ANEU [18/433811/PPA/05626]
DAYU YUNITA [18/433815/PPA/05630]
FARIS HERMAWAN [18/433821/PPA/05636]
FEBIYANTO [18/433822/PPA/05637]
SUCIATI [18/433855/PPA/05670]
Persepsi visual
dan perhatian Pengetahuan
Bahasa organisasi
Perkembangan
Kognisi
ANIMASI
Perbedaan animate dan inanimate membentuk kerangka
pengalaman anak
Contoh:
Kura-kura dan tas
Naire et al., 2017, Current Direction in Psychological Science, 26(1), 22-17.
Visualisasi:
Kura-kura dan tas
VS
Naire et al., 2017, Current Direction in Psychological Science, 26(1), 22-17.
VS
Objek yang disentuh oleh animate lebih mudah diingat daripada objek yang disentuh oleh
inanimate.
(Cogdill, Nairne, & Pandeirada, 2016)
Tes memori mengungkapkan bahwa objek tersentuh oleh benda hidup lebih mudah
diingat.
Bonin et al. (2015) menunjukkan bahwa pengingatan kembali pada benda mati dapat
ditingkatkan relatif terhadap benda hidup, jika orang-orang membayangkan dirinya
berinteraksi dengan obyek tersebut.
Naire et al., 2017, Current Direction in Psychological Science, 26(1), 22-17.
‒ Orang-orang diperlihatkan kata-kata Swahili yang tidak dikenal yang diberi berbagai
“terjemahan” dalam bahasa Inggris.
‒ Tugasnya adalah menghasilkan terjemahan bahasa Inggris yang sesuai ketika diberi kata
Swahili sebagai isyarat.
‒ Kami tidak memasangkan kata-kata Swahili dengan terjemahannya yang sebenarnya;
melainkan, kami memilih target terjemahan yang entah hidup atau mati (animate or
inanimate) tetapi cocok (mis., "rembo" - "bebek" vs. "sahani" - "kompor").
‒ Orang-orang diminta untuk mempelajari pasangan sehingga mereka dapat menghasilkan
terjemahan ("bebek") ketika diberi isyarat ("rembo").
Naire et al., 2017, Current Direction in Psychological Science, 26(1), 22-17.
Studi lain:
Baru-baru ini mereplikasi hasil ini, meskipun animasi kadang-kadang
mengganggu daya ingat pada studi mereka. Secara keseluruhan, data ini
menunjukkan bahwa dimungkinkan untuk mengeksploitasi bias konten yang
melekat dalam lingkungan pembelajaran praktis.
(Popp dan Serra, 2016)
Contoh kasus:
Akan lebih mudah untuk belajar bahasa asing jika kita mulai dengan kosakata
yang merujuk pada agen yang hidup (animate agents).
Logika ini dapat diperluas ke konsep lain yang relevan.
Siswa sekolah menengah merasa lebih mudah untuk belajar tentang botani
(tanaman dan buah-buahan) jika informasi yang akan dipelajari dibingkai di
sekitar properti yang berkaitan dengan kelangsungan hidup (misalnya,
kematangan atau toksisitas).
(Prokop dan Fancˇovicˇová, 2014)
Naire et al., 2017, Current Direction in Psychological Science, 26(1), 22-17.
KESIMPULAN