Anda di halaman 1dari 3

GreenSanse (Green with Sansevieria): Menanam Sansevieria Sebagai Aksi

Kecil Green Lifestyle di Rumah Sendiri

Oleh: Febiyanto1
1
Mahasiswa Program Studi Kimia Jurusan MIPA
Fakultas Sains dan Teknik Universitas Jenderal Soedirman

Pencemaran Udara dan Global Warming

Aktifitas industri, rumah tangga, dan sebagainya secara tidak disadari oleh sebagian besar
masyarakat dapat menimbulkan pencemaran. Misalnya pencemaran udara yang dapat
membahayakan kehidupan terutama bagi manusia. Hal ini disebabkan oleh berbagai gas polutan
yang terakumulasi di udara. Salah satunya adalah gas karbon monoksida atau CO. Gas CO bagi
manusia sendiri sangat berbahaya dimana pengikatan gas CO dalam aliran darah lebih besar
dibandingkan dengan oksigen sehingga jika terhirup dalam jumlah banyak akan menimbulkan
kematian. Gas CO dapat dihasilkan dari gas buang kendaraan bermotor dan pembakaran sampah.
CO bersama gas lainnya (CO2, metana, ozon, dan N2O) di atmosfer akan membentuk gas rumah
kaca yang menyelubungi bumi. Gas rumah kaca ini akan menyerap panas matahari sehingga
tidak dapat dipantulkan kembali ke angkasa. Akhirnya, suhu bumi meningkat yang menyebabkan
fenomena-fenomena alam yang dapat merugikan makhluk hidup di bumi. Contohnya adalah
naiknya suhu bumi. Fenomena alam ini disebut dengan Global warming atau pemanasan global.

Pentingnya Udara Bersih

Udara merupakan faktor kehidupan yang penting bagi makhluk hidup tak terkecuali bagi
manusia. Hampir setiap harinya kita membutuhkan berliter-liter udara bersih yang digunakan
untuk aktifitas metabolisme sehari-hari seperti perombakan makanan menjadi energi.
Pencemaran udara yang terjadi sampai saat ini karena masuknya gas atau polutan ke dalam udara
dapat menurunkan jumlah udara bersih sehingga konsumsi udara bersih pun menurun. Sedikitnya
udara bersih yang kita hirup dapat memunculkan berbagai penyakit yang berbahaya. Diantaranya
sesak nafas, radang paru-paru, keracunan dan sebagainya. Sehingga jika tidak ditanggulangi
dengan segera akan membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan.
Tumbuhan Sansevieria

Tumbuhan sansevieria1 berasal dari benua Afrika, dan lainnya berasal dari Asia.
Sansevieria memiliki keistimewaan dibandingkan tumbuhan lainnya yakni mampu bertahan
hidup pada rentang suhu dan cahaya yang luas, sangat resisten terhadap gas yang berbahaya
(polutan), bahkan mampu menyerap 107 jenis polutan (Tahir dan Sitanggang, 2008). Contohnya
seperti karbonmonoksida (CO) dan karbondioksida (CO2) (Izzati, 2014). Hal itu dikarenakan
sansevieria mengandung bahan aktif pregnane glikosid yang ada di tiap helai daun dimana
mampu mereduksi polutan menjadi asam organik, gula, dan beberapa senyawa asam amino.
Bahan aktif seperti pregnane glikosid yaitu 1-beta, 3-beta-dihydroxypregna-5, 16-dien-20-one
glikosid, ruscogenin, abamagenin, neoruscogenin, sansevierigenin, dan saponin (Dewitasari,
2009). Sehingga dengan adanya tumbuhan sansevieria akan meningkatkan kualitas udara bersih
yang telah tercemar oleh polutan.

Menananm Sansevieria sebagai Aksi Green Lifestyle

Kemampuan sansevieria untuk menyerap polutan berguna dalam penghijauan lingkungan.


Tumbuhan ini dimanfaatkan untuk menyerap asap buangan kendaraan. Sementara itu, sebagai
tanaman hias sansevieria bisa menangani sick building syndrome, yaitu keadaan ruangan yang
tidak sehat akibat tingginya konsentrasi gas karbondioksida, zat nikotin dari asap rokok, dan
penggunaan AC dalam ruangan. Oleh karena itu, sansevieria sangat bagus ditanam atau
diletakkan di dalam rumah (Purwanto, 2006).
Menanam merupakan kegiatan yang sangat sederhana namun masih menjadi aktifitas yang
jarang dilakukan oleh sebagian besar masyarakat. Menyadari akan bahanyanya pencemaran
udara dan pentingnya udara bersih, menanam tumbuhan sansevieria menjadi hal yang patut
dipertimbangkan, karena sansevieria sangat bagus sebagai antipolutan (Purwanto, 2006).
Terlebih untuk menjadikan lingkungan rumah yang lebih sehat dari polusi udara dan tentunya
aksi kecil green lifestyle di rumah sendiri.
Daftar Pustaka

Dewitasari, W.F, 2009, Uji Anatomi, Metabolit Sekunder dan Molekuler Sansevieria trifasciata,
Thesis, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Izzati, A.N.H., 2014, Multiplikasi Tanaman Lidah Mertua Blue Leaf (Sansevieria sp) Melalui
Kalus Secara In Vitro, Skripsi, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Purwanto, A., 2006, Sansevieraia Flora Cantik Penyerap Racun, Kanisius, Yogyakarta.

Tahrir, M.I dan M. Sitanggang, 2008, Zat Pengatur Tumbuh Tanaman, Pusat Antar Universitas
dan Lembaga Sumber Daya Informasi IPB, Bogor.

Lampiran

1. Gambar tumbuhan sansevieria

Anda mungkin juga menyukai