Carl, A & Kenneth L (2011). The associations among coping, nadir 𝐶𝐷4+ T-cell
count, and non-HIV-related variables with health-related quality of life
among an ambulatory HIV-positive patient population. Qual Life Res
21: 993_1003. DOI 10.1007/s11136-011-0017-2
Dahlan, M.S (2012). Statistik untuk kedokteran dan kesehatan. Jakarta: Salemba
Medika.
Daili, dkk. (2009). Infeksi menular seksual. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Dinas Kesehatan Kota Padang. (2014). Profil kesehatan kota Padang tahun 2014.
Padang.
Dinas Kesehatan Sumatera Barat. (2012). Profil kesehatan Provinsi Sumatera
Barat tahun 2012. Padang.
Ditjen PP & PL Kementerian Kesehatan RI. (2015). Profil pengendalian penyakit
dan penyehatan lingkungan. Diakases pada tanggal 29 Januari 2016
dari http://www.slideshare.net/ditjenkemkes/profil-pp-dan-pl2015
Djoerban. Z, Djauzi.S. (2007). HIV AIDS di Indonesia. Dalam Sudoyo, A.W,
Setiyo hadi. S, Alwi.I, Simadibra, K. M, & Setiadi, S. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Edisi 4 jilid II (BAB 408, Halaman 1825-1829).
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Douaihy, A. (2001). Factors affecting quality of life in patient with hiv infection.
Diakses pada tanggal 24 Maret 2016 dari
http://www.nedscape.com/view_articles.html
81
82
Rasmus. (2004). Stress, koping & adaptasi & pohon masalah keperawatan.
Jakarta: Sagung Seto.
Sahara. M. (2012). Gambaran mekanisme koping orang dengan HIV/AIDS.
Diakses pada tanggal 30 Maret 2016 dari
http://repository.unri.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/1886/M
ANUSKRIP.pdf?sequence=1
Santrock, J.W. (2007). Psychology 7. New York: McGraw-Hill.
Sarafino, E.O. (2006). Health psychology: biopsychosocial interactions. 5th Ed.
New York: John Wiley & Sons, Inc.
Sari, D. H. (2015). Hubungan stess kerja dengan mekanisme koping pada perawat
jiwa di RSJ PROF. Dr. HB. Sa’anin Padang Tahun 2015. Fkep Unand:
Tesis
Setyoadi & Endang. (2012). Strategi pelayanan keperawatan bagi penderita aids.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Suliswati, dkk (2012). Konsep dasar keperawatan kesehatan jiwa. Jakarta: ECG.
Suratini. (2011). Pengalaman orang dengan HIV/AIDS mendapatkan perawatan
keluarga di wilayah Kabupaten Kulon Progo Daerah istimewa
Yogyakarta. FIK UI: Tesis
Sudoyono, A. W., et al. (2007). Buku ajar ilmu penyakit dalam. Edisi 4. Jilid III.
Jakarta: Pusat Penerbit Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI.
Stuart, G.W., & Laraia, M.T. (2001). Principles and practice of phychiatry
nursing. (7th Ed). St. Louis Missiouri: Mosby-Year Book-Inc.
Stuart, G.W. (2013). Principle and practice of psychiatric nursing. China:
Elsevier.
Stuart & Sundeen. (2006). Buku saku keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC
UNAIDS. (2015). Global statistic. Diakses pada tanggal 01 Februari 2016 pada
http://www.unaids.org/en/resources/campaigns/HowAIDSchangedever
ything/factsheet
Vosvick, et. al. (2002). Maladaptive Coping Strategies in Relation to Quality of
Life Among HIV+Adults. ProQuest nursing & allied health source.
AIDS and Behavior, Vol. 6, No,1.
Welly. (2015). Hubungan antara karakteristik dan depresi dengan kualitas hidup
orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di Yasasan Lantera Minangkabu,
Padang. Tesis Fakultas Keperawatan Universitas Andalas.
85
Weinstein. (2016). The relationship between stress and clinical outcomes for
persons living with HIV/AIDS: a systematic review of the global
literature. Diakses pada tanggal 8 Maret 2016 dari
http://search.proquest.com/docview/1765342174/99F4F53AA9874CA1
PQ/2?accountid=50268
Wig, N., et al. (2006). The impact of HIV/AIDS on the quality of life: A cross
sectional study in North India. Diakses pada tanggal 24 Maret 2016 dari
http://www.indianjmedsci.org
WHO. (1997). WHOQOL measure quality of life. Diakses pada tanggal 1 Februari
2016 dari http://www.who.int/mental_health/media/68.pdf