Anda di halaman 1dari 14

LOMBA ESSAY NASIONAL ONLINE

FOSMAN ESSAY COMPETITION (FEC) 2015

SiOGe (SILVER ORTHOPHOSPHATE/GRAPHENE OXIDE (Ag3PO4/GO)):


PEMANFAATAN FOTOKATALIS Ag3PO4/GO SEBAGAI USAHA
PEMINIMALISIR DAMPAK NEGATIF LIMBAH CAIR INDUSTRI TEKSTIL
UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA EMAS

Disusun Oleh :

Febiyanto H1A011050 Angkatan 2011

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN


PURWOKERTO
2015
1. Industri Tekstil di Indonesia
Industri tekstil merupakan salah satu industri yang cukup berkembang pesat
dan menjadi sumber penghasilan terbesar dari sektor non-migas sejak tahun 1980-
an (Sudradjat, 2002). Perkembangan industri tekstil ini tidak terlepas dari peran
pemerintah Indonesia untuk membangun usaha kecil menengah yang tertuang
dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 127 tahun 2001 tentang
bidang/jenis usaha yang dicadangkan untuk usaha kecil dan bidang/jenis usaha
yang terbuka untuk usaha menengah atau besar dengan syarat kemitraan. Kemudian
sejak awal tahun 1990 pemerintah telah mewajibkan BUMN (Badan Usaha Milik
Negara) untuk menyisihkan 1-5 % dari laba bersihnya untuk pemberdayaan usaha
kecil, menengah dan koperasi (Nurainun dkk., 2008).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistika pada tahun 2013, pertumbuhan
industri tekstil pada triwulan III mengalami peningkatan sebesar 7,12% (Ariguna
dkk., 2014). Sedangkan data Statistik Departemen Perdagangan dan Perindustrian
menunjukkan bahwa industri tekstil telah menyumbangkan US$ 7,39 milyar atau
sekitar 20% ekspor non-migas Indonesia pada tahun 1998. Selanjutnya, diketahui
hampir 48 % dari produksi tekstil Indonesia diekspor ke 130 negara pada tahun
1999 dengan target utama pasar di Amerika Serikat dan Eropa. Hal ini menjadikan
Indonesia sebagai negara pengekspor tekstil terbesar ketujuh di dunia, atau sekitar
3 % dari total TTP (Textiles and Textiles Product) dunia. Pada sektor sosial, industri
tekstil memiliki peran yang sangat tinggi, dimana memperkerjakan sekitar 6 juta
orang baik bekerja secara langsung atau tidak langsung dari 87 juta tenaga kerja
yang ada di Indonesia. Hal ini ditunjang dengan jumlah industri tekstil yang telah
berdiri yakni sekitar 8.000 perusahaan TTP dimana lebih dari 90 % merupakan
pengusaha kelas menengah dan kecil yang sebagian besar tersebar di Jawa Barat
dan DKI Jakarta (Sudradjat, 2002).

2. Dampak Negatif Limbah Cair Industri Tekstil dan Solusi Penanggulangan


yang Pernah Dilakukan
Peningkatan kebutuhan tekstil baik dalam dan luar negeri akan
meningkatkan devisa dalam negeri. Namun, di sisi lain peningkatan kebutuhan
tekstil ini akan memunculkan dampak negatif yang disebabkan oleh limbah cair

1
tekstil hasil aktivitas produksi idustri tekstil. Limbah cair ini dihasilkan dari proses
pewarnaan (dyeing), pengecapan (printing), dan finishing. Pada umumnya bahan-
bahan kimia yang digunakan dalam proses tersebut terdiri dari senyawa organik
atau pewarna jenis azo (-N=N-) yang memiliki struktur kompleks dan stabil
(Ariguna dkk., 2014). Sekitar 10-15% dari pewarna tersebut yang sudah digunakan
akan dibuang ke badan atau aliran air tanpa pengolahan terlebih dahulu sehingga
menimbulkan pencemaran bagi lingkungan (Ferdian dkk., 2007).
Dampak negatif yang ditimbulkan dari limbah cair tekstil diantaranya
menyebabkan kanker pada manusia (Wardhana, 2004), menyebabkan tingginya
nilai BOD dan COD (Irmanto dan Suyata, 2008), mengganggu kehidupan biota air,
mengganggu kesehatan misalnya iritasi kulit, iritasi mata, dan kanker (Ferdian dkk.,
2007), mengakibatkan daerah aliran sungai menjadi berwarna dan tidak dapat
mendukung sistem kehidupan perairan (Suyata dan Kurniasih, 2012). Selain itu,
dampak negatif ini juga akan mengganggu aktivitas produksi sehingga menurunkan
stabilitas ekonomi suatu industri tekstil apabila tidak ditangani dengan cepat.
Risnandar dan Kurniawan (1998) bahwa rata-rata air limbah industri tekstil
memiliki kadar BOD dan COD berturut-turut 500 mg/L dan 750 mg/L (perkiraan
perbandingan COD : BOD adalah 1,5:1). Sedangkan Keputusan Menteri Negara
Kependudukan dan Lingkungan Hidup No. KEP - 51/ MENLH/ 10/ 1995, batas
ambang BOD dan COD limbah cair industri tekstil yang diijinkan berurut-turut
adalah 50-150 mg/L dan 100-300 mg/L (Riyani dkk., 2012).
Upaya pengolahan limbah cair indstri tekstil untuk meminimalisir dampak
negatif yang ditimbulkan diantaranya adalah adsorpsi dengan karbon aktif,
koagulasi, sedimentasi, dan digesti biologis. Namun, teknik ini penggunaannya
masih terbatas dan kurang menguntungkan, sebagai contoh, karbon aktif hanya
melibatkan adsorpsi polutan tanpa dekomposisi dan biaya yang cukup tinggi. Cara
koagulasi menimbulkan limbah baru yaitu koagulan yang tidak dapat digunakan
lagi. Selain itu, metode adsorpsi, sedimentasi dan koagulasi akan menghasilkan
sludge sehingga tidak efisien karena diperlukan pengolahan lebih lanjut terhadap
limbah yang terendapkan. Sedangkan pengolahan secara biologis memiliki
kelemahan yaitu kecepatan reaksi lambat, pembuangan lumpur aktif yang sulit, pH

2
dan temperatur harus dikontrol (Irmanto dan Suyata, 2008; Suyata dan Kurniasih,
2012; Wiloso, 1999).

3. Fotokatalis Ag3PO4/Graphene Oxide


Fotokatalis Ag3PO4 merupakan salah satu fotokatalis yang memiliki
aktifitas degradasi terhadap senyawa pewarna yang cukup baik dibandingkan
dengan fotokatalis yang sering digunakan seperti TiO2 (Vu dkk., 2013). Prinsip
kerja dari fotokatalis adalah apabila dikenai sinar dengan energi pada panjang
gelombang tertentu maka akan menghasilkan elektron (e-) pada pita konduksi dan
lubang positif/hole (h+) pada pita valensi yang dapat menginisiasi reaksi di
permukaannya melalui serangkaian reaksi kimia reduksi-oksidasi (redoks). Reaksi
ini akan menghasilkan ion reaktif atau radikal aktif yang dapat menghancurkan
kontaminan (Rohimatun, 2012).
Studi pemanfaatan fotokatalis Ag3PO4 untuk menangani limbah pewarna
tekstil telah banyak dilakukan diantaranya degradasi pewarna Rhodamin B dan
metil orange berturut-turut sebesar 98% dan 81,0% (Ge, 2014), metilen biru hingga
100% (Zheng dkk, 2013), OG (Orange G) dan CV (Crystal Violet) berturut-turut
sebesar 57,3% dan 79,4% (Luo dkk., 2014), Congo red sebesar 93% (Li dkk.,
2014), Eosin Y mendekati 100% (Khan dkk., 2012) dan lain-lainnya. Namun,
Ag3PO4 memiliki kelemahan yakni stabilitas yang rendah dalam mendegradasi zat
warna (Wang dkk., 2013). Hal ini diakibatkan oleh proses reduksi ion perak (Ag+)
menjadi logamnya (Ag0) akibat menangkap elektron saat proses fotodegradasi
berlangsung (Qamar dkk., 2015). Upaya yang dapat dilakukan salah satunya adalah
dengan menggabungkan Ag3PO4 dengan Graphene Oxide (GO) membentuk
komposit Ag3PO4/GO.
Ag3PO4/GO banyak dilaporkan tidak hanya stabil untuk mendegradasi zat
warna namun juga memiliki kemampuan recyclability (penggunaan kembali) dan
aktifitas fotodegradasi yang sangat baik dibandingkan dengan Ag3PO4 murni
karena penambahan Graphene Oxide ke dalam sistem Ag3PO4 mengurangi proses
reduksi ion perak (Ag+) menjadi logamnya (Ag0) (Chen dkk., 2013). Hal ini
didukung oleh penelitian Bai dkk (2013), fotokatalis Ag3PO4/GO mampu
digunakan untuk mendegradasi metilen biru hingga 100% kurang dari dari 15

3
menit, memiliki laju fotodegradasi lima kali lebih besar dibandingkan dengan
Ag3PO4 nanokristal dan memiliki recyclability hingga lima kali penggunaan tanpa
penurunan aktifitas fotodegradasi yang signifikan sehingga fotokatalis Ag3PO4/GO
menjadi salah satu kandidat fotokatalis yang sangat baik untuk penanggulangan
limbah cair pewarna industri tekstil.

4. Mekanisme Kerja Fotokatalis Ag3PO4/Graphene Oxide


Menurut Chen dkk (2013), mekanisme kerja fotodegradasi polutan
menggunakan fotokatalis Ag3PO4/GO dapat diilustrasikan pada Gambar 1. Di
bawah iridiasi sinar tampak (contohnya sinar matahari), elektron (e-) pada pita
valensi (VB) dari Ag3PO4 bisa tereksitasi menuju pita koduksi (CB) sehingga
menghasilkan hole (h+) pada pita valensi Ag3PO4 secara terus menerus (Persamaan
1). Karena tingkat energi yang yang sama antara Ag3PO4 dan GO, elektron yang
berada pada pita valensi Ag3PO4 akan ditransfer ke permukaan GO (Persamaan 2)
dan bereaksi dengan molekul oksigen (O2) menjadi •O2- (Persamaan 3). Radikal
•O2- yang dihasilkan dapat bereaksi dengan H+ sehingga menghasilkan •HO2
(Persamaan 4) yang mana bereaksi dengan elektron yang terjerap menjadi H2O2
(Persamaan 5). Sementara itu, hole (h+) yang dihasilkan pada pita valensi Ag3PO4
dapat ikut serta dalam mendegradasi polutan melalui proses oksidasi secara
langsung atau dapat bereaksi dengan OH- menghasilkan radikal •OH (Persamaan 6)
yang bersama-sama dengan •HO2 dan •O2- mengoksidasi polutan menjadi molekul
kecil (Persamaan 7).

Gambar 1. Mekanisme fotodegradasi Ag3PO4-GO (Chen dkk., 2013)

4
Ag3PO4 →Ag3PO4 (eCB- + hVB+) (1)
Ag3PO4 (eCB-) → GO (eCB-) (2)
GO (eCB-) + O2 → GO + O2− (3)
O2− + H+ → HO2 (4)
GO (eCB-) + •HO2 + H+ → GO + H2O2 (5)
Ag3PO4 (hVB+) + OH− → Ag3PO4 + •OH (6)
Ag3PO4 (hVB+), •OH, or •O2- + dye →···→CO2 +H2O + molekul kecil (7)

5. Penanganan Limbah Cair Industri Tekstil Menggunakan Fotokatalis


Ag3PO4/GO
Pengelolaan limbah cair industri tekstil dilakukan dengan merancang
reaktor yang dilapisi fotokatalis Ag3PO4/GO. Reaktor Ag3PO4/GO ditunjukkan
pada Gambar 2.

Gambar 2. Reaktor (kanan) dan pelat bilah (kiri) fotokatalis Ag3PO4/GO

Fotokatalis Ag3PO4/GO dilapiskan pada dinding reaktor bertujuan untuk


memperbesar kontak antara pewarna dengan fotokatalis sehingga meningkatkan
efisiensi kerja fotodegradasi fotokatalis dibandingkan dengan mengontakkan
serbuk fotokatalis Ag3PO4/GO secara langsung. Reaktor dipasang secara seri agar
kandungan pewarna dalam limbah dapat diturunkan secara optimum. Jumlah
reaktor yang digunakan dapat disesuaikan dengan keadaan lingkungan dan jumlah
limbah cair yang dihasilkan oleh industri tekstil. Ilustrasi desain rancang bangun

5
reaktor secara keseluruhan ditunjukkan pada Gambar 3. Limbah yang dihasilkan
dari industri tesktil (A) akan dialirkan ke bak penampung (B). Bak penampung
selain berfungsi sebagai penampung sementara namun juga berfungsi memisahkan
antara limbah padat (benang dan lain-lainnya) dan cair yang dihasilkan. Limbah
cair kemudian dialirkan ke dalam reaktor 1 (C). Sinar matahari yang mengenai
reaktor (pelat fotokatalis Ag3PO4/GO) akan mengaktivasi fotokatalis Ag3PO4/GO
sehingga berjalan mekanisme kerja fotodegradasi terhadap limbah cair tekstil. Air
limbah akan dialirkan ke reaktor 2 untuk memaksimalkan proses fotodegradasi. Air
yang telah melewati perlakuan pada reaktor 1 dan 2 akan dialirkan ke dalam bak
aerasi yang berfungsi untuk mengendapkan endapan yang terbawa dan sebagai
kontrol pengawasan terhadap kandungan dalam limbah cair yang memenuhi baku
mutu atau tidak. Limbah cair yang tidak memenuhi baku mutu dapat dilakukan
pengulangan siklus dalam reaktor fotokatalis Ag3PO4/GO sehingga kadar limbah
cair yang dihasilkan berada di bawah ambang batas dan aman jika dibuang ke badan
atau aliran air.

Gambar 3. Rancang bangun keseluruhan

6. Kesimpulan
Industri tekstil merupakan salah satu industri yang menyumbang
pendapatan terbesar bagi Indonesia. Kebutuhan akan tekstil yang semakin
meningkat akan berbanding lurus dengan limbah cair tekstil yang dihasilkan dari
setiap aktivitas produksi industri tekstil. Limbah cair tekstil yang tidak ditangani
akan menghasilkan dampak negatif bagi lingkungan dan makhluk hidup.
Penanganan limbah cair industri tekstil ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan
fotokatalis Ag3PO4/GO yang mampu mendegradasi kandungan berbahaya dalam
limbah cair tekstil sehingga aman jika dibuang ke badan atau aliran sungai. Melalui
pemanfaatan fotokatalis Ag3PO4/GO selain meminimalisir dampak negatif limbah
cair tekstil namun juga akan meningkatkan kestabilan ekonomi industri tekstil.

6
7. Daftar Pustaka
Ariguna, I.W.S.P., N.M. Wiratini, dan I.D.K. Sastrawidana, 2014, Degradasi Zat
Warna Remazol Yellow FG dan LImbah Tekstil Buatan dengan Teknik
Elektrodekolorisasi, Kimia Visvitalis, 2: 127-137.
Bai, S., X. Shen, H. Lv, G. Zhu, C. Bao, dan Y. Shan, Assembly of Ag3PO4
Nanocrystals on Graphene-Based Nanosheets With Enchanced
Photocatalytic Perfomance, Journal of Colloid and Interface Science, 405:
1-9.
Chen, G., M. Sun, Q. Wei, Y. Zhang, B. Zhu dan B. Du, 2013, Ag3PO4/Graphene-
Gxide Composite with Remarkably Enchanced Visible-Light-Driven
Photocatalytic Activity Toward Dyes in Water, Journal of Hazardous
Materials, 244-245: 86-93.
Ferdian, T.A., Christian, H., Suwito, E., Setiadi, T. & Suhardi, S.H. 2007.
Kemampuan Pengolahan Warna Limbah Tekstil oleh Berbagai Jenis Fungi
dalam Suatu Bioreaktor. Makalah disajikan dalam Seminar Nasional
Fundamental dan Aplikasi Teknik Kimia, ITS Surabaya, 15 November 2007
Irmanto dan Suyata, 2008, Penurunan BOD dan COD Limbah Cair Industri Tekstil
di Kabupaten Pekalongan dengan Metode Multi Soil Layering, Molekul,
3[2], 98-106.
Khan, A., M. Qamar, and M. Muneer, 2012, Synthesis of Highly Active Visible
Light Driven Colloidal Silver Orthophosphate, Chemical Phisics
Letters¸519-520:54-58.
Li, X.Z., K.L.Wu, C. Dong, S.H. Xia, Y. Ye dan X.W. Wei, 2014, Size-Controlled
Synthesis of Ag3PO4 Nanorods and Their High-Performance Photocatalysis
for Dye Degradation Under Visible-Light Irradiation, Materials Letters,
130:97-100.
Luo, L., Y. Li, J. Hou dan Y. Yang, 2014, Visible Photocatalysis and Photostability
of Ag3PO4 Photocatalyst, Applied Surface Science, 319: 332-338.
Nurainun, Heriyana dan Rasyimah, 2008, Analisi Industri Batik di Indonesia, Fokus
Ekonomi, 7[3]: 124-135.
Qamar, M., R.B. Elsayed, K.R. Alhooshani, M.I. Ahmed, dan D.W. Bahnemann,
2015, Chemoselective and Efficient Conversion of Aromatic Alcohols Into

7
Aldehydes Photo-Catalyzed by Ag3PO4 in Aqueous Suspension Under
Simulated Sunlight, Catalysis Communications, 58: 34-39.
Rohimatun, B., 2012, Penerapan Teknologi Nano Fotokatalis untuk Degradasi
Pestisida, Warta Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri, 18[1]:
15-20.
Riyani, K., T. Setyaningtyas dan D.W. Dwiasih, 2012, Pengolahan Limbah Cair
Batik Menggunakan Fotokatalis TiO2-Dopan-N dengan Bantuan Sinar
Matahari, Valensi, 2[5]: 581-587.
Risnandar, H. dan K. Kurniawan, 1998, Laporan Penelitian : Penyerapan Zat
Warna Tekstil dengan Menggunakan Jerami Padi, FT Undip, Semarang.
Sudradjat, A., 2002, Peran Industri dan Produk Tekstil Pada Kelestarian
Sumberdaya Lingkungan Perairan DAS Citarum, Jurnal Teknologi
Lingkungan, 3[2]: 92-97.
Suyata dan M. Kurniasih, 2012, DEgradasi Warna Kongo Merah Limbah Cair
Industri Tekstil di Kabupaten Pekalongan Menggunakan Metode
Elektrodekolorisasi, Molekul, 7[1]:53-60.
Vu, T.A., C.D. Dao, T.T.T. Hoang, T. Nguyen, G.H. Lie, P.T., Dang, H.T.K. Tran,
dan T.V. Nguyen, 2013, Highly Photocatalitic Activity of Novel Nano-
Sized Ag3PO4 for Rhodamine B Degradation Under Visible Light Irriiation,
Materials Letters, 92: 57-60.
Wang, B., X. Gu, Y. Zhao, dan Y. Qiang, 2013, A Comparable Study on The
Photocatalytic Activity of Ag3PO4, AgBr, and AgBr/Ag3PO4 Hybrid
Microstructure, Applied Surface Science, 283: 396-401.
Wardhana, W.A., (2004) Dampak Pencemaran Lingkungan., Penerbit Andi
Yogyakarta.
Zheng, B., X. Wang, C. Liu, K.Tan, Z. Xie dan L. Zheng, 2013, High-Efficiently
Visible Light-Responsive Photocatalyst: Ag3PO4 Tetrahedral Microcrystal
With Exposed {111} Facets of High Surface Energy, Journal of Chemistry
A, 1: 12635-126640.

Wiloso, E.A. 1999. Dekolorisasi Beberapa Zat Warna Tekstil Dari Kelompok Azo
Oleh Pennicillum Sp. Prosiding semnas VIII kimia dalam industri dan
lingkungan. Yogyakarta: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

8
Lampiran: Identitas Penulis
Nama : Febiyanto
Tempat Tanggal Lahir : Cirebon, 01 Februari 1993
Alamat Domisili : Jalan Gunung Muria RT/RW: 04/08 Grendeng
Purwokerto Utara
Jurusan : Kimia
Universitas : Universitas Jenderal Soedirman

Pengalaman Organisasi :
a. Staf Talent and Development Department Unit Kegiatan Mahasiswa BASIC
Fakultas Sains dan Teknik Unsoed Periode 2011-2012
b. Kepala Talent and Development Department Unit Kegiatan Mahasiswa BASIC
Fakultas Sains dan Teknik Unsoed Periode 2012-2013
c. Menteri Riset dan Teknologi Badan Eksekutif Mahasiswa KM MIPA Jurusan
MIPA Fakultas Sains dan Teknik Unsoed Periode 2012-2013
d. Staf Departemen Ilmiah dan Pustaka Unit Kegiatan Mahasiswa Kerohanian
Fakultas Sains dan Teknik Unsoed Periode 2011-2012
e. Kepala Departemen Ilmiah dan Pustaka Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas
Sains dan Teknik Unsoed Kerohanian Periode 2012-2013
f. Staf Bidang Kompetensi KAMMI Periode 2012-2013
g. Ketua Umum Unit Kegiatan Mahasiswa Kerohanian Fakultas Sains dan Teknik
Unsoed Periode 2014-2015

Karya ilmiah yang pernah dibuat :


a. PKM GT tahun 2012: Mabishi : Pemanfaatan Mangrove Sebagai Tsunami Bio-
Shield.
b. MTQ Unsoed tahun 2012: Integrasi dan Implementasi Al-Qur’an dalam NKRI.
c. PKM GT tahun 2013: Minyak Ketapang (MiyKe) : Pemanfaatan Biji Ketapang
(Terminalia cattapa L) di Daerah Cilacap Sebagai Minyak Goreng.
d. PKM P tahun 2013: Plastik Ramah Lingkungan dari Biji Nangka (Artocarpus
heterophyllus L.).

9
e. PKM P tahun 2013: Isolasi dan Identifikasi Senyawa Tanin dari Tanaman Paci-
Paci (Leucas lavandulaefolia) Sebagai Biopestisida.
f. PKM GT tahun 2014: Ory-Ben (Oryzae Sativa-Adsorben): Upaya Penanganan
Limbah Merkuri yang Dihasilkan dari Aktivitas Pertambangan Emas Rakyat di
Daerah Sangon D.I Yogyakarta.
g. PKM GT tahun 2014: Ory-Sugar: Fermentasi Limbah Sekam Padi
Menggunakan Khamir Candida Tropicalis Untuk Memproduksi Gula Rendah
Kalori Bagi Penderita Diabetes.
h. Opini Ilmiah MITI 2014: Save Our Water: “Dari Limbah Untuk Penanganan
Limbah”.
i. Essay Ilmiah tahun 2014 Universitas Pembangunan Nasional Yogyakarta:
“Melahirkan BaBE (Bahan Bakar Etanol) di Desa Gumelar Kabupaten
Banyumas Jawa Tengah”
j. Karta Tulis Ilmiah Mapres tahun 2014: IPAL-TiO2 : Reaktor Berbasis TiO2
Sebagai Upaya Menurunkan Kadar COD dan BOD Hasil Pengolahan Limbah
Cair Tahu IPAL Biolita I Desa Kalisari Banyumas Jawa Tengah.
k. ITS Expo tahun 2014: Fermentasi Serat Biji Ketapang (Terminalia catappa L)
Menggunakan Khamir Saccharomyces cerevisiae Untuk Produksi Bioetanol
Sebagai Bahan Bakar Industri Kecil-Menengah di Daerah Purwokerto Jawa
Tengah.
l. PMW Unsoed tahun 2014: Figur Mahasiswa (Fungi Agriculture): Budidaya
Jamur Tiram (Pleourotus ostreatus) Sebagai Usaha Kecil Mahasiswa di Daerah
Bobosan Purwokerto
m. Soedirman Science Competition 2014: Optimalisasi Batang Karbon dari Baterai
Bekas dalam Mendegradasi Limbah Cair Batik dengan Menggunakan Metode
Elektrodekolorisasi untuk Meningkatkan Stabilitas Produksi
n. RAMP IPB tahun 2014: Langit-Langit Rumah Sehat sebagai Penyerap Panas
dari Limbah Kertas dan Serat Kelapa
o. Proyek Sains Pertamina tahun 2014: Pembuatan BoLiTa (Bioetanol Limbah
Tapioka) dan Penerapannya di Desa Gumelar Kabupaten Banyumas Jawa
Tengah.

10
p. Essay Ilmiah Universitas Jember tahun 2014: TeKO (Teh Celup Khasiat Obat)
Pegagan: Pemanfaatan Tanaman Pegagan (Centella asiatica L. Urban) Menjadi
Teh Celup Sebagai Usaha Peningkatan Perekonomian Masyarakat Dusun
Lengkong Kabupaten Jember
q. LKTI Diesnat Universitas Jenderal Soedirman ke-51: Green Local Batik
Indutries : Penanggulangan Pencemaran Limbah cair Batik di Daerah Sokaraja
Kabupaten Banyumas Jawa Tengah.
r. FKIST UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta : BoTaCi (Biopestisida Tanaman Paci-
Paci): Biopestisida dari Tanaman Paci-Paci (Leucas lavandulaefolia) Sebagai
Upaya Peminimalisiran Ketergantungan dan Dampak Negatif Pestisida Sintetik
Untuk Mewujudkan Indonesia Emas 2015
s. PKM P tahun 2014: Optimalisasi Degradasi Limbah Cair Pewarna Batik
Melalui Pemanfaatan Batang Karbon dari Limbah Baterai Bekas dengan
Metode Elektrodekolorisasi.
t. Creative For Chemistry 2015: The Art of Activated Carbon (2 in 1): Lukisan
Unik Berbahan Dasar Karbon Aktif Sebagai Penghilang Bau Ruangan Pada
Green Building System.
u. Creative For Chemistry 2015: Green Textile Industry Building System: Sistem
Pengolahan Limbah Buangan Cair Warna Pada Industri Tekstil Menggunakan
Metode Multi Elektrodekolorisasi-Adsorpsi
v. PKM GT 2015 : Konsep Pembuatan Industri Biodiesel dari Minyak Biji
Nyamplung (Colophyllum inophyllum L.) di Kabupaten Cilacap Sebagai
Kawasan Khusus Pengembangan Bahan Bakar Nabati (BNN).
w. Tokyo Tech Indonesian Commitment Award (TICA) 2015: Potensi Biodiesel
dari Minyak Biji Tembakau Menggunakan Katalis Mg-Al/Hidrotalsit Sebagai
Energi Terbaharukan (The Potential of Biodiesel from Tobacco Seed Oils Using
Mg-Al/Hydrotalcite Catalys As Renewable Energy)
x. LKTIN Unnes 2015: Si Cerdik MFC (Sistem Cerdas Listrik Microbial Fuel
Cell): Pemanfaatan Limbah Kotoran Ayam Sebagai Sumber Listrik Gratis
Menggunakan Sistem MFC (Microbial Fuel Cell) Pada Peternakan Ayam.
y. Jurnal UI AC 2015: Green Local Batik Indutries : Penanggulangan Pencemaran
Limbah Cair Batik di Daerah Sokaraja Kabupaten Banyumas Jawa Tengah

11
z. Jurnal UI AC 2015: The Art of Activated Carbon (2 in 1): Lukisan Unik
Berbahan Dasar Karbon Aktif Sebagai Penghilang Bau Ruangan Pada Green
Building System.
aa. Jurnal UI AC 2015: Green Textile Industry Building System: Sistem Pengolahan
Limbah Buangan Cair Warna Pada Industri Tekstil Menggunakan Metode
Multi Elektrodekolorisasi-Adsorpsi
bb. International Conference on Advanced Materials Science and Technology
(ICAMST) 2015 : Synthesis and Visible light Photocatalytic Properties of Iron
Oxide-Silver Orthophosphate Composites.
cc. Kontributor Artikel Majalah Warung Sains Teknologi (Warstek) 2015: Review
Jurnal Internasional : Ag3PO4/Fe2O3 composite photocatalysts with an n–n
heterojunction semiconductor structure under visible-light irradiation
dd. Forum Saintis Muda Nasional (Fosman) 2015: SiOGe (Silver
Orthophosphate/Graphene Oxide (Ag3PO4/GO)): Pemanfaatan Fotokatalis
Ag3PO4/GO Sebagai Usaha Peminimalisir Dampak Negatif Limbah Cair
Industri Tekstil untuk Mewujudkan Indonesia Emas.

Penghargaan ilmiah yang pernah diraih :


a. Juara 1 Berkelompok Essay Nasional Universitas Pembangunan Nasional
Veteran Yogyakarta.
b. Juara 2 Mapres Tingkat Fakultas Sains dan Teknik Universitas Jenderal
Soedirman.
c. Juara 3 MTQ Unsoed Cabang KTI.
d. Octo Finalist Inter Faculty Debate Competition Unsoed.
e. The best of the best speaker 4th Sainsation Science and Engineering Faculty
Jenderal Soedirman University
f. Opini Ilmiah Terbaik versi MITI dengan tema Waste Management 2014: Save
Our Water: “Dari Limbah Untuk Penanganan Limbah”
g. Juara 2 Lomba Karya Tulis Ilmiah Soedirman 3nd Soedirman Science
Competition 2014.
h. Finalist 13 Besar Diesnat se-Universitas Jenderal Soedirman Ke-51 Cabang
Karya Tulis Ilmiah

12
i. Juara 3 Berkelompok Lomba Essai Ilmiah Nasional Unej Creative Competition
2014.

13

Anda mungkin juga menyukai