Anda di halaman 1dari 11

Nursing News Perbedaan Stres Akademik Pada Mahasiswa

Volume 2, Nomor 3, 2017 Program Studi Ilmu Keperawatan Berdasarkan


Jenis Kelamin Di Fakultas Kesehatan Universitas
Tribhuwana Tunggadewi Malang

PERBEDAAN STRES AKADEMIK PADA MAHASISWA


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN BERDASARKAN
JENIS KELAMIN DI FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS
TRIBHUWANA TUNGGADEWI MALANG

Nur Hafifah1), Esti Widiani2), Wahidyanti Rahayu H.3)

1)
Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang
2),3)
Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang
E-mail : Nhafif7@gmail.com

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan stres akademik pada
mahasiswa keperawatan berdasarkan jenis kelamin di Universitas Tribhuwana
Tunggadewi.Desain penelitian yang digunakan adalah komparatif. Jumlah populasi
sebanyak ± 525 mahasiswa dan sampel diambil secara acak stratifikasi (stratified random
sampling) sebanyak 308 mahasiswa dengan laki-laki 131 dan perempuan 177 mahasiswa.
Instrument yang digunakan adalah kuisioner student-life stress inventory (SSI) dengan
skala Likert, dan menggunakan analisa data uji T-test independent. Teknik pengumpulan
data dimulai dengan mengurus surat izin di Bakesbangpol, setelah selesai perizinan peneliti
kemudian menyebarkan kuisioner kepada semua responden. Kuisioner yang sudah
terkumpul kemudian ditabulasi dan di analisis data.Hasil penelitian didapatkan sebagian
besar responden mengalami stres akademik sedang yaitu sebesar 41,9% atau 129
responden dengan jumlah 60 responden laki-laki dan 69 responden perempuan. Uji T-test
menunjukkan nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,093 pada responden laki-laki dan 0,092 pada
responden perempuan. H0 diterima yang artinya tidak terdapat perbedaan stres akademik
antara mahasiswa keperawatan laki-laki dan perempuan yang ada di Fikes Universitas
Tribhuwana Tunggadewi Malang.Hasil ini disebabkan karena kesamaan stressor ataupun
tekanan akademik yang diberikan dan yang diterima diterima antara mahasiswa
keperawatan perempuan dan laki-laki selama kuliah.

Kata kunci : Jenis kelamin, mahasiswa keperawatan, stres akademik.

220
Nursing News Perbedaan Stres Akademik Pada Mahasiswa
Volume 2, Nomor 3, 2017 Program Studi Ilmu Keperawatan Berdasarkan
Jenis Kelamin Di Fakultas Kesehatan Universitas
Tribhuwana Tunggadewi Malang

THE DIFFERENCES IN ACADEMICSTRESS ON STUDIES PROGRAM OF


NURSING STUDENTS BY GENDER IN THE FACULTY OF HEALTH
TRIBHUWANA TUNGGADEWI UNIVERSITY MALANG

ABSTRACT

The purpose of this study was to determine differences in academic stress in nursing
students by gender. This study design is a comparative. Total population of ± 525 students
and samples taken randomly stratification (stratified random sampling) of 308 students
with 131 male and 177 female students. The instrument used was a questionnaire student-
life stress inventory (SSI) with Likert scale, and using data analysis independent t-test. The
result showed that most respondents were experiencing academic stress that was equal to
41.9% or 129 respondents with 60 male respondents and 69 female respondents. T-test
showed the Sig. (2-tailed) of 0.093 on the male respondents and 0.092 on the female
respondents. Thus (p value> 0.05) means that there were no differences in academic stress
among men and women nursing students in Fikes Tribhuwana Tunggadewi University
Malang.

Keywords : Academic stress, gender, nursing students.

PENDAHULUAN mahasiswa adalah masalah stres


akademik.Stres akademik adalah tekanan
Mahasiswa tergolong usia remaja mental yang berkaitan dengan frustasi
akhir. Departemen Kesehatan (Depkes) dengan kegagalan akademik, ketakutan
RI tahun 2009 mengatakan bahwa remaja akan kegagalan tersebut bahkan
akhir berusia antara 17-25 tahun.Remaja kesadaran terhadap kemungkinan
akhir merupakan tahap perkembangan terjadinya kegagalan tersebut (Kadappati
yang memasuki masa dewasa.Pada masa & Vijayalaxmi, 2012).
ini remaja mengalami suatu kondisi yang Stres akademik dikalangan
disebut dengan periode “storm &stress” mahasiswa telah lama diteliti, diantaranya
(Bakrie, 2010).Berdasarkan survey yang pada penelitian yang dilakukan oleh
dilakukan oleh American College Health Maryama (2015) diperoleh hasil bahwa
Association pada tahun 2006, salah satu variabel gender memberikan sumbangan
masalah kesehatan terbesar yang sebesar 1.9 % menyebabkan stress
memiliki dampak pada kinerja akademik akademik, dan menunjukkan bahwa ada

221
Nursing News Perbedaan Stres Akademik Pada Mahasiswa
Volume 2, Nomor 3, 2017 Program Studi Ilmu Keperawatan Berdasarkan
Jenis Kelamin Di Fakultas Kesehatan Universitas
Tribhuwana Tunggadewi Malang

perbedaan stres akademik yang signifikan menimbulkan stres Jenis kelamin


antara laki-laki dan perempuan. Begitu berkaitan dengan tubuh laki-laki dan
juga dalam penelitian yang dilakukan perempuan, dimana laki-laki
oleh Purwati (2012) diUniversitas memproduksi sperma dan perempuan
Indonesia, menunjukkan bahwa hampir menghasilkan sel telur.Dalam penelitian
50% mahasiswa mengalami stres yang dilakukan oleh Norkasiani dan
akademik dalam rentang sedang. Dalam Tamher (2009)bahwa perempuan lebih
penelitian yang dilakukan oleh Dhull & siap menghadapi masalah dibandingkan
Kumari (2015) di sekolah umum kota dengan laki-laki, karena laki-laki
Rohtak, menemukan bahwa pelajar cenderung lebih emosional dalam
perempuan berada di bawah stres menyelesaikan masalah.
akademik yang lebih tinggi dibandingkan Penelitian di University of Buffalo
dengan laki-laki. membuktikan perempuan lebih mampu
Menurut Agolla dan Ongori (2009) mengendalikan stres.Kemampuan ini
dalam penelitiannya di Universitas disebabkan oleh factor hormone, yaitu
Bostwana juga menemukan efek stres berupa tingginya hormon estrogen di
terhadap mahasiswa, yaitu diantaranya dalam tubuh wanita.Hormone estrogen
mahasiswa mengalami masalah pada wanita dapat memperkuat efek
pencernaan dengan persentase 88%, 75% oksitosin beberapa kali lipat, sedangkan
mengalami kecemasan di rumah dan di pada pria hormone oksitosin diproduksi
kampus, 77% mahasiswa merasakan di dalam tubuh tidak sebanyak seperti
ketegangan atau nyeri di leher atau di pada wanita, karena pada tubuh pria
bahu, sakit kepala dan sesak nafas, 85% terdapat hormone testosterone yang
tidak dapat berhenti berfikir mengenai kerjanya yaitu meminimalkan efek dari
permasalah mereka atau tidak dapat hormone oksitosin di dalam
merasa tenang, 88% memiliki masalah tubuh.Hormone oksitosin berfungsi
dalam berkonsentrasi karena selalu dalam mempengaruhi emosi seseorang
menghawatirkan hal lain. Untuk yang dapat menimbulkan perasaan
mengurangi kecemasan tersebut, 32% senang, bahagia, tenang, damai,
mahasiswa makan, minum atau merokok penyayang, dan bersahabat dengan orang-
berlebihan dan 16% mahasiswa orang di sekitarnya. Oksitosin merupakan
mengkonsumsi obat penenang untuk respon dari emosi positif yang datang dan
menenangkan diri. direspon oleh hipotalamus (Asiyah,
Stres akademik dipengaruhi oleh 2010).
berbagai faktor, salah satu diantaranya Pada laki-laki selain karena
yaitu faktor jenis kelamin.Jenis kelamin pengaruh hormone oksitosin, penyebab
merupakan salah satu faktor yang dapat lain yang membuat laki-laki lebih rentan

221
Nursing News Perbedaan Stres Akademik Pada Mahasiswa
Volume 2, Nomor 3, 2017 Program Studi Ilmu Keperawatan Berdasarkan
Jenis Kelamin Di Fakultas Kesehatan Universitas
Tribhuwana Tunggadewi Malang

munculnya stress karena mempunyai otak METODE PENELITIAN


yang berbeda dengan wanita baik secara
anatomi, kimiawi, hormonal, dan Desain penelitian yang digunakan
psikologi, perbedaan-perbedaan itulah dalam penelitian ini adalah menggunakan
yang menyebabkan perbedaan cara desain penelitian komparatifyaitu melihat
berpikir, merasa, dan berperilaku secara apakah ada perbedaan antara stres
fundamental termasuk cara merespon akademik pada mahasiswa PSIK laki-laki
masalah yang timbul. dan perempuan.Jumlah populasi
Fight or flight adalah suatu teori sebanyak ± 525 mahasiswa, dengan
psikologis yang dicetuskan oleh Waltern mahasiswa laki-laki berjumlah 131 dan
Cannon dalam Arora (2008) dan ini perempuan berjumlah 326 orang,
terjadi pada pria, bahwa hanya ada dua sedangkan sampel yang diambil secara
kemungkinan yang terjadi di saat seorang acak stratifikasi (stratified random
pria menghadapi masalahberusaha sampling) sebanyak 308 mahasiswa
melawan masalah tersebut dan dengan laki-laki berjumlah 131 dan
mengambil risiko (fight) atau melarikan perempuan berjumlah 177 mahasiswa.
diri dari masalah tersebut (flight). Respon Instrument yang digunakan dalam
inilah yang sering terjadi pada tubuh penelitian ini adalah lembar kuisioner
seorang pria, mereka biasanya student-life stress inventory (SSI) dengan
menghadapi stres itu dan melawannya skala Likert, dan menggunakan analisa
hingga menang atau berusaha data uji T-test independent dengan SPSS
menghindar jauh-jauh dari stres dan 23 for windows.
masalah yang dihadapi, tidak heran jika
pada saat stres seorang pria cenderung
menjadi kurang rasional dan cenderung HASIL DAN PEMBAHASAN
bersikap curiga, serta cenderung untuk
menghindar dari keluarga atau orang- Berdasarkan Tabel 1 diketahui
orang di sekitarnya (Nasution, 2007). bahwa lebih dari setengah responden
Berdasarkan penjelasan di atas maka berjenis kelamin perempuan yaitu 177
diperlukan penelitian dengan judul responden (57,5%), hampir semua
“Perbedaan stres akademik pada responden penelitianberusia antara 17-25
mahasiswa program studi ilmu tahun yaitu (98,4%) atau berjumlah 303
keperawatan berdasarkan jenis kelamin di responden dan paling banyak responden
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas penelitian adalah semester dua (II) dan
Tribhuwana Tunggadewi Malang”. semester empat (IV) yaitu 103 responden
(33,4%).

222
Nursing News Perbedaan Stres Akademik Pada Mahasiswa
Volume 2, Nomor 3, 2017 Program Studi Ilmu Keperawatan Berdasarkan
Jenis Kelamin Di Fakultas Kesehatan Universitas
Tribhuwana Tunggadewi Malang

Tabel 1. Distribusi frekuensi responden Tabel 3. Perbedaan stres akademik pada


berdasarkan jenis kelamin, usia, mahasiswa psik berdasarkan
dan semester pada Mahasiswa jenis kelamin di Unitri Malang
PSIK Unitri Malang Tahun Tahun 2016.
2016. Perbedaan
Jenis Rerata Nilai
Karakteristik Rerata
Parameter f (%) Responden (d.b) p
Responden (IK 95%)
Jenis kelamin Laki-laki 131 42,5 Laki-laki 130.04 0,093
Perempuan 177 57,5 (26,2) 1,06
Usia 17-25 th 303 98,4 Perempuan 128.98 0,092 (26,2)(27,7)
26-35 th 5 1,6 (27,7)
Semester Dua (II) 103 33,4
Empat (IV) 103 33,4 Berdasarkan Tabel 3 di atas dapat
Enam (VI) 102 33,2 diketahui bahwa nilai p > (0,05) yang
Total 100 berarti H0 diterima dan H1 ditolak
sehingga disimpulkan bahwa tidak
Berdasarkan Tabel 2, dapat terdapat perbedaan stres akademik yang
diketahui bahwa responden laki-laki signifikan antara mahasiswa laki-laki dan
paling banyak mengalami stres akademik perempuan yang ada di Fakultas Ilmu
dengan kategori sedang yaitu 45,8% atau Kesehatan Universitas Tribhuwana
60 responden. Tunggadewi Malang.
Berdasarkan penelitian yang
Tabel 2. Stres akademik pada mahasiswa dilakukan pada mahasiswa PSIK Unitri
PSIK di UNITRI Tahun 2016. Malang, didapatkan bahwa 131
Jenis Stres responden berjenis kelamin laki-laki,
f (%)
Kelamin Akademik dengan kategori stres akademik tertinggi
Laki-laki Ringan
37 28,2 adalah stres akademik sedang yaitu
(51-119)
Sedang 45,8% atau 60 responden. Stres akademik
60 45,8
(120-145) sedang dengan jumlah yang banyak dan
Berat terus-menerus dapat meningkatkan risiko
34 26
(>146)
Perempuan Ringan penyakit bagi mahasiswa (Smeltzer &
63 35,4 Bare, 2008). Berdasarkan stressor dan
(51-119)
Sedang reaksi terhadap stressor, bahwa
69 39
(120-145) mahasiswa laki-laki menunjukkan tingkat
Berat stres yang lebih berkaitan dengan konflik.
45 25,6
(>146)
Perbedaan pria dan wanita yang
Total 308 100 terungkap oleh sebuah penelitian baru,
yaitu bahwa hormon estrogen versi pria
membuat pria lebih banyak mengingat
223
Nursing News Perbedaan Stres Akademik Pada Mahasiswa
Volume 2, Nomor 3, 2017 Program Studi Ilmu Keperawatan Berdasarkan
Jenis Kelamin Di Fakultas Kesehatan Universitas
Tribhuwana Tunggadewi Malang

dalam keadaan stres, dan pria mampu mengajarkan bahwa ekspresi tingkah laku
belajar sesuatu lebih baik saat stres. terhadap emosi secara sosial dapat
Faktor jenis kelamin diterima (Daud & Khumas, 2012).
mempengaruhi munculnya stres Perbedaan jenis kelamin juga
akademik.Menurut Baron dan Bryne mempengaruhi persepsi dan reaksi
(2005) jenis kelamin adalah kejantanan mahasiswa terhadap stresor akademik
atau kewanitaan yang ditentukan oleh (Misra, McKean, West, & Russo, 2000
faktor genetik yang berperan pada saat dalam Daud, M &Khumas, A. 2012).
konsepsi dan menghasilkan perbedaan Hasil penelitian Hyde dan Plant (1995)
dalam fisik dan anatomi.Faqih (2006) dalam Daud, M &Khumas, A, (2012)
mendefinisikan jenis kelamin sebagai menunjukkan bahwa mahasiswa
pensifatan manusia yang didasari atas perempuan lebih sering mengekspresikan
perbedaan biologis.Menurut Agolla & perasaan mereka, sementara laki-laki
Ongori (2009), stres akademik yang lebih mengendalikan emosi, menerima
terjadi pada laki-laki dikarenakan laki- masalah, tidak berpikir mengenai situasi
laki lebih cenderung menggunakan stres, dan terlibat dalam usaha untuk
mekanisme koping yang berorientasi menyelesaikan masalah. Cara pengatasan
terhadap ego, sehingga laki-laki lebih masalah antara mahasiswa laki-laki dan
santai dalam menghadapi stressor yang mahasiswa perempuan juga berbeda, bila
berasal dari kehidupan dibandingkan dengan tingkat stres yang
akademik.Perbedaan dalam stresor dan sama, perempuan lebih terbuka dalam
reaksinya terhadap stresor ditemukan menunjukkan tingkat stresnya dibanding
antara laki-laki dan perempuan. laki-laki (Daud & Khumas, 2012). Hal ini
Mahasiswa laki-laki menunjukkan tingkat menunjukkan bahwa antara laki-laki dan
stres yang lebih berkaitan dengan konflik, perempuan memiliki perbedaan
sementara perempuan menunjukkan karakteristik anatomi. Perbedaan ini
reaksi tingkah laku dan psikologis yang disebabkan karena pengaruh jumlah
lebih besar terhadap stresor akademik. kromosom X dan Y yang dibawa sejak
Pernyataan ini mendukung temuan yang lahir.
menunjukkan bahwa mahasiswa Usia juga mempengaruhi terhadap
perempuan cenderung menunjukkan munculnya stres akademik. Dari hasil
emosi mereka dalam tingkah laku (Misra, analisis karakteristik responden
McKean, West, & Russo, 2000 dalam berdasarkan usia, didapatkan bahwa
Daud & Khumas, 2012). Perbedaan jenis hampir semua responden laki-laki berusia
kelamin dalam memberikan reaksi antara 17-25 tahun yaitu berjumlah 127
terhadap stresor merupakan hasil dari responden (97%) dan sebagian besar
sosialisasi peran gender yang responden mengalami stres akademik

224
Nursing News Perbedaan Stres Akademik Pada Mahasiswa
Volume 2, Nomor 3, 2017 Program Studi Ilmu Keperawatan Berdasarkan
Jenis Kelamin Di Fakultas Kesehatan Universitas
Tribhuwana Tunggadewi Malang

sedang. Pada tingkatan usia yang Tunggadewi Malang, menunjukkan


semakin tinggi, tingkat stres akademik bahwa sebagian besar responden
cenderung semakin rendah. Menurut mengalami stres akademik dengan
Struart dan Laraia (2005) dalam Purwati kategori sedang yaitu berjumlah 69
(2012), bahwa usia berhubungan dengan responden dengan presentase 38,9%.
pengalaman seseorang dalam Tingkat stres ini sudah perlu
menghadapi berbagai macam stressor, mendapatkan perhatian dan antisipasi
semakin bertambah usia seseorang maka dari pihak-pihak pendidikan yang terkait,
semakin baik pengelolaan stres karena hampir 50% responden
seseorang. perempuan mengalami stres sedang.Hasil
Faktor stressor ataupun semester ini sesuai dengan penelitian yang telah
juga mempengaruhi.Berdasarkan hasil dilakukan oleh Purwati (2012) bahwa
analisis karakteristik responden 50% responden perempuan mengalami
berdasarkan semester ataupun tingkat stres akademik dengan kategori sedang.
stressor yang diterima, didapatkan hasil Menurut Psychology Foundation of
bahwa paling banyak responden Australia (2010), pada kondisi stres
mengalami stres akademik sedang dan akademik sedang, mahasiswa cenderung
responden adalah semester IV.Responden menjadi mudah marah dan tidak fokus,
berjumlah 27 dengan presentase sehingga dapat mempengaruhi
61%.Hasil ini menunjukkan bahwa beban kemampuan dan orientasi terhadap
pendidikan mempengaruhi tingkat stres kegiatan proses pembelajaran yang
akademik seseorang.Ini sesuai dengan diikuti oleh mahasiswa. Hasilnya adalah
studi yang dilakukan oleh Agolla dan mahasiswa menjadi pusing, penundaan
Ongori (2009) bahwa beban akademik dalam penyelesaian tugas dan mengalami
yang terlalu berat adalah faktor penyebab gangguan tidur.Stres akademik sedang
stres akademik.Chiang (dalam Kai & dengan jumlah yang banyak dan terus-
Wen, 2009) mengatakan bahwa sebagian menerus juga dapat meningkatkan risiko
stres pada remaja berasal dari lingkungan penyakit bagi mahasiswa (Smeltzer &
sekolah yakni tugas yang terlalu banyak, Bare, 2008).
performansi akademik yang tidak Hasil ini disebabkan karena adanya
memuaskan, persiapan untuk tes, fluktuasi estrogen dalam tubuh wanita
kurangnya minat terhadap mata yang dapat membuatperasaan berubah-
pelajaran/ mata kuliahan dan hukuman ubah. Selama periode stres, kadar
dari guru. estrogenmenurun.Berdasarkan hasil
Berdasarkan hasil penelitian yang analisis menurut jenis kelamin,
dilakukan pada 177 responden didapatkan bahwa mahasiswa berjenis
perempuan di Universitas Tribhuwana kelamin perempuan mangalami tingkat

225
Nursing News Perbedaan Stres Akademik Pada Mahasiswa
Volume 2, Nomor 3, 2017 Program Studi Ilmu Keperawatan Berdasarkan
Jenis Kelamin Di Fakultas Kesehatan Universitas
Tribhuwana Tunggadewi Malang

stres akademik paling tinggi adalah stres bertambah usia seseorang, maka
akademik dengan kategori sedang yaitu kemampuan seseorang dalam mengelola
berjumlah 69 responden stres akan semakin baik, sehingga tingkat
(38,9%).Penelitian yang dilakukan di stres akademik pada usia yang semakin
Amerika menyatakan bahwa wanita meningkat akan turun dengan
cenderung memiliki tingkat stres yang karakteristik stressor yang sama.
lebih tinggi dibandingkan pria.Tetapi, Berdasarkan hasil analisis
saat sudah menjadi mahasiswa dan mulai menunjukkan bahwa responden
dihadapkan pada masalah yang nyata, perempuan yang paling banyak
mahasiswa sudah mulai mampu mengalami stres akademik adalah
menyampaikan saran dan beberapa responden yang berada di semester dua
solusi, lebih sering mengekspresikan (II) dan semester enam (VI) yaitu
perasaan, lebih terbuka dan bisa berjumlah 59 responden (57,2%), dan
mengatur keadaan stresnya (Gadzela, paling banyak responden mengalami stres
2005). dengan kategori ringan yaitu sama-sama
Berdasarkan hasil analisis usia, berjumlah 25 responden (42,3%). Stres
menunjukkan bahwa mahasiswa akademik pada mahasiswa muncul
perempuan yang paling banyak karena adanya beban yang baru diterima
mengalami stres akademik adalah atau karena adanya beban yang semakin
responden yang berusia antara 17-25 berat.Menurut Smeltzer & Bare (2008),
tahun yaitu berjumlah 176 responden bahwa mahasiswa harus mampu
(58%) dan termasuk dalam kategori stres mengembangkan mekanisme pertahanan
akademik sedang. Pada usia ini terjadi dan adaptasi terhadap beban ataupun
peralihan atau adaptasi diri untuk menjadi stressor yang berasal dari kehidupan
dewasa, dan kemungkinan cenderung akademik. Semakin tinggi stressor yang
untuk munculnya stres. Oleh karena itu, diterima maka akan semakin tinggi pula
adaptasi dibutuhkan oleh mahasiswa stres akademik yang dirasakan. Semakin
untuk mengembangkan mekanisme sering frekuensi stressor itu didapatkan
koping yang adaptif. Pada tingkatan usia maka akan semakin rendah beban
yang lebih tinggi, tingkat stres akademik akademik yang diterima.
cenderung akan semakin rendah. Berdasarkan penjelasan tersebut,
Berdasarkan hasil penelitian yang dan dari hasil penelitian didapatkan
dilakukan oleh Stuart dan Laraia (dalam bahwa tidak terdapat perbedaan yang
Purwati, 2012) bahwa usia berhubungan signifikan antara stress akademik pada
dengan pengalaman seseorang dalam mahasiswa PSIK laki-laki dan perempuan
menghadapi berbagai macam stressor. yang ada di Fakultas Ilmu Kesehatan
Hal ini menunjukkan bahwa semakin Universitas Tribhuwana Tunggadewi

226
Nursing News Perbedaan Stres Akademik Pada Mahasiswa
Volume 2, Nomor 3, 2017 Program Studi Ilmu Keperawatan Berdasarkan
Jenis Kelamin Di Fakultas Kesehatan Universitas
Tribhuwana Tunggadewi Malang

Malang.Hasiluji T test independent karena itu, tidak ditemukan adanya


dengan bantuan spss 23.0 for windows kecenderungan perbedaan tingkat stres
diketahui bahwa nilai p value> 0.05 yaitu akademik antara laki-laki dan perempuan.
0.093 > 0.05, ini berarti bahwa H0
diterima atau tidak terdapat perbedaan
stres akademik yang significant antara KESIMPULAN
responden laki-laki dan perempuan. Hasil
penelitian ini tidak sesuai dengan 1) Mahasiswa laki-laki paling banyak
penelitian Agolla &Ongori (2009)&Goff mengalami stres akademik dengan
(2011) bahwa tingkat stres pada kategori sedang yaitu (45,8%).
perempuan lebih tinggi dibanding tingkat 2) Responden perempuan sebagian
stres pada laki-laki.Ini dikarenakan laki- besar juga mengalami stres akademik
laki menggunakan koping yang dengan kategori sedang yaitu
berorientasi ego sehingga lebih santai sebanayak (39%).
dalam menghadapi stressor yang berasal 3) Hasil uji t test independent
dari kehidupan akademik. didapatkan bahwa p value (0,93) >
Kecenderungan karena tidak adanya 0,05, artinya bahwa H0 diterima yaitu
perbedaan tingkat stres akademik pada tidak terdapat perbedaan stres
mahasiswa PSIK Unitri ini dapat akademik antara laki-laki dan
dipengaruhi oleh faktor penyebab lain, perempuan pada mahasiswa
salah satunya yaitu familiarity (persepsi keperawatan di Universitas
pelajar terhadap seberapa sering terpapar Tribhuwana Tunggadewi Malang.
oleh stressor yang sama) (Govaerts &
Gregoire, 2006).
Karakteristik stressor akademik SARAN
(jumlah, pola, dan intensitas) yang sama
dan tidak adanya perbedaan kewajiban Diharapkan peneliti selanjutnya
akademis antara laki-laki dan perempuan untuk memperluas penelitiannya dengan
yang harus dipenuhi oleh mahasiswa meneliti tentang faktor-faktor yang
kemungkinan memiliki korelasi terhadap mempengaruhi stres akademik pada
hasil penelitian ini. Oleh karena itu, dapat mahasiswa dan disarankan untuk
diasumsikan bahwa intensitas, pola, dan memodifikasi instrumen penelitian agar
jumlah stressor yang diterima oleh terfokus pada masalah stres akademik
mahasiswa baik laki-laki maupun pada mahasiswa.
perempuan adalah sama. Akibatnya,
pengalaman mahasiswa terpapar terhadap
stressor akademik juga sama. Oleh

227
Nursing News Perbedaan Stres Akademik Pada Mahasiswa
Volume 2, Nomor 3, 2017 Program Studi Ilmu Keperawatan Berdasarkan
Jenis Kelamin Di Fakultas Kesehatan Universitas
Tribhuwana Tunggadewi Malang

DAFTAR PUSTAKA http://www.unsoed.ac.id//Cmsfak/u


serfiles/file/PsKp/Inklokal/seksualit
Agolla & Ongori 2009,„An assessment of as%2520new. Diakses pada tanggal
academic stress among 11 April 2012.
undergraduate students‟,Edu. Res.
Rev.4 (2): 063-070. Gadzella & Masten. 2005. An analysis of
the categories in the student-life
Arora, A. 2008. 5 Langkah mencegah dan stress inventory. American Journal
mengatasi stress. Jakarta: Bhuana of Psychological Research, vol. 1,
Ilmu Populer. no. 1, hh.1-10.

Asiyah. 2010. Belajar psikologi faal. Goff, A. 2011. Stresor, academic


Surabaya: IAIN Press. performance, and learned
resourcefulness in baccalaureate
Bakrie. 2010. Ciri-ciri penting remaja nursing students. International
Akhir. Journal of nursing education
http://www.tnol.co.id/id/spiritual- scholarship, vol. 8, hh. 923-1548.
psychology. Diakses pada tanggal
24 Desember 2011. Govaerst & Gregoire. 2006. Stressfull
academic situations: study on
Baron & Bryne. 2005. Psikologi social. appraisal variables in adolescence‟,
Jakarta: Erlangga. British Journal of Clinical
Psycology, vol. 54, hh.261-271.
Daud, M & Khumas, A. 2012. Stres
akademik dan manajemen waktu. Kadapatti & Vijayalaxmi. 2012. Stressors
skripsi tidak diterbitkan. Fakultas of academic stress‟ a study on pres-
Psikologi Universitas Negeri university students. Indian J. Sci.
Makassar. Res, vol. 3, no. 1, hh.171-175.
Kai & Wen. 2009. A study of stres
Dhull, I & Kumari, S. 2015. Academic sources among college student in
stress among adolescent in relation Taiwan. Journal of Academic and
to gender. International Journal of Business Ethnics.
Aplied Research, vol. 1, no. 11,
hh.394-396. Maryama. 2015. Pengaruhcharacter
strengths dan gender terhadap stres
Faqih, M. 2006. Berdebat seputar akademik mahasiswa uin jakarta
kelamin. yang kuliah sambil bekerja‟,skripsi

228
Nursing News Perbedaan Stres Akademik Pada Mahasiswa
Volume 2, Nomor 3, 2017 Program Studi Ilmu Keperawatan Berdasarkan
Jenis Kelamin Di Fakultas Kesehatan Universitas
Tribhuwana Tunggadewi Malang

tidak diterbitkan, Fakultas


Psikologi UIN.

Nasution, I. 2007. Stres pada remaja‟,


skripsi tidak diterbitkan, Fakultas
Kedokteran USU MEDAN.

Norkasioni & Tamher. 2009. Kesehatan


usia lanjut dengan pendekatan
asuhan keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika.

Psychology Foundation of Australia.


2010. Depression anxiety stress
scale.
http://www2.psy.unsw.edu.au/grou
ps/dass. Diakses pada tanggal 10
Desember 2011.

Purwati, S. 2012. Tingkat stres akademik


pada mahaiswa regular angkatan
2010 Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Indonesia. skripsi tidak
diterbitkan. FIK UI DEPOK.

Smeltzer & Bare. 2008. Brunner &


Sudarth‟s textbook Of medical-
surgical nursing. vol. 1, eds.
11th,Lippicontt. Philladelpia.

229

Anda mungkin juga menyukai