Anda di halaman 1dari 10

25

BAB IV
METODE PENELITIAN

4.1 Rancangan Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian


eksperimental jenis Quasi Experimental Design dengan menggunakan
desain Nonequivalent Control group Design. Quasi eksperimental adalah
suatu desain penelitian yang memiliki kelompok kontrol tetapi tidak dapat
berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel dari luar yang
mempengaruhi pelaksanaan eksperimen (Sugiono,2010:14).
Data kuantatif adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif
yang diangkakan (Sugiyono, 2005). menghubungkan dengan variable yang
lain (Sugiyono, 2005). Data kuantatif adalah data yang berbentuk angka atau
data kualitatif yang diangkakan (Sugiyono, 2005). Penelitian ini dilakukan
dengan pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk menganalisis pengaruh
Latihan Yoga Terhadap Penurunan Tingkat Nyeri Disminore Pondok
Pesantren Nurur Rohman Jember.
4.2 Waktu Dan Tempat Penelitian
Penelitian ini akan di lakukan di pondok pesantren Nurur Rohman
Jember pada santriwati yang mengalami dismenore. Lokasi ini di pilih karena
pondok pesantren nurur rohman jember ini merupakan daerah terbanyak
jumlah santriwati yang mengalami dismenore seKabupaten Jember.
Penelitian ini akan di lakukan pada tanggal 01 Juni – 01 Juli 2021.
4.3 Popolasi Dan Sample Penelitian
4.3.1 Populasi penelitian
Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian atau objek yang
diteliti (Natoadmojo, 2010). Populasi adalah setiap subjek yang
memenuhi kriteria yang telah ditetapkan (Nursalam, 2012). Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh santriwati yang mengelami dismenore
di Pondok Pesantren Nurur Rohman Jember sebanyak 52 orang.

4.3.2 Sampel penelitian


26

A. Besar Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yabf diteliti.
Dalam pengambilan sampel ini digunakan teknik atau cara-cara tertentu
sehingga sampel tersebut dapat mewakili populasi yang diteliti
(Notoadmojo, 2010). Sampel dalam penelitian ini adalah subjek yang
diambil dari populasi dijadikan sampel yang berjumlah 52 orang.
B. Sampling
Menurut Nursalam (2013) proses penyeleksi porsidari populasi
untuk dapat mewakili populasi. Tekhnik sampling merupakan cara-cara
yang ditempuh dalam pengambilan sampel, agar memperoleh sampel
yang benar-benar sesuai dengan keseluruhan subjek penelitian.
Metode penelitian sampel/sampling dalam penelitian ini adalah
purposive sampling tekhnik ini digunakan dengan mengambil semua
jumlah populasi yang ada dan keuntungan dari tekhnik ini adalah
keakuratan dari hasil yang diperoleh.
C. Kriteria Inklusi dan Eksklusi Sampel
1. Kriteria inklusi
Kriteria ini merupakan kriteria diaman subjek penelitian dapat
mewakili dalam sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai
sampel (Natoadmojo, 2010).
Dalam penelitian kriteria inklusi adalah :
1) Santriwati yang menetap di Pesantren Nurur Rohman Jember
2) Bersedia terlibat dalam penelitian ini yang dibuktikan dengan
menandatangani informend consent.
2. Kriteria eksklusi
Kriteria eksklusi adalah kriteria yang menghilangkan subjek yang
memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab (Nursalam,
2013).
Dalam penelitian ini eksklusinya adalah :
1) Santriwati yang tidak menetap di Pesantren Nurur Rohman Jember
2) Menolah untuk terlibat dalam penelitian ini.
4.4 Definisi Operasional
27

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional


dan berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk
melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek
fenomena. Pada definisi operasional dapat ditentukan parameter dijadikan
pengukuran dalam penelitian. Sedangkan menurut Nursalam (2013) definisi
operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang diamati sesuai dari
yang didefinisikan tersebut.

N Variab Definisi Indikator Alat ukur Skala Skor


o el
1 Latihan Suatu  Balasana Kuesioner Nomi
Yoga gerakan yang  Paschimo nal
menyatukan ttanasana
elemen  Virasana
spiritual dan  Adho
fisikal Mukha
seorang Virasana
individu  Padmasa
untuk na
mencapai  Adho
suatu kondisi Mukha
yang ideal. Padmasa
na
 Adho
Mukha
Baddha
Konasana
 Bharadva
jasana
 Adho
Mukha
Savanasa
na
 Prasarita
Padottana
sana
 Parsvotta
nasana
 Supta
Virasana
 Supta
Baddha
Konasana
 Matsyasa
28

na
 Supta
Padangus
thasana I
 Setu
Bandha
Sarvanga
sana
2 Nyeri Nyeri pada  Nyeri Kuesioner Ordin Skala nyeri
Dismen saat pada perut al FPS-R dengan
ore menstruasi, bagian hasil :
terutama di bawah 0 ; tidak nyeri
bagian perut.  Nyeri 1 : sedikit
pada nyeri
punggung 2 : sedikit
lebih nyeri
3 : lebih nyeri
4 : sangat
nyeri
5 : nyeri
sangat berat

4.5 Alat Dan Instrumen Penelitian


Penelitian ini mengumpulkan datanya menggunakan kuisioner. Kuisioner
adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh
informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal
yang ia ketahui (Arikunto, 2013:19).
4.6 Uji Instrumen Penelitian
4.6.1 Uji Validitas

Menurut Arikunto (2012:211) validitas adalah suatu ukuran yang


menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument.
Suatu instrument yang valid atau shahih mempunyai validitas tinggi.
Sebaliknya instrument yang kurang valid berarti memiliki validitas
rendah. Sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa
yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variable yang diteliti
secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrument menunjukkan sejauh
mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang
validitas yang dimaksud.
29

Dalam penelitian ini cara pengujian validitas instrument menggunakan


rumus kolerasi product moment sebagai berikut (Arikunto, 2012:213):

N  XY-(  X)  Y 

rxy=
NX  X
2
2

NY  Y 
2
2

Keterangan: X : Skor item


Y : Skor total

XY: Skor pertanyaan


N : Jumlah responden yang diujicoba
rxy : kolerasi product moment

Menurut Sugiyono syarat minimum untuk dianggap memenuhi


syarat adalah r = 0,3 jadi jika kolerasi antara butir dengan skor total
kurang dari 0,3 maka butir dalam instrument tersebut dinyatakan tidak
valid.
Sebelum melakukan penelitian, telah dilakukan uji validitas kuisioner
dengan 52 responden. Hasil dari uji validitas dapat dilihat pada tabel
berikut

4.6.2 Uji Rehabilitas


Reabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu
instrument cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat
pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik. Instrumen
yang baik tidak akan bersifat endensisus mengarahkan responden
untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Reliable artinya dapat
dipercaya sehingga dapat diandalkan (Arikunto, 2012:221). Pengujian
reabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Alpha Cronbach
sebagai berikut:
30

r11= k 1- σ b
2

k–1 σt2

Keterangan : r11 : Reabilitas Instrumen


K : Banyaknya butir pertanyaan
σb2 : Jumlah varians butir
σt2 : Varians total
Untuk mengetahui reabilitas tersebut, dikonsultasikan dengan
cara tradisional yaitu mengartikan pada nilai Cronbach Alapa dengan
lebih besardari 0,60 maka di katakana reliabel.
Sebelum melakukan penelitian, telah dilakukan uji validitas
kuisioner dengan 25 sampel. Hasil dari uji validitas dapat dilihat pada
tabel berikut:

4.7 Proses Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data dengan beberapa tahapan. Berikut ini


merupakan tahapan-tahapan yang dilalui oleh peneliti, diantaranya sebagai
berikut. Langkah-langkah yang ditempuh dan tehknik yang digunakan untuk
mengumpulkan data (prosedur penelitian) :

1. Perizinan
Tahap awal prosedur pengambilan data dilakukan dengan meminta
surat pengantar izin pengambilan dan awal dari STIKes Bhakti Al-Qodiri
Jember dan ditunjukan kepada Pengasuh Pondok Pesantren Nurur Rohman
Jember

2. Skrinning sampel.
Skrinning sampel dilakukan penelitian dengan upaya menetapkan
responden yang sesuai dengan kriteria di Pesantren Nurur Rohman Jember.
Penelitian memberikan penjelasan mengenai tujuan dan penelitian

3. Informed consent
31

Manfaat penelitian yang berjudul Latihan Yoga Terhadap


Penurunan Tingkat Nyeri Dismenore Santriwati Pondok Pesantren
Nurur Rohman Jember. peneliti mengajukan surat persetujuan
menjadi responden kepada responden.

4. Responden menandatangani surat persetujuan menjadi responden.


5. Peneliti memiliki lembar kuesioner pengukuran tingkat nyeri.
6. Peneliti mendampingi responden selama Pengisian kuesioner.
7. Kuesioner yang sudah di isi kemudian dilakukan perhitungan untuk
mengidentifikasi semua pertanyaan yang sudah dijawab.
8. Editing semua hasil kuesioner yang telah di isi
4.8 Pengolahan dan Analisis Data
4.8.1 Pengolahan data
Pengolahan data merupakan proses yang sangat penting dalam penelitian.
Oleh karena itu, harus dilakukan dengan baik dan benar. Dalam proses
pengolahan data terdapat langkah-langkah yang harus ditempuh, yaitu:
A. Pemeriksaan data
Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang
diperolah atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap
pengumpulan data atau setelah data terkumpul bertujuan meneliti kembali
data diperbaiki jika masih terhadap hal-hal yang salah atau merugikan.
Pada penelitian ini, editing dilakukan dengan cara memeriksa kembali
kelengkapan data.
B. Pemberian kode (coding)
Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap
data yang terdiri atas beberapa kategori, skor angka kematangan emosi
ditentukan dengan kategori.
C. Penyusun data (tabulasi)
Penyusunan data merupakan pengorganisasian data sedemikian rupa agar
dengan mudah dapat dijumlah, disaring, dan ditata untuk disajikan dan
dianalisis.
4.8.2 Analisa data
32

Pada analisis yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui


pengaruh latihan yoga terhadap penurunan tingkat nyeri dismenore di pondok
pesantren nurur rohman jember.
1. Univariat
Analisa univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan
setiap variabel penelitian. Pada umunya dalam analisis ini menghasilkan
distribusi dan presentase dari setiap variabel (Notoadmojo, 2012).
Disini Variabel X Adalah latihan yoga dan Variabel Y Adalah penurunan
tingkat nyeri dismenore di pondok pesantren Nurur rohman jember
2. Bivariat
Analisis bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga
berhubungan atau berkorelasi (Notoatmodjo, 2012). Analisis bivariat
dilanjutkan untuk mengetahui adanya pengaruh antara kedua variabel.
Misalnya variabel A (latihan yoga) dan variabel B (penurunan tingkat
nyeri dismenore di pondok pesantren nurur rohman jember) sehingga
dapat dijabarkan adakah hubungan dari variabel A ke variabel B. Uji
hipotesis pada penelitian ini menggunakan Uji chi square yang
digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis
hubungan dua page 12 16 vareabel (bivariate) yang berbentuk interval
atau ratio, dan sumber data dari dua variabel atau lebih tersebut sama
(Sugiono, 2015).
4.9 Etika Penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian, peneliti mengajukan permohonan izin


kepada kepala Puskesmas Kedungjajang untuk mendapatkan persetujuan.
Kemudian menyebarkan pelaksanaan penelitian langsung pada sampel
yang diteliti dengan menekankan pada masalah etika. Beberapa etika dalam
penelitian, yaitu:

1. Informed consent
Diberikan sebelum melakukan penelitian. Ini berupa lembaran
persetujuan untuk menjadi responden. Tujuannya agar subjek mengerti
maksud dan tujuan serta mengetahui dampak dari penelitian. Jika bersedia
33

harus menandatangani lembar persetujuan, dan jika tidak setuju bersedia


maka peneliti harus menghormati hak responden.

2. Anonimity
Untuk menjaga kerahasiaan identitas subjek, maka peneliti tidak perlu
mencantumkan nama lembar pengumpulan data cukup menuliskan
kode responden.
3. Confidentialy
Menjelaskan masalah-masalah responden yang harus dirahasiakan
dalam penelitian kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dijamin
kerahasiaannya, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan
dalam hasil penelitian.
34

Anda mungkin juga menyukai