Anda di halaman 1dari 8

Cara Mudah Menggunakan Aplikasi Image-J untuk Mengukur Diameter suatu Partikel:

Pengukuran Secara Manual

1. Install aplikasi Image J di dekstopmu. Berikut merupakan url untuk mendownload aplikasi
Image J secara gratis: https://imagej.nih.gov/ij/download.html (National Institute of
Health). Sesuaikan dengan perangkat OS di dekstopmu.
2. Setelah terinstal (terekstrak), buka aplikasi Image J dan akan muncul tampilan sebagai
berikut:

3. Buka gambar SEM/TEM yang akan dianalisis. Klik File → Open.

4. Tampilan akan berubah menjadi dua bagian yakni jendela aktif toolbar dan jendela aktif
aktif gambar SEM.

Korespondensi Penulis Page 1 of 8


5. Untuk melakukan analisis ukuran partikel suatu sampel, pastikan gambar yang akan
dianalisis berada dalam keadaan 8 bit. Keterangan 8 bit dapat dicermati pada bagian
gambar SEM di sudut kanan atas (panah kuning). Jika belum berada pada kondisi tersebut
maka dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut: Klik image → Type → 8 bit.

Korespondensi Penulis Page 2 of 8


6. Jika sudah sesuai, maka langkah awal dalam analisis menggunakan Image J adalah
kalibrasi gambar SEM. Kalibrasi berguna dalam men-setting ukuran bar yang ditampilkan
oleh SEM sehingga dapat dideteksi atau diiterpretasi oleh aplikasi Image J. Langkahnya
adalah sebagai berikut: Klik straight (panah biru) → buatlah garis yang sama panjangnya
dengan bar SEM (garis dan panah kuning).

7. Kemudian, Klik analyze → set scale.

Korespondensi Penulis Page 3 of 8


8. Setelah itu akan muncul jendela aktif Set Scale. Atur sedemikian rupa dan sesuaikan
dengan informasi yang tertera di bar scale SEM seperti yang ditunjukkan pada gambar di
bawah. Isi informasi pada kolom “Known distance” untuk skala bar yang tertera di gambar
SEM (dalam gambar adalah 500) dan “Unit of lenght” untuk unit satuan yang digunakan
dalam gambar SEM (dalam gambar menunjukkan satuan unit mikrometer atau μm).

9. Klik OK. Perhatikan informasi yang ditunjukkan pada bagian kanan atas pada gambar SEM
(panah kuning). Pada gambar tertera 958.08x823.35 μm (1280x1100). Hal ini
menandakan bahwa proses kalibrasi telah selesai.

Korespondensi Penulis Page 4 of 8


10. Selanjutnya adalah mengukur ukuran partikel dari gambar SEM. Perbesar ukuran atau
jendela objek yang akan diukur. Kemudian, buat garis straight (pengukuran ditunjukkan
oleh panah kuning) seperti gambar berikut:

11. Klik analyze → measure, maka akan muncul jendela aktif sebagai berikut:

12. Dari jendela Result di atas dapat diketahui panjang partikel yang dianalisis adalah berkisar
118.665 μm (penyetingan unit atau satuan tergantung dari informasi yang dihasilkan
dalam gambar SEM; dapat berupa satuan dalam nm, μm, dan sebagainya).
13. Umumnya pada sebuah penelitian, ukuran partikel dinyatakan dalam distribusi
penyebaran partikel sehingga dibutuhkan data yang lebih banyak. Maksud dari perlakuan
ini adalah untuk menentukan sebaran rerata ukuran partikel yang dihasilkan dari analisis
menggunakan SEM. Penentuan ini dapat dilakukan sebagai berikut: Klik straight → buat
garis untuk mengukur diameter partikel untuk yang kedua kalinya (pengukuran
ditunjukkan oleh panah kuning) → klik pada jendela Result sehingga aktif kembali → klik
M sehingga muncul tampilan berikut (gambar paling bawah):

Korespondensi Penulis Page 5 of 8


Pada gambar di atas menunjukkan bawah File No 2 memiliki panjang berkisar 83.909 μm.
Perlu diketahui bahwa dalam satu objek partikel yang akan diukur diameternya dan
dikumpulkan untuk membentuk histogram distribusi partikel (dengan asumsi partikel
bulat), minimal dilakukan dua pengukuran secara tegak lurus seperti yang ditunjukkan
pada gambar di atas (meskipun bisa dilakukan pengukuran lebih dari 2 garis). Masing-
masing pengukuran menyatakan asumsi pengukuran maksimum dan lainnya sebagai
asumsi minimum.
Untuk menghindari kebingungan saat analisis sampel yang telah ditandai (garis atau
staright), maka dapat dilakukan dengan langkah berikut: Klik analyze → Set
measurements (gambar-1), maka akan muncul tampilan berikut (gambar ke-2). Kemudian
klik add to overlay, maka garis awal tidak akan hilang atau terhapus ketika ingin mengukur
atau menggambar garis pada partikel lainnya seperti yang ditunjukkan pada gambar di
bawah (gambar-3).

Korespondensi Penulis Page 6 of 8


Untuk mendapatkan tampilan di atas (gambar-3), setelah membuat garis maka klik M.
Fungsi klik M tidak lain adalah merekam garis yang telah dibuat. Ketika melakukan
pengukuran kembali dengan straight line, garis tidak akan terhapus dan memudahkan kita
untuk mengukur partikel lainnya yang belum diukur tanpa mengingat/menghafal.

Korespondensi Penulis Page 7 of 8


14. Untuk mendapatkan data yang lebih banyak atau mempresentasikan distribusi ukuran
partikel secara homogen (asumsi), maka ulangi langkah no 13 sesuai dengan jumlah data
yang diinginkan untuk objek partikel lainnya.
15. Setelah selesai, pada jendela aktif Result klik results → summarize. Setelah proses
summarize, maka akan dihasilkan data tambahan hasil perhitungan yang dilakukan oleh
aplikasi Image J seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini (gambar kanan):

16. Simpan file tersebut dalam direktori yang diinginkan. File yang telah tersimpan dapat
dibuka dengan Ms. Excel.
17. Perlakuan 1-16 digunakan untuk mengukur diameter partikel yang akhirnya dapat
dikumpulkan dan membentuk histogram sebagai sebaran rerata partikel dari gambar SEM
yang didapatkan (meskipun analisis lanjutan dapat dilakukan misalnya dengan Origin).

Korespondensi Penulis Page 8 of 8

Anda mungkin juga menyukai