Anda di halaman 1dari 10

PEMAKAIAN BAHASA INDONESIA, DI MEDIA SOSIAL

DIKALANGAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Al Miza Ginting, Cinta Bella, Indri Anisa, Nadila Cempaka Hany

ABSTRAK
Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar merupakan suatu keharusan bagi rakyat
Indonesia seperti yang tertuang dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 63
tahun 2019 tentang Penggunaan Bahasa Indonesia. Berbahasa Indonesia yang baik dan
benar dapat diartikan pemakaian ragam bahasa yang serasi dengan sasarannya dan yang
di samping itu mengikuti kaidah bahasa yang benar. Namun, penggunaan bahasa Indonesia
yang baik dan benar di zaman sekarang sungguh memprihatinkan. Kemajuan teknologi yang
semakin berkembang, memaksa para kaum muda di zaman sekarang kurang memperdulikan
penggunaan bahasa Indonesia yang tepat. Anak muda sekarang lebih cenderung
menggunakan bahasa atau ungkapan yang sedang ngetrend di seluruh dunia. Adapun tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa seringnya remaja di Indonesia
menggunakan bahasa gaul dalam bersosial media. Penelitian ini menggunakan metode
penelitian kualitatif yaitu penelitian menggunakan kuesioner yang dibuat menggunakan
gform. Subjek dalam penelitian ini adalah beberapa mahasiswa dari berbagai universitas
terutama para remaja yang sering menggunakan media sosial. Dan lokasi penelitian nya
yaitu daring atau dalam jaringan karena dalam masa pandemic
Kata kunci: bahasa indonesia, bahasa gaul, remaja

PENDAHULUAN
Di zaman sekarang, tidak dapat ditampik lagi bahwa kehidupan manusia saat ini sangat
berhubungan dengan media sosial. Media sosial memegang peranan penting di hampir
segala lini masyarakat. Mulai dari mengirim pesan kepada teman, berbagi informasi, hingga
mencari suatu informasi yang sedang hangat di masyarakat. Jadi, tak heran lagi apabila ada
yang menyebutkan bahwa media sosial telah menjadi salah satu kebutuhan penting hampir
setiap orang.
Kehadiran media sosial di tengah masyarakat era kini telah memberikan manfaat yang
sangat besar, terlebih lagi di era pandemi seperti sekarang. Media sosial cukup membantu
dalam menghapus jarak antar manusia, sehingga sangat efektif untuk mempersingkat waktu
1
dalam berkomunikasi. Namun, sesuatu yang memiliki dampak positif yang tinggi, tidak
menutup kemungkinan memberikan dampak negatif yang tinggi pula.
Media sosial dapat dipahami sebagai suatu platform digital yang menyediakan fasilitas
untuk melakukan aktivitas sosial bagi setiap penggunanya. Beberapa aktivitas yang dapat
dilakukan di media sosial, misalnya yaitu melakukan komunikasi atau interaksi hingga
memberikan informasi atau konten berupa tulisan, foto dan video. Berbagai informasi dalam
konten yang dibagikan tersebut dapat terbuka untuk semua pengguna selama 24 jam penuh.
Media sosial juga adalah media online yang menduduki interaksi sosial. Media Sosial
menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif.
Beberapa jenis situs media sosial populer saat ini antara lain Instagram, Twitter, Facebook,
TikTok, hingga Youtube. Berikut ini manfaat media sosial bagi kehidupan manusia yaitu:
1. Sarana belajar, mendengarkan, dan menyampaikan
Berbagai aplikasi media sosial dapat dimanfaatkan untuk belajar melalui beragam
informasi, data, dan isu yang termuat di dalamnya. Pada aspek lain, media sosial juga bisa
menjadi sarana untuk menyampaikan berbagai informasi kepada pihak lain.
2. Sarana dokumentasi, administrasi, dan integrasi
Beragam aplikasi media sosial pada dasarnya merupakan gudang dokumentasi beragam
konten, dari yang berupa profil, informasi, reportase, kejadian, rekam peristiwa, sampai pada
hasil riset-riset kajian. Beberapa hal yang bisa dilakukan media sosial, antara lain membuat
blog organisasi, mengintegrasikan berbagai lini di perusahaan, menyebarkan konten yang
relevan sesuai target di masyarakat atau memanfaatkan media sosial sesuai kepentingan visi,
misi tujuan efisiensi dan efektifitas operasional organisasi.
3. Sarana perencanaan, strategi, dan manajemen
Media sosial di tangan para pakar manajemen dan marketing dapat menjadi senjata yang
dahsyat untuk melancarkan perencanaan dan strateginya. Misalnya, melakukan promosi,
menggaet pelanggan setia, menghimpun loyalitas customer, menjajaki market, mendidik
publik sampai menghimpun respon masyarakat.
4. Sarana kontrol, evaluasi, dan pengukuran
Media sosial berfaedah untuk melakukan kontrol organisasi dan juga mengevaluasi
berbagai perencanaan dan strategi yang telah dilakukan. Ingat respons publik dan pasar
menjadi alat ukur, kalibrasi dan parameter untuk evaluasi. Sejauh mana masyarakat
memahami suatu isu atau persoalan, bagaimana prosedurprosedur ditaati atau dilanggar
publik dan seperti apa keinginan dari masyarakat, akan bisa dilihat langsung melalui media
sosial.
2
METODE PENELITIAN
Subjek dalam penelitian ini adalah beberapa mahasiswa dari berbagai universitas terutama
para remaja yang sering menggunakan media sosial. Dan lokasi penelitian nya yaitu daring
atau dalam jaringan karena dalam masa pandemic. Jenis dan metode penelitian ini adalah
penelitian kualitatif yaitu penelitian menggunakan kuesioner yang dibuat menggunakan
gform. Data dikumpulkan dengan cara mencari jawaban dari responden menggunakan
kuesioner yang disebar menggunakan gform. Teknik Pengumpulan Data,
a.) Persiapan Peneliti menyiapkan beberapa pertanyaan yang akan ditujukan kepada
responden atau subjek yag sebagaian besar adalah anak remaja,
b.) Pelaksanaan Kuesioner disebar dengan cara mengirimkan link gform melalui chat kepada
para subjek yang dituju
c.) Pengumpulan data Data dikumpulkan dari semua subjek dengan memilah mana respon
yang banyak dan sedikit lalu dibandingkan dengan keadaan sekarang dalam penggunaan
bahasa indonesia yang baik dalam sosial media
HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari hasil kuesioner tersebut, 60% memilih sering menggunakan media sosoial dan 33,3%
sangat sering. Maka dapat diketahui jumlah terbanyak yang sering menggunakan media
sosial di kalangan mahasiswa.

3
Dari hasil kuesioner tersebut, jumlah terbanyak yang dipilih para mahasiswa yaitu bahasa
gaul, yaitu sebanyak 66,7% mahasiswa sering menemukan bahasa gaul dalam bermedia

Dari hasil kuesioner, 66,7% mahasiswa menggunakan bahasa non baku dalam bermedia
sosial dan 26,7% yang menggunakan bahasa gaul.

Dari hasil kueioner, menurut mahasiswa 60% bahasa indonesia bakusangat perlu di
dalam media sosial. Dan 33,3% mengatakan mungkin sosial.

4
Dari hasil kuesioner, diatas adalah alasan mahasiswa mengapa diperlukannya bahasa
indonesia baku dalam bermedia sosial. Yang memiliki berbeda-beda pendapat. sangat perlu

Dari hasil kuesioner, mahasiswa memilih 60% sering menemukan penyingkatan kata dalam
bermedia sosial dan 40% sangat sering menemukan penyingkatan kata.

Dari hasil kuesioner, 86,7% mahasiwa mengatakan penyingkatan kata merupakan salah
satu kategori tidak menggunakan bahasa indonesia yangbenar, dan 13,3% mengatakan
tidak.

5
Dari hasil kuesioner, mahasiswa menjawab pertanyaan yaitu “Mager yuk” sebanyak
100% dalam bermedia sosial dengan memilih kata yang ditadak baku atau bahasa gaul.

tidak.

Dari hasil kuesioner, mahasiswa 46,7% memilih kata “kuy” yang seringdigunakan
dalam bermedia sosial, dan 40% menggunakan “ayo” dan 13,3 % menggunakan kaya
“yuk”

6
PEMBAHASAN

Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi negara kita, Indonesia. Selain itu, bahasa
Indonesia merupakan bahasa yang setiap harinya digunakan dalam kehidupan sehari-hari
pada masyarakat umum. Bahasa terdapat suatu sistem lambang bunyi arbitrer yang
dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dipakai oleh masyarakat komunikasi, kerja sama, dan
identifikasi diri. Dalam bahasa terdapat bahasa lisan maupun tulisan. Bahasa lisan
merupakan bahasa primer, sedangkan bahasa tulisan adalah bahasa sekunder. Bahasa
Indonesia adalah bahasa yang kita pakai sehari-hari dan juga bahasa resmi nagara kita.
Dalam penggunaannya, bahasa Indonesia mempunyai beberapa aturan yang harus ditaati
agar kita bisa menggunakannya dengan baik dan benar (Suminar, 2016:116). Penggunaan
bahasa yang tidak sesuai dengan umur si pengguna, bahsa yang tidak sesuai dengan makna
atau artinya, bahasa yang dicampur- campur bahasa daerah. Salah satu fungsi bahasa adalah
fungsi interpersonal, maksudnya bahasa dapat digunakan untuk membangun dan
memelihara hubungan sosial (Sudaryanto, 2013: 17). Hakikat bahasa dalam manusia sangat
besar. Hampir dalam semua kegiatan, manusia memerlukan bantuan bahasa. Baik dalam
kehidupan sehari-hari maupun dalam kehidupan khusus seperti kesenian dan ilmu pasti,
bahasa merupakan sarana yang tidak dapat ditinggalkan (Suyudi, 1997: 86). Dalam
berkomunikasi, seseorang memiliki tugas untuk mampu membina kerjasama. Untuk itu
dalam berkomunikasi seseorang perlu mengutamakan etika. Jadi masyarakat adalah penentu
dari munculnya keanekaragaman bahasa(Iryani, 2017). Media sosial seperti instagram ini
banyak sekali memberikan informasi baca dengan menggunakan bahasa yang tidak sesuai
dengan KBBI, penulisan maupun kata yang tidak baku tersebut memiliki makna yang sama
para pembaca tulisan tersebut, dimana situasi kebahasaan yang terdapat keragaman bahasa
lainya yang digunakan (Astuti,2017). Era digital yang menuntut penguasaan teknologi dan
bahasa asing pada berbagai bidang kehidupan saat ini makin meminggirkan posisi bahasa
Indonesia (Marsudi, 2009:135).

Saat ini internet sudah menjadi istilah yang akrab dalam keseharian kita.Internet,
jaringan pintar yang menghubungkan komputer dan manusia, pada tingkat tertentu, sudah
menjadi semacam kebutuhan bagi orang yang membutuhkan informasi dan komunikasi.
Menjadi ikon utama bagi kemajuan ranah teknologi dan informasi (TI), internet telah
mengubah cara orang berpikir, bekerja, berbelanja, belajar, dan berkomunikasi.2 Tidak salah
lagi planet bumi yang kita tempati ini telah menjelma menjadi planet internet.Internet
berhasil mengubah wajah dunia dalam waktu relatif singkat.Berbagai inovasi layanan,
7
aplikasi, perangkat keras, perkakas multimedia, telepon genggam, dan gadget, dengan sadar
menempatkan internet sebagai titik sentralnya.Dunia benarbenar sudah disatukan oleh
jaringan pintar ini.Tidak ada lagi batas geografis, bahkan tak ada lagi batas waktu. Salah satu
imbas dari jaringan pintar internet ini adalah berkembang luasnya media sosial.Media sosial
atau yang sering disebut sebagai social media (sosmed) mulai dikenal di Indonesia sejak 4
tahun yang lalu. Kehadiran media sosial (Facebook, Twitter, Youtube, Flickr, Path,
Instagram, Blog, Skype, Snapchat, dan Messaging Apps seperti: Whatsapp, Line, Blackberry
Messanger, Yahoo Messanger, Google Talk, dan lain sebagainya) adalah torehan sejarah
yang telah membawa perubahan dalam proses komunikasi manusia. Proses komunikasi yang
selama ini dilakukan hanya melalui komunikasi tatap muka, komunikasi kelompok,
komunikasi massa, berubah total dengan perkembangan teknologi komunikasi virtual,
khususnya internet. Perubahan itu bisa dilihat pada tempat umum di mana orang lebih asyik
berkomunikasi dengan gadget yang merek.

KESIMPULAN
Dari hasil survei yang telah diteliti melalui Google formulir, dapat disimpulkan bahwa
bahasa Indonesia khususnya media sosial dikalangan mahasiswa banyak menggunakan
bahasa Indonesia yang tidak baku. Dari hasil survei, 66,7% Lebih banyak ditemukan bahasa
gaul dalam ber media sosial begitu juga dengan Pendapat para mahasiswa bahwa
penggunaan bahasa Indonesia baku sangat perlu dengan hasil survei 60% menyatakan iya
perlu dengan alasan alasan yang berbeda. Dalam ber media sosial juga sering ditemukan
dalam penyingkatan kata dengan hasil 60% dan Sebanyak 86,7% menyatakan bahwa
peningkatan kata tersebut termasuk kategori bahasa Indonesia tidak benar. Maka, di
kalangan mahasiswa pun banyak menggunakan bahasa yang tidak sesuai dengan kak Idah
bahasa Indonesia contoh dengan peningkatan kata. Serta dalam ber media sosial juga sering
menggunakan kata kata seperti kata gaul meskipun mereka tahu bahwa penggunaan bahasa
Indonesia yang baik dan benar itu sangat perlu dalam bermedia sosial.
SARAN
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnan. Oleh karena itu,
kritik dan saran dari teman-teman yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi
kesempurnaan laporan ini.
DAFTAR PUSTAKA
Wardani, Nggit, S. , Kartika A. K. (2020) . Penggunaan Bahasa Indonesia di Media
Sosial ” Instagram”.

8
Susanti Elvi, 2016, Glosarium Kosakata Bahasa Indonesia Dalam Ragam Media Sosial, :
jurnal bahasa, sastra, dan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia, 3(2), 2016, 229-
250
Samad, A. , Dirfantara H. , Kartika D. R. (2019). Pudarnya Penggunaan Bahasa Indonesia
Di Kalangan Remaja.
Franesti, D. (2021). Eksistensi Penggunaan Bahasa Indonesia Yang Baku di Kalangan
Remaja. Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya di Era Berkelimpahan.
Nur, F. F. (2021). Penggunaan Bahasa Gaul Pada Remaja Milenial Di Media Sosial. Jurnal
Literasi, 5(1)

9
10

Anda mungkin juga menyukai