyaan yang
bisa digunakan:
1. Bagaimana desain sistem pembangkit listrik tenaga air yang Anda rancang?
2. Bagaimana Anda melakukan uji kinerja sistem pembangkit listrik tenaga air?
3. Apa saja parameter yang diukur selama uji kinerja sistem pembangkit listrik
tenaga air?
pembangkit listrik tenaga air, berikut adalah beberapa alat dan bahan yang
dibutuhkan:
1. Bahan
3 Pipa ½ “ 3 Buah
7 V-Belt 1 Buah
2. Alat
1 Multitester 1 Buah
2 Meteran 1 Buah
3 Manometer 1 Buah
antara lain:
1. Uji coba sistem: Sebelum melakukan uji kinerja sistem pembangkit listrik
tenaga air, sebaiknya dilakukan uji coba sistem terlebih dahulu. Hal ini
2. Peer review: Setelah hasil penelitian diperoleh, penulis dapat melakukan peer
dengan rekan atau ahli di bidang yang sama untuk membaca dan memberikan
Teknik analisis data dapat dilakukan dengan beberapa metode, antara lain:
44
2. Analisis Regresi Metode ini digunakan untuk menguji hubungan antara dua
atau lebih variabel. Dalam penelitian sistem pembangkit listrik tenaga air,
sensitivitas sistem terhadap perubahan debit air, turbin, generator, dan lain-
lain.
NO KEGIATAN WAKTU
DAFTAR PUSTAKA
Teknologi Bandung.
Debnath, S., Chakraborty, S., & Biswas, S. (2020). Design and development of a
SUMUT. https://elektro.uma.ac.id/2021/03/21/saluran-transmisi-listrik/
Water Turbine and Generator Set for Small Scale Hydro Power Plant in
161-173.
274.
Pustaka Utama.
Muda Sejahtera.
Irawan., Mafruddin dan Dwi. 2018. “Pengaruh Diameter Dan Jumlah Sudu
48
Kothari, D. P., Nagrath, I. J., & Kothari, D. P. (2019). Modern Power System
Matras, Y. (2014). I Met Lucky People: The Story of the Romani Gypsies. Penguin
UK.
Mafruddin, M., & Marsuki, M. (2017). Pengaruh bukaan guide vane terhadap
Muhammad, A. C., Santoso, H., Purnama, Y. A., Parenden, D., Dewadi, F. M.,
Poernomo Sari, S., dan Fasha, R. (2012). Pengaruh Ukuran Diameter Nozzle 7
Dan 9 mm Terhadap Putaran Sudu Dan Daya Listrik Pada Turbin Pleton.
Prasad, R., & Ray, S. S. (2019). Advances in Renewable Energies and Power
Technologies. Springer.
49
Irawan., Mafruddin dan Dwi. 2018. “Pengaruh Diameter Dan Jumlah Sudu
Runner Terhadap Kinerja Turbin Cross- Flow.” Jurnal Teknik Mesin Univ.
richard oliver ( dalam Zeithml., dkk 2018 ). 2021. “済無No Title No Title No
Shodikin. 2017. “Analisa Pengaruh Variasi Jumlah Sudu Dan Debit Aliran
=
Richter, M., & Weiland, U. (2011). Applied Urban Ecology: A Global
Nusamedia.
S., Kotta, H. Z., & Wintolo, D. (2018). Energi Terbarukan: Konsep Dasar Menuju
Skills. IAP.
50