Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL KARYA TULIS PRAKTIK AKHIR

PEMBUATAN ALAT UKUR KECEPATAN ARUS LAUT DENGAN


BERBASIS DIGITAL

Oleh:
Averouss Tyar M. Nur
NIT: 17.3.08.057

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI KELAUTAN


POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN PANGANDARAN
2020
PEMBUATAN ALAT UKUR KECEPATAN ARUS LAUT DENGAN
BERBASIS DIGITAL

PROPOSAL KARYA TULIS PRAKTIK AKHIR


Diajukan sebagai salah satu syarat untuk dapat mengikuti perkuliahan
di politeknik kelautan dan perikanan pangandaran

Oleh:
Averouss Tyar M. Nur
NIT: 17.3.08.057

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI KELAUTAN


POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN PANGANDARAN
2020

II
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Laporan : Pembuatan Alat Ukur Kecepatan Arus Laut Dengan


Berbasis Digital
Nama : Averouss Tyar M.N. (17.03.8.057)

Disetujui Oleh

Dosen Pembimbing I DosenPembimbing II

Dr. Yaser Krisnafi, S.St.Pi., M.T Anas Noor Firdaus, S.T. M.Si.
NIP. 19771220 200312 1 002 NIP. 19870426 201902 1 003

Mengetahui
Ketua Program Studi Teknologi Kelautan

Yuni Ari Wibowo S.T., MT


NIP. 19920619 201801 1 003

III
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat
dan hidayah -Nya kami dapat menyelesaikan proposal praktik kerja lapangan 3
tentang generator sebagai alat pembangkit listrik. Laporan ini disusun sebagai
salah satu syarat untuk dapat mengikuti perkuliahan di Politeknik Kelautan dan
Perikanan Pangandaran.
Proposal Praktik kerja Lapangan ini berdasarkan pengamatan dan survei
Lapangan tentang “pembangkit listrik berbasis generator” Dalam kesempatan ini
kami mengucapkan terimakasih yang sebesar besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu dalam menyusun laporan ini,yakni :
1. Bapak Yuni Ari Wibowo S.T., M.T selaku Ketua Prodi Teknologi
Kelautan
2. Bapak Dr. Yaser Krisnafi. S.St.Pi., M.T selaku dosen Pembimbing I yang
telah membimbing penulisan laporan PKL II
3. Bapak Anas selaku dosen Pembimbing II yang telah membimbing
penulisan laporan PKL II
4. Semua Pihak yang telah membantu dalam penyususan proposal ini
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini banyak memiliki
kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari semua pihak.Semoga proposal kerja lapangan ini bermanfaat
bagi pembaca dan penulis.

Pangandaran November 2019

Penulis

IV
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................III
KATA PENGANTAR.........................................................................................IV
DAFTAR ISI..........................................................................................................V
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar belakang...........................................................................................1
1.2 Tujuan........................................................................................................2
1.3 Ruang lingkup...........................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................3
1.1 Generator Pembangkit Listrik...................................................................3
1.1.1 Kelebihan genertor.................................................................................3
1.1.2 Kekurangan generator............................................................................3
1.2 Sistem kerja...............................................................................................3
1.3 Lentera Bumi Nusantara............................................................................5
BAB III METODOLOGI......................................................................................6
3.1 Waktu dan Tempat....................................................................................6
3.2 Alat dan bahan...........................................................................................6
3.3 Metode Perolehan Data.............................................................................6
3.4 Metode Pengumpulan Data.......................................................................6
3.5 Pembuatan produk.....................................................................................7
3.6 Rencana Kegiatan Praktik Kerja Lapang..................................................7
BAB IV PENUTUP................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10

V
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Penggunaan energi yang semakin hari semakin banyak membuat banyak
sekali timbul teknologi pembangkit energi yang tidak ramah lingkungan, hal ini
menyebabkan semakin memburuknya kondisi alam baik di laut maupun darat,
kondisi tersebut tentu menjadi perhatian dunia karena akan mengancam kehidupan
di bumi.
Penurunan kualitas lingkungan laut sekarang sudah menjadi sorotan
banyak lembaga dan banyak negara hal ini karena lautan menyimpan banyak
potensi sumberdaya hayati dan non hayati yang cukup besar biodiversitasnya,
dengan menurunnya kualitas lingkungan mengakibatkan terjadinya penurunan
kualitas sumberdaya hayati yang terlihat dengan adanya coral bleacing yang
membuat nursery ground bagi ikan ikan kecil hilang.
Banyak sekali cara yang dirancang oleh manusia di dunia supaya dapat
mengurangi pencemaran seperti teknologi pembangkit energi alternatif ramah
lingkungan, hal ini sangat perlu digunakan untuk menekan penggunaan emisi
karbon yang dapat mengganggu kelestarian hidup makhluk hidup.
Dalam Praktik Kerja Lapang (PKL) 3 ini saya ingin mempelajari tentang
penggunaan generator sebagai pembangkit energi alternatif ramah lingkungan
menggantikan penggunaan energi konfensional dari bahan bakar fosil,
penggunaan generator menurut saya merupakan sebuah trobosan yang baik karena
dapat digunakan di daerah manapun dengan syarat adanya energi angin di daerah
tersebut terutama pada daerah pesisir dan lautan yang kaya akan energi angin,
generator juga memiliki keunggulan yaitu karena menghasilkan energi listrik
walaupun dengan kondisi angin yang tidak terlalu kencang.
Lentera Bumi Nusantara dipilih karena ditempat tersebut dapat
menghasilkan generator kualitas yang bagus dimana generator ditempat tersebut
memiliki putaran rotor yang sangat bagus dengan daya gesek yang rendah. Di
tempat ini saya ingin belajar membuat generator yang memiliki keunggulan
berupa putaran yang kencang serta memiliki daya gesek yang rendah sehingga
dapat menghasilkan energi yang lebih besar.

1
1.2 Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan praktek kerja lapang III di lentera bumi nusantara
mengenai pembuatan generator pembangkit listrik adalah :
1. Dapat mengerti konsep dan proses kerja pembangkit listrik tenaga angin
laut 2. Dapat merancang alat untuk pembangkit listrik tenaga angin
3. Dapat membuat prototype pembangkit listrik tenaga angin

1.3 Ruang lingkup


PKL ini berfokus pada pembuatan generator dengan ruang lingkup:
1. Produk hanya berupa generator upgrade atau generator baru
2. Generator diupayakan memiliki daya gesek yang rendah dibandingkan
dengan generator yang ada
3. Selama waktu pelaksanaan PKL kami hanya mempelajari generator

2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Generator Pembangkit Listrik


Turbin angin atau wind turbine adalah kincir angin yang digunakan untuk
memutar generator listrik dan menghasilkan energi listrik. Prinsip kerja dari turbin
angin ini menggunakan prinsip konversi energi dan menggunakan sumber daya
alam yang terbarukan yaitu angin (Antonov 2018). Penggunaan generator sebagai
salah satu metode pembangkit listrik ramah lingkunggan saat ini memang sedang
gencar dilakukan hal ini karena generator dianggap memiliki banyak kelebihan
baik dari segi penggunaan maupun ketahanan selain itu generator juga cenderung
tidak memiliki efek samping berbeda dengan metode lain yang menghasilkan
bahan berbahaya seperti residu, pemanasan global dan lain sebagainya berikut
merupakan kelebihan dan kekurangan dari generator menurut azhar (2015) adalah
sebagai berikut:
1.1.1 Kelebihan genertor
Penggunaan generator memiliki kelebihan yang tidak dimiliki metode
pembangkit listrik lain diantaranya adalah :
1. Ramah lingkungan
2. Tidak menghasilkan residu berbahaya
3. Murah
4. Dapat digunakan dimanapun bahkan didalam air sekalipun
5. Biyaya tidak terlalu besar

1.1.2 Kekurangan generator


1. Perlunya servis secara berkala
2. Hanya digunakan didaerah dengan hembusan angin maupun arus kencang
3. Ketika dibuat didaerah yang memiliki sifat korosif (pantai dan laut) harus
memperhatikan bahan dari generator tersebut

1.2 Sistem kerja


Pada generator terdapat prinsip kerja yang perlu dipahami bahwa
Generator berhubungan erat dengan hukum faraday. Berikut hasil dari hukum

3
faraday “ bahwa apabila sepotong kawat penghantar listrik berada dalam medan
magnet berubah-ubah, maka dalam kawat tersebut akan terbentuk Gaya Gerak
Listrik ”( Wahyu Sunarlik). Sedangkan prinsip Generator konfensional adalah
suatu alat yang dapat mengubah tenaga mekanik menjadi energi listrik. Tenaga
mekanik bisa berasal dari panas, air, uap, dll. Energi listrik yang dihasilkan oleh
generator bisa berupa Listrik AC (listrik bolak-balik) maupun DC (listrik searah).
Dalam pembuatan generator pemilihan magnet sangatlah penting dimana
magnet permanen merupakan magnet yang digunakan didalam generator. menurut
Aris Budiman Magnet permanen atau magnet tetap adalah objek terbuat dari
bahan yang magnet dan menciptakan medan magnet sendiri. Magnet permanen
atau magnet tetap tidak memerlukan tenaga atau bantuan dari luar untuk
menghasilkan daya magnet.
Pada proses konduksi listrik akan terjadi sebuah aliran arus medan, dimana
arus medan merupakan arus searah yang diberikan pada belitan rotor (Imron
Ridzki). Hal tersebut menimbulkan efek Seebeck sebagai efek dari dua buah
material logam yang tersambung berada di lingkungan dengan dua gerak berbeda,
maka di material tersebut akan mengalir arus listrik atau gaya gerak listrik (hasra
2016). Sehingga nantinya tegangan akan dibetuk oleh Sistem eksitasi generator
yang merupakan elemen penting untuk membentuk profil tegangan terminal
generator yang stabil (Heru 2014). Hal tersebut menimbulkan efek Seebeck
sebagai efek dari dua buah material logam yang tersambung berada di lingkungan
dengan dua gerak berbeda, maka di material tersebut akan mengalir arus listrik
atau gaya gerak listrik
Sedangkan pada sistem control terdapat strategi control untuk mengontrol
variable kecepatan pada wind turbine. Dimana saat kecepatan angin rendah di
bawah nilai rata-rata, pengatur kecepatan harus dapat mengatur kecepatan rotor
secara terus-menerus untuk mempertahankan kecepatan pada sebuah level, yang
memberikan koefisien daya maksimum, sehingga efisiensi turbin akan meningkat
(Ali 2015).

4
1.3 Lentera Bumi Nusantara
Lentera bumi nusantara yang bertempat di desa ciheras tasikmalaya
merupakan daerah yang saya pilih dalam pembuatan generator hal ini karena
lentera bumi nusantara merupakan salah satu dari sedikit tempat yang dapat
menciptakan generator berkualitas baik dimana memiliki kelebihan menurut cerita
ciheras diantaranya :
1. Dapat menghasilkan energi yang besar walaupun dengan angin atau arus
yang pelan
2. Memiliki daya putar tinggi
3. Memiliki magnet yang bersifat seumurhidup sehingga mengurangi potensi
biyaya reparasi yang tinggi
Di lentera bumi nusan tara generator digunakan sebagai kincir angin
dimana energi angin akan digunakan sebagai penggerak turbin. Menurut Yusuf
(2015) kincir angin merupakan sebuah alat yang digunakan dalam Sistem
Konversi Energi Angin (SKEA). Kincir angin berfungsi merubah energi kinetik
angin menjadi energi mekanik berupa putaran poros. Putaran poros tersebut
kemudian digunakan untuk beberapa hal sesuai dengan kebutuhan seperti
memutar dinamo atau generator untuk menghasilkan listrik.

5
BAB III METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat


Senin, 11 Noember 2019 s/d 20 Desember 2019 di Lentera Bumi
Nusantara Tasikmalaya.

3.2 Alat dan bahan


Adapun alat yang digunakan meliputi :
No Alat Bahan
1 Obeng Generator
2 Solder Kumparan
3 Laptop Magnet

3.3 Metode Perolehan Data


Data yang dikumpulkan dari praktik kerja lapang III ini adalah data primer
dan data sekunder. Menurut Subagyo (1991), data primer dan data sekunder
adalah
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber ditempat
PKL. Dalam PKL nanti yang termasuk data primer adalah hasil pengamatan
selama praktek, hasil dari wawancara dan partisipasi dengan narasumber.
Data yang diambil dilapangan meliputi teknik perancangan generator dan
pembuatan generator.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari unit usaha dan sumber data
terkait lainnya, serta dari bahan kepustakaan maupun literatur lainnya. Data
yang diambil dilapangan meliputi kecepatan angin, ilmu tentang kumparan,
jenis-jenis generator.

3.4 Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi,
wawancara dan dokumentasi
1. Observasi adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
mengamati dan mencatat secara sistematis gejala-gejala yang diamati.

6
2. Wawancara adalah proses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung
secara lisan dimana orang atau lebih bertatap muka mendengar secara
langsung informasi dan keterangan.
3. Dokumentasi adalah berupa foto-foto kegiatan pelaksanaan praktik kerja l
apang, dari awal sampai akhir pelaksanaan.

3.5 Pembuatan produk


Pembuatan produk dimulai dari perancangan generator hingga perakitan
bahan bahan yang ada dengan runtutan kegiatan sebagai berikut :
1. Perancangan generator
2. Perakitan lilitan generator
3. Pemasangan magnet generator
4. Perakitan generator
5. Pengujian generator

3.6 Rencana Kegiatan Praktik Kerja Lapang


Berikut adalah rencana kegiatan praktik kerja lapang III :
Tabel 1. Rencana kegiatan praktek

Kegiatan Oktob November Desember


er
Minggu
4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan proposal
praktik kerja lapang
III
Keberangkatan
PKL III
Pelaksanaan
kegiatan PKL III
- Pengenalan
generator
- Pengenalan

7
prinsip kerja
generator
- Pengenalan
proses
pembuatan
generator
- Praktik
pembatan
generator
- Perancangan
alat
pembangkit
listik
- Pembuatan
alat
Selesai PKL

8
BAB IV PENUTUP

Kegiatan praktik kerja lapang diharapkan dapat meningkatkan hubungan


politeknik kelautan dan perikanan pangandaran dengan Lentera Bumi Nusantara,
sehingga alih teknologi dari industri ke universitas maupun institut di indonesia
dan sebaliknya akan memberikan kontribusi besar bagi masyarakat indonesia.
Akhirnya kami ucapkan terimakasih banyak atas perhatian bapak/ibu atas
perhatian dan bantuannya yang memungkinkan kami untuk melaksanakan
kegiatan kerja praktik di Lentera Bumi Nusantara

9
DAFTAR PUSTAKA

Azhar, Moh. Cholidul (2015) Rancang Bangun Kincir Angin Vertikal Savonius


Menggunakan Permanen Magnet Generator. Skripsi thesis, Institut
Teknologi Nasional Malang. 1012025.
Antonov Bachtiar*, Wahyudi Hayattul (2018) Analisis Potensi Pembangkit
Listrik Tenaga Angin Pt. Lentera Angin Nusantara (Lan). Jurnal Teknik
Elektro Itp, Vol. 7, No. 1.
Aris B., Hasyim A., Dan Arief R. H., Desain Generator Magnet Permanen Untuk
Sepeda Listrik. Jurnal Emitor Vol. 12 No. 01 ISSN 1411-8890.
Cerita ciheras https://ceritaciheras.wordpress.com/category/lentera-bumi-
nusantara/.
Fery F., M. Wahid S., 2016. PELABELAN HARMONIS GANJIL PADA GRAF
KINCIR ANGIN DOUBLE QUADRILATERAL. No. 97 Th. XXVIII
ISSN 0215-9511.
Hasra R., Rahmat I. M., Dan Azridjal A., 2016. Kaji Eksperimental Pembangkit
Listrik Berbasis Thermoelectric Generator (Teg) Dengan Pendinginan
Menggunakan Udara hal 7-11 ISSN 1412-6257.
Heru D. L., M. Revan., Azano R., 2014. Pemodelan dan Analisa Sistem Eksitasi
Generator Vol. 21 No. 1 ISSN : 0854-8471.
Imron R., 2013. Analisis Pengaruh Perubahan Eksitasi Terhadap Daya Reaktif
Generator. Analisis Pengaruh Eksitasi, Hal 31-41.
Subagyo, Joko P, 1991, Metode Penelitian (dalam Teori dan Praktek), Rhineka
Cipta, Jakarta.
Wahyu Sunarlik. Prinsip Kerja Generator Sinkron.
Yusuf I., Nakhoda, Chorul S., 2015. Rancang Bangun Kincir Angin Sumbu
Vertikal Pembangkit Tenaga Listrik Portabel ISBN 978-602-98569-1.
Machrus A., Soedibyo, Imam R., Desain Pitch Angle Controller Turbin Angin
Dengan Permanent Magnetic Synchronous Generator (Pmsg)
Menggunakan Imperialist Competitive Algorithm (Ica). Volume 7 – ISSN:
2085-2347.

10

Anda mungkin juga menyukai