Anda di halaman 1dari 16

Http://jurnal.stiatabalong.ac.id/index.

php/JAPB
ISSN : 2723-0937

EVALUASI KEBIJAKAN PEMBELAJARAN DARING DI MASA


PANDEMI COVID-19 PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1
KELUA KEBUPATEN TABALONG

Ali Maksum, JauharArifin


alimaksum11192@gmail.com, jauhar58@yahoo.com

Program Studi Administrasi Publik, Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Tabalong


Komplek Stadion Olahraga Sarabakawa, Kelurahan Pembataan, Kecamatan
Murung Pudak, Kabupaten Tabalong, Provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia.
Telp./Fax 0526-2022484, KodePos 71571
Email: info@stiatabalong.ac.id

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui evaluasi kebijakan pembelajaran
secara daring selama di masa pandemi Covid-19 PadaSekolahMenengahAtasNegeri 1
Kelua Kabupaten Tabalong. Penelitian ini merupakan studi tentang evaluasi kebijakan
pembelajaran daring pada masa pandemi Covid-19 di sekolah menengah atas. Dalam
penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Penelitian ini merupakan penelitian
evaluasi dengan jenis evaluasi sumatif. Evaluasi sumatif ini dilaksanakan pada akhir
kegiatan atau beberapa kurun waktu setelah program, guna menilai keberhasilan
program.Teknik pengumpulan data yang ada dalam penelitian ini yaitu observasi,
wawancara dan dokumentasi.Untuk menyajikan data agar lebih mudah dipahami, maka
langkah-langkah analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analiysis
Interactive Model dari Miles dan Huberman, yang membagi langkah-langkah dalam
kegiatan analisis data dengan beberapa bagian yaitu pengumpulan data, reduksi data,
penyajian data, dan verifikasi/kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Evaluasi
Kebijakan Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19 pada Sekolah Menengah
Atas Negeri 1 Kelua Kabupaten Tabalong dikategorikan sukses dengan persentase 75%.

Kata Kunci: Evaluasi, kebijakan pembelajaran daring

EVALUATION OF ONLINE LEARNING POLICY DURING THE COVID-19


PANDEMIC AT SMAN 1 KELUA TABALONG REGENCY

ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the evaluation of online learning policies
during the Covid-19 pandemic SMAN 1 Kelua Tabalong Regency. This research is a
study on evaluating online learning policies during the Covid-19 pandemic in high
schools. In this study using qualitative methods. This research is an evaluation research
with a summative evaluation type. Summative evaluation is carried out at the end of the
activity or some period after the program, in order to assess the success of the program.
The data collection techniques in this study are observation, interviews and
documentation. To present the data so that it is easier to understand, the data analysis
steps used in this study is the Analysis Interactive Model from Miles and Huberman,
which divides the steps in data analysis activities into several parts, namely data

JAPB : Volume 5 Nomor 1, 2022 97


Http://jurnal.stiatabalong.ac.id/index.php/JAPB
ISSN : 2723-0937

collection, data reduction, data presentation, and verification/conclusion. The results


showed that: Evaluation of Online Learning Policies in the Covid-19 Pandemic Period at
SMAN 1 Kelua, Tabalong Regency was categorized as successful with a percentage of
75%.

Keywords: Evaluation, online learning policy

PENDAHULUAN tetap berjalan salah satunya melalui


Pada saat ini seluruh dunia sedang pembelajaran daring (online).Menurut
mengalami wabah virus Corona yang (Rusdiana, 2020) Pembelajaran daring
dapat menyebabkan kematian.Covid-19 yang dilaksanakan secara mendadak
yang terjadi di berbagai negara termasuk mendapat hambatan sehingga
Indonesia berdampak pada berbagai pelaksanaanya tidak berjalan
bidang salah satunya adalah maksimal.Hambatan yang ditemukan
pendidikan.Dunia pendidikan sedang dilapangan kurangnya sarana dan
menghadapi permasalahan yang cukup prasarana yang memadai dalam
kompleks.Serangan virus tersebut mendukung pelaksanaanya, tidak semua
berdampak pada penyelenggaraan siswa mempunyai fasilitas dalam
pembelajaran di semua jenjang mengikuti pembelajaran daring, dan
pendidikan. yang terpenting masih terdapat tenaga
Surat edaran Mendikbud Nomor 4 pendidik yang belum mampu
Tahun 2020 tentang Pelaksanaan menggunakan teknologi sehingga
Kebijakan Pendidikan dalam Masa menjadi penghambat pelaksanaanya.
Darurat Penyebaran Corona Virus Pembelajaran daring yang
Disease 2019 (COVID-19) menjelaskan dilaksanakan di rumah mempunyai
bahwa Proses belajar mengajar semua keunggulan dalam pelaksanaannya,
tingkatan sekolah akan dilaksanakan di siswa dapat mengakses materi dan
rumah melalui pembelajaran tugas-tugas yang diberikan guru tanpa
daring/jarak jauh. Bagi Perguruan batasan waktu dan tempat. Pembelajaran
Tinggi, sesuai dengan Surat Edaran daring mempermudah siswa dalam
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi proses belajar dan tetap mendapatkan
Kemdikbud Tentang Pembelajaran pendidikan dan pengetahuan yang
Selama Masa Darurat Pandemi Covid-l9 maksimal selama masa pandemi ini.
tertanggal 23 Maret 2020 menghimbau Penelitian ini merupakan studi
seluruh Perguruan Tinggi dapat tentang evaluasi kebijakan pembelajaran
mengatur pembelajaran dari rumah yang daring pada masa pandemi Covid-19 di
dapat dilakukan dalam berbagai bentuk sekolah menengah atas. Ada beberapa
kegiatan yang positif baik berupa alasan pemilihan judul
pembelajaran daring maupun luring. penelitian“Evaluasi Kebijakan
Pandemi covid-19 yang telah Pembelajaran Daring Di Masa Pandemi
mempengaruhi dunia pendidikan Covid-19 Pada Sekolah Menengah Atas
merupakan situasi yang tidak pernah Negeri 1 Kelua Kabupaten Tabalong”
terduga sebelumnya bagi guru, orang dalam skripsi ini. Alasan tersebut dapat
tua, dan siswa.Meskipun seperti itu dikelompokkan menjadi : (1) alasan
pemerintah tetap mengupayakan berdasarkan aspek gap teoritis
kebijakan pelaksanaan pembelajaran (theorycal gap) dan (2) alasan

JAPB : Volume 5 Nomor 1, 2022 98


Http://jurnal.stiatabalong.ac.id/index.php/JAPB
ISSN : 2723-0937

berdasarkan aspek gap penelitian Wonogiri. Pembelajaran di tengah


terdahulu (reseach gap). pandemi Covid 19 ini menjadi
Evaluasi merupakan suatu cara tantangan tersendiri bagi guru,
untuk menilai apakah suatu kebijakan siswa, dan juga orang tua.
atau program itu berjalan dengan baik Pembelajaran yang tidak dilakukan
atau tidak. Dalam penelitian ini secara tatap muka menjadikan siswa
menggunakan metode kualitatif. dituntut untuk belajar mandiri. Hasil
Penelitian ini merupakan penelitian dari penelitian ini menunjukkan
evaluasi dengan jenis evaluasi sumatif. bahwa kelemahan dalam
Evaluasi sumatif ini dilaksanakan pada pembelajaran daring adalah kurang
akhir kegiatan atau beberapa kurun maksimalnya keterlibatan siswa.
waktu setelah program, guna menilai Keterlibatan siswa yang dimaksud
keberhasilan program. Teknik dapat dilihatdari hasil keterlibatan
pengumpulan data yang ada dalam siswa dalam mengikuti
penelitian ini yaitu observasi, pembelajaran daring secara penuh
wawancara dan dokumentasi. dari awal pembelajaran sampai akhir
TINJAUAN PUSTAKA pembelajaran.
A. PenelitianTerdahulu 3. (Savitri, 2021). Evaluasi
1. (Alda Afrilia Shandi & Puspa Pelaksanaan Pembelajaran Jarak
Regina Putri, 2021). Evaluasi Jauh di Sekolah Dasar. Kurangnya
PembelajaranDaring Pada sarana dan prasarana yang dimiliki
(Ambarsari, 2021)Masa Covid-19 oleh siswa maupun guru saat proses
(Studi Kasus Siswa SMP Kelas 7 Di pembelajaran jarak jauh ini
Kecamatan Banjarnegara). berlangsung membuat proses
Penelitian ini merupakan penelitian pembelajaran ini menjadi kurang
yang menggunakan metode analisis efektif. Hasil dari penelitian ini
deskriptif. Metode pengambilan menunjukkan bahwa (1) komponen
sampel dilakukan dengan teknik variabel context dengan efektivitas
purposive sampling dengan jumlah 16,3%, (2) efektivitas
54 siswa. Data penelitian diambil variabel input sebesar 9,4%, (3)
dengan menggunakan google form. efektivitas variabel process sebesar
Hasil penelitian mengungkapkan 9,6%, dan (4) efektivitas
bahwa aplikasi yang digunakan variabel product sebesar 16,4%.
sebagai media pembelajaran daring Jadi, dapat disimpulkan bahwa
mudah digunakan dan bermanfaat pelaksanaan pembelajaran jarak jauh
bagi siswa. Meskipun demikian, di Sekolah Dasar termasuk dalam
sebagian besar siswa juga kuadran efektif.
mengeluhkan bahwa mereka 4. (Muh. Fitrah, 2021). Eksplorasi
kesulitan memperoleh jaringan Sistem Pelaksanaan Evaluasi
sinyal yang baik, banyak tugas yang Pembelajaran di Sekolah pada Masa
diberikan oleh guru, kesulitan Pandemi Covid-19 di Bima.
memahami materi pembelajaran, Penelitian ini secara umum
dan sulit fokus. bertujuan untuk mengeksplorasi
2. (Ambarsari, 2021). Evaluasi sistem pelaksanaan evaluasi
Pembelajaran Daring Selama Covid- pembelajaran di sekolah beserta
19 Di Kecamatan Bulukerto problemyang dihadapi selama

JAPB : Volume 5 Nomor 1, 2022 99


Http://jurnal.stiatabalong.ac.id/index.php/JAPB
ISSN : 2723-0937

pandemicCovid-19. Hasil penelitian Menurut (Dunn. William, 2000)


menunjukkan bahwa guru hanya dalam Publik Policy Analisis
menyimpulkan dari hasil menjelaskan bahwa evaluasi adalah
pengerjaan soal yang telah salah satu dari proses ataupun siklus
diberikan semata tanpa kebijakan setelah perumusan masalah
memastikan prosesnya. Terlepas kebijakan, implementasi kebijakan dan
dari hal demikian, guru monitoring atau pengawasan terhadap
mengalami kendala dalam implementasi kebijakan. Pada dasarnya,
pelaksanaan evaluasi ini, antara lain: evaluasi kebijakan bertujuan untuk
guru kebingungan memilih menilai apakah tujuan dari kebijakan
instrumen yang akan digunakan, yang dibuat dan dilaksanakan tersebut
skill guru, orang tua, dan siswa telah tercapai atau tidak. Evaluasi tidak
dalam teknologi rendah, partisipasi hanya sekedar menghasilkan sebuah
siswa lemah, terbatasnya siswa dan kesimpulan mengenai tercapai atau
orang memiliki handphone, jaringan tidaknya sebuah kebijakan, tetapi
lemah dan kuota terbatas dan evaluasi juga dapat berfungsi sebagai
menunggu bantuan pemerintah. klarifikasi dan kritik terhadap nilai-nilai
5. (M.Panji Wahyu Mukti, 2021). yang mendasari kebijakan, membantu
Pelaksanaan Evaluasi dalam penyesuaian dan perumusan
PembelajaranSeni Budaya Di SMP masalah pada proses kebijakan
1 Jekulo KudusPada Masa Pandemi selanjutnya.
Covid-19. Hasil penelitian Evaluasi kebijakan dilakukan untuk
menunjukkan model evaluasi menilai sejauh mana keefektifan
pembelajaran Seni Budaya yang kebijakan publik untuk dipertanggung
telah diterapkan diantaranya jawabkan kepada publik untuk mencapai
evaluasi berbasis portofolio dan tujuan yang telah ditetapkan. Evaluasi
berbasis praktik. Namun tidak dapat dibutuhkan untuk melihat kesenjangan
dipungkiri bahwa dalam penerapan antara harapan dan kenyataan.
model evaluasi alternatif itu terdapat Salah satu aktivitas fungsional,
beberapa kendala yang dihadapi evaluasi kebijakan tidak hanya
yakni kurangnya antusias orang tua dilakukan dengan mengikuti aktivitas-
dan peserta didik, kekurangfahaman aktivitas sebelumnya, yaitu pengesahan
orang tua dalam penerapan model (formulasi), dan pelaksanaan
evaluasi, dan minimnya kerjasama (implementasi) kebijakan, tetapi dapat
guru dan orang tua. terjadi pada seluruh aktivitas-aktivitas
fungsional yang lain dalam proses
B. KerangkaTeori kebijakan. Evaluasi kebijakan dapat
Evaluasi adalah salah satu mencakup tentang isi kebijakan,
tingkatan didalam proses kebijakan pelaksanaan kebijakan dan dampak
publik. Evaluasi merupakan suatu cara kebijakan. Menurut (Winarno, 2008)
untuk menilai apakah suatu kebijakan apabila kebijakan dipandang sebagai
atau program itu berjalan dengan baik suatu kegiatan yang berurutan, maka
atau tidak. Secara umum menurut evaluasi kebijakan ialah tahap akhir
(Indonesia, 1996) evaluasi berarti dalam proses kebijakan.
penilaian. Menurut (Dunn. William, 2000)
menggambarkan kriteria-kriteria

JAPB : Volume 5 Nomor 1, 2022 100


Http://jurnal.stiatabalong.ac.id/index.php/JAPB
ISSN : 2723-0937

evaluasi kebijakan yang meliputi 6 pelayanan publik kadang-kadang


(enam) tipe sebagai berikut : direkomendasikan atas dasar kriteria
a. Efektivitas (effectiveness) kesamaan. Kriteria kesamaan erat
Berkenaan dengan apakah suatu kaitannya dengan konsepsi yang
alternatif mencapai hasil (akibat) saling bersaing, yaitu keadilan atau
yang diharapkan atau mencapai kewajaran dan terhadap konflik etis
tujuan dari diadakannya tindakan. sekitar dasar yang memadai untuk
Efektivitas yang secara dekat mendistribusikan risorsis dalam
berhubungan dengan rasionalitas masyarakat.
teknis, selalu diukur dari unit e. Responsivitas (responsiveness)
produk atau layanan atau nilai Berkenaan dengan seberapa jauh
moneternya. suatu kebijakan dapat memuaskan
b. Efisiensi (effeciency) kebutuhan, prefensi, atau nilai
Berkenaan dengan jumlah usaha kelompok-kelompok masyarakat
yang diperlukan untuk tertentu. Kriteria responsivitas
meningkatkan tingkat efektivitas adalah penting karena analisis yang
tertentu. Efisiensi yang merupakan dapat memuaskan semua kriteria
sinonim dengan rasionalitas lainnya efektivitas, efisiensi,
ekonomi, adalah merupakan kecukupan, kesamaan masih gagal
hbungan antara efektivitas dan jika belum menanggapi kebutuhan
usaha yang terakhir umumnya aktual dari kelompok yang
diukur dari ongkos moneter. semestinya diuntungkan dari adanya
c. Kecukupan (adequancy) suatu kebijakan.
Berkenaan dengan seberapa jauh f. Ketepatan (appropriateness)
nanti tingkat efektivitas memuaskan Adalah kriteria ketepatan secara
kebutuhan, nilai atau kesempatan dekat yang berhubungan dengan
yang menumbuhkan adanya rasionalitas substantive, karena
masalah. Kriteria kecukupan pertanyaan tentang ketepatan kebijakan
menekankan pada kuatnya tidak berkenaan dengan suatu kriteria
hubungan antara alternatif kebijakan individu tetapi dua atau lebih kriteria
dan hasil yang diharapkan. secara bersama-sama. Ketepatan
d. Pemerataan/kesamaan (equity) merujuk pada nilai atau harga dari
Indikator ini erat berhubungan tujuan-tujuan program adan kepada
dengan rasionalitas legal dan sosial kuatnya asumsi yang melandasi tujuan
dan menunjuk pada distribusi akibat tersebut.
dan usaha antara kelompok- Menurut (Mulyatiningsih, 2011)
kelompok yang berbeda dalam berikut ini adalah beberapa tujuan
masyarakat. Kebijakan yang dilakukannya kegiatan evaluasi, antara
beorientasi pada perataan adalah lain :
kebijakan yang akibatnya (misalnya, a. Mengetahui tingkat penguasaan
unit pelayanan atau manfaat seseorang terhadap kompetensi yang
moneter) atau usaha (misalnya biaya sudah ditetapkan berdasarkan
moneter) secara adil didistribusikan. standar dan kebutuhan organisasi;
Kebijakan yang dirancang untuk b. Mengidentifikasi kendala-kendala
mendistribusikan pendapatan, yang dihadapi sehingga dapat
kesempatan pendidikan atau dilakukan diagnosis serta

JAPB : Volume 5 Nomor 1, 2022 101


Http://jurnal.stiatabalong.ac.id/index.php/JAPB
ISSN : 2723-0937

memberikan kesempatan untuk berhubungan dengan lembaga


meningkatkan kemampuan objek pemerintah yang menyangkut
evaluasi; kesejahteraan masyarakat. Dari beberapa
c. Mengukur tingkat efisiensi dan pengertian kebijakan diatas maka dapat
efektivitas sebuah media, metode, disimpulkan bahwa kebijakan adalah
atau sumber daya lainnya dalam kebijakan yang dibuat oleh pemerintah
pelaksanaan sebuah kegiatan; berupa tindakan pemilihan alternatif
d. Memberikan umpan balik dan untuk melaksanakan atau tidak
informasi penting untuk dilaksanakan oleh pemerintah.Model-
memperbaiki kekurangan dan model evaluasiantara lain:
sebagai acuan dalam pengambilan
keputusan. 1) Model evaluasikebijakan ada dua
Ada beberapa tahapan evaluasi yang menurut (Dunn, 1994), antara lain:
berlaku secara umum, seperti berikut ini a) Evaluasi Sumatif
: Evaluasi sumatif adalah
a. Menentukan Aspek yang Akan penilaian dampak dari suatu
Dievaluasi program, disebut juga dengan
b. Mendesain Kegiatan Evaluasi yang evaluasi dampak (out come
Akan Dilakukan evalution) yang meliputi usaha
c. Mengumpulkan Data Evaluasi untuk memantau pencapaian
d. Menganalisis dan Mengolah Data tujuan dan target formal setelah
e. Melaporkan Hasil Evaluasi suatu kebijakan atau program
Kebijakan merupakan suatu rangkaian publik stabil dan mantap.
alternatif yang siap dipilih berdasarkan b) Evaluasi Formatif
prinsip-prinsip tertentu.Sedangkan Evaluasi formatif adalah
kebijaksanaan berkenaan dengan suatu penilaian terhadap proses dari
keputusan yang memperbolehkan program disebut pula evaluasi
sesuatu yang sebenarnya dilarang proses. Meliputi usaha-usaha
berdasarkan alasan-alasan teretntu untuk secara terus menerus
seperti pertimbangan kemanusiaan, memantau pencapaian tujuan-
keadaan gawat dan lain-lain. Menurut tujuan dan target formal.Secara
(Dunn, 1994) mengatakan bahwa umum evaluasi formatif adalah
kebijakan adalah suatu rangkaian evaluasi yang dilaksanakan
pilihan-pilhan yang saling berhubungan ditengah-tengah atau pada saat
yang dibuat oleh lembaga atau pejabat berlangsungnya proses
pemerintah pada bidang-bidang yang pembelajaran, yaitu
menyangkut tugas pemerintahan, seperti dilaksanakan pada setiap kali
pertahanan keamanan, energi, kesehatan, satuan pembelajaran atau
pendidikan, kesejahteraan masyarakat, subpokok bahasan dapat
kriminalitas, perkotaan, dan lain-lain. diselesaikan dengan tujuan
Disini peneliti mengambil teori untuk mengetahui sejauh mana
kebijakan menurut (Dunn, 1994) karena peserta didik “telah terbentuk”
teori tersebut sangat jelas bagi peneliti sesuai dengan tujuan pengajaran
untuk meneliti dilapangan, teori tersebut yang telah ditentukan. Sedang
sangat jelas bagi peneliti untuk meneliti pada kaitannya dengan
dilapangan, teori tersebut sangat bimbingan dan konseling.

JAPB : Volume 5 Nomor 1, 2022 102


Http://jurnal.stiatabalong.ac.id/index.php/JAPB
ISSN : 2723-0937

Menurut (Scriven, 1990) dalam 3) Goal Free Evaluation Model


diktat teori dan praktek evaluasi Menurut (Scriven, 1990)
program bimbingan dan Dalam pelaksanaan suatu
konseling (Badrujaman, 2009) evaluasi program evaluator tidak
evaluasi formatif adalah suatu perlu memperhatikan apa yang
evaluasi yang biasanya menjadi tujuan program, yang perlu
dilakukan ketika suatu produk diperhatikan dalam program tersebut
atau program tertentu sedang adalah bagaimana kerjanya program
dikembangkan dan biasanya dengan jalan mengidentifikasi
dilakukan lebih dari sekali penampilan-penampilan yang
dengan tujuan untuk melakukan terjadibaik hal-hal yang positif (hal
perbaikan. yang diharapkan) maupun hal-hal
2) Goal Oriented Evaluation Model negatif (hal yang tidak diharapkan).
Menurut (Taylor, 1951) Maksudnya bukan lepas sama sekali
Model ini merupakan model yang dari tujuan, akan tetapi lepas dari
muncul paling awal, yang menjadi tujuan, khusus dan hanya
obyek adalah tujuan dari program mempertimbangkan tujuan umum
yang sudah ditetapkan jauh sebelum yang akan dicapai oleh program
program dimulai. Adapun prosedur bukan secara perkomponen.
yang diperlu diikuti untuk 4) Formatif & Summatif Evaluation
membentuk ujian pencapaian, yaitu : Model Menurut (Scriven, 1990)
a) Mengenal pasti sasaran program a) Evaluasi Formatif
yang hendak dijalankan; Istilah evaluasi formatif
b) Menguraikan setiap tujuan diperkenalkan oleh Michael
dalam bentuk tingkah laku da Scriven pada tahun 1967 yang
nisi kandungan; awalnya menggunakan istilah
c) Mengenal pasti situasi dimana outcome evaluation of an
tujuan yang hendak digunakan; intermediate stage in
d) Menentukan arah untuk development of teaching
mewakili situasi; instrument.Evaluasi formatif
e) Menentukan arah untuk adalah evaluasi yang di desain
mendapatkan hasil. dan dipakai untuk meperbaiki
(Taylor, 1951) mendefinisikan suatu objek, terutama
evaluasi sebagai perbandingan ketikaobjek tersebut sedang
antara hasil yang dikehendaki dikembangkan. Sepanjang
dengan hasil yang pelaksanaan kebijakan,
sebenarnya.Menurut (Taylor, 1951) program, atau proyek dapat
Penilai harus menilai tingkah laku dilakukan evaluasi formatif
peserta didik, pada perubahan sesuai dengan kebutuhan atau
tingkah laku yang yang dikehendaki kontrak kerja evaluasi. Maksud
dalam pendidikan.Dalam model ini, dari evaluasi formatif adalah
langkah pertama adalah mengenali evaluasi yang dilaksanakan di
tujuan suatu program, kemudian tengah-tengah atau pada saat
indicator-indikator pencapaian berlangsungnya proses
tujuan dan alat pengukuran pembelajaran, yaitu
diketahui pasti. dilaksanakan pada setiap kali

JAPB : Volume 5 Nomor 1, 2022 103


Http://jurnal.stiatabalong.ac.id/index.php/JAPB
ISSN : 2723-0937

satuan pembelajaran atau (2) Mendapatkan manfaat dari


subpokok bahasan dapat program;
diselesaikan dengan tujuan (3) Keefektifan pelayanan
untuk mengetahui sejauh mana program;
peserta didik “telah terbentuk” (4) Mengambil keputusan
sesuai dengan tujuan pengajaran apakah, program harus
yang telah ditentukan. Untuk dihentikan atau
membahas evaluasi formatif ini, dikembangkan, dihentikan
seperti yang (Ahmad Rohani, atau dilaksanakan di tempat
1991) katakan dalam bukunya lain.
“Pengelolaan Pengajaran”, 5) Menurut (Azwar, 1996), jenis
(Ahmad Rohani, 1991) perlu evaluasi antara lain:
meninjau dari berbagai segi a) Evaluasi formatif (Formative
sehingga akan mudah Evaluation) yaitu suatu bentuk
memahami bagaimana evaluasi yang dilaksanakan pada
sebenarnya evaluasi ini. tahap pengembangan program
Evaluasi formatif dilakukan dan sebelum program dimulai.
dengan tujuan sebagai berikut: Evaluasi formatif ini
(1) Untuk mengukur hasil menghasilkan informasi yang
pelaksanaan program secara akan dipergunakan untuk
periodik; mengembangkan program, agar
(2) Untuk mengukur apakah program bias lebih sesuai
klien/partisipan bergerak dengan situasi dankondisi
kearah tujuan yang sasaran. Evaluasi formatif
direncanakan; adalah evaluasi yang dilakukan
(3) Untuk mengukur apakah pada tahap pelaksanakan
sumber-sumber telah program dengan tujuan untuk
dipergunakan sesuai mengubah atau memperbaiki
rencana; program. Evaluasi ini dilakukan
(4) Untuk menentukan koreksi untuk memperbaiki program
apa yang harus dilakukan yang sedang berjalan dan
jika terjadi penyimpangan; didasarkan atas kegiatan sehari-
(5) Untuk menentukan koreksi hari, minggu, bulan bahkan
apa yang harus dilakukan tahun, atau waktu yang relatif
jika terjadi penyimpangan. pendek. Manfaat evaluasi
b) Evaluasi Sumatif formatif terutama untuk
Evaluasi sumatif dilaksanakan memberikan umpan balik
pada akhir pelaksanaan kepada manajer program
program. Evaluasi ini mengukur tentang hasil yang dicapai
kinerja akhir objek evaluasi. beserta hambatan-hambatan
Evaluasi sumatif berupaya yang dihadapi. Evaluasi formatif
untuk mengukur indikator- sering disebut sebagai evaluasi
indikator sebagai berikut : proses atau monitoring.
(1) Sukses keseluruhan b) Evaluasi Proses (Process
pelaksanaan program; Evaluation) adalah suatu proses
yang memberikan gambaran

JAPB : Volume 5 Nomor 1, 2022 104


Http://jurnal.stiatabalong.ac.id/index.php/JAPB
ISSN : 2723-0937

tentang apa yang sedang a) Penetapan dan penyediaan


berlangsung dalam suatu informasi yang bermanfaat
program dan memastikan ada untuk menilai keputusan
dan terjangkaunya elemen- alternatif;
elemen fisik dan structural dari b) Membantu audience untuk
pada program. menilai dan mengembangkan
c) Evaluasi Sumatif (Summative manfaat program pendidikan
Evaluation) adalah suatu atau objek;
evaluasi yang memberikan c) Membantu pengembangan
pernyataan efektivitas suatu kebijakan dan program.
program selama kurun waktu Model CIPP ini dikembangkan
tertentu dan evaluasi ini menilai oleh (Stufflebeam, 1996) di Ohio
sesudah program tersebut State University. CIPP yang
berjalan. Evaluasi sumatif, merupakan sebuah singkatan, yaitu
adalah evaluasi yang dilakukan context evaluation (evaluasi
untuk melihat hasil keseluruhan konteks), input evaluation (evaluasi
dari suatu program yang telah masukan), process evaluation
selesai dilaksanakan. Evaluasi (evaluasi proses) dan product
ini dilakukan pada akhir evaluation (evaluasi terhadap hasil).
kegiatan atau beberapa kurun Adapun penjelasannya adalah
waktu setelah program guna sebagai berikut :
menilai keberhasilan program. a) Evaluasi konteks utamanya
d) Evaluasi dampak program mengarah pada identifikasi
adalah suatu evaluasi yang kekuatan dan kelemahan
menilai keseluruhan efektivitas organisasi dan pada pemberian
program dalam menghasilkan masukan untuk memperbaiki
target sasaran. organisasi. Tujuan pokok dari
e) Evaluasi hasil adalah suatu evaluasi konteks adalah menilai
evaluasi yang menilai seluruh keadaan organisasi,
perubahan-perubahan atau mengidentifikasikan
perbaikan dalam hal morbiditas, kelemahannya, menginvarisasi
mortalitas atau indikator status kekuatan yang bias
kesehatan lainnya untuk dimanfaatkan untuk menutupi
sekelompok penduduk tertentu. kelemahannya, mendiagnosis
6) CIPP Evaluation Model Menurut masalah-masalah yang dihadapi
(Stufflebeam, 1996) organisasi, dan mencari solusi-
Model ini bertitik tolak pada solusinya. Evaluasi konteks juga
pandangan bahwa keberhasilan bertujuan untuk menilai apakah
program pendidikan dipengaruhi tujuan-tujuan dan prioritas-
oleh berbagai factor, seperti prioritas yang telah ditetapkan
karakteristik peserta didik, dan memenuhi kebutuhan-
lingkungan, tujuan program dan kebutuhan pihak-pihak yang
peralatan yang digunakan, prosedur menjadi sasaran organisasi.
dan mekanisme pelaksanaan b) Evaluasi proses pada dasarnya
program itu sendiri. Stufflebeam memeriksa pelaksanaan rencana
melihat tujuan evaluasi sebagai: yang telah ditetapkan.

JAPB : Volume 5 Nomor 1, 2022 105


Http://jurnal.stiatabalong.ac.id/index.php/JAPB
ISSN : 2723-0937

Tujuannya adalah memberikan menilai capaian-capaian


masukan bagi pengelola atau program.Lebih jelasnya,
manajer dan stafnya tentang evaluasi produk bertujuan untuk
kesuaian antara pelaksanaan menilai keberhasilan program
rencana dan jadwal yang sudah dalam memenuhi kebutuhan-
dibuat sebelumnya, dan kebutuhan sasaran program.
efesiensi penggunaan seumber Penilaian-penilaian tentang
daya yang ada. Apabila rencana keberhasilan program atau
tersebut perlu dimodifikasi atau organisasi ini dikumpulkan dari
dikembangkan, evaluasi proses orang-orang yang terlibat secara
memberikan petunjuknya. individual atau kolektif, dan
Masih ada tujuan-tujuan lain kemudian dianalisis. Artinya
yang patut diperhatikan keberhasilan atau kegagalan
yaknimenilai secara periodik program dianalisis dari berbagai
seberapa jauh penerimaan para sudut pandang. Langkahnya
partisipan program dan dapat diawali dengan menilai
keberhasilan mereka dalam kinerja organisasi berdasarkan
melaksanakan peran-peran kebutuhan-kebutuhan yang telah
mereka dan memberikan catatan didiagnosis sebelumnya.
yang lengkap tentang Berikutnya, evaluasi produk
pelaksanaan rencana dan juga memeriksa dampak-
perbandingannya dengan tujuan dampak program, baik yang
awalnya. Evaluasi proses dapat sesuai dengan tujuan dan
meninjau kembali rencana maksud program maupun tidak,
organisasi dan evaluasi-evaluasi yang positif maupun negatif.
terdahulu untuk Evaluasi produk kerap kali
mengidentifikasi aspek-aspek diperluas dengan menilai
penting dari organisasi yang dampak-dampak jangka panjang
harus dimonitor. Disini yang dari program. Fungsi akhirnya
mesti diingat adalah bahwa adalah menentukan apakah
evaluasi proses terutama program atau organisasi perlu
bertujuan untuk memastikan dilanjutkan, diulang, dan/atau
prosesnya. Fungsi utama dari dikembangkan di tempat-tempat
evaluasi proses adalah lain.
memberikan masukan yang Daring/E-Learning
dapat membantu staf organisasi E-learning merupakan singkatan dari
menjalankan program sesuai “e” yang berarti “elektronik” dan
dengan rencana, atau mungkin “learning” yang berarti “pembelajaran”.
memodifikasi rencana yang E-learning merupakan pembelajaran
ternyata buruk. Pada gilirannya, yang berbasis media elektronik. Sejalan
evaluasi proses menjadi sumber dengan (Rusman, 2012) yang
informasi yang vital untuk menyatakan bahwa pembelajaran
menafsirkan hasil-hasil evaluasi berbasis web merupakan suatu kegiatan
produk. pembelajaran yang memanfaatkan
c) Evaluasi produk bertujuan untuk media situs (website) yang bisa di akses
mengukur, menafsirkan, dan melalui jaringan internet. Pembelajaran

JAPB : Volume 5 Nomor 1, 2022 106


Http://jurnal.stiatabalong.ac.id/index.php/JAPB
ISSN : 2723-0937

berbasis web atau yang dikenal juga Respon peserta didik dalam
“web based learning” merupakan salah pembelajaran yang dilakukan
satu jenis penerapan dari pembelajaran pendidik/pengajar merupakan
elektronik (e-learning). (Darmawan, tanggapan dan reaksi dari peserta
2012) juga menjelaskan bahwa e- didik terhadap pengkondisian
learning merupakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan
pembelajaran yang memanfaatkan pengajar.Pengkondisian
jaringan (internet, LAN, WAN) sebagai pembelajaran tersebut akan
metode penyampaian, interaksi, dan ditanggapi oleh peserta didik secara
fasilitas serta didukung oleh berbagai bervariasi. Ada dua aspek respon
bentuk layanan belajar. peserta didik dalam pembelajaran
Menurut indikator pada pembelajaran yakni aspek tanggapan dan aspek
daring dibagi beberapa macam antara reaksi.Aspek tanggapan meliputi
lain : antusias, rasa, dan
a. Pengelolaan pelaksanaan perasaan.Sedangkan aspek reaksi
pembelajaran meliputi kepuasan, keingintahuan,
(Sugito, 2005) menjelaskan bahwa dan kesenangan.
pengelolaan pembelajaran adalah d. Aktivitas belajar
berbagai cara dalam mengelola Aktivitas belajar yang
situasi dan kondisi dalam proses dimaksudkan disini adalah kegiatan
pembelajaran. Pembelajaran yang belajar mengajar yang dilakukan
kondusif adalah syarat mutlak bagi pengajar dan peserta didik. Kegiatan
terselenggaranya proses tersebut dilakukan dengan cara
pembelajaran. (Maimun, 2007) memanfaatkan panca indera, mental
memberi batasan bahwa pengelolaan dan intelektual.
pembelajaran berhubungan dengan e. Hasil belajar
cara seorang pengajar mengatur Hasil belajar peserta didik
kelasnya sejak awal pembelajaran. adalah kemampuan (kognitif, efektif
Pengelolaan pembelajaran dan psikomotor) yang dimiliki
merupakan keterampilan guru untuk peserta didik setelah mengalami
menciptakan iklim pembelajaran proses pembelajaran dari pengajar.
yang ekondusif dan
mengendalikannya jika terjadi
gangguan dalam pembelajaran.
Pengelolaan pembelajaran adalah
cara guru menjalankan dan
mengontrol aktivitas belajar.
b. Proses komunikasi
(Purwo, 1990) menyatakan
bahwa pengajaran bahasa dengan
pendekatan pragmatik dan
komunikatif lebih banyak beurusan
dengan penyusunan silabus dan
bahan pengajaran daripada dengan
metode pengajaran.
c. Respon peserta didik

JAPB : Volume 5 Nomor 1, 2022 107


Http://jurnal.stiatabalong.ac.id/index.php/JAPB
ISSN : 2723-0937

menjadi sumber data primer dalam


penelitian ini adalah :
a. Kepala sekolah : 1 orang
b. Guru : 2 orang
c. Siswa/Siswi : 2 orang
Sumber data sekunder, yaitu data yang
langsung dikumpulkan oleh peneliti
sebagai penunjang dari sumber yang
pertama. Dapat juga dikatakan data yang
tersusun dalam bentuk dokumen-
dokumen, dan dalam penelitian ini
dokumentasi merupakan sumber data
sekunder.
TeknikPengumpulan Data
1. Observasi
Observasi adalah kegiatan pengamatan
(pengambilan data) untuk memotret
seberapa jauh efek tindakan telah
mencapai sasaran.
2. Wawancara
Wawancara merupakan pertemuan dua
orang untuk bertukar informasi dan ide
melalui tanya jawab, sehingga dapat
dikontruksi makna dalam suatu topik
tertentu.
3. Dokumentasi
Data yang diperoleh dari analisis
dokumen dapat digunakan sebagai data
Sumber : Ditulis Oleh Penulis
pendukung dan pelengkap bagi data
METODE PENELITIAN
primer yang diperoleh melalui observasi
PendekatanPenelitian
dan wawancara.Dokumen merupakan
Jenis penelitian yang dilakukan oleh
catatan peristiwa yang sudah
peneliti yaitu penelitian kualitatif.
berlalu.Dokumen bisa berbentuk tulisan,
Penelitian kualitatif adalah jenis
gambar, atau karya-karya monumental
penelitian yang temuan-temuannya tidak
dari seseorang.
diperoleh melalui prosedur kuantifikasi,
TeknikAnalisis Data
perhitungan statistik, atau bentuk cara-
Untuk menyajikan data agar lebih
cara lainnya yang menggunakan
mudah dipahami, maka langkah-langkah
angka.Penelitian kualitatif prinsipnya
analisis data yang digunakan dalam
untuk memahami obyek yang diteliti
penelitian ini adalah Analiysis
secara mendalam.
Interactive Model dari Miles dan
Sumber Data
Huberman, yang membagi langkah-
Sumber data primer, yaitu data yang
langkah dalam kegiatan analisis data
langsung dikumpulkan oleh peneliti dari
dengan beberapa bagian yaitu
sumber pertamanya. Adapun yang
pengumpulan data, reduksi data,

JAPB : Volume 5 Nomor 1, 2022 108


Http://jurnal.stiatabalong.ac.id/index.php/JAPB
ISSN : 2723-0937

penyajian data, dan Berdasarkan wawancara diperoleh hasil


verifikasi/kesimpulan. sebanyak 80% informan atau sebanyak 4
Peneliti menggunakan teknik orang menjawab tidak, dan 20%
analisis data yang miliknya (Miles, informan atau 1 orang menjawab ya.
1992) (Sugiyono, 2012) diantaranya Berdasarkan analisis data tersebut di
adalah sebagai berikut : atas dapat disimpulkan bahwa evaluasi
kebijakan dilihat
daributirkeefektifanpelayananprogram
dapat dikategorikan belum sukses
(Tanggapan jawaban tidak 80%).

4. Mengambil Keputusan Apakah,


Program Harus Dihentikan Atau
Dikembangan, Dihentikan Atau
Gambar 3.1 Dilaksanakan Ditempat Lain
Komponen Dalam Analisis Berdasarkanwawancara diperoleh hasil
Data(interactive Model)Model sebanyak 100% informan atau sebanyak
Miles dan Huberman 5 orang menjawab ya, dan 0% informan
atau 0 orang menjawab tidak.
HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan analisis data tersebut di
A. Hasil atas dapat disimpulkan bahwa evaluasi
1. SuksesKeseluruhanPelaksanaan kebijakan dilihat dari butir mengambil
Program keputusan apakah program harus
Berdasarkan wawancara diperoleh hasil dihentikan atau dikembangkan,
sebanyak 76% informan atau sebanyak 4 dihentikan atau dilaksanakan ditempat
orang menjawab ya, dan 24% informan lain dapat dikategorikan sangat sukses
atau 1 orang menjawab tidak. (Tanggapan jawaban ya 100%)
Berdasarkan analisis data tersebut di
atas dapat disimpulkan bahwa evaluasi B. Pembahasan
kebijakan dilihat dari butir sukses 1. Sukses Keseluruhan Pelaksanaan
keseluruhan program dapat Program
dikategorikan sukses (Tanggapan Pelaksanaan pembelajaran daring
jawaban ya76%). haruslah disesuaikan dengan
kemampuan guru dan siswanya agar
2. Mendapatkan Manfaat Dari
pembelajaran tidak saling memberatkan.
Program
Untuk dapat menghasilkan pembelajaran
Berdasarkan wawancara diperoleh hasil
yang menarik pembelajaran haruslah
sebanyak 100% informan atau sebanyak
didesain secara sederhana, personal dan
5 orang menjawab ya, dan 0% informan
cepat. Sistem yang sederhana akan
atau 0 orang menjawab tidak.
memudahkan siswa dan guru dalam
Berdasarkan analisis data tersebut di
memanfaatkan media teknologi dan
atas dapat disimpulkan bahwa evaluasi
menu yang ada sehingga waktu yang
kebijakan dilihat dari butirmanfaat dari
disediakan dalam pelaksanaannya bisa
program dapat dikategorikan sangat
dimanfaatkan dengan baik. Personal
sukses (Tanggapan jawaban ya 100%).
disini tujuannya agar guru dan siswa
3. Keefektifan Pelayanan Program dapat berinteraksi seperti pembelajaran

JAPB : Volume 5 Nomor 1, 2022 109


Http://jurnal.stiatabalong.ac.id/index.php/JAPB
ISSN : 2723-0937

didalam kelas atau tatap muka sehingga menyenangkan, lebih personal, mudah
memudahkan guru dalam menghadapi didokumentasikan, ramah lingkungan
persoalan yang dihadapinya. karena bisa mengurangi penggunaan
pembelajaran daring juga dilaksanakan kertas, dan yang terakhir alternatif
cepat yang bertujuan agar siswa lebih selama social distancing.
cepat menangkap materi pembelajaran 3. Keefektifan Pelayanan Program
yang diberikan guru meskipun dilakukan Berdasarkan hasil dari wawancara
melalui bantuan aplikasi gadget. sebagai metode utama menunjukkan
Dari hasil penelitian menunjukan bahwa bahwa pelaksanaan pembelajaran
dalam pelaksanaan pembelajaran daring face to face dirasa lebih efektif. Itu
yang dilakukan di Sekolah Menengah terlihat dari mereka merasakan bahwa
Atas Negeri 1 Kelua Kabupaten pengaplikasian pembelajaran daring
Tabalong bisa dikatakan sukses. Guru yang mereka peroleh hanya berpusat
memberikan materi pelajaran secara pada pemberian tugas, rasio pemberian
online dengan media gadget melalui materi sangatlah kecil. Selain itu akses
bantuan aplikasi whatsapp dan google bertanya juga tidak seluas pada saat
form sebagai penunjang kegiatan belajar pembelajaran face to face, baik bertanya
mengajar, akan tetapi banyak keluhan terhadap guru maupun teman.
dari siswa yang sulit melaksanakan Dengan demikian, pembelajaran
pembelajaran daring. daring sebagai solusi yang efektif dalam
Nilai dari siswa berpengaruh dengan pembelajaran di rumah guna memutus
hasil dan aktivitas belajar siswa mata rantai penyebaran Covid-19,
dirumah. Semua yang dijalani banyak physical distancing (menjaga jarak
mempunyai kendala yang rata-rata aman) juga menjadi pertimbangan
mengeluhkan sulitnya jaringan internet. dipilihnya pembelajaran tersebut.
Dengan melihat hasil seperti ini maka Kerjasama yang baik antara guru, siswa,
Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kelua orangtua siswa dan pihak sekolah
Kabupaten Tabalong bisa berharap SMAN 1 Kelua Kabupaten Tabalong
semoga cepat belajar tatap muka agar menjadi faktor penentu agar
semua siswa bisa belajar dengan mudah pembelajaran daring lebih efektif.
dan dapat mengerti apa yang 4. Mengambil Keputusan Apakah,
disampaikan langsung oleh guru. Program Harus Dihentikan Atau
2. Mendapatkan Manfaat Dari Dikembangan, Dihentikan Atau
Program Dilaksanakan Ditempat Lain
Berdasarkan hasil dari wawancara Dari hasil wawancara mengenai
sebagai metode utama menunjukkan pembelajaran daring ini apakah
bahwa pelaksanaan pembelajaran daring dikembangkan atau dihentikan saja,
dilihat dari manfaat program pebelajaran ternyata hasil menunjukkan bahwa
daring sudah baik. Dalam melaksanakan pembelajaran daring harus terus
pembelajaran daring terdapat banyak dilakukan selama masa pandemi ini
manfaat bagi kepala sekolah, guru, dan masih berlangsung walaupun sulit
siswa. Manfaat yang didapat selama dilaksanakan, namun semangat
pembelajaran secara daring ini adalah siswa/siswi yang mengikuti
bisa menghemat biaya dan waktu, lebih pembelajaran daring ini membuat guru-
praktis dan flexibel, pendekatan yang guru juga dengan semangat memberikan
lebih sesuai, pengalaman belajar yang materi sehingga pmbelajaran daring

JAPB : Volume 5 Nomor 1, 2022 110


Http://jurnal.stiatabalong.ac.id/index.php/JAPB
ISSN : 2723-0937

terus dilaksanakan demi pendidikan DAFTAR PUSTAKA


siswa/siswi.
Jadi, dalam pembelajaran daring Ahmad Rohani, A. A. (1991).
kebijakan pemerintah ini sangat tepat Pengelolaan Pengajaran.
dilakukan karena merupakan usaha dari Jakarta: Renika Cipta.
pemerintah dalam memutus rantai Alda Afrilia Shandi, A. A., & Puspa
penyebaran Covid 19 di dunia Regina Putri, I. M. (2021).
pendidikan. Pembelajaran daring Evaluasi Pembelajaran Daring
merupakan salah satu solusi yang tepat Pada Masa Covid-19 (Studi
untuk menerapkan social distancing Kasus Siswa SMP Kelas 7 Di
guna mencegah mata rantai penyebaran Kecamatan Banjarnegara).
wabah Covid-19. Karena pembelajaran Pendidikan , 1-8.
daring yang dilakukan secara online Ambarsari, R. Y. (2021). Evaluasi
dengan jarak jauh pembelajaran yang Pembelajaran Daring Selama
dilakukan peserta didik sehingga dapat Covid-19 Di Kecamatan
menghindari kerumunan yang dianggap Bulukerto Wonogiri.
sebagai salah satu cara untuk memutus Pendidikan , 28-35.
rantai penyebaran Covid 19 terutama di Azwar, A. (1996). Menjaga Mutu
dunia pendidikan. Pelayanan Kesehatan. Jakarta:
Berdasarkanuraianpembahasandana Pustaka Sinar Harapan.
nalisis data di Badrujaman, A. (2009). Diktat Teori
atasdapatdisimpulkanbahwaEvaluasi dan Praktek Evaluasi Program
Kebijakan Pembelajaran Daring di Masa Bimbingan Konseling. Jakarta:
Pandemi Covid-19 pada Sekolah Alfabeta.
Menengah Atas Negeri 1 Kelua Darmawan, D. (2012). Pendidikan
Kabupaten Tabalong dikategorikan Teknologi Informasi dan
sukses (75%). Penelitian ini sejalan Komunikasi. Bandung: PT.
dengan peneliti terdahulu oleh Alda Remaja Rosdakarya.
Afrilia Shandi, dkkmenyatakanbahwa Dunn, W. (1994). Public Analysis:An
pembelajaran daring mudah digunakan Introduction, New
dan bermanfaat.Hasilpenelitian lain dari Jersey:Pearson Education.
Rika Dalam Pengantar Analisis
YuniAmbarsarimenyatakanbahwapembe Kebijakan Publik. Yogyakarta:
lajaran daring lebihpraktisdansantai. Gadjah Madaq University Press.
KESIMPULAN Dunn. William, N. (2000). Pengantar
Berdasarkan uraian hasil penelitian Analisis Kebijakan Publik.
yang diperoleh peneliti, maka pada Yogyakarta: Gadjah Mada
bagian ini dapat ditarik kesimpulan Press.
sebagai berikut: Indonesia, K. B. (1996). Edisi Kedua.
Evaluasi Kebijakan Pembelajaran Jakarta: Balai Pustaka.
Daring di Masa Pandemi Covid-19 pada M.Panji Wahyu Mukti, W. L. (2021).
Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kelua Pelaksanaan Evaluasi
Kabupaten Tabalong dikategorikan Pembelajaran Seni BUdaya Di
sukses dengan persentase 75%. SMP 1 Jekulo Kudus Pada Masa
Covid-19. Pendidikan Seni dan
Seni Budaya , 112-123.

JAPB : Volume 5 Nomor 1, 2022 111


Http://jurnal.stiatabalong.ac.id/index.php/JAPB
ISSN : 2723-0937

Maimun. (2007). Hukum Sugito, H. (2005). Mengukur Kepuasan


Ketenagakerjaan Suatu pelanggan (Online). Pendidikan
Pengantar. Jakarta: Pradaya. , 77-83.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian
Miles, B. M. (1992). Analisis Data
Manajemen. Bandung: Alfabeta.
Kualitatif Buku Sumber Tentang Taylor, S. (1951). Psikologi Sosial Edisi
Metode-Metode Baru. Jakarta: Kedua Belas. Jakarta: Kencana
UIP. Media Group.
Muh. Fitrah, R. (2021). Eksplorasi Winarno, B. (2008). Kebijakan Publik.
Sistem Pelaksanaan Evaluasi Jakarta: PT. Buku Kita.
Pembelajaran Di Sekolah Pada otruba Dalam Uno, H. (2008).
Perencanaan Pembelajaran.
Masa Pandemi Covid-19 Di
Jakarta: Bumi Aksara.
Bima . Pendidikan , 178-187.
Mulyatiningsih, E. (2011). Metode
Penelitian Terapan Bidang
Pendidikan. Yogyakarta:
Alfabeta.
Purwo, B. K. (1990). Paragmatik dan
pengajaran Bahasa .
Yogyakarta: Kanisius.
Rusdiana, E. N. (2020). Respon Pada
Pembelajaran Daring Kombinasi
Peserta Didik Paket C Vokasi
Di Pusat Kegiatan Belajar
Masyarakat (Pkbm). Pendidikan
, 1-12.
Rusman, K. D. (2012). Pembelajaran
Berbasis Teknologi Informasi
dan Komunikasi,
Mengembangkan
Profesionalisme Guru. Jakarta:
Raja Grafindo.
Savitri, M. R. (2021). Evaluasi
Pembelajaran Jarak Jauh Di
Sekolah Dasar. Pendidikan , 53
61.
Scriven. (1990). Theaching And
Learning Elementary Social
Studies. Six Edition. Boston:
Alyn And Bacon.
Stufflebeam, D. L. (1996). The CCIP
Model For Evaluation. Dalam
Daniel L. Stuffebeam, dkk (eds)
Evaluation In Education And
Human Service. Buston: Kluwer
Academic Publisher.

JAPB : Volume 5 Nomor 1, 2022 112

Anda mungkin juga menyukai